OLEH :
NOOR AZIZAH
P0.7224118020
OLEH :
NOOR AZIZAH
P0.7224118020
i
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : P07224118020
Hasil Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan
Balikpapan, 2021
MENYETUJUI
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NOOR AZIZAH
Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan dihadapan Tim
penguji Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur Jurusan
Kebidanan Prodi DIII Kebidanan Balikpapan
Pada tanggal Maret 2021
Penguji Utama
Ernani Setywati, M.keb (...............................................)
NIP. 198012052002122001
Penguji I
Susi Purwanti, S.SiT., MPH (.............................................)
NIP. 197110261992032001
Penguji II
Sri Susilowati, SST (.............................................)
NIP. 196604231987112001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Ketua Prodi DIII Kebidanan Balikpapan
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIM : P07224118020
Agama : Islam
Alamat :
Riwayat Pendidikan :
iv
KATA PERSEMBAHAN
Bismillahirrohmanirrohim.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu wata'ala dan Nabi
1. Kedua orang tua saya, untuk ayah Ahmad Sapari dan ibu saya Djamilah yang
kepada saya dan selalu mendengarkan keluh kesah saya setiap saya mengeluh
betapa lelahnya kuliah ini dan tidak lelah untuk memberikan saya nasehat
selalu kepada saya terima kasih bapa dan mama untuk selalu mendukung saya
2. Kakak- Kakak saya, Eka, Melan, Yanti, Didi, Mifta yang telah memberikan
3. Ibu Susi Purwanti., S.SiT. MPH dan Ibu Sri Susilowati, SST terimakasih atas
mengaplikasikan ilmu yang telah diberikan dan semoga bermanfaat bagi saya
ini.
v
Balikpapan tetapi kalian menjadi teman terbaiku di kampus senantiasa
5. Teman-teman satu bimbingan dalam LTA ini yaitu Nor Asriana kadang kita
bertengkar kadang kita baikan tapi itu yang membuat kita akrab.
semua.
vi
ABSTRAK
DIPLOMA III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KALTIM
Laporan Tugas Akhir, April 2020
Metode asuhan dalam metode ini yang digunakan adalah data primer yaitu
dengan menggunakan metode pengamatan (observation), wawancara (anamnesa),
maupun hasil pengukuran fisik dan pemeriksaan kebidanan langsung kepada klien.
Data sekunder diperoleh dengan melakukan pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
penunjang lainnya (USG, foto rontgen dll) data kesehatan penduduk kota dan
provinsi, buku KIA sebagai buku catatan perkembangan klien. Selain itu dapat
dilakukan melalui studi kepustakaan (Library research).
Hasil asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. S selama kehamilan trimester III
dengan dengan Multiparitas dan Obesitas yaitu kehamilan Ny. S termasuk dalam
resiko tinggi kehamilan sehingga perlu pengawasan ekstra pada ibu. Dengan
demikian dilakukannya asuhan kebidanan yang komprehensif pada Ny. S.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
judul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.S G4P3003 Hamil 36 Minggu 1 hari
Balikpapan Utara”. Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
Tugas Akhir.
5. Sri Susilowati, SST selaku dosen pembimbing II, yang telah memberikan
Akhir.
viii
7. Para Dosen dan Staff Pendidikan di Politeknik Kesehatan Kementerian
8. Orang tua, adik serta keluarga tercinta yang telah membantu dengan doa
9. Klien atas nama Ny.“S” yang telah bersedia ikut berpartisipasi menjadi
klien saya untuk menyelesaikan LTA ini, terima kasih untuk kerjasamanya dan
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penulis berusaha
pengetahuan dan waktu. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak yang
amal yang telah di berikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat
Balikpapan, 2021
Noor Azizah
ix
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN JUDUL....................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PERSEMBAHAN iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... x
INFORMED CONSENT...........................................................................................xxi
BAB I PENDAHULUAN 1
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan 4
D. Manfaat 5
E. Ruang Lingkup.................................................................................................6
x
1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan............................................................ 11
KASUS 119
B. Etika Penelitian..................................................................................................124
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
2.8 Pertambahan Berat Badan Ibu dan Janin Sesuai Usia Kehamilan 54
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AP : Anterior Posterior
BB : Berat Badan
CM : Compos mentis
Cm : Centimeter
xv
CD : Conjugata Diagonal
CMV : Cytomegalovirus
CV : Conjugata Vera
DI : Distansia Interspinarum
DM : Diabetes Mellitus
Dr : Dokter
Fe : Ferum
FH : Fundal Heightcm
GI : Gastrointestinal
gr : Gram
HB : Hemoglobin
xvi
HIV : Human Immunodeficiency Virus
IM : Intra Muscular
IV : Intra Vena
Kes : Kesadaran
Ket : Keterangan
Kg : Kilogram
KH : Kelahiran Hidup
KU : Keadaan Umum
LK : Lingkar Kepala
Lk : Laki – laki
xvii
LGA : Large for Gestasional Age
m : meter
Mg : miligram
N : Nadi
Ny. : Nyonya
KB : Keluarga Berencana
PB : Panjang Badan
PP : Post Partum
xviii
Px : Prosesusxipoideus
RI : Republik Indonesia
RH : Rhesus
RR : Respiratory Rate
RS : Rumah Sakit
S : Suhu
SC : Sectio Caesarea
SD : Sekolah Dasar
TB : Tinggi Badan
TBC : Tuberkulosis
TD : Tekanan Darah
Tn : Tuan
TP : Tafsiran Persalinan
TT : Tetanus Toxoid
UK : Usia Kehamilan
xix
USG : Ultrasonografi
xx
INFORMASI
Yang terhormat,
Komprehensif Di-
Tempat
Dengan hormat,
NIM : P07224118020
xxi
Mengapa Ibu terpilih? Ibu terpilih sebagai klien dalam pemberian
Prosedur:
Kalimantan Timur.
Manfaat:
xxii
ibu sebagai peserta dalam kegiatan asuhan kebidanan
ibu bersalin/nifas.
Kerahasiaan data:
Data yang diperoleh dari ibu merupakan rahasia dan tidak akan
diketahui oleh orang lain, kecuali oleh saya dan tim pembimbing
Kesukarelaan:
Keterangan:
xxiii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
CONSENT)
Umur : 27 tahun
xxiv
“proposal asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.S G4P3003 usia kehamilan 36
minggu 1 hari dengan masalah multiparitas dan obesitas di wilayah kerja puskesmas
muara rapak kota balikpapan 2021”
Balikpapan,……………
Saksi
(Umar )
xxv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara.
terdapat 126 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup dengan jumlah
kematian ibu 6.400 pada tahun 2015. Angka ini menurut Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup
melaporkan di Indonesia AKB menurun dari 34 per 1000 kelahiran hidup tahun
2007 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup tahun 2012 dan kembali turun
menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup tahun 2017. Sedangkan AKI menurut
SDKI tahun 20012 meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran hidup tahun 2007
AKI sebesar 113 kasus, tahun 2014 turun menjadi 104 kasus, lalu tahun 2015
turun 100 kasus dan tahun 2016 turun lagi menjadi 95 kasus kematian per
kasus atau 72 per 100.000 KH pada 2015. Tahun 2016 dilaporkan 9 kasus atau
72 per 100.000 KH, lalu meningkat menjadi 10 kasus atau 78 per 100.000 KH
1
2
mengalami penurunan. Tahun 2015 AKB 78 kasus atau 6 per 1.000 KH dan
stabil pada tahun 2016 yaitu 78 kasus atau 6 per 1.000 KH, kemudian tahun
2017 menurun menjadi 76 kasus atau 6 per 1.000 KH (Dinas Kesehatan Kota
Balikpapan, 2017).
dengan resiko tinggi kehamilan yaitu Primi muda, Primi Tua, Primi Tua
Sekunder, Anak terkecil < 2 tahun, Grande multi, Umur ibu ≥ 35 tahun, Tinggi
tinggi dari pada mereka yang lahir dengan jarak kelahiran < 2 tahun. Anak-
anak yang lahir dengan jarak kelahiran 3 tahun dengan kelahiran sebelumnya
lebih sehat saat mereka dilahirkan dan memiliki kemungkinan hidup lebih
diberikan untuk mencegah resiko tinggi kehamilan secara menyeluruh dari ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana dengan program
puskesmas muara rapak pada tanggal 5 Maret 2021, Ditemukan bahwa usia
3
kehamilan 36 minggu 1 hari, hamil anak ke-4, anak terkecil berusia 38 bulan serta
terdapat 2 anak dalam rumah dan jumlah anak 3, dengan skor poedji Rochajati 6
badan 150 Cm, IMT sebelum hamil : 32,8 Kg / M2 dikategorikan obesitas, setelah
Ny.S G4P3003 usia kehamilan 36 minggu 1 hari dengan masalah multiparitas dan
2021”.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
obesitas.
2. Tujuan Khusus
SOAP.
bentuk SOAP.
SOAP.
bentuk SOAP.
SOAP.
5
bentuk SOAP.
C. Manfaat
1. Manfaat Praktis
Kebidanan Balikpapan.
b. Bagi Penulis
c. Bagi Klien
pelayanan kebidanan.
2. Manfaat Teoritis
D. Ruang lingkup
multiparitas dan obesitas yang bertempat tinggal di Jalan Yos Sudarso RT. 08
TINJAUAN PUSTAKA
1. Manajemen Varney
untuk mengevaluasi ibu dan bayi baru lahir. Data dasar ini meliputi
infomasi yang berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi baru lahir.
Bidan mengumpulkan data dasar awal lengkap, bahkan jika ibu dan
kolaborasi.
7
8
segera
dilakukan sebagian oleh ibu, orang tua, atau anggota tim kesehatan
perawatan kesehatan.
2007).
mengetahui hal apa saja yang terjadi pada seorang wanita semenjak
3. Konsep SOAP
Varney).
dan pendukung lain. Data ini termasuk catatan medis pasien yang lalu
Varney).
11
follow up.
yang dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40.Saat ini juga
2010).
1) Sistem Reproduksi
kandung kemih cepat terasa penuh, selain itu juga terjadi hemodilusi
3) Sistem Respirasi
4) Sirkulasi darah
kebutuhan bayi.
5) Sistem Muskuloskeletal
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
13
3) Pada TM III ibu merasa tidak nyaman dan depresi karena janin
1) Oksigen
latihan nafas melalui senam hamil, tidur dengan bantal yang lebih
(hipotensi supine).
c) Mineral
susu.
d) Vitamin
e) Kalsium
f) Zat besi(Fe)
tablet zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu
(Saifuddin, 2010).
g) Asam folat
h) Air
proses transportasi.
3) Personal Hygiene
adalah pakaian harus longgar bersih dan tidak ada ikatan yang ketat
5) Eliminasi (BAB/BAK)
6) Seksual
kelelahan dan ketegangan, oleh karena itu lebih baik berjalan tetapi
diperhatikan.
normal. Senam hamil di tujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau
9) Istirahat / tidur
f. Perawatan payudara
(Subianto, 2009).
terhadap perlindungan ibu hamil dan janin, berupa dteksi dini faktor
taksiran kasar tentang durasi kehamilan biasanya teraba pada saat usia
Tabel 2.1
Usia Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Tinggi Fundus Uteri Usia Kehamilan
1/3 jari di atas simfisis 12 minggu
½ di atas sympisis 16 minggu
2/3 di atas sympisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/3 diatas pusat 28 minggu
½ pusat – prosessus – xifoideus 34 minggu
Setinggi prosessus – xifoideus 36 minggu
2-3 jari (4cm) dibawah prosessus 40 minggu
xifoideus
Sumber :Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan KB (Manuaba,
2010)
4) Rumus Mc Donald
Tabel 2.2
Tafsiran Berat Janin pada TM III
Usia Kehamilan Panjang (cm) Berat (gram)
28 minggu 37,6 cm 1005 gram
29 minggu 38,6 cm 1153 gram
30 minggu 39,9 cm 1319 gram
31 minggu 41,1 cm 1502 gram
20
(Manuaba, 2010)
anemia pada ibu hamil. Normal Hb untuk ibu hamil adalah > 11 gr
%.
seperti sifilis
yang menyangga rahim, bentuk kepala janin yang sesuai dengan pintu
yang terlalu besar dari panggul ibu, berat bayi melebihi 4000 gram,
rongga panggul sempit, bayi terlilit tali pusat dan atau plasenta previa
(Manuaba, 2009).
rasio atau nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram)
Rumus penghitungan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh
kehamilan karena penting dari segi kesehatan bagi ibu dan bayi. Apabila
pertambahan yang dianjurkan harus lebih kecil dari ibu dengan berat
badan ideal, yaitu antara 12,5 - 17,5 kg. Demikian pula sebaliknya, pada
wanita yang berat badannya sebelum hamil kurang, maka ketika hamil
2006).
berikut:
Tabel 2.3
Peningkatan berat badan selama kehamilan
24
disarankan 3
Kurus 12,7-18,1 kg 0,5 kg/minggu
(BMI <18,5)
Normal 11,3-15,9 kg 0,4 kg/minggu
(BMI 18,5-22,9)
Overweight 6,8-11,3 kg 0,3 kg/minggu
S u m b e
(IMT 23-29,9)
Buku Obesitas 4,4-6,8 kg 0,2 kg/minggu
Ajar (BMI > 30)
Bayi kembar 15,9-20,4 kg 0,7 kg/minggu
Keadaan berat badan lebih dan obesitas merupakan salah satu kondisi
kg untuk wanita yang sebelum hamil berat badan lebih dan 5,0- 9,1 kg
saat persalinan juga berpengaruh terhadap profil obsetri hanya pada cara
keluaran perinatal hanya pada berat bayi lahir yaitu pada kejadian BBLR
Dorothe, 2018)
2) Sakit kepala yang hebat, sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
4) Bengkak di wajah dan jari tangan, bengkak yang muncul pada muka
selaput ketuban juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin
seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil
6) Gerakan janin tidak terasa, bila gerakan janin mulai berkurang bahkan
tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian janin
27
7) Nyeri perut yang hebat, apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara
tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras
k. Ketidaknyamanan pada TM 3
(Hutahaean, 2013).
Tabel 2.4
Ketidaknyamanan TM 3 dan cara mengatasi
No Ketidaknyamanan Cara mengatasi
.
1. Sering buang air Ibu hamil di sarankan untuk tidak minum
tidur.
Senam hamil
28
kaya kalsium.
lama.
perbanyak minum.
defekasi.
menit/hari.
mencegah hemoroid.
obat hemoroid.
4. Kram dan nyeri Lemaskan bagian yang kram dengan cara
putih.
Istirahat cukup.
5. Gangguan nafas Latihan nafas melalui senam hamil.
kelainan asma.
6. Oedema Meningkatkan periode istirahat dan
natural.
ringan.
Sumber :Perawatan Ante Natal Care (Hutahaean, 2013)
(Matterson, 2001).
a) Umur
b) Pendidikan
c) Pekerjaan
d) Pendapatan (Ekonomi)
31
pendapatan keluarga.
e) Dukungan Suami
merupakan salah satu dukungan yang dibutuhkan oleh ibu yang akan
ibu yang akan ditransfer melalui plasenta yang akan melindungi bayi
Tabel 2.5
Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid
Imunisasi Selang Waktu Lama Perlindungan
33
minimal pemberian
TT
Imunisasi TT
Langkah awal pembentukan
penyakit Tetanus
1 bulan setelah
TT2 3 Tahun
TT1
6 bulan setelah
TT3 6 Tahun
TT2
12 Bulan setelah
TT4 10 Tahun
TT3
12 Bulan setelah
TT5 ≥25 Tahun
TT4
terlalu adalah Hamil terlalu muda (primi muda) usia ibu < 20 tahun,
hamil/ bersalin terlalu tua (grande multi) usia ibu > 35 tahun, terlalu
dekat jarak kehamilan atau persalinannya < dari 2 tahun, dan terlalu
banyak anak (anak lebih dari 4). Selain itu terdapat kondisi – kondisi
tinggi, yaitu; ibu hamil dengan anemia dan malnutrisi, ibu hamil
persalinan yang lalu, ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145
1) Terlalu Muda
2007:4).
lain:
2) Terlalu Tua
35
Terlalu Tua (Primi Tua) adalah ibu hamil pertama pada usia
(1) Memasuki usia 35, wanita sudah harus berhati-hati ketika hamil
(5) Kualitas sel telur yang lemah menyebabkan penempelan janin pada
(8) Pembukaan mulut rahim mungkin akan terasa sulit sehingga bayi
(1) Kehamilan di atas usia 40 itu berisiko melahirkan bayi yang cacat.
(3) Pada ibu hamil dengan usia 40 tahun ke atas kebanyakan tidak kuat
3) Terlalu Dekat
rahim ibu belum pulih, waktu ibu untuk menyusui dan merawat
bayi kurang.
(1) Keguguran
(2) Anemia
4) Terlalu Sering
pembeku darah.
(7) Pucat
Penatalaksanaan perdarahan :
a) Resusitasi
15 detik)
menit.
dengan ketat.
c) Uterotonika
placenta abruption dan kematian perinatal. Ibu juga 2-4 kali berisiko
diabetes gestasional.
checklist dari kondisi ibu hamil / faktor risiko dengan system skor.
professional.
Skor dengan nilai 2, 4, dan 8 merupakan bobot risiko dari tiap faktor
(4) Anak terkecil < 2 tahun : terlalu cepat memiliki anak lagi
anak ≥ 4
Panggul sempit.
kandungan
melahirkan)
plasenta previa
Tabel 2.6
47
I II III IV
Triwulan
SKO
KEL Masalah / Faktor Resiko III. III.
NO. R I II
F.R 1 2
Skor Awal Ibu Hamil 2
1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4
2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4 Tahun 4
3 Terlalu lama hamil lagi ≥10 Tahun 4
4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun 4
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4
I
6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4
7 Terlalu pendek ≥145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan
4
a. Tarikan tang/vakum
9 b. Uri dirogoh 4
c. Diberi infus/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8
II Penyakit pada ibu hamil
a. Kurang Darah b. Malaria, 4
c. TBC Paru d. Payah Jantung
11
Kencing Manis (Diabetes) 4
Penyakit Menular Seksual 4
12 Bengkak pada muka / tungkaidan tekanan darah tinggi. 4
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsia/kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
Berikut ini tabel indeks massa tubuh dan kenaikan berat badan
Tabel 2.7
Rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan
persalinan pada bayi dan atau ibu, seperti berat badan bayi
49
2. Patofisiologi Obesitas
3. Etiologi Obesitas
olahraga
50
b. Faktor lingkungan
menyertai.
c. Genetik
(ifalamah, 2015)
kemiskinan.
2011)
f. Metabolisme Energi
51
g. Faktor Genetik
h. Usia Ibu
k. Pendidikan ibu
kepuasan psikis.
Bayi
berat badan secara umum dibagi dua yaitu produk kehamilan (janin,
badan ibu hamil harus dibatasi sampai sekitar 7,5 kg, sekarang
payudara, lemak).
sebaiknya 1-2 kg, sementara pada trimester II dan III sekitar 0,3-
Tabel 2.8
Pertambahan Berat Ibu dan Janin Sesuai Usia Kehamilan
USIA RATA-RATA RATA-RATA PENAMBAHAN
KEHAMILAN BERAT BB IBU
JANIN
8-9 mgg 1 gr 0,5 kg
9-10 mgg 4 gr 0,7 kg
10-11 mgg 10 gr 0,9 kg
11-12 mgg 15 gr 1,1 kg
12-13 mgg 20 gr 1,4 kg
13-14 mgg 50 gr 1,7 kg
14-15 mgg 85 gr 2,0 kg
15-16 mgg 100 gr 2,3 kg
16-17 mgg 110 gr 2,7 kg
17-18 mgg 180 gr 3,0 kg
18-19 mgg 210 gr 3,4 kg
19-20 mgg 300 gr 3,8 kg
20-21 mgg 325 gr 4,3 kg
21-22 mgg 400 gr 4,7 kg
22-23 mgg 485 gr 5,1 kg
23-24 mgg 550 gr 5,5 kg
24-25 mgg 685 gr 5,9 kg
25-26 mgg 750 gr 6,4 kg
26-27 mgg 890 gr 6,8 kg
27-28 mgg 1000 gr 7,2 kg
28-29 mgg 1150 gr 7,4 kg
29-30 mgg 1300 gr 7,7 kg
30-31 mgg 1460 gr 8,1 kg
31-32 mgg 1610 gr 8,4 kg
32-33 mgg 1810 gr 8,8 kg
33-34 mgg 2000 gr 9,1 kg
34-35 mgg 2250 gr 9,5 kg
35-36 mgg 2500 gr 10,0 kg
36-37 mgg 2690 gr 10,4 kg
37-38 mgg 2900 gr 10,5 kg
55
1. Kehamilan
a) Diabetes
b) Sesak Nafas
ibu hamil yang memiliki berat badan ideal. Hal itu bisa diakibatkan
c) Jantung
jantung.
d) Preeklamsi
2. Persalinan
a. Distosia Bahu
bayi yang lahir dari ibu obesitas memiliki massa lemak yang lebih
banyak dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu dengan BMI
normal.
b. Operasi Caesar
c. Partus Lama
3. Nifas
57
4. Neonatus
dikandung oleh ibu akan mengalami diabetes juga. Hal itu dikarenakan
faktor turunan atau genetika dari ibunya. Diabetes pada dasarnya akan
Diabetes itu bisa langsung diturunkan kepada bayi yang ada di dalam
c) IUGR
perkembangan janin.
6. Langkah yang lain yaitu dengan mengatur pola makan dan dianjurkan
7. Selalu sarapan
unggas, daging tanpa lemak, keju, susu skrim, brokoli, wortel, dan
labu.
Ini sangat bermanfaat karena buah kaya akan vitamin yang sangat
kejadian fisiologi yang normal dalam kehidupan.. Hal ini bertujuan untuk
sehingga akan tercipta persalinan normal, aman bagi ibu dan bayinya
(Abdilla, 2011).
sendiri.
dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dengan waktu kurang dari 24
normal scara spontan atau tidak berjalan sendiri, oleh karena terdapat
1) Tanda pendahuluan:
pains”.
a) Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat,sering, dan
teratur.
61
pembukaan.
diafragma dan aksi dari ligament, dengan kerja sama yang baik dan
(2004) :
dimulai, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his pendahuluan atau
(c) Minum atau makan. Minum segelas air putih atau teh yang
nyaman tadi.
His persalinan :
bersifat nyeri. Nyeri ini mungkin disebabkan oleh anoxia dari sel-sel
dalam cervix dan segmen bawah rahim oleh serabut- serabut otot-otot
kontraksi.
63
ialah :
(c) Interval antara dua kontraksi : Pada permulaan persalinan his timbul
cervix
(b) His pengeluaran ialah his yang mendorong anak keluar. His
2011)
c. Faktor Passage (Jalan Lahir) Passage atau faktor jalan lahir dibagi
(Asrinah, 2010)
ibu dan janin. Dalam hal ini proses persalinan tergantung dari
(Saifuddin, 2010).
dan kelahiran bayi. Jika tempat persalinan dan kelahiran bayi akan
terjadinya penyulit pada ibu dan bayi baru lahir sehingga keadaan
c) Persiapan rujukan
d fasilitas rujukan.
lancar.
1. Kala I
lengkap, fase Kala I Persalinan terdiri dari Fase Laten yaitu dimulai
mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik, tidak terlalu
menit, lamanya 40 detik atau lebih dan mules, pembukaan 4cm hingga
Komplikasi yang dapat timbul pada kala I yaitu : ketuban pecah dini,
(Rukiyah, 2009).
2. Kala II
rasa ingin meneran saat kontraksi, ada dorongan pada rektum atau
dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi. Pada
seperti mau buang air besar dengan tanda anus membuka. Pada waktu
3. Kala III
plasenta : terjadi perubahan bentuk uterus dan tinggi fundus uteri, tali
lebih dari 30 menit. (Asrinah, 2010) Setelah bayi lahir, uterus teraba
bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
dapat timbul pada kala III adalah perdarahan akibat atonia uteri,
(Rukiyah, 2009)
4. Kala IV
post partum. Komplikasi yang dapat timbul pada kala IV adalah sub
(Sondakh, 2013)
1) Penurunan kepala
dari pasien.
2) Penguncian (engagement)
3) Fleksi
6) Restitusi
72
pubis.
dekat
8. Masase
11. Sentuhan
1. Memberi dukungan terus menerus kepada ibu
2. Memberikan oksitosin
PTT
74
4. Masase fundus
1. Ikat tali pusat
4. Bersihkan ibu
Kala 4 5. Istirahat
7. Memulai menyusui
partus set.
75
baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa
ingin meneran.
meneran (bila ada rasa ingin meneran dan terjadi kontraksi yang
kuat, bantu ibu keposisi setengah duduk atau posisi lain yang
untuk meneran.
14) Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5 sampai 6 cm,
15) Meletakkan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong
ibu.
76
16) Membuka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan.
defleksi maksimal saat kepala lahir. Minta ibu untuk tidak meneran
21) Menunggu hingga kepala bayi selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
22) Setelah bayi menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal kepala bayi, tarik secara hati-hati kea rah bawah sampai
yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi luar, minta ibu
dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara kedua
klem tersebut.
77
23) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher, dan
bahu bayi bagian posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian
bayi, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu bayi bagian
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang kea
bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut bayi).
25) Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan
Nilai bayi, kemudian letakkan diatas perut ibu dengan posisi kepala
lebih rendah dari badan (bila tali pusat pendek, letakkan bayi
umbilicus bayi. Melakukan urutan tali pusat kea rah ibu dan
diantara 2 klem.
30) Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.
78
1/3 atas luar paha kanan setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu
darah.
34) Memindahkan klem tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
dorso cranial. Bila uterus tidak segera berkontraksi, minta ibu atau
37) Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat
39) Segera setelah plasenta lahir, melakukan massase pada fundus uteri
teraba keras).
40) Sambil tangan kiri melakukan massase pada fundus uteri, periksa
tersedia.
41) Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum
43) Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah didalam larutan
mengeringkannya.
simpul mati.
45) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
53) Merendam semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%.
yang di sediakan.
55) Membersihkan ibu dari sisa air ketuban, lendir dan darah dan
b. Partograf
81
warna dan volume air ketuban, moulase kepala janin. Kondisi Ibu
yaitu tekanan darah, nadi, dan suhu badan, volume urine, obat dan
Gambar 2.1
partograf tampak depan
83
Gambar 2.2
Partograf tampak belakang
a. Fase laten memanjang
84
1) Definisi
fase latennya berlangsung lebih dari 8 jam dan pada fase aktif laju
kurang dari 1,2 cm per jam pada primigravida, lebih dari 12 jam sejak
multigravida(Saifuddin, 2009)
2) Definisi
tumor)
3) Klasifikasi
(Saifuddin, 2009).
2009).
mekonium.
86
b) Pada janin :
menit selama fase aktif dan tiap 5 menit selama kala dua. Jika
oral atau parenteral dan upayakan buang air kecil (hanya perlu
5) Penanganan
a) Penanganan Umum
yang sangat.
b) Penanganan Khusus
inpartu
gentamisin 2 X 80 mg.
89
7) Induksi
tanpa diinduksi.
tidak menguntungkan.
partus lama.
uteri).
uteri.
makrosomia
bayi makrosomia. Berat bayi lahir yang lebih dari normal atau
a. Definisi
ekstrauterine. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia
(Dewi, 2012).
Segera setelah lahir, letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
4) Apakah tonus otot baik.Jika bayi tidak cukup bulan, air ketuban
resusitasi?
asuhan bayi baru lahir normal dan penilaian awal dilakukan secara cepat
dan tepat (0-30 detik). Jika bayi tidak bernafas atau megap-megap atau
lemah maka segera lakukan resusitasi bayi baru lahir (JNPK-KR, 2008).
Tabel 2.10
Apgar Skor
Skor 0 1 2
Badan merah,
Appearance color Seluruh tubuh
Pucat ekstremitas
(warna kulit) kemerah- merahan
biru
Pulse (heart rate) atau
Tidak ada <100x/menit >100x/menit
frekuensi jantung
Grimace (reaksi terhadap Sedikit gerakan Menangis, batuk/
Tidak ada
rangsangan) mimic bersin
Ekstremitas
Gerakan aktif
Activity (tonus otot) Lumpuh dalam fleksi
sedikit
Lemah, tidak
Respiration (usaha nafas) Tidak ada Menangis kuat
teratur
Sumber : Sumarah, dkk, 2009
tetap jaga kehangatan, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi
(IMD) dengan cara kontak kulit bayi dengan kulit ibu, beri salep mata
lembab).
mereka (rooming-in).
memberi ASI.
baik.
c) Memastikan kebersihan:
12) Berikan obat sesuai resep menurut jadwal yang telah ditentukan.
13) Periksa setiap bayi sebelum merencanakan ibu dan bayi pulang.
(Suherni, 2009).
dan berjalan-jalan.
postpartum.
minggu, bulan atau tahun. Dalam agama islam telah bersih dan
kunjungan nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir,
psikologik.
bayinya.
4) Memberikan pelayanan KB
a) Involusi uterus
(2) Autolysis
Tabel 2.11
Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum
Waktu TFU Bobot Diameter Palpasi
symp
teraba
2) Lochea
Lochea ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masa
b) Lochea Sangiolenta
c) Lochea Serosa
plasenta.
d) Lochea Alba
e) Loche Purulenta
3) Serviks
2013).
hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada
2013).
selama satu atau dua hari, gerak tubuh berkurang dan usus bagian
Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12-36
(Saifuddin, 2010).
7) Perubahan endokrin
hubungan awal antara ibu dengan bayi, menjaga bayi agar tetap
pengasuhan bayi.
pantangan diet.
2) Ambulasi
3) Eliminasi
4) Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan, bila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstifasi apalagi berak keras
dapat diberikan obat laksans per oral atau per rectal, jika masih
6) Kebersihan genetalia
7) Pakaian
105
keringat karena produksi keringat pada ibu nifas akan lebih banyak,
akibat lochea.
8) Kebersihan kulit
usahakan mandi lebih sering dan menjaga agar kulit tetap dalam
keadaan kering.
9) Istirahat
rileks dan istrahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur,
meminta bantuan suami atau keluarga yang lain jika ibu merasa
lelah, putarkan dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan
10) Seksual
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
106
jarinya ke dalam vagina tanpa ada rasa nyeri, begitu ibu merasa
aman untuk melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
ASI dan hubungan suami istri pada masa nifas tidak terganggu.
kearah bawah.
gerakan 20 – 30 kali.
yang muncul adalah ibu yang berisiko (jarak kehamilan kurang dari 2
tidak atonia uteri. Sedangkan ibu yang tidak berisiko (jarak kehamilan
kehamilan tapi juga faktor paritas ibu memiliki paritas berisiko (lebih
dari 3), yang artinya ada hubungan antara paritas dengan perdarahan
hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir.Periksa ada atau
harus dihargai oleh semua yang terlibat dan ibu harus didukung
b) Kejang
c) Lemah
d) Sesak Nafas
e) Merintih
f) Pusar Kemerahan
d. Sibling Rivalry
1) Pengertian
terjadi pada semua orang tua yang mempunyai dua anak atau lebih.
kasih sayang dari orang tua dan merasa saudara kandung adalah
111
1. Pengertian KB
menunda kehamilan.
2. Tujuan Program KB
a.Pengertian AKBK
dengan panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm, yang diisi
sperma.
ovulasi.
d. Indikasi
e. Kontra Indikasi
Jadena).
mantap.
mengandung estrogen.
1) Kelebihan
selama 5 tahun.
pencabutan.
dan pencabutan.
4) Efek Samping
antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan nama
(Handayani, 2010)
pengambilan keputusannya.
Tabel 2.12
118
neonatal
Pandemi Covid 19
1. Tidak ada keluhan bumil diminta menerapkan isi buku KIA dirumah.
(ODP/PDP,Covid +)
120
standar.
Pandemi COVID-19
sesuai standar
masker)
2) Layanan Persalinan:
0,5%.
D. Panduan Pelayanan Nifas dan Bayi Baru Lahir Oleh Bidan Pada
1. Tidak ada keluhan agar menerapkan isi buku KIA, lakukan pemantauan
fasyankes
19
telp/WA
Digital.
dengan pasien.
1. Jaga jarak
2. Pakai masker
3. CTPS
4. Dirumah saja
7. PHB
BAB III
KASUS
1. Rancangan penelitian
(Machfoedz, 2011).
research).
125
126
Akhir ini adalah ibu hamil G4P3003 dengan usia kehamilan 36 minggu
kontrasepsi.
a. Pengumpulan Data
1) Observasi
2009).
2) Wawancara
2009).
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi Dokumentasi
klien yang berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur
5) Analisis Data
b. Instrumen Penelitian
Bagan 3.1
Informed Consent7.
Pengkajian :
Ny. L G4P3003 hamil 37 minggu Janin Tunggal Hidup Intra Uterin
B. Etika Penelitian
menolak untuk ikut studi kasus ini atau dapat mengundurkan diri kapan
dalam studi kasus ini secara sadar tanpa paksaan dan telah membubuhkan
seperti handscoon.
3. Justice
60-120 menit (atau sesuai dengan kebutuhan) pada saat kunjungan rumah
1) Subjektif
a) Identitas :
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
Wiraswasta
pembalut)
test bulan juli dan hasil positif, ibu merasakan gerakan janin
pertama kali saat usia 4 bulan. Pada saat ini gerakan janin yang
d) Riwayat imunisasi
TT adalah TT5.
e) Riwayat kesehatan
mola, PID.
(2) Alergi
penyakit DM.
134
g) Riwayat menyusui
bulan
bulan
bulan
h) Riwayat KB
i) Kebiasaan sehari-hari
pernah merokok
pernah minum jamu dan hanya minum obat seperti table Fe,
(3) Alkohol
suka makan mie ,suka jajan , terdiri dari nasi (satu sendok
j) Riwayat Psikososial
k) Persiapan persalinan
RS.Dr.R.Hardjanto
apapun.
2) Objektif
a) Pemerikasaan Umum
138
Sebelum hamil : 74 Kg
(f) Lila : 30 cm
(c) Suhu : 36 oC
b) Pemeriksaan fisik
(1) Inspeksi
(a) Kepala
139
(b) Mata
(c) Muka
(e) Leher
bening.
(f) Dada
hiperpigmentasi
140
(h) Perut
i) Vagina
j) Ekstremitas
turgor baik.
(3) Palpasi
(a) Leher
tiroid,
(b) Dada
(c) Perut
(1) Leopold I
141
(2) Leopold II
kecil (eksterimatas) .
(4) Leopold IV
memasuki PAP).
MC Donald : 30 cm
(d) Tungkai
(1) Oedema
dan kanan.
(2) Varices
(e) Kulit
(4) Auskultasi
(a) Paru-paru
(b) Jantung
intensitas kuat.
(c) Perut
c) Pemeriksaan khusus
1) Dasar :
a) Subjektif :
b) Objektif :
2) Kesadaran : Composmetis
3) TTV :
(b) T : 36 oC
(c) N : 80 x/m
(d) R : 20x/m
4) Payudara :
144
5) Abdomen :
Leopold I : Bokong.
Mc Donald : 30 cm
6) Pemeriksaan Penunjang
c. Masalah
(1) Multiparitas
pernah keguguran.
Dasar :
(2) Obesitas
sering minum es
a. Diagnosa Potensial :
Tindakan antisipasi:
Dasar :
DS :
cm,
Tindakan Antisipasi :
Antisipasi :
tahu,tempe,telur,ayam.
Tidak ada
b. KIE tentang
2) Obesitas
mengatasinya.
6) Persiapan persalinan
148
7) KB efektif
8) Tempat persalinan di RS
partum.
naik 0.3 kg perminggu. jika dihitung dari usia aterm (38 -40
gaya hidup.
149
ibu bahwa ibu saat ini tidak dianjurkan untuk minum es,dan
ke rumah sakit
pembukaan.
muda dan jumlah anak sudah cukup yaitu 2, dan didalam ada 1
sehingga totalnya 4.
hamil.
mgg yang akan datang ), Posisi janin normal, Ibu memahami dan
08.30 WITA)
S :
bulan.
O:
1) Kesadaran : Composmetis
2) TTV :
TD : 120/80 mmHg
T : 36 oC
N : 80 x/m
R : 20x/m
3) Payudara :
152
4) Abdomen :
Mc Donald : 30 cm
Leopold I : Bokong.
Palpasi :
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan Penunjang
a. HB : 13,2 gr/dl
e. Presentasi : Kepala
uterine
Masalah:
1) Multiparitas
2) obesitas
Diagnosa Potensial :
Tindakan antisipasi:
Dasar :
DS :
Tindakan Antisipasi :
Antisipasi :
P:
155
lagi kemungkinan lahir, TD: 120/80 mmHg, DJJ: 151x/m, posisi janin
ditemukan kelainan.
perminggu. jika dihitung dari usia aterm (38 -40 mgg) maka ibu
kakinya hilang dan rendam kaki dengan air hangat selama 10 menit.
bahwa ibu saat ini tidak dianjurkan untuk minum es,dan cara
156
senam hamil.
rumah sakit
pembukaan.
6) Persiapan persalinan surat - surat (BPJS, Foto kopi KTP, KK), Buku
dalam, sarung, baju masing masing 5 buah, dan pembalut ibu nifas)
dan persiapan bayi (bedong, baju, popok, topi, sarung tangan dan
kaki, handuk ).
apapun, tetapi ibu tidak bersedia memakai iud tetapi ibu hanya ingin
ibu masih muda dan jumlah anak sudah cukup yaitu 2, dan didalam
sehingga totalnya 4.
157
hamil.
BAB IV
TINJAUAN KASUS PADA NY. S G4P3003 USIA KEHAMILAN 36
MINGGU 1 HARI DENGAN MASALAH MULTIPARITAS
DAN OBESITAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
MUARA RAPAK KOTA BALIKPAPAN
TAHUN 2021
S:
O:
1) Pemeriksaan Umum :
BB(Kg) 74 Kg
(e) IMT : 2
= 2
=32,8 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
(f) TTV :
2) Pemeriksaan Fisik
ikterik
sudah keluar.
Abdomen :
MC Donald : 32 cm
3) Pemeriksaan Penunjang
HB : 10,7 gr/dl
A :
hidup interauterine
2) Masalah :
1. Multiparitas
2. Obesitas
3) Diagnosa Potensial :
Dasar :
Tindakan antisipasi:
Dasar :
DS :
Tindakan Antisipasi :
Antisipasi :
WIT ibu saat ini dalam keadaan normal usia kehamilan ibu
aterm (38 -40 mgg) maka ibu hanya boleh naik 0,9 – 1
memadai
S:
O:
2) Pemeriksaan Umum :
BB(Kg) 74 Kg
(k) IMT : 2
= 2
=32,8 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
(l) TTV :
2) Pemeriksaan Fisik
ikterik
sudah keluar.
Abdomen :
MC Donald : 32 cm
3) Pemeriksaan Penunjang
HB : 10,7 gr/dl
A :
167
2) Masalah :
3. Multiparitas
4. Obesitas
3) Diagnosa Potensial :
Dasar :
Tindakan antisipasi:
Dasar :
DS :
Tindakan Antisipasi :
Antisipasi :
tahu,tempe,telur,ayam.
WIT ibu saat ini dalam keadaan normal usia kehamilan ibu
saat ini
09.35 Memberikan KIE tentang :
aterm (38 -40 mgg) maka ibu hanya boleh naik 0,9 – 1
menghadapi persalinan
a) Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala I fase laten (10 April 2021
Pukul 19.26)
S:
05.00
O:
2) Kesadaran : Composmetis
BB (Kg) 74 Kg
6) IMT Sebelum hamil : 2
= 2
=32,8 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
BB(Kg) 85 Kg
7) IMT sekarang : 2
= 2
=37,7 Kg /m2
TB(m) (1,50)
8) TTV :
skor : 6
Abdomen :
Presentasi : kepala
Mc Donald : 33 cm
173
LI : Bokong
LII : PU-KA
LIII : Let-Kep,
LIV : Divergen
DJJ : 134 x / m
Porsio : Tebal
Pendataran : 25 %
Pembukaan :2
Penurunan : 4/5
Bidang Hodge :1
A:
Masalah :
174
a. Multiparitas
b. Obesitas
BB (Kg) 74 Kg
Dasar : IMT sebelum hamil 2
= 2
=32,8 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
Diagnosa Potensial :
post partum.
Masalah Potensial :
a. Partus Lama
obesitas, 2017).
b. Tindakan antisipasi:
175
turun.
P:
teknik relaksasi
His : 1x10’x10”
SOAP EVALUASI :
S:
O:
Melakukan TTV :
Porsio : lunak,
Pendataran : 25 %
Pembukaan : 3 cm
Penurunan : 4/5
Bidang Hodge :I
Masalah :
a. Multiparitas
b. Obesitas
BB(Kg) 74 Kg
Dasar : 2
= 2
=32,8 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
Tindakan antisipasi :
178
Masalah potensial :
Tindakan antisipasi :
normal
tenaga.
terendah kepala.
O:
Melakukan TTV :
Porsio : lunak
Pendataran : 75 %
Pembukaan : 7 cm
Penurunan : 4/5
Bidang Hodge : II
tunggal hidup Intra uterin, inpartu kala I fase aktif dengan induksi
persalinan.
Masalah :
a. Multiparitas
181
pernah keguguran.
b. Obesitas
BB (Kg) 74 Kg
Dasar : 2
= 2
=32,8 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
Masalah potensial :
Tindakan Antisipasi :
P:
melalui mulut
tenaga.
Pukul 10.00)
S:
183
dan lama
O:
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Compometis
3) TTV
a) TD : 129/90 mmHg
b) N : 84 x/menit
c) R : 21 x/menit
d) T : 36,5 oC
b. Pemeriksaan Fisik
1) Abdomen :
c. Genetalia :
1) Genetalia Eksternal :
2) Genetalia Internal :
banyak.
Masalah :
a. Multiparitas
b. Obesitas
BB (Kg) 74 Kg
Dasar : 2
= 2
=32,8 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
Tindakan antisipasi :
Masalah potensial :
185
Tindakan antisipasi :
P:
paksi luar secara spontan; Tidak ada lilitan tali pusat. Kepala
(-),cephallhematoma (-)
188
Observasi HIS
TD (mmHg)
NADI (x/m)
TANGGAL /
RESPIRASI HIS (dalam 10’) DJJ (x/m) KETERANGAN
JAM
(x/m)
SUHU (0C)
10 / 04/ 2021 TD : 110/70 1x10’x10” 140 x/m Pendataran: 25 %
mmHg Pembukaan : 2
19.26
cm, Selaput
T : 36,4 oC
ketuban : Utuh,
N: 79 x/m
Penurunan : 4/5,
kepala, Bidang
Hodge : I
mmHg, Pembukaan : 3
06.50 2x10’x10-15” 130 x/m
cm, Selaput
T: 36,4 oC
2x10’x10-15” 132 x/m
ketuban : Utuh,
N: 78 x/m,
189
Bagian Terendah :
2x10’x10-15” 128 x/m
kepala, Bidang
2x10’x10-15” 140 x/m
Hodge : I
mmHg, T: Pembukaan : 7
08.30 3x10’x35” 130 x/m
36,4 oC N: cm, Selaput
3x10’35” 136 x/m
78 x/m, R : ketuban : Pecah
Penurunan : 4/5,
Bagian Terendah :
kepala, Bidang
190
Hodge : II,
dipasang infus RL
drip oksi 20 IU
11/ 04/ 2021 TD : 129/90 4x10’x40-45” 152 x/m Pendataran: 100
mmHg, %
10.00
Pembukaan : 10
T: 36,4 oC
cm, Selaput
N: 80 x/m,
ketuban : negatif,
R : 21x
pecah spontan
(pukul:08.30),
Penurunan : 1/5,
Bagian Terendah :
kepala, Bidang
Hodge : III
d) Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala III (11 April 2021 Pukul 10.11)
S :
O :
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Composmetis
b. Pemeriksaan Fisik
cephallhematoma (-)
A :
dengan induksi.
Antisipasi :
P :
A oksitosin.
WIT arah distal (ibu) dan menjepit kembali tali pusat pada 2
A baik
A dorsokrainal.
lahir
Melahirkan plasenta dengan hati-hati, memegang
dan keras
Memeriksa kelengkapan plasenta untuk memastikan
e) Asuhan Kebidanan Intranatal Care Kala IV (11 April 2021 Pukul 10.16)
S :
Ibu merasa senang atas kelahiran bayinya dan ibu merasakan perutnya
terasa mules
O :
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Composmetis
b. Pemeriksaan Fisik
dan konsistensi
A :
Antisipasinya :
Antisipasi :
d) Istirahat
P :
WITA pakaian.
partograf)
10.31 Menganjurkan ibu untuk makan dan minum serta
S :
Kelurah Prapatan JL. Yos sudarso rt.08 no.47, tanggal lahir bayi 11 April
2021 pada hari selasa pukul 10.10 WITA dan berjenis kelamin
perempuan.
O :
b. Refleks bayi
Rooting (+) bayi tampak menoleh kearah sentuhan ketika pipi bayi
batuk atau muntah saat disusui, morro (+) bayi tampak terkejut lalu
Jumlah
Kriteria 0 1 2
1 menit 5 menit 10 menit
Frekuensi tidak
< 120 > 120 2 2 2
Jantung ada
mena
lambat
tidak ngis
Usaha Nafas /tidak 1 2 2
ada denga
teratur
n baik
beberap
gerak
tidak a fleksi
Tonus Otot an 1 2 2
ada ekstrem
aktif
itas
mena
tidak Menyer
Refleks ngis 2 1 2
ada ingai
kuat
muda, seluru
ekstrem
202
itas
hnya
biru
Jumlah 7 8 10
3. Tindakan Resusitasi :
Tidak dilakukan tindakan resusitasi karena bayi baru lahir segera menangis
A/S 7/8
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi telah diberikan asupan nutrisi ( KOLOSTRUM )
Eliminasi - BAB (-)
a. Pemeriksaan Umum
badan 3.200 gram, panjang badan 51 cm, lingkar kepala : 33 cm, lingkar
platum.
Abdomen : Tidak teraba massa abnormal, tali pusat tampak 2 arteri dan
Anus : Tidak tampak adanya lesung atau sinus, tampak sfingter ani.
telapak kaki dan tidak tampak kelainan posisi pada kaki dan
tangan.
A:
jam
P:
WIT keadaan sehat dan tidak ada kecacatan, ibu dan keluarga
WIT bayi.
WIT
Ibu dan bayi berada di ruang rawat gabung jam 13.00
A
S :
O :
1) Pemeriksaan Umum
b) Kesadaran : Composmetis
c) TTV
(2) N : 82 x/menit
(3) R : 20 x/menit
(4) T : 36,6 OC
(5) BB : 80 kg
(6) TB : 150 cm
BB(Kg) 80 Kg
(7) IMT : 2
= 2
=35,5 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
2) Pemeriksaan Fisik
a) Dada
b) Payudara
c) Abdomen
207
d) Genetalia
a) Ekstremitas
A :
Masalah :
1. Obesitas
BB(Kg) 80 Kg
Dasar Masalah Obesitas : IMT ibu : 2
= 2
=35,5 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
Asuhan Antisipasi :
karbohidrat.
Asuhan antisipasinya :
kedua kaki
Asuhan :
diuresis natural.
209
P :
13.32 fisik pada ibu dengan hasil normal, Uc baik, TFU 3 jari
WITA
1. Nutrisi ibu nifas, yaitu banyak makan telur,tahu, ikan,
selama 6 bulan.
210
telah dijelaskan
13.50 Mengajarkan ibu untuk teknik menyusui yang benar
mulut bayi
S :
O :
1) Pemeriksaan Umum :
b) Kesadaran : Composmetis
c) BB : 80 kg
d) TB : 165 cm
BB(Kg) 80 Kg
e) IMT : 2
= 2
=35,5 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
f) TTV
(2) N : 88 x/menit
(3) R : 21 x/menit
212
(4) T : 36,7 OC
2) Pemeriksaan Fisik :
dindng dada.
simpisis.
e) Ekstremitas :
A:
Masalah : Obesitas
BB(Kg) 80 Kg
Dasar : IMT ibu : 2
= 2
=35,5 Kg/m 2
TB(m) (1,50)
Asuhan Antisipasi :
karbohidrat.
P:
WITA
80 Kg
2
=35,5 Kg /m2 kg/m2 Telah dilakukan TTV pada
(1,50)
ibu
Melakukan pemeriksaan fisik; Melakukan pemeriksaan
4. Istirahat ibu nifas, ketika bayi tidur ibu juga ikut tidur.
selama 6 bulan.
telah dijelaskan
WITA Telah diajarkan senam nifas hari 1-7 dan diberikan leaflet
senam nifas.
14.00 Mengontrak ibu untuk dilakukan kunjungan hari ke 14
S :
O :
2) Pemeriksaan Umum :
b) Kesadaran : Composmetis
c) BB : 81 kg
d) TB : 150 cm
BB (Kg) 81 Kg
e) IMT : 2
= 2
=36 Kg /m 2
TB(m) (1,50)
f) TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 88 x/menit
R : 21 x/menit
T : 36,7 OC
3) Pemeriksaan fisik :
216
dada.
retraksi.
f) Ekstremitas :
A:
Masalah : Obesitas
BB(Kg) 81 Kg
Dasar : IMT ibu : 2
= 2
=36 Kg /m 2
TB(m) (1,50)
Asuhan Antisipasi :
karbohidrat.
P:
Jam Tindakan
Melakukan pemeriksaan :
16.00 Melakukan TTV dengan hasil yaitu: TD: 120/80 mmHg, T: 36,7
WITA O
C, N: 84 x/menit, R: 20 x/menit IMT : 36 kg/m2 Telah dilakukan TTV
pada ibu
Melakukan pemeriksaan fisik; Melakukan pemeriksaan fisik pada
16.05 ibu dengan hasil normal, Uc baik, TFU 4 tidak teraba, lochea
WITA
1. Nutrisi ibu nifas, yaitu banyak makan telur,tahu, ikan, sayur
makan.
2. Istirahat ibu nifas, ketika bayi tidur ibu juga ikut tidur.
6 bulan.
Implant
WITA Ibu dapat melakukan teknik menyusui bayi dengan baik dan
WITA Telah diajarkan senam nifas hari 1-10 dan diberikan leaflet
senam nifas.
S :
O:
1) Pemeriksaan Umum :
b) Kesadaran : Composmetis
c) BB : 3.200 gram
d) TTV
T : 36,7 ºC
N : 140 x/menit
R : 40 x/menit
2) Pemeriksaan Fisik
teraba benjolan/massa.
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 33 cm
Lingkar Perut : 34 cm
Panjang Badan : 49 cm
220
h) Pola Fungsional
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi menyusu dengan ibu 1-2 jam sekali.
Hygiene
Istirahat Bayi tidur sepanjang hari dan hanya terbangun
ke-3
P:
x/menit, R : 40 x/menit
WIT
Telah dilakukan penimbangan pada bayi
A
16.40 Melihat kecukupan ASI bagi bayi : telah tercukupi ASI
WIT pada bayi yaitu bayi BAB 2-3 x sehari dan BAK 4-6 x
221
A sehari
A pada neonatus
S:
Ibu mengatakan bayi sehat dan tidak ada keluhan pada bayinya
O:
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
cuping hidung.
baik.
minora
punggung
Lingkar kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 33 cm
Lingkar Perut : 34 cm
Panjang Badan : 49 cm
2) Pola Fungsional
223
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi menyusu dengan ibu 1-2 jam sekali.
jernih
Personal Bayi dimandikan bayi 1 kali sehari pada pagi dan sore
Hygiene hari. Ibu mengganti popok dan pakaian bayi setiap kali
A:
hari ke-7
P:
WITA sudah pupus pada ke–5 dan tidak ada tanda infeksi.
WITA ASI pada bayi yaitu bayi BAB 2-3 x sehari dan
Tercukupi ASI
14.35 Mengecek tanda bahaya pada neonatus; Tidak
S:
Ibu mengatakan bayi sehat dan tidak ada keluhan pada bayinya.
O:
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Fisik
cuping hidung.
baik.
minora
punggung
Lingkar kepala : 35 cm
Lingkar Dada : 34 cm
Lingkar Perut : 35 cm
226
Panjang Badan : 50 cm
1) Pola Fungsional
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi menyusu dengan ibu 1-2 jam sekali.
jernih.
Personal Bayi dimandikan bayi 1 kali sehari pada pagi dan sore
Hygiene hari. Ibu mengganti popok dan pakaian bayi setiap kali
A:
ke-14
P:
WITA ASI pada bayi yaitu bayi BAB 2-3 x sehari dan
Tercukupi ASI
16.25 Mengecek tanda bahaya pada neonatus; Tidak
S:
O:
a. Pemeriksaan Umum
228
pengukuran Tanda-tanda vital yaitu : TD: 110/80, Nadi : 79x/m, Rr: 19x/m,
P:
NO WAKTU TINDAKAN
1 10.00 - menjelaskan hasil pemeriksaan fisik kepada Ny. S
PEMBAHASAN
komprehensif yang diterapkan pada klien Ny. S G4P3003 sejak kontak pertama
pada tanggal 5 maret 2021 yaitu dimulai pada masa kehamilan 36 minggu,
persalinan, bayi baru lahir, masa nifas, neonatus dan pelayanan kontrasepsi
1. Asuhan Kehamilan
April 2021. Diagnosa yang didapat Ny. S G4P3003 dengan usia kehamilan
dan pemberian terapi anti malaria Ny. S tidak menderita malaria dan tidak
234
235
10 kg dan tinggi badan ibu 150 cm dengan IMT sebelum hamil 32,8
Kg/m2, hal ini termasuk dalam kategori berat badan berlebih atau biasa di
sebut obesitas.
berat badan dengan tinggi badan. IMT ibu dengan Obesitas adalah 30-
39,9 Kg/m2.
melakukan olahraga yang ringan seperti jalan sore dan kenaikan berat
olahraga, dan kenaikan yaitu IMT 30-39,9 dengan kenaikan berat badan
yang di bolehkan hanya selama hamil 4,4-6.8 kg atau hanya boleh naik 0,2
darah yang normal adalah 90/60 mmHg-140/90 mmHg, hal ini dilakukan
Hasil pemeriksaan, LILA Ny. L termasuk normal yaitu 30 cm. Hal ini
sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Kusmiyati (2010) bahwa angka
normal LILA yang sehat 23,5-36 cm. Dengan mengukur status gizi pada
ibu hamil, dapat diketahui kecukupan gizi pada ibu. Apabila gizi ibu
xifoidus (30 cm). Hubungan antara tinggi fundus uteri dan tuanya
ini terjadi kepala janin sudah masuk PAP sesuai dengan teori menurut
Manuaba (2010) yaitu Tinggi fundus uteri yang normal harus sesuai
dan Menurut manuaba (2009) penurunan kepala janin dimulai sejak usia
kehamilan 36 minggu.
DJJ 140x/m, menurut teori hal ini dikatakan normal. Jika DJJ kurang dari
120x/m atau DJJ lebih dari 160x/m menunjukkan tidak adanya gawat
janin.
pada usia 34 minggu dan tidak pernah lupa meminum obatnya. Menurut
238
teori untuk mencegah anemia, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama
g. Pemeriksaan HB
h. Pemeriksaan VDRL
i. Perawatan payudara
j. Senam hamil
rumah dan ibu dapat mengikuti gerakannya. Pada kunjungan awal penulis
hanya memberikan KIE Senam Hamil pada ibu sangat berguna untuk
menghadapi persalinan.
mendapatkan konseling.
Rochjati awal kehamilan skor dua dan kehamilan anak ke empat skor 4
itu ibu juga termasuk obesitas dimana IMT ibu sebelum hamil adalah 32,8,
persetujuan.
rumah sakit. Memberikan informasi dan edukasi tentang dampak yang bisa
terjadi pada ibu dan bayi dari Multiparitas dan Obesitas. Antara lain
perdarahan post partum, partus lama karena kelelahan, dan pada bayi bisa
terjadi asfeksia.
kematian janin saat dilahirkan, dan Kematian di usia bayi. Selain itu,
resiko lain juga dapat terjadi seperti ketuban pecah dini, perdarahan pada
KIA.
yang diberikan dengan dasar teori bahwa ibu yang memiliki anak 4
mengatakan batuk pilek sudah 3 hari. Hal ini disebabkan karena ibu sering
minum es.
memberikan asuhan cara mengatasinya minum air hangat, minum air putih
yang cukup, istirahat yang cukup dan olahraga ringan seperti senam hamil.
hangat, minum air putih yang cukup, istirahat yang cukup (Hallo doc,
2019).
keluarganya ibu S.
32,8 Kg/M2 TFU : 32 cm, LI : Bokong, LII : Pu-Ka, LIII : Let-Kep, LIV :
Divergen, DJJ : 140 x/m Usia kehamilan Ibu : 37 mgg janin tunggal hidup
intra Uterin.
ibu dalam termasuk resiko tinggi karena skor puji rochayati ibu 6 skor, dan
kenyataan yang terjadi pada Ny.S bahwa kehamilan ibu dengan resiko
tinggi.
era pandemic ini seperti harus melakukan Tes antigen 2 minggu sebelum
yang diberikan dengan edukasi yang ada tentang COVID 19 ini sehingga
2. Asuhan Persalinan
terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37-42 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit dan komplikasi pada ibu serta janin (Machmudah,
a. Kala I
kencang pada perut dan nyeri hingga kepinggang. Pukul 19.26 WITA ibu
dibawa ke Rumah Sakit Dr. R.Hardjanto oleh suami dan pukul 19.26
WITA. Dan sebelum menghadapi persalinan saat masuk Rumah Sakit Dr.
R.Hardjanto Ny.S dilakukan pemeriksaan antigen dan saat hasil nya keluar
didapatkan usia kehamilan ibu 40 minggu 6 hari TFU Ny. S yaitu 2 jari
bawah PX (33 cm), dengan TBJ (33-11) x 155 = 3.410 gram. di lakukan
244
tampak pengeluaran lendir dan darah, tidak ada luka parut dari vagina,
portio lunak dan lembut, pembukaan 2 cm, efficement 25%, ketuban (+),
Hodge I, tidak teraba bagian kecil janin dan tidak teraba tali pusat
lamanya 10 detik. Sesuai dengan teori bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir dalam presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa memakai
minggu 6 hari janin tunggal hidup Intra uterin, inpartu kala I fase laten
untuk makan minum yang manis serta anjurkan ibu berjalan jalan agar
kepala cepat turun. Hal ini sesuai dengan teori Kebutuhan dasar ibu
oleh ibu seperti: suami, keluarga pasien, atau teman dekat, Mengatur
aktivitas dan posisi ibu, Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his,
dalalm Vulva / Uretra : tidak ada kelainan, Vagina: tidak ada kelainan,
x/m.
minggu 6 hari janin tunggal hidup Intra uterin, inpartu kala I fase laten
napas dari hidung keluarkan pelan pelan melalui mulut, makan dan
minum, ketika tidak ada kontraksi ibu makan dan minum yang manis
latent phase) karena ibu mengalami fase laten kala 1 selama 12 jam.
dengan teori saifuddin 2016, partus lama merupakan fase laten lebih
246
dari 8 jam yang persalinannya telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi
belum lahir dan teori Huda 2010, dari beberapa literatur menunjukkan
persalinan lama.
15-20 detik. Hal ini sesuai dengan teori Saifuddin 2006, karena ibu
berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada kemajuan,
drips oksi dengan 5 unit dalam 500 cc dekstrose atau NaCl mulai
dengan 8 tetes per menit, setiap 30 menit ditambah 4 tetes sampai his
247
dalalm Vulva / Uretra : tidak ada kelainan, Vagina: tidak ada kelainan,
134 x/m.
minggu 6 hari janin tunggal hidup intrauterin, inpartu kala I fase aktif
napas dari hidung keluarkan pelan pelan melalui mulut, makan dan
minum, ketika tidak ada kontraksi ibu makan dan minum yang manis
warna ketuban jernih, hodge III, tidak teraba bagian kecil janin dan
tidak teraba tali pusat menumbung. His 4x10 menit lamanya 40-45
dilakukan induksi, hal ini sesuai dengan teori saifudddin 2006, Apabila
ibu berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada kemajuan,
drips oksi dengan 5 unit dalam 500 cc dekstrose atau NaCl mulai
dengan 8 tetes per menit, setiap 30 menit ditambah 4 tetes sampai his
2010, bahwa kontraksi uterus pada wanita obesitas terganggu, juga dari
proses persalinan menjadi lebih lama dan hal ini tidak ada kesenjangan
langsung pada otot rahim dan juga faktor kelelahan pada otot
250
(Haemorrhage Postpartum).
b. Kala II
tidak ada kelainan, tampak ada pengeluaran lendir darah dan air-air,
tidak ada luka parut dari vagina, portio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
hodge III ,tidak teraba bagian kecil janin dan tidak teraba tali pusat
Sejalan dengan teori tanda dan kala II persalinan ibu merasa ingin
bayi lahir pukul 10.10 WITA, lama kala II Ny. S berlangsung selama 10
menit, hal ini sesuai dengan teori pada primigravida kala II berlangsung
empat dan IMT ibu sebelum hamil 32,8 ibu hamil anak ke 4
dan retraksi otot uterine sehingga akan menekan pembuluh darah yang
252
c. Kala III
Pukul 10.10 WITA bayi Ny. S telah lahir, plasenta belum keluar,
menit setelah bayi lahir, uterus menjadi keras dan membundar. Setelah
Hal ini sesuai dengan teori, manajemen aktif kala III terdiri dari
2010).
yang terjadi pada klien dalam keadaan normal yaitu ± 150 cc dan
cm, tebal plasenta ± 3 cm, lebar plasenta ± 20 cm. Lama kala III Ny. S
berlangsung ± 5 menit.
253
Hal ini sesuai dengan teori bahwa persalinan kala III dimulai
setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
sampai 15 menit. Akan tetapi kisaran normal kala III adalah 30 menit.
Perdarahan kala III pada Ny. L berkisar sekitar normal yaitu 150 cc. Hal
S dalam kondisi normal yaitu tidak melebihi 500 cc, yakni hanya
d. Kala IV
kepala 34 cm, lingkar dada 33 cm, lingkar perut 34 cm, panjang badan
1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam ke 2 dengan hasil keadaan
Ny. S dalam keadaan baik. Hal ini sejalan dengan teori pemantauan
pada satu jam pertama, setiap 20-30 menit pada jam kedua pasca
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca
selama dua jam pertama pasca persalinan dan total perdarahan +-150
cc.
komplikasi.
usaha napas baik, tonus otot baik, tubuh bayi tampak kemerahan, jenis
didapatkan hasil APGAR skor bayi Ny. S dalam keadaan normal yaitu
7/8. berat badan bayi saat lahir 3200 gram panjang badan 51 cm. Saat
normal.
Penulis memberikan asuhan bayi baru lahir dan bayi dalam kondisi
normal, serta Bayi Ny. S diberikan injeksi vitamin K 0,05 cc/IM, dan
Hal ini sesuai dengan teori, bahwa bayi baru lahir normal adalah bayi
badan normal pada bayi baru lahir adalah 2500 gram sampai 4000 gram
255
(Dewi, 2012). Hal ini juga sesuai dengan bayi baru lahir diberikan
2009).
berat badan bayi saat lahir 3200 gram panjang badan 51 cm.penulis dan
infeksi pada mata bayi. Saat bersalin, kehamilan Ny. S berusia 0 hari.
nifas dengan tujuan untuk menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi,
35,5 kg/m2, kondisi Ny. S secara umum dalam batas normal. Ny.L
jari bawah pusat, lochea Rubra, tidak ada luka jahitan, tidak ada tanda-
ini susai berdasarkan keadaan ibu post pertum normal. Dengan masalah
bahaya nifas, memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda-
tanda penyulit, memastikan ibu cukup makan, minum dan istirahat, dan
karena klien terus menyusui bayinya dan diajarkan senam nifas, selain itu
kekoperatifan klien yang mau mengikuti saran dari penulis dan bidan
kedua yaitu asuhan 7 hari post partum. Dan pada kunjungan ini ibu
35,5 kg/m2, kondisi Ny. S secara umum dalam batas normal. Ny.S
dengan masalah obesitas dan masalah potensial: infeksi pada masa nifas
Asuhan yang diberikan kepada Ny. S Nutrisi ibu nifas, Tanda bahaya
ibu nifas, Istirahat ibu nifas, Konseling ASI ekslusif, Mengajarkan ibu
untuk teknik menyusui yang benar, Mengajarkan ibu untuk Senam Nifas
hari 1-7, dan memberikan KIE tentang obesitas yaitu Menjaga pola makan
hal ini sesuai dengan teori Lochea sanguilenta muncul 3-7 hari
karena ibu memberikan ASI Ekslusif serta mengatur pola makan sehingga
yaitu asuhan 14 hari post partum. Dan pada kunjungan ini ibu tidak ada
secara umum dalam batas normal. Ny.S Pengeluaran ASI lancar, kontraksi
uterus baik, TFU tidak teraba, lochea serosa, tidak ada tanda-tanda infeksi,
Asuhan yang diberikan kepada Ny. S Nutrisi ibu nifas, Tanda bahaya
ibu nifas, Istirahat ibu nifas, Konseling ASI ekslusif, Mengajarkan ibu
untuk teknik menyusui yang benar, Mengajarkan ibu untuk Senam Nifas
Implant jangka panjang jika dilihat dari jumlah anak, dan sesuai dengan
keinginan klien tidak ingin menambah anak tapi tidak ingin melakukan
260
diberikan.
5. Asuhan Neonatus
kunjungan, yaitu pada 1 hari, 3 hari, 7 hari dan 2 minggu,. Sesuai dengan
140 x/menit, R : 40 x/menit, BB bayi : 3.200 gram, BAB 2-3 x sehari dan
BAK 4-6 x sehari, Tali pusat belum pupus dan tidak ada tanda infeksi.
pada neonatus.
Hal ini sesuai dengan teori walyani 2014, asuhan neonatus pada
kunjungan hari 1-3 hari adalah Jaga kehangatan tubuh bayi, Berikan ASI
noenatus.
Neonatus II yaitu pada 7 hari setelah bayi lahir. Keadaan neonatus dalam
3.300 gram, BAB 2-3 x sehari dan BAK 4-6 x sehari, Tali pusat sudah
puput.
pada neonatus.
Hal ini sesuai dengan teori walyani 2014, asuhan neonatus pada
kunjungan hari 4-7 adalah Jaga kehangatan tubuh bayi, Berikan ASI
noenatus.
Neonatus III yaitu pada 2 minggu setelah bayi lahir. Hasil pemeriksaan
40 x/m T : 36,5 °C BB : 3300 gram., Tali pusat sudah pupus pada ke–7
dan tidak ada tanda infeksi, BAB 2-3 x sehari dan BAK 4-6 x sehari
Hal ini sesuai dengan teori walyani 2014, asuhan neonatus pada
kunjungan hari 8-14 adalah Jaga kehangatan tubuh bayi, Berikan ASI
samping dari Implant yaitu : meliputi Nyeri dan bengkak pada kulit
suasana hati, kenaikan berat badan, Nyeri payudara, Jerawat, nyeri Perut,
jangka panjang jika dilihat dari jumlah anak,tetapi BB ibu tidak tepat
karena ibu mengalami obesitas, namun bisa diatasi dengan cara KIE
PENUTUP
A. KESIMPULAN
melalui studi kasus continuity of care pada Ny. S mulai dari kehamilan,
persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi, maka
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatus,
Dan di era pandemic ini tidak lupa untuk selalu memberikan asuhan
Diagnosa yang dapat di tegakkan pada masa ante natal care pada Ny. S
G4P3003 usia kehamilan 36 minggu 1 hari, janin tunggal hidup intra uterin.
tinggi total score 6 dan obesitas sebagian factor resiko lain dengan IMT 32,8
Dr.R.Hardjanto.
2. Intranatal care
fase laten memanjang (lebih dari 8 jam), penyebab: ibu multiparitas dan
Pada kala II, III dan IV tidak terjadi komplikasi. Masalah dan
Pada asuhan kebidanan bayi baru lahir, bayi Ny. S dalam keadaan
normal lahir tgl 11 April 2021 jam 10.10 segera menangis dengan nilai Apgar
score 7/8, berat lahir 3200 gram,panjang badan: 51 cm, jenis kelamin
perempuan, anus (+), tidak ada cacat bawaan, sehingga suhan di berikan
adalah asuhan bayi baru lahir normal. Komplikasi dan masalah potensial pada
multiparitas dan obesitas.dengan berat badan ibu 80 kg, IMT: 32,5 kg/m 2
Masalah potensial antar lain: infeksi tidak terjadi karena telah dilakukan
266
kunjungan dengan Neonatus Ny.S didapatkan berat badan bayi terakhir 3.700
naik sebanyak 500 gr, lingkar kepala 35 cm, lingkar dada 34 cm, lingkar
6. Pelayanan Kontrasepsi
pada kunjungan awal pengkajian klien pada usia kehamilan 36 minggu 1 hari
dengan memberikan konseling KB. Hasil dari asuhan tersebut yaitu setelah
1. Bagi intitusi
terjun di masyarakat.
masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus dan KB sehingga
yang dapat terjadi pada ibu dan bayi hingga menyebabkan kematian jika
kesehatan.
c. Ibu diharapkan untuk tidak hamil lagi hingga memasuki usia reproduksi
tidak diinginkan.
Agar lebih rajin, aktif dan bisa mengatur waktu selama melakukan
tepat pada klien sehingga proses asuhan dapat berjalan baik sesuai dengan
B. KETERBATASAN PENELITIAN
lain adalah
1. Penjaringan pasien
Menjaring pasien atau klien yang sesuai dengan persyaratan yang telah
dari pembimbing. Namun pada studi kasus ini waktu yang diberikan
Memberikan asuhan yang baik tentu didukung oleh fasilitas yang baik,
Bobak, Lowdermilk, & Jansen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edition
4. Jakarta: EGC.
Depkes RI. 2009. Sistem kesehatan nasional. Jakarta : ditjen bina yanmedik
https://www.kemenkes.go.id
Dewi, S., 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan, Jakarta : Salemba Medika.
Dewi, V, N, L., 2011. Asuhan Neonatus bayi dan anak balita, Jakarta : Salemba
Medika.
Djamaliah. 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
Kristiyana, W., 2010. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak, Yogyakarta : Nuha
Medika.
Manuaba, I.B.G., 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta :
EGC.
Marni & Rahardjo, 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Maternity, D., Yantina, Y. & Putri, R.D., 2014. Asuhan Kebidanan Patologis
D.L.Saputra, ed., Tangerang : Binarupa Aksara Publisher.
Matterson. (2001). Women’s Health During The Childbearing Years. Mosby : St.
Louis.
Mintarsih, sri. 2006. Kajian indeks masa tubuh (IMT) dan pertambahan berat badan
ibu hamil serta hubungannya dengan tumbuh kembang bayi baru lahir.
Bogor : institut pertanian bogor
Mufdila. 2009. Panduan asuhan kebidanan ibu hamil. Yogyakrta : Nuha Medika.
Nugroho, T., Nurrezki & Warnaliza, D., 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas
(ASKEB 3) 1st ed., Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, S., 2014. Ilmu Kebidanan 4th ed., Jakarta: PT Bina Pustaka.
Profil dinas kesehatan kota balikapapan. 2017. Pofil kesehatan kota balikpapan tahun
2017. http://dkk.balikpapan.go.id.Profil_Kes_2017_.pdf.
Rochjati, P., 2003. Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Surabaya : Pusat Safe Mother
Hood.
Soleha, S., 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta : Salemba Medika.
Sukarni dan wahyu.2013. hubungna usia menarche dengan lama siklus menstruasi.
Digilib.unhas.ac.id
Sukarno, I., 2013. Kehamilan, Persalinan dan Nifas dilengkapi dengan Patologi,
Jakarta : Nuha Medika
Varney, H., Kriebes, J.M. & Gregor, C.L., 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Volume 1 4th ed. E. Wahyuningsih et al., eds., Jakarta : EGC.
Wahyuni, S., 2009. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita, Jakarta : EGC.
Wiknjosastro, H., 2010. Ilmu Bedah Kebidanan, Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
World Health Organization (2017). Mental disorders fact sheets. World Health
Organization. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/.