Anda di halaman 1dari 72

PEMANFAATAN AIR REBUSAN JAHE TERHADAP

PENURUNAN EMESIS GRAVIDARUM PADA


IBU HAMIL TRIMESTER 1 DI PMB
MECICO INDAH, SST

Oleh
ELZA RIZKI NURUL JANNAH
NIM : 1815401124

LAPORAN TUGAS AKHIR


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III
KEBIDANAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2021
PEMANFAATAN AIR REBUSAN JAHE TERHADAP
PENURUNAN EMESIS GRAVIDARUM PADA
IBU HAMIL TRIMESTER 1 DI PMB
MECICO INDAH, SST

Laporan Tugas Akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat tugas akhir
dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Kebidanan
Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Oleh :
ELZA RIZKI NURUL JANNAH
NIM : 1815401124

LAPORAN TUGAS AKHIR


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III
KEBIDANAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2021
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Laporan Tugas Akhir, April 2021

Elza Rizki Nurul Jannah


1815401124

Pemanfaatan Air Rebusan Jahe untuk Mengurangi Emesis Gravidarum


pada Ibu Hamil Trimester I di PMB Meciko Indah, SST Lampung
Selatan, 2021.

xvii + 45 Halaman, 1 Tabel, 10 Gambar, 8 Lampiran

RINGKASAN

Kejadian mual muntah di Indonesia dari hasil observasi didapatkan hasil


24,7% dari 2.203 ibu hamil yang ada. Angka kejadian mual muntah yang terjadi
di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan angka kejadian yang terjadi di
dunia. Angka kejadian mual muntah ini terjadi pada 50-80% primigravida dan 40-
60% multigravida (Kemenkes, 2016).
Terdapat 1 dari 10 ibu hamil trimester I yang mengalami keluhan mual dan
muntah, salah satunya dialami oleh ibu hamil primigravida Ny. S hamil 11
minggu 1 hari.
Metode dalam pengumpulan data studi kasus ini adalah motode varney
dalam pendokumentasian SOAP dengan kasus kecemasan. Hasil yang didapatkan
terhadap Ny. K usia 23 tahun G1P0A0 mulai dilakukan pada kunjungan I sampai
kunjungan IV, pemberian air rebusan jahe terhadap ibu hamil trimester I sebanyak
2 kali dalam sehari selama 4 hari.
Pada kunjungan pertama dilakukan pemeriksaan dan dilihat dari frekuensi
mual muntah, Ny. S sebanyak 5-6 kali yaitu derajat kecemasan ringan.
Kunjungan kedua, mengalami penurunan skor menjadi 15 dengan derajat
kecemasan ringan, kunjungan ketiga jumlah skor menurun menjadi 4-5 kali
dengan derajat tidak ada kecemasan, dan pada kunjungan keempat skot menjadi 3-
4 kali ibu mengatakan sudah merasa lebih baik
Kesimpulan dari asuhan yang telah diberikan pada Ny. S di PMB Meciko
Indah berjalan dengan baik dan Pemberian air rebusan jahe untuk penurunan
mjual dan muntah pada ibu hamil trimester I.

Kata Kunci : Pemberian Air Rebusan Jahe


Daftar Bacaan : 3 Buku, 8 Jurnal (2008-2020)

iii
TANJUNGKARANG HEALTH POLITECHNIC
STUDY PROGRAM D III MIDWIFERY TANJUNGKARANG
Final Project Report, April 2021

Elza Rizki Nurul Jannah


1815401124

Utilization of Ginger Boiled Water to Reduce Emesis Gravidarum in First


Trimester Pregnant Women at PMB Meciko Indah, SST Lampung Selatan,
2021

xvii + 45 Pages, 1 Table, 10 Images, 8 Attachments

ABSTRACT

The incidence of nausea and vomiting in Indonesia from the results of


observations obtained was 24.7% of the 2,203 pregnant women. The incidence of
nausea and vomiting that occurs in Indonesia is much greater than the incidence
in the world. The incidence of nausea and vomiting occurs in 50-80%
primigravida and 40-60% multigravida (Kemenkes, 2016).
There are 1 in 10 first trimester pregnant women who experience nausea
and vomiting, one of which is experienced by primigravida pregnant women, Ny.
S 11 weeks 1 day pregnant.
The method in collecting data for this case study is the Varney method in
documenting SOAP with anxiety cases. The results obtained for Mrs. K aged 23
years G1P0A0 was started on the first visit to the fourth visit, giving ginger boiled
water to pregnant women in the first trimester 2 times a day for 4 days.
On the first visit, she was examined and seen from the frequency of nausea
and vomiting, Mrs. S as much as 5-6 times, namely the degree of mild anxiety. The
second visit, the score decreased to 15 with mild anxiety, the third visit the score
decreased to 4-5 times with no degree of anxiety, and on the fourth visit the score
became 3-4 times the mother said she was feeling better
The conclusion of the care that has been given to Mrs. S at PMB Meciko
Indah is going well and giving ginger boiled water to reduce sales and vomiting
in first trimester pregnant women.

Keywords : Giving Ginger Boiled Water


Reading List : 3 Book, 8 Journals (2008-2020)

iv
BIODATA PENULIS

A. Identitas diri

Nama Lengkap : Elza Rizki Nurul Jannah

NIM : 1815401124

Tempat Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 16 Februari 2000

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Mahasiswa : Reguler

Alamat : Jl. Raden Saleh No. 12, Bandar Lampung

B. Riwayat Pendidikan

1. TK : TK Trisula Lulus Tahun 2006

2. SD : SD N 1 Palapa Lulus Tahun 2012

3. SMP : SMP Perintis 1 Bandar Lampung Lulus Tahun 2015

4. SMA : SMA N 10 Bandar Lampung Lulus Tahun 2018

v
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir

PEMANFAATAN AIR REBUSAN JAHE TERHADAP


PENURUNAN EMESIS GRAVIDARUM PADA
IBU HAMIL TRIMESTER 1 DI PMB
MECICO INDAH, SST

Penulis

Elza Rizki Nurul Jannah / NIM : 1815401124

Telah diperiksa dan disetujui tim pembimbing Laporan Tugas Akhir Program
Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang
Jurusan Kebidanan.

Bandar Lampung, 2021

Tim Pembimbing Laporan Tugas Akhir

Pembimbing Utama

Indah Trianingsih,SST., M.Kes


NIP. 198205292003122001

Pembimbing Pendamping

Ima Wastiani,SKM,S.ST., M.Kes


NIP. 198006082002122001

vi
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir

Pemanfaatan Air Rebusan Jahe Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum


Pada Ibu Hamil Trimester 1 Di PMB Mecico Indah, SST
Lampung Selatan

Penulis
Elza Rizki Nurul Jannah / NIM : 1815401124

Diterima dan disyahkan oleh tim penguji Ujian Akhir Program Diploma III
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan, sebagai
persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III

Tim Penguji

Indah Trianingsih,SST., M.Kes


NIP. 198205292003122001

Ketua Penguji

Risneni R, S.SiT., M.Kes


NIP. 196204031982102003

Anggota Penguji

Yeyen Putriana, S.SiT., M.Keb


NIP. 197401281992122001

Mengetahui
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Tanjungkarang
Poltekkes Tanjungkarang

Nelly Indrasari, S.SiT., M.Kes


NIP. 197309061992122001

vii
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Elza Rizki Nurul Jannah


NIM/NIP : 1815401124
Program Studi/Jurusan : DIII Kebidanan Tanjungkarang

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan


Laporan Tugas Akhir yang berjudul:
“Pemanfaatan Air Rebusan Jahe Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum Pada
Ibu Hamil Trimester 1 Di PMB Siti Meciko Indah, SST”.
Apabila suatu saat nanti saya terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pemyataan saya buat dengan sebenar-benamya.

Bandar Lampung, April 2021

Elza Rizki Nurul Jannah

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai
kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “PEMANFAATAN AIR
REBUSAN JAHE TERHADAP PENURUNAN EMESIS GRAVIDARUM
PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 DI PMB SITI MECIKO INDAH, SST”.
Laporan Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh derajat Ahli Madya Kebidanan di Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir
ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM, M.Kes. selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang,
2. DR. Hj. Sudarmi, S.Pd, S.Tr.Keb.,M.Kes selaku Ketua Jurusan Politeknik
Kesehatan Tanjung Karang,
3. Nelly Indrasari, S.Si.T.,M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Politeknik Kesehatan Tanjung Karang,
4. Indah Trianingsih, SST., M.Kes selaku pembimbing I dan penguji utama,
yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis,
sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud,
5. Ima Wastiani, SKM, SST., M.Kes selaku pembimbing II, yang telah
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis, sehingga
Laporan Tugas Akhir ini dapat terwujud,
6. Risneni R, S.SiT., M.Kes selaku ketua penguji, yang telah memberikan
masukan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini,
7. Yeyen Putriana, S.SiT., M.Keb selaku Penguji Kedua yang juga telah
memberikan masukan dalam Laporan Tugas Akhir ini,
8. PMB Meciko Indah, SST yang telah memberi izin dan kesempatan untuk
melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir,
9. Ny. A dan keluarga sebagai responden atas kerjasamanya yang baik,

ix
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua.

Bandar Lampung, Juni 2021

Penulis

x
MOTTO

Experience Is The Best Teacher

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR ......................................................................i


HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................ii
ABSTRACT.....................................................................................................iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.......................................................................v
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................vi
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................vii
LEMBAR PERNYATAAN............................................................................viii
KATA PENGANTAR.....................................................................................ix
MOTTO...........................................................................................................xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................xv
DAFTAR SINGKATAN.................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................
C. Tujuan .............................................................................................
1. Umum..........................................................................................
2. Khusus.........................................................................................
D. Manfaat ...........................................................................................
1. Manfaat Teoritis .........................................................................
2. Manfaat Aplikatif .......................................................................
E. Ruang Lingkup ................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Kasus........................................................................
B. Kewenangan Bidan Terhadap Kasus Tersebut ................................
C. Hasil Penelitian Terkait....................................................................
D. Kerangka Teori ................................................................................

BAB III METODE STUDI KASUS


A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan .......................................................
B. Subjek Laporan ...............................................................................
C. Instrumen Kumpulan Data ..............................................................
D. Teknik/ Cara Pengumpulan Data Primer Dan Sekunder..................
E. Bahan dan Alat ................................................................................
F. Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan) ...............................................

BAB IV HASIL TINJAUAN KASUS


Hasil Tinjauan Kasus........................................................................................

xii
BAB V PEMBAHASAN
Pemanfaatan Air Rebusan Jahe Terhadap Penurunan Emesis Gravidarum......

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan......................................................................................
B. Saran.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Saran Menu Makan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum
Menurut Queensland...............................................................................22
Tabel 2 Pengukuran Mual Muntah Mual..........................................................19
Tabel 3 Jadwal Kegiatan...................................................................................36

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori...............................................................................31

xv
DAFTAR SINGKATAN

APGAR : Apprereance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration

BAK : Buang Air Kecil

BBLR : Berat Bayi Lahir Rendah

BMR : Basal Metabolic Rate

DJJ : Denyut Jantung Janin

HARS : Hamilton Anxiety Rating Scale

HCG : Human Chorionic Gonadotropin

HPL : Human Placental Lactogen

PMB : Praktik Mandiri Bidan

USG : Ultrasonografi

WHO : World Healtth Organization

DAFTAR LAMPIRAN

xvi
Lampiran 1 Standar Operasional Prosedur Emesis Gravidarum
Pada Masa Kehamilan
Lampiran 2 Izin Lokasi Pengambilan Studi Kasus
Lampiran 3 Permintaan Menjadi Subjek
Lampiran 4 Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lampiran 5 Dokumentasi

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu hamil baik fisik
maupun psikologis. Perubahan fisik diantaranya perubahan organ reproduksi,
sistem kardiovaskuler, pernafasan, ginjal, kulit, muskuloskeletal, saraf,
pencernaan, dan sistem endokrin. Hal ini membuat ibu hamil harus
beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya dan terkadang merasakan
ketidaknyamanan baik pada trimester 1, trimester 2 maupun trimester 3.
Ketidaknyamanan selama kehamilan antara lain mual muntah, kelelahan,
nyeri punggung bagian atas, peningkatan frekuensi berkemih, nyeri ulu hati,
nyeri punggung bawah, hiperventilasi, kesemutan, dan edema kaki fisiologis.
(Irianti, 2014). Keluhan mual muntah yang terjadi pada ibu hamil merupakan
adaptasi fisiologis yang berarti adalah hal yang sangat wajar terjadi, tetapi hal
ini perlu segera diatasi. Apabila tidak segera diatasi, keadaan ini dapat
berubah menjadi keadaan yang membahayakan. Cairan tubuh akan berkurang
akibat dari banyaknya cairan yang keluar dari muntahan. Hemokonsentrasi
juga berkurang sehingga menghambat peredaran darah. Efek yang
ditimbulkan dari keluhan mual muntah ini tidak hanya mengancam kehidupan
ibu hamil, tetapi juga terhadap keadaan bayi yang dikandungnya. Akibat yang
ditimbulkan dapat berupa abortus, bayi prematur, berat bayi lahir rendah
(BBLR), serta malformasi kongenital (Afriyanti, 2017).
Emesis gravidarum atau morning sickness merupakan istilah yang
digunakan untuk menggambarkan keadaan mual muntah pada saat kehamilan
walaupun sebenarnya keluhan ini dapat muncul kapan saja, tidak hanya di
pagi hari. Keluhan paling banyak antara minggu ke-6 sampai minggu ke-12.
Akan tetapi, keluhan ini dapat berlanjut juga hingga minggu ke-20 pada 20%
ibu hamil. Peningkatan kadar hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
dalam darah menimbulkan beberapa keluhan yang membuat ibu tidak nyaman
saat hamil, diantaranya ialah rasa mual dan ingin muntah (Afriyanti, 2007;
Puspito, 2012; Matthews dkk, 2015).

1
2

Emesis gravidarum dapat menimbulkan berbagai dampak pada ibu hamil


salah satunya adalah penurunan nafsu makan yang mengakibatkan perubahan
keseimbangan elektrolit yakni kalium, kalsium dan nutrium sehingga
menyebakkan perubahan metabolisme pada tubuh. Dampak lain dari emesis
gravidarum juga dapat mengakibatkan kehilangan berat badan sekitar 5%
karena candangan karbohidrat, protein dan lemak terpakai untuk energy.
Emesis gravidarum atau morning sickness merupakan suatu keadaan disertai
muntah (frekuensi kurang dari 5 kali). Selama kehamilan, sebanyak 70- 85%
wanita mengalami mual muntah (Wegrzyniak, dkk,2012).
Efek yang ditimbulkan dari mual muntah saat kehamilan dianggap sangat
membahayakan. Karena itu, saat ini sudah banyak dilakukan upaya
pengobatan untuk mengurangi keluhan tersebut. mulai dari pengobatan
konvensional hingga pengobatan alternatif, diantaranya ialah pemberian
vitamin B6, antihistamin, plasebo, dan terapi akupuntur. Tetapi tidak hanya
itu, obat-obatan yang berbahan dasar alami juga dipercaya untuk mengurangi
rasa mual muntah pada kehamilan, salah satunya adalah jahe (Parwitasari
dkk, 2014; O’Donnell dkk, 2016).
Menurut World Health Organization jumlah kejadian mual muntah
sedikitnya 14% dari semua wanita hamil dan untuk kejadian hiper emesis
mencapai 12,5% dari jumlah seluruh kehamilan di dunia (WHO, 2013).
Kejadian mual muntah di Indonesia dari hasil observasi didapatkan hasil
24,7% dari 2.203 ibu hamil yang ada. Angka kejadian mual muntah yang
terjadi di Indonesia jauh lebih besar dibandingkan dengan angka kejadian
yang terjadi di dunia. Angka kejadian mual muntah ini terjadi pada 50-80%
primigravida dan 40- 60% multigravida (Kemenkes, 2016). Berdasarkan
Profil Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2015 tingginya angka kejadian
emesis gravidarum pada wanita hamil yaitu sebanyak 50-90% dari 2 182.815
wanita hamil (Astriana dkk, 2015). Angka kejadian mual muntah pada ibu
hamil yang terjadi di Lampung pada Tahun 2015 jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan angka kejadian yang ada di dunia dan di Indonesia.
Tingginya kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yang dihasilkan
oleh plasenta yang telah berkembang, dengan bekerjanya Chemoreseptor
3

Triger Zone pusat muntah melalui rangsangan terhadap otot dari poros
lambung. Emesis gravidarum ini menyebabkan penurunan nafsu makan
sehingga terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium
dan natrium yang menyebabkan perubahan metabolisme tubuh (Neil &
Nelson, 2006).
Emesis gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesis
gravidarum yang menyebabkan ibu muntah terus menerus tiap kali minum
atau makan jika tidak ditangani dengan baik, selain itu ibu yang mengalami
mual muntah dapat berisiko melahirkan bayi denganberat badan lahir rendah
(Irianti dkk, 2014). Upaya yang dapat dilakukan dalam mengurangi Emesis
gravidarumdapat diberikan terapi farmakologi dan non farmakologi. Pada
terapi non farmakologi jahe dapat diberikan pada ibu hamil untuk mengurangi
mual muntah yang di alami oleh ibu hamil trimester pertama. Obat-obatan
farmakologi banyak beredar dipasaran, namun karena banyaknya
kekhawatiran yang di alami oleh ibu hamil maka mereka banyak memilih
untuk beralih ke pengobatan komplementer seperti produk herbal, akupresur
dan akupuntur. Survei literatur melaporkan bahwa yang paling banyak
digunakan sebagai obat-obatan herbal komplementer yang dapat mengurangi
mual dan muntah pada ibu hamil yaitu jahe, peppermint dan raspberi. Terapi
non farmakologi dengan jahe biasa dijadikan alternatif sebagai obat herbal
yang dapat menurunkan mual dan muntah pada ibu hamil (Zhion, 2011).
Keunggulan pertama jahe adalah kandungan mengandung minyak
terbang (minyak atsiri) yang menyegarkan dan membelokir eflek muntah
yang sedang, sehigga gingerol dapat melancarkan peredaran darah dan safar-
saraf bekerja dengan baik. Enzim jehe dapat mengkatalisa protein di dalam
sistem pencernaan sehingga tidak menyebabkan mual.Efek anti muntah pada
jahe terdapat pada kombinasi kandungan senyawa zingerones dan shogaols.
(Zhion, 2011). Penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Almaniyah dengan
judul efektivitas pemberian wedang jahe (Zingiber Officinale var. Rubrum)
terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama di
wilayah kerja Polindes Tebalo Mayar Gresik dengan desain penelitian quasy
eksperiment, jenis jahe yang digunakan adalah jahe emprit dengan dosis 2,5
4

gram dan di minum 2x sehari selama 4 hari memperoleh hasil adanya


efektivitas penurunan frekuensi mual muntah pada ibu emesis gravidarum.
Hasil penelitian kelompok intervensi menunjukkan rata-rata emesis
gravidarum sebelum intervensi sebanyak 3 kali/ hari dan menurun menjadi 2
kali/hari setelah diberikan minuman jahe.
Pada bulan Februari tahun 2021 penulis berkesempatan untuk melakukan
asuhan kebidanan di PMB Meciko Indah, SST Kecamatan Kalianda
Kabupaten Lampung Selatan. Pada bulan Februari terdapat 18 orang ibu
hamil trimester 1 yang melakukan pemeriksaan dan kelas hamil Kemudian
ditemukan 7 ibu hamil yang mengalami keluhan mual dan muntah salah
satunya dialami oleh ibu hamil primigravida Ny. S, ibu mengatakan mersakan
mual dan muntah pada kehamilannya dan susah untuk meminum obat-obatan.
Filosofi bidan dalam menjalankan tugasnya tidak hanya melakukan
pencegahan melainkan bidan dapat memberikan penatalaksanaan untuk
menangani masalah mual dan muntah sesuai dengan perannya, maka penulis
memilih untuk memberikan terapi non famakologi yaitu air rebusan jahe
untuk mengirangi mual muntah pada ibu hamil sesuai dengan filosofi dan
standar yang di tetapkan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di latar belakang, permasalahan yang muncul adalah
sebagai berikut “Apakah Pemanfaatan Air Rebusan Jahe Dapat Menurunkan
Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1 Di PMB Meciko Indah, SST,
Lampung Selatan?”

C. Tujuan Penyusunan LTA


1. Tujuan Umum
Memperoleh pengalaman yang nyata dalam melakukan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan Pemanfaatan Air Rebusan Jahe Terhadap
Penurunan Emesis Gravidarum Pada Ibu Hamil Trimester 1 Di PMB
Meciko Indah SST, teknik pengumpulan data mengacu pada 7 langkah
varney dengan metode SOAP.
5

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah :
a. Melakukan pengkajian data pada ibu hamil primigravida trimester
I dengan pendekatan manajemen kebidanan dan dituangkan dalam
bentuk SOAP
b. Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,
masalah dan keluhan ibu hamil primigravida trimester I dengan
gangguan kecemasan di PMB Meciko Indah
c. Merumuskan diagnosa potensial pada ibu hamil primigravida
trimester I dengan ketidaknyamanan mual dan muntah melalui
pendekatan manajemen kebidanan di PMB Meciko indah
d. Melakukan antisipasi atau tindakan segera pada ibu hamil
primigravida trimester I dengan ketidaknyamanan mual dan
muntah melalui pemberian air rebusan jahe di PMB Meciko Indah
e. Merencanakan tindakan menyeluruh sesuai dengan data pengkajian
ibu hamil primigravida trimester I dengan ketidaknyamanan mual
dan muntah melalui pendekatan manajemen kebidanan
f. Melaksanakan dan mengajarkan tindakan asuhan kebidanan dan
melaksanakan pemberian air rebusan jahe untuk penurunan mual
dan muntah terhadap ibu hamil trimeser I di PMB Meciko Indah
g. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pemberian air
rebusan jahe untuk penurunan mual dan muntah terhadap ibu hamil
trimeser I di PMB Meciko Indah
h. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pemberian air
rebusan jahe untuk penurunan mual dan muntah terhadap ibu hamil
trimeser I di PMB Meciko Indah
i. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny. S di
PMB Meciko Indah dengan mual dan muntah
6

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan bagi penulis dalam
bidang asuhan kebidanan terhadap ibu hamil tentang pemanfaatan air
rebusan jahe terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil
trimester 1.
2. Manfaat Praktik
a. Bagi Tempat Penelitian
Dapat digunakan untuk referensi dalam meningkatkan program
pelayanan asuhan kebidanan khususnya bagi wanita hamil
Trimester I tentang mual muntah selama kehamilan.
b. Bagi Responden
Dapat meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil khususnya
Trimester I tentang pentingnya mencegah mual muntah selama
kehamilan.
c. Bagi pendidikan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan
bagi Poltekkes Tanjungkarang, khususnya program studi DIII
Kebidanan.
d. Bagi Penulis Lain
Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penulis lainnya
dandapat menggali serta wawasan serta mampu menerapkan ilmu
yang telah didapatkan tentang penatalaksanaan asuhan kebidanan
berdasarkan diagnosa yang telah ditetapkan sehingga dapat
merencanakan dan melakukan asuhan dan dapat memecahkan
permasalahan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah
diberikan.
7

D. Ruang Lingkup
Asuhan kebidanan pada ibu hamil bertempat di PMB Meciko indah
dengan sasaran studi kasus ditujukan pada ibu hamil trimester 1 dengan
keluhan mual dan muntah dengan penatalaksanaan pemanfaatan air
rebusan jahe terhadap penurunan emesis gravidarum pada ibu hamil
trimester 1. Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan adalah pada bulan
Februari 2021-Maret 2021.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Kasus

1. Konsep Kehamilan

Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap


wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika mengalami menstruasi
dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ
reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi hamil
(Mandriwati 2016).
Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahir nya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut
kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana
trimester satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu
(minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu, minggu ke-
28 hingga ke-40 (Sarwono 2013).
Kehamilan terjadi akibat adanya pertemuan ovum dan sperma didalam
ampulatuba, kemudian bernidasi pada endometriumuterus. Setiap ibu
hamil akan mengalami perubahan pada sistem reproduksi, payudara,
sistem endokrin, sistem kekebalan, sistem perkemihan, sistem pencernaan,
sistem musculoskeletal, sistem kardiovaskuler, sistem integument,
metabolisme, darah dan pembekuan darah, sistem pernapasan dan sistem
persarafan (Asrinah 2015).

2. Perubahan fisiologi ibu hamil


a. Sistem reproduksi
1) Uterus
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah
30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini

8
9

memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan


janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabutserabut kolagennya
menjadi higroskopik, dan endometrium menjadi desidua.
2) Ovarium
Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpusleteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
3) Vagina dan vulva
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi
pada vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut
terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut
dengan tanda chadwick.
b. Sistem kardiovaskuler
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung
setiap menitnya atau biasa disebut sebagagi curah jantung
(cardiacoutput) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai
terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 16-28 minggu.
c. Sistem urinaria
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring
darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih)
yang puncaknya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai
sesaat sebelum persalinan, kearena itu wanita hamil sering merasa
ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur.
d. Sistem gasgastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit
semakin berat karena gerakan otot didalam usus diperlambat oleh
tingginya kadar progesteron.
10

e. Sistem endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisisanterior memproduksi
LH dan follicle stimulating hormone (FSH). FSH merangsang
folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah
kepermukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang kosong
dikenal sebagai korpusleteum dirangsang oleh LH untuk
memproduksi progesteron. Progesteron dan esterogen merangsang
proliferasi dari desidua (lapisan dalam uterus)mdalam upaya
mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta, yang
terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah
pembuahan terjadi, akan mengambil alih tugas korpusleteum
untuk memproduksi esterogen dan progesteron.
f. Sistem pernapasan
Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang
rahim dan pembentukan hormon progesteron menyebabkan paru-
paru berfungsi sedikit berbeda dari biasanya.Wanita hamil
bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih
banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya.

3. Tanda-tanda kehamilan
a. Tanda pasti kehamilan
1) Terdengar denyut jantung janin
2) Terasa gerak janin
3) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong
kehamilan, ada gambaran embrio.
4) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin
(>16 minggu)
b. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Rahim membesar
2) Tanda hegarTanda chadwick
3) Tanda piskacek
4) Braxton hicks
11

5) Basal metabolism rate (BMR)


6) Ballotement positif
7) Tes urine kehamilan (tes HCG) positif
c. Dugaan hamil
1) Amenore
2) Nausea, anoreksia, emesis, dan hipersalivasi
3) Pusing
4) Miksing/sering buang air kecil
5) Obstipasi
6) Hiperpigmentasi : striae, cloasma, linea nigra
7) Payudara menegang
8) Perubahan perasaan
9) BB bertambah

B. Emesis Gravidarum/Mual dan muntah


1. Pengertian Emesis gravidarum
Mual dan muntah atau dalam bahasa medis disebut emesis
gravidarum atau morning sickness merupakan suatu keadaan mual
yang terkadang disertai muntah (frekuensi kurang dari 5
kali).Selama kehamilan sebanyak 70-85% wanita mengalami
mual muntah (Wegrzyniak, 2012). Dari hasil penelitian Lecasse
(2009) dari 367 wanita hamil, 78,47% mual muntah terjadi pada
trimester pertama, dengan derajat mual muntah yaitu 52,2%
mengalami mual muntah ringan, 45,3% mengalami mual muntah
sedang dan 2,5% mengalami mual muntah berat. Pada trimeter
dua, 40,1% wanita masih mengalami mual muntah dengan rincian
63,3% mengalami mual muntah ringan, 35,9% mengalami mual
muntah sedang dan 0,8% mengalami mual muntah berat. (Irianti,
dkk, 2014: 56).
Emesis gravidarum merupakan ketidaknyamanan yang
dirasakan pada ibu hamil perasaan pusing, perut kembung dan
badan terasa lemas disertai keluarnya isi perut melalui mulut
12

dengan frekuensi kurang dari 5 kali sehari pada ibu hamil


trimester I.
Penyebab emesisgravidarum secara pasti belum diketahui
ada beberapa pendapat tentang penyebab emesisgravidarum yaitu:
a. Emesisgravidarum merupakan keluhan umum pada
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan
perubahan hormonal pada wanita karena terdapat
peningkatan hormone estrogen, progesterone, dan
pengeluaran HCG plasenta. Hormone-hormon inilah yang
diduga menyebabkan emesisgravidarum.
b. Bahwa alasan mual tidak diketahui, tetapi dikaitkn dengan
peningkatan kadar HCG, hipoglikemi, peningkatan
kebutuhan metabolik serta efek progesterone pada sistem
pencernaan.
c. Mual dan muntah selama kehamilan disebabkan oleh
perubahan pada sistem endokrin yang terjadi selama
kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktuasi
kadar HCG (human chorionic gonadotrophin), khusunya pada
periode mual atau muntah gestasional yang paling umum
adalah pada 12-16 minggu pertama. Karena pada saat ini
HCG mencapai kadar teringgi, sama dengan LH (luteinizing
hormone) dan di sekresikan oleh selsel trofoblasblastosit.
HCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan
menyebabkan korpusluteum terus memproduksi estrogen dan
progesterone, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh
lapisan korionikplasenta. HCG daopat di deteksi dalam darah
wanita dari sekitar 3 minggu gestasi (yaitu satu minggu
setelah fertilisasi), suatu fakta yang dijadikan sebagai besar
uji kehamilan.
13

2. Faktor yang Mempengaruhi EmesisGravidarum


a. Hormonal
Mual dan muntah selama kehamilan biasanya disebabkan
oleh perubahan dalam sistem endokrin yang terjadi selama
kehamilan, terutama disebabkan oleh tingginya fluktasi kadar
HCG (human chorionic gonadotrophin), khususnya karena
periode mual atau muntah gestasional yang paling umum
adalah pada 12-16 minggu pertama, yang pada saat itu, HCG
mencapai kadar tingginya. HCG sama dengan LH (luteinzing
hormone) dan disekresikan oleh sel-sel trofoblas blastosit.
HCG melewati kontrol ovarium di hipofisis dan
menyebabkan korpus luteum terus memproduksi estrogen
dan progesteron, suatu fungsi yang nantinya diambil alih oleh
lapisan korionik plasenta.HCG dapat dideteksi dalam darah
wanita dari sekitar tiga minggu gestasi (yaitu satu minggu
setelah fertilisasi), suatu fakta yang menjadi dasar bagi
sebagian besar tes kehamilan.
b. Masalah Pekerjaan
Pada wanita hamil yang berada diantara keluarga atau dalam
rutinitas kerja (Chittuma, 2007). Kecemasan terhadap situasi
keuangan saat ini dan akan datang dapat menyebabkan
kekhawatiran tambahan yang membuat wanita merasa tidak
sehat, terutama jika ia berniat untuk berhenti bekerja secara
total setelah melahirkan. Jadi dengan pekerjaan sebagai ibu
rumah tangga yang tidak dapat membantu perekonomian
keluarga dapat maka ibu hamil dapat menyebabkan
kekhawatiran tambahan yang membuat wanita merasa tidak
sehat sehingga menimbulkan mual muntah pada
kehamilannya.
Namun pada ibu yang bekerja perjalanan ketempat kerja yang
mungkin terburu-buru di pagi hari tanpa waktu yang cukup
untuk sarapan dapat menyebabkan mual dan
14

muntah.Tergantung pada sifat pekerjaan wanita, aroma, zat


kimia, atau lingkungan dapat menambah rasa mual wanita
dan menyebabkan mereka muntah. Merokok terbukti
memperburuk gejala mual dan muntah, tetapi tidak jelas
apakah ini disebabkan oleh efek olfaktorius (penciuman) atau
efek nutrisi, atau apakah dapat dibuat asumsi mengenai
hubungan antara kebiasaan praktik dan distres
psikoemosional. Tentu saja banyak wanita yang mengalami
mual dan muntah akan membenci bau asap rokok dan
tembakao.
c. Status Gravida
Pada sebagian besar primigravida belum mampu beradaptasi
dengan hormon estrogen dan koreonikgonadotropin sehingga
lebih sering terjadi emesisgravidarum. Sedangkan pada
multigravida dan grandemultigravida sudah mampu
beradaptasi dengan hormon estrogen dan
koreonikgonadotropin karena sudah mempunyai pengalaman
terhadap kehamilan dan melahirkan. Pada primigravida
menunjukkan kurangnya pengetahuan, informasi dan
komunikasi yang buruk antara wanita dan pemberi asuhannya
turut mempengaruhi persepsi wanita tentang gejala mual dan
muntah. Sedangkan pada multigravida dan
grandemultigravida sudah mempunyai pengalaman, informasi
dan pengetahuan tentang gejala emesis gravidarum sehingga
mampu mengatasi gejalanya.

3. Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum


Muntah pada awalnya didahului oleh rasa mual, yang bercirikan
muka pucat, berkeringat, liur berlebih, tachycardia, pernapasan
tidak teratur, pada saat ini lambung mengendur dan di usu halus
timbul aktifitas antiperistaltik yang menyalurkan isi usus halus
bagian tas lambung.
15

Gejala-gejala tersebut kemudian disusul oleh menutunya


bagian pangkal tenggorokan, nafas ditahan, katup esophagus
dan lambung merilaks.Akhirnya timbul kontraksi ritmis dari
diafragma serta otot-otot pernafasan disusul oleh lambung
memuntahkan isinya.Mual dan muntah selama kehamilan
biasa terjadi di pagi hari ataupun kapan saja.
Tanda biasa muncul segera setelah implantasi dan bersamaan
saat produksi hCG mencapai puncaknya, di duga bahwa
hormon plasenta inilah yang memicu mual dan muntah
dengan bekerja pada chemoreseptor trigger zone pada pusat
muntah.Sebagian besar wanita hamil mengalami mual dan
muuntah pada berbagai tingkatan yang berbeda dan dapat
terjadi setiap saat, terutama pada pagi hari. Keadaan ini
biasanya akan berakhir setelah minggu ke 12 (bulan ke 3)
pada kehamilan, meskipun pada beberapa kasus keadaan ini
dapat berlangsung lebih lama. Sebagian besar wanita
mengalami mual dan muntah dalam derajat yang ringan.
Mual dan muntah merupakan gejala dan tanda yang sering
menyertai gangguan gastrointestinal, demikian juga dengan
penyakit-penyakit lain.
a. Tanda Bahaya Emesis Gravidarum
Pada dasarnya keluhan atau gejalayang timbul adalah
fisiologis. Akan tetapi hal ini akan semakin menjadi parah
jika tubuh tidak dapat beradaptasi. Oleh karena itu, agar
keluhan tersebut tidak berlanjut, perlu diketahui gejala
patologis yang timbul. Tanda bahaya yang perlu
diwaspadai antara lain penurunan berat badan,
kekurangan gizi atau perubahan status gizi, dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, dan ketosis. Selain itu mual
muntah berlebihan dan terus menerus saat hamil hingga
dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan dan
elektrolit tubuh serta kehilangan lebih dari 5% berat
16

badan sebelum hamil dapat didefinisikan sebagai


hyperemesis gravidarum.Hal tersebut dapat berakibat
buruk pada janin seperti abortus, IUFD, partus
prematurus, BBLR, IUGR.
b. Pengukuran Emesis Gravidarum
Kewenangan bidan pada kasus HEG adalah melakukan
penatalaksanaan pada HEG ringan dan deteksi dini untuk
dilakukannya pengalihan asuhan. Instrumen yang dapat
digunakan oleh bidan untuk menilai HEG yaitu dengan
Pregnancy-Unique Quantification Of Emesis/Nausea
(PUQE). PUQE adalah penilaian kuantitas dari mual dan
muntah untuk menghindari subjektivitas dari keluhan
mual dan muntah. Pada indeks PUQE ada 3 jenis
pertanyaan yang dinilai yaitu :
1) Perubahan berat badan
2) Ada tidaknya dehidrasi
3) Indeks laboratorium (ketidakseimbangan
elektrolit)
17

Berikut adalah tabel pengukuran mual muntah dalam 12 jam dan 24 jam :
Tabel 2.1 Pengukuran Mual Muntah Mual
1. Berapa lama rata-rata setiap hari anda merasakan mual dan muntah?
> 6 jam 4 – 6 2 – 3 jam ≤ 1 jam Tidak semuanya
(5 poin) jam (3 poin) (2 poin) (1 poin)
(4 poin)
2. Dalam sehari berapa kali anda mengalami mual muntah?
7 atau 5 – 6 3-4 1–2 Tidak ada
lebih (5 (4 poin) (3 poin) (2 poin) (1 poin)
poin)
3. Dalam sehari berapa rata – rata anda mual dan muntah tanpa menyebabkan
dehidrasi?
7 lebih (5 5 – 6 3–4 1–2 Tidak ada
poin) (4 poin) (3 poin) (2 poin) (1 poin)

4. Pada 12 jam terakhir berapa lama rata-rata anda merasakan mual dan
muntah?
> 6 jam (5 4 - 6 jam 2 – 3 jam ≤ 1 jam (2 Tidak semuanya
poin) (4 poin) (3 poin) poin) (1 poin)
5. Pada 12 jam terakhir berapa kali anda mual dan muntah?

7 lebih 5–6 3–4 1–2 Tidak ada


(5 poin) (4 poin) (3 poin) (3 poin) (1 poin)
6. Pada 12 jam terakhir berapa kali anda mual dan muntah tanpa
menyebabkan dehidrasi?
7 lebih 5–6 3-4 1–2 Tidak ada
(5 poin) (4 poin) (3 poin) (4 poin) (1 poin)
18

C. Penanganan
1. Farmakologi
a. Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh bidan adalah
memberikan tablet vitamin B6 1,5 mg/hari untuk meningkatkan
metabolisme serta mencegah terjadinya enchepalopaty.
b. Ondansentron 10 mg pada 50 ml intravena memiliki efektifitas
yang hampir sama untuk mengurangi hiperemesis gravidarum
dengan pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50 ml
intravena. Studi Ferreira (2010) menunjukkan bahwa tidak terjadi
efek teratogenik akibat penggunaan Ondansentron.
c. Bila perlu berikan 10 mg doksilamin dengan 10 mg vitamin B6
hingga 4 tablet/hari (misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat
pagi dan 1 tablet saat siang).
d. Bila belum teratasi tambahkan demenhidrinat 50-100 mg per oral
atau supositoria berikan 4-6 kali sehari (maksimal 200 mg/hari bila
meminum 4 tablet doksilamin/piridoksin) atau prometazin 5-10 mg
3-4 kali sehari per oral atau supositoria.
2. Nonfarmakologi
a. Melakukan pengaturan pola makan yaitu dengan memodifikasi
jumlah dan ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan
minum cairan yang mengandung elektrolit atau suplemen lebih
sering. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dapat
mengurangi mual dan melambatkan aktivitas gelombang
dysrhytmic pada lambung terutama pada trimester pertama
dibandingkan dengan makanan yang didominasi oleh karbohidrat
atau lemak.
b. Menghindari ketegangan yang dapat meningkatkan stress dan
mengganggu istirahat tidur.
c. Menghindari mengkonsumsi kopi/kafein, tembakau dan rokok,
karena selain dapat menimbulkan mual dan muntah juga dapat
memiliki efek yang merugikan untuk embrio, serta menghambat
sintesis protein (Irianti, dkk, 2014:5)
19

d. Meminum air jahe dapat mengurangi mual dan muntah secara


signifikan karena dapat meningkatkan mortilitas saluran cerna,
yaitu dengan menggunakan 25 gr jahe sebagai minuman selama 4
hari.
Berikut tabel makanan dan minuman untuk pengelolaan morning
sicknessringan dan sedang yang direkomendasikan oleh ahli gizi
dan diet dari konsensus Queensland

Tabel 2 Saran Menu Makan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis


Gravidarum Menurut Queensland
Tingkatan
Morning Strategi Contoh
20
Sickness
Cobalah untuk Limun, jahe, minuman
Berat menghirup udara yang untuk membangkitkan
(dikategorika dingin, cairan yang stamina, jelly yang
n sebagai bening manis
hiperemesis
gravidarum) Menjaga mulut agar Mengkonsumsi permen
tetap bersih dan segar
Ketika merasa sedikit Jus buah, jus sayuran,
lebih baik maka teh, minuman ringan, air
tingkatkan dengan soda, atau sup kaldu
meminum berbagai
minuman
Segera makan sesuatu Biskuit, sepotong roti
yang ringan setelah panggang
bangun tidur di pagi
hari
Sedang
Makan sering dan Makan atau minum
makan ringan secara perlahan,
mengunyah makanan
dengan baik, hindari
minum-minuman atau
makanan selingan
setelah waktu makan
Pilih makanan yang Biskuit kering, kerupuk,
tinggi karbohidrat popcorn, sereal, roti
panggang, buah atau
(Irianti, sayuran
dkk, 2014: Hindari makanan Gunakan susu rendah
59) berlemak, gorengan dan lemak, rendah mentega,
3. makanan yang pedas margarin, dan daging
Jahe tanpa lemak
Cobalah untuk Telur, kacang panggang,
menyetarakan makanan daging ayam tanpa
Ringan
yang rendah lemak, dan lemak, ikan, makanan
makanan yang kaya yang berprotein tinggi
protein
Sebelum tidur Keju, kerupuk, yoghurt
21

Jahe (ZingiberofficinaleRose) yang termasuk famili Zingiberaceae bisa


memperoleh tempat dalam pasar internasional, karena semakin
memiliki banyak kegunaan.Tanaman jahe terdiri atas bagian akar,
batang, daun, dan bunga.
Jahe adalah tanaman dengan sejuta khasiat yang telah dikenal sejak
lama.Jahe merupakan salah satu rempah penting. Rimpangnya sangat
banyak manfaatnya, antara lain sebagai bumbu masak, minuman, serta
permen dan juga digunakan dalam ramuan obat tradisional(Putri, Ayu
2016).
Menurut Vutyavanich (2001 dalam Tiran, 2008) bahwa jahe
merupakan pengobatan yang efektif untuk meredakan mual muntah
dalam kehamilan. Jenis penyakit yang dapat diatasi dengan jahe antara
lain : sakit kepala, pusing-pusing, penambah nafsu makan, dan
muntah-muntah.
Kandungan yang terdapat pada jahe yaitu minyak astiri (bisabolene,
cineol, phellandrene, citral, borneol, citronellol, geranial, linalool,
limonene, zingiberol, zingiberene, camphene), oleoresin (gingerol,
shogaol), fenol (gingerol, zingeron), enzim proteolitik (zingibain), vit
B6, vit C, Kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam linoleat, gingerol
(gol alkohol pada oleoresin), mengandung minyak astiri 1- 3%
diantaranya bisabolen,zingiberen dan zingiberol (Permenkes, 2016).
Jahe adalah tanaman dengan sejuta khasiat yang telah dikenal sejak
lama.Jahe merupakan salah satu rempah penting. Rimpangnya sangat
banyak mamfaatnya, antara lain sebagai bumbu masak, minuman, serta
permen dan juga dingunakan dalam ramuan obat tradisional.
Keunggulan pertama jahe adalah kandungan minyak atsiri yang punya
efek yang menyegarkan dan memblokir reflek muntah, sedangkan
gingerol dapat melancarkan darah dan saraf-saraf bekerja dengan baik.
Hasilnya keteganggan bisa dicairkan, kepala jadi segar, mual muntah
pun ditekan. Aroma harum jahe dihasilkan oleh minyak atsiri,
sedangkan oleoresinya menyebabkan rasa pedas yang menghangatkan
tubuh dan mengeluarkan keringat.
22

Jahe bekerja menghambat reseptor serotonin dan menimbulkan efek


anti emetik pada sistem gastrointestinal dan sistem susunan saraf
pusat.Efek jahe pada susunan saraf pusat di tunjukkan pada percobaan
binatang dengan gingerol, terdapat penurunan frekuensi muntah.Jahe
juga merupakan stimulan aromatik yang kuat.Disamping dapat
mengendalikan muntah dengan meningkatkan gerakan peristaltik usus.
Beberapa studi menyebutkan bahwa jahe mempunyai efek yang
bermanfaat terhadap pencegahan kanker, mual dan muntah saat
kehamilan, mual muntah pada pasien kemoterapi, dan mual muntah
setelah tindakan operasi

4. Manfaat Jahe
a. Mengurangi Mual Muntah
Jahe mentah atau minuman jahe adalah cara termudah untuk
mengatasi mual baik karena masuk angina, mabuk kendaraan ,
atau akibat pengobatan kanker , wanita hamil yang mengalami
morningsicknes juga dapat menggunakan jahe untuk
meredakan mual. Jahe juga berkhasiat sebagai anti mual
muntah dan dapat digunakan para ibu hamil mengurangi
morningsicknes.Penelitian menunjukkan bahwa jahe sangat
efektif menurunkan metoklopamid senyawa penginduksi mual
dan muntah.Menurut German Federa Health Agency, jahe
efektif untuk mengobati gangguan pncernaan dan pencegahan
gejala motionsicknes.
b. Mengatasi stroke dan jantung
Jahe memiliki khasiat anti pembekuan darah atau antikoagulan
melebihi bawang putih. Oleh karena itu, jahe sangat bermanfaat
untuk menurunkan kadar kolestrol karena dapat mengurangi
penyerapan kolestrol dalam darah dan hati. Penelitian tentang
jahe dilakukan oleh ahli tanaman obat jepang.Mereka
menemukan bahwa jahe menurunkan tekanan darah yang
membeku tersebut, serangan stroke bisa dihindari dengan rajin
23

mengonsumsi jahe.Salah satu komponen yang paling utama


dari jahe yaitu gingerol.Gingerol inilah yang memiliki sifat
antikoaguln, yaitu mencegah pengumpulan darah. Jadi, jahe
mampu mencegah tersumbatnya pembuluh darah yang tak lain
merupakan penyebab utama stroke dan mencegah serangan
janung. Dengan peredaran darah yang lancer dan terhindar dari
pembekuan, gejala stroke tidak lagi menajdi ancaman.Pada
umumnya, yang digunakan sebagai obat untuk strok adalah
jahe merah, tetapi jahe putih atau kuning pun tidak kala
bermanfaatnya untuk mencegah dan mengobati penderita
stroke.

5. Kandungan Jahe
Hampir setiap orang indonesia, khususnya masyarakat di jawa
mungkin pernah minum sari jahe atau wedang jahe. Jahe merupakan
tanaman yang kaya akan khasiat bagi kesehatan. Jahe mengandung
senyawa phenol yang terbukti memiliki efek anti-radang dan diketahui
ampuh mengusir penyakit sendi juga ketegangan yang dialami
otot.Rimpang jahe juga mengandung zingilberene dan shogol, senyawa
yang dikenal baik sebagai anti-oksidandan juga efektif melawan
penyakit kanker jantung.Selain itu, rimpang jahe juga mengandung
senyawa penting berupa minyak atsiri.
Minyak atsiri diketahui mempunyai mamfaat untuk menghilangkan
nyeri, sebagai anti-inflamasi dan juga pembasmi bakteri yang
baik.selain bermamafaat untuk kesehatan, minyak atsiri juga diketahui
menyumbang aroma yang khas pada jahe.Sementara itu, sensasi pedas
jahe berasal dari zingiberen dan zingiberol yang juga dijumpai dalam
minyak atsiri. Masih ada banyak komponen zat lain yang ditemukan
dalam jahe. Zat aktif tersebut antara lain mineral sineol, fellandren,
minyak damar, kamfer, zingiberin, borneol, zingiberol, gigerol (paling
banyak terkandung pada jahe merah), asam aminos, zingeron, vitamin
A, B1, C, lipidas, protein,niacin dan masih banyak lagi.
24

6. Pengolahan Jahe
a. Minuman Jahe
Bahan :
1) gram jahe besar
2) 5 gram gula pasir
3) 100 ml air
Cara membuat :
1) Cuci bersih jahe, kupas kulitnya tipis-tipis
2) Geprek jahe sampek memar dan masak diwajan
kemudian masukan gula, kemudian tunggu sampai
mendidih.
3) Minum jahe selama hangat
4) Konsumsi 2 kali sehari pagi dan sore hari
(Jurnal institut kesehatan helvetia, 2019)

D. Kewenangan Bidan Terhadap Kasus Tersebut


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
Tentang Kebidanan, bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya perempuan, bayi, dan anak yang dilaksanakan oleh bidan masih
dihadapkan pada kendala profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan.
Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun
2017 Tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

1. Pasal 18 Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki


kewenangan untuk memberikan:
a. Pelayanan kesehatan ibu;
b. Pelayanan kesehatan anak; dan
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
25

2. Pasal 19
a. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a
diberikan pada masa sebelum hamil, masa hamil, masa persalinan, masa
nifas, masa menyusui, dan masa antara dua kehamilan.

b. Pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi


pelayanan:
1) Konseling pada masa sebelum hamil;
2) Antenatal pada kehamilan normal;
3) Persalinan normal;
4) Ibu nifas normal;
5) Ibu menyusui; dan
6) Konseling pada masa antara dua kehamilan.

c. Memberikan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat


(2), Bidan berwenang melakukan:
1) Episiotomi;
2) Pertolongan persalinan normal;
3) Penjahitan luka jalan lahir tingkat i dan ii;
4) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan;
5) Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil;
6) Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum;
7) Penyuluhan dan konseling;
8) Bimbingan pada kelompok ibu hamil; dan
9) Pemberian surat keterangan kehamilan dan kelahiran.

3. Pasal 22
26

Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Bidan


memiliki kewenangan memberikan pelayanan berdasarkan:
a. Penugasan dari pemerintah sesuai kebutuhan; dan/atau
b. Pelimpahan wewenang melakukan tindakan pelayanan kesehatan
secara mandat dari dokter.
4. Pasal 23
Kewenangan memberikan pelayanan berdasarkan penugasan dari
pemerintah sesuai kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf
a, terdiri atas:
a. Kewenangan berdasarkan program pemerintah; dan
b. Kewenangan karena tidak adanya tenaga kesehatan lain di suatu
wilayah tempat Bidan bertugas.

E. Hasil Penelitian Terkait


Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis terinsipirasi dan
mereferensi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
latar belakang masalah pada laporan tugas akhir ini. Berikut ini penelitian
terdahulu yang berhubungan dengan laporan tugas akhir ini antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dini defrin (2018) di Puskesmas
Pekkabata Kec. Polewali Kab. Polewali Mandar. menunjukkan tentang
pengaruh pemberian minuman jahe terhadap keluhan mual muntah pada
ibu hamil trimester Satu juga menunjukkan hasil penelitian dari 15
responden sebagian besar 10 responden mengalami mual muntah ≥ 4
kali dalam sehari sebelum diberikan minuman jahe dan setelah
diberikan minuman jahe yang mengalami mual muntah ≥ 4 kali dalam
sehari sebanyak 2 responden yang mengalami mual muntah. Sedangkan
dari 15 responden terdapat 5 responden mengalami mual muntah < 4
kali dalam sehari sebelum diberikan minuman jahe dan setelah
diberikan minuman jahe yang mengalami mual muntah < 4 kali dalam
sehari sebanyak 13 responden yang mengalami mual muntah.
Pemberian intervensi pada kelompok yang diberikan tablet jahe pada
27

umumnya mengalami penurunan mual muntah dibandingkan kelompok


yang diberikan tablet placebo.
2. Penelitian yang dilakukan oleh nalumsari (2015) di Puskesmas Jepara
menunjukkan pengaruh pemberian minuman jahe hangat dalam
mengurangi emesis gravidarum pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol ibu hamil trimester I di Puskesmas Nalumsari Jepara.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian jahe lebih efektif
dibandingkan dengan pemberian inhalasi lemon. Hal ini disebabkan
jahe memberikan zat aktif lebih banyak dibandingkan dengan lemon.
Jahe bermanfaat secara langsung melalui minuman yang menekan
respon muntah serta aroma jahe juga bermanfaat dalam mencegah mual
muntah pada ibu hamil.
28

F. Kerangka Teori

Ibu Hamil Trimester Pertama

Ketidaknyamanan pada kehamilan TM1 yaitu

Mual Muntah (EmesisGravidarum)

Terapi non famakologi yang dapat diberikan

Aroma terapi lavender,air daun mint,perasan jeruk lemon, air


rebusan jahe

Air rebusan jahe untuk penurunan frekuensi mual dan muntah


pada ibu hamil tm1

Gambar 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Masruroh dan Wulan (2016)
29

BAB III
METODE STUDI KASUS

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Lokasi pemberian asuhan kepada ibu hamil bertempat di BPM Meciko Indah,
SST
Waktu pemberian 17 Februari -20 februari Asuhan diberikan pada Ny. S

B. Subjek Laporan Kasus


Subjek Asuhan Kebidanan studi kasus ini adalah ibu hamil Trimester I dengan
usia kehamilan 0-12 minggu. Dalam studi kasus ini, kriteria Asuhan Kebidanan
yaitu :
1. Bersedia menjadi responden.
2. Ibu hamil trimester pertama (0-12 minggu) yang mengalami mual
muntah (+) normal yakni < 10 kali/hari yang datang ke PMB Meciko
Indah, SST.
3. Tidak sedang mengkonsumsi obat anti muntah.
4. Tidak ada riwayat abortus.
5. Tidak memiliki penyakit komplikasi.

C. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah format pengkajian
asuhan kebidanan ibu hamil.

D. Teknik/Cara Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data penelitian adalah dengan wawancara, observasi, dan
studi dokumentasi dalam bentuk format asuhan kebidanan ibu hamil.
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada Ny. S untuk
mengetahui keluhan yang dirasakan.
2. Observasi
30

Penulis mengobservasi langsung Ny S. sesuai dengan manajemen


kebidanan.
3. Studi Dokumentasi
Penulis mendapatkan data dari asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP
a. S (Subjektif)
Berisikan hasil pengumpulan data dasar Ny. S. melalui anamnesa
terhadapnya yang terdiri dari identitas, serta keluhan yang
dirasakannya.
b. O (Objektif)
Berisikan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik Ny. S hasil
pemeriksaan antropometri yang dirumuskan dalam data fokus
untuk analisa data (assessment) sebagai langkah 1 varney.
c. A (Analisa)
Berisikan analisa dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam
identifikasi diagnose dan masalah potensial, dan perlunya tindakan
oleh bidan sebagai langkah 2,3,4 varney.
d. P (Penatalaksanaan)
Berisikan tindakan perencanaan dan evaluasi berdasarkan analisa
data (assessment) sebagai langkah 5,6,7 varney.
Dalam penyusunan kasus ini penulis menggunakan jenis data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara, observasi langsung,
dan pemeriksaan fisik terhadap ibu hamil trimester 1 dengan 7
langkah varney.
a) Langkah I : Mengumpulkan data dasar
b) Langkah II : Menginterpretasi data dasar
c) Langkah III : Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial
d) Langkah IV : Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang
e) memerlukan penanganan segera
f) Langkah V : Merencanakan asuhan yang menyeluruh
g) Langkah VI : Melaksanakan asuhan
31

h) Langkah VII : Mengevaluasi

2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari rekam medic pasien yang
ditulis oleh tenaga kesehatan berupa pemeriksaan fisik.

E. Alat dan bahan


1. Bahan dan Alat
a. Alat untuk pemeriksaan fisik dan observasi
1) Pemeriksaan Fisik
a) Tensimeter
b) Stetoskop
c) Timbangan
d) Pita meter
e) Doppler
f) Reflek hammer
b. Lembar panduan observasi
c. Pemberian air rebusan jahe
1) gelas
2) air rebusan jahe
2. Wawancara alat yang digunakan
a. Format pengkajian ibu hamil
b. Buku tulis
c. Bolpoin
3. Dokumentasi
a. Status catatan pada ibu hamil
b. Dokumentasi di catatan KIA yang ada di PMB Meciko Indah,SST
c. Alat tulis (buku dan bolpoin
32

F. Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan)


Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
No Tanggal dan Waktu Perencanaan
1 Pembuatan laporan proposal
2 Survay Praktik Mandiri Bidan
3 Dinas PMB
4 17 Februari 2021 Kunjungan I
pukul 10.00 WIB 1. Melakukan informed consent untuk menjadi
pasien studi kasus laporan tugas akhir.
2. Melakukan pengkajian data pasien
3. Melakukan pemeriksaan TTV
4. Memberitahu hasil pemeriksaan
5. Memberilkan penjelasan tentang mual dan
muntah yang dialmai pada TM1 dan
pemberian air rebusan jahe
6. Memberi kesempatan ibu untuk bertanya
7. Memberitahu ibu bahwa akan ada
kunjungan berlanjut ke rumah ibu

18 Februari 2021 Kunjungan II


pukul 14.00 WIB Melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan TTV
Memberitahu hasil pemeriksaan
Menanyakan kepada ibu apakah ada
ada penurunan mual dan muntah setelah
meminum air rebusan jahe
Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
pola istirahat
Memberitahu ibu untuk mengonsumsi makanan
yang bergizi
Memberiitahu ibu untuk tetap menjaga pola
makannya.
33

20 Februari 2021 Kunjungan III


pukul Melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan TTV
Memberitahu hasil pemeriksaan
Menanyakan kepada ibu tentang
perkembangan terhadap penurunan mual dan
muntah setelah meminum air rebusan jahe
Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan
terapi air rebusan jahe
Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
pola istirahat dan pola makannya
23 Febuari 2021 Kunjungan IV
pukul Melakukan anamnesa
Melakukan pemeriksaan TTV
Memberitahu hasil pemeriksaan
Mengevaluasi ibu tentang perkembangan
terhadap penurunan mual dan muntah setelah
meminum air rebusan jahe
Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga
pola istirahat dan pola makannya
Memberitahu ibu untuk makan-makanan yang
bergizi
Menganjurkan ibu untuk datang segera ke
tenaga kesehatan bila ada keluhan
23 Februari 2021 1. Melakukan evaluasi dan pendokumentasian
asuhan yang telah dilakukan
BAB IV
HASIL TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. K USIA 23


TAHUN USIA KEHAMILAN 11 MINGGU 2 HARI DI PMB SITI
MECIKO INDAH, A.Md. Keb LAMPUNG SELATAN

Kunjungan Ke-1
Anamnesa oleh : Elza rizki nurul jannah
Hari/Tanggal : Rabu / 17 Februari 2021
: 10.00 WIB

SUBJEKTIF (S)
A. Identitas Istri Suami

Nama : Ny. S : Tn. A


Umur : 23 tahun : 32 tahun
Agama : Islam : Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT : wiraswasta
Alamat : Desa Banyumas, Kecamatan Kalianda, Kabupaten
Lampung Selatan
No. HP : 082299424798

B. Anamnesa
1. Alasan kunjungan: Ibu datang ingin melakukan pemeriksaan rutin
mengaku hamil anak pertama dan ingin memeriksakan kehamilannya
untuk mengetahui keadaan dirinya dan janinnya.
2. Keluhan utama : Ibu mengeluh mual muntah dalam kehamilannya dan
khawatir akan kesahatan dirinya dan kandungannya.
3. Riwayat keluhan kehamilan sebelumnya : -

34
35

4. Riwayat keluhan kehamilan sekarang : Ibu mengatakan merasakan mual


dan muntah saat kehamilan ini. Hal ini dialami ibu sejak usia kehamilan
perta kali telat dating bulan.
5. Riwayat kehamilan saat ini : G1P0A0
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : 3-4x ganti pembalut per hari
Sifat darah : cair
Keluhan : tidak ada
HPHT : 01-12-2020
TP : 08-09-2021
Usia Kehamilan : 11 minggu 1 hari
b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu : -
c. Riwayat kehamilan sekarang : G1P0A0
Trimester I
1) ANC di PMB Meciko Indah 1x
a. PP Test dilakukan sendiri oleh Ny. S di rumahnya dengan hasil
positif (+) pada bulan januari 2021
b. Keluhan/masalah : Mual, Muntah, Lemas, Pusing
c. Obat/suplementasi : Asam Folat, Calcium Lactat, Vasperum
d. Skrining Imunisasi TT : TT5
e. Nasihat/pendidikan kesehatan yang didapat : Istirahat yang
cukup, makan sedikit tetapi sering
d. Riwayat perkawinan :
Status perkawinan : Menikah, pernikahan dengan suami pertama
Usia kawin : 21 tahun
Lama perkawinan : 2 tahun
e. Riwayat KB :
Alat kontrasepsi yang pernah digunakan : Tidak Ada
f. Pola kebutuhan sehari-hari :
36

a. Pola pemenuhan nutrisi :


1) Sebelum hamil
Pola makan sehari-hari : Teratur, 3 kali sehari
Jenis makanan : 1 piring nasi, 2-3 sendok sayur, dan
1 jenis lauk seperti Ikan, ayam, telur, daging, tahu atau tempe, serta
makan buah-buahan
Frekuensi minum : 6-8 gelas per hari
Jenis minuman : air mineral
2) Saat hamil
Pola makan sehari-hari : 4-5 kali sehari
Jenis makanan : 1 piring nasi, 1-2 sendok sayur, dan
2 jenis lauk seperti Ikan, ayam, daging, tahu atau tempe. Serta makan
buah-buahan seperti pisang, apel, atau jeruk.
Frekuensi minum : 7-8 gelas per hari dan susu 1x sehari
Jenis minuman : air mineral dan susu

b. Pola eliminasi sehari-hari :


1) Sebelum hamil
BAK :
a. Frekuensi : 6 kali sehari
b. Warna : kuning jernih
BAB :
a. Frekuensi : 1 kali sehari
b. Konsistensi : lembek
2) Saat hamil
BAK :
Frekuensi : 8-12 kali sehari
Warna : kuning jernih
BAB :
Frekuensi : 1 hari 1 kali
Konsistensi : lembek
37

g. Pola aktivitas sehari-hari


1) Sebelum hamil
Istirahat dan pola tidur
Siang : 1-2 jam
Malam : 6-7 jam
Seksualitas : Sesuai kebutuhan
Pekerjaan : Ibu mengatakan melakukan pekerjaan
rumah seperti menyapu dan mengepel lantai, mencuci, dan
memasak.
2) Saat hamil
Istirahat dan pola tidur
Siang : 2 jam
Malam : 7-8 jam
Seksualitas : Sesuai kebutuhan
Pekerjaan :Ibu mengatakan melakukan pekerjaan
rumah tangga sehari-hari seperti menyapu dan mengepel lantai,
memasak, dan mencuci pakaian.

h. Psikososial, kultural, spiritual


a. Psikososial
Kehamilan ini diterima oleh ibu dan keluarga
Keluarga sangat mendukung kesejahteraan ibu dan janin selama
kehamilan
Hubungan ibu dengan suami baik
b. Kultural
Dalam mengambil keputusan dalam keluarga dilakukan dengan cara
musyawarah suami dengan istri
Ibu tidak merokok dan minum minuman keras
c. Spiritual
Ibu rajin melaksanakan shalat 5 waktu
Ibu terkadang ikut pengajian
38

OBJEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C
TB : 149 cm
BB sebelum hamil : 55 kg
Kenaikan BB : 10 kg
BB sekarang : 65 kg
LILA : 29 cm

2. Pemeriksaan Kebidanan
a. Pemeriksaan Fisik
Kepala
Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe
Rambut : Hitam, tidak rontok
Wajah : Tidak ada oedema
Mata : Konjungtiva : merah muda
Sklera : putih
Hidung : Kebersihan : bersih
Polip : tidak ada
Telinga : Simetris : simetris
Kebersihan : bersih
Mulut dan gigi : Bibir : normal
Lidah : bersih
Gigi : tidak ada caries
Gusi : tidak ada pembengkakan
39

Leher
Kelenjar thyroid : tidak ada pembesaran
Kelenjar getah bening : tidak ada pembengkakan
Vena jugularis : tidak ada bendungan
Dada
Jantung : Normal, bunyi lup-dup
Paru-paru : Normal, tidak ada wheezing dan ronchi
Payudara : Pembesaran : ya, simetris
Putting susu : Menonjol
Benjolan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Hiperpigmentasi : Ya, Areola mammae

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
Hb 12,9 gr% (dilakukan di ≥ 11,0 gr% (-) Negatif
PMB Siti Wasirah) (-) Negatif (-) Negatif
(-) Negatif
Protein Urine (-) Negatif dilakukan di
Glukosa Urine HbsAg PMB Siti Wasirah)
HIV/AIDS
Golongan Darah (-) Negatif dilakukan di
PMB Siti Wasirah)

(-) Negatif dilakukan di


Puskesmas)

(-) Negatif dilakukan di


Puskesmas)

(O) dilakukan di
Puskesmas)
40

ANALISA DATA (A)

Diagnosa Ibu : Ny. S G1P0A0 hamil 11 minggu 1 hari


Janin : Teraba ballotemen
Masalah : Mual dan muntah (Emeis gravidarum) 3-5 kali

PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg, P : 22 x/m, N : 83 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan
dirinya dan janinnya dalam kondisi sehat.
2. Mengenali situasi dan memberi penjelasan mengenai mual dan muntah yang
dialami dan memberikan penkes kecemasan tentang proses persalinan yang
akan dialami ibu nanti.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makanannya.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat
5. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi.

Kunjungan Ke-2
Anamnesa oleh : Elza rizki nurul jannah
Hari/Tanggal Waktu : Rabu / 18 Februari 2021
: 10.00 WIB di rumah Ny.S

SUBJEKTIF (S)
Alasan kunjungan :
Mengevaluasi tingkat mual dan muntah yang dialami ibu hamil dan
mengevaluasi peminuman air rebusan jahe.ibu mengatakan sedikit ada
pengurangan rasa mual dan muntah yaitu 3-4 kali dalam sehari.
41

OBJEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C

ANALISA DATA (A)

Diagnosa Ibu : Ny. S G1P0A0 hamil 11 minggu 2 hari


Janin : Teraba Ballotemen
Masalah : Mual dan muntah ringan.

PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg, P : 22 x/m, N : 83 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan
dirinya dan janinnya dalam kondisi sehat.
2. Melakukan pemberian air rebusan air jahe kepada ibu.
3. Melakukan evaluasi apakah mual dan muntah yang dialami oleh ibu semakin
berkurang atau semakin bertambah setelah dilakukan meminum air rebusan
jahe.
4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola makanannya.
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola istirahat
6. Menganjurkan ibu untuk memakan makanan yang bergizi.
7. Membuat kesepakatan untuk kunjungan rumah berikutnya pada tanggal 20
Februari 2021.

Kunjungan Ke-3
42

Anamnesa oleh : Elza rizki nurul jannah


Hari/Tanggal Waktu : Rabu / 19 Februari 2021
: 10.00 WIB di rumah Ny.S

SUBJEKTIF (S)

Alasan kunjungan :
Mengevaluasi tingkat mual dan muntah yang dialami ibu hamil dan
mengevaluasi peminuman air rebusan jahe yang dilakukan ibu hamil.
Ibu mengatakan terdapat penurunan mual dan muntah, dan tidak terlalu
mengalami mual seperti yang dirasakan sebelumnya.

OBJEKTIF (O)
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C

ANALISA DATA (A)


Diagnosa Ibu : Ny. A G1P0A0 hamil 11 Minggu 4 hari
Janin : Teraba Ballotemen
Masalah : Mual dan muntah ringan

PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg,
43

P : 22 x/m, N : 80 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan dirinya dan janinnya
dalam kondisi sehat.
2. Melakukan evaluasi apakah mual dan muntah pada ibu semakin berkurang
atau semakin bertambah setelah meminum air rebusan jahe.
3. Menganjurkan ibu untuk meningkatkan pola tidur dan menjaga pola isitrahat.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan dengan tetap mengonsumusi
makanan gizi seimbang.
5. Membuat kesepakatan untuk kunjungan rumah berikutnya.
Kunjungan Ke-4
Anamnesa oleh : Elza rizki nurul jannah
Hari/Tanggal Waktu : Rabu / 20 Februari 2021
: 10.00 WIB di rumah Ny.S

SUBJEKTIF (S)

Alasan kunjungan :
Mengevaluasi tingkat mual dan muntah yang dialami ibu hamil dan
mengevaluasi peminuman air rebusan jahe yang dilakukan ibu hamil.
Ibu mengatakan terdapat penurunan mual dan muntah , dan tidak mengalami
mual dan muntah seperti yang dirasakan sebelumny yaitua 2-3 kali.

OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
TTV : TD : 120/80 mmhg P : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 36,70C

ANALISA DATA (A)

Diagnosa Ibu : Ny. A G1P0A0 hamil 11 Minggu 4 hari


Janin : Teraba ballotemen
Masalah : Mual dan muntah ringan

PENATALAKSANAAN (P)
1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksa tanda-tanda vital dengan hasil TD :
110/70 mmHg, P : 22 x/m, N : 81 x/m, S : 36.6 0C. Ibu mengerti keadaan
dirinya dan janinnya dalam kondisi sehat..
2. Melakukan evaluasi apakah mual dan muntah yang dialami oleh ibu
mengalami pengurangan atau tidak. Ibu mengatakn dari hari ke hari menjdi
lebih rileks, nyaman, dan rasa mual dan muntah sudah sangat berkurang.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kesehatannya
4. Mengevaluasi ibu untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan menjaga pola
makannya.
5. menganjurkan ibu untuk mengurangi porsi karbohidrat seperti
nasi,ubi,roti,kentang dan jagung karena berat janinnya saat ini sudah cukup dan
normal. Tetapi lebih baik menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan
yang mengandung serat seperti buah dan sayuran.
6. Menganjurkan ibu untuk segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika ada keluhan
agar keadaan ibu dan janin terpantau serta jika terdapat tanda-tanda persalinan.
46

BAB V
PEMBAHASAAN

Dalam studi kasus ini penulis akan membahas tentang Asuhan Kebidanan
dimulai dari kehamilan usia 11 minggu 2 hari pada Ny. S umur 23 tahun G 1P0A0
yang dilakukan mulai tanggal 17 Februari 2021 sampai tanggal 23 Februari 2021
dengan emesis gravidarum di Praktek Mandiri Bidan (PMB) yaitu Bidan Meciko
indah SST, dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan varney yang
terdiri dari 7 langkah dan SOAP.
Penulis melakukan asuhan pada Ny. S dengan 4 kali kunjungan.
Berdasarkan hasil pengkajian yang penulis peroleh pada kunjungan 1 terhadap
Ny. S ini terdapat hasil sebagai berikut : Ny. S usia 23 tahun pemeriksaan umum
dan tanda-tanda vital ibu secara umum normal, hasil pemeriksaan laboratorium
normal, hanya saja pada kunjungan pertama ibu mengeluh mengatakan
mengalami mual muntah ringan, mudah lelah, kepala pusing, nafsu makan
berkurang,ibu mengeluh sering merasakan mual dan muntah 1 hari 3-6x sehari
dengan cairan, ibu mengatakan haid terakhir tanggal 11 desember 2020. Dan
data obyektifnya yaitu keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis, TD :
100/80 mmHg, Nadi : 8 x/menit, RR : 24x/menit, Suhu : 36,7oC dari pemeriksaan
fisik didapatkan hasil yaitu turgor kulit baik, mata konjungtiva merah muda,
sclera putih, pada abdomen ibu belum teraba ballottement
Emesis gravidarum adalah hal yang sering terjadi pada Trimester pertama,
biasanya terjadi pada umur kehamilan 5 – 12 minggu. Tanda dan gejalanya mual
muntah ringan yang terjadi 1 – 5x sehari bisa terjadi pada pagi hari atau setiap
saatm (Sulistyawati, 2009). Mual muntah berkurang pada usia kehamilan 12 – 14
minggu tetapi ada juga yang terus menerus merasakan mual dan muntah sampai
trimester kedua (Mandang, 2016). Tanda dan gejala emesis gravidarum biasanya
mengalami dehidrasi, emosi yang tidak stabil, mudah lelah, lemas, kepala pusing
terutama pada pagi hari, perut kembung (Sulistyawati,2009).
Pada kasus ini penatalaksanaan yang dberikan menurut penulis pada
masalah yang sebelumnya yaitu mual dan muntah yang dialami oleh NY. S
dengan menggunakan terapi non famakologi yaitu pemberian air rebusan jahe
47

untuk penurunan mual dan muntah pada ibu hamil trimester 1 serta memberikan
penjelasan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibun hamil trimester 1.
Pada kunjungan kedua tanggal 18 februari 2021 drumah NY. S ibu
mengatakan sedikit ada penurunan mual dan muntah yang dialaminya setelah
meminum air rebusan jahe. Frekuensinya 3-5 kali dalam sehari.
Pada kunjungan ketiga TTV dalam batas normal dan tetap dilakukan terapi
pemberian air rebusan jahe secara rutin mual dan muntah mulai berkurang dan
dilanjutkan pemantauan melalui via WA dan ibu tetap meminum air rebusan jahe
frekuansi mual dan muntah ibu sangat berkurang dan tidak ditemukan masalah
dan pada kunjungan IV frekuensi mual dan muntah pada ibu mengalami
penurunan menjadi 2-4 kali dalam sehari ibu mengatakan dari hari ke hari menjdi
lebih rileks, nyaman, dan rasa mual dan muntah sehingga menjadi lebih nyaman
dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Berdasarkan hasil pengukuran mual dan muntah didapatkan bahwa frekuensi
mual dan muntah pada ibu mengalami penurunan sebelum dan sesudah meminum
air rebusan jahe. Pada kunjungan kunjungan pertama frekuensi mual dan muntah
pada ibu yaitu 3-6 kali dalam sehari yaitu masuk dalam kategori ringan,saat
pertemuan kedua setelah meminum air rebusan jahe ibu mengatakan terjadi
penurunan dalam frekuensi mual dan muntah yang dialaminya yaitu 3-5 kali
dalam sehari.
Pada kunjungan ke III frekuensi mual dan muntah pada ibu menurun menjadi
3-4 kali dalam sehari,kemudian pada kunjungan ke IV ibu mengatakan frekuensi
mual dan muntah nya menajadi sangat menurun yaitu 2-4 kali dalam sehari dan
ibu merasakan menjadi lebih,rileks dan nyaman dalam melakukan aktivtas nya
sehari-hari seperti biasanya.
Hasil setelah dilakukan peminuman air rebusan jahe secara rutin pada
tanggal 18 februari 2021 selama 4 hari berturut-turut di pagi hari dan malam hari
dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.S dengan ketidaknyamanan mual
dan muntah mengalami penurunan.pada hari pertama ibu mengalami penurunan
mual dan muntah walaupun belum signifikan dan saat kunjungan ke kedua saat
penulis melakukuan wawancara ibu mengatakan frekuensi mual muntahnya
48

sudah mengalami penurunan, dan penulis memberitahu ibu agar tetap menjaga
pola makan dan pola istirahatnya.
Ibu mengerti dan paham dengan apa yang dijelaskan dan akan
melaksanakannya,pada kunjungan ke III ibu mengatakan merasakan lebih
nyaman walaupun masi merasakan muial dan muntah lalu penulis memberitahu
lagi kepada ibu jika kondisi yang dialaminya saat ini adalah kondisi yang
fisiologis atau normal untuk ibu hamil trimester I dan penulis tetap menganjurkan
ibu untuk menjaga pola makan dan pola istirahatnya dan melakukan aktivitas
seperi biasanya.
Dan pada hari terkhir yaitu kuhnjungan ke-4 ibu mengatakan sudah merasa
lebih nyaman dengan kondisinya dan merasakan penurunan mual dan muntah
saat setelah meminum air rebusan jahe dan sudah melakukan aktivitasnya sepeti
biasa.
Hasil ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Dini defrin (2018) di
Puskesmas Pekkabata Kec. Polewali Kab. Polewali Mandar. menunjukkan tentang
pengaruh pemberian minuman jahe terhadap keluhan mual muntah pada ibu hamil
trimester Satu menunjukkan hasil penelitian dari 15 responden sebagian besar 10
responden mengalami penurunan mual dan muntah. Dari hasil penelitian tersebut
dapat digunakan sebagai SOP yang dapat diterapkan oleh tenaga kesehatan.
Menurut penulis penatalaksanaan peminuman air rebusan jahe terhadap ibu
hamil trimester 1 yang mengalami mual dan muntah sangat membantu penurunan
mual dan muntah yang dialamai oleh ibu hamil trimester ,karena peminuman air
rebusan jahe selain menurunkan frekiuensi mual dan muntah juga sanagat
bermanfaat untuk ibu hamil yang kesulitan untuk mengonsumsi obat-obatan dan
membuat ibu lebih nyaman dalam menghadapi kehamilannya selain meminum air
rebusan jahe untuk mengurangi mual dan muntah ibu juga harus menjaga pola
makan dan pola istirahatmya serta tetap berfikir positif.
Berdasarkan penatalaksanaan yang telah diberikan bahwa seluruh asuhan
yang diberikan kepada klien untuk mengurangi frekuensi mual dan muntah dapat
membantu penurunan mual dan muntah yang dialami. Pemberian aushan tersebut
dapat terus diberikan secara rutin namun tetap sesuai dengan SOP yang berlaku.
49

Keberhasilan peminuman air rebusan jahe ini akan bermanfaat bagi ibu hamil
trimester 1 yang mengalami mual dan muntah kedepannya agar frekuensi mual
dan muntahnya menurun. Terapi Peminuman air rebusan jahe ini akan berjalan
baik apabila ibu juga selalu menjaga pola makan dan pola istirahatnya serta
mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga agar ibu tetap semangat
menjalani kehamilannya. Terapi peminuman air rebusan jahe ini juga dapat
berjalan baik apabila bidan mengajarkan cara pengolahannya dan edukasi tentang
maanfaat air rebusan jahe untuk mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil
trimester 1.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah dilaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil pada Ny. S dengan
pemanfaatan air rebusan jahe dalam mengurangi emeis gravidarum sebagai
upaya penurunan mual dan muntah, didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengkajian data subjektif dan objektif
Ny. S datang ke PMB Meciko Indah, SST mengatakan mengalami mual
muntah dan kesulitan untuk meminum obat. Juga didapatkan hasil data
objektif yaitu keadaan emosional Ny. S mengalami sedikit cemas dalam
kehamilannya,tanda-tanda vital dalam batas normal.
2. Menginterpretasikan data dasar
Penatalaksaan asuhan kebidanan pada Ny. S dengan pemanfaatan Air
rebusan jahe untuk penurunsn mual dan muntah yaitu memberitahu ibu
tentang manfaat air rebusan jahe untuk penurunan mual dan muntah dan
melakukan peminuman air rebusan jahe kepada ibu
3. Identifikasi diagnosa atau masalah potensial
Berdasarkan data dasar diperoleh diagnosa yaitu Ny. S dengan usia
kehamilan 11 minggu 2hari dengan mual dan muntah Masalah potensial
yang akan terjadi bila masalah mual dan muntah tidak ditanganin adalah
hiper emesis. Emesis gravidarum juga berpengaruh pada perkembangan
janin ibu,dan dapat menyebabkan BBLR.
4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
Masalah pada Ny. S memerlukan tindakan segera agar tidak menjadi
hiperemesis gravidarum yang termasuk kategori masalah
kegawatdaruratan.
5. Menyusun rencana asuhan secara keseluruhandengan tepat dan rasional
Rencana asuhan kebidanan yang akan diberikan pada Ny. S yaitu
melakukan pemeriksaan fisik dan melakukan peminuman air rebusan jahe
kepada ibu untuk penurunan mual dan muntah.
51

6. Melaksanakan asuhan kebidanan


Telah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.S dengan mual dan muntah
yaitu melakukan peminuman air rebusan jahe sebagai upaya penurunan
mual dan muntah yang dilakukan dua kali sehari dalam 4 hari disertai
dukungan dan motivasi dari suami dan keluarga.
7. Evaluasi hasil asuhan
Telah dilakukan evaluasi hasil pada terhadap Ny. S dengan mual dan
muntah melalui pendekatan manajemen kebidanan. Mual dan muintah
terhadap Ny. S dapat teratasi setelah dilakukan peminuman air rebusan
jahe. Dibuktikan dengan menurunnya frekuensi mual dan muntah pada
ibu.
8. Mendokumentasikan hasil asuhan
Pendokumentasian hasil asuhan kebidanan telah dilakukan pada Ny. S
dengan mual dan muntah dengan metode SOAP di PMB Meciko Indah,
SST Lampung Selatan tahun 2021.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam laporan kasus ini, adapun saran yang
hendak penulis sampaikan, adalah sebagai berikut :
1. Bagi PMB Meciko indah ,SST
Sebagai tambahan refrensi dan informasi dalam melakukan asuhan
kebidanan ibu hamil trimester 1dengan pemanfaatan air rebusan jahe
untuk penurunan emesis gravidarum. Selain itu,bahan praktik yang
digunakan untuk pasien lebih mudah di dapat karena banyak dijual di
pasaran.
2. Bagi Jurusan Kebidanaan Poltekkes Tanjung Karang
Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan untuk
menambah wawasan mahasiswa DIII kebidanan khususnya yang
berkaitan dengan asuhan yg diberikan pada ibu hamil TM1 yaitu
pemanfaatan air rebusan jahe untuk membantu mengurangi mual dan
muntah.
3. Bagi penulis LTA lainnya
52

Diharapkan lebih menggali lagi informasi dan berbagai sumber


terpercaya dan mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan
yang sudah didapatkan selama berlangsungnya asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan mual dan muntah sesuai dengan teori.
53

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Zahrotul. Wiwi Kanarsih.( 2010). Pengaruh pemberian air rebusan jahe
terhadap mual muntah pada ibu yang mengalami emesis gravidarum di
wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta.

Dinkes Lampung. (2017). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

Devita. (2008). Pemanfaatan jahe (zingiber officinale) sebagai tablet hisap untuk
ibu hamil dengan gejala mual dan muntah. Program studi gizi masyarakat
dan sumber daya keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

Efektivitas Pemberian Wedang Jahe (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Terhadap


Penurunan Emesis Gravidarum Pada Trimester Pertama, Jurnal
Biometrika dan Kependudukan, Vol 3 No.1 Juli 2014 81-87.Ardani, Ayu.
2014.

Hidayat. 2015. Kitab Tumbuhan Obat. Jakarta : Agriflo

Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.Asrinah., dkk. 2015. Asuhan Kebidanan


Masa

Kehamilan.Yogyakarta : Graha Ilmu. Fitria, Rahmi, 2013. Efektifitas jahe untuk

Mandriwati, G.A., dkk. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berbasis


Kompetensi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.menurunkan mual
muntah pada kab.Serdang bedagai.Jurnal Maternity and Neonatal Vol 1
No 2 Kemenkes.2016. Folmarium Obat Herbal Asli Indonesia

Masruroh dan wulan(2016)). Efektifitas jahe dalam mengurangi emesis


gravidarum pada ibu hamil trimerster I. Jurnal Ners Indonesia, 2,1

Syaifudin.2010.Efektifitas Jahe Dalam Mengurangi Emesis Gravidarum pada Ibu


Hamil Trimester I. 1, Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2.Buku Acuan Nasional
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Ed. 1, Cet. 4-. YBPSP,
Jakarta. Ummi, HA. (2014).

Saberi, et all. (2014). Effect of Ginger on Relieving Nausea and Vomiting in


Pregnancy. IranRed Crescent Med Safari, Fifi. (2017).
Terhadap Morning Sickness pada Ibu Hamil Trimester I di Kelurahan
Ngempong
54

L
A
M
P
I
R
A
N
55

Lampiran 1
STANDAR OPRASIONAL PELAYANAN PEMBERIAN WEDANG JAHE
UNTUK MENURUNKAN EMESIS GRAVIDARUM

NO LANGKAH PEMBERIAN MINUMAN JAHE


A. SIKAP DAN PERILAKU
1 Menyambut pasien, memberi salam, dan memperkenalkan diri
2 Menjelaskan maksud dan tujuan 3 Menanyakan kesiapan pasien

B. TINDAKAN YANG DILAKUKAN


1. Mencuci tangan
2. Menyediakan
3. Mencuci jahe dengan air mengalir sampe bersih
4. Memotong jahe yang sudah di siapkan 25 mg yang dipotong tiis-tipis
5. Menyediakan panci dan tambahkan 100 ml air bersih
6. Menyiapkan gula sebanyak 5 gram (setengah sendok makan)
7. Menyiapkan gelas,alas gelas, tutup gelas, dan sendok
8. Masak air yang berada dalam panci sampai mendidih
9. Masukkan jahe dan gula kedalam panci
10. Aduk jahe yang sudah dimasak selama 5 menit
11. Matikan kompor dan angkat panci dari kompor
12. Jahe dituang kedalam gelas dan siap disajikan untuk pasien.

C. TERMINASI
1. Mencuci tangan
2. Mengevaluasi keadaan pasien
3. Memberi kesempatan pada pasien untuk bertanya

Anda mungkin juga menyukai