Anda di halaman 1dari 131

EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR

BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU


MOM N BABY SPA KOTA PEKANBARU
TAHUN 2023

SKRIPSI

OLEH:
NINI SURIANI
NIM : 19101031

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN ROGRAM PROFESI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2023
EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR
BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU
MOM N BABY SPA KOTA PEKANBARU
TAHUN 2023

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kebidanan

OLEH:
NINI SURIANI
NIM : 19101031

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA DAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN ROGRAM PROFESI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
TAHUN 2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING

JUDUL SKRIPSI : EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS


TIDUR BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU
KAMIYU MOM N BABY SPA KOTA PEKANBARU
TAHUN 2023.
NAMA : NINI SURIANI
NIM : 19101031
PROGRAM STUDI : SARJANA KEBIDANAN

Skripsi ini telah diperiksa, disetujui dan siap untuk dipertahankan dihadapan

Tim Penguji Skripsi Penelitian Program Studi Sarjana Kebidanan


Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Pekanbaru 20 Mei 2023


Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

(Berliana Iranti, S.SiT.,Bd.,M.Keb) (Riza Febrianti, S.SiT., Bd.,M.Keb)


NIDN : 1009128201 NIDN: 1027028501

i
HALAMAN PENGESAHAN

EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR


BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU
MOM N BABY SPA KOTA PEKANBARU
TAHUN 2023

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

NINI SURIANI
NIM : 19101031

Telah diuji dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi


Program Studi Sarjana Kebidanan
Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Pada tanggal, 07 Februari 2023 dan
Dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Ketua Penguji

(Berliana Irianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb)


NIDN : 1009128201

Penguji I Penguji II Penguji III

(Riza Febrianti, S.SiT., Bd.,M.Keb) (Juli Selvi Yanti,SST.,Bd.,M.Kes) (Eka Maya Saputri SST.,Bd., M.Kes)
NIDN: 1027028501 NIDN : 1006078001 NIDN: 1004098801

Pekanbaru, 07 Februari 2023

Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Program Studi Sarjana Kebidanan


Universitas Hang Tuah Pekanbaru Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah

(Ns. Abdurrahman Hamid, M.Kep.Sp.Kep.Kom) (Juli Selvi Yanti, SST, Bd,. M.Kes)
No. Reg : 10306112203 No. Reg : 10306112189

ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama : Nini Suriani
NIM : 19101031

Tanggal Lahir : 07 Maret 1999

Tahun Masuk : 2019

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan


Skripsi saya yang berjudul: “EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP
KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU
MOM N BABY SPA KOTA PEKANBARU TAHUN 2023”.
Sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
tidak terdapat karya/pendapat yang pernah ditulis/diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat,
maka saya akan menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pekanbaru, 20 Mei 2023

Yang membuat pernyataan

(NINI SURIANI)

iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Nini Suriani


NIM : 19101031
Tempat/Tanggal Lahir : Dakal, 07 Maret 1999
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Jumlah Saudara : Anak ke-6 dari 7 Bersaudara
Alamat Rumah : Jl. Parit Mentangor Rt/Rw 002/001 Kel. Putri
Puyu, Kab. Meranti, Prov Kepulauan Riau
Riwayat Pendidikan 1. SD 47 Tanjung Padang (2005-2011)
: 2. SMP 9 Merbau (2011-2014)
3. SMA Nurul Hidayah Bengkalis (2014-2018)
4. S1 Kebidanan Universitas Hang Tuah
Pekanbaru (2019-Sekarang)
Riwayat Pekerjaan : Belum Berkerja

Pekanbaru , 20 Mei 2023

( Nini Suriani )

iv
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM
SARJANA DAN PROFESI BIDAN

SKRIPSI

NINI SURIANI

EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-


12 BULAN DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA KOTA PEKANBARU
TAHUN 2023
XVI + 78 halaman, 14 tabel, 64 gambar, 13 lampiran

ABSTRAK

Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembagan


anak, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Dimana pada masa ini
terjadi pematangan organ hampir di semua system. Salah satu factor yang
mempengaruhi tumbuh kembang bayi adalah kualitas tidur bayi. Dengan kualitas
tidur yang baik maka pertumbuhan dan perkembagan bayi menjadi baik begitu
juga sebaliknya. Salah satu cara agar bayi tidur nyenyak ialah dengan melakukan
pijatan ringan. Baby SPA adalah salah satu serangkaian kegiatan yang diberikan
pada bayi untuk menigkatkan kualitas tidur bayi. Dalam melakukan Baby Spa
terdiri dari tiga tahapan, pertama Baby Massage (pijat), Baby Gym (senam), dan
Baby Swim (renang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Baby
SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby
SPA tahun 2023. Metode penelitian ini adalah penelitian Pre Experimen dengan
desain penelitian Pretest and Posttest . Yaitu melihat efektivitas tidur bayi
sebelum dan sesudah dilakukan Baby SPA. Populasi dalam penelitian adalah bayi
usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA sebanyak 47 bayi. Sampel
sebanyak 21 bayi. Teknik sampling mengunakan purposive sampling. Dan
instrument penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan
mengunakan SPSS menunjukkan kualitas tidurr bayi usia 3-12 bulan sebelum
dilakukan Baby SPA mayoritas responden buruk sebanyak 17 responden dengan
persentase (81,0%). dan kualitas tidur bayi sesudah dilakukan Baby SPA
mayoritas responden baik sebanyak 16 responden dengan persentase (76,2%).
Dari hasil Uji statistik Wilcoxon Rank Test diperoleh nilai p value = 0,000 < 0,05.
Sehingga Ha diterima, Dan dapat disimpulkan terdapat efektivitas Baby SPA
terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
kota Pekanbaru Tahun 2023.

Daftar Pustaka : 46 (2014-2023)


Kata Kunci : Baby SPA, Kualitas tidur bayi, Bayi

v
STUDY PROGRAM MIDWIFERY PROGRAM
GRADUATE AND PROFESSIONAL MIDWIVES
THESIS

NINI SURIANI

EFFECTIVENESS OF BABY SPA ON THE SLEEP QUALITY OF BABIES


AGED 3-12 MONTHS AT ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA
PEKANBARU CITY IN 2023
XVI + 78 pages, 14 tables, 64 figures, 13 appendices

ABSTRACT

Infancy is a golden period for child growth and development, so it needs


special attention. Where at this time organ maturation occurs in almost all
systems. One of the factors that affected the growth and development of the baby
is the quality of the baby's sleep. With good quality sleep, the baby's growth and
development will be good and vice versa. One way to get a baby to sleep well is to
do a light massage. Baby SPA is one of a series of activities given to babies to
improve the quality of baby sleep.In doing Baby Spa it consists of three stages,
first Baby Massage (massage), Baby Gym (gymnastics), and Baby Swim
(swimming). This study aims to determine the effectiveness of Baby SPA on the
sleep quality of infants aged 3-12 months at Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA in
2023. The research method is a Pre-Experimental study with a Pretest and
Posttest research design. That is to see the effectiveness of the baby's sleep before
and after the Baby SPA is done. The population in this study were babies aged 3-
12 months at Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA with a total of 47 babies. A sample
of 21 babies.The sampling technique uses purposive sampling. And research
instrument using a questionnaire. Data processing using SPSS showed that the
sleep quality of infants aged 3-12 months before Baby SPA was carried out, the
majority of respondents were bad, with a percentage of 17 respondents (81.0%).
And the baby's sleep quality after Baby SPA, the majority of respondents were
good, with a percentage of 16 respondents (76.2%). From the results of the
Wilcoxon Rank Test statistic, a p value = 0.000 <0.05 is obtained. So that Ha is
accepted, and it can be concluded that there is the effectiveness of Baby SPA on
the sleep quality of babies aged 3-12 months at Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
Pekanbaru City in 2023.

Bibliography : 46 (2014-2023)
Keywords : Baby SPA, Baby sleep quality, Baby

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS
TIDUR BAYI USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA
KOTA PEKANBARU TAHUN 2023”.
Dalam pembuatan skripsi, peneliti menyadari sepenuhnya banyak
mengalami kesulitan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya bisa
menyelesaikan skripsi. Dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak dr. H. Zainal Abidin, MPH, selaku Ketua Yayasan Hang Tuah
Pekanbaru.
2. Bapak prof. Dr. Syafrani, M.Si, selaku Rektor Universitas Hang Tuah
Pekanbaru.
3. Ns. Abdurrahman Hamid, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Hang Tuah Pekanbaru
4. Ibu Juli Selvi Yanti,SST.,Bd.,M.Kes Selaku ketua Program Studi Sarjana
Kebidanan sekaligus Dosen Penguji 1 yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam meneyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Berliana Irianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb selaku Dosen Pembimbing I yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan,arahan,petunjuk,masukan,serta motivasi yang sangat berharga
kepadab saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Riza Febrianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb selaku Dosen Pembimbing II yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Eka Maya Saputri, SST.,Bd.,M.Kes selaku Dosen Penguji II yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

vii
8. Seluruh staf dan dosen Universitas Hang Tuah Pekanbaru yang telah
banyak memberikan bekal ilmu selama pendidikan yang dapat peneliti
manfaatkan dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Terima kasih untuk tempat penellitian saya di Anaku Kamiyu Mom n Baby
Spa yang telah memberikan saya kesempatan untuk melakukan penelitian
saya ini.
10. Terima kasih kepada responden yang telah bersedia meluangkan waktunya
untuk membantu penyelesaian penelitian skripsi ini.
11. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada ayahanda tercinta Aripin dan
Ibunda tercinta Sarbiah, serta saudara laki-laki peneliti
Azhar,Azmi,Ependi,M.Sidik dan saudara Perempuan peneliti Marisa,
Maryanti serta keluarga besar yang turut membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini, memberikan motivasi, masukan, biaya serta do’a
restu yang diberikan selama mengikuti perkuliahan di Universitas Hang
Tuah Pekanbaru.
12. Terima kasih untuk rekan-rekan seperjuangan sarjana kebidanan yang
tidak bisa juga saya sebutkan namanya satu persatu yang telah
memberikan saya bantuan dan masukan.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum
sempurna, untuk itu dengan hati terbuka penulis bersedia menerima kritik
dan saran dari pembaca untuk dapat menyempurnakan penulis ini sehingga
bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, Mei 2023

Penulis

viii
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………...ii
PERYATAAN TIDAK PLAGIAT.…………………………………………….iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………….…iv
ABSTRAK………………………………………………………………………..v
ABSTRAK……….……………………………………………………………….vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….....xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN…………………………………………....xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...…xvi

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang……………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 4
C. Pertanyaan Penelitian………………………………………………... 4
D. Tujuan Penelitian...................................................................................4
E. Manfaat Penelitian................................................................................5
F. Ruang Lingkup……………………………………………………….. 5

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN………………………………………… 6


A. Telaah Pustaka……………………………………………………….. 6
1. Konsep Dasar Bayi............................................................................6
2. Konsep Dasar Tidur Bayi…………................................................ 7
3. Konsep Dasar Baby Spa……………………..................................14
4. Hubungan Baby Spa Dengan Kualitas Tidur Bayi……………......47
B. Kerangka Teori……………………………………………………… 49
C. Kerangka Konsep…………………………………………………… 50
D. Hipotesis…………………………………………………………….. 50
E. Penelitian Sejenis…...……………………………………………….50

ix
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………. 51
A. Jenis dan Desain Penelitian…………………………………………. 51
B. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………...51
C. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………......52
D. Teknik Sampling……………………………………………………. 53
E. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional…………………….….54
F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data………………………………….. 55
G. Pengolahan Data…………………………………………………….. 56
H. Analisis Data………………………………………………………... 58
I. Jadwal Penelitian……………………………………………………. 59
J. Etika Penelitian………………………………………………………59

BAB IV HASIL………………………………………………………………….60
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………........60
B. Hasil Penelitian………………………………………………………60

BAB V PEMBAHASAN………………………………………………………..66
A. Pembahasan………………………………………………………….66
B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………...76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………….77


A. Kesimpulan…………………………………………………………...77
B. Saran………………………………………………………………....77
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR TABEL
Table 1.Perkiraan Jam Tidur Bayi ..............................Error! Bookmark not defined.
Table 2 Penelitian Sejenis ...........................................Error! Bookmark not defined.
Table 3 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional ..Error! Bookmark not defined.
Table 4 Jadwal Penelitian........................................ .. Error! Bookmark not defined.
Table 5. Distribusi Frekunsi responden berdasarkan usia di Anaku Kamiyu Mom
n Baby SPA tahun 2023.................................Error! Bookmark not defined.
Table 6. Distribusi Frekunsi responden berdasarkan berat badan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023 .........Error! Bookmark not defined.
Table 7. Distribusi Frekunsi responden berdasarkan tinggi badan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023 .........Error! Bookmark not defined.
Table 8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan status gizi di Anaku Kamiyu
Mom n Baby SPA tahun 2023 ......................Error! Bookmark not defined.
Table 9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023 .........Error! Bookmark not defined.
Table 10. Distribusi frekuensi responden berdasarkan lingkungan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023 .........Error! Bookmark not defined.
Table 11. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pernah melakukan Baby
SPA sebelumya di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023Error! Bookmark not defi
Table 12. Distribusi frekuensi kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum
dilakukan Baby SPA di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023Error! Bookmark no
Table 13. Distribusi frekuensi kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sesudah
dilakuahkan Baby SPA di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023Error! Bookmark
Table 14. Distribusi frekuensi tabulasi silang efektivitas Baby SPA terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
tahun 2023 .....................................................Error! Bookmark not defined.

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perahan Cara India ...............................................................................20


Gambar 2. Peras dan Putar .....................................................................................20
Gambar 3. Usapan Telapak Kaki ...........................................................................21
Gambar 4. Tekanan Telapak Kaki .........................................................................21
Gambar 5. Tekan Otot Telapak Kaki .....................................................................21
Gambar 6. Pilan Jari Kaki ......................................................................................22
Gambar 7. Usap Pungung Kaki ..............................................................................22
Gambar 8. Putaran Kecil Pergelangan Kaki ..........................................................22
Gambar 9. Perahan Swedia ....................................................................................23
Gambar 10. Memilin / Gulung-gulung ..................................................................23
Gambar 11. Usapan Penutup ..................................................................................23
Gambar 12. Sentuhan Lembut Perut ......................................................................24
Gambar 13. Usapan Perut ......................................................................................24
Gambar 14. Ibu Jari Sejajar Pusar ..........................................................................24
Gambar 15. Gerakan Matahar ................................................................................24
Gambar 16. Gerakan Bulan ....................................................................................25
Gambar 17. I Love U ............................................................................................25
Gambar 18. Gerakan 4 Jari Berjalan ......................................................................25
Gambar 19. Sentuhan Lembut Dada ......................................................................26
Gambar 20. Pijatan Cinta .......................................................................................26
Gambar 21. Gerakan Menyilang ............................................................................26
Gambar 22. Usapan Ketiak ....................................................................................27
Gambar 23. Perahan India ......................................................................................27
Gambar 24. Putar dan Peras ...................................................................................27
Gambar 25. Usapan Pungung Tangan ....................................................................28
Gambar 26. Putaran Kecil Pergelangan Tangan ....................................................28
Gambar 27. Gulung-gulung ...................................................................................28
Gambar 28. Sentuhan Lembut Wajah ....................................................................29
Gambar 29. Usapan Dahi .......................................................................................29

xii
Gambar 30. Pijatan Lembut Alis............................................................................29
Gambar 31. Pijatan Hidung ....................................................................................30
Gambar 32. Senyum Bibir Atas .............................................................................30
Gambar 33. Senyum Bibir Bawah .........................................................................30
Gambar 34. Lingkaran Kecil Tulang Pipi ..............................................................31
Gambar 35. Usapan Belakang Telinga...................................................................31
Gambar 36. Usapan Lembut Punggung .................................................................31
Gambar 37. Zigzag .................................................................................................32
Gambar 38. Usapan Punggung...............................................................................32
Gambar 39. Putaran Kecil ......................................................................................32
Gambar 40. Menggaruk Punggung ........................................................................32
Gambar 41. Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 1 Terletnag ...............................34
Gambar 42. Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 2 Terlentang .............................35
Gambar 43. Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 1 Tengkurap ..............................36
Gambar 44. Baby Gym Usia 3-5 Bulan Posisi Gerakan 2 Tengkurap ...................36
Gambar 45. Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 3 Tengkurap ..............................37
Gambar 46. Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 4 Tengkurap ..............................37
Gambar 47. Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 1 ................................................38
Gambar 48. Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 2 ................................................39
Gambar 49. Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 3 ................................................39
Gambar 50. Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 4 ................................................40
Gambar 51. Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 5 ................................................40
Gambar 52. Baby Gym Usia 9-10 Bulan Gerakan 1 ..............................................41
Gambar 53. Baby Gym Usia 9-10 Bulan Gerakan 2 ..............................................42
Gambar 54. Baby Gym Usia 9-10 Bulan Gerakan 3 ..............................................42
Gambar 55. Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 1 a..........................................43
Gambar 56. Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 1 b .........................................43
Gambar 57. Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 2 ............................................44
Gambar 58. Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 3 ............................................44
Gambar 59. Baby Swim Gerakan 1 Pasang Neck Ring...........................................46
Gambar 60. Baby Swim Gerakan 2 Pastikan Neck Ring ........................................46

xiii
Gambar 61. Baby Swim Gerakan 3 Gerakan Kaki dan Tubuh ...............................46
Gambar 62. Baby Swim Gerakan 4 Biarkan Bayi Berenang Sendiri .....................46
Gambar 63. Kerangka Teori ...................................................................................49
Gambar 64. Kerangka Konsep ...............................................................................50

xiv
DAFTAR SINGKATAN

SPA : Solus Per Aqua


BBLR : Bayi Baru Lahir
SOP : Standar Operasional Prosedur
BB : Berat Badan
TB : Tinggi Badan
WHO : World Health Organization
non-REM : Non Rapit Eye Movement (Tidur Tenang)
REM : Rapit Eye Movement (Tidur Aktif)

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Pengambilan Data Awal


Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian Dari Tempat Penelitian
Lampiran 4 Surat Kaji Etik Penelitian
Lampiran 5 Permohonan Menjadi Informan
Lampiran 6 Persetujuan Menjadi Informan
Lampiran 7 Kuesioner Penelitian
Lampiran 8 Lembar Opservasi Baby SPA
Lampiran 9 Liflet
Lampiran 10 Master Tabel
Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas (SPSS)
Lampiran 12 Lembar Konsultasi Pembimbing 1 dan 2
Lampiran 13 Dokumentasi

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa bayi merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan
anak. Usia 0-5 tahun merupakan usia yang sangat penting bagi perkembangan
anak atau disebut sebagai golden age. Pada usia ini, anak sedang berada dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan paling pesat. Pergerakan
perkembangan itu terjadi pada otak sebagai pusat kecerdasan disusul pada
semua organ sensoris, seperti pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan. Namun, perkembangan setiap
anak tidak sama persis dengan pencapaiannya. Ada anak yang berkembang
dengan cepat, ada pula yang membutuhkan waktu agak lama. Selain itu, ada
pula anak usia dini yang perkembangannya terhambat karena dipicu oleh
beberapa faktor, seperti genetics, kurangnya stimulasi, dan lain sebagainya
(Galenia, 2019).
Tradisi cara-cara merawat anak yang diwariskan oleh nenek moyang
terdahulu ternyata setelah diteliti secara ilmiah terbukti memiliki banyak
manfaat. Salah satunya adalah pijat bayi. Pijat bayi merupakan praktik
pengasuhan anak secara tradisional yang bertahan sampai saat ini karena telah
terbukti khasiatnya. Pijat ini sering dilakukan pada bayi ketika ada masalah
kesehatan yang ditunjukkan dengan gejala rewel, tidak doyan makan, serta
perut kembung. Masalah pijat-memijat ini biasanya diserahkan pada dukun
pijat. Saat ini, metode pijat bayi yang diambil dari metode tradisional telah
diperbaharui dan dimodifikasi dengan pola yang lebih modern sesuai dengan
hasil riset terbaru (Galenia, 2019).
Teknik yang telah dimodifikasi adalah Baby SPA. Baby SPA kini menjadi
sebuah tren baru dalam stimulasi tumbuh kembang anak. SPA sendiri
merupakan kata yang berasal dari nama sebuah kota kecil di provinsi Liege,
Belgia. Di kota Spa tersebut terdapat sebuah mata air terkenal yang

1
2

mengandung mineral dan telah dikunjungi sejak abad ke 14. Konon orang
yang berendam di mata air kota Spa ini dapat sembuh dari berbagai gangguan
kesehatan. Sementara ada juga pihak yang meyakini bahwa SPA merupakan
kependekan dari ungkapan latin "Salus Per Aqua" yang secara harfiah berarti
"sehat melalui air” (Galenia, 2019).
Baby SPA adalah salah satu serangkaian kegiatan yang diberikan pada
bayi sebagai relaksasi pada bayi. Dalam melakukan Baby Spa terdiri dari tiga
tahapan, pertama Baby Massage (pijat), Baby Gym (senam), dan Baby Swim
(renang). Manfaat dalam melakukan Baby SPA salah satunya adalah dapat
memberikan rasa tenang, nyaman,segar, menghilangkan lelah, melancarkan
peredaran darah,menciptakan relaksasi, serta menjaga efektivitas kualitas tidur
bayi (Yahya, dalam Royhanaty et al.,(2018)). Salah satu hal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi adalah kualitas tidur
bayi. Karena dengan tidur yang baik, maka bayi akan tumbuh menjadi anak
yang berkembang dengan baik pula begitu juga sebaliknya (Hidayat, dalam
Royhanaty et al., (2018)). Istirahat dan tidur yang tepat sama pentingnya
dengan nutrisi yang baik dan latihan yang adekuat. Aktivitas tidur merupakan
salah satu stimulasi bagi tumbuh dan kembang bayi.(Perry et all, dalam
Prajayanti et al., (2018)).
Berdasarkan data WHO (2012) dalam jurnal Pediatrics, tercatat sekitar 33
% bayi mengalami masalah tidur. Sementara para peneliti Cincinnati
Children’s Hospital Medical Center menyatakan masalah tidur pada bayi tidak
selalu hilang saat mereka dewasa. Salah satu penyebab masalah tidur nyatanya
merupakan kesalahan orang tua dalam menidurkan anak. Kebiasaan tidur yang
sehat seharusnya ditanamkan sejak bayi (Simanungkalit, 2019). Di Indonesia
cukup banyak bayi yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi
mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Namun
lebih dari 72% orang tua menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu
masalah atau hanya masalah kecil, hal tersebut diungkapkan oleh sebuah
penelitian pada tahun 2014-2015 yang dilaksanakan di lima kota besar di
Indonesia (Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam). Dengan jumlah
3

responden 385 orang diperoleh data 51,3% bayi mengalami gangguan tidur,
42 % jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari
tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam (Sekartini,
dalam Simanungkalit, (2019)).
Dari data profil Kesehatan Riau pada tahun 2020. Tercatat jumlah bayi
terbanyak berada di kota Pekanbaru yaitu sebanyak 24,223 jiwa. Yang
tersebar di 21 wilayah kerja pukesmas. Sedangkan jumlah bayi terbanyak
tercatat wilayah kerja Pukesmas Tenayan Raya dengan jumlah bayi sebanyak
5.705 jiwa. ( Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, 2022).
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena aktivitas tidur
merupakan stimulus bagi proses tumbuh kembang otak. Sebab 75% hormon
pertumbuhan dikeluarkan saat tidur. Hormon pertumbuhan inilah yang
bertugas merangsang pertumbuhan tulang dan jaringanya. Tidur juga
membantu perkembangan psikis emosi, kognitif, konsolidasi pengalaman, dan
kecerdasan. Bayi menghabiskan jumlah rata-rata waktu tidur sekitar 60%. Pola
siklus tidur-bangun terlihat jelas pada umur 3-5 bulan, dimana proporsi tidur
mulai lebih banyak pada malam hari. Secara umum morning naps ( tidur di
pagi hari) berhenti umur 1 tahun dan afternoon naps ( tidur di sore hari )
berlangsung umur 3 tahun. Mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi
perkembangan dan pertumbuhan bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-
benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya
(Roesli, dalam Sari, (2022)).
Hasil penelitian yang dilakukan Widodo & Afrina, (2013) dari 12
responden, Kelompok I 6 responden diberikan perlakuan Baby SPA dan
kelompok II 6 responden diberikan perlakuan tanpa Baby SPA. Dengan
interpretasi nilai p < 0,05 berarti Ho ditolak (ada pengaruh kelompok
perlakuan terhadap lamanya tidur bayi usia 3 - 4 bulan).
Berdasarkan hasil saat studi pendahuluan yang telah dilakukan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA. Terhadap beberapa ibu yang melakukan pijat bayi,
mengatakan alasan para orang tua memijatkan bayinya karena kelelahan
aktivitas bermain, tidur tidak lama hanya sebentar, sering terbangun,dan tidak
4

nyenyak. Berdasarkan latar belakang diatas,maka peneliti tertarik ingin


melakukan penelitian dengan judul. “Efektivitas Baby SPA terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kmiyu Mom n Baby SPA
Kota Pekanbaru Tahun 2023”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut: "Bagaimanakah efektifitas Baby SPA terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Kota
Pekanbaru Tahun 2023?"

C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat diajukan pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dilakukan Baby
SPA di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Tahun 2023?
2. Bagaimana kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sesudah dilakukan Baby
SPA di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Tahun 2023?

D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui efektifitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dilakukan Baby
SPA di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Tahun 2023.
b. Diketahui kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sesudah dilakukan Baby
SPA di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Tahun 2023.
5

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Tempat Penelitian


Diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi mengenai
penerapan Baby SPA dalam upaya meningkatkan kualitas tidur bayi usia
3-12 bulan.
2. Bagi Universitas Hang Tuah Pekanbaru
Menambah referensi kepustakaan institusi pendidikan, yang akan
menjadi bahan informasi dan pembanding untuk penelitian yang mengenai
Efektifitas Baby SPA terhadap Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambahkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, serta
mengaplikasikan teori dan ilmu yang didapat selama perkuliahan sehingga
dapat dilihat hubungan maupun kesenjangan antara teori dan praktek,
khususnya tentang Efektifitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-
12 bulan.

F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian berhubungan untuk memperjelas penelitian.
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini yaitu meneliti “Efektivitas Baby SPA
Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
Tahun 2023. Responden dalam penelitian ini adalah bayi usia 3-12
bulan.”Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-April Tahun 2023.
Adapun variabel yang diteliti yaitu Baby SPA. Jenis penelitian ini adalah
penelitian Pre Experimen dengan desain penelitian Pretest and Posttest . Yaitu
melihat efektivitas tidur bayi sebelum dan sesudah dilakukan Baby SPA
(Widodo & Afrina, 2013).
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Telaah Pustaka

1. Konsep Dasar Bayi


b. Definisi Bayi
Bayi baru lahir adalah masa kehidupan bayi pertama di luar
rahim sampai dengan usia 0-28 hari. Dimana terjadi perubahan yang
sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim.
Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir di semua system. Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000
gram (Ningsih et al., 2022).
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses
kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi
berupa maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari kehidupan intrauteri
ke kehidupan ekstrauterin) dan toleransi BBL untuk dapat hidup
dengan baik. Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan
individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma
kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin (Herman, 2020)
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
bayi baru lahir adalah kehidupan bayi pertama diluar Rahim sampai
dengan usia 0-28 hari. Dimana pada masa ini terjadi perubahan yang
sangat pesat, bayi memerlukan penyesuain diri dari kehidupan didalam
rahim menjadi diluar rahim. Bayi baru lahir disebut juga dengan
neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan
ekstrauterin.

6
7

2. Konsep Dasar Tidur Bayi


a. Konsep Tidur Bayi

Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan


periode yang lebih lama dari keterjagaan. Pada dasarnya, tidur dibagi
menjadi dua tahapan yaitu non REM (non Rapid Eye Movement) atau
biasa disebut tidur tenang dan REM (Rapid Eye Movement) atau biasa
disebut tidur aktif. Pola tidur bayi pada usia enam bulan mulai tampak
mirip dengan orang dewasa. Setelah mengatur periode yang umumnya
memakan waktu 10 sampai 20 menit, tidur bayi berubah tahapnya
yaitu dari tahap 1 non-REM menuju tahap 3 atau 4. Bayi mungkin
kembali ke tahap 1 dan berputar kembali. Setelah satu atau dua putaran
tidur non REM, REM mulai timbul setelah 60 sampai 90 menit. Siklus
tidur yang lebih sering muncul pada bayi adalah tahap REM dan
menghasilkan tidur yang lebih pendek, sekitar 30% dari waktu tidur
dihabiskan dalam siklus REM. Tidur REM berpengaruh pada
kecerdasan anak,ketika tidur aktif REM aliran darah ke otak
meningkat,pertumbuhan sel-sel otak lebih cepat,merangsang fungsi-
fungsi otak,restorasi emosi dan kognitif serta konsolidasi pengalaman
yang dialaminya hari itu. Semakin bertambahnya usia, tidur aktif juga
akan semakin berkurang (Perry et al, dalam Irianti et al., (2020)).
Menurut (Rafknowledge, 2004; Soedjatmiko,2006; Jahja 2009).
Aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh
kembang otak, karena 75 persen hormon pertumbuhan dikeluarkan saat
anak tidur. Hormon pertumbuhan ini yang bertugas merangsang
pertumbuhan tulang dan jaringan. Selain itu, hormon pertumbuhan
juga memungkinkan tubuh memperbaiki dan memperbarui seluruh sel
yang ada di tubuh, dari sel kulit, sel darah sampai sel saraf otak. Proses
pembaruan sel ini akan berlangsung lebih cepat bila si bayi sering
terlelap sesuai dengan kebutuhan tidur bayi. Selain itu, tidur juga
membantu perkembangan psikis emosi,kognitif, konsolidasi
8

pengalaman dan kecerdasan. Oleh karena itu kebutuhan tidur pada bayi
sesuai usianya perlu mendapat perhatian dari keluarga agar nantinya
bayi dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
(Irianti et al., 2020).
Tidur yang tidak berkualitas adalah dimana bayi mengalami
gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam,
terbangun lebih dari 3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam.
Selama tidur bayi terlihat selalu rewel, menangis dan sulit jatuh tidur
kembali. Bila hal tersebut sering terjadi pada kebiasaan tidur bayi,
maka akan sangat mempengaruhi pertumbuhan anak, baik secara fisik
maupun psikis (Fauziah & Wijayanti, 2018)

b. Manfaat Tidur Bagi Bayi

Manfaat atau Fungsi tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi
diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan
mental, emosional, kesehatan, mengurangi stres pada paru,
kardiovaskular, endokrin, dan lain-lain. Energi disimpan selama tidur,
sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi seluler yang penting.
Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur: pertama, efek
pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf; dan kedua,
efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi
dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan (Alimul
dalam Badrus & Khairoh, (2019)).
Bayi yang otot-ototnya distimulasi dengan urut atau pemijatan
akan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan
waktu yang lama begitu pemijatan usai dilakukan. Selain lama, bayi
nampak tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya,hal ini
menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat (Anggraini,
dalam Irianti et al., (2020)).
9

Tidur memegang peranan penting dalam meningkatkan daya


tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya sampai terganggu,
kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun dan efektivitas sistem
daya tahan tubuh bayi juga menurun. Sehingga bayi mudah sakit dan
pertumbuhannya akan terganggu. Bayi yang tidurnya kurang memiliki
pertumbuhan fisik yang terhambat, hal ini karena pada saat tidur
pertumbuhan fisik bayi akan terpacu, dan berkaitan erat dengan
pertumbuhan berat badan, tinggi badan, dan kesehatan fisik secara
umum (Stirling, dalam Irianti et al., (2020)).

c. Siklus Tidur

Menurut Maryunani, dalam Irianti et al., (2020). Tidur dibagi


menjadi dua siklus yaitu:

1) Tidur REM ( Tidur Aktif)


Karakteristik:
a) Ekspresi dan nadi yang tidak teratur
b) Pergerakan tubuh
c) Pergerakan mata yang cepat dan singkat
2) Tidur Non-REM (Tidak Tenang)
Karakteristik:
Terdapat 4 tahap tidur Non-REM yaitu:

a) Tahap I: Mengantuk, terjadi penurunan kesadaran terhadap dunia


luar
b) Tahap II: Mudah di bangunkan
c) Tahap III: Tidur terjadi lebih dalam, nafas dan denyut jantung
sangat stabil, otot relaksasi, gelombang otak sangat lambat
d) Tahap IV: Tidur yang paling dalam, sangat sulit di bangunkan,
kecuali dengan stimulasi yang kuat, anak dapat berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain tanpa terbangun.
10

d. Kebutuhan Tidur Bayi


Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap
lingkunganya. Bayi usia 0-5 bulan akan menjalani hidup barunya
dengan 80-90% tidur. Sesaat setelah bayi lahir, ia biasanya tidur
selama 16-20 jam sehari yang dibagi menjadi 4-5 periode. Memasuki
usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur malam dibanding siang.
Seorang bayi yang baru lahir sampai kira-kira usia 3 bulan, akan
menghabiskan waktu tidurnya sekitar 15-17 jam, dengan pembagian
waktu 8 jam untuk tidur siang dan 9 jam untuk tidur malam. Semakin
usia bayi bertambah, jam tidurnya juga semakin berkurang. Pada usia
3-6 bulan jumlah tidur siang semakin berkurang, kira-kira 3 kali dan
terus berkurang. Total jumlah waktu tidur berkisar antara 13-15
jam/hari (Gong, dalam Istikhomah, (2020)).
Siklus tidur yang lebih sering muncul pada bayi adalah tahap REM
dan menghasilkan tidur yang lebih pendek, sekitar 30% dari waktu
tidur 15 dihabiskan dalam siklus REM. Pada usia 6-12 bulan, bayi
hanya tidur siang 2 kali. Menjelang usia 1 tahun bayi hanya
memerlukan tidur siang satu kali, dan lainnya dihabiskan pada malam
hari (Gong, dalam Istikhomah, (2020)).

e. Lama Tidur Bayi

Bayi yang baru lahir lebih banyak menghabiskan waktunya


untuk tidur. Namun, pola tidurnya belum teratur dapat bangun berkali-
kali saat tidur. Lama tidur setiap bayi baru lahir akan berbeda-beda.
Namun, rata-rata 15-18 jam perhari. Ketika usianya menginjak tiga
bulan ke atas, lama tidurnya 13-15 jam per hari. Pada masa ini,
tidurnya sudah lebih nyenyak dari sebelumnya. Bagi bayi baru lahir
(Eveline & Djamaludin, 2010).

Untuk jelasnya, berikut perkiraan jam tidur bayi, meskipun pada


setiap bayi akan bisa berbeda-beda, tergantung kondisinya:
11

Table 1.Perkiraan Jam Tidur Bayi

Usia Tidur Tidur Tidur Total


Pagi Siang Malam

± 0-3 bulan ± 3,5 jam ± 3,5 jam ± 9 jam ± 16 jam

± 6-9 bulan ± 2 jam ± 3 jam ± 10 jam ± 15 jam

± 9-12 ± 1 jam ± 2 jam ± 10 jam ± 13 jam


bulan
( Eveline & Djamaludin, 2010)
f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur Pada Bayi

Kuantitas tidur bayi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Kualitas tersebut dapat menunjukkan adanya kemampuan individu
untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai dengan
kebutuhanny (Asmadi, dalam Irianti et al., (2020)). Di antara faktor
yang dapat mempengaruhinya adalah:
1) Lingkungan
Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seseorang
dapat mempercepat terjadinya proses tidur. Lingkungan fisik
tempat bayi tidur berpengaruh penting pada kemampuan untuk
tertidur dan tetap tertidur. Atur suasana kamar sehingga nyaman
untuk tidur yang meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu,
dan juga keadaan boksnya. Bisa meletakkan boks di dalam kamar
tidur, di samping ranjang Orang tua atau di kamar tersendiri.
Hindarkan juga suara bising yang membuatnya mudah terjaga.
Jangan gunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk yang
bisa membuatnya sesak. Nyamuk memang sering membuat bayi
tidak nyenyak tidur. Pakailah kelambu yang bisa melindungi bayi
dari serangan nyamuk. Keadaan lampu yang sangat terang akan
membuat bayi sulit membedakan siang dan malam. Keadaan yang
gelap akan merangsang otak untuk memperoduksi melatonin,
hormone yang dikeluarkan oleh kelenjar pineal untuk memberitahu
otak bahwa diluar hari sudah gelap.
12

2) Latihan fisik.
Keletihan akibat aktivitas fisik yang tinggi dapat memerlukan
lebih banyak tidur untuk menjaga keseimbangan energi yang telah
dikeluarkan. Hal tersebut dapat terlihat bila bayi melakukan
aktivitas sehari-hari atau setelah melakukan pemijatan dan
mencapai kelelahan. Latihan 2 jam atau lebih dalam hal ini
pemijatan bayi yang dilakukan sebelum waktu tidur membuat
tubuh mendingan dan mempertahankan suatu keadaan kelelahan
yang dapat meningkatkan relaksasi karena pemijatan dapat
mempengaruhi keluarnya hormon tidur melatonin.
3) Nutrisi
Faktor penting untuk memaksimalkan periode emas
pertumbuhan otak adalah terpenuhinya nutrisi dan kecukupan tidur
bayi. ASI terbukti mengandung alfa protein yang cukup tinggi, alfa
protein merupakan protein utama pada whey protein yang
merupakan protein halus dan mudah dicerna.
Alfa protein kaya akan asam amino esensial yang sangat
berguna untuk tumbuh kembang bayi, terutama triptofan. Triptofan
adalah asam amino yang berperan dalam proses neurotransmitter
dan pengatur pola hidup (neurobehavioral) dimana salah satu
fungsinya adalah mengatur pola tidur. Bayi yang sulit tidur atau
sering terbangun dari tidurnya karena merasa belum kenyang.
Oleh karena itu, penuhi kebutuhan makan dan minum bayi
sebelum tidur. Jika kebutuhan fisiknya dipenuhi, si kecil tidak lagi
sering terbangun ditengah malam. Yang perlu diperhatikan,
ditinjau dari kesehatan gigi, kebiasaan memberikan susu di malam
hari sebaiknya dihentikan setelah gigi bayi muncul (sekitar usia 6
bulan setelah masa ASI eksklusif). Sebagai gantinya, berikan air
putih jika ia memang haus atau tenangkan bayi agar tidur kembali.
Selain itu, memberikan makanan terlalu banyak pada bayi
terutama.
13

4) Penyakit.
Menurut (Turcin, 2000; Hidayat, 2006; Perry and Potter, 2006;
Saputra, 2009). Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri,
ketidaknyamanan fisik dapat menyebabkan masalah tidur. Pada
bayi adanya gangguan atau rasa sakit pada gigi, telinga, kulit,
saluran nafas, saluran cerna, saluran kemih, otot atau tulangnya
dapat mengganggu tidur bayi (Irianti et al., 2020).
5) Stres psikologis.
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada
frekuensi tidur. Hal ini disebabkan karena kondisi cemas akan
meningkatkan norepinefrin darah melalui sistem saraf simpatis. Zat
ini akan mengurangi tahap IV non REM dan REM.
6) Diet
Makanan yang banyak mengandung L-Triptofan seperti keju,
susu, daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah
tidur. Sebaliknya minuman yang mengandung kafein maupun
alkohol akan mengganggu tidur.
7) Gaya hidup.
Kelelahan yang dirasakan seseorang dapat pula mempengaruhi
kualitas tidur seseorang. Kelelahan tingkat menengah membuat
seseorang dapat tidur dengan nyenyak. Sedangkan pada kelelahan
yang berlebih akan menyebabkan periode tidur REM lebih pendek.
Hal ini yang membuat gaya hidup berpengaruh dengan kualitas
tidur bayi.
8) Obat-obatan
Mengonsumsi Obat-obatan yang terlalu berlebihan
dikonsumsi seseorang bisa berefek menyebabkan tidur, ada pula
yang sebaliknya mengonsusmsi obat-obat dapat mengganggu
tidur. Mengonsumsi obat-obatan disarankan harus dengan resep
dokter. Jika tidak dengan resep dokter maka akan berefek buruk
pada yang mengonsumsinya.
14

3. Konsep Dasar Baby SPA


a. Pengertian Baby SPA
Baby SPA adalah suatu upaya kesehatan yang menggunakan
pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan
menggunakan kombinasi antara swim (berenang), gym (senam), dan
massage (pijat) yang dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan
tubuh, dan untuk aktivitas fisik yang ditujukan pada bayi. Perawatan
baby spa adalah jenis perawatan relaksasi, sehingga dapat membuat
kondisi bayi rileks, tenang, tidak rewel, dan aktif bergerak. Sehingga
bias meningkatkan kualitas tidur dan menyusui (Roesli, dalam
Royhanaty et al., (2018)).
Baby Solus Per Aqua (Baby SPA) dapat diartikan sebagai
rangkaian kegiatan yang diberikan kepada bayi dengan tujuan untuk
relaksasi pada bayi. Melalui kegiatan spa, bayi dapat merasakan
relaksasi karena ketika lahir bayi harus beradaptasi dengan perubahan
lingkungannya. Bayi yang berada selama sembilan bulan terlindung di
perut ibu yang gelap dan hangat, sedangkan ketika lahir harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan yang berada diluar Rahim seperti,
menghadapi suhu dingin. Selain itu, relaksasi pada bayi bukan hanya
untuk menghilangkan stress, tetapi merupakan hal yang penting bagi
proses tumbuh kembang anak (Kurniawati, Nurdianti, & N, 2020).
Permenkes 1205/X/2004 SPA, menyatakan bahwa SPA dalam
pelayanan kesehatan adalah treatment yang mencakup promotif dan
preventif. SPA disini lebih diarahkan untuk perawatan yang mencakup
body (fisik),mind (pikiran), spirit (jiwa), supaya tercapai kedamaian
dan relax (kenyamanan). SPA adalah suatu upaya kesehatan tradisional
dengan pendekatan holistik, berupa perawatan menyeluruh kepada
bayi menggunakan kombinasi keterampilan hidroterapi ,Baby Massage
(pijat bayi), aromaterapi, dan ditambahkan pelayanan makanan,
minuman sehat, serta aktivitas fisik (Battya & Nurhaeni, 2021)
15

b. Manfaat Baby SPA

Manfaat Baby SPA Menurut Galenia MCC, (2014) adalah:


1) Lama dan frekuensi tidur teratur, pengenalan terhadap lingkungan,
serta ketenangan emosi yang lebih baik. Bayi yang dipijat selama
kurang lebih 15 menit akan merasa lebih santai, tidur lebih lelap,
dan lebih lama. Apabila bayi tidur lelap, perkembangan dan
pertumbuhan bayi akan semakin baik.
2) Merangsang dan menyeimbangkan hormon kortisol dan oksitosin.
Hormon kortisol adalah hormon penyebab stres. Penurunan
hormon kortisol akan membuat bayi lebih riang dan tidak suka
menangis. Hormon oksitosin akan meningkat sehingga dapat
menimbulkan rasa nyaman dan kasih sayang.
3) Memperbaiki sistem imunitas bayi sehingga membuat bayi lebih
sehat.
4) Memperbaiki daya tahan tubuh bayi
5) Menstimulasi enzim-enzim yang ada di perut sehingga penyerapan
nutrisi dalam tubuhnya lebih optimal.
6) Merangsang hormon yang berpengaruh dalam meningkatkan nafsu
makan bayi yaitu hormon gastrin dan insulin yang berperan penting
dalam proses penyerapan makanan. Bila produksi kedua hormon
ini meningkat maka penyerapan makanan dan nafsu makan juga
akan meningkat sehingga berat badannya akan naik.
7) Memperlancar peredaran darah dan membantu menguatkan otot-
otot bayi.
8) Mencegah bayi mengalami kembung dan kolik.
9) Mempengaruhi perkembangan motorik kasar yang membutuhkan
keseimbangan dan koordinasi antara anggota tubuh dengan otot-
otot besar, seperti otot lengan atau tungkai. Salah satu stimulasi
motorik kasar yang bisa dilakukan yaitu bayi dalam posisi
mengambang pada saat berenang yang memungkinkan eksplorasi
16

tubuh sekaligus sehingga otot-otot akan terlatih dan terstimulasi


secara optimal.
10) Mempengaruhi perkembangan motorik halus yang berhubungan
dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan
koordinasi mata dan tangan. Stimulasi bisa dilakukan dengan cara
kegiatan bermain secara rutin.
11) Mempengaruhi perkembangan otak secara optimal. Stimulasi bias
dilakukan dengan cara dipijat. Sentuhan pada pijatan akan
merangsang saraf dan otot untuk disampaikan ke otak sehingga
merangsang tumbuh kembang fisik dan otak yang lebih
baik.Semakin sering bagian otak tersebut mendapat stimulasi maka
sinapsis akan sering diaktifkan sehingga menjadi semakin kuat.
12) Mempengaruhi personal sosial yang dalam hal ini adalah interaksi
sosial.
13) Mempengaruhi kemampuan berbahasa yang mencerminkan
kemampuan intelektual atau kecerdasannya. Komunikasi nonverbal
sangat penting karena membantu perkembangan sel sensorik.
Stimulasi bisa dilakukan pada saat memijat, ibu sebaiknya
mengajak bayi berbicara dengan menerangkan kegiatan yang
dilakukan, diiringi dengan ekspresi muka seperti tersenyum dan
tertawa.
14) Menyehatkan organ tubuh bayi dan mengoptimalkan kemampuan
organ sensoris, seperti indra peraba, penciuman,
penglihatan,pendengaran serta keseimbangan yang berkembang
pesat dalam usia emas.
15) Menstimulasi enzim-enzim yang ada di perut sehingga penyerapan
nutrisi dalam tubuhnya lebih optimal.
16) Berenang dapat meningkatkan keseimbagan dan koordinasi karana
gravitasi air tidak terlalu besar sehingga bisa melatih otot-otot lebih
efektif.
17) Berenang dapat membuat bayi semakin aktif bergerak.
17

c. Usia Yang Dianjurkan dalam Baby SPA

Sejumlah ahli menyatakan untuk pijat bayi sebaiknya dilakukan


setelah bayi melewati usia 3 bulan ketika fisik bayi tidak lagi terlalu
lemah untuk dipijat namun ada pula ahli lain yang menyarankan
pemijatan dilakukan mulai usia bayi beberapa minggu dengan alasan
pijatan dapat membantu bayi melewati masa transisi dari dalam rahim
ke dunia luar. Usia 0-18 bulan dianggap tepat untuk melakukan baby
SPA. Bayi juga memiliki sepasang reflek yang dapat membuat mereka
berenang dengan baik, yaitu reflek menyelam (dive reflek) dan reflek
berenang (swim reflek). Refleks menyelam yang disebut juga respon
bradycardic, menyebabkan bayi untuk menahan nafas mereka dan
membuka mata mereka ketika terendam.Reflek berenang bayi ada
sampai bayi berumur sekitar 6 bulan, bayi yang ditempatkan di air
akan menggerakkan lengan dan kakinya. Ketika berenang, reflek
berenang dan reflek menyelam keduanya terlibat (Galenia, 2019).
Adapun berdasarkan urutan umur adalah sebagai berikut:
1) Bayi umur 0-1 bulan
Untuk bayi umur 0-1 bulan, disarankan hanya diberi gerakan yang
lebih mendekati usapan-usapan halus. Perlu diingat bahwa sebelum
tali pusat bayi lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah
perut.
2) Bayi umur 1-3 bulan
Untuk bayi umur 1-3 bulan, disarankan diberi gerakan halus
disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat, dan jangan
memijat bayi terlalu kuat dengan durasi yang lama.
3) Bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun
Untuk bayi umur 3 bulan sampai 3 tahun, disarankan agar seluruh
gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang lebih
meningkat. agar lebih memberikan efek pada bayi. Total waktu
pemijatan disarankan sekitar 15 menit.
18

d. Produk dan Perlengkapan dalam Baby SPA

Menurut Galenia, (2019). Produk dan Perlengkapan Dalam Baby


SPA adalah sebagai berikut:

1) Minyak Pijat
2) Sabun
3) Sampo
4) Minyak Telon
5) Hair Lotion
6) Baby Lotion atau Baby Cream
7) Bedak
8) Baby Cologne.
Adapun Perlengkapan yang harus disiapkan adalah:
1) Alas pijat (massage bed)
2) Handuk
3) Bak mandi atau bathtub atau mini pool
4) Pelampung (neck ring, rompi)
5) Mainan.
e. Tahapan Baby SPA
1) Baby Massage
a) Pengertian Baby Massage
Pijat adalah teknik yang menyentuh dan menekan bagian
tubuh untuk mempengaruhi syaraf dan otot agar mengendur
sehingga dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan
fungsinya. Pijat Bayi adalah Terapi tertua untuk sentuhan yang
dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan
kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak dahulu kala
dimana sentuhan adalah indra pertama ketika bayi memberikan
reaksi. Pemijatan sangat bermanfaat untuk memperlancar
peredaran darah, meningkatkan rasa percaya diri terhadap
orang tua, mengurangi depresi dan ketegangan, menstimulasi
19

pertumbuhan dan perkembangan dan yang terpenting


mempererat ikatan kasih sayang antar orang tua dan buah
hatinya (Battya & Nurhaeni, 2021).
Pijat bayi adalah melakukan penekanan pada bagian tubuh
untuk melemaskan otot sehingga peredaran darah lancar yang
dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi. Seni pijat
adalah terapi sentuhan kulit dengan menggunakan tangan. Pijat
meliputi manipulasi terhadap jaringan atau organ tubuh dengan
tujuan pengobatan serta istilah yang digunakan untuk
menggambarkan gerakan manipulasi tertentu dari jaringan
lunak tubuh.Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwa pijat bayi adalah suatu terapi sentuhan pada seluruh
bagian tubuh bayi untuk melemaskan otot sehingga peredaran
darah pada tubuh menjadi lancar (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Massage
Manfaat pijat bayi menurut Parenting, dalam Battya &
Nurhaeni, (2021) adalah sebagai berikut:
(1) Pijat memberi sentuhan yang menenangkan, serta bisa
mengingatkan bayi akan rasa nyaman.
(2) Membuatnya lebih jarang sakit, tidur lebih nyenyak, dan
makan lebih baik. Juga, pencernaan bayi akan lebih lancar.
(3) Mempererat kedekatan (bonding) antara anak dan orangtua,
serta membuat bayi merasa nyaman.
(4) Memperlancar peredaran darah serta membuat kulit bayi
terlihat lebih sehat. Bayi yang sering dipijat jarang
mengalami kolik, sembelit, dan diare.
(5) Membuat otot-otot bayi lebih kuat, dan koordinasi
tubuhnya lebih baik.
(6) Sistem kekebalan tubuh bayi akan lebih kuat, serta
membuatnya lebih tahan terhadap infeksi dan berbagai
masalah kesehatan lain.
20

(7) Bayi yang sering dipijat tumbuh menjadi anak yang lebih
riang dan bahagia. Selain itu, ia jarang rewel dan tantram.
Secara umum, anak-anak jarang mengalami masalah
psikologis atau emosional.
c) Gerakan Baby Massage
Gerakan pijat Baby Massage dimulai dari bagian
kaki,perut,tangan, dada, dan punggung. Pijat kaki dan tangan,
yaitu untuk menguatkan otot, tulang, merangsang saraf
motorik, dan itu juga di samping menghilangkan ketegangan
dan dapat memperlancar peredaran darah (Galenia, 2019).

Kaki
(1) Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki. Kaki
adalah bagian paling tidak sensitif. Oleh karena itu, kaki
merupakan tempat terbaik untuk memulai pijatan.
Pertama, peganglah kaki bayi pada pangkal paha.

Gambar 1
Perahan Cara India
(2) Kemudian gerakan tangan kebawah secara bergantian
seperti sedang memerah susu sapi. Gerakan ini disebut
perahan india. Lakukan gerakan ini sebanyak 15 kali.

Gambar 2
Peras dan Putaran
21

(3) Pijatlah telapak kakinya menggunakan kedua ibu jari


secara bergantian

Gambar 3
Usapan Telapak Kaki

(4) Gerakan selanjutnya adalah thumb press.Tekan-tekan


telapak kaki si kecil dengan menggunakan kedua ibu jari
bunda.

Gambar 4
Tekanan Telapak Kaki
(5) Lakukan dengan lembut pada bagian bawah, tengah, atas,
tengah, dan kembali ke bawah. Lakukan ini sebanyak
empat kali putaran.

Gambar 5
Tekan Otot Telapak Kaki
(6) Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari tangan kanan,
lakukan juga pemijatan pada jari-jari kaki dengan gerakan
memilin.
22

Gambar 6
Pilan Jari Kaki
(7) lakukan gerakan mengurut dengan ibu jari pada punggung
kaki, dari jari kaki kearah pergelangan kaki. Lakukan ini
sebanyak 60 kali.

Gambar 7
Usap Pungung Kaki
(8) Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran-lingkaran kecil
di sekeliling pergelangan kaki dan mata kaki. Lakukan
dengan lembut sebangak 60 kali.

Gambar 8
Putaran Kecil Pergelangan Kaki
(9) Langkah selanjutnya adalah swedish milking atau perahan
cara swedia. Gerakan seperti memerah susu sapi ini sama
seperti Indian milking, tetapi lakukan dari pergelangan
kaki menuju pangkal paha. Lakukan sebanyak 15 kali
23

Gambar 9
Perahan Swedia
(10) Lakukan gerakan memilin atau rolling dari pangkal paha
ke arah bawah sebanyak 8 kali.

Gambar 10
Memilin / Gulung-gulung
(11) Jangan lupa, usap kedua kaki si kecil dengan tekanan
lembut dari paha kearah pergelangan kaki. Ini merupakan
gerakan akhir untuk bagian kaki

Gambar 11
Usapan Penutup
Perut
(1) Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengusap dari dada ke bawah perut, bergantian dengan
tangan kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 30 kali.
24

Gambar 12
Sentuhan Lembut Perut
(2) Letakan satu tangan di atas perut, kemudian tangan yang
lain mengusap dari dada kearah perut sebanyak 15 kali.

Gambar 13
Usapan Perut
(3) Open book. Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri
pusar perut dan gerakan kearah samping kiri dan kanan.

Gambar 14
Ibu Jari Sejajar Pusar
(4) Kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gambar matahari)

Gambar 15
Gerakan Matahar
25

(5) Lakukan gerakan sun and moon ini bersamaan. Tangan


kiri selalu membuat bulatan penuh (sun/matahari)

Gambar 16
Gerakan Bulan
(6) Langkah selanjutnya adalah pijat I Love You. Gerakan ini
berfungsi untuk menjegah kolik pada sikecil

Gambar 17
I Love U
(7) Gerakan selanjutnya adalah walking fingers atau jari-jari
berjalan. Letakkan ujung jari-jari salah satu tangan pada
perut bayi bagian kanan. Ulang sebanyak 6-7 kali.

Gambar 18
Gerakan 4 Jari Berjalan
Dada
(1) Buatlah gerakan yang menggambarkan love atau hati
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan
di tengah dada bayi.
26

Gambar 19
Sentuhan Lembut Dada
(2) Lalu, ke bawah membentuk hati atau bentuk love dan
kembali ke ulu hati.

Gambar 20
Pijatan Cinta
(3) Lanjutkan dengan gerakan menyilang, dimulai dengan
tangan ka membuat gerakan memijat menyilang dari tengah
dada ke arah kanan, dan kembali ke perut kiri.

Gambar 21
Gerakan Menyilang
Tangan
(1) Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke
bawah sebanyak 10 kali. Namun, jika terdapat
pembengkakan kelenjar daerah ketiak, sebaiknya gerakan
ini tidak dilakukan.
27

Gambar 22
Usapan Ketiak
(2) Kemudian lakukan relaksasi atau pelemasan otot pada
tangan kiri dengan gerakan milking atau perahan cara India.
Lakukan sebanyak 20 kali.

Gambar 23
Perahan India
(3) Selanjutnya adalah gerakan seperti meremas tangan si
kecil, mulai dari pangkal tangan sampai ke ujung tangan
sebanyak 6-7 kali.

Gambar 24
Putar dan Peras
(4) Pijatlah punggung tangan menggunakan kedua ibu jari
bunda secara bergantian, mulai dari arah pergelangan ke
jari-jari tangan. Lakukan sebanyak 40 kali.
28

Gambar 25
Usapan Pungung Tangan
(5) Gerakan ke pergelangan jari jari tangan bayi. Masih dengan
ibu jari, buatlah lingkaran lingkaran kecil di sekeliling
pergelangan tangan lakukan sebanyak 60 kali.

Gambar 26
Putaran Kecil Pergelangan Tangan
(6) Lakukan gerakan memilin atau rolling pada tangan dari
pangkal tangan ke pergelangan sebanyak 8 kali.

Gambar 27
Gulung-gulung
Muka
(1) Untuk memijat daerah muka tidak perlu menggunakan
minyak pijat.
29

Gambar 28
Sentuhan Lembut Wajah
(2) Tekankan jari-jari bunda dengan lembut mulai dari tengah
dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah menyetrika
dahi, lakukan sebanyak 10 kali.

Gambar 29
Usapan Dahi
(3) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada
alis mata.

Gambar 30
Pijatan Lembut Alis
(4) Lalu turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan
membuat gerakan ke samping lalu ke atas seolah membuat
bayi tersenyum. Lakukan sebanyak enam kali.
30

Gambar 31
Pijatan Hidung

(5) Letakkan kedua ibu jari di atas mulut di bawah sekat


hidung. Gerakkan kedua ibu jari dari tengah ke samping
sebanyak 10 kali.

Gambar 32
Senyum Bibir Atas
(6) Letakkan kedua ibu jari di tengah dagu dan pijat ke arah
samping sebanyak 10 kali.

Gambar 33
Senyum Bibir Bawah
(7) Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran lingkaran kecil
di daerah rahang bayi.
31

Gambar 34
Lingkaran Kecil Tulang Pipi
(8) Dengan mempergunakan ujung- ujung jari, berikan tekanan
lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri.

Gambar 35
Usapan Belakang Telinga
Punggung

(1) Tengkurapkan bayi melintang di depan dengan kepala


sebelah.

Gambar 36
Usapan Lembut Punggung
(2) Taruhlah tangan bunda di kiri dan kaki di sebelah kanan.
punggung bayi, pijatlah sepanjang punggung bayi dengan
gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan.
32

Gambar 37
Zigzag
(3) Lakukan dari leher ke bawah sampai ke pantat bayi, lalu
kembali lagi pada leher.

Gambar 38
Usapan Punggung
(4) Buatlah gerakan lingkaran-lingkaran kecil di daerah
punggung bagian bawah.

Gambar 39
Putaran Kecil
(5) Terakhir, buat gerakan menggaruk dari pangkal leher ke
arah bawah sampai pantat si kecil.

Gambar 40
Menggaruk Punggung
33

2. Baby Gym
a) Pengertian Baby Gym
Senam bayi (baby gym) merupakan latihan untuk
membantu stimulasi pertumbuhan dan perkembangan sistem
saraf dan motorik bayi secara optimal. Melalui baby gym,
kedekatan (bonding) antara ibu dan si kecil akan semakin kuat.
Dengan senam bayi kita juga bisa mengetahui perkembangan
yang salah pada bayi secara dini, sehingga kita dapat
melakukan tindakan antisipasi yang tepat agar bayi tumbuh
normal (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Gym
Adapun manfaat Baby Gym adalah sebagai berikut:
(1) Menguatkan otot-otot dan persendian.
(2) Meningkatkan perkembangan motorik.
(3) Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan tubuh.
(4) Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan.
(5) Meningkatkan ketahanan tubuh.
(6) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan fungsi tubuh.
(7) Meningkatkan kewaspadaan.
(8) Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi.
(9) Memudahkan pergerakan pada bayi
(10) Memperlancar peredaran darah
(11) Menguatkan jantung.
(12) Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini, adanya
gangguan atau hambatan pertumbuhan dan perkembangan.
(13) Meningkatkan kemampuan bayi merespon rangsang dari
lingkungan.
(14) Memberi bayi kesempatan bereksplorasi dengan bagian
tubuhnya sendiri (Battya & Nurhaeni, 2021).
34

c) Sayarat Melakuakn Baby Gym


Battya & Nurhaeni, (2021). Meyatakan syarat untuk melakukan
Baby GYM adalah sebagai berikut:
(1) Bayi berusia minimal 3 bulan.
(2) Bayi dalam keadaan sehat.
(3) Otot kepala dan leher bayi sudah kuat.
(4) Bayi tidak dalam keadaan lapar.
(5) Bayi tidak menderita kelainan bawaan, demam, diare,
kejang kejang atau penyakit lain yang disarankan dokter
tidak melakukan banyak aktivitas.
(6) Bayi sudah selesai makan satu jam lalu.
(7) Jangan memaksa bayi melakukan posisi dan gerakan
tertentu
d) Gerakan Baby Gym

Gerakan Baby Gym untuk bayi 3-5 bulan :


Posisi telentang
Gerakan 1:
(1) Pegang jari-jari tangan bayi.
(2) Gerakkan kedua lengannya menyilang di atas dada,lalu
kembalikan ke samping tubuhnya.
(3) Lakukan secara bergantian letak lengan yang saling
menyilang.

Gambar 41
Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 1 Terletnag
35

Gerakan 2:

(1) Pegang jari-jari tangan bayi. Rasakan genggaman


tangannya pada ibu jari Anda.
(2) Rentangkan lengan kirinya setinggi bahu dan sejauh
mungkin ke arah atas. Gerakkan kembali ke samping tubuh.
(3) Lakukan gerakan ini secara bergantian antara lengan kiri
dan lengan kanan. Masing-masing 3-5 ulangan.

Gambar 42
Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 2 Terlentang
Manfaat gerakan 1 dan 2 posisi telentang:
(1) Melatih genggaman tangan bayi makin kuat.
(2) Meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu dan
punggung atas.
(3) Melenturkan otot untuk digerakkan ke segala arah.
Posisi tengkurap
Gerakan 1:
(1) Tidurkan bayi dengan posisi miring ke sisi kanan.
(2) Tekuk tungkai kanannya.
(3) Luruskan lengan kanan bayi seperti hendak mengambil
mainan di sisi kanan.
(4) Bantu dengan tangan Anda yang menekan dan mendorong
bokong dan punggung bayi secara perlahan-lahan.
(5) Lakukan gerakan secara perlahan
(6) Parhatikan bayi nyaman
36

Gambar 43
Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 1 Tengkurap

Manfaat gerakan 1 posisi tengkurap:


(1) Melatih bayi meraih dalam posisi menyilang.
(2) Melatih perubahan berat badan dalam posisi menyilang.
(3) Menstimulasi gerakan berguling (rolling) ke arah perut.
(4) Koordinasi tangan dan mata.
Gerakan 2:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang kedua tungkai bawah bayi di daerah betis dengan
ibu jari Anda pada bagian depan dan keempat jari lainnya
di bagian belakang.
(3) Angkat tungkai kanan bawah bayi ke atas dengan perut
tetap menempel di alas. Lakukan bergantian dengan tungkai
kiri.

Gambar 44
Baby Gym Usia 3-5 Bulan Posisi Gerakan 2 Tengkurap
37

Gerakan 3:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Angkat kaki kanannya menyilang ke kaki kiri sampai
telapak kakinya menapak.
(3) Kembalikan ke posisi semula. Lakukan bergantian dengan
kaki kirinya.

Gambar 45
Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 3 Tengkurap
Gerakan 4:
(1) Pertemukan kedua telapak kaki bayi sampai saling
menempel.
(2) Buka kedua telapak kaki dengan sisi-sisi dalam kaki tetap
menempel satu sama lain.
(3) Lakukan gerakan seperti buka tutup.

Gambar 46
Baby Gym Usia 3-5 Bulan Gerakan 4 Tengkurap

Manfaat gerakan 2-4 posisi tengkurap:


(1) Meningkatkan kekuatan otot perut meningkatkan kekuatan
tulang belakang bagian bawah.
38

(2) Menambah kemampuan gerak serta kelenturan otot tubuh


bayi.
(3) Meningkatkan kekuatan sendi pada bayi
(4) Melatih keseimbagan tubuh bayi

Gerakan Baby Gym untuk bayi 6 - 8 bulan:

Gerakan 1:
(1) Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
(2) Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta
lututnya.
(3) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas,
sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk.
(4) Turunkan kepalanya hingga kembali menyentuh alas.

Gambar 47
Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 1
Manfaat:
(1) Melatih dan menguatkan otot leher serta kepala bayi.
(2) Melatih otot lengan, otot kaki, otot batang tubuh, dan otot
perut.
(3) Merangsang aktivitas otot-otot yang digunakan untuk
duduk.
Gerakan 2:
(1) Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
(2) Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk siku serta
lututnya.
39

(3) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat sehingga


posisi bayi menjadi setengah duduk.
(4) Memiringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara
bergantian.
(5) Lakukan secara perlahan

Gambar 48
Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 2
Manfaat :
(1) Melatih dan menguatkan otot-otot samping tubuh bagian
atas.
(2) Melatih otot perut dan bagian belakang punggung
Gerakan 3:
(1) Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan.
(3) Letakkan kedua ibu jari di atas punggungnya, di antara
kedua tulang belikat.
(4) Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas,
sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk.

Gambar 49
Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 3
40

Gerakan 4
(1) Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan Anda.
Letakkan kedua ibu jari Anda di atas punggungnya, di
antara kedua tulang belikat.
(3) Aturlah sedemikian rupa sehingga kedua lengan atas bayi
lurus dan digunakan untuk menopang tubuh bagian atas.
(4) Dorong tubuhnya ke depan dengan bertumpu pada kedua
lengannya,sehingga tubuhnya membebani kedua lengannya.
Tahan 10-20 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi.

Gambar 50
Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 4
Gerakan 5:
(1) Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap.
(2) Letakkan kedua tangan Anda di antara dada dan perutnya.
(3) Angkat seluruh tubuh bayi dan biarkan dia menopang berat
tubuhnya dengan kedua lengannya.
(4) Gerakkan tubuhnya ke depan sehingga berat tubuh bayi
benar-benar ditopang kedua lengannya.

Gambar 51
Baby Gym Usia 6-8 Bulan Gerakan 5
41

Manfaat gerakan 3-5:


(1) Menguatkan kedua lengan bayi, juga otot perut serta otot
batang tubuhnya.
(2) Menguatkan sendi bahu.
(3) Merangsang kekuatan otot lengan.
(4) Menguatkan tubuh bayi.
Gerakan Baby Gym untuk bayi 9 - 10 bulan:
Gerakan 1:
(1) Letakkan bayi di atas alas dengan posisi jongkok di atas
kedua kakinya.
(2) Biarkan tubuhnya ditopang dengan cara bertumpu pada
kedua lengannya dan posisi sikunya lurus.
(3) Angkat dan turunkan bokongnya sehingga tumpuan tubuh
berganti-ganti ke depan dan belakang.

Gambar 52
Baby Gym Usia 9-10 Bulan Gerakan 1
Manfaat gerakan 1:
(1) Menguatkan lengan, perut, panggul dan batang tubuh bayi.
(2) Melatih keseimbangan tubuhnya pada saat duduk.
(3) Mempersiapkan si kecil belajar merangkak.
Gerakan 2:
(1) Letakkan bayi di atas alas dengan posisi duduk bersila.
(2) Biarkan kedua tangannya bertumpu miring ke sisi kiri.
(3) dorong dan tekan tubuhnya ke arah depan.
(4) Lakukan gerakan yang sama dengan kedua tangannya
bertumpu miring ke sisi kanan.
42

Gambar 53.
Baby Gym Usia 9-10 Bulan Gerakan 2
Gerakan 3:

(1) Duduklah di lantai bersama bayi, di atas alas. Atur


sedemikian rupaagar bayi dalam posisi jongkok.
(2) Tekan dan dorong tubuh Anda bagian atas ke tubuh bayi ke
arah depan.
(3) Biarkan bayi menopang tubuhnya dengan menggunakan
lengannya yang mengarah ke depan.
(4) Lakukan gerakan secara lembut
(5) Lakukan sesuai kemampuan bayi

Gambar 54
Baby Gym Usia 9-10 Bulan Gerakan 3
Manfaat gerakan 2 dan 3:

(1) Menguatkan otot panggul, tungkai dan lengan.


(2) Menguatkan tungkai
(3) Menguatkan lengan
(4) Melatih keseimbangan tubuh pada waktu bayi berjongkok.
(5) Melatih keseimbagan pada waktu bayi merangkak
(6) Mempersiapkan bayi belajar merangkak dan berdiri
43

Gerakan Baby Gym untuk bayi 11-12 bulan:

Gerakan l a:
(1) Duduklah di lantai dengan salah satu kaki Anda ditekuk.
(2) Biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
(3) Naikkan paha anda secara perlahan-lahan sehingga bayi
menjadi berdiri (foto samping).

Gambar 55
Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 1 a
Gerakan 1 b:
(1) Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda ke
depan dan ke belakang
(2) Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya
secara bergantian.

Gambar 56
Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 1 b

Manfaat gerakan 1 a dan b:


(1) Merangsang bayi belajar berdiri.
(2) Melatih keseimbangan bayi pada waktu berdiri.
(3) Melatih dan menguatkan otot-otot tungkai bawah.
44

Gerakan 2:
(1) Duduklah di lantai dengan alas. Biarkan bayi berdiri di
depan Anda.
(2) Pegang lututnya dengan satu tangan agar tetap dalam posisi
lurus.

Gambar 57
Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 2
Manfaat gerakan 2:
(1) Melatih keseimbangan bayi, merangsang bayi belajar
berjalan.
(2) Menguatkan tungkai bawah.
Gerakan 3:
(1) Duduklah dan biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
(2) Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda
kedepan dan ke belakang.
(3) Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya

Gambar 58
Baby Gym Usia 11-12 Bulan Gerakan 3
Manfaat gerakan 3:
(1) Melatih keseimbangan bayi, Merangsang bayi belajar
berjalan
(2) Menguatkan tungkai bawah
45

3. Baby Swimming
a) Pengertian Baby Swimming
Dasar fisiologi terapi air yaitu berasal dari air dingin dan air
hangat. Air dingin dapat merangsang pembuluh darah untuk
mengirim darah ke organ dalam, sedangkan air hangat akan
menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga aliran darah
menjadi lancar dan segala jenis racun serta sisa-sisa zat
metabolik dalam tubuh akan terbuang bersama aliran darah.
Bayi mengalami banyak gerak dan proses metabolisme di dalam
tubuhnya sehingga organ di dalam tubuh akan terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan (Battya & Nurhaeni, 2021).
b) Manfaat Baby Swimming
Menurut Battya & Nurhaeni, (2021). Manfaat Baby
Swimming adalah sebagai berikut:
(1) Berenang akan merangsang gerakan motorik bayi, sehingga
otot-otot bayi akan berkembang dengan baik, pertumbuhan
badan meningkat dan tubuh menjadi lentur.
(2) Berenang dapat meningkatkan IQ (kecerdasan berfikir) dan
konsentrasi.
(3) Berenang dapat menjadi sarana bermain yang
menyenangkan bayi.
(4) Berenang juga dapat meningkatkan pola kualitas tidur siang
maupun malam.
(5) Berenang juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi
c) Tahapan Baby Swimming
Beberapa tahapan yang dilakukan setelah pemijatan yaitu
berenang. Sebelum berenang lakukan beberapa hal persiapan
yaitu :
(1) Isi kolam renang dengan air hangat dengan suhu kurang
lebih 31-32 derajat celcius.Kolam renang yang digunakan
dapat menggunakan kolam renang portable atau permanen.
46

(2) Pastikan bayi dalam keadaan senang, tidak rewel atau tidak
menangis.
(3) Pasangkan neck ring atau pelampung leher pada si kecil
sebelum berenang.

Gambar 59
Baby Swim Gerakan 1 Pasang Neck Ring
(4) Pastikan klip berada di belakang kepala dan dagu si kecil
berada pada cekungan yang ada pada neck ring.

Gambar 60
Baby Swim Gerakan 2 Pastikan Neck Ring
(5) Masukkan si kecil perlahan-lahan ke dalam air. Gerakkan
tangan dan kakinya di dalam air.

Gambar 61
Baby Swim Gerakan 3 Gerakan Kaki dan Tubuh
(6) Biarkan si kecil berenang dan menggerakkan seluruh
anggota tubuhnya (Galenia, 2019)
s

Gambar 62
Baby Swim Gerakan 4 Biarkan Bayi Berenang Sendir
47

4. Hubungan Baby SPA Dengan Kualitas Tidur Bayi


Baby SPA adalah suatu upaya kesehatan yang menggunakan
pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan
kombinasi antara swim (berenang), gym (senam), dan massage (pijat) yang
dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, dan untuk
aktivitas fisik yang ditujukan pada bayi (Royhanaty et al., 2018).
Sedangkan tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses tumbuh
kembang otak, karena 75 persen hormon pertumbuhan dikeluarkan saat
anak tidur. Hormon pertumbuhan ini yang bertugas merangsang
pertumbuhan tulang dan jaringannya (Sari, 2022).
Pada Penelitian yang dilakukan oleh Widhiastuti et al., (2022) Tentang
Hubungan Frekuensi Baby SPA Dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-6
Bulan. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan Kendall’s Tau.
Diketahui nilai koefisien korelasi (Correlation Coefficient) antara variabel
frekuensi Baby SPA dengan kualitas tidur bayi adalah sebesar 0,688. Maka
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel frekuensi Baby SPA
dengan kualitas tidur bayi adalah kuat. Signifikansi 0,01 adalah tingkatan
yang lebih tinggi atau pada tingkat kesalahan 1%. Didapatlan hasil p value
sebesar 0,000. Karena signifikansi < 0,01 berarti Ho ditolak dan Ha
diterima yang artinya ada hubungan antara frekuensi baby spa dengan
kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Desa Pasarbatang Kecamatan
Kabupaten Brebes.
Menurut Abdullah & Haisah (2022) Tentang Efektifitas Baby Spa
Terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur 5-12 Bulan. Menunjukkan bahwa
kualitas tidur bayi sebelum diberikan perlakuan Baby SPA yaitu terjadi
peningkatan pada kategori ≤ 5 (Baik) sebelum diberikan perlakuan baby
spa sebanyak 2 bayi (13,3%) dan sesudah diberikan perlakuan baby spa
sebanyak 12 bayi (80,0%). Kualitas tidur bayi tidak hanya Berpengaruh
bisa diartikan bahwa Baby SPA efektif terhadap kualitas tidur bayi umur 6-
12 bulan. Berpengaruh pada perkembangan fisik, tapi juga sikapnya
keesokan hari. Bayi yang tidur cukup tanpa sering terbangun akan lebih
48

bugar dan tidak gampang rewel. Bayi dikatakan mengalami gangguan


tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari
3 kali dan lama terbangunnya lebih dari 1 jam.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakuakan oleh
(Istikhomah (2020), Bahwa Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Lama Tidur
Bayi Usia 3-6 Bulan di Desa Jemawan Kecamatan Jatinom Kabupaten
Klaten. Berdasarkan hasil dari penelitian ini,perubahan lama tidur sebelum
dan sesudah diberi pemijatan mengalami perubahan dengan selisih 2,62
jam/hari. Hal ini terbukti dari hasil rata-rata lama tidur sebelum dilakukan
pemijatan adalah 11,73 jam/hari dan rata-rata lama tidur bayi setelah
dilakukan pemijatan adalah 14,35 jam/hari. Hal ini menunjukan adanya
peningkatan lama tidur bayi setelah dilakukan pemijatan. Hal ini sesuai
dengan teori Subakti dan Anggarani (2008), bayi yang otot-ototnya
distimulasi dengan pemijatan akan nyaman dan mengantuk. Bayi akan
tidur lebih lama, selain lama, bayi nampak tidur terlelap. Hal ini
menunjukan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Berdasarkan hasil
uji dengan uji Wilcoxon berdasarkan tabel 4.4 diperoleh nilai signifikansi
(p), dimana diketahui nilai p = 0,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa p
< 0,05. Berarti Ha diterima sehingga ada pengaruh pijat bayi terhadap
lama tidur bayi usia 3-6 bulan.
49

B. Kerangka Teori

Baby SPA

Baby Massage Baby Gym Baby Swim

Meransang hormon Meransang hormon Meransang hormon


s endorfin endorfin kortisol dan oksitosin

 Bayi Rileks  Membuat bayi


 Mengurangi efek
 Memperlancar merasa ceria
stress yang
peredaran darah  Meningkatkan IQ
dialami bayi
 Meningkatkan  Menghilagkan
 Menjalin
kenyamanan pada stres pada bayi
kedekatan antara
bayi
ibu dan bayi.  dan menciptakan
 Menurunkan relaksasi pada
hormone stress. bayi.

1. Lingkungan
2. Latihan Fisik
3. Nutrisi Kualitas Tidur Bayi Baik
4. Penyakit
5. Stres Psikologis
6. Diet Gambar 63. Kerangka Teori

7. Gaya Hidup
8. Obat-obatan

Sumber: (Galenia, 2019);(Irianti et al., 2020);(Battya & Nurhaeni, 2021).


50

C. Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen

Baby SPA Kualitas Tidur Bayi


z Usia 3-12 bulan

Gambar 64. Kerangka Konsep


D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat efektivitas Baby SPA
terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby
SPA Kota Pekanbaru Tahun 2023.

E. Penelitian Sejenis
Table 2 Penelitian Sejenis

Keterangan Penelitian Abdullah & Haisah, (Rohmah, Astuti, &


Sekarang (2023) (2022) Rosyeni, 2016)

Topik Efektivitas Baby Efektivitas Baby Spa Efektifitas Baby Spa


Penelitian SPA Terhadap Terhadap Kualitas Terhadap Lama Tidur
Kualitas Tidur Bayi Tidur Bayi Umur 5- Bayi Usia 3-4 Bulan.
Usia 3-12 Bulan Di 12 Bulan
Anaku Kamiyu
Mom n Baby SPA
Kota Pekanbaru
Tahun 2023

Desain Experimen Quasi Experimen Quasi Experimen

Variabel Baby SPA Baby SPA Baby SPA

Subjek Bayi usia 3-12 bulan Bayi usia 3-12 bulan Bayi Usia 3-4 bulan

Tempat Anaku Kamiyu Dhian Baby Spa Desa Di Bpm Bidan Siti
Mom n Baby SPA Minomartani Fatimah Kota Cimahi
Kota Pekanbaru Kabupaten Sleman
Tahun 2023 Yogyakarta
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian


1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Experimen atau percobaan
(Eksperiment Research), yang bertujuan untuk mengetahui suatu pengaruh
yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu (Sugiyono,
2019)
Penelitian Eksperimen yang dilakukan dalam penelitian ini,
menggunakan pendekatan rancangan pra-experimental design yaitu suatu
penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan untuk mengetahui
efektivitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA Tahun 2023.
2. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pengukuran (observasi) yaitu
One Group Pretest Postest untuk melihat efektivitas Baby SPA terhadap
kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
Tahun 2023.
Pretest Perlakuan Posttest

01 X 02

01 : Observasi sebelum diberikan perlakukan Baby SPA


X : Perlakuan (baby spa)
02 : Observasi sesudah dilakukan Baby SPA

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA


kota Pekanbaru pada bulan Februari sampai April 2023.

51
52

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang


menjadi populasi adalah bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n
Baby SPA Tahun 2023 sebanyak 47 bayi.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki


oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi (Sugiyono, 2019).

Pada penelitian ini pengambilan sampel dengan mengunkan rumus


sampel (Nursalam, 2017)yaitu:

N. .( p. q )
N= (N- ) ( p. q )

Keteran gan:

N : Besar Sampel

N : Besar Populasi

: Standar deviasi normal digunakan 1,96 sesuai dengan derajat


kemaknaan 95%

P : Propersi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada


populasi apabila tidak diketahui propersi atau sifat tertentu, maka
p= 0,5

Q : 1-p = 0,05

: Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang di inginkan (0,05)

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah :


53

N. .( p. q )
n=
(N- ) ( p. q )

. .( ,5. , 5 )
n=
( - ) ( ,5. , 5 )

. , .( , 5 )
n=
, 5( ) , ( , 5 )

,5
n=
, 5 ,

,5
n=
,

n = 21

Untuk menghindari terjadi kesalahan, maka peneliti menetapkan


kriteria sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi
1) Ibu yang mempunyai bayi usia 3-12 bulan
2) Memahami bahasa Indonesia
3) Sehat jasmani dan rohani
4) Mau di wawancarai
b. Kriteria eklusi
1) Bayi yang tidak ada masalah pada pola tidur

D. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan cara


purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbagan tertentu (Sugiyono, 2019).
54

E. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

1. Variabel Penelitian
Variabel Independen: Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen terikat (Sugiyono, 2019).Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah Baby SPA.
Variabel Dependen: Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2019).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan.
2. Definisi Oprasional
Table 3 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional

No Variabel Definisi Oprasional Alat Cara Ukur Skala Hasil Ukur


Ukur
Variabel
Independen
1. Baby Spa Stimulasi yang SOP Kuesioner
diberikan kepada
bayi berupa:
Baby Massage:
Stimulasi yang
diberikan dengan
teknik memijat bayi
Baby GYM:
Stimulasi dengan
Melakukan gerakan-
gerakan senam pada
bayi.
Baby Swim:
Stimulasi yang
diberikan dengan
teknik berenang
pada bayi.
55

Variabel
Dependen
2 Kualitas Hasil jawaban orang Lembar Mengisi Ordinal Berkualitas jika:
tidur bayi 3- tua terhadap kuesioner kuesioner (Bayi tidur malam
12 bulan kuesioner tentang kualitas ≥ jam,
kualitas tidur bayi tidur bayi Terbangun ≤
kali,Lama
terbagunnya ≤
jam,
Bayi tidak rewel
saat bangun pagi).
Tidak
berkualitas jika:
(Bayi tidur malam
≤ jam,
Terbangun ≥
kali,Lama
terbagunnya ≥
jam
Bayi rewel saat
bangun pagi

F. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara
langsung terhadap sasaran. Data primer didapat melalui observasi
secara langsung dari responden mengenai kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan sebelum dan sesudah dilakukan Baby SPA.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari orang lain atau
data yang diperoleh secara tidak langsung. Data yang diperoleh
peneliti didapat dari Praktek di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
(Notoatmodjo, 2018).
56

2. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah:

a. Peneliti mengidentifikasi calon responden penelitian dan menjelaskan


maksud dan tujuan penelitian.
b. Responden yang setuju akan diberikan informed consent dan
dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan.
c. Responden diminta mengamati kualitas tidur bayinya 1 hari (1X24
jam) sebelum Baby SPA (pretest). Responden diminta untuk mengingat
kualitas bayi dan mengisi pada lembar observasi.
d. Responden diminta mengamati kualitas tidur bayinya 1 hari (1x24 jam)
sesudah dilakukan Baby SPA.
e. Responden mengembalikan lembar observasi sesudah dilakukan Baby
SPA (posttest) pada hari berikutnya atau peneliti menghubungi
responden untuk mengetahui hasil post test.
f. Data yang didapatkan kemudian akan diperiksa kelengkapan datanya,
dicatat, diolah dan dilakukan analisa data.

G. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo,(2018). Cara pengolahan data yang meliputi
langkah-langkah berikut ini:
1. Editing
Editing merupakan proses pemeriksaan dan penyuntingan seluruh
data yang terkumpul. Pada proses ini dilakukan pemeriksaan kelengkapan
kuesioner apakah sudah lengkap dengan jumlah sampel dan telah
ditetapkan.
2. Coding
Coding merupakan proses mengubah data berbentuk kalimat menjadi
bilangan atau angka. Coding dilakukan untuk mempermudah dalam
memasukkan data ke program komputer. Pada penelitian ini coding
dilakukan sebagai berikut:
57

a) Data Umum

1) Responden

Responden 1 =1
Responden 2 =2
Responden 3 =3
2) Usia Bayi
3-6 bulan =1
6-9 bulan =2
9-12 bulan =3
3) BB
Kurang =1
Normal =2
Lebih =3
4) TB
Tinggi normal =1
Pendek stunting =2
5) Status Gizi
Gizi kurang =1
Gizi baik =2
Resiko gizi lebih =3
6) Jenis Kelamin
Laki-laki =1
Perempuan =2
7) Lingkungan
Baik =1
Buruk =2
8) Baby SPA Sebelumnya
Sudah Pernah =1
Belum Pernah =2

b) Data Khusus

1) Efektifitas Baby SPA Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12


Bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023
Baik =1
Buruk =0
58

3. Entry Data
Entry Data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah
berbentuk angka ke program komputer. Data yang dimasukkan berupa
data hasil penelitian kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu
Mom n Baby Spa.

4. Cleaning

Pada proses ini, dilakukan pemeriksaan kembali seluruh data untuk


melihat kemungkinan adanya kesalahan maupun ketidaklengkapan
data,sehingga apabila ditemukan kesalahan dapat segera dilakukan
perbaikan.

H. Analisis Data

Data yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,


variabel yang diteliti adalah variabel independen. Berdasarkan penelitian ini
maka uji statistik yang digunakan adalah univariat dan bivariat.

1. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang digunakan pada tiap-tiap
variabel hasil penelitian dengan menghitung persentase hasil penelitian
untuk mengetahui hasil yang nantinya akan digunakan sebagai tolak ukur
pembahasan dan kesimpulan (Notoatmodjo, 2018)
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis data yang dilakukan terhadap
dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2018). Analisis
penelitian ini dilakukan untuk melihat efektivitas kualitas tidur bayi usia
3-12 bulan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan Baby SPA dengan
menggunakan uji T dependen yaitu untuk menguji variabel yang
berpasangan artinya ada pre dan post test, dengan kata lain responden
diukur dua kali, yaitu sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi
perlakuan. Jika distribusi tidak normal penelitian menggunakan uji
Wilcoxon (Mitra, 2015).
59

I. Jadwal Penelitian

Table 4 Jadwal Penelitian


No Kegiatan Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 Pembuatan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Perbaikan Proposal

4 Pengumpulan data

5 Pengolahan data
Analisis
6 Penulisan Skripsi

7 Ujian Skripsi

J. Etika Penelitian
1. Prinsip menghormati harkat martabat manusia (respect for persion)
Saya selaku peneliti akan menghormati hak-hak responden yang
terlibat dalam penelitian, termasuk diantaranya hak untuk membuat
keputusan untuk terlibat dalam penelitian dan hak untuk dijaga
kerahasiaannya berkaitan dengan data yang diperoleh selama penelitian.
2. Prinsip berbuat baik (beneficence)
Adapun manfaat yang diperoleh responden dalam penelitian ini
adalah sebagai bahan evaluasi bagi responden tentang Baby Spa terhadap
kualitas tidur bayi. Penelitian ini bebas d ari eksploitasi karena
penelitian sudah mempertimbangkan manfaat penelitian.
3. Prinsip keadilan (Justice)
Dalam hal ini, peneliti akan memperlakukan responden secara adil
dan tidak membeda-bedakan berdasarkan ras, agama, atau status sosial
ekonomi(Notoatmodjo,2018). Penelitian ini Sudah dilakukan kaji etik oleh
komisi ertik Universitas Hang Tuah Pekanbaru, dibuktikan dengan adanya
surat kaji etik No.029/KEPK/STIKes/UHTP/III/2023.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Gambaran Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksankan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA kota


Pekanbaru Tahun 2023 yang beralamat di Agro Wisata Tenayan Raya .
Perumahan Kadiran Cipta Residen Blok C no 32. Jalan Kadiran Kelurahan
Pebatuan Kulim Tenayan Raya . Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
– April 2023 dengan tujuan untuk menegetahui efektivitas Baby SPA
terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n
Baby SPA. Responden yang terkumpul dari penelititian adalah sebanyak
21 responden.

B. Hasil Penelitain
1. Hasil Analisis Univariat
Dalam analisis ini diperoleh gambaran data variable dependent dan
independent pada analisis univariat yaitu dengan menghasilkan distribusi
frekuensi tiap-tiap variable seperti pada tabel berikut ini:

a. Karakteristik responden berdasarkan usia


Karakteristik responden berdasarkan usia dikategorikan menjadi 3
yaitu usia 3-6 bulan, 6-9 bulan, dan 9-12 bulan, yang dapat dilihat
pada tabel 5 berikut :
Table 5. Distribusi Frekunsi responden berdasarkan usia di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023
No Usia Frequency Persentase (%)
1 3-6 5 23,8
2 6-9 4 19,0
3 9-12 12 57,1
Total 21 100,0

60
61

Berdasarkan tabel 5 Menunjukkan bahwa mayoritas usia bayi yaitu


9-12 bulan sebanyak 12 responden dengan persentase (57,1%).
b. Karakteristik responden berdasarkan berat badan
Karakteristik responden berdasarkan berat badan dikategorikan
menjadi 3 yaitu kurang, normal, dan lebih, yang dapat dilihat pada
tabel 6 berikut :
Table 6. Distribusi frekunesi responden berdasarkan berat badan di
Anaku kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023

No Berat Badan Frequency Persentase (%)

Kurang 3 14,3
(-3 SD sampai < -2 SD)
Normal 16 76,2
(-2 SD Sampai +1 SD)
Lebih 2 9,5
(>+1 SD)
Total 21 100,0
Berdasarkan tabel 6 Menunjukkan bahwa barat badan bayi
mayoritas normal yaitu sebanyak 16 responden dengan persentase
(76,2%).
c. Karakteristik resonden berdasarkan tinggi badan
Karakteristik responden berdasarkan berat badan dikategorikan
menjadi 2 yaitu tinggi badan noramal dan pendek stunting, yang
dapat dilihat pada tabel 7 berikut :
Table 7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tinggi badan di
Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023

No Tinggi Badan Frequency Persentase (%)

1 Tinggi Badan Normal 18 85,7


( -2 SD Sampai +3 SD)
2 Pendek ( Stunting): 3 14,3
( -3 SD Sampai <-2 SD)
Total 21 100,0
68
62

Bedasarkan tabel 7 Menunjukkan bahwa tinggi badan bayi


mayoritas normal yaitu sebanyak 18 responden dengan persentase
(85,7%).
d. Karakteristik responden berdasarkan status gizi

Karakteristik responden berdasarkan status gizi dikategorikan


menjadi 3 yaitu gizi kurang, gizi baik, dan resiko gizi lebih, yang
dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Table 8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan status gizi di
Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023

No Status Gizi Frequency Persentase (%)

1 Gizi Kurang: 1 4,8


( -3 SD Sampai <-2 SD)
2 Gizi Baik: 18 85,7
( -2 SD sampai +1 SD)
3 Resiko Gizi Lebih: 2 9,5
( >+ SD Sampai +2 SD)
Total 21 100,0
Berdasarkan tabel 8 Menunjukkan bahwa mayoritas bayi usia 3-
12 bulan mayoritas gizi baik yaitu sebanyak 18 responden dengan
persentase (85,7%).
e. Karakteristik responden berdarkan jenis kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dikategorikan
menjadi 2 yaitu laki-laki dan perempuan, yang dapat dilihat pada tabel
9 berikut:
Table 9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di
Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023
No Jenis Kelamin Frequency Persentase (%)

1 Laki-Laki 12 57,1
2 Perempuan 9 42,9
Total 21 100,0
63

Berdasarkan tabel 9 Menunjukkan bahwa berdasarkan jenis


kelamin mayoritas bayi laki-laki yaitu sebanyak 12 responden dengan
persentase (57,1%).
f. Karakteristik responden berdasarkan lingkungan
Karakteristik responden berdasarkan linkungan dikategorikan
menjadi 2 yaitu baik dan buruk, yang dapat dilihat pada tabel 10
berikut:
Table 10. Distribusi frekuensi responden berdasarkan lingkungan di
Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun 2023
No Lingkungan Frequency Persentase( %)
1 Baik 21 100,0
2 Buruk 0 0
Total 21 100,0

Berdasarkan tabel 10 Menunjukkan bahwa seluruhnya kedaan


lingkungan tempat tingal bayi usia 3-12 bulan dalam kondisi baik
sebanyak 21 responden dengan persentase (100,0%).
g. Karakteristik responden berdasarkan pernah melakukan Baby SPA
sebelumnya
Karakteristik responden berdasarkan pernah melakukan Baby SPA
sebelumnya di bagi menjadi dua yaitu sudah pernah dan belum pernah
yang dapat di lihat pada tabel 11 berikut:
Table11.Distribusi frekuensi responden berdasarkan pernah
melakukan Baby SPA sebelumya di Anaku Kamiyu Mom n
Baby SPA tahun 2023

No Baby SPA Sebelumnya Frequency Persentase (%)

1 Sudah Pernah 3 14,3


2 Belum Pernah 18 85,7
Total 21 100,0
Berdasarkan tabel 11 Menunjukkan bahwa mayoritas dari
responden belum pernah melakukan Baby SPA yaitu sebesar 18
responden dengan persentase (85,7%).
68
64

h. Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dilakukan Baby SPA
Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dilakukan Baby
SPA terbagi menjadi 2 kriteria yaitu baik dan buruk.

Table 12. Distribusi frekuensi kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan
sebelum dilakukan Baby SPA di Anaku Kamiyu Mom n
Baby SPA tahun 2023

No Kualitas Tidur Pre Frequency Persentase (%)

1 Buruk 17 81,0
2 Baik 4 19,0
Total 21 100,0

Berdasarkan tabel 12 menunjukkan bahwa kualitas tidur bayi usia


3-12 bulan sebelum dilakukan Baby SPA mayoritas buruk sebanyak
17 responden dengan persentase (81,0%).
i. Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sesudah dilakukan Baby SPA
Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sesudah dilakukan Baby
SPA terbagi menjadi 2 kriteria yaitu baik dan buruk.

Table 13. Distribusi frekuensi kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan
sesudah dilakuahkan Baby SPA di Anaku Kamiyu Mom n
Baby SPA tahun 2023

No Kualitas Tidur Post Frequency Valid Percent


1 Buruk 5 23,8
2 Baik 16 76,2
Total 21 100,0

Berdasarkan table 13 menunjukkan bahwa kualitas tidur bayi usia


3-12 bulan sesudah dilakukan Baby SPA mayoritas responden baik
sebanyak 16 responden dengan persentase (76,2%).
65

2. Hasil Analisi Bivariat


Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel yaitu varibael independen (Baby SPA) dengan variabel dependen
(Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan). Hasil analisis bivariat dapat dilihat
pada tabel berikut :

a. Efektivitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan
Table 14. Efektivitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA kota Pekanbaru
tahun 2023

Kualitas N Mean Standar Maksimal- Selisih P value


Tidur Devisiasi Minimal Mean
(SD)
Pre test 21 1,52 0,928 0-3 1.19 0,000
Post test 21 2,71 0,561 1-3

Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa rata-rata kualitas


tidur bayi sebelum dilakukan Baby SPA adalah 1,52 ( SD 0,928), nilai
maksimal 0 dan nilai minimal 3, dan setelah dilakukan Baby SPA
selama 3 hari kemudian kualitas tidur meningkat menjadi 2,71 (SD
0,561), nilai maksimal 1 dan nilai minimal 3, terjadi peningkatan rata-
rata kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebesar 1,19. Hasil uji
wilcoxon signed ranks didapatkan ρ value 0,000 < 0,05, artinya
terdapat efektivitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA kota Pekanbaru Tahun
2023.

68
66

BAB V

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Pada penelitian ini, didapatkan bahwa data usia bayi di Anaku
Kamiyu Mom n Baby SPA yang berusia 3-6 bulan sebanyak 5 reponden
dengan persentase (23,8%), yang berusia 6-9 bulan sebanyak 4 responden
dengan persentase (19,0%), dan yang berusia 9-12 bulan sebnayak 12
responden dengan persentase (57,1%). Dapat dilihat bahwa mayoritas
responden berada pada rentang usia 9-12 bulan yanitu sebanyak 12
responden dengan persentase (57,1%). Menurut Sulastri et al., (2022).
Usia 6-12 bulan merupakan tahap perkembangan dimana bayi mulai
belajar untuk merangkak, duduk dan berjalan. Hal ini sejalan dengan
peneltian yang dilakukan oleh Malidiana (2021) yang menyatakan Baby
SPA dapat dilakukan pada usia 3-12 bulan, karena pada usia tersebut bayi
mulai banyak mengalami perkembangan motorik kasar dan pertumbuhan
yang pesat.
Menurut WHO, usia bayi pada beberapa bulan pertama kehidupannya
yakni usia 0 sampai dengan 1 tahun merupakan tahap usia yang sangat
penting bagi bayi, karena pada usia ini bayi memerlukan makanan yang
bergizi tinggi untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangannya
secara optimal (Asmawati, 2020).
Menurut asumsi peneliti berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan
bahwa, seluruhnya bayi yang diteliti yaitu dalam rentang usia 3-12 bulan,
Dimana ini adalah saat yang tepat bagi bayi untuk melakukan Baby SPA
karena pada usia tersebut bayi mulai mengalami pertumbuhan dan
perkembagan yang sangat pesat dan pada usia ini fisik bayi juga sudah
kuat untuk dilakaukan pijat Baby SPA.
67

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Berat Badan


Pada penelitian ini, didapatkan bahwa mayoritas responden berada
pada berat badan normal yaitu sebanyak 16 responden dengan persentase
(76,2%). Peningkatan berat badan bayi tentunya sangat dipengaruhi oleh
pemberian pijat bayi yang diberikan secara rutin (Khatimah et al.,2019).
Pemijatan dapat meningkatkan penyerapan makanan oleh nervus vagus
sehingga nafsu makan bayi juga akan meningkat yang dapat secara
langsung meningkatkan berat badan bayi (Syaukani dalam Asmawati,
2020).
Menurut Noorbaya et al (2018). Meyatakan bahwa Baby SPA terbukti
meningkatkan berat badan, Karena pada saat Baby SPA bayi mengeluarkan
energi yang lebih besar pada saat melakukan berenang selama 20 menit
dengan media air hangat sehingga bayi mengeluarkan energi dalam tubuh
yang lebih banyak, Setelah bayi melakukan treatment Baby SPA nafsu
makan bayi akan meningkat dan pola tidur bayi akan menjadi lebih baik
sehingga bayi mengalami peningkatan berat badan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumiyati et al.,
(2023) bahwa semakin bayi rutin melakukan Baby SPA maka akan
mengalami kenaikan berat badan. Dengan dilakukannya Baby SPA bayi
mengalami nafsu makan yang meningkat dan menyebabkan bayi lebih
banyak makan sehingga berat badan meningkat. Hal tersebut membantu
mengurangi ganguan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Menurut Rini Sekartin, dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, pijatan pada bayi mampu merangsang motorik,
membantu proses tidur, mengurangi rasa cemas dan keluhan. Terjadi
peningkatan zat-zat makanan di saluran pencernaan dan mengembangkan
mental anak, membuat suhu tubuh bisa lebih stabil serta mampu
meningkatkan hormon gastrin dan insulin yang berperan dalam
penyerapan makanan sehingga berat badan bayi naik lebih cepat
(Asmawati, 2020).

68
68

Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Sulrieni, (2021).
Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya peningkatan berat
badan bayi sebelum diberikan terapi pijat sebesar 4900 dan sesudah
diberikan terapi pijat sebesar 5600. Dapat dilihat bahwa peningkatan berat
badan bayi pada kelompok eksperimen sebesar 700 gram dan didapatkan p
value = 0,000 atau p value < 0,05 berarti adanya peningkatan yang
signifikan antara berat badan bayi sebelum dan sesudah diberikan
intervensi terapi pijat bayi. Hal ini disebabkan berat badan yang meningkat
mengindikasikan bahwa status gizi yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap berat badan bayi yang telah saya
lakukan, telah diketahui bahwa Baby SPA memberikan manfaat yang
sangat besar terhadap pertumbuhan bayi terutama peningkatan berat badan
bayi. Selain itu, Baby SPA juga telah dibuktikan efektivitasnya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan bayi oleh beberapa peneliti dari berbagai
universitas dan dan para ahli menyatakan bahwa bayi yang rutin dilakukan
Baby SPA akan memiliki sistem imunitas yang lebih tinggi (bayi tidak
gampang sakit) dan menunjukan sikap perkembangan motorik yang lebih
cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak dilakukan Baby SPA.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tinggi Badan
Pada penilitian ini, mayoritas tinggi badan bayi yaitu normal sebanyak
18 responden dengan persentase (85,7%). Penelitian lainnya yang
dilakukan oleh Siregar (2019) menyatakan bahwa terjadinya peningkatan
tinggi badan yang signifikan pada bayi yang diberikan terapi sentuhan
berupa pijat bayi dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkannya.
Penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kurniawati et al (2020) yang mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan
panjang badan yang signifikan antara bayi yang tidak diberi pijat bayi
dengan yang diberi pijat bayi secara teratur. Perlakuan pijatan dan latihan
gerak dapat meningkatkan perkembangan fisik dan kecerdasan bayi mulai
dari bayi lahir hingga dengan bayi usia 6 bulan terjadinya peningkatan
tinggi badan yang signwifikan pada bayi yang diberikan terapi sentuhan
69

berupa pijat bayi dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan


perlakuan pijatan.
Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Tridiyawati et al (2022). menunjukkan hasil beda rata-rata panjang badan
setelah Baby massage didapatkan hasil 74.90 cm dan setelah Baby SPA
SPA didapatkan 78.80 gram yang berarti lebih besar peningkatan panjang
badan bayi yang di SPA dari pada bayi yang dilakukan Massage. Hasil ini
sesuai dengan teori bahwa manfaat Baby SPA diantaranya
mengoptimalkan pertumbuhan fisik bayi seperti menjadikan berat badan
dan tinggi badan anak menjadi normal sesuai dengan anjuran dari
kementerian kesehatan dalam tabel pertumbuhan fisik normal.
Pertumbuhan panjang badan terjadi karena perubahan tulang rawan
menjadi tulang keras. Dimana osteoblas dan osteoklas berperan dalam
proses pembentukan tulang, keduanya bekerja secara bertolak belakang
(osteoblas memicu pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas menghambat
pertumbuhan tulang) agar tercapai proses pembentukan tulang yang
seimbang. Pembentukan tulang keras berasal dari tulang rawan (kartilago
yang berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi
oleh osteoblas (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit
(sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh
darah dan serabut saraf membentuk sistem havers. Sehingga diharapkan
pada awal pertumbuhan bayi osteoblas lebih banyak terbentuk dari pada
osteoklas (Siregar,2019).
Osteoblas dan osteoklas dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan
(growth hormon). Hormon pertumbuhan (growth hormon) yang
mempengaruhi pertumbuhan tulang pada bayi dapat dirangsang melalui
terapi pijat bayi yang diberikan menyebabkan diskresikannya serotonin.
Dalam fisiologi pijat bayi disebutkan bahwa serotonin yang disekresikan
oleh sistem saraf dalam hipotalamus akan meningkatkan kecepatan sekresi
hormon pertumbuhan yang pada akhirnya akan meningkatkan
pertumbuhan bayi termasuk tulang (Siregar,2019).
68
70

Berdasrkan asumsi peneliti melihat perbedaan ini mungkin juga dapat


terjadi dikarenakan oleh faktor pemenuhan nutrisi. Nutrisi dapat
mempengaruhi pertumbuhan panjang badan bayi dan mempengaruhi
hormon pertumbuhan tersebut. Dan pertumbuhan panjang badan dalam
penelitian ini mungkin juga dapat dikarenakan oleh faktor genetik dari
kedua orang tuanya, sehingga mempengaruhi pertumbuhan pada panjang
badan bayi.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Gizi
Hasil penelitian sebagaimana pada tabel 8 menunjukkan bahwa status
gizi bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA mayoritas
responden adalah status gizi baik sejumlah 18 responden dengan
persentase (85,7%) .
Status gizi bayi dapat dipantau dengan KMS, status gizi yang baik
akan menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang baik begitu juga
sebaliknya. Kondisi status gizi bayi di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
menunjukkan perkembangan grafik yang baik dengan status gizi baik. Hal
ini salah satunya dikarenakan keseimbangan asupan gizi yang diberikan
kepada bayi sesuai dengan kebutuhan. Terpenuhinya asupan gizi juga
dikarenakan bertambahnya nafsu makan bayi dan sistem pencernaan yang
tetap terjaga dengan baik, sehingga asupan gizi dapat di absorbsi dengan
baik oleh tubuh.
Menurut Malidiana (2021), Status gizi merupakan keadaan
keseimbangan antara asupan (intake) dan kebutuhan (requirement) zat gizi.
Status gizi baik atau optimal akibat dari konsumsi gizi makanan, dimana
semua zat gizi digunakan secara efisien untuk pertumbuhan fisik,
perkembangan otak serta meningkatkan daya tahan tubuh.
SPA bayi memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan bayi
diantaranya adalah melancarkan peredaran darah apabila peredaran darah
bayi lancar maka akan lebih pesat pertumbuhannya. Dengan makain
pesatnya pertumbuhan pada bayi maka sistem metabolisme tubuh pada
bayi akan meningkat. Selain itu melakukan Baby SPA secara rutin dapat
71

membantu memperbaiki sistem pencernaan pada bayi, sehingga bayi dapat


lebih bernafsu untuk makan (Malidiana, 2021).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian ynag dilakukan oleh Desyanti
et al (2023). Baby SPA adalah fisioterapi untuk bayi yang dapat
merangsang gerakan motorik bayi. Dengan bermain air, otot bayi akan
berkembang dengan baik, persendian bisa tumbuh optimal, pertumbuhan
tubuh akan meningkat, dan tubuh akan menjadi sehat. Dengan berenang di
air, semua bagian tubuh bayi akan terlatih karena seluruh tubuh bergerak
mulai dari kaki, tangan sampai kepala. Selain itu, keterampilan bayi untuk
mengontrol otot mereka akan meningkat, karena ketika berenang di air
gravitasinya rendah sehingga memungkinkan bayi untuk bergerak lebih
banyak dan memungkinkan semua otot untuk bekerja secara optimal.
Dimana manfaatnya untuk bayi adalah meningkatkan nafsu makan bayi
sehingga menambah berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala yang
membuat bayi tampak lebih sehat, Dan setatus gizi menjadi baik
dibandingkan dengan usia yang sama tetapi tidak mendapatkan terapi Baby
SPA.
Penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Simanjuntak et al (2022). Dimana peningkatan pertumbuhan yang terjadi
pada bayi yang telah mengikuti Baby SPA yaitu, nafsu makan bayi
semakin meningkat dan bayi terlihat sehat serta mengalami peningkatan
baik dari berat badan, tinggi badan, lingkar kepala jika dibandingkan
dengan bayi dengan usia yang sama yang tidak diberi perlakuan Baby
SPA.
Menurut peneliti, usia 3-12 bulan adalah saat yang tepat bagi bayi
untuk melakukan Baby SPA karena pada usia tersebut bayi mulai banyak
mengalami pertumbuhan yang pesat. selain itu pada usia ini bayi mulai
makan dengan tekstur yang berbeda – beda, disesuaikan dengan usianya
dan biasanya banyak keluhan dari orang tua mengenai nafsu makan anak
yang menurun sehingga kebutuhan makanan kurang terpenuhi. Seharusnya
semakin bertambah usia anak maka semakin bertambah pula kebutuhan
68
72

makanannya. Dengan melakukan Baby SPA secara rutin diharapkan nafsu


makan bayi meningkat sehingga dapat meningkatkan berat badan bayi,
timggi badan bayi sehingga pada akhirnya bayi memiliki status gizi yang
baik. Dan Baby SPA juga dapat melancarkan peredaran darah, apabila
peredaran darah bayi lancar maka pertumbuhan dan perkembangan bayi
menjadi baik.
5. Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Sebelum Dilakukan Baby SPA
Berdasarkan table 12 menunjukan bahwa kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan sebelum dilakukan Baby SPA mayoritas responden buruk sebanyak
17 responden dengan persentase (81,0%). Kebutuhan tidur tidak hanya
dilihat dari aspek kuantitas saja namun juga kualitasnya. Dengan kualitas
tidur yang baik, pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai secara
optimal. Bayi biasanya terbangun dua atau tiga kali setiap malamnya pada
periode usia lahir hingga enam bulan, satu atau dua kali untuk usia enam
bulan hingga satu tahun, dan terbangun sekali pada usia satu atau dua
tahun. Seringnya bangun dapat menjadi masalah karena menyimpang dari
pola tidur biasanya (Lucin (2018).
Menurut Sukmawati & Nur Imanah, (2020), Bayi yang cukup tidur
tetapi tidak sering bangun akan lebih sehat dan tidak rewel dan aktif pada
saat setelah bangun tidur. Bayi dikatakan kurang tdiur jika malam hari
tidurnya kurang dari 9 jam,terbangun lebih dari 3 kali dan lama bangunnya
lebih dari 1 jam. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Supriatin et al (2022). Bayi yang mengalami gangguan
tidur jika tidurnya kurang dari 9 jam, terbangun lebih dari 3 kali dan lama
terbangunnya lebih dari 1 jam, dan selama tidurnya bayi terlihat rewel,
menangis dan sulit tidur kembali. Penelitian ini juga diperkuat oleh
penelitian yang dilakukan Rosalina et al (2022). Bayi dikatakan
mengalami gangguan tidur jika pada malam hari tidurnya kurang dari 9
jam, terbangun lebih dari 3 kali, dan lamanya terbangun lebih dari 1 jam.
Selama tidur bayi terlihat rewel, sering menangis, dan sulit untuk memulai
tidur kembali. Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk
73

dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi.


Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa
capek,lemah,koordinasi neuromuskular buruk, proses penyembuhan
lambat dan daya tahan tubuh menurun (Akib & Merina, 2018)).
Menurut Candraini & Fitriana,( 2019). Bayi yang tidak dilakukan
Baby SPA tidak ada respon rileks dari tubuh untuk meningkatkan kualitas
tidur sehingga kualitas tidur bayi mengalami gangguan yang ditandai
dengan orang tua bayi mengatakan anaknya tidur <9 jam, tidur siang <2
jam, terbangun >3 kali pada malam hari, sering rewel dan tidurnya
menjadi tidak nyenyak. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Aryani dalam Wardani et al., (2023) yang menunjukkan
bahwa hasil sebelum diberikan pijat bayi memiliki kualitas tidur buruk
yaitu sebanyak 11 responden (68,8%), setelah diberikan tindakan pijat bayi
terjadi peningkatan kualitas tidur yaitu sebanyak 14 responden (87,5%)
memiliki kualitas tidur baik. Dapat dilihat bahwa kualitas tidur bayi
sebelum dilakukan Baby SPA yaitu memiliki kualits tidur yang buruk, dan
dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan sebelum dan sesudah dilakukan Baby SPA.
Menurut asumsi peneliti pada usia 3-12 bulan keadaan fisik bayi
sudah memungkinkan untuk di lakukan pemijatan, dan pada saat umur 3-
12 bulan adalah saat yang baik untuk mengatur pola tidurnya, Bayi yang
dikategorikan kualitas tidur yang cukup yaitu tidur pada malam sekurang-
kurangnya adalah 9-11 jam, demikian halnya bayi yang kualitas tidurnya
tergangu maka pertumbuhan dan perkembaganya juga ikut tergangu.
6. Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Sesudah Dilakukan Baby SPA
Berdasarkan tabel 13 menunjukkan bahwa mayoritas kualitas tidur
bayi Usia 3-12 bulan setelah dilakukan Baby SPA mengalami kualitas tidur
baik yaitu sebanyak 16 responden dengan persentase (76,2%). Kuesioner
untuk mengukur kualitas tidur bayi terdapat 3 soal. Kualitas tidur bayi usia
3-12 bulan setelah dilakukan Baby SPA didukung tingginya hasil dengan
mendapatkan nilai rata-rata yaitu 16 artinya dari 21 responden sejumlah 16
68
74

responden menjawab “Ya” dan yang menjawab “Tidak” sejumlah 5


responden.
Menurut Sekartini , Kualitas dan kuantitas tidur bayi berpengaruh
tidak hanya pada perkembangan fisik, juga terhadap perkembangan
emosionalnya. Bayi yang tidur cukup tanpa terbangun lebih bugar dan
tidak gampang rewel keesokan harinya. (Rohmawati & Dewi, (2019)).
Tidur yang nyenyak, Membuat pertumbuhan otak bayi akan mencapai
puncaknya karena tubuh bayi akan menghasilkan hormon pertumbuhan
tiga kali lebih banyak daripada ketika bayi terjaga. Oleh karena itu, bayi
yang tidur lebih lama, pertumbuhan dan perkembangan bayi akan tercapai
secara optimal dan itu akan memungkinkan tubuh untuk memperbaiki dan
memperbarui semua sel dalam tubuh (Welker dalam Haerani et al.,
(2019)).
Pijatan menyebabkan neurologis pada bayi yang dipijat lebih cepat
matang dari pada bayi yang tidak dipijat. Ini dibuktikkan pada kajian yang
diselenggarakan di Rainbow Babies and Childrens’s Hospital di Cleveland,
Ohio. Suatu tim peneliti dari Warwick Medical School dan Institute of
Education dari University of Warwick, meneliti massage yang diterapkan
kepada 598 bayi usia dibawah enam bulan. Hasil penelitian tersebut salah
satunya disebutkan bahwa pijatan dapat mempengaruhi keluarnya hormon
tidur melatonin, dimana dengan hormon tersebut bayi dapat memiliki pola
tidur yang teratur (Yulianingsih & Rasyid, 2020).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Haerani et al
(2019). Didapatkan bahwa terjadi peningkatan kualitas tidur bayi setelah
dilakukan pijat bayi yaitu yang semula 60 % mempunyai kualitas tidur
yang buruk setelah dilakukan Baby SPA mengalami kenaikan menjadi
73,33%. Artinya kualitas tidur bayi menjadi baik setelah dilakukan Baby
SPA. Penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
Abdullah & Haisah,(2022). Menunjukkan bahwa sebagian besar kualitas
tidur bayi umur 6-12 bulan setelah diberikan perlakuan Baby SPA
mengalami kualitas tidur baik yaitu sebanyak 12 bayi (80,0%). Hal ini
75

menunjukan ada peningkatan kualitas tidur bayi setelah diberikan


perlakukan Baby SPA dari pada bayi yang tidak melakukan Baby SPA.
Menurut peneliti bayi yang berumur 3-12 bulan lebih mudah diatur
jadwal tidurnya, sehingga bayi kualitas tidurnya dan tergolong
dikategorikan memiliki kualitas tidur baik. Oleh karena itu kebutuhan tidur
pada bayi sesuai usianya perlu mendapat perhatian dari keluarga agar
nantinya bayi dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal.
7. Efektivitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Baby SPA
Berdasarkan tabel 14 menunjukkan bahwa kualitas tidur bayi usia 3-
12 bulan sebelum dilakukan Baby SPA mayoritas kualitas tidur bayi
buruk yaitu sebesar 17 responden (81,0,%), kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan sesudah dilakukan Baby SPA mayoritas dari responden baik yaitu
sebesar 16 responden dengan persentase (76,2%). Pada penelitian ini
berdasarkan analisa menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan bantuan
program SPSS pada taraf kesalahan 5% dilakukan perhitungan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Hasil uji statistik wilcoxon diperoleh nilai p vulue 0,000 <
0,05, Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti terdapat efektivitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Kota Pekanbaru Tahun 2023.
Baby SPA merupakan upaya tradisional yang menggunakan
pendekatan holistik, melalui perawatan menyeluruh dengan menggunakan
metode kombinasi antara hydrotherapy (terapi air) dan massage (pijat)
yang dilakukan secara terpadu untuk menyeimbangkan tubuh, pikiran serta
perasaan (Kurniawati et al., 2020). Dengan diberikan Baby SPA pada bayi
dapat membantu stimulasi tumbuh kembang pada bayi. Hal tersebut dapat
menenangkan, membuat nyaman dan menjadikan bayi menjadi lebih segar.
Dengan adanya air yang bergerak yang menyebabkan adanya hantaman
pada bayi ketika berada di air memperlancar peredaran darah pada bayi
68
76

serta membuat bayi lebih rileks dari kelelahan pada saat bermain. Hal
tersebut akan menjadikan bayi akan tidur lebih lelap sehingga dapat
meningkatkan jam tidur bayi. Apabila bayi tidur nyenyak akan
meningkatkan adanya pengeluaran hormon yang dapat mengingkatkan
pertumbuhan dan perkembangan pada bayi (Ertiana & Miftakhul, 2021).

Menurut asumsi peneliti mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi


pertumbuhan perkembangan bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-
benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
adalah dengan melakukan Baby SPA.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam setiap penelitian tidak terlepas dari keterbatasan yang dapat


mempengaruhi kualitas hasil penelitian. Untuk itu ada beberapa hal yang
berkaitan dengan keterbatasan penelitian dan upaya untuk meningkatkan
kualitas penelitian yaitu :
1. Tidak semua responden dapat dengan mudah memahami pertanyaan
yang diajukan sehingga peneliti harus mengulang dan menjelaskan
kembali maksud dari pertanyaan yang telah diajukan kepada responden.
2. Penelitian ini menggunakan pendekatan Purposive sampling dimana
data yang diambil dengan mempertimbgkan hal tertentu.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang efektivitas Baby SPA terhadap


kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA tahun
2023 yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dilakukan Baby SPA di
Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Kota Pekanbaru Tahun 2023 mayoritas
kualitas tidur bayi adalah buruk sebanyak 17 responden dengan
persentase (81.0%).
2. Kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sesudah dilakukan dilakukan Baby
SPA di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Kota Pekanbaru Tahun 2023
mayoritas kualitas tidur bayi adalah baik sebanyak 16 responden dengan
persentase (76,2%).
3. Terdapat efektivitas Baby SPA terhadap kualitas tidur bayi usia 3-12
bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Kota Pekanbaru Tahun 2023.
Dengan hasil uji statistik wilcoxon yaitu p value adalah 0,000 < 0,05. Hal
ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, beberapa hal yang dapat


dilakukan sebagai bahan pertimbangan dalam hubungan efektivitas Baby SPA
terhadap kualitas tdiur bayi usia 3-12 bulan di Anaku kamiyu Mom n Baby
SPA tahun 2023 yaitu:
2. Bagi Tempat Peneliti
Diharapakan dapat dijadikan sebagai masukan Baby SPA kepada
bayi usia 3-12 bulan sebagai alternative untuk menigkatkan kualitas tidur

77
78

bayi, Serta perlu mengembagkan promosi dan edukasi tentang Baby SPA
kepada masyarakat khususnya orang tua bayi untuk meningkatkan kualitas
tidur bayi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan penyuluhan
yang disertai dengan demontrasi pemberian leaflet yang dapat dilakukan
melalui poyandu-posyandu oleh petugas kesehatan di Anaku Kamiyu Mom
n Baby SPA tahun 2023. Sehingga menjadi pedoman dalam meningkatkan
kualitas tidur bayi serta memberikan pendidikan kesehatan tentang
manfaat Baby SPA.
3. Bagi Universitas Hangtuah Pekanbaru

Diharapkan Universitas Hang Pekanbaru dapat menanbahkan bahan


bacaan dan juga refrensi mahasiswa yang berguna sebagai acuan dalam
melakukan penelitian.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya


Disarankan bagi peneliti selanjutnya melakukan penelitian yang
lebih mendalam lagi mengenai efektivitas Baby SPA terhadap kualitas
tdiur bayi usia 3-12 dengan cara memperluas variable penelitian agar lebih
mengerti dan bisa menjadi bahan tambahan bagi peneliti.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, V. I., & Haisah. (2022a). Efektifitas Baby Spa Terhadap Kualiatas
Tidur Bayi Umur5-12 Bulan., 4, 140–147.

Abdullah, V. I., & Haisah. (2022b). Efektivitas Baby SPA Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Umur 5-12 Bulan. Malahayati Nursing Journal, 4(1), 140–147.

Akib, H., & Merina, N. D. (2018). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur
Bayi Di Desa Bedadung Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Jurnal
Kesehatan Dr. Soebandi, 6(1), 462–468.

Asmawati. (2020). Pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi di
kelurahan tobat kota padangsidimpuan tahun 2020.

Badrus, R. A., & Khairoh, M. (2019). Effleurage Massage Aromatherapy


Lavender Sebagai Terapi Kualitas Tidur Malam Ibu Hamil. (C. J. Publishing,
Ed.). Surabaya.

Battya, A. A., & Nurhaeni, A. (2021). Baby and Mom Massage. (L. kursus dan
Pelatihan, Ed.). Pusat Pengembanhan Involusi Kesehatan.

Candraini, E. T., & Fitriana, L. B. (2019). Perbedaan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-
12 Bulan yang Dilakukan Baby Spa dan Tidak Dilakukan Baby Spa. Jurnal
Ilmu Keperawatan Anak, 2(2), 59. https://doi.org/10.32584/jika.v0i0.347

Desyanti, H. H., Hasim, E., Khomariyah, Z. Q., Ayu, W., Mahsusiah, O., &
Faulandia, I. (2023). Pengaruh Pendidikan Tentang Manfaat Baby Spa Untuk
Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi 3- Bulan : Literatur Review, 7(1),
1–6.

Ertiana, D., & Miftakhul, E. Y. (2021). The Effectiveness Of Massage and Baby
SPA (Swim) on the Suitability of the Development of Infants Aged 3-9
Months in Midwife Private Practice Zaenab in Sembung Hamlet, Tungklur
Village, Badas District, Kediri Regency. Jurnal Kebidanan Midwiferia, 7(2),
20–38. https://doi.org/10.21070/midwiferia.v7i2.1630

Eveline, & Djamaludin, N. (2010). Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita.
jakarta: PT WahyuMedia.
Fauziah, A., & Wijayanti, H. N. (2018). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan
Berat Badan Dan Kualitas Tidur Bayi Di Puskesmas Jetis Yogyakarta.
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan Dan Aplikasinya, 6(2), 14–19.

Galenia, M. (2019). Baby Spa Sentuhan Cinta Optimalkan Tumbuh Kembang


Anak (1st ed.). Jakarta: Penebar Plus+.

Gelenia, M. (2014). Home Baby "Spa Sentuhan Ajaib Intuk Optimaklan


Kecedasan Anak dan Tumbuh Kemabang Anak. jakarta: Jarakta.

Haerani, Jusni, Ashari, A., & Malandani, D. (2019). Peningkatan Kualitas Tidur
Bayi Dengan Treatment Baby Spa. Jmns (Journal of Midwifery and Nursing
Studies), 2(2), 6–11. Retrieved from http://e-
journal.aktabe.ac.id/index.php/jmns/article/view/26

Herman. (2020). the Relationship of Family Roles and Attitudes in Child Care
With Cases of Caput Succedeneum in Rsud Labuang Baji, Makassar City in
2018. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(2), 49–52.

Irianti, B., Karlinah, N., Hakameri, C. S., & Wahyuni, R. S. (2020). Efektivitas
Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi. (M. & A. Halid, Ed.). Makasar: PT
Masagena Mandiri Medica.

Istikhomah, H. (2020). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Lama Tidur Bayi Usia 3-6
Bulan di Desa Jemawan Kecamatan Jatinom Kabupaten Klaten. Jurnal
Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, 5(1), 14–22.
https://doi.org/10.37341/jkkt.v5i1.133

Khatimah, H., Muammar, M., & Rohana, R. (2019). Pengaruh Baby SPA (Solus
Per Aqua) Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan. Darussalam
Indonesian Journal of Nursing and Midwifery, 1(1), 40–46.

Kurniawati, A., Nurdianti, D., & N, R. (2020). Pengaruh Teknik Baby Solus Per
Aqua (Baby Spa) Terhadap Berat dan Panjang Badan Bayi 3-6 Bulan. Jidan
(Jurnal Ilmiah Bidan), 8(1), 1–6.

Lucin, Y. (2018). Pijat Bayi Modern Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi Di Baby
SPA Kota Palangka Raya. Jurnal Forum Kesehatan, 008, 0–3.
Malidiana, Y. E. (2021). Hubungan Frekuensi Baby Spa dengan Status Gizi Bayi
Usia 9-12 Bulan, 11(2), 89–99.

Mitra. (2015). Manajemen Dan Analisis Data Kesehatan. (OFFSET CV.ANDI,


Ed.). Yogyakarta: Yogyakarta.

Ningsih, E. S., Susila, I., Darwati, L., Idayanti, T., Sarliana, Kustini, Jamir, F.
(2022). Kumpulan Asuhan Kebidanan (Rizmedia P).

Noorbaya, S., Reni, D. P., & Lidia, B. (2018). Pengaruh Baby Spa (Solus Per
Aqua) Terhadap Peningkatan Berat Badan Pada Bayi Dengan Berat Badan
Rendah Usia 4-6 Bulan. Mahakam Midwifery Journal, 2(3), 187–193.

Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. (III Rineka cipta, Ed.).


Jakarta: Jakarta.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. jakarta: Salemba


Medika.

Prajayanti, H., Baroroh, I., & Artanti, S. (2018). Hubungan antara Frekuensi Baby
Spa dengan Pola Tidur pada Bayi Usia 6-12 bulan di Klinik Almawadah 2
Day Care Kabupaten Batang. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan,
Vol 4, 141–146.

Rohmah, S., Astuti, I., & Rosyeni, Y. (2016). Efektifitas Baby Spa Terhadap
Lama TIdur Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPM BIdan Siti Fatimah Kota Cimahi
Tahun 2016, Vol 2(02), 74–80.

Rohmawati, F., & Dewi, R. S. (2019). Pengaruh Baby Massage Terhadap Kualitas
Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan. Jurnal Kebidanan, 9(3), 108–113.

Rosalina, M., Novayelinda, R., & Lestari, W. (2022). Gambaran Kualitas Tidur
Bayi Usia 6-12 Bulan. Jurnal Medika Hutama, 3(4), 2956–2965.

Royhanaty, I., Putri, G. O. M., & Sary, H. (2018). Manfaat Baby Spa Dalam
Meningkatkan Kualitas Tidur Dan Menyusui. Prosiding Seminar Nasional
Unimus, 1, 1–9.

Sari, R. (2022). Pengaruh Baby Spa terhadap kualitas tidur usia 5-6 bulan., 10,
14–24.

68
Simanjuntak, E. H., Etty, C. R., & Ronni Naudur Siregar. (2022). Pengaruh Baby
SPA Terhadap Perkembangan Motorik Pada Bayi Usia 3-6 Bulan Di PMB
Fauziah Rita Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai, 7(1), 15–20.

Simanungkalit, H. M. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Pola Tidur Bayi Usia
0-6 Bulan. Mahakam Midwifery Journal (MMJ), 3(2), 18–23.

Siregar, K. A. (2019). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan dan
Panjang Badan Bayi Dipokesmas Kecamatan Kojo.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuntitatif,kualitatif, dan R&D (Bandung).


Bandung: Alfabeta, CV.

Sukmawati, E., & Nur Ima nah, N. D. (2020). Efektivitas Pijat Bayi Terhadap
Peningkatan Kualitas Tidur Bayi. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 13(1), 11–17.
https://doi.org/10.36746/jka.v13i1.49

Sulastri, D. A., Hartotok, & Muawanah, S. (2022). Hubungan pijat bayi terhadap
kenaikan berat badan bayi usia 6-12 bulan di Riu Mom Kids Baby SPA
Sukoharjo Kabupaten Pati, 43–52.

Sulrieni, I. N. (2021). Efektivas Baby Massage terhadap status gizi pada bayi di
Klinik Pratama Arabiah Kota Pekanbaru. Ensiklopedia of Journal, 3(2), 239–
245.

Sumiyati, I., Djami, M. E. U., Simatupang, E. J., Pusmaika, R., & Novrida, Y.
(2023). Pengaruh Baby SPA Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Di Klinik
Cinta Medika 4 . 0 Parung Panjang Bogor Tahun 2022 ., 8(1), 91–95.
https://doi.org/10.30829/jumantik.v8i1.14230

Supriatin, T., Nurhayani, Y., Ruswati, R., Trihandayani, Y., & Marwati, M.
(2022). Efektivitas Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 0-6 Bulan
Di Lemahabang Rt 001 Rw 001 Dusun 01 Cirebon 2022. Jurnal Ilmu
Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 13(02), 212–219.
https://doi.org/10.34305/jikbh.v13i02.575

Tridiyawati, F., Mariyani, & Maryati. (2022). Pertumbuhan Optimal Dengan Pijat
dan Baby SPA, 5(2), 29–39.
Wardani, J. V., Choirunissa, R., & Kundaryanti, R. (2023). Efektivitas Pijat Bayi
Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan. Jurnal Menara Medika, 5(2),
66–73.

Widhiastuti, R., Widyantoro, W. Y., & Ulfi. (2022). Hubungan Frekuensi Baby
Spa dengan Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Insan, Vol 6(1).

Widodo, A., & Afrina, D. N. (2013). Efetivitas Baby Spa Terhadap Lamanya
Tidur Bayi 3-4 Bulan. Fisioterapi, 1–10.

Yulianingsih, E., & Rasyid, P. S. (2020). Pijat Bayi Berpengaruh Terhadap


Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan. JIDAN (Jurnal Ilmiah Bidan), 7(1),
20–28.https://doi.org/10.47718/jib.v7i1.1089

68
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3

Surat Selesai penelitia


Lampiran 4
Lampiran 5

PERMOHONAN BERSEDIA MENJADI INFORMAN

Kepada Yth:
Bapak/ Ibu
di- Tempat
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program
Studi S1Kebidanan Universitas Hang Tuah Pekanbaru :
Nama : Nini Suriani

NIM : 19101031

Dengan ini saya memohon kesediaan bapak/ ibu untuk


menjadi informan dalam penelitian saya guna penyusunan skripsi
yang berjudul “Efektivitas Baby SPA Terhadap Kualitas Tidur
Bayi Usia 3-12 Bulan di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Kota
Pekanbaru Tahun 2023” penelitian ini tidak akan berakhir buruk
bagi bapak/ ibu, sehingga tidak perlu khawatir untuk memberikan
jawaban pada pertanyaan yang akan diajukan dan identitas bapak/ ibu
akan dirahasiakan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

(NINI SURIANI
Lampiran 6

PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

Lama Bekerja :

Menyatakan bersedia menjadi subjek penelitian dari :

Nama : Nini Suriani

NIM : 19101031

Setelah saya membaca prosedur penelitian yang terlampir, saya


mengerti dan memahami dengan benar prosedur penelitian dengan judul
“Efektivitas Baby SPA Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan
di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA Kota Pekanbaru Tahun 2023”,
saya menyatakan sanggup menjadi subjek penelitian beserta segala
resikonya dengan sebenar-benarnya tanpa paksaaan dari pihak manapun.

Pekanbaru, 2 April 2023

(Informan)
Lampiran 7

KUESIONER PENELITIAN
EFEKTIVITAS BABY SPA TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI
USIA 3-12 BULAN DI ANAKU KAMIYU MOM N BABY SPA
KOTA PEKANBARU TAHUN 2023

Kode Kuesioner :
Alamat :
Hari/Tanggal :
Berikan Tanda (√) pada pernyataan dibawah ini

A. Data Umum

1. Nama Bayi :

2. Usia Bayi :

3. Berat Badan :

4. Tinggi Badan :

5. Status Gizi :

6. Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

7. Lingkungan

Baik

Buruk

8. Baby SPA Sebelumnya

Sudah Pernah

Belum Pernah
B. Kualitas Tidur Bayi

1. Kualitas Tidur Bayi Sebelum Dilakukan Baby SPA

No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah bayi tidur malam ≤ 9 jam ?


2 Apakah bayi tidur malam terbangun ≥ 3 kali ?
3 Apakah bayi terbangun lamanya ≥ jam pada
malam hari

2. Kualitas Tidur Bayi Sesudah Dilakukan Baby SPA

No Pernyataan Ya Tidak

1 Apakah bayi tidur malam ≥ 9 jam ?


2 Apakah bayi tidur malam terbangun ≤ 3 kali ?

3 Apakah bayi terbangun lamanya ≤ 1 jam pada


malam hari ?

68
Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAN BABY SPA


No Langkah Baby SPA Ya Tidak
1 Pijat Bayi
● Mulailah memijat bayi mulai dari bagian kaki. Kaki
adalah bagian paling tidak sensitif. Oleh karena itu,
kaki merupakan tempat terbaik untuk memulai pijatan.
Pertama, peganglah kaki bayi pada pangkal paha.
 Kemudian gerakan tangan ke bawah secara bergantian
seperti sedang memerah susu sapi.

● Gerakan ini disebut perahan india. Lakukan gerakan


ini sebanyak 15 kali.
● Kemudian remas kaki si kecil dengan kedua tangan.

● Setelah itu buat gerakan seperti memerah mulai dari


pangkal paha sampai ujung kaki. Lakukan gerakan ini
selama 15 kali.
● Pijatlah telapak kalinya menggunakan kedua ibu jari
bunda secara bergantian.
● Lakukan pijatan ini dari arah tumit ke
perbatasan jari kaki. Lakukan sebanyak 60 kali.
● Pegang pergelangan kaki dengan tangan kiri.
Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari tangan kanan,
lakukan juga pemijatan pada jari-jari kaki dengan
gerakan memilin.
● Pegang pergelangan kaki dengan tangan kanan. Tekan
ujung telapak kaki dengan ibu jari, sedangkan telunjuk
menekan bantalan kaki atau bagian bawah jari.
Lakukan hal ini selama 5 detik.
● Lalu pindahkan telunjuk ke baagian tengah telapak
kaki. Lakukan gerakan ini selama 5 detik
● Gerakan selanjutnya adalah thumb press. Tekan-tekan
telapak kaki si kecil dengan
menggunakan kedua ibu jari.
● Lakukan dengan lembut pada bagian bawah, tengah,
atas, tengah, dan kembali ke bawah. Lakukan ini
sebanyak empat kali putaran.
● lakukan gerakan mengurut dengan ibu jari pada
punggung kaki, dari jari kaki ke arah pergelangan
kaki. Lakuin ini sebanyak 60 kali.
● Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran- lingkaran
kecil di sekeliling pergelangan kaki dan mata kaki.
Lakukan dengan lembut sebanyak 60 kali.
● Langkah selanjutnya adalah swedish milking atau
perahan cara swedia. Gerakan seperti memeras susu
sapi ini sama seperti indian milking, tetapi lakukan
dari pergelangan kaki menuju pangkal paha. Lakukan
sebanyak 15 kali.
● Lakukan gerakan memilin atau rolling dari pangkal
paha ke arah bawah sebanyak 8 kali.
● Lakukan semua gerakan pada kaki lainnya.

● Jangan lupa, usap kedua kaki si kecil dengan tekanan


lembut dari paha ke arah pergelangan kaki. Ini
merupakan gerakan akhir untuk bagian kaki
● Water wheel A :
Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti
mengusap dari bawah perut, bergantian dengan tangan
kanan dan kiri. Lakukan sebanyak 30 kali

● Water wheel B:
● Letakan satu tangan di atas perut, kemudian tangan
yang lain mengusap dari dada ke arah perut sebanyak
15 kali.
● Open book
Letakan kedua ibu jari di samping kanan kiri pusar
perut dan gerakan ke arah samping kiridan kanan.
● Sun and moon
Pertama-tama buat gerakan sun, yaitu membuat satu
lingkaran penuh searah jarum jam dengan tangan kiri
● Kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seolah
membentuk gambar matahari) lakukan gerakan ini
beberapa kali.
● Setelah gerakan sun kemudian disusul dengan gerakan
moon. Gerakan ini, yaitu membuat gerakan setengah
lingkaran. Gunakan tangan kanan dan mulai dari bagian
kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi.

68
● Lakukan gerakan sun and moon ini bersamaan. Tangan
kiri selalu membuat bulatan penuh (sun/matahari)
● Sedangkan tangan kanan akan membuat gerakan
setengah lingkaran (moon/bulan).
● Langkah selanjutnya adalah I Love You. Gerakan ini
berfungsi untuk mencegah kolik pada si kecil. Pijatlah
perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan
menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf
"l"
● Untuk gerakan Love, pijatlah perut bayi membentuk
huruf "L" terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas.
kemudian dari kiri atas
ke kiri bawah.

● Selanjutnya adalah gerakan You. Pijatlah perut bayi


membentuk huruf "U" terbalik, mulai dari kanan bawah
(daerah usus buntu) ke atas.
● Kemudian ke kiri, ke bawah, dan berakhir di perut kiri
bawah. Lakukan gerakan ini sebanyak 4 (empat)
putaran.
● Gerakan selanjutnya adalah walking fingers atau jari-
jari berjalan. Letakkan ujung jari-jari salah satu tangan
bunda pada perut bayi bagian kanan.
● Lakukan gerakan seperti berjalan dengan
menggunakan jari-jari dari perut bagian kanan ke
bagian kiri. Ulang sebanyak 6-7 kali. Gerakan ini
berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung
udara pada perut si kecil.
● Buatlah gerakan yang menggambarkan love atau hati
dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak
tangan bunda di tengah dada bayi.
● Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher

● Kemudian ke samping di atas tulang selangka

● Lalu, ke bawah membentuk hati atau bentuk love dan


kembali ke ulu hati.
Lanjutkan dengan gerakan menyilang, dimulai dengan
tangan ka membuat gerakan memijat menyilang dari
tengah dada ke arah b kanan,dan kembali ke perut kiri

● Kemudian tangan kiri dari tengah dada ke arah bahu


kiri.
● Setelah itu, kembali ke perut bagian kanan. Lakukan
bergantian sebanyak 14 kali
● Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas
ke bawah sebanyak 10 kali. Namun, jika terdapat
pembengkakan kelenjar daerah ketiak, sebaiknya
gerakan ini tidak dilakukan.
● Kemudian lakukan relaksasi atau pelemasan otot pada
tangan kiri dengan gerakan milking atau perahan cara
India. Lakukan sebanyak 20 kali.
● Selanjutnya adalah gerakan seperti memeras tangan si
kecil, mulai dari pangkal tangan sampai ke ujung
tangan sebanyak 6-7 kali.
● Pijatlah punggung tangan menggunakan kedua ibu jari
bunda secara bergantian, mulai dari arah pergelangan ke
jari-jari tangan. Lakukan sebanyak 40 kali.
● Gerakan ke pergelangan jari jari tangan bayi bunda.
Masih dengan ibu jari, buatlah lingkaran lingkaran kecil
di sekeliling pergelangan tangan lakukan sebanyak 60
kali.
● Kemudian dengan telunjuk dan ibu jari bunda, lakukan
juga pemijatan pada jari-jari tangan dengan gerakan
memilin.
● Lakukan gerakan memilin atau rolling pada tangan dari
pangkal tangan ke pergelangan sebanyak 8 kali
● Lakukan seluruh gerakan pada tangan lainnya.

● Untuk memijat daerah muka tidak perlu


menggunakan minyak pijat. 2. Letakkan jari-jari kedua
tangan bunda pada pertengahan dahi.
● Letakan jari-jari kedua tangan bunda pada pertengahan
dahi.
● Tekankan jari-jari bunda dengan lembut mulai dari
tengah dahi keluar ke samping kanan dan kiri seolah
menyetrika dahi, lakukan sebanyak 10 kali.
● Letakkan kedua ibu jari bunda di antara kedua alis
mata.
● Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut
pada alis mata.

68
● Kemudian di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke
samping, lakukan sebanyak empat kali
● Gerakan selanjutnya, letakkan kedua ibu jari bunda
pada pertengahan alis.
● Kemudian tekan ibu jari bunda dari
pertengahan alis.
● Lalu turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan
membuat gerakan ke samping lalu ke atas seolah
membuat bayi tersenyum. Lakukan sebanyak enam
kali.
● Letakkan kedua ibu jari bunda di atas mulut di bawah
sekat hidung.
● Gerakkan kedua ibu jari bunda dari tengah ke
samping sebanyak 10 kali.
● Letakkan kedua ibu jari bunda di tengah dagu dan
pijat ke arah samping sebanyak 10 kali.
● Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran
lingkaran kecil di daerah rahang bayi.
● Dengan mempergunakan ujung- ujung jari, berikan
tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan
dan kiri.
● Tengkurapkan bayi melintang di depan bunda dengan
kepala sebelah.
● Taruhlah tangan bunda di kiri dan kaki di sebelah
kanan. punggung bayi, pijatlah
sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju
mundur menggunakan kedua telapak tangan.
● Lakukan dari leher ke bawah sampai ke pantat bayi,
lalu kembali lagi ke leher.
● Gerakan selanjutnya, pegang pantat bayi
dengan tangan kanan dan dengan tangan kiri, mulai
dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan
kanan yang menahan pantat bayi.
● Ulangi gerakan memijat punggung tadi, tetapi kali ini
tangan kanan memegang kaki bayi dan gerakan
dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi.
● Buat gerakan melingkar kecil jari bunda, batas
tengkuk sampai ke pantat di punggung menggunakan
dari sebelah kiri dan kanan
● Buatlah gerakan lingkaran lingkaran kecil di daerah
punggung bagian bawah
● Kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah
pantat.
● Terakhir, buat gerakan menggaruk dari pangkal leher
ke arah bawah sampai pantat si kecil
2 Senam Bayi

● Sebelum melakukan renang, sebaiknya dilakukan


pemanasan pada si kecil.
● Gerakkan tangan kanan si kecil ke arah atas sehingga
ketiaknya terbuka, sedangkan tangan kiri ditaruh di
depan dada. Lakukan delapan kali dan bergantian pada
tangan lainnya.
● Lakukan gerakan membuka dan menutup tangan
didepan dada sebanhyak 18 kali
● Selanjutnya adalah gerakan silang. Taruh tangan si
kecil di depan dada, berguna antara tangan kiri dan
kanan.
● Tekuk kaki sehingga dengkul berada di perut,
bersamaan dengan itu lengan kanan sehingga bertemu
dengan bayi. hitungan dan juga sebaliknya sebanyak
delapan hitungan.
● Tekuk kedua kaki sehingga dengkul menyentuh perut.
Lakukan gerakan ini kaki kanan dan kaki kiri
bergantian delapan kali. Kemudian lakukan dengan
kanan dan kaki kiri bersamaan.
● Lakukan gerakan kaki kiri menyilang pada kaki kanan
dan sebaliknya, juga sebanyak delapan hitungan
● Angkat kedua kaki si kecil membentuk sudut 90
derajat. Lakukan sebanyak delapan hitungan.
3 Renang Bayi

 Pasangkan neck ring atau pelampung leher pada si kecil


sebelum berenang
 Pastikan klip berada di belakang kepala dan dagu si
kecil berada pada cekungan yang ada pada neck ring.
 Masukkan si kecil perlahan-lahan ke dalam air.
Gerakkan tangan dan kakinya di dalam air.
 Biarkan si kecil berenang dan menggerakkan seluruh
anggota tubuhnya
68
Lampiran 9

LEAFLET
Lampiran 10
MASTER TABEL

DATA UMUM DATA KHUSUS


No.
Responden Usia BB TB Status Jenis Lingkungan SPA KUALITAS TIDUR SEBELUM KUALITAS TIDUR SESUDAH
Bayi Gizi Kelamin Sebelumnya DILAKUKAN BABY SPA DILAKUKAN BABY SPA
1 2 3 Jml Kode Kriteria 1 2 3 Jml Kode Kriteria
Skor Skor
1 2 2 1 2 1 1 1 1 0 0 1 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
2 2 2 1 2 2 1 2 0 1 0 1 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
3 2 2 1 2 2 1 2 0 1 0 1 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
4 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 1 Baik 1 1 1 3 1 Baik
5 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 1 Baik 1 0 1 2 0 Buruk
6 3 2 1 2 1 1 1 1 0 0 1 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
7 1 3 1 3 1 1 2 0 0 1 2 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
8 3 3 1 2 1 1 2 1 0 0 1 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
9 1 2 1 3 1 1 2 1 0 1 2 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
10 3 2 1 1 2 1 2 0 0 1 1 0 Buruk 1 0 1 2 0 Buruk
11 3 1 2 2 2 1 2 1 0 1 2 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
12 3 1 2 2 2 1 2 0 1 1 2 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
13 3 2 2 2 1 1 2 0 0 1 1 0 Buruk 1 0 0 1 0 Buruk
14 3 2 2 2 1 1 2 0 1 0 1 0 Buruk 0 1 1 2 0 Buruk
15 3 2 1 2 1 1 2 1 1 1 3 1 Baik 0 0 1 1 0 Buruk
16 1 2 1 2 2 1 2 0 0 1 1 0 Buruk 1 0 0 1 0 Buruk
17 1 2 2 3 2 1 2 1 1 0 2 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
18 3 3 2 3 2 1 2 1 1 1 3 1 Baik 0 0 1 1 0 Buruk
19 3 2 2 2 1 1 2 0 1 0 1 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
20 2 2 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
21 3 1 2 2 2 1 2 0 0 0 0 0 Buruk 1 1 1 3 1 Baik
Lampiran 11

Frequency Table

Usia

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

3-6 5 23,8 23,8 23,8

6-9 4 19,0 19,0 42,9


Valid
9-12 12 57,1 57,1 100,0

Total 21 100,0 100,0

Berat Badan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang 3 14,3 14,3 14,3
(-3 SD sampai < -2 SD)
Normal 15 71,4 71,4 85,7
( -2 SD Sampai +1 SD)
Valid
Lebih 3 14,3 14,3 100,0
(>+1 SD)
Total 21 100,0 100,0

Tinggi Badan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tinggi Badan Normal 12 57,1 57,1 57,1
(-2 SD Sampai +3 SD)
Pendek ( Stunting) 9 42,9 42,9 100,0
Valid
( -3 SD Sampai <-2 SD)

Total 21 100,0 100,0

Setatus Gizi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Gizi Kurang 1 4,8 4,8 4,8
( -3 SD Sampai <-2 SD)
Gizi Baik 16 76,2 76,2 81,0
( -2 SD sampai +1 SD)
Valid
Resiko Gizi Lebih 4 19,0 19,0 100,0
(>+ SD Sampai +2 SD)
Total 2168 100,0 100,0
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Laki-Laki 12 57,1 57,1 57,1

Valid Perempuan 9 42,9 42,9 100,0

Total 21 100,0 100,0

Lingkungan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 21 100,0 100,0 100,0

Baby SPA Sebelumnya

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Sudah Pernah 3 14,3 14,3 14,3

Valid Belum Pernah 18 85,7 85,7 100,0

Total 21 100,0 100,0

Kualitas Tidur Pre


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Buruk 17 81,0 81,0 81,0

Valid Baik 4 19,0 19,0 100,0

Total 21 100,0 100,0

Kualitas Tidur Post

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Buruk 7 33,3 33,3 33,3

Valid Baik 14 66,7 66,7 100,0

Total 21 100,0 100,0


Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
PRE 21 100,0% 0 0,0% 21 100,0%
POST 21 100,0% 0 0,0% 21 100,0%

Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 1,52 ,203
Lower Bound 1,10
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 1,95

5% Trimmed Mean 1,53

Median 1,00

Variance ,862
PRE Std. Deviation ,928

Minimum 0

Maximum 3

Range 3

Interquartile Range 1
Skewness ,338 ,501
Kurtosis -,709 ,972
Mean 2,71 ,122
Lower Bound 2,46
95% Confidence Interval for Mean
Upper Bound 2,97

5% Trimmed Mean 2,79

Median 3,00

Variance ,314
POST Std. Deviation ,561

Minimum 1

Maximum 3

Range 2

Interquartile Range 1
Skewness -1,920 ,501
Kurtosis 3,182 ,972

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


PRE ,285 21 ,000 ,857 21 ,006
POST ,457 21 ,000 ,569 21 ,000
68
a. Lilliefors Significance Correction
Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
Negative Ranks 0 ,00 ,00
b
Positive Ranks 17 9,00 153,00
POST - PRE c
Ties 4

Total 21

a. POST < PRE


b. POST > PRE
c. POST = PRE

Test Statisticsa
POST - PRE

b
Z -3,729

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.
Lampiran 12

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING

Nama : Nini Suriani


Nim : 19101031
Judul : Efektivitas Baby SPA Terhadap Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-12 Bulan Di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
Kota Pekanbaru Tahun 2023
Pembimbing I : Berliana Irianti, S.SiT.,Bd.,M.Keb
Program Studi : S1 Kebidanan

No Tanggal Bimbingan Saran / Masukan Paraf KET


1 4 November 2022 Perbaiki judul
2 7 November 2022 Acc judul
3 17 November 2022 Perbaikan Bab 1
4 7 Desember Perbaikan Bab I-III
Tambah Literatur
5 27 Desember Bab II Mandeley
Bab III, Sampel,
Analisis dada,
Kuesioner, dan Master
Tabel.
6 24 Januari 2023 Acc Proposal
7 16 Mei 2023 Revisi Bab IV dan V
8 25 Mei 2023 Cara menghitung status
gizi dari BB dan TB
Serta Perbaikan Master
Tabel
9 30 Mei 2023 Tmbahkan Jurnal
10 06 Juni 2023 Perbaikan Bab V
11 Acc Skripsi

68
LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING II

Nama : Nini Suriani


Nim : 19101031
Judul : Efektivitas Baby SPA Terhadap Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-12 Bulan Di Anaku Kamiyu Mom n Baby SPA
Kota Pekanbaru Tahun 2023
Pembimbing II : Riza Febrianti, S.SiT., Bd.,M.Keb
Program Studi : S1 Kebidanan

No Tanggal Bimbingan Saran / Masukan Paraf KET


1 4 November 2022 Acc Judul
2 28 November 2022 Proposal Bab 1-III
3 29 November 2022 Proposal Bab 1-III
4 14 Desember 2022 Perbaikan Proposal
5 24 Januari 2023 Acc Proposal
6 07 Juni 2023 Perbaikan BAB IV
dan Bab V
7
8
Lampiran 13

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai