Oleh :
MINA SARI
NIM. 1615471015
Oleh :
MINA SARI
NIM. 1615471015
ii
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG PROGRAM STUDI
KEBIDANAN METRO
Laporan Tugas Akhir, Juli 2019
Mina Sari : 1615471015
RINGKASAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wata'ala, atas semua berkat dan
Tanjungkarang.
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,
karena itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
Akhir ini.
3. Islamiyati, AK, MKM selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan Metro
iv
6. Yoga Triwijayanti, SKM, MKM, selaku penguji utama yang telah
Lampung Timur.
8. Ny. W selaku ibu dari An. S terimakasih atas kerjasamanya yang baik.
Lelpa Janita, dan semua sahabat terbaik terima kasih atas seluruh cinta,
dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Laporan Tugas Akhir ini
10. Rekan seangkatan 2016 dan sahabat tersayang trilia yuniarti, miftahun najah,
dan lisa anggraini serta pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala
amal baik yang telah diberikan dan semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna
Penulis
v
BIODATA PENULIS
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Mina Sari
NIM : 1615471015
Program Study : DIII Kebidanan Metro
Tempat Dan Tanggal Lahir : Sumber Agung 10 April 1998
Agama : Islam
E-Mail : minasari2015@gmail.com
HP : 082279291887
Alamat : Jl.Lintas Barat, Pekon Sumber Agung
Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat
B. Riwayat Pendidikan
Taman Kanak-Kanak : TK Handayani Lulus Tahun 2004
Sekolah Dasar : SDN 1 Sumber Agung Kecamatan Ngambur
Kabupaten Pesisir Barat Lulus Tahun 2010
Sekolah Menengah Pertama : SMPN 1 Ngambur Kabupaten Pesisir Barat
Lulus Tahun 2013
Sekolah Menengah Atas : SMAN 1 Ngambur Kabupaten Pesisir Barat
Lulus Tahun 2016
vi
vii
viii
ix
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ................................................................ 5
C. Tujuan ..................................................................................... 5
D. Ruang Lingkup ......................................................................... 6
E. Manfaat ................................................................................... 7
x
BAB III ASUHAN KEBIDANAN
A. Subyektif ................................................................................. 47
B. Obyektif ................................................................................... 49
C. Analisis Data ........................................................................... 55
D. Penatalaksanaan ....................................................................... 56
Catatan Perkembangan I .......................................................... 57
Catatan Perkembangan II ......................................................... 60
Catatan Perkembangan III ........................................................ 63
Catatan Perkembangan IV........................................................ 65
Catatan Perkembangan V ......................................................... 68
Catatan Perkembangan VI........................................................ 70
Catatan Perkembangan VII ...................................................... 71
Catatan Perkembangan VIII ..................................................... 72
Catatan Perkembangan IX........................................................ 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Pelaksana Deteksi Dini Gangguan pertumbuhan .......................... 17
Tabel 3 Cara pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) .... 19
Tabel 5 Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan bagi Anak .... 40
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Pengukuran Panjang Badan dengan Cara Berbaring..................... 19
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2 KPSP
Lampiran 3 BB/TB
Lampiran 5 Chat
Lampiran 6 GPPH
Lampiran 7 KMPE
Lampiran 8 TDD
Lampiran 9 TDL
Lampiran 11 Dokumentasi
Lampiran 12 KMS
xiv
DAFTAR SINGKATAN
LK : Lingkar Kepala
LD : Lingkar Dada
TK : Taman Kanak-Kanak
SD : Standar Deviasi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
intraseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, serta
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan serta sosialisasi
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Tahap ini
tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan (Sulistyawati, 2017 :
01).
tahun agar anak tumbuh berkembang secara optimal. Setiap anak perlu
mendapatkan stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap
kesempatan, stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh ibu dan ayah yang
1
2
menetap kemapuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah
kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa
pemeriksaan deteksi dini atau skrining perkembangan pada anak dan kurangnya
keterlibatan langsung orang tua dengan anak atau stimulasi dari selain orang tua.
Akan sangat berpengaruh, seorang ibu yang berpengetahuan tentang stimulasi dini
dengan ibu yang berpengetahuan stimulasi dini yang rendah akan beresiko lebih
2016 : 115).
lain terhadap balita yaitu gizi kurang, gizi kurang merupakan salah satu masalah
(SDM) di Indonesia. Asupan gizi dengan kualitas dan kuantitas yang baik sangat
dibutuhkan terutama pada usia balita karena pertumbuhan dan perkembangan fisik
serta kognitif sedang tumbuh dengan pesat pada tahap usia tersebut ( jurnal undip,
2017 : 778).
Intelektual anak usia dibawah sepuluh tahun pada tahun 2010 di dunia sebesar
3
penyebab kematian anak balita urutan pertama disebabkan gizi kurang dengan
angka 54%. Berdasarkan data riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010, secara
nasional prevalensi balita gizi buruk sebesar 4,9% dan kekurangan gizi 17,9%.
Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia masih terdapat balita dengan gizi buruk
mampu meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia (jurnal andalas, 2015 :
255).
prasekolah berjumlah 1.055.526 jiwa, yang telah dilakukan deteksi dini tumbuh
ditetapkan untuk deteksi dini balita dan prasekolah adalah 60%, angka ini
masih belum mencapai target dan berdasarkan kesehatan lampung timur pada
tahun 2015 bulan desember terdapat balita dan anak prasekolah yang telah
dilakukan pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang anak sebanyak 88.503 jiwa
(89,07%) dan pada tahun 2016 bulan juni sebanyak 22.237 jiwa (22,38%).
Berdasarkan pada tahun 2015 sampai 2016 terdapat penurunan yang cukup
signifikan dari hasil pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang balita dan anak
kurang di provinsi Lampung adalah 17,5% dan sudah mencapai dan sudah
mencapai target nasional perbaikan gizi pada tahun 2015 (20%) dan MDGS
target MDGS yaitu kabupaten Tanggamus dan Lampung utara (Riskesdas, 2007
:20)
pendidikan orang tua setingkat SMA yaitu 29%, jenjang pendidikan orang tua
SMP sebanyak 50%, kasus dengan jenjang pendidikan orang tua tingkat SD
sebanyak 21% dari data tersebut kasus gizi kurang terbanyak adalah dari
kelompok dengan jenjang pendidikan orang tua setingkat SMP yaitu 50% (Dinkes
yusriyana Karyamukti lampung timur pada bulan maret-mei 2019 diperoleh data
Balita umur 1-3 tahun sebanyak 120 balita dan balita dengan gizi kurang
sebanyak 3 balita (2,5%) dan dampak yang ditimbulkan oleh gizi kurang
SOAP.
B. Pembatasan Masalah
studi kasus ini adalah “Asuhan Kebidanan Pada Anak S dengan Keterlambatan
menurut SOAP.”
1. Tujuan Umum
manajemen asuhan kebidanan menurut SOAP, subyek kasus adalah balita umur
35 bulan dengan waktu asuhan 08 maret sampai dengan 06 maret 2019 di desa
2. Tujuan Khusus
Lampung Timur.
Lampung Timur.
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
2. Tempat
3. Waktu
Waktu yang diperlukan mulai dari 05 maret 2019 sampai 05 mei 2019
tanjung karang.
7
E. Manfaat
dengan gambaran perkembangan dan status gizi pada anak, dan diharapkan dapat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan serta sosialisasi
intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut
saraf.
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa
8
9
berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika
pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri
anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis
terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak
sehat, bertambah umur, bertambah berat, dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu :
sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan
yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh
anak.
2) Keluarga
3) Umur
4) Jenis kelamin.
5) Genetik
yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
6) Kelainan kromosom
1) Faktor Prenatal
a) Gizi
b) Mekanis
c) Toksin/zat kimia
d) Endokrin
hiperplasia adrenal.
e) Radiasi
f) Infeksi
g) Kelainan imunologi
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah
h) Anoksia embrio
i) Psikologi ibu
2) Faktor Persalinan
3) Faktor Pascasalin
a) Gizi
paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll)
d) Psikologis
diketahui oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,
perkembangannya.
e) Endokrin
f) Sosio-ekonomi
pertumbuhan anak.
g) Lingkungan pengasuh
h) Stimulasi
i) Obat-obatan
tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu
mendapat stimulasi rutun sedini mungkin dan terus menerus pada setiap
kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak di lakukan oleh ibu dan ayah yang
b. Selalu tunjukan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah
f. Gunakan alat bantu /permainan yang sederhana ,aman dan ada disekitar anak.
h. Anak selalu di beri pujian, bila perlu diberikan hadiah untuk keberhasilannya.
tumbuh kembang balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan secara dini
Tabel 1
Pelaksana Deteksi Dini Gangguan pertumbuhan
Tabel 2
Cara pengukuran berat badan /tinggi badan
No Cara pengukuran
1 Menggunakan timbangan bayi
1. Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2
tahun atau selama anak masih bisa berbaring /duduk tenang `
2. Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah bergoyang
3. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka o
4. Bayi sebaiknya telanjang tanpa topi,kaos kaki sarung tangan
5. Baringkan bayi dengan hati=hati di atas timbangan .
6. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
7. Baca angka yang di tunjukan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan
8. Bila bayi terus menerus bergerak,perhatikan gerakan jarum,baca
tengah-tengah gerakan jarum ke kanan dan ke kiri
2. Menggunakan timbangan injak
1. Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah
bergerak.
2. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka O.
3. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai
alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang sesuatu.
4. Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
5. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
6. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan.
Sumber : Kemenkes RI, 2016 : 18 stimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak
Tabel 3
Cara pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) sesuaitabel berikut.
No Cara pengukuran
1 Cara mengukur dengan posisi berbaring:
1. Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.
2. Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.
3. Kepala bayi menempel pada pembatas angka O.
4. Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap
menempelpada pembatas angka 0 (pembatas kepala).
5. Petugas 2: tangan kiri menekan lutu bayi agar lurus, tangan
kananmenekan batas kaki ke telapak kaki
Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur
19
Gambar 1
Pengukuran Panjang Badan dengan Cara Berbaring
Gambar 2
Pengukuran Tinggi Badan dengan Cara Berdiri
1) Ukur tinggi/panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara diatas.
pengukuran.
3) Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan) sesuai
jenis kelamin anak, cari angka berat badan yang terdekat dengan berat badan
anak.
20
4) Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untuk mengetahui
2015.
lingkaran kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal.
dilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12–72
4) Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, menutupi alis
mata, diatas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol,
7) Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan
sekarang.
21
Gambar 3
Pengukuran Lingkar Kepala
Sumber : Kemenkes RI, 2012 : 19 stimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak
a) Interpretasi
(2) Apabila ukuran lingkaran kepala anak berada di luar ”jalur hijau”,
(3) Lingkaran kepala anak tidak normal ada 2 (dua), yaitu makrosefal
(4) apabila berada di atas ”jalur hijau” dan mikrosefal apabila berada
b) Intervensi
rumah sakit.
daya dengar.
22
Tabel 4
Jadwal Kegiatan dan Jenis Skrining
21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Jika anak belummencapai
umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umurskrining terdekat
23
adalah KPSP 6 bulan. Apabila anak ini kemudiansudah berumur 9 bulan, yang
PADU terlatih.
Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9–10 pertanyaan tentang
b) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak
c) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur
anak.
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh: ”Pada posisi bayi
24
e) Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
kepadanya.
pertanyaan terdahulu.
tahu.
penyimpangan (P).
25
7) Intervensi
berikut:
(2) Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan
berikut.
pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
26
perkembangannya.
(5) Jika hasil KPSP ulang jawaban ”Ya” tetap 7 atau 8, kemungkinan
2) Jadwal TDD adalah setiap 3 bulan pada bayi umur kurang dari 12 bulan
dan setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan ke atas. Tes ini dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan, guru TK, tenaga PAUD dan petugas terlatih
lainnya.
a) Tanyakan tanggal, bulan, dan tahun anak lahir, kemudian hitung umur
(2) Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu per
satu, berurutan.
pernah, tidak tahu atau tak dapat melakukannya dalam satu bulan
terakhir.
pengasuh.
pengasuh.
28
(4) Jawaban ”Tidak” jika anak tidak dapat atau tidak mau melakukan
perintah orangtua/pengasuh.
e) Interpretasi
(1) Apabila ada satu atau lebih jawaban ”Tidak”, kemungkinan anak
(2) Catat dalam Buku KIA atau kartu kohort bayi/balita atau status/
f) Intervensi
1) Tujuan tes daya lihat adalah untuk mendeteksi secara dini kelainan daya
2) Jadwal tes daya lihat dilakukan setiap 6 bulan pada anak usia prasekolah
c) Poster ”E” untuk digantung dan kartu ”E” untuk dipegang anak;
d) Alat penunjuk.
29
a) Pilih suatu ruangan yang bersih dan tenang, dengan penyinaran yang
baik.
poster ”E”.
Gambar 4
Tes Daya Lihat
Sumber : Kemenkes RI, 2016 : 23 stimulasi, Deteksi Tumbuh Kembang Anak
mengarahkan kartu ”E” menghadap atas, bawah, kiri, dan kanan sesuai
yang ditunjuk pada poster ”E” oleh pemeriksa. Beri pujian setiap kali anak
7) Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf ”E ” pada poster, satu per satu, mulai
baris pertama sampai baris keempat atau baris ”E” terkecil yang masih
dapat dilihat.
30
8) Puji anak setiap kali dapat mencocokkan posisi kartu ”E” yang
9) Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang sama.
10) Tulis baris ”E” terkecil yang masih dapat dilihat, pada kertas yang telah
disediakan.
11) Interpretasi
baris ketiga pada poster ”E”. Apabila kedua mata anak tidak dapat melihat
baris ketiga poster ”E”, artinya tidak dapat mencocokkan arah kartu ”E”
yang dipegangnya dengan arah ”E” pada baris ketiga yang ditunjuk oleh
anak tidak dapat melihat sampai baris yang sarna, atau tidak dapat melihat
baris yang sama dengan kedua matanya, rujuk ke rumah sakit dengan
mental emosional terlambat diketahui, intervensinya akan lebih sulit dan hal ini
akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Deteksi ini dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
31
Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk mendeteksi secara dini
sampai 72 bulan.
bulan ke atas.
bulan pada anak umur 36 bulan sampai 72 bulan. Jadwal ini sesuai
d. Cara melakukan
pengasuh anak.
e. Interpretasi
mental emosional.
g. Intervensi
a. Tujuannya adalah untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak
b. Jadwal deteksi dini autis pada anak prasekolah dilakukan atas indikasi
atau bila ada keluhan dari ibu/pengasuh atau ada kecurigaan tenaga
TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan di
berikut:
1) Keterlambatan berbicara;
pengasuhanak.
CHAT.
d. Interpretasi
pertanyaan A7 dan 84
A9; B1;B5.
34
2, dan 3.
e. Intervensi
indikasi atau bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh anak atau ada
pengelola TPA dan guru TK. Keluhan tersebut dapat berupa salah satu
pengamatan pemeriksa.
35
menjawab.
dilakukan pemeriksaan.
e. Interpretasi:
Beri nilai pada setiap jawaban sesuai dengan ”bobot nilai” berikut ini
f. Intervensi
dan sebagainya.
penyimpangan
anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Sebagai status
nutrien, penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data
Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang
populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih.
Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam penilaian status gizi adalah faktor-faktor
yang memengaruhi status gizi dan tindakan penilaian status gizi, dan cara
baik.
buruk.
sampel yang akan diukur, jenis informasi yang dibutuhkan fasilitas dan peralatan
yang ada, tenaga, waktu, serta dana yang tersedia. Dalam ilmu gizi, ada dua
38
metode penilaian status gizi yang dikenal. Dua metode tersebut yaitu penilaian
Menurut supariasa (2001), penilaian status gizi dapat dilakukan melalui empat
cara, yaitu :
1) Secara klinis
dengan ketidak cukupan zat gizi, hal tersebut dapat diliohat melalui
jaringan epitel seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral, atau pada
2) Secara biokimia
macam jaringan tubuh, jarimgan tubuh yang digunakan yaitu, darah, urine,
tinja, dan beberapa jaringan tubuh lain seperti hati dan otot. Pemeriksaan
hemoglobin sebagai indeks dari anemia merupakan salah satu ukuran yang
3) Secara biofisik
Secara umum dilakukan untuk melihat tanda dan gejala kurang gizi
4) Antropometri
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat gizi dan tingkat
umur, parameter ukuran dari tubuh manusia antara lain : umur, berat
badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada,
lingkar pinggul dan tebal lemak bawah kulit. Antropometri sangat umum
zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan perorangan serta
percetakan
3) Statistik vital
Berikut angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan bagi anak dengan
Tabel 5
Angka Kecukupan Gizi Rata-rata yang Dianjurkan bagi Anak
Bayi 6-12
Anak 1-3 Tahun Anak 4-5
Bahan Bulan
(1.200 Kkal) tahun (1.700)
(900 Kkal)
Nasi 1 ½ gelas tim 2 ¼ gelas 3 gelas
halus
Daging/tempe/telur/ikan 1 potong 1-2 potong 2-4
Sayuran 2 sendok 1 ½ gelas 2 gelas
makan
Buah 1 buah/potong 3 buah/potong3 buah/potong
ASI Lanjutkan Hingga 2 tahun -
Susu - 1 gelas 1 gelas
Minyak 1 sendok 1 ½ sendok 2 sendok
makan makan makan
Gula - 2 sendok makan 2 sendok
makan
Sumber : Kemenkes RI, 2016 : 23 154-159 asuhan kebidanan neonatus
41
a. Pijat TUI NA
Pijat Tui Na ini merupakan tehnik pijat yang lebih spesifik untuk
darah pada limpa dan pencernaan, melalui modifikasi dari akupunktur tanpa
jarum, teknik ini menggunakan tenik penekanan pada titik meridian tubuh atau
Teknik pijat :
1) Tekan sedikit ibu jari anak, dan gososk garis di pinggir ibu jari sisi telapaknya,
dari ujung ibu jari hingga ke pangkal ibu jari antara 100-500 gerakan .
2) Pijat tekan melingkar bagian pa ngkal ibu jari yang paling tebal berdaging
100-300 kali, ini uraikan akumulasi makanan yang belum di cerna serta
3) Gosok melingkar tengah telapak tangan 100-300 kali, dengan radius lingkaran
kurang lebih 2/3 dari tengah telapak ke pangkal jari kelingking. Stimulasi ini
memperlancar sirkulasi dya hidup dan darah, serta harmoniskan 5 organ utama
tubuh.
4) Tusuk dengan kuku anda serta tekan melingkar titik yang berada di tengah
lekuk buku jari yang terdekat dengan telapak, untuk jari telunjuk, tengah,
manis, dan kelingking. Tusuk dengan kuku 3-5 kali dan pijat tekan 30-50 kali
makanan.
42
5) Tekan melingkar dengan bagian tengah telapak tangan anda di area tempat
diatas pusarnya, searah jarum jam 100-300 kali. Ini menstimulasi makanan
6) Dengan kedua ibu jari, tekan dan pisahkan garis dibawah rusuk menuju perut
samping 100-300 kali. Ini memperkuat fungsi limpa dan lambung yang juga
memperbaiki pencernaan.
7) Tekan melingkar titik di bawah lutut bagian luar, sekitar 4 lebar jari anak di
bawah tempurung lututnya, 50-100 kali. Ini akan harmoniskan lambung, usus,
dan pencernaan.
8) Pijat secara umum punggung anak. Lalu tekan dengan ringan tulang
punggungnya dari atas ke bawah 3 kali. Lalu cubit kulit di kiri-kanan tulang
ekor dan merambat keatas hingga lebar, 3-5 kali. Ini memperkuat konstitusi
tubuh anak, mendukung aliran chi (daya hidup) sehat dan memperbaiki nafsu
makan anak.
1) Pemijatan hanya boleh dilakukan 1 kali dalam sehari selama 6 hari berturut
turut
2) Pada umumnya, 1 seri pijatan di atas sudah cukup untuk dilakukan, bila
pemijat merasa perlu untuk menambah pijatan baru, sebaiknya berikan jeda 1-
3) Tidak disarankan untuk memaksa anak makan di saat ia tidak mau, karena hal
ini hanya akan memicu trauma psikologis anak terhadap makanan. Tidak
b. MODISCO
MODISCO singkatan dari Modified Dried Skimmed Milk and Coconut Oil
lokal, selera, daya cerna, kebutuhan kalori serta tingkat KEP sendiri. Modisco
dicobakan pertama kali untuk anak-anak yang mengalami gangguan gizi berat di
Uganda (Afrika) dengan hasil memuaskan. (Depkes RI, 2003) modisco diberikan
kepada:
4) Mereka yang sulit makan, karena kelainan bawaan seperti gangguan pangkal
tenggorokan
Keuntungan modisco:
2) Mudah dicerna
a) Bahan modisco tidak selalu berasal dari susu skim tetapi bisa disesuaikan
b) Apabila di daerah tidak terdapat minyak kelapa, maka dapat diganti yang
ada di daerah tersebut (minyak jagung, biji kapas, kacang dll). Jika tidak
c) Jika anak tidak suka susu, dalam hal ini modisco diberikan dengan sonde,
d) Bila nafsu makan anak kurang, ada dua cara untuk mengatasinya, yaitu:
(1) Diberikan dalam bentuk yang lebih pekat energinya dengan volume
sedikit
f) Modisco tidak boleh diberikan kepada anak yang gemuk, bayi berusia 6
Tabel 6
Formula untuk kep berat/gizi buruk
Gula 5 gr (1 sdt)
Margarin 5 gr
(½ sdm)
Modisco III Susu full cream Energi : 130 Diberikan setelah
12 gr (1¼ sdm) kkal pemberian
atau susu segar Protein : 3 gr Modisco I dan II
100 cc Lemak : 7,5 gr Pemberian
(½ gelas) Modisco III ±10
Gula 7,5 gr (1½ hari
sdt) Diberikan 150
Margarin 5 gr kkal/kg BB/hari
(½ sdm)
Sumber : http://ninnarohmawati.blogspot.com/2013/12/leaflet-modisco.html
makanan utama bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi. Makanan
Tambaha Pemulihan bagi balita adalah makanan bergizi yang diperuntukkan bagi
balita usia 6-59 bulan sebagai makanan tambahan untuk pemulihan gizi
1) Prinsip PMT
Menurut panduan penyelenggaraan PMT bagi balita gizi kurang, prinsip dasar
makanan utama.
balita sasaran.
penukar) serta sumber vitamin dan mineral yang diutamakan berasal dari
yaitu berupa:
(2) Makanan tambahan untuk pemulihan anak balita usia 24-59 bulan
Anak ke :3
a. Riwayat Kehamilan
Selama hamil kondisi ibu baik, pada bulan pertama kehamilan ibu
47
48
b. Riwayat Persalinan
putih.
49
Eliminasi : Saat ini BAK ±8x sehari, BAB ±2x sehari feses lunak
bau khas
Personal hygiene : Saat ini mandi 2x sehari pagi dan sore hari
Istirahat : Saat ini anak jarang tidur siang dan malam tidur ± 8
jam sehari
Ibu mengatakan pertumbuhan dan perkembangan anak nya hingga saat ini
1. Pemeriksaan Umum
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
UUK : Datar
UUB : Datar
Lingkar Kepala : 49 cm
b. Mata
c. Hidung
Bentuk : Simetris
Keadaan : Bersih
d. Mulut
Bentuk : Simetris
Palatum : Normal
Reflek : Baik
Gusi : Normal
e. Telinga
Posisi : Memanjang
Bentuk : Simetris
f. Dada
Posisi : Simetris
g. Perut
Bentuk : Bulat
h. Punggung
i. Ekstremitas
Pergerakan : Aktif
j. Genetalia
Keadaan : normal
Analisa data: Bila jawaban “Ya” = 9-10 maka perkembangan anak sesuai dengan
tahapan perkembangan (S). Bila jawaban “Ya” = 7-8 maka perkembangan anak
meragukan (M). Bila jawaban “Ya” = 6 atau kurang maka kemungkinan ada
Analisa data: Bila ada satu atau lebih jawaban „Tidak‟ kemungkinan anak
Didapatkan hasil dengan jawaban “Tidak” = 0, maka pada An. A tidak mengalami
gangguan pendengaran.
53
Analisa data : Bila anak tidak dapat mencocokkan sampai baris ke tiga
daya lihat. Didapatkan hasil anak dapat mencocokan sampai baris ke tiga
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak anda sering kali terlihat marah tanpa sebab √
yang jelas ?
(seperti banyak menangis, mudah ersinggung atau bereaksi
berlebihan terthadap hal-hal yang sudah biasa dihadapinya)
2. Apakah anak anda tampak menghindardari teman-teman √
atau anggota keluarganya ?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa
sedih sepanjang waktu, khilangan minat terhadap hal-hal
yang biasa sangat dinikmati )
3. Apakah anak anda terlihat berprilaku merusak dan √
menentang terhadap lingkungan disekitarnya ?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, seringkli
melakukan perbuatan yangberbahaya bagi dirinya, atau
menyiksa binatang atau anak-anaklainnya)
Dan tampak tidak pedui dengan nasihat-nasihat yang sudah
diberikan kepadanya ?
4. Apakah anak anda memperlihtkan adanya perasaan √
ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat
dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain
seusianya ?
5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan oleh karena √
adanya konsentrasi yang buruk atau mudah teralih
54
Keterangan :
C. A: ANALISIS DATA
perkembangan.
Dasar :
DS :
DO :
3. Tinggi Badan : 84 cm
4. Lingkar Kepala : 49 cm
8. Pemeriksaan pertumbuhan
BB : 9,3 kg
TB : 84 cm
D. P: PENATALAKSANAAN
LK : 49 cm
2. Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan KPSP skor anak yang
6. Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang gizi yang baik pada balita,
serta memberikan penjelasan tentang pola makan yang baik pada balita.
(Ibu sudah mengerti tentang apa itu gizi yang baik serta cara menjaga
makanan bergizi.
(ibu mengerti dan akan memberikan nutrisi yang cukup untuk anak)
biskuit.
rutin)
10. Menjelaskan ibu agar anak tetap istirahat yang cukup, agar kondisi anak
baik.
dirumah)
pemeriksaan lagi).
CATATAN PERKEMBANGAN 1
A. S : Data Subjektif
3. Ibu mengatakan sudah menstimulasi Agara anak bisa menyusun kubus dan
B. O : Data Objektif
Pertumbuhan anak :
Kesadaran : composmentis
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi kurus,
Hasil pemeriksaan KPSP usia 30 bulan pada An. S mendapat nilai 8 artinya
meragukan
C. A : Analisa Data
D. P : Penatalaksanaan
halus dan bahasa karena anak belum bisa menyusun kubus dan
mengalami keterlambatan.
3. Menjelaskan pda ibu untuk menstimulasi anak pada item KPSP yang
4. Menstimulasi gerak halus anak dan bahasa anak dengan cara mengajak
5. Menjelaskan pada ibu bahwa pertemuan ulang pada tanggal yaitu tanggal
mkanan seimbang.
7. Biasakan anak makan sesuai pada waktunya dan dengan porsi seimbang
9. Menjelaskan pada ibu agar memantau pola makan anak dan menambah
10. Menjalin hubungan baik antara ibu dan keluarga dengan cara
11. Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang gizi yang baik pada balita,
serta memberikan penjelasan tentang pola makan yang baik pada balita.
60
(Ibu sudah mengerti tentang apa itu gizi yang baik serta cara menjaga
12. Menjelaskan pada ibu untuk tetap memberikan kebutuhan nutrisi kepada
anak dengan gizi yang seimbang seperti mengonsumsi sayuran hijau dan
untuk anak)
13. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan makanan tambahan seperti susu
dan biskuit.
15. Menjelaskan pada ibu agar anak tetap istirahat yang cukup, agar kondisi
beristrahat dirumah)
pemeriksaan lagi)
CATATAN PERKEMBANGAN 2
A. S : Data Subjektif
B. O : Data Objektif
Pertumbuhan anak:
Kesadaran : composmentis
BB : 9,4 Kg
Pernafasan : 45x/menit
Suhu : 36,0 c
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi kurus,
Hasil pemeriksaan KPSP usia 30 bulan pada An. S mendapat nilai 8 artinya
meragukan
C. A: Analisis Data
D. P : Penatalaksanaan
2. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anak pada item KPSP yang belum
3. Menstimulasi gerak halus dan bahasa anak dengan cara yang telah
skor sesuai.
7. Biasakan anak makan sesuai pada waktunya dan dengan porsi seimbang
anaknya.
9. Menjelaskan pada ibu untuk mengatur pola makan anaknya dengan porsi
10. Mengajari ibu cara pijat tuina pada balita yang bertujuan untuk menambah
nafsu makan balita, beritahu ibu untuk melakukan pijat sesering mungkin
11. Teruskan memberi anak makan buah dan sayur sebanyak yang
12. Tetap manjelaskan pada ibu untuk membatasi aktifitas fisik anak dan
13. Menganjurkan ibu untuk memberikan banyak makanan manis, karena ini
CATATAN PERKEMBANGAN 3
A. S : Data Subjektif
B. O : Data Objektif
Pertumbuhan anak:
Kesadaran : composmentis
BB : 9,4 Kg
Pernafasan : 45x/menit
Suhu : 36,0 c
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi kurus,
Hasil pemeriksaan KPSP usia 30 bulan pada An. S mendapat nilai 8 artinya
meragukan
64
C. A: Analisis Data
dan Perkembangan.
D. P : Penatalaksanaan
nama binatang.
mengalami keterlambatan.
4. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anak pada item KPSP yang belum
mengalami kenaikan.
8. Anjurkan pada ibu untuk tetap memberikan nutrisi sesuai gizi seimbang
pada anaknya.
11. Menjelaskan kepada ibu agar anak nya banyak istirahat tidak terlalu lelah
bermain.
13. Menjelaskan pada ibu untuk memberikan vitamin penambah nafsu makan
CATATAN PERKEMBANGAN 4
A. S : Data Subjektif
B. O: Data Objektif
Pertumbuhan anak:
Kesadaran : composmentis
BB : 9,6 Kg
Pernafasan : 45x/menit
Suhu : 36,5 c
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi normal
Hasil pemeriksaan KPSP usia 30 bulan pada An. S mendapat nilai 9 artinya
meragukan
C. A: Analisis Data
dan perkembangan.
D. P : Penatalaksanaan
2. Menjelaskan pada ibu untuk menstimulasi anak pada item KPSP yang
binatang.
april 2019.
Berat badan anak mengalami kenaikan tetapi masih perlu kenaikan yang
lebih lagi.
6. Biasakan anak makan sesuai pada waktunya dan dengan porsi seimbang
10. Menganjurkan ibu agar anaknya tetap banyak isirahat dengan cukup
CATATAN PERKEMBANGAN 5
A. S : Data Subjektif
B. O : Data Objektif
Pertumbuhan anak:
BB : 9,6 Kg
Pernafasan : 45x/menit
Suhu : 36,5 c
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi normal,
69
Hasil pemeriksaan KPSP usia 30 bulan pada An. S mendapat nilai 10 artinya
sesuai
C. A: Analisis Data
dan perkembangan.
D. P : Penatalaksanaan
2. Menjelaskan pada ibu untuk menstimulasi anak pada item KPSP yang
april 2019.
8. Meminta ibu untuk mengulangi pijat tuina yang telah diajarkan oleh bidan
9. Menganjurkan ibu untuk mengatur pola makan anaknya dengan porsi yang
10. Teruskan memberi anak makan buah dan sayur sebanyak yang
CATATAN PERKEMBANGAN 6
A. S : Data Subjektif
B. O : Data Objektif
C. A: Analisis Data
dan perkembangan.
D. P: Penatalaksanaan
≥ 38,5
3. Memberikan antibiotik yang sesuai untuk penyebab lain dari demam yang
di
4. Memberitahu ibu harus kembali jika terjadi demam yang sangat tinggi dan
6. Tetap melanjutkan apa yang sudah dianjurkan oleh bidan agar berat badan
7. Jika anak tidak nafsu makan maka beri atau buat makanan yang menarik
CATATAN PERKEMBANGAN 7
A. S : Data Subjektif
B. O : Data Objektif
Pertumbuhan anak:
Kesadaran : composmentis
BB : 9,5 Kg
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi normal,
C. A : Analisis Data
dan perkembangan.
D. P : Penatalaksanaan
2. Biasakan anak makan sesuai pada waktunya dan dengan porsi seimbang
CATATAN PERKEMBANGAN 8
A. S : Data Subjektif
B. O : Data Objektif
Pertumbuhan anak
Kesadaran : composmentis
BB : 9,5 Kg
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi normal,
C. A: Analisis Data
dan perkembangan.
D. P : Penatalaksanaan
umur anaknya yang akan datang agar tidak terjadi keterlambatan kembali
yaitu:
didahului berlari?
2. Tetap melanjutkan apa yang sudah dianjurkan oleh bidan agar berat badan
3. Jika anak tidak nafsu makan maka beri atau buat makanan yang menarik
CATATAN PERKEMBANGAN 9
A. S : Data Subjektif
B. O : Data Objektif
Pertumbuhan anak:
Kesadaran : composmentis
BB : 10 Kg
Pada tabel standar berat badan menurut tinggi badan An. S terdeteksi normal,
Hasil pemeriksaan KPSP usia 30 bulan pada An. S mendapat nilai 10 artinya
sesuai
75
C. A : Analisis Data
dan perkembangan
D. P: Penatalaksanaan
Berat badan anak mengalami kenaikan tetapi masih perlu kenaikan yang
lebih lagi.
2. Biasakan anak makan sesuai pada waktunya dan dengan porsi seimbang
Tabel 7
Tabel pola makan balita gizi kurang, balita umur 1-3 tahun
kebutuhan kalori per hari 1125 kkal
PEMBAHASAN
kunjungan kerumah orang tua dan berdasarkan pengakuan ibu dari Anak S yang
meliputi biodata anak, biodata orang tua, serta pola kebutuhan dasar yang
dilakukan oleh anak setiap harinya maupun data objektif yang diperoleh
berdasarkan hasil pemeriksaan standar berat badan menurut tinggi badan dan
pemeriksaan KPSP.
berat badan 9,3 kg dan dilakukan penyesuaian menggunakan standar berat badan
menurut tinggi badan An. S terdeteksi kurus, dan dilakukan pemeriksaan KPSP,
meragukan. maka dari itu caranya memberitahu ibu untuk memberikan makanan
susu, gula, minyak, serta dilakukan pemijatan nafsu makan, untuk keterlambatan
untuk mengajarkan anaknya menyusun kubus, dengan cara minta anak untuk
bermain menyusun balok kayu, minta anak untuk melihat gambar hewan,
79
80
memberitahu suara hewan dan nama hewan, selalu berikan pujian kepada anak
dan berikan dukungan bahwa anak bisa melakukannya, ibu harus terus
mengecil sehingga fungsi otak akan menurun. Tumbuh kembang anak mulai dari
Data yang didapat harus dilakukan tindakan yaitu memberi petujuk pada
ibu untuk memberikan pola makan seimbang, pemberian makanan tambahan dan
pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin dirumah,
Berat badan tidak sesuai dengan umur anak setelah dilakukan penyesuaian
menggunakan standar berat badan dan tinggi badan An. S terdeteksi kurus, maka
tambahan terhadap anaknya dan terus lakukan penilaian terhadap berat badan An.
S Penilaian status gizi merupakan penjelasan yang berasal dari data yang
81
populasi atau individu yang memiliki risiko status gizi kurang maupun gizi lebih.
Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam penilaian status gizi adalah faktor-faktor
yang memengaruhi status gizi dan tindakan penilaian status gizi, dan cara
Kemampuan bicara dan bahasa yaitu anak belum bisa mengucapkan nama
hewan dan suara hewan yang diajukan oleh pemeriksa, maka selanjutnya
dilakukan stimulasi dengan mengajari anak mengenali gambar hewan dan nama-
sensorik berasal dari pendengaran dan penglihatan yang sangat penting dalam
perkembangan bahasa. Seorang anak tidak akan mampu berbicara tanpa dukungan
Kemampuan gerak halus yaitu anak belum bisa menyusun kubus secara
benar perlu dilakukan stimulasi yang berupa ajarkan pada anak agar dapat
menyusun kubus, dengan melatih kemampuan jari-jari anak. Terus beri dukungan
kontrol pergerakan bada melalui koodinasi aktifitas saraf pusat, saraf tepi, dan
ekstermitas atas, dimulai dari bahu menuju kearah distal sampai jari.
Keterampilan motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-otot kecil yang
A. Kesimpulan
SOAP terhadap An. S dengan usia 35 bulan, dimulai dari tanggal 12 Maret sampai
1. Pengkajian tanggal 08 Maret 2019 terhadap An.S Lahir pada tanggal 15 april
2016 atau 35 bulan dengan tinggi badan 84 cm, berat badan 9,3 kg. Pada
dengan nilai 8.
kurus. Dan menggunakan KPSP 30 bulan, An.S hanya bisa menjawab “YA”
normal, dan perkembangan pada 2 minggu pertama An. S dengan hasil 9 dan
47
48
B. Saran
perkembangan.
3. Bagi Penulis
yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian, 2017, Tumbuh kembang dan terapi bermain pada anak edisi 2,
Jakarta: Salemba Medika
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/231/225
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/viewFile/528/433
http://ninnarohmawati.blogspot.com/2013/12/leaflet-modisco.html
http://terbitan.litbang.depkes.go.id/penerbitan/index.php/lpb/catalog/download/63/
92/232-1
https://ejournal.unisayogya.ac.id/ejournal/index.php/jkk/article/download/303/149
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/viewFile/18778/17857
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/download/4398/4051
Kemenkes RI, 2012 pedoman pelaksanaan stimulasi dan intervensi dini tumbuh
kembang anak ditingkat pelayanan kesehatan dasar, jakarta: Kemenkes RI
Kemenkes RI, 2016 asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak pra
sekolah
Sulistyawati, Ari 2017, Deteksi tumbuh kembang anak jakarta: Salemba Medika