OLEH :
FEBRIAN NORMALITASARI
NIM : 201503018
OLEH :
FEBRIAN NORMALITASARI
NIM : 201503018
ii
iii
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji syukur alhamdulillah atas nikmat dan shalawat pada Nabi Muhammad
SAW. Teriring do’a dan dzikir penuh khauf dan roja’ kepada Allah SWT sebagai
penuntut ilmu atas seruan-Nya dan atas segala ridho-Nya yang telah memberi
kekuatan dalam setiap langkah saya. Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua orangtua saya, Bapak dan Ibu beserta kakak perempuan saya yang
selalu membimbing dan memberikan do’a serta semangat baru untuk saya
dengan tak pernah lelah mendidik saya untuk mencari ilmu, belajar,
beribadah, serta berdo’a.
2. Dosen pembimbing skripsi, Bapak Beny Suyanto, S.Pd.,M.si dan Zaenal
Abidin, S.KM.,M.Kes. (Epid). yang telah senantiasa memberikan saya
bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Seluruh keluarga besar Bapak “Bardi” dan Bapak “Imam Kasdi” yang selalu
memberikan do’a dan dukungan kepada saya.
4. Almamater saya, STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
5. Seluruh mahasiswa STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Program Studi S1
Kesehatan Masyarakat Angkatan 2015. Terimakasih atas solidaritas yang luar
biasa, bersama-sama bahu-membahu serta saling membantu demi
terselesaikannya skripsi ini.
6. Semua teman dekat saya yaitu Mimin, Puput, Radatul, Annisa, Nini, dan
teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu.
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Kabupaten Ponorogo
Email : febriannormalitasari@gmail.com
2011
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan Rahmat, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi dengan judul FAKTOR – FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ANGKA KUMAN PADA PERALATAN MAKAN DI
RUMAH MAKAN DI WILAYAH KABUPATEN MAGETAN.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang memberi dukungan sebagai
5. Seluruh staf dan karyawan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan yang
7. Kedua Orang Tua dan Keluarga Besar yang selalu mendukung dan
mendoakan saya
membantu saya.
viii
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan
Penulis
ix
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
ABSTRAK
Febrian Normalitasari
Latar Belakang: Makanan merupakan salah satu bagian yang penting untuk
kesehatan manusia. Kontaminasi makanan tidak hanya muncul karena penjamah
makanan, tetapi juga dapat menempel pada peralatan makan yang digunakan
sebagai tempat penyajian, penyimpanan dan pengolahan makanan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1096/Menkes/Per/VI/2011, bahwa
persyaratan peralatan makanan bakteri tidak boleh lebih dari 0 koloni/cm 2.
Tujuan: Untuk menganalisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Angka
Kuman Pada Peralatan Makan Di Rumah Makan Di Wilayah Kabupaten Magetan.
Metode Penelitian: Menggunakan rancangan penelitian Cross sectional dan
metode desain Obsevasional Analitik dengan menggunakan instrument berupa
observasi dan pengambilan swab alat pada piring. Pengambilan sampel dilakukan
dengan cara random sampling.
Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa faktor peralatan makan yang paling
berpengaruh terhadap jumlah angka kuman yakni pada teknik pencucian peralatan
makan dengan P value 0,028 dan teknik penyimpanan dengan P value 0,038.
Kesimpulan: Pada proses pencucian peralatan makan menggunakan air mengalir
dan pada teknik penyimpanan piring sebaiknya diletakkan pada rak yang bersih,
bebas debu dan tertutup, serta penggunaan zat desinfektan sesudah proses
pencucian
Kata Kunci: Jumlah Angka Kuman, Peralatan Makan.
Kepustakaan: 34 (2003 - 2019)
x
PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM
ABSTRACT
Febrian Normalitasari
xi
DAFTAR ISI
xii
2.1.2 Rumus Perhitungan Angka Kuman ............................... 12
2.1.3 Faktor – Faktor Angka Kuman ..................................... 12
2.2 Peralatan Makan ..................................................................... 25
2.2.1 Pengertian Peralatan Makan .......................................... 25
2.2.2 Pengawasan Peralatan Makan ....................................... 26
2.2.3 Persyaratan Peralatan Makan ........................................ 27
2.2.4 Pemeriksaan Peralatan Makan dengan Metode Swab ... 29
2.3 Higiene Sanitasi ...................................................................... 34
2.3.1 Pengertian Higiene Sanitasi ......................................... 34
2.3.2 Pemeriksaan Higiene Sanitasi ...................................... 37
2.4 Rumah Makan......................................................................... 38
2.5 Kerangka Teori ....................................................................... 40
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 41
3.2 Variabel Penelitian ................................................................. 42
3.3 Hipotesa Penelitian ................................................................. 42
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian .................................................................... 44
4.2 Populasi dan Sampel ............................................................... 45
4.2.1 Populasi ......................................................................... 45
4.2.2 Sampel ........................................................................... 45
4.3 Teknik Sampling ..................................................................... 47
4.4 Kerangka Kerja Penelitian ...................................................... 48
4.5 Variabel Penelitian ................................................................. 49
4.6 Definisi Operasional ............................................................... 50
4.7 Instrumen Penelitian ............................................................... 51
4.7.1 Observasi ...................................................................... 51
4.7.2 Metode Swab ................................................................ 51
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ................................................. 53
4.8.1 Data Primer .................................................................. 53
4.8.2 Data Sekunder .............................................................. 53
xiii
4.9 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .................................... 53
4.9.1 Pengolahan Data............................................................ 53
4.9.2 Analisa Data ................................................................. 55
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum dan lokasi Penelitian ................................ 60
5.1.1 Profil Dinas Kesehatan ................................................. 60
5.1.2 Geografis ...................................................................... 61
5.1.3 Data Kependudukan ..................................................... 61
5.1.4 Program Kesehatan Kabupaten Magetan ..................... 62
5.2 Hasil Penitian ......................................................................... 62
5.2.1 Hasil Analisa Univariat ................................................ 62
5.2.2 Hasil Analisa Bivariat .................................................. 65
5.2.3 Hasil Analisis Multivariat ............................................ 70
5.3 Pembahasan ........................................................................... 72
BAB 6 Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan ............................................................................ 86
6.2 Saran ...................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Dokumentasi
xvii
DAFTAR SINGKATAN
As : Arsenikum
Cd : Cadmium
CI : Confident Interval
Cu : Copper (Tembaga)
KM : Kilo Meter
OR : Odd Ratio
OR : Odd Ratio
Pb : Plumbum (Timah)
Ps : Pasal
RI : Republik Indonesia
RI : Republik Indonesia
RP : Ratio Prevalen
Sb : Stibium (Antimon)
SK : Surat Keputusan
xviii
SPSS : Statistical Package for the Social Sciences
UU : Undang – Undang
Zn : Zink (Seng)
xix
DAFTAR ISTILAH
Asumsi : Dugaan
Confidentiality : Kerahasiaan
Dependen : Terikat
Desinfeksi : Membebashamakan
Disease : Penyakit
Faal : Kerja
Independen : Bebas
xx
Informed consent : Lembar persetujuan
Koloni : Kelompok
Personal : Perseorangan
Sanitizing : Membebashamakan
Specimen : Sampel
Substansi : Unsur
Swab : Usap
xxi
BAB 1
PENDAHULUAN
manusia, mengingat setiap saat dapat saja terjadi penyakit – penyakit yang
dan penyajian yang tidak bersih dan tidak memenuhi peryaratan sanitasi.
pangan yang diperoleh dari media massa dan PHEOC. Sementara di tahun
Provinsi.(BPOM, 2017)
Ditinjau dari jenis pangan, penyebab KLB Keracunan Pangan tahun 2017
Sebagai salah satu jenis tempat pelayanan umum yang mengolah dan
1
2
jasaboga atau katering, rumah makan dan restoran, depot air minum, kantin,
secara nasional pada tahun 2015 sebesar 10,39%, tahun 2016 sebesar 13,66%
dengan target 14%, tahun 2017 sebesar 18,04% dengan target 20%. Capaian
terus meningkat setiap tahunnya namun belum memenuhi target yang sesuai
dengan rencana strategis pada tahun tersebut hal ini bisa terjadi karena masih
tahun 2016 dengan target capaian hygiene sanitasi rumah makan sebesar
antara target dan capaian sebesar 18,27% (Dinkes, 2016). Sedangkan Data
3
tahun 2017 tercatat target capaian hygiene sanitasi rumah makan sebesar
tetapi juga dapat menempel pada peralatan makan yang digunakan sebagai
rumah makan belum dilakukan secara optimal. Masih banyak pemilik rumah
sehingga dapat memberikan dampak kesehatan bagi makanan yang diolah dan
disajikan.
Sari Kartika, Sri Yuliawati, 2017) menunjukan bahwa alat makan yang di uji
42,0% yang berarti bahwa lebih dari setengah jumlah alat makan yang diuji
mempunyai total koliform > 100 koloni sebanyak 51 alat makan (58,0%). Hal
ini disebabkan karena peralatan makanan yang tidak dicuci dan disimpan
No.715/Menkes/SK/V/2003.
koloni/cm2.
Maka dari itu sesuai dengan apa yang telah dipaparkan peneliti tertarik
Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah “Faktor – Faktor apa sajakah
Kabupaten Magetan
Magetan
Magetan
Kabupaten Magetan
Kabupaten Magetan
6
peralatan makan
Magetan.
4. Bagi Mahasiswa
2017).
ditetapkan oleh Permenkes RI, yaitu peralatan makan yang tidak boleh
alat. Bila lebih dari angka kuman yang ditentukan berarti tidak
11
12
1. Faktor Peralatan
mudah dibersihkan.
psi (1,2kg/cm2).
untuk membilas
seperti :
a) Air
2017).
14
alat-alat dapur.
c) Bahan penggosok
d) Desinfektan
selama 2 menit.
15
b. Teknik Pencucian
permukaan alat.
Detergen yang baik yaitu terdiri dari detergen air atau bubuk,
tahap ini digunakan sabun, tapas atau zat pembuang bau (abu
atau detergen.
18
77ºC - 82ºC.
alat dapur.
(rekomendasi).
dengan baik yakni dilihat dari keadaan lap pada saat digunakan.
Lap tersebut bersih dari noda, dalam keadaan kering, dan tidak
d. Teknik Penyimpanan
– sekat rak dengan posisi miring guna untuk meniriskan air pada
pertumbuhan mikroorganisme.
2. Faktor Penjamah
a. Pengetahuan penjamah
(Cecep, 2015)
b. Perilaku Penjamah
2015)
1) Tidak merokok
berhias (polos)
keperluannya
benar
ruangan
diolah
makan dimulai dari keadaan bahan. Bahan yang baik adalah bila tidak
utuh, aman dan kuat, peralatan yang sudah retak atau pecah selain
hiasan merek atau cat pada permukaan tempat makanan tidak boleh di
gunakan.
bahkan batu.
pengolahan tersebut.
uap panas, air panas, halogen (khlorin atau iodine). Jenis sanitaiser,
wadah atau peralatan yang akan diuji, terutama beberapa metode uji,
No.1906/MENKES/PER/VI/2011 yaitu :
a. Timah (Pb)
b. Arsenikum (As)
c. Tembaga (Cu)
d. Seng (Zn)
e. Cadmium (Cd)
28
f. Antimon (Sb)
permukaan air.
harus dibalik
g. Rak - rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata dan tidak
a. Alat
1) Piring
6) Spirtus
7) Etiket
8) Handscoon
9) Korek api
10) Masker
b. Bahan
3) Aquadest
4) Alkohol 70%
5) Kapas
c. Teknik Pengambilan
gunakan satu lidi kapas steril untuk setiap kelompok jenis alat
tersebut
31
kedalamnya.
berturut – turut
kapas steril.
Cara Pemeriksaan :
1. Pengertian Higiene
memadai.
35
(Sabarguna, 2011)
2. Pengertian Sanitasi
kegiatan :
bebas dari cemaran fisik, kimia dan bakteri. Sanitasi makanan yang
buruk dapat disebabkan 3 faktor yakni faktor fisik, faktor kimia dan
(Mulia, 2005).
ini dituangkan di dalam berita acara kelaikan fisik dan berita acara
terdiri dari :
makan atau restoran merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi
masalah kesehatan, diantaranya adalah water and food borne disease dan
munculnya vektor penyakit. Hal ini dapat kita lihat adanya kejadian-kejadian
atau wabah penyakit perut yang justru disebabkan oleh kelalaian dari pemilik
rumah makan atau restoran yang kurang mengerti masalah kebersihan dalam
dijelaskan bahwa rumah makan adalah salah satu usaha jasa pangan yang
Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, maka dapat disusun kerangka teori sebagai berikut :
Faktor Predisposisi
Pengetahuan Penjamah
(Predisposing
Factor) Sarana pencucian
Peralatan
Makanan peralatan
(Reinforcing peralatan
Perilaku Penjamah
Factor)
konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa
Teknik pengeringan
Teknik penyimpanan
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Terdiri dari
: Mempengaruhi
41
42
3.3 Hipotesa
Kabupaten Magetan.
Magetan.
43
Kabupaten Magetan.
Magetan.
Kabupaten Magetan.
Magetan.
Kabupaten Magetan.
Magetan.
BAB 4
METODE PENELITIAN
antara variabel. Jadi dalam penelitian analitik dibuat kesimpulan yang bersifat
sebab akibat. Penelitian jenis ini dilakukan analisis terhadap data yang telah
dikumpulkan, oleh karena itu pada penelitian analitik perlu dibuat hipotesis
satu saat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan juni sampai Agustus 2019 di
pada penelitian ini adalah dengan cara pengisian lembar kuisioner oleh
Magetan.
44
45
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
𝑁
n=
1+𝑁(𝑑)2
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
48
n = 1+48 (0,05)2
48
n = 1+48 (0,0025)
48
n= 1+0,12
48
n = 1,12
n = 42,85
dapat diambil sebagai sampel, yakni : Rumah Makan yang sudah tidak
Hakikat dari pengambilan sampel secara acak sederhana adalah bahwa setiap
anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
4.3.1 Membuat daftar nama rumah makan dan diberi nomor urut untuk
4.3.2 Membuat kertas undian yang diberi keterangan mengenai nama rumah
4.3.4 Kertas tersebut digulung dan kemudian diundi sesuai dengan proporsi
masing-masing.
4.3.5 Jika keluar nama rumah makan yang sama, gulungan tersebut
Populasi
Semua Rumah Makan yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dengan jumlah sebesar 48
Rumah Makan
Sampel
Sebagian Rumah Makan yang terdaftar di Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan sejumlah 43 sesuai
dengan kriteria inklusi. Pada setiap Rumah Makan alat makan yang diambil sampelnya berupa 4 piring
yang digunakan sebagai alat penyaji.
Teknik Sampling
Probability Sampling yaitu dengan menggunakan Simple Random
Desain Penelitian
Cross Sectional
Pengumpulan data
Observasi dan Usap Alat Makan
Pengolahan data
Editing, Coding, Entry, Cleaning,Tabulating
Analisis Data
Regresi Logistik
dalam definisi konsep secara operasional, secara praktik dan secara nyata
4.7.1 Observasi
(Nasir,Abdul,Ideputri, 2011)
Metode ini memerlukan swab atau alat pengoles berupa lidi yang
ujungnya diberi kapas steril dan larutan buffer fosfat atau garam
peralatan makan agar dapat diketahui sejauh mana tingkat hygienis atau
sumber lain atau pihak lain yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan
data yang diperoleh dari instansi yang terkait. Data sekunder diperoleh
Kabupaten Magetan.
1. Editing
2. Coding
3. Entry
4. Cleaning
dianalisis.
55
5. Tabulating
atas kolom dan baris. Kolom pertama yang terletak paling kiri
1. Analisa Univariat
2. Analisis Bivariat
faktor resiko.
bahwa nilai expected count < 5 dengan jumlah sel 0 (.0%), maka
3. Analisis Multivariat
terikat.
Dahlan,2014).
analisis multivariat.
hilang.
2004).
60
61
5.1.2 Geografis
lintang selatan dan 111 20’ 30” bujur timur, dengan batas wilayah
sebagai berikut:
pada tahun 2017 sebanyak 628.609 jiwa yang terdiri dari 306.112 jiwa
62
912,56 jiwa per km2. Sementara Sex Ratio penduduk pada tahun 2017
22 Tahun 1999, Ps. 11 ayat 2). Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari
badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang mampu hidup
Kabupaten Magetan.
63
1. Sarana Pencucian
2. Teknik Pencucian
(51,2%).
64
3. Teknik pengeringan
4. Teknik penyimpanan
dan penentuan Ratio Prevalen dengan taraf kepercayaan (CI) 95% serta
kuman peralatan makan di rumah makan). Dari hasil uji silang antara
sebagai berikut:
66
Tabel 5.6 Hubungan Sarana Pencucian Peralatan Makan dengan Jumlah Angka
Kuman Peralatan Makan di Rumah Makan di Wilayah Kabupaten
Magetan
Jumlah Angka Kuman
Tidak
Sarana Memenuhi 95%
Memenuhi Total RP P
Pencucian Syarat CI
Syarat
n % N % n %
Tidak Lengkap 9 90,0 1 10,0 10 100 3,375 0,373 – 0,407
Lengkap 24 72,7 9 27,3 33 100 30,565
makan.
memiliki p-value 0,407 (> 0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara
Tabel 5.7 Hubungan Teknik Pencucian Peralatan Makan pada Piring dengan
Jumlah Angka Kuman Peralatan Makan di Rumah Makan di
Wilayah Kabupaten Magetan
Jumlah Angka Kuman
Tidak
Teknik Memenuhi 95%
Memenuhi Total RP P
Pencucian Syarat CI
Syarat
n % N % n %
Tidak Sesuai 20 95,2 1 4,8 21 100 13,846 1,564 – 0,009
Sesuai 13 59,1 9 40,9 22 100 122,584
Sumber : Data Primer, 2019.
makan.
memiliki p-value 0,009 (< 0,05) yang artinya ada hubungan antara
kali lebih besar memiliki jumlah angka kuman tidak memenuhi syarat
Tabel 5.8 Hubungan Teknik Pengeringan Peralatan Makan pada Piring dengan
Jumlah Angka Kuman Peralatan Makan di Rumah Makan di
Wilayah Kabupaten Magetan
Jumlah Angka Kuman
Tidak
Teknik Memenuhi 95%
Memenuhi Total RP P
Pengeringan Syarat CI
Syarat
n % N % n %
Kurang Baik 24 85,7 4 14,3 28 100 4,000 0,911 – 0,073
Baik 9 60,0 6 40,0 15 100 17,555
Sumber : Data Primer, 2019.
pengeringan memiliki p-value 0,073 (> 0,05) yang artinya tidak ada
17,555).
69
Tabel 5.9 Tabulasi Teknik Penyimpanan Peralatan Makan pada Piring dengan
Jumlah Angka Kuman Peralatan Makan di Rumah Makan di
Wilayah Kabupaten Magetan
Jumlah Angka Kuman
Tidak
Teknik Memenuhi 95%
Memenuhi Total RP P
Penyimpanan Syarat CI
Syarat
n % N % n %
Kurang Baik 19 95,0 1 5,0 20 100 12,214 1,383 – 0,011
Baik 14 60,9 9 39,1 23 100 107,865
Sumber : Data Primer, 2019.
rumah makan.
tabel berikut:
maka variabel dengan nilai p < 0,25 yang masuk ke dalam model
statistik tertentu.
dikeluarkan karena p value > α (0,25 > 0,293). Variabel yang dapat
71
nilai p value < 0,25. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik dapat
Tabel 5.11 Variabel Yang Berhubungan dengan Jumlah Angka Kuman Pada
Peralatan Makan di Rumah Makan di Wilayah Kabupaten Magetan
adalah :
baik memiliki resiko 12,7 kali lebih besar adanya jumlah angka
penyimpanan baik, dimana p value 0,028 < 0,05 yang berarti ada
resiko 11,1 kali lebih beresiko dalam adanya jumlah angka kuman
value 0,038 < 0,05 yang artinya yang berarti ada hubungan antara
5.3 Pembahasan
Kuman
Dari hasil analisis bivariat diperoleh p value 0,407 > 0,05 yang
yakni air yang ditampung dalam bak. Bak penampung air yang
pencucian. Hal ini didukung oleh peneliti (Azari, 2013 dalam Bilqis
lengkap masih ada satu rumah makan yang memenuhi syarat jumlah
salah satu sarana seperti desinfektan tidak tersedia sebagai zat untuk
Tetapi ada juga dari sarana pencucian lengkap ada 24 rumah makan
yang tidak memenuhi syarat jumlah angka kuman, hal ini disebabkan
yang bisa saja menempel pada alat makan, penggunaan air yang
hanya digunakan pada bak yang tidak dicuci, dan air yang ditampung
dalam bak. Air yang digunakan bukan air yang mengalir beberapa
faktor – faktor lain yang dapat muncul dari proses dan ketersediaan
Kuman
Dari hasil analisis bivariat diperoleh p value 0,009 < 0,05 yang
peralatan makan.
tidak sesuai masih ada satu rumah makan yang memenuhi syarat
menggunakan air biasa maka dari itu proses perendaman tidak harus
mengguanakan air panas saja. Selain itu dari teknik pencucian sesuai
peralatan makan.
Kuman
Dari hasil analisis bivariat diperoleh p value 0,073 > 0,05 yang
kurang baik ada 4 rumah makan yang memenuhi syarat pada jumlah
peralatan piring dilap menggunakan lap yang bersih. Selain itu dari 9
memiliki jumlah angka kuman yang tidak memenuhi syarat. Hal ini
makan yang setelah proses pencucian dan ditiriskan pada rak hingga
menggunakan lap yang sudah dipakai berkali – kali, maka dari itu
Kuman
Dari hasil analisis bivariat diperoleh p value 0,011 < 0,05 yang
total angka bakteri dan keberadaan bakteri Escherichia coli pada alat
kurang baik masih ada satu rumah makan yang memenuhi syarat
makan tersebut pada almari yang memang tidak tertutup tetapi selalu
tidak memenuhi syarat hal ini disebabkan karena beberapa hal meski
raknya kotor, dan berdebu hal ini yang dapat memicu adanya jumlah
ini :
0,028 < 0,05 yang berarti ada pengaruh antara pencucian peralatan
piring dengan pencucian tidak sesuai memiliki resiko 12,7 kali lebih
dan aman. Tahapan – tahapan pencucian yang perlu diikuti agar hasil
Sanitizing (membebashamakan).
bersama air pada saat pencucian karena masih tertampung pada bak
hanya dengan sabun atau bahkan jika piring terlihat ada sisa
resiko 11,1 kali lebih besar adanya jumlah angka kuman peralatan
baik.
posisi miring guna untuk meniriskan air pada peralatan makan agar
menempel jika piring tidak diletakkan pada almari atau rak tertutup,
media perantara kuman pada lap yang dapat berpindah pada piring.
dalam perhitungan SPSS dikarenakan nilai P pada uji Chi- Square >
yakni tempat pencucian terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak
Selain itu juga hanya terdapat di beberapa rumah makan saja yang
yang telah ditentukan, yaitu terdiri dari tiga bak dan harus dicuci
desinfeksi. Bak pertama berisi ar sabun, bak kedua berisi air bersih
untuk membilas, dan bak ketiga berisi air yang diberi desinfektan
detergen noda klor dan sebagainya. Prinsip penggunaan lap pada alat
Magetan .
85
2. Penelitian yang diteliti hanya pada jumlah angka kuman secara garis besar,
6.1 Kesimpulan
Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dan saran dari hasil penelitian
6.1.1 Tidak ada pengaruh sarana pencucian dengan jumlah angka kuman
6.1.3 Tidak ada pengaruh teknik pengeringan dengan jumlah angka kuman
86
87
6.2 Saran
yang mengalir.
peralatan makan diletakkan pada rak – rak almari yang bersih dan
pertemuan rutin dengan pemilik rumah makan guna membahas apa saja
yang harus disediakan dan teknik pengelolaan peralatan makan apa saja
Magetan.
makan.
DAFTAR PUSTAKA
BPOM. (2017). Laporan Tahunan Badan POM RI Tahun 2017, 2(2), 18–55.
Bilqis, R. F., Nur E. W., Yusniar H. D. 2016. Faktor - faktor yang berhubungan
dengan jumlah koloni bakteri dan keberadaan E.coli pada air cucian
peralatan makan pedagang makanan di tembalang. Jurnal Kesehatan
Masyarakat , 4, 3.
Dahlan, M. Sopiyudin. 2018. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan:
Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat. Cetakan Ke-7. Jakarta: Epidemiologi
Indonesia.
Dinkes. 2016. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 [East Java
Health Profile 2016]. Provinsi Jawa Timur, Dinkes.
Dinkes Magetan. (2019). Profil Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2019, (4).
Fatmawati, S., Rosidi, A., Handarsari, E., & Semarang, U. M. 2013. Perilaku
Higiene Pengolah Makanan Berdasarkan Pengetahuan Tentang Higiene
Mengolah Makanan Dalam Penyelenggaraan Makanan Di Pusat Pendidikan
Dan Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah, 2(November), 30–38.
Fitriana, I. N., Damayanti, A. Y., Sari, D. D., & Darni, J. 2018. Hubungan
Pengetahuan Pekerja Dapur Terhadap Perilaku Penyimpanan dan
Pengolahan Bahan Makanan. Journal of Islamic Nutrition, 1(1), 1–8.
Juli Arminta Sari Kartika, Sri Yuliawati, R. H. 2017. Faktor- Faktor Yang
Berhubungan Dengan Jumlah Angka Kuman Dan Keberadaan Escherichia
Coli Pada Alat Makan (Studi Penelitian Di Panti Sosial Asuh Kyai Ageng
Majapahit). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5, 378–386.
Marisdayana, R., Sahara, P., & Yosefin, H. 2017. Teknik Pencucian Alat Makan ,
Personal Hygiene. Endurance, 2(October), 376–382.
Meikawati, W., & Astuti, R. 2010. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Petugas
Penjamah Makanan dengan Praktek Higiene dan Sanitasi Makanan Di Unit
Gizi Rsjd Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia.
Rosjidi, Colik Harun, Laili Isro’in, dan Nurul Sri Wahyuni. 2017. Penyusunan
Proposal & Laporan Penelitian Step By Step. Ponorogo: Unmuh Ponorogo
Press.
Sya’diana, Ulul. 2018. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dan Personal Hygiene
Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kabupaten
Ponorogo. Madiun : Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
Telew, M., Joseph, W. B. S., Pinontoan, O., Masyarakat, F. K., & Ratulangi, U. S.
2018. Gambaran Angka Kuman Dan Keberadaan Escherichia Coli
Mahakeret Barat Dan Mahakeret Timur Kecamatan Wenang Kota Manado
Pendahuluan Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No . 1098 , Hygiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan kebersihan badan
penjamah, 7(5), 5–8.
Wawan, dan Dewi M. 2011. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Cetakan II. Yogyakarta: Nuha Medika.
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
Gambar 1. Pengambilan Swab Alat Gambar 2. Tempat Pencucian beserta Rak Peniris
SARANA PENCUCIAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK LENGKAP 10 23.3 23.3 23.3
LENGKAP 33 76.7 76.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
TEKNIK PENCUCIAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK SESUAI 21 48.8 48.8 48.8
SESUAI 22 51.2 51.2 100.0
Total 43 100.0 100.0
TEKNIK PENGERINGAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KURANG BAIK 28 65.1 65.1 65.1
BAIK 15 34.9 34.9 100.0
Total 43 100.0 100.0
TEKNIK PENYIMPANAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KURANG BAIK 20 46.5 46.5 46.5
BAIK 23 53.5 53.5 100.0
Total 43 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.283a 1 .257
b
Continuity Correction .498 1 .481
Likelihood Ratio 1.467 1 .226
Fisher's Exact Test .407 .249
Linear-by-Linear Association 1.253 1 .263
b
N of Valid Cases 43
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.33.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for SARANA PENCUCIAN (TIDAK LENGKAP / LENGKAP) 3.375 .373 30.565
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = TIDAK MEMENUHI SYARAT 1.238 .922 1.660
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = MEMENUHI SYARAT .367 .053 2.554
N of Valid Cases 43
TEKNIK PENCUCIAN * JUMLAH ANGKA KUMAN
Crosstab
JUMLAH ANGKA KUMAN
TIDAK
MEMENUHI MEMENUHI
SYARAT SYARAT Total
TEKNIK TIDAK Count 20 1 21
PENCUCIAN SESUAI Expected Count 16.1 4.9 21.0
% within TEKNIK PENCUCIAN 95.2% 4.8% 100.0%
SESUAI Count 13 9 22
Expected Count 16.9 5.1 22.0
% within TEKNIK PENCUCIAN 59.1% 40.9% 100.0%
Total Count 33 10 43
Expected Count 33.0 10.0 43.0
% within TEKNIK PENCUCIAN 76.7% 23.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 7.866a 1 .005
b
Continuity Correction 5.971 1 .015
Likelihood Ratio 8.834 1 .003
Fisher's Exact Test .009 .006
Linear-by-Linear Association 7.683 1 .006
b
N of Valid Cases 43
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.88.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for TEKNIK PENCUCIAN (TIDAK SESUAI / SESUAI) 13.846 1.564 122.584
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = TIDAK MEMENUHI SYARAT 1.612 1.124 2.312
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = MEMENUHI SYARAT .116 .016 .841
N of Valid Cases 43
TEKNIK PENGERINGAN * JUMLAH ANGKA KUMAN
Crosstab
JUMLAH ANGKA KUMAN
TIDAK
MEMENUHI MEMENUHI
SYARAT SYARAT Total
TEKNIK KURANG Count 24 4 28
PENGERINGAN BAIK Expected Count 21.5 6.5 28.0
% within TEKNIK PENGERINGAN 85.7% 14.3% 100.0%
BAIK Count 9 6 15
Expected Count 11.5 3.5 15.0
% within TEKNIK PENGERINGAN 60.0% 40.0% 100.0%
Total Count 33 10 43
Expected Count 33.0 10.0 43.0
% within TEKNIK PENGERINGAN 76.7% 23.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 3.619a 1 .057
b
Continuity Correction 2.321 1 .128
Likelihood Ratio 3.485 1 .062
Fisher's Exact Test .073 .066
Linear-by-Linear Association 3.535 1 .060
b
N of Valid Cases 43
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.49.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for TEKNIK PENGERINGAN (KURANG BAIK / BAIK) 4.000 .911 17.555
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = TIDAK MEMENUHI SYARAT 1.429 .920 2.218
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = MEMENUHI SYARAT .357 .119 1.072
N of Valid Cases 43
TEKNIK PENYIMPANAN * JUMLAH ANGKA KUMAN
Crosstab
JUMLAH ANGKA KUMAN
TIDAK
MEMENUHI MEMENUHI
SYARAT SYARAT Total
TEKNIK KURANG Count 19 1 20
PENYIMPANAN BAIK Expected Count 15.3 4.7 20.0
% within TEKNIK PENYIMPANAN 95.0% 5.0% 100.0%
BAIK Count 14 9 23
Expected Count 17.7 5.3 23.0
% within TEKNIK PENYIMPANAN 60.9% 39.1% 100.0%
Total Count 33 10 43
Expected Count 33.0 10.0 43.0
% within TEKNIK PENYIMPANAN 76.7% 23.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 6.982a 1 .008
b
Continuity Correction 5.201 1 .023
Likelihood Ratio 7.912 1 .005
Fisher's Exact Test .011 .009
Linear-by-Linear Association 6.820 1 .009
b
N of Valid Cases 43
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.65.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for TEKNIK PENYIMPANAN (KURANG BAIK / BAIK) 12.214 1.383 107.865
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = TIDAK MEMENUHI
1.561 1.108 2.199
SYARAT
For cohort JUMLAH ANGKA KUMAN = MEMENUHI SYARAT .128 .018 .923
N of Valid Cases 43
HASIL UJI MULTIVARIAT
Variables in the Equation
95.0% C.I.for
EXP(B)
B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper
a
Step 1 TEKNIK_PENCUCIAN(1) 2.275 1.174 3.756 1 .053 9.724 .975 97.011
TEKNIK_PENGERINGAN(1) .979 .932 1.105 1 .293 2.663 .429 16.534
TEKNIK_PENYIMPANAN(1) 2.161 1.176 3.374 1 .066 8.676 .865 87.013
Constant -.782 .714 1.201 1 .273 .457
Step 2a TEKNIK_PENCUCIAN(1) 2.539 1.157 4.814 1 .028 12.672 1.311 122.475
TEKNIK_PENYIMPANAN(1) 2.408 1.163 4.288 1 .038 11.111 1.137 108.536
Constant -.322 .535 .362 1 .547 .725
a. Variable(s) entered on step 1: TEKNIK_PENCUCIAN, TEKNIK_PENGERINGAN,
TEKNIK_PENYIMPANAN.
Lampiran 8