Oleh
ELZA RIZKI NURUL JANNAH
NIM : 1815401124
Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat tugas akhir
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Kebidanan
Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Oleh :
ELZA RIZKI NURUL JANNAH
NIM : 1815401124
RINGKASAN
iii
TANJUNGKARANG HEALTH POLITECHNIC
STUDY PROGRAM D III MIDWIFERY TANJUNGKARANG
Final Project Report, April 2021
ABSTRACT
iv
BIODATA PENULIS
A. Identitas diri
NIM : 1815401124
Agama : Islam
B. Riwayat Pendidikan
v
HALAMAN PERSETUJUAN
Penulis
Telah diperiksa dan disetujui tim pembimbing Laporan Tugas Akhir Program
Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang
Jurusan Kebidanan.
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Penulis
Elza Rizki Nurul Jannah / NIM : 1815401124
Diterima dan disyahkan oleh tim penguji Ujian Akhir Program Diploma III
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan, sebagai
persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Tim Penguji
Ketua Penguji
Anggota Penguji
Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Tanjungkarang
Poltekkes Tanjungkarang
vii
SURAT PERNYATAAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “PEMANFAATAN AIR
REBUSAN JAHE TERHADAP PENURUNAN EMESIS GRAVIDARUM
PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 DI PMB SITI MECIKO INDAH, SST”.
Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM, M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang,
2. DR. Hj. Sudarmi, S.Pd, S.Tr.Keb.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang,
3. Nelly Indrasari, S.Si.T.,M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang,
4. Indah Trianingsih, SST., M.Kes selaku pembimbing I dan penguji utama,
yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis,
sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud,
5. Ima Wastiani, SKM, SST., M.Kes selaku pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga
Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud,
6. Risneni R, S.SiT., M.Kes selaku ketua penguji, yang telah memberikan
masukan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,
7. Yeyen Putriana, S.SiT., M.Keb selaku Penguji Kedua yang juga telah
memberikan masukan dalam Laporan Tugas Akhir ini,
8. PMB Meciko Indah, SST yang telah memberi izin dan kesempatan untuk
melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir,
9. Ny. A dan keluarga sebagai responden atas kerjasamanya yang baik,
ix
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.
Penulis
x
MOTTO
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan .............................................................................................
1. Umum..........................................................................................
2. Khusus.........................................................................................
D. Manfaat ...........................................................................................
1. Manfaat Teoritis .........................................................................
2. Manfaat Aplikatif .......................................................................
E. Ruang Lingkup ................................................................................
xii
BAB V PEMBAHASAN
Pemanfaatan Air Rebusan Jahe Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum......
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Saran Menu Makan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum
Menurut Queensland...............................................................................22
Tabel 2 Pengukuran Mual Muntah Mual..........................................................19
Tabel 3 Jadwal Kegiatan...................................................................................36
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR SINGKATAN
USG : Ultrasonografi
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
Lampiran 1 Standar Operasional Prosedur Emesis Gravidarum
Pada Masa Kehamilan
Lampiran 2 Izin Lokasi Pengambilan Studi Kasus
Lampiran 3 Permintaan Menjadi Subjek
Lampiran 4 Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lampiran 5 Dokumentasi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu hamil baik fisik
maupun psikologis. Perubahan fisik diantaranya perubahan organ reproduksi,
sistem kardiovaskuler, pernafasan, ginjal, kulit, muskuloskeletal, saraf,
pencernaan, dan sistem endokrin. Hal ini membuat ibu hamil harus
beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya dan terkadang merasakan
ketidaknyamanan baik pada trimester 1, trimester 2 maupun trimester 3.
Ketidaknyamanan selama kehamilan antara lain mual muntah, kelelahan,
nyeri punggung bagian atas, peningkatan frekuensi berkemih, nyeri ulu hati,
nyeri punggung bawah, hiperventilasi, kesemutan, dan edema kaki fisiologis.
(Irianti, 2014). Keluhan mual muntah yang terjadi pada ibu hamil merupakan
adaptasi fisiologis yang berarti adalah hal yang sangat wajar terjadi, tetapi hal
ini perlu segera diatasi. Apabila tidak segera diatasi, keadaan ini dapat
berubah menjadi keadaan yang membahayakan. Cairan tubuh akan berkurang
akibat dari banyaknya cairan yang keluar dari muntahan. Hemokonsentrasi
juga berkurang sehingga menghambat peredaran darah. Efek yang
ditimbulkan dari keluhan mual muntah ini tidak hanya mengancam kehidupan
ibu hamil, tetapi juga terhadap keadaan bayi yang dikandungnya. Akibat yang
ditimbulkan dapat berupa abortus, bayi prematur, berat bayi lahir rendah
(BBLR), serta malformasi kongenital (Afriyanti, 2017).
Emesis gravidarum atau morning sickness merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan keadaan mual muntah pada saat kehamilan
walaupun sebenarnya keluhan ini dapat muncul kapan saja, tidak hanya di
pagi hari. Keluhan paling banyak antara minggu ke-6 sampai minggu ke-12.
Akan tetapi, keluhan ini dapat berlanjut juga hingga minggu ke-20 pada 20%
ibu hamil. Peningkatan kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
dalam darah menimbulkan beberapa keluhan yang membuat ibu tidak nyaman
saat hamil, diantaranya ialah rasa mual dan ingin muntah (Afriyanti, 2007;
Puspito, 2012; Matthews dkk, 2015).
1
2
Triger Zone pusat muntah melalui rangsangan terhadap otot dari poros
lambung. Emesis gravidarum ini menyebabkan penurunan nafsu makan
sehingga terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium
dan natrium yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh (Neil &
Nelson, 2006).
Emesis gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesis
gravidarum yang menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum
atau makan jika tidak ditangani dengan baik, selain itu ibu yang mengalami
mual muntah dapat berisiko melahirkan bayi denganberat badan lahir rendah
(Irianti dkk, 2014). Upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi Emesis
gravidarumdapat diberikan terapi farmakologi dan non farmakologi. Pada
terapi non farmakologi jahe dapat diberikan pada ibu hamil untuk mengurangi
mual muntah yang di alami oleh ibu hamil trimester pertama. Obat-obatan
farmakologi banyak beredar dipasaran, namun karena banyaknya
kekhawatiran yang di alami oleh ibu hamil maka mereka banyak memilih
untuk beralih ke pengobatan komplementer seperti produk herbal, akupresur
dan akupuntur. Survei literatur melaporkan bahwa yang paling banyak
digunakan sebagai obat-obatan herbal komplementer yang dapat mengurangi
mual dan muntah pada ibu hamil yaitu jahe, peppermint dan raspberi. Terapi
non farmakologi dengan jahe biasa dijadikan alternatif sebagai obat herbal
yang dapat menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil (Zhion, 2011).
Keunggulan pertama jahe adalah kandungan mengandung minyak
terbang (minyak atsiri) yang menyegarkan dan membelokir eflek muntah
yang sedang, sehigga gingerol dapat melancarkan peredaran darah dan safar-
saraf bekerja dengan baik. Enzim jehe dapat mengkatalisa protein di dalam
sistem pencernaan sehingga tidak menyebabkan mual.Efek anti muntah pada
jahe terdapat pada kombinasi kandungan senyawa zingerones dan shogaols.
(Zhion, 2011). Penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Almaniyah dengan
judul efektivitas pemberian wedang jahe (Zingiber Officinale var. Rubrum)
terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama di
wilayah kerja Polindes Tebalo Mayar Gresik dengan desain penelitian quasy
eksperiment, jenis jahe yang digunakan adalah jahe emprit dengan dosis 2,5
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di latar belakang, permasalahan yang muncul adalah
sebagai berikut “Apakah Pemanfaatan Air Rebusan Jahe Dapat Menurunkan
Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1 Di PMB Meciko Indah, SST,
Lampung Selatan?”
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah :
a. Melakukan pengkajian data pada ibu hamil primigravida trimester
I dengan pendekatan manajemen kebidanan dan dituangkan dalam
bentuk SOAP
b. Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,
masalah dan keluhan ibu hamil primigravida trimester I dengan
gangguan kecemasan di PMB Meciko Indah
c. Merumuskan diagnosa potensial pada ibu hamil primigravida
trimester I dengan ketidaknyamanan mual dan muntah melalui
pendekatan manajemen kebidanan di PMB Meciko indah
d. Melakukan antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil
primigravida trimester I dengan ketidaknyamanan mual dan
muntah melalui pemberian air rebusan jahe di PMB Meciko Indah
e. Merencanakan tindakan menyeluruh sesuai dengan data pengkajian
ibu hamil primigravida trimester I dengan ketidaknyamanan mual
dan muntah melalui pendekatan manajemen kebidanan
f. Melaksanakan dan mengajarkan tindakan asuhan kebidanan dan
melaksanakan pemberian air rebusan jahe untuk penurunan mual
dan muntah terhadap ibu hamil trimeser I di PMB Meciko Indah
g. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pemberian air
rebusan jahe untuk penurunan mual dan muntah terhadap ibu hamil
trimeser I di PMB Meciko Indah
h. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pemberian air
rebusan jahe untuk penurunan mual dan muntah terhadap ibu hamil
trimeser I di PMB Meciko Indah
i. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny. S di
PMB Meciko Indah dengan mual dan muntah
6
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan bagi penulis dalam
bidang asuhan kebidanan terhadap ibu hamil tentang pemanfaatan air
rebusan jahe terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil
trimester 1.
2. Manfaat Praktik
a. Bagi Tempat Penelitian
Dapat digunakan untuk referensi dalam meningkatkan program
pelayanan asuhan kebidanan khususnya bagi wanita hamil
Trimester I tentang mual muntah selama kehamilan.
b. Bagi Responden
Dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil khususnya
Trimester I tentang pentingnya mencegah mual muntah selama
kehamilan.
c. Bagi pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan
bagi Poltekkes Tanjungkarang, khususnya program studi DIII
Kebidanan.
d. Bagi Penulis Lain
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis lainnya
dandapat menggali serta wawasan serta mampu menerapkan ilmu
yang telah didapatkan tentang penatalaksanaan asuhan kebidanan
berdasarkan diagnosa yang telah ditetapkan sehingga dapat
merencanakan dan melakukan asuhan dan dapat memecahkan
permasalahan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah
diberikan.
7
D. Ruang Lingkup
Asuhan kebidanan pada ibu hamil bertempat di PMB Meciko indah
dengan sasaran studi kasus ditujukan pada ibu hamil trimester 1 dengan
keluhan mual dan muntah dengan penatalaksanaan pemanfaatan air
rebusan jahe terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil
trimester 1. Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan adalah pada bulan
Februari 2021-Maret 2021.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Konsep Kehamilan
8
9
e. Sistem endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisisanterior memproduksi
LH dan follicle stimulating hormone (FSH). FSH merangsang
folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah
kepermukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang kosong
dikenal sebagai korpusleteum dirangsang oleh LH untuk
memproduksi progesteron. Progesteron dan esterogen merangsang
proliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus)mdalam upaya
mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang
terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah
pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpusleteum
untuk memproduksi esterogen dan progesteron.
f. Sistem pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang
rahim dan pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-
paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya.Wanita hamil
bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih
banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya.
3. Tanda-tanda kehamilan
a. Tanda pasti kehamilan
1) Terdengar denyut jantung janin
2) Terasa gerak janin
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio.
4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin
(>16 minggu)
b. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Rahim membesar
2) Tanda hegarTanda chadwick
3) Tanda piskacek
4) Braxton hicks
11
Berikut adalah tabel pengukuran mual muntah dalam 12 jam dan 24 jam :
Tabel 2.1 Pengukuran Mual Muntah Mual
1. Berapa lama rata-rata setiap hari anda merasakan mual dan muntah?
> 6 jam 4 – 6 2 – 3 jam ≤ 1 jam Tidak semuanya
(5 poin) jam (3 poin) (2 poin) (1 poin)
(4 poin)
2. Dalam sehari berapa kali anda mengalami mual muntah?
7 atau 5 – 6 3-4 1–2 Tidak ada
lebih (5 (4 poin) (3 poin) (2 poin) (1 poin)
poin)
3. Dalam sehari berapa rata – rata anda mual dan muntah tanpa menyebabkan
dehidrasi?
7 lebih (5 5 – 6 3–4 1–2 Tidak ada
poin) (4 poin) (3 poin) (2 poin) (1 poin)
4. Pada 12 jam terakhir berapa lama rata-rata anda merasakan mual dan
muntah?
> 6 jam (5 4 - 6 jam 2 – 3 jam ≤ 1 jam (2 Tidak semuanya
poin) (4 poin) (3 poin) poin) (1 poin)
5. Pada 12 jam terakhir berapa kali anda mual dan muntah?
C. Penanganan
1. Farmakologi
a. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah
memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari untuk meningkatkan
metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
b. Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas
yang hampir sama untuk mengurangi hiperemesis gravidarum
dengan pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50 ml
intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan bahwa tidak terjadi
efek teratogenik akibat penggunaan Ondansentron.
c. Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6
hingga 4 tablet/hari (misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat
pagi dan 1 tablet saat siang).
d. Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per oral
atau supositoria berikan 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila
meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau prometazin 5-10 mg
3-4 kali sehari per oral atau supositoria.
2. Nonfarmakologi
a. Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi
jumlah dan ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan
minum cairan yang mengandung elektrolit atau suplemen lebih
sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dapat
mengurangi mual dan melambatkan aktivitas gelombang
dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama
dibandingkan dengan makanan yang didominasi oleh karbohidrat
atau lemak.
b. Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan
mengganggu istirahat tidur.
c. Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan rokok,
karena selain dapat menimbulkan mual dan muntah juga dapat
memiliki efek yang merugikan untuk embrio, serta menghambat
sintesis protein (Irianti, dkk, 2014:5)
19
4. Manfaat Jahe
a. Mengurangi Mual Muntah
Jahe mentah atau minuman jahe adalah cara termudah untuk
mengatasi mual baik karena masuk angina, mabuk kendaraan ,
atau akibat pengobatan kanker , wanita hamil yang mengalami
morningsicknes juga dapat menggunakan jahe untuk
meredakan mual. Jahe juga berkhasiat sebagai anti mual
muntah dan dapat digunakan para ibu hamil mengurangi
morningsicknes.Penelitian menunjukkan bahwa jahe sangat
efektif menurunkan metoklopamid senyawa penginduksi mual
dan muntah.Menurut German Federa Health Agency, jahe
efektif untuk mengobati gangguan pncernaan dan pencegahan
gejala motionsicknes.
b. Mengatasi stroke dan jantung
Jahe memiliki khasiat anti pembekuan darah atau antikoagulan
melebihi bawang putih. Oleh karena itu, jahe sangat bermanfaat
untuk menurunkan kadar kolestrol karena dapat mengurangi
penyerapan kolestrol dalam darah dan hati. Penelitian tentang
jahe dilakukan oleh ahli tanaman obat jepang.Mereka
menemukan bahwa jahe menurunkan tekanan darah yang
membeku tersebut, serangan stroke bisa dihindari dengan rajin
23
5. Kandungan Jahe
Hampir setiap orang indonesia, khususnya masyarakat di jawa
mungkin pernah minum sari jahe atau wedang jahe. Jahe merupakan
tanaman yang kaya akan khasiat bagi kesehatan. Jahe mengandung
senyawa phenol yang terbukti memiliki efek anti-radang dan diketahui
ampuh mengusir penyakit sendi juga ketegangan yang dialami
otot.Rimpang jahe juga mengandung zingilberene dan shogol, senyawa
yang dikenal baik sebagai anti-oksidandan juga efektif melawan
penyakit kanker jantung.Selain itu, rimpang jahe juga mengandung
senyawa penting berupa minyak atsiri.
Minyak atsiri diketahui mempunyai mamfaat untuk menghilangkan
nyeri, sebagai anti-inflamasi dan juga pembasmi bakteri yang
baik.selain bermamafaat untuk kesehatan, minyak atsiri juga diketahui
menyumbang aroma yang khas pada jahe.Sementara itu, sensasi pedas
jahe berasal dari zingiberen dan zingiberol yang juga dijumpai dalam
minyak atsiri. Masih ada banyak komponen zat lain yang ditemukan
dalam jahe. Zat aktif tersebut antara lain mineral sineol, fellandren,
minyak damar, kamfer, zingiberin, borneol, zingiberol, gigerol (paling
banyak terkandung pada jahe merah), asam aminos, zingeron, vitamin
A, B1, C, lipidas, protein,niacin dan masih banyak lagi.
24
6. Pengolahan Jahe
a. Minuman Jahe
Bahan :
1) gram jahe besar
2) 5 gram gula pasir
3) 100 ml air
Cara membuat :
1) Cuci bersih jahe, kupas kulitnya tipis-tipis
2) Geprek jahe sampek memar dan masak diwajan
kemudian masukan gula, kemudian tunggu sampai
mendidih.
3) Minum jahe selama hangat
4) Konsumsi 2 kali sehari pagi dan sore hari
(Jurnal institut kesehatan helvetia, 2019)
2. Pasal 19
a. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a
diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa
nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan.
3. Pasal 22
26
F. Kerangka Teori
BAB III
METODE STUDI KASUS
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari rekam medic pasien yang
ditulis oleh tenaga kesehatan berupa pemeriksaan fisik.
Kunjungan Ke-1
Anamnesa oleh : Elza rizki nurul jannah
Hari/Tanggal : Rabu / 17 Februari 2021
: 10.00 WIB
SUBJEKTIF (S)
A. Identitas Istri Suami
B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan: Ibu datang ingin melakukan pemeriksaan rutin
mengaku hamil anak pertama dan ingin memeriksakan kehamilannya
untuk mengetahui keadaan dirinya dan janinnya.
2. Keluhan utama : Ibu mengeluh mual muntah dalam kehamilannya dan
khawatir akan kesahatan dirinya dan kandungannya.
3. Riwayat keluhan kehamilan sebelumnya : -
34
35
OBJEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C
TB : 149 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
Kenaikan BB : 10 kg
BB sekarang : 65 kg
LILA : 29 cm
2. Pemeriksaan Kebidanan
a. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe
Rambut : Hitam, tidak rontok
Wajah : Tidak ada oedema
Mata : Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Hidung : Kebersihan : bersih
Polip : tidak ada
Telinga : Simetris : simetris
Kebersihan : bersih
Mulut dan gigi : Bibir : normal
Lidah : bersih
Gigi : tidak ada caries
Gusi : tidak ada pembengkakan
39
Leher
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : tidak ada bendungan
Dada
Jantung : Normal, bunyi lup-dup
Paru-paru : Normal, tidak ada wheezing dan ronchi
Payudara : Pembesaran : ya, simetris
Putting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ya, Areola mammae
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
Hb 12,9 gr% (dilakukan di ≥ 11,0 gr% (-) Negatif
PMB Siti Wasirah) (-) Negatif (-) Negatif
(-) Negatif
Protein Urine (-) Negatif dilakukan di
Glukosa Urine HbsAg PMB Siti Wasirah)
HIV/AIDS
Golongan Darah (-) Negatif dilakukan di
PMB Siti Wasirah)
(O) dilakukan di
Puskesmas)
40
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg, P : 22 x/m, N : 83 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan
dirinya dan janinnya dalam kondisi sehat.
2. Mengenali situasi dan memberi penjelasan mengenai mual dan muntah yang
dialami dan memberikan penkes kecemasan tentang proses persalinan yang
akan dialami ibu nanti.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makanannya.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat
5. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi.
Kunjungan Ke-2
Anamnesa oleh : Elza rizki nurul jannah
Hari/Tanggal Waktu : Rabu / 18 Februari 2021
: 10.00 WIB di rumah Ny.S
SUBJEKTIF (S)
Alasan kunjungan :
Mengevaluasi tingkat mual dan muntah yang dialami ibu hamil dan
mengevaluasi peminuman air rebusan jahe.ibu mengatakan sedikit ada
pengurangan rasa mual dan muntah yaitu 3-4 kali dalam sehari.
41
OBJEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg, P : 22 x/m, N : 83 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan
dirinya dan janinnya dalam kondisi sehat.
2. Melakukan pemberian air rebusan air jahe kepada ibu.
3. Melakukan evaluasi apakah mual dan muntah yang dialami oleh ibu semakin
berkurang atau semakin bertambah setelah dilakukan meminum air rebusan
jahe.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makanannya.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat
6. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi.
7. Membuat kesepakatan untuk kunjungan rumah berikutnya pada tanggal 20
Februari 2021.
Kunjungan Ke-3
42
SUBJEKTIF (S)
Alasan kunjungan :
Mengevaluasi tingkat mual dan muntah yang dialami ibu hamil dan
mengevaluasi peminuman air rebusan jahe yang dilakukan ibu hamil.
Ibu mengatakan terdapat penurunan mual dan muntah, dan tidak terlalu
mengalami mual seperti yang dirasakan sebelumnya.
OBJEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg,
43
P : 22 x/m, N : 80 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan dirinya dan janinnya
dalam kondisi sehat.
2. Melakukan evaluasi apakah mual dan muntah pada ibu semakin berkurang
atau semakin bertambah setelah meminum air rebusan jahe.
3. Menganjurkan ibu untuk meningkatkan pola tidur dan menjaga pola isitrahat.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan dengan tetap mengonsumusi
makanan gizi seimbang.
5. Membuat kesepakatan untuk kunjungan rumah berikutnya.
Kunjungan Ke-4
Anamnesa oleh : Elza rizki nurul jannah
Hari/Tanggal Waktu : Rabu / 20 Februari 2021
: 10.00 WIB di rumah Ny.S
SUBJEKTIF (S)
Alasan kunjungan :
Mengevaluasi tingkat mual dan muntah yang dialami ibu hamil dan
mengevaluasi peminuman air rebusan jahe yang dilakukan ibu hamil.
Ibu mengatakan terdapat penurunan mual dan muntah , dan tidak mengalami
mual dan muntah seperti yang dirasakan sebelumny yaitua 2-3 kali.
OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C
PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg, P : 22 x/m, N : 81 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan
dirinya dan janinnya dalam kondisi sehat..
2. Melakukan evaluasi apakah mual dan muntah yang dialami oleh ibu
mengalami pengurangan atau tidak. Ibu mengatakn dari hari ke hari menjdi
lebih rileks, nyaman, dan rasa mual dan muntah sudah sangat berkurang.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatannya
4. Mengevaluasi ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga pola
makannya.
5. menganjurkan ibu untuk mengurangi porsi karbohidrat seperti
nasi,ubi,roti,kentang dan jagung karena berat janinnya saat ini sudah cukup dan
normal. Tetapi lebih baik menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
yang mengandung serat seperti buah dan sayuran.
6. Menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika ada keluhan
agar keadaan ibu dan janin terpantau serta jika terdapat tanda-tanda persalinan.
46
BAB V
PEMBAHASAAN
Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang Asuhan Kebidanan
dimulai dari kehamilan usia 11 minggu 2 hari pada Ny. S umur 23 tahun G 1P0A0
yang dilakukan mulai tanggal 17 Februari 2021 sampai tanggal 23 Februari 2021
dengan emesis gravidarum di Praktek Mandiri Bidan (PMB) yaitu Bidan Meciko
indah SST, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney yang
terdiri dari 7 langkah dan SOAP.
Penulis melakukan asuhan pada Ny. S dengan 4 kali kunjungan.
Berdasarkan hasil pengkajian yang penulis peroleh pada kunjungan 1 terhadap
Ny. S ini terdapat hasil sebagai berikut : Ny. S usia 23 tahun pemeriksaan umum
dan tanda-tanda vital ibu secara umum normal, hasil pemeriksaan laboratorium
normal, hanya saja pada kunjungan pertama ibu mengeluh mengatakan
mengalami mual muntah ringan, mudah lelah, kepala pusing, nafsu makan
berkurang,ibu mengeluh sering merasakan mual dan muntah 1 hari 3-6x sehari
dengan cairan, ibu mengatakan haid terakhir tanggal 11 desember 2020. Dan
data obyektifnya yaitu keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD :
100/80 mmHg, Nadi : 8 x/menit, RR : 24x/menit, Suhu : 36,7oC dari pemeriksaan
fisik didapatkan hasil yaitu turgor kulit baik, mata konjungtiva merah muda,
sclera putih, pada abdomen ibu belum teraba ballottement
Emesis gravidarum adalah hal yang sering terjadi pada Trimester pertama,
biasanya terjadi pada umur kehamilan 5 – 12 minggu. Tanda dan gejalanya mual
muntah ringan yang terjadi 1 – 5x sehari bisa terjadi pada pagi hari atau setiap
saatm (Sulistyawati, 2009). Mual muntah berkurang pada usia kehamilan 12 – 14
minggu tetapi ada juga yang terus menerus merasakan mual dan muntah sampai
trimester kedua (Mandang, 2016). Tanda dan gejala emesis gravidarum biasanya
mengalami dehidrasi, emosi yang tidak stabil, mudah lelah, lemas, kepala pusing
terutama pada pagi hari, perut kembung (Sulistyawati,2009).
Pada kasus ini penatalaksanaan yang dberikan menurut penulis pada
masalah yang sebelumnya yaitu mual dan muntah yang dialami oleh NY. S
dengan menggunakan terapi non famakologi yaitu pemberian air rebusan jahe
47
untuk penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1 serta memberikan
penjelasan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibun hamil trimester 1.
Pada kunjungan kedua tanggal 18 februari 2021 drumah NY. S ibu
mengatakan sedikit ada penurunan mual dan muntah yang dialaminya setelah
meminum air rebusan jahe. Frekuensinya 3-5 kali dalam sehari.
Pada kunjungan ketiga TTV dalam batas normal dan tetap dilakukan terapi
pemberian air rebusan jahe secara rutin mual dan muntah mulai berkurang dan
dilanjutkan pemantauan melalui via WA dan ibu tetap meminum air rebusan jahe
frekuansi mual dan muntah ibu sangat berkurang dan tidak ditemukan masalah
dan pada kunjungan IV frekuensi mual dan muntah pada ibu mengalami
penurunan menjadi 2-4 kali dalam sehari ibu mengatakan dari hari ke hari menjdi
lebih rileks, nyaman, dan rasa mual dan muntah sehingga menjadi lebih nyaman
dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Berdasarkan hasil pengukuran mual dan muntah didapatkan bahwa frekuensi
mual dan muntah pada ibu mengalami penurunan sebelum dan sesudah meminum
air rebusan jahe. Pada kunjungan kunjungan pertama frekuensi mual dan muntah
pada ibu yaitu 3-6 kali dalam sehari yaitu masuk dalam kategori ringan,saat
pertemuan kedua setelah meminum air rebusan jahe ibu mengatakan terjadi
penurunan dalam frekuensi mual dan muntah yang dialaminya yaitu 3-5 kali
dalam sehari.
Pada kunjungan ke III frekuensi mual dan muntah pada ibu menurun menjadi
3-4 kali dalam sehari,kemudian pada kunjungan ke IV ibu mengatakan frekuensi
mual dan muntah nya menajadi sangat menurun yaitu 2-4 kali dalam sehari dan
ibu merasakan menjadi lebih,rileks dan nyaman dalam melakukan aktivtas nya
sehari-hari seperti biasanya.
Hasil setelah dilakukan peminuman air rebusan jahe secara rutin pada
tanggal 18 februari 2021 selama 4 hari berturut-turut di pagi hari dan malam hari
dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.S dengan ketidaknyamanan mual
dan muntah mengalami penurunan.pada hari pertama ibu mengalami penurunan
mual dan muntah walaupun belum signifikan dan saat kunjungan ke kedua saat
penulis melakukuan wawancara ibu mengatakan frekuensi mual muntahnya
48
sudah mengalami penurunan, dan penulis memberitahu ibu agar tetap menjaga
pola makan dan pola istirahatnya.
Ibu mengerti dan paham dengan apa yang dijelaskan dan akan
melaksanakannya,pada kunjungan ke III ibu mengatakan merasakan lebih
nyaman walaupun masi merasakan muial dan muntah lalu penulis memberitahu
lagi kepada ibu jika kondisi yang dialaminya saat ini adalah kondisi yang
fisiologis atau normal untuk ibu hamil trimester I dan penulis tetap menganjurkan
ibu untuk menjaga pola makan dan pola istirahatnya dan melakukan aktivitas
seperi biasanya.
Dan pada hari terkhir yaitu kuhnjungan ke-4 ibu mengatakan sudah merasa
lebih nyaman dengan kondisinya dan merasakan penurunan mual dan muntah
saat setelah meminum air rebusan jahe dan sudah melakukan aktivitasnya sepeti
biasa.
Hasil ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Dini defrin (2018) di
Puskesmas Pekkabata Kec. Polewali Kab. Polewali Mandar. menunjukkan tentang
pengaruh pemberian minuman jahe terhadap keluhan mual muntah pada ibu hamil
trimester Satu menunjukkan hasil penelitian dari 15 responden sebagian besar 10
responden mengalami penurunan mual dan muntah. Dari hasil penelitian tersebut
dapat digunakan sebagai SOP yang dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan.
Menurut penulis penatalaksanaan peminuman air rebusan jahe terhadap ibu
hamil trimester 1 yang mengalami mual dan muntah sangat membantu penurunan
mual dan muntah yang dialamai oleh ibu hamil trimester ,karena peminuman air
rebusan jahe selain menurunkan frekiuensi mual dan muntah juga sanagat
bermanfaat untuk ibu hamil yang kesulitan untuk mengonsumsi obat-obatan dan
membuat ibu lebih nyaman dalam menghadapi kehamilannya selain meminum air
rebusan jahe untuk mengurangi mual dan muntah ibu juga harus menjaga pola
makan dan pola istirahatmya serta tetap berfikir positif.
Berdasarkan penatalaksanaan yang telah diberikan bahwa seluruh asuhan
yang diberikan kepada klien untuk mengurangi frekuensi mual dan muntah dapat
membantu penurunan mual dan muntah yang dialami. Pemberian aushan tersebut
dapat terus diberikan secara rutin namun tetap sesuai dengan SOP yang berlaku.
49
Keberhasilan peminuman air rebusan jahe ini akan bermanfaat bagi ibu hamil
trimester 1 yang mengalami mual dan muntah kedepannya agar frekuensi mual
dan muntahnya menurun. Terapi Peminuman air rebusan jahe ini akan berjalan
baik apabila ibu juga selalu menjaga pola makan dan pola istirahatnya serta
mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga agar ibu tetap semangat
menjalani kehamilannya. Terapi peminuman air rebusan jahe ini juga dapat
berjalan baik apabila bidan mengajarkan cara pengolahannya dan edukasi tentang
maanfaat air rebusan jahe untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester 1.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S dengan
pemanfaatan air rebusan jahe dalam mengurangi emeis gravidarum sebagai
upaya penurunan mual dan muntah, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian data subjektif dan objektif
Ny. S datang ke PMB Meciko Indah, SST mengatakan mengalami mual
muntah dan kesulitan untuk meminum obat. Juga didapatkan hasil data
objektif yaitu keadaan emosional Ny. S mengalami sedikit cemas dalam
kehamilannya,tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Menginterpretasikan data dasar
Penatalaksaan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan pemanfaatan Air
rebusan jahe untuk penurunsn mual dan muntah yaitu memberitahu ibu
tentang manfaat air rebusan jahe untuk penurunan mual dan muntah dan
melakukan peminuman air rebusan jahe kepada ibu
3. Identifikasi diagnosa atau masalah potensial
Berdasarkan data dasar diperoleh diagnosa yaitu Ny. S dengan usia
kehamilan 11 minggu 2hari dengan mual dan muntah Masalah potensial
yang akan terjadi bila masalah mual dan muntah tidak ditanganin adalah
hiper emesis. Emesis gravidarum juga berpengaruh pada perkembangan
janin ibu,dan dapat menyebabkan BBLR.
4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
Masalah pada Ny. S memerlukan tindakan segera agar tidak menjadi
hiperemesis gravidarum yang termasuk kategori masalah
kegawatdaruratan.
5. Menyusun rencana asuhan secara keseluruhandengan tepat dan rasional
Rencana asuhan kebidanan yang akan diberikan pada Ny. S yaitu
melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan peminuman air rebusan jahe
kepada ibu untuk penurunan mual dan muntah.
51
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam laporan kasus ini, adapun saran yang
hendak penulis sampaikan, adalah sebagai berikut :
1. Bagi PMB Meciko indah ,SST
Sebagai tambahan refrensi dan informasi dalam melakukan asuhan
kebidanan ibu hamil trimester 1dengan pemanfaatan air rebusan jahe
untuk penurunan emesis gravidarum. Selain itu,bahan praktik yang
digunakan untuk pasien lebih mudah di dapat karena banyak dijual di
pasaran.
2. Bagi Jurusan Kebidanaan Poltekkes Tanjung Karang
Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk
menambah wawasan mahasiswa DIII kebidanan khususnya yang
berkaitan dengan asuhan yg diberikan pada ibu hamil TM1 yaitu
pemanfaatan air rebusan jahe untuk membantu mengurangi mual dan
muntah.
3. Bagi penulis LTA lainnya
52
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Zahrotul. Wiwi Kanarsih.( 2010). Pengaruh pemberian air rebusan jahe
terhadap mual muntah pada ibu yang mengalami emesis gravidarum di
wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.
Devita. (2008). Pemanfaatan jahe (zingiber officinale) sebagai tablet hisap untuk
ibu hamil dengan gejala mual dan muntah. Program studi gizi masyarakat
dan sumber daya keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
L
A
M
P
I
R
A
N
55
Lampiran 1
STANDAR OPRASIONAL PELAYANAN PEMBERIAN WEDANG JAHE
UNTUK MENURUNKAN EMESIS GRAVIDARUM
C. TERMINASI
1. Mencuci tangan
2. Mengevaluasi keadaan pasien
3. Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya