Anda di halaman 1dari 110

PENGARUH MUTU PELAYANAN ANC TERHADAP KEPUASAN

IBU DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANC DI


PUSKESMAS MUARA LEMBU KABUPATEN
KUANTAN SINGINGI

SKRIPSI

Oleh :

ALYULI YERSIH
NIM. 1903021429

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
PEKANBARU
2021
PENGARUH MUTU PELAYANAN ANC TERHADAP KEPUASAN
IBU DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANC DI
PUSKESMAS MUARA LEMBU KABUPATEN
KUANTAN SINGINGI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Terapan Kebidanan

ALYULI YERSIH
NIM. 1903021429

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH


PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN
PEKANBARU
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : Alyuli Yersih


NIM : 1903021429
Program Studi : Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Judul Skripsi : Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam
Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi

Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan


Dewan Penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal 19 Februari 2021

Mengesahkan :
Dewan Penguji

Wira Ekdeni Aifa, SST, M.Kes ( )


NIDN. 1015068803

Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes ( )


NIDN. 1007098701

Komaria Susanti, SST, M.Kes ( )


NIDN. 1029019002

Mengetahui
Ketua STIKes Al Insyirah Pekanbaru

Dr. Ns. Hj. Rifa Yanti, S. kep. M. Biomed


Ketua Prodi D IV Bidan Pendidik
NIDN. 1015107503

ii

Fajar Sari Tanberika, SST,M.Kes.


HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Alyuli Yersih


NIM : 1903021429
Program Studi : Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Judul Skripsi : Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam
Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi

Skripsi ini telah disetujui untuk di laksanakan ujian pada tanggal 19 Februari 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Pekanbaru, 19 Februari 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes Komaria Susanti, SST, M.Kes


NIDN. 1007098701 NIDN. 1029019002

iii
PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Alyuli Yersih


NIM : 1903021429
Program Studi : Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Jenjang : Program Sarjana Terapan

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan

skripsi yang berjudul :

“Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam Melakukan

Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi”.

Apabila suatu saat nanti terbukti melakukan tindakan plagiat, maka saya akan

menerima sanksi yang telah ditetapkan berupa pencabutan gelar akademik, serta

sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Pekanbaru, 19 Februari 2021

Alyuli Yersih
NIM. 1903021429

iv
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Insyirah Pekanbaru
Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Skripsi,19 Februari 2021

Alyuli Yersih
1903021429

Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam Melakukan


Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

xvi + 61 Halaman + 14 Tabel + 2 Gambar + 11 Lampiran

ABSTRAK

Pelayanan ANC berkualitas dapat meningkatkan kepuasan ibu terhadap pelayanan


ANC sehingga cakupan ANC akan meningkat.Masalahnya masih banyak ibu hamil
yang tidak mau melakukan peeriksaan ANC di puskesmas karena merasa tidak puas
terhadap pelayanan ANC yang diberikan sehingga capaian cakupan ANC tidak
tercapai. Capaian cakupan ANC merupakan gambaran dari mutu pelayanan yang
diberikan oleh bidan. Puskesmas Muara Lembu salah satu puskesmas di wilayah
kerja Kabupaten Kuantan Singingi dengan cakupan ANC yang tinggi pada tahun
2019 yaitu 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu
pelayanan ANC terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC. Jenis
penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Waktu penelitian
dilaksanakan dari bulan Juni –Februari 2021. Populasi 286 ibu hamil, sampel
sebanyak 167 responden yang diambil menggunakan purposive sampling. Instrumen
penelitian kuesioner. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji
chi-square. Hasil penelitian diperoleh reliability pelayanan ANC adalah baik
sebanyak 53,3%, responsiveness baik 59,9%, assurance baik 56,3%, empathy baik
59,9%, tangibles baik 56,3% dan kepuasan ibu hamil melakukan ANC adalah puas
sebanyak 59,3%. Hasil uji chi-square ada pengaruh reliability (p = 0,000),
responsiveness (p = 0,008), assurance (p = 0,002), empathy (p = 0,003) dan
tangibles (p = 0,005) terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC
Disimpulkan ada pengaruh mutu pelayanan ANC terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya
bidan untuk mempertahankan mutu pelayanan ANC di Puskesmas Muara Lembu
serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk mningkatkan kepuasan pasien
terutama pada pelayanan KIA.

Kata kunci : Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangibles,


Kepuasan, ANC
Referensi : 25 Buku, 20 Jurnal (2013-2019)

v
Al Insyirah College of Health Sciences, Pekanbaru
Midwifery Program Study
Script, 19 February 2021
Alyuli Yersih
1903021429

Effect of ANC Service Quality on Maternal Satisfaction in Conducting ANC


Examinations at Muara Lembu Public Health Center, Kuantan Singingi Regency

xvi + 61 Pages + 14 Tables + 2 Pictures + 11 Attachment

ABSTRACT

Quality ANC services can increase maternal satisfaction with ANC services so that
ANC coverage will increase. The problems, there are still many pregnant women
who do not want to do ANC examinations at puskesmas because they are not
satisfied with the ANC services provided so that the ANC coverage achievement is
not achieved The ANC coverage achievement is an illustration of the quality of
services provided by midwives. Muara Lembu Puskesmas is one of the health centers
in the working area of Kuantan Singingi Regency with high ANC coverage in 2019,
namely 100%. This study aims to determine the effect of ANC service quality on
maternal satisfaction in conducting ANC examinations. This type of research is
quantitative with a cross sectional approach. research was conducted from June-
December 2020. Population 286 pregnant women, a sample of 167 respondents who
were taken using purposive sampling. The research instrument was a questionnaire.
Data were analyzed by univariate and bivariate using the chi-square test. The results
showed that the ANC service reliability was good as much as 53.3%, good
responsiveness was 59.9%, good assurance was 56.3%, good empathy was 59.9%,
good tangibles was 56.3% and the satisfaction of pregnant women doing ANC was
satisfied as much 59.3%. The results of the chi-square test showed the effect of
reliability (p = 0.000), responsiveness (p = 0.008), assurance (p = 0.002), empathy
(p = 0.003) and tangibles (p = 0.005) on maternal satisfaction in performing ANC
examinations. It is concluded that there is an effect of the quality of ANC services on
maternal satisfaction in conducting ANC examinations. It is recommended to health
workers, especially midwives, to maintain the quality of ANC services at Muara
Lembu Health Center and improve the quality of health services to increase patient
satisfaction, especially in KIA services.

Keywords : Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangibles,


satisfaction, ANC
References : 25 books, 20 journals (2013-2019)

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Alyuli Yersih


Tempat/Tanggal Lahir : Pulau Komano/27 Juli 1988
Alamat : Dusun Koto Tuo, Kuantan Singingi
Alamat Instansi : Puskesmas Muara Lembu
No Telp/HP : 081378388669
Ayah : Aspa Yuli
Ibu : Lela Asmah

Riwayat Pendidikan :
1. SDN 024 Koto Sentajo Tahun 194-2000
2. SLTPN 03 Muaro Sentajo Tahun 2000-2003
3. MAN 01 Taluk Kuantan Tahun 2003-2006
4. DIII Kebidanan STIKes Putra Abadi Langkat, Medan Tahun 2006-2009

Riwayat Pekerjaan :
1. Bidan PTT di Desa PKL Indarung, Kabupaten Kuantan Singingi dati tahun 2010-
2017
2. PNS di Puskesmas Muara Lembau Kabupaten Kuantan Singingi dati tahun 2017-
sekarang

vii
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “Pengaruh

Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam Melakukan Pemeriksaan ANC

di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi”. Skripsi ini dibuat

sebagai salah satu persyaratan akademik dalam rangka menyelesaikan kuliah di

Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Al Insyirah PekanBaru.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Dr. Ns. Hj. Rifa Yanti, S. Kep, M. Biomed, selaku Ketua STIKes Al Insyirah

Pekanbaru.

2. Riski Novera Yenita, MKL, selaku Wakil Ketua I STIKes Al Insyirah Pekanbaru.

3. H. Rendi Rindika, SE, MM, selaku Plh. Wakil Ketua II STIKes Al Insyirah

Pekanbaru.

4. Suci Amin, MMR, selaku Wakil Ketua III STIKes Al Insyirah Pekanbaru.

5. Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi Kebidanan

Program Sarjana Terapan STIKes Al Insyirah Pekanbaru sekaligus pembimbing I

yang telah meluangkan waktu dan pikiran beliau dalam memberikan bimbingan,

petunjuk dan saran kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat dilaksanakan .

6. Komaria Susanti, SST, M.Kes selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan pikiran beliau dalam memberikan bimbingan, petunjuk dan saran

kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

viii
7. Wira Ekdeni Aifa, SST, M.Kes selaku penguji skripsi ini

8. Seluruh staf dosen pengajar dan administrasi STIKes Al Insyirah Pekanbaru yang

telah memberikan ilmu dan tenaga sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9. Paling utama peneliti ucapkan terima kasih kepada Orang tua serta keluarga atas

doa dan dukungannya serta pengorbanan yang telah diberikan dan harapan yang

selalu menjadi semangat setiap langkah untuk mencapai cita-cita.

10. Rekan-rekan sesama mahasiswi Program Studi Kebidanan Program Sarjana

Terapan STIKes Al Insyirah Pekanbaru yang memberikan dukungan moril

kepada peneliti.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah

diberikan dan semoga skripsi ini berguna baik bagi diri kami sendiri maupun pihak

lain yang memanfaatkan.

Pekanbaru, 19 Februari 2021


Peneliti

Alyuli Yersih
1903021429

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS............................................... iv
ABSTRAK............................................................................................................ iv
ABSTRACT........................................................................................................... v
RIWAYAT HIDUP............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR......................................................................................... vii
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 6
1.4.1 Bagi Puskesmas Muara Lembu.......................................... 6
1.4.2 Bagi STIKes Al-Insyirah................................................... 7
1.4.3 Bagi Ibu Hamil................................................................... 7
1.4.4 Bagi Peneliti ...................................................................... 7
1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya................................................... 7
1.5 Penelitian Terkait........................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Antenatal Care............................................................................... 10
2.1.1 Pengertian ......................................................................... 10
2.1.2 Tujuan Antenatal Care...................................................... 11
2.1.3 Tahap pemeriksaan Antenatal Care.................................. 12
2.1.4 Jadwal pemeriksaan antenatal care .................................. 13
2.2 Kunjungan Ibu Hamil.................................................................... 13
2.2.1 Kunjungan Baru Ibu Hamil ( KI )..................................... 13
2.2.2 Kunjungan ibu hamil yang ke empat ( K4 )...................... 15
2.3 Kebijakan Pelaksanaan Pelayanan Antenatal................................ 17
2.3.1 Kebijakan Program............................................................ 17
2.3.2 Kebijakan teknis................................................................ 18
2.3.3 Syarat Pelayanan Kesehatan.............................................. 24
2.4 Kepuasan Pasien............................................................................ 26
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pasien.............................................. 26
2.4.2 Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan... 26
x
2.4.3 Aspek Mutu terhadap Kepuasan Pasien............................ 27
2.4.4 Hubungan Dimensi Mutu terhadap Kepuasan Pasien....... 28
2.5 Kerangka Teori.............................................................................. 30
2.6 Kerangka Konsep Penelitian......................................................... 30
2.7 Hipotesis Penelitian....................................................................... 31

BAB IIIMETODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian.............................................................................. 32
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 32
3.2.1 Waktu Penelitian............................................................... 32
3.2.2 Tempat Penelitian.............................................................. 32
3.3 Populasi dan Sampel...................................................................... 32
3.3.1 Populasi............................................................................. 32
3.3.2 Sampel............................................................................... 33
3.4 Teknik Pengambilan Sampel......................................................... 33
3.4.1 Kriteria Inklusi .................................................................. 33
3.4.2 Kriteria Ekslusi.................................................................. 33
3.5 Sumber Data.................................................................................. 34
3.5.1 Data Primer........................................................................ 34
3.5.2 Data Sekunder................................................................... 34
3.6 Teknik Pengumpulan Data............................................................ 34
3.6.1 Tahap persiapan ................................................................ 34
3.6.2 Tahap pelaksanaan............................................................. 35
3.7 Definisi Operasional...................................................................... 35
3.8 Uji Validitas dan Reabilitas........................................................... 37
3.9 Teknik Pengolahan Data................................................................ 38
3.10 Uji Validitas dan Reabilitas........................................................... 39
3.11 Analisa Data.................................................................................. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Tempat Penelitian........................................................ 41
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 41
4.2.1 Analisis Univariat.............................................................. 41
4.2.2 Analisis Bivariat................................................................. 43
4.3 Pembahasan .................................................................................. 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan.................................................................................... 59
5.2 Saran.............................................................................................. 60
5.2.1 Bagi STIKes Al Insyirah.................................................... 60
5.2.2 Bagi Puskesmas Koto Baru................................................ 60
5.2.3 Bagi Responden................................................................. 60
5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Informasi yang diberikan pada setiap Kunjungan Antenatal............ 16

Tabel 2.2 Indikator Dimensi Layanan Kesehatan............................................. 24

Tabel 3.1 Defenisi Operasional Penelitian dan Pengukuran Variabel.............. 36

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dimensi mutu reliability di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi............................................... 41

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dimensi mutu responsiveness di Puskesmas


Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.................................... 42

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi dimensi mutu assurance di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi............................................... 42

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi dimensi mutu empathy di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi............................................... 42

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi dimensi mutu tangibles di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi............................................... 43

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kepuasan ibu hamil melakukan ANC di


Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi................. 43

Tabel 4.7 Pengaruh dimensi mutu reliability terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi........................................................... 43

Tabel 4.8 Pengaruh dimensi mutu responsiveness terhadap kepuasan ibu


dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi........................................................... 44

Tabel 4.9 Pengaruh dimensi mutu assurance terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi........................................................... 45

Tabel 4.10 Pengaruh dimensi mutu empathy terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi........................................................... 46

Tabel 4.11 Pengaruh dimensi mutu tangibles terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi........................................................... 47
xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori................................................................................... 30

Gambar 2.2 Kerangka Konsep................................................................................ 31

xiii
DAFTAR SINGKATAN

AIDS : Acquired Immune Deficiency Syndrome

ANC : Antenatal Care

AKI : Angka Kematian Ibu

DM : Diabetes Melitus

K1 : Kunjungan Pertama

K4 : Kunjungan keempat

Menkes : Menteri Kesehatan

P4K : Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi

PMS : Penyakit menular Seksual

USG : Ultrasonography

WHO : World Health Organitation

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 : Master Tabel

Lampiran 5 : Output SPSS

Lampiran 6 : Planing Of Action

Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 8 : Rekapitulasi Data

Lampiran 9 : Surat Keterangan Selesai Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 10 : Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 11 : Lembar Konsultasi

xv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap wanita hamil, melahirkan dan nifas berisiko mengalami komplikasi

yang mengancam jiwanya Komplikasi kehamilan dan persalinan merupakan

penyebab langsung kematian ibu (Saroha, 2014). Menurut World Health

Organitation (WHO) Sekitar 830 wanita meninggal karena komplikasi kehamilan

atau persalinan di seluruh dunia setiap hari dan 303.000 wanita meninggal selama

masa kehamilan dan persalinan setiap tahunnya. Rasio kematian ibu di negara

berkembang adalah 239 per 100.000 kelahiran hidup lebih besar dibandingkan

Negara maju sebanyak 12 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2019).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi karena masih

jauh dari target pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan

pemerintah pada goal ke tiga yaitu menurunkan AKI hingga 70 per 100 ribu pada

tahun 2030. Angka kematian ibu tahun 2018 di Indonesia yang berkaitan dengan

kehamilan, persalinan, dan nifas sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup

(Kemenkes, 2018). Kasus kematian ibu di Provinsi Riau tahun 2018 sebanyak 109

kasus. Angka kematian ibu di Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2018

sebanyak 12 orang (Dinkes Riau, 2018).

Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu adalah dengan

memberikan asuhan Antenatal Care (ANC). diberikan pada ibu sebelum melahirkan

atau dalam masa kehamilan sebagai upaya yang dilakukan. Antenatal care atau

pelayanan antenatal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih dan

profesional dapat mencegah dan mendeteksi komplikasi pada janin dan ibu hamil
1
2

lebih awal sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dikemudian hari

(Walyani, 2015).

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya. Oleh karena itu, Selama masa kehamilan dilakukan sekurang-kurangnya 4

(empat) kali selama masa kehamilan yang dilakukan 1 (satu) kali pada trimester

pertama, 1 (satu) kali pada trimester kedua; dan 2 (Dua) kali pada trimester ketiga.

Pelayanan Kesehatan Masa Hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil

memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani

kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat

dan berkualitas (Kemenkes, 2014).

Pelayanan ANC berkualitas mempunyai kedudukan penting dalam upaya

menurunkan angka kematian ibu dan bayi, karena melalui pelayanan ANC yang

profesional dan berkualitas, ibu hamil memperoleh pendidikan tentang cara menjaga

diri agar tetap sehat, mempersiapkan kelahiran bayi yang sehat, serta meningkatkan

kesadaran dan pengetahuan tentang kemungkinan adanya risiko atau terjadinya

komplikasi dalam kehamilan, sehingga dapat dicapai kesehatan yang optimal dalam

menghadapi persalinan dan nifasnya (Hendarwan, 2018).

Berdasarkan data Kemenkes (2018), cakupan kunjungan keempat ibu hamil

(K4) pada tahun 2018 sebesar 88,03% belum memenuhi target Rencana Strategis

(Renstra) Kementerian Kesehatan sebesar 93%. Sedangkan di Riau cakupan K4

sebesar 74,1 dan cakupan K4 di Kabupaten Kuantan Singingi sebesar 94%, artinya

cakupan K4 di Kabupaten Kuantan Singingi telah memenuhi target Rencana

Strategis (Renstra).
3

Puskesmas Muara Lembu salah satu puskesmas di wilayah kerja Kabupaten

Kuantan Singingi dengan cakupan ANC yang tinggi pada 3 tahun terakhir pada

tahun 2017 cakupan kunjungan ANC sebesar 94,6% dan terjadi peningkatan pada

tahun 2018 dan tahun 2019 menjadi 100%. dengan demikian cakupan kunjungan

ANC di Puskesmas Muara Lembu sudah mencapai target yang dietapkan oleh Dinas

Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi yaitu 90%.

Cakupan ANC sesungguhnya adalah kinerja petugas pemberi pelayanan dan

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu capaian

cakupan ANC merupakan gambaran dari mutu pelayanan yang diberikan oleh bidan

atau merupakan gambaran dari kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang

diberikan (Lilis, 2019).

Kualitas pelayanan merupakan salah satu aspek penting dalam setiap instansi

penyedia layanan kesehatan. Bermutu atau tidaknya pelayanan dari instansi

kesehatan dapat ditentukan dari 5 (lima) dimensi yaitu tangible (bukti fisik), reability

(kehandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan kualitas), empathy

(perhatian) (Mamik, 2017). Kualitas pelayanan kesehatan sebagai konsep multi

dimensi, dimana keselamatan dan kepuasan pasien adalah salah satu yang paling

penting (Ghahramanian, 2017).

Kepuasan pasien tergantung dari kualitas pelayanan yang diberikan.

Kepuasan pasien ditentukan oleh persepsi atas performance produk / jasa dalam

memenuhi harapan pasien. Kepuasan pasien merupakan tujuan utama puskesmas

dengan harapan agar pasien melakukan kunjungan ulang ke puskesmas. Pasien yang

puas terhadap pelayanan kesehatan akan berpeluang untuk berminat melakukan

kunjungan ulang (Sagita, 2019).


4

Berdasarkan penelitian Hamidiyah (2018) di Puskesmas Banyuputih

Kabupaten Situbondo diketahui ada hubungan kualitas pelayanan dimensi mutu

reliability (0,000), responsiveness (0,007), assurances (0,016), empathy (0,001),

tangibles (0,016). Hasil penelitian Mursyida (2018) di Puskesmas Tanjung

Kabupaten Sampang Madura menunjukkan ada hubungan antara dimensi mutu

reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles dengan kepuasan ibu

hamil melakukan ANC. Secara bersamaan variabel yang berpengaruh adalah

empathy (p = 0.0001, OR=111.507), reliability (p = 0.008, OR=22.466) dan

responsiveness (p = 0.008, OR=15.074). Hasil penelitian Lim (2018) menunjukkan

bahwa kualitas layanan rumah sakit berhubungan positif dengan kepuasan pasien.

Terdapat pengaruh yang positif antara kepuasan pasien dengan pemanfaatan kembali

atau kunjungan ulang.

Berdasarkan survey awal peneliti di Puskesmas Muara Lembu terhadap 10

ibu hamil tanggal 8-11 Juni 2020, terdapat 6 orang ibu hamil yang kurang puas

dengan pelayanan ANC di puskesas Muara Lembu karena bidan tergesa-gesa dalam

memberi pelayanan antenatal care dan ruangan pemeriksaan tidak nyaman. 4 orang

ibu hamil menyatakan sudah puas dengan pelayanan ANC di puskesmas Muara

Lembu karena bidan menjelaskan pemeriksaan yang dilakukandan merespon pada

keluhan ibu hamil.

Hasil observasi peneliti terhadap terhadap 5 dimensi mutu pelayanan

antenatal care di Puskesmas Muara Lembu dari segi reliability terlihat bidan sudah

memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan pelayanan ANC , tetapi bidan

belum cepat tanggap (responsiveness) terhadap keluhan pasien, kerahasiaan pasien

(assurance) sudah terjamin dengan tidak menceritakan kepada orang lain kondisi
5

pasien. Untuk empathy, bidan kurang memahami kebutuhan pasien dan kurang

berkomunikasi dengan pasien, pada tangibles masih terdapat beberapa alat yang

tidak lengkap seperti alat pemeriksaan Hb yang sering kosong, terdapat 2 tensimeter

tepai satu dalam keadaan rusak, ,

Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

yang diberi judul “Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam

Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan

Singingi”.

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh mutu pelayanan ANC

terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara

Lembu Kabupaten Kuantan Singingi?”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan ANC terhadap kepuasan

ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu

Kabupaten Kuantan Singingi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi dimensi mutu reliability,

responsiveness, assurance, empathy, tangibles dan kepuasan ibu hamil

melakukan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.


6

2. Untuk mengetahui pengaruh dimensi mutu reliability terhadap kepuasan ibu

dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu

Kabupaten Kuantan Singingi.

3. Untuk mengetahui pengaruh dimensi mutu responsiveness terhadap

kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara

Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.

4. Untuk mengetahui pengaruh dimensi mutu assurance terhadap kepuasan

ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu

Kabupaten Kuantan Singingi.

5. Untuk mengetahui pengaruh dimensi mutu empathy terhadap kepuasan ibu

dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu

Kabupaten Kuantan Singingi.

6. Untuk mengetahui pengaruh dimensi mutu tangibles terhadap kepuasan ibu

dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas di Puskesmas Muara

Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Puskesmas Muara Lembu

Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi Puskesmas untuk

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pada pelayanan KIA

dengan menciptakan lingkungan yang aman, nyaman di puskesmas untuk

meningkatkan kepuasan pasien.


7

1.4.2 Bagi STIKes Al Insyirah Pekanbaru

Diharapkan dapat menambah literatur pada perpustakaan sehingga

bermanfaat sebagai informasi dan bahan pembelajaran mengenai pengaruh

mutu pelayanan ANC terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan

ANC.

1.4.3 Bagi Peneliti (Bidan)

Sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi bidan di ruang KIA untuk

meningkatkan mutu pelayanan kebidanan terutama antenatal care yang di

berikan untuk memenuhi kepuasan pasien yang lebih baik.

1.4.4 Bagi Ibu Hamil

sebagai bahan informasi ibu hamil tentang pelayanan dan fasilitas

apasaja yang didapatkan ketika melakukan pemeriksaan kehamilan di

puskesmas dan mengetahui mutu pelayanan ANC yang diberikan.

1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan referensi pembanding bagi peneliti selamjutnya untuk

mrlakukan penelian tentang kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC

dengan variabel yang berbeda dengan penelitian ini.

1.5 Penelitian Terkait

1. Penelitian Nurfadihlah (2019) dengan judul hubungan kualitas pelayanan

Antenatal Care (ANC) dengan kepuasan Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

Ampibabo. Jenis penelitian ini adalah analitik denganpendekatan Cross Sectional

Study. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan reliability

responsiveness, assurance, empaty dan tangible dengan kepuasan ibu hamil

dalam pelayanan antenatal care dengan nilai ρ 0.000 < 0,005.


8

2. Penelitian Hamidiyah (2018) dengan judul kualitas antenatal care dengan

kepuasan ibu hamil di Puskesmas Banyuputih Kabupaten Situbondo. Metode

penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain crosssectional. Hasil penelitian

diketahui ada hubungan kualitas pelayanan dimensi mutu reliability (0,000),

responsiveness (0,007), assurances (0,016), empathy (0,001), tangibles (0,016).

3. Penelitian Lestari (2019) dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan

tingkat kepuasan ibu hamil pada pelayanan ANC di Klinik Pratama Anugrah.

Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain cross sectional. Hasil

penelitian, ada hubungan sikap (p= 0,009), fasilitas (p=0,000), biaya (p=0,001)

dengan tingkat kepuasan ibu hamil pada pelayanan ANC.

4. Penelitian Rahmawati (2019) dengan judul hubungan kualitas pelayanan Bidan

dalam melakukan Antenatal Care terhadap tingkat kepuasan pasien di Bidan

Praktek Swasta (BPS) Yacinta Desa Mayahan Kecamatan Tawangharjo

Kabupaten Grobogan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif correlation dengan

rancangan penelitian Cross Sectional. Hasol penelitian ada hubungan kualitas

pelayanan Bidan dalam melakukan Antenatal Care (ANC) terhadap tingkat

kepuasan pasien di Bidan Praktek Swasta (BPS) Yacinta Desa Mayahan

Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan menggunakan uji Spearmen Rho

dengan nilai ρ hitung (0,433) > r table (0,324) dengan p-value (0.024) < sig

(0,05).

5. Penelitian Sari (2017) dengan judul hubungan persepsi ibu hamil tentang mutu

pelayanan antenatal terpadu dengan minat kunjungan ulang di Puskesmas

Tlogosari Kulon Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode survei

analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ada hubungan antara
9

mutu pelayanan antenatal terpadu dengan minat kunjungan ulang di Puskesmas

Tlogosari Kulon Kota Semarang. Ada hubungan antara persepsi ibu hamil

tentang mutu pelayanan antenatal terpadu pada aspek responsiveness, assurance,

emphaty, dan tangible dengan minat kunjungan ulangdi Puskesmas dengan nilai

ρ 0.000 < 0,005.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Antenatal Care

2.1.1 Pengertian

Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa

observasi, edukasiserta penanganan medik yang dilakukan pada ibu hamil,

persalinan maupun nifas dengan tujuan untuk menjaga kehamilan tersebut

agar ibu sehat serta mengusahakan bayi yang dilahirkannya juga sehat,

kehamilan dan proses persalinan yang aman serta memuaskan, memantau

adanya risiko-risiko yang terjadi selama kehamilan, menurunkan angka

morbiditas serta mortalitas pada ibu maupun janin, dan merencanakan

penatalaksanaan yang secara optimal pada kehamilan yang memiliki risiko

tinggi (Syamsiah, 2014).

Pada pemeriksaan antenatal, pelayanan/asuhan standar minimal yang

didapat yang termasuk dalam 14 T antara lain : timbang berat badan, ukur

tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi tetanus toksoid

TT lengkap, pemberian tablet zat besi, test hb, test VDRL, perawatan payu

dara, senam ibu hamil, temu wicara, test protein urin atas indikasi, tes induksi

urin atas indikasi, pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis

gondok dan pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

(Kemenkes, 2016).

Islam sebagai agama yang sempurna, mengatur semua aspek

kehidupan Oleh sebab itu, Islam telah menjelaskan bagaimana seharusnya

seorang wanita hamil diperlakukan. Apa saja hak mereka, dan tentu saja

10
11

kewajiban suami terhadap pasangannya yang sedang mengandung anaknya

tersebut. Allah SWT berfiman dalam QS.Al-Mu’min: 67 :

Artinya: Dialah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai
seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai
kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua,
di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian)
supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami (nya).

2.1.2 Tujuan Antenatal Care

Menurut Walyani (2015), tujuan antenatal care adalah sebagai berikut :

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial

ibu dan janin.

3. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang

mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,

kebidanan dan pembedahan.

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu

maupun bayi dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

eksklusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara normal


12

2.1.3 Tahap pemeriksaan Antenatal Care

Menurut Mufdlilah (2017) tahap pemeriksaan antenatal care yaitu :

1. Anamnesa

Anamnesa adalah menanyakan atau tanya jawab yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu

komunikasi yang direncanakan.Meliputi : data biologis, keluhan hamil,

fisiologis (abnormal).

2. Pemeriksaan Fisik

a. Pemeriksaan fisik umum

b. Pemeriksaan fisik khusus meliputi : obstetri, pemeriksaan dalam USG

c. Pemeriksaan psikologis yaitu kejiwaan dalam menghadapi kehamilan

d. Pemeriksaan Laboratorium

e. Laboratorium rutin meliputi : darah lengkap, urin lengkap, dan tes

kehamilan

f. Laboratorium khusus meliputi : pemeriksaan TORCH, serologis,

fungsi hati dan ginjal, protein darah, golongan darah, faktor Rh, air

ketuban, infeksi AIDS.

3. Diagnosa kehamilan

a. Kehamilan normal meliputi : tanpa keluhan, hasil pemeriksaan

laboratorium baik

b. Kehamilan dengan resiko meliputi resiko tinggi dan resiko rendah

c. Kehamilan disertai penyakit yang mempengaruhi janin

d. Kehamilan yang disertai komplikasi

e. Kehamilan dengan nilai nutrisi kurang


13

2.1.4 Jadwal pemeriksaan antenatal care :

Menurut Mochtar (2013), jadwal pemeriksaan kehamilan adalah

sebagai berikut:

1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haid

terlambat satu bulan

2. Periksa ulang I kali sebulan samapai kehamilan 7 bulan

3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan

4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan

5. Periksa khusus jika ada keluhan-keluhan

2.2 Kunjungan Ibu Hamil

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali

kunjungan selama periode perinatal : satu kali kunjungan selama trimester pertama

(sebelum 14 minggu), satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara 14-28

minggu), dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu ke 28-36

minggu dan sesudah minggu ke 36 minggu dan sesudah minggu ke 36 (Kemenkes,

2014). Kunjungan ibu hamil dibagi atas dua :

2.2.1 Kunjungan Baru Ibu Hamil ( KI )

Kunjungan baru ibu hamil (KI) adalah kontak ibu hamil yang pertama

kali dengan petugas kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan standar. Isi

riwayat untuk mendapatkan pemeriksaan standar :

1. Informasi Biodata, meliputi : nama dan usia ibu

2. Riwayat kehamilan sekarang meliputi : hari pertama haid terakhir,

gerakan janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan terjadi),
14

masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk rabun senja), keluhan-

keluhan lazim pada kehamilan, penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-

jamuan), kekhawatiran lain yang dirasakan. Riwayat kehamilan sekarang

membantu untuk dapat menentukan unsur kehamilan dengan tepat.

3. Riwayat kebidanan yang lalu meliputi : jumlah kehamilan, anak yang

lahir hidup, persalinan aterm, persalinan prematur, keguguran atau

kegagalan kehamilan, persalinan dengan tindakan (forsef, vakum atau

seksio caesaria), riwayat pendarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas

sebelumnya, hipertensi pada kehamilan sebelumnya, berat bayi kurang

2500 gram atau lebih 4000 gram, masalah-masalah lain yang dialami.

Riwayat kebidanan yang lalu membantu mengelola asuhan pada

kehamilan (konseling khusus, test, tindak lanjut dan rencana persalinan).

4. Riwayat kesehatan termasuk penyakit yang dahulu dan sekarang seperti

kardiovaskuler, hipertensi, DM, malaria, penyakit menular seksual

(PMS).

5. Riwayat sosial-ekonomi, meliputi : status perkawinan, respon orang tua

dan keluarga terhadap keluarga, respon orang tua terhadap kehamilan ini,

riwayat KB, dukungan keluarga dan pengambilan keputusan dalam

keluarga, kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi dengan fokus pada

vitamin A dan zat besi, kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan

merokok, minum obat-obatan dan alkohol, beban kerja kegiatan sehari-

hari, tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan. Riwayat sosial

ekonomi ibu dapat membantu mengetahui sistem dukungan terhadap ibu


15

dan pengambilan keputusan dalam keluarga dapat membantu ibu

merencanakan persalinannya derngan lebih baik.

Selama kunjungan antenatal pertama mulai mengumpulkan informasi

mengenai ibu untuk membantu dalam membina hubungan saling percaya

dengan ibu, mendeteksi komplikasi dan merencanakan asuhan yang

dibutuhkan. Dalam kunjungan selanjutnya mengumpulkan informasi

mengenai kehamilan untuk mendeteksi komplikasi dan melanjutkan

pemberian asuhan individu yang khusus (Depkes RI. 2012).

2.2.2 Kunjungan ibu hamil yang ke empat ( K4 )

Kunjungan ke empat atau kunjungan ulang ibu hamil adalah kontak

ibu hamil yang ke empat atau lebih dengan petugas kesehatan, untuk

mendapatkan pemeriksaan kehamilan (Manuaba, 2012). Kunjungan ulang

difokuskan pada pendekteksian komplikasi mempersiapkan kelahiran dan

kegawat darurat, pemeriksaan fisik Yang terfokus. Elemen-elemen penting

dari riwayat serta pemeriksaan fisik selama kunjungan ulang antenatal :

1. Anamnesa meliputi : keluhan hamil fisiologis, keluhan hamil patologis.

2. Pemeriksaan fisik meliputi : umum, khusus ( 0bstetri, kalau perlu

pemeriksaan dalam, pemeriksaan USG )

3. Pemeriksaan psikologis

4. Pemeriksaan laboratorium

5. Diagnosis akhir meliputi : kehamilan berjalan normal, terdapat penyakit

menyertai kehamilan, terjadi komplikasi kehamuilan dan kehamilan

tergolong resiko tinggi.


16

6. Sikap dan rencana tindakan meliputi :

a. Kehamilan normal : menentukan jadwal pemeriksaan ulang,

melanjutkan vaksinasi, memerlukan pemeriksaan laboratorium ulang,

memberikan nasehat yang dipandang perlu

b. Kehamilan disertai penyakit : sedini mungkin pengobatan

penyakitnya, melakukan konsultasi dengan dokter ahli, memerlukan

pemeriksaan khusus, dianjurkan untuk masuk rumah sakit

c. Kehamilan dengan komplikasi : konsultasi dengan dokter ahli obstetri

dan ginekologi, melakukan rujukan penderita ke rumah sakit,

menganjurkan langsung masuk rumah sakit

d. Kehamilan tergolong resiko tinggi : merujuk penderita ke rumah sakit.

Tabel 2.1
Informasi yang diberikan pada setiap Kunjungan Antenatal

Kunjungan Waktu Informasi Penting


Trimester Sebelum - Membangun hubungan saling percaya
Pertama Minggu antara
ke 14 Petugas kesehatan dan ibu hamil
- Mendeteksi masalah dan
menanganinya
- Melakukan tindakan pencegahan
seperti tetanus neonatorum, anemia zat
besi dan penggunaan praktek
tradisional yang merugikan
- Memulai persiapan kelahiran bayi dan
persiapan untuk menghadapi
komplikasi
- Mendorong prilaku yang sehat ( gizi,
latihan, kebersihan dan istirahat
Trimester Sebelum Sama seperti diatas, ditambah
Kedua Minggu kewaspadaan khusus mengenai preeklamsi
ke 28 (tanya ibu tentang gejala – gejala
preeklamsi, pantau tekanan darah, evaluasi
edema,periksa untuk mengetahui
proteinuria
17

Trimester Antara Sama seperti diatas ,ditambah palpasi


ketiga Minggu abdominal untuk mengetahui apakah ada
ke 28 - 36 kehamilan ganda

Trimester ke Setelah Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak


tiga Minggu bayi yang tidak normal atau kondisi yang
36 memerlukan kelahiran dirumah sakit

Sumber: Kemenkes, 2015

2.3 Mutu Pelayanan Kesehatan

2.3.1 Pengertian

Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan

kesehatan yang sesuai standar profesi dan standard pelayanan dengan

menggunakan potensi sumberdaya yang tersedia di fasilitas kesehatan secara

wajar, efesien dan efektif serta diberikan secara aman sesuai norma, etika,

hukum dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan

kemampuan pemerintah serta masyarakat konsumen. Sedangkan Mutu

pelayanan kebidanan adalah tingkat kesempurnaan dan standar yang telah

ditetapkan dalam memberikan pelayanan kebidanan untuk mengurangi

tingkat kematian (Mamik, 2017).

Peningkatan mutu pelayanan adalah memberikan pelayanan secara

efektif dan efisien sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan yang

dilaksanakan secara menyeluruh sesuai dengan kebutuhan pasien,

memanfaatkan teknologi yang ada dan tepat guna dalam pengembangan dan

meningkatkan pelayanan kesehatan sehingga tercapai derajat kesehatan yang

optimal (Nursalam, 2014).


18

2.3.2 Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan

Bermutu atau tidaknya pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat

ditentukan dari lima dimensi yang disebut denagn Service Quality

(SERVQUAL) (Rachmawati, 2019):

1. Tangible (bukti fisik/kasat mata)

Dimensi ini meliputi keberadaan fasilitas fisik, perlengkapan

karyawan, sarana komunikasi dan sebagainya, artinya, suatu instansi

kesehatan harus memiliki kemampuan dan kesiapan terkait pemberian

pelayanan kesehatan untuk menolong pasien dengan baik. Tangible

menurut Lestari (2017) merupakan proses pelayanan yang dilaksanakan

oleh pemberi pelayanan terhadap pelanggan harus tampak atau secara

fisik dapat terlihat jelas mengenai mekanisme kerja berbagai fasilitas

yang digunakan, peralatan, kinerja petugas, dan sebagainya.

Tangible merupakan dimensi mutu yang berkenaan dengan

penampilan fisik fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan, sumber daya

manusia dan materi komunikasi. kualitas pelayanan berupa kondisi fisik

merupakan bentuk kualitas pelayanan nyata yang memberikan adanya

apresiasi dan membentuk image positif bagi setiap individu yang

dilayaninya dan menjadi suatu penilaian dalam menentukan kemampuan

dari pengembang pelayanan tersebut memanfaatkan segala

kemampuannya untuk dilihat secara fisik, baik dalam menggunakan alat

dan perlengkapan pelayanan, kemampuan menginovasi dan mengadopsi

teknologi, dan menunjukkan suatu performance tampilan yang cakap,

berwibawa dan memiliki integritas yang tinggi sebagai suatu wujud dari
19

prestasi kerja yang ditunjukkan kepada orang yang mendapat pelayanan

(Aminullah, 2018).

Hasil penelitian Tarigan (2018) di Rumah akit Advent Medan

diketahui ada hubungan indikator Tangible dengan kepuasan pasien.

Tangible merupakan bukti langsung yang dapat diarasakan oleh pasien

tentang pelayanan yang didapatkan seperti sumber daya yang dimiliki

baik peralatan yang dimiliki oleh rumah sakit maupun petugas yang

melakukan pelayanan dengan kerapian petugas baik dokter maupun

perawat. Semakin tinggi tingkat tangible maka semakin tinggi tingkat

kebaikan pasien terhadap pelayanan rawat jalan.

2. Reliability (Keandalan)

Keandalan (reliability) adalah suatu kemampuan untuk

memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya. Pemberi

pelayanan harus mampu memenuhi atau melaksanakan pelayanan secara

handal dan akurat, baik menyangkut ketepatan waktu pelayanan,

kecepatan petugas dalam melayani pelanggan, dan kesederhanaan

prosedur pelayanan (Lestari, 2017).

Parasuraman (2001) dalam Aminullah (2018) menyatakan bahwa

Inti pelayanan kehandalan adalah setiap pegawai memiliki kemampuan

yang handal, mengetahui mengenai seluk belum prosedur kerja,

mekanisme kerja, memperbaiki berbagai kekurangan atau penyimpangan

yang tidak sesuai dengan prosedur kerja dan mampu menunjukkan,

mengarahkan dan memberikan arahan yang benar kepada setiap bentuk

pelayanan yang belum dimengerti oleh masyarakat, sehingga member


20

dampak positif atas pelayanan tersebut yaitu pegawai memahami,

menguasai, handal, mandiri dan profesional atas uraian kerja yang

ditekuninya

Hasil penelitin Harum (2019) menunjukkan ada hubungan antara

kehandalan dengan kepuasan pasien. Hal ini didapatkan karena

Kehandalan (reliability) dinilai paling penting oleh para pelanggan atau

pasien berbagai industri jasa. Karena sifat produk jasa yang non

standardized output, dan produknya juga sangat tergantung dari aktivitas

manusia sehingga akan sulit mengharapkan output yang konsisten.

3. Responsiveness (Daya Tanggap)

Responsiveness mencakup bagaimana tanggapan pemberi layanan

atas keluhan pelanggan mengenai pelayanan yang tidak atau kurang

memuaskan, tindakan pemberi layanan terhadap keluhan-keluhan

pelanggan, dan bagaimana sikap petugas dalam merespon para pelanggan

yang menyampaikan keluhan (Lestari, 2017).

Responsiveness (daya tanggap) adalah suau kebijakan untuk

membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat

kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Suatu

organisasi sangat menyadari pentingnya kualitas layanan daya tanggap

(responsiveness) atas pelayanan yang diberikan.Setiap orang yang

mendapat pelayanan sangat membutuhkan penjelasan atas pelayanan yang

diberikan agar pelayanan tersebut jelas dan dimengerti. Upaya

mewujudkan dan merealisasikan hal tersebut, maka kualitas layanan daya


21

tanggap mempunyai peranan penting atas pemenuhan berbagai penjelasan

dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat (Aminullah, 2018).

Hasil penelitian Mumu (2017) diketahui dimensi daya tanggap

berhubungan scara signifikan dengan kepuasan pasien. responden yang

memberi penilaian daya tanggap baik memiliki peluang 34.833 kali lebih

besar untuk merasa puas dibandingkan dengan responden yang memberi

penilaian tidak baik. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian sebagian besar

responden tentang kemampuan petugas untuk memberi pelayanan

dengan cepat, segera menanggapi setiap keluhan pasien, memberikan

informasi yang jelas tentang tindakan medis dan terapi yang diberikan,

memperhatikan setiap kebutuhan pasien, dan alur pelayanan

terinformasikan dengan jelas adalah baik.

4. Assurance (Jaminan Dan Kepastian)

Assurance (jaminan dan kepastian) merupakan dimensi mutu

pelayanan yang mencakup pengetahuan dan keramah-tamahan para

karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan

keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf,

bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan (Aminullah, 2018).

Assurance mencakup kemampuan dan pengetahuan petugas dalam

memberikan pelayanan, keramahan dan kesopanan para petugas dalam

memberikan pelayanan, serta keamanan pelayanan (Lestari, 2017).

Hasil penelitian Tarigan (2018) diketahui ada ada hubungan

indikator assurance dengan kepuasan pasien. Hal ini menunjukkan bahwa

responden yang mengatakan indicator assurance yang kurang baik


22

cenderung berdampak kepada ketidakbaikan pasien tentang pelayanan

rawat jalan jantung yang diberikan. Assurance merupakan jaminan yang

berisi tentang kemampuan petugas dalam melakukan tindakan medis.

Jaminan merupakan berisi tentang standar operasional prosedur tentang

jaminan akan kesembuhan pasien yang didalamnya berisi tentang

kemampuan dokter dan perawat untuk memberikan proses kesembuhan

kepada pasien.

Berdasarkan penelitian Harum (2019) diketahui ada hubungan

antara jaminan dengan kepuasan pasien. Jaminan dari perawat disini

dapat diwujudkan dengan tingkah laku yang baik oleh perawat dengan

cara selalu menyapa pasien, selalu bersikap ramah tamah dan sopan

dalam memberikan layanan.

5. Empathy (Empati)

Empathy (empati), adalah dimensi mutu pelayanan yang meliputi

pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada pelanggan,

kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, memahami

kebutuhan pelanggan, kesabaran dan kejujuran para petugas dalam

memberikan pelayanan, sikap adil petugas dalam melayani setiap

pelanggan, sikap tegas tapi penuh perhatian terhadap konsumen, sehingga

memudahkan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan

memahami kebutuhan para pelanggan (Lestari, 2017).

Empathy (empati), adalah dimensi mutu pelayanan yang meliputi

pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada pelanggan,

kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami


23

kebutuhan pelanggan (Aminullah, 2018).Empati berarti memberikan

perhatian yang bersifat individual atau pribadi dan berupaya untuk

memahami peserta. Jadi, memberikan kemudahan dalam melakukan

hubungan dengan peserta yang bersifat pribadi yang berupaya untuk

memahami peserta, seperti kemampuan interaksi dengan peserta,

kemampuan memotivasi peserta, kemampuan memperlakukan peserta

tanpa membedakan (Nuraini, 2018).

Hasil penelitian Mumu (2017) menunjukkan bahwa sebagian besar

pasien memberi penilaian tidak baik dan sebagian besar yang memberi

penilaian tidak baik memberi penilaian tidak puas terhadap pelayanan dari

dimensi empati. hal ini menunjukkan bahwa perilaku petugas yang

menenangkan pasien, petugas yang mendengarkan keluhan pasien,

pelayanan yang tak membedakan status sosial pasien, dan kesopanan

petugas dinilai tidak baik oleh sebagian besar pasien dan sebagian

besarnya tidak puas.

Hasil penelitian Hanggraningrum (2017) menunjukkan bahwa

empati berpengaruh positif kepuasan rawat jalan Rumah Sakit Umum Dr.

Soegiri Lamongan. Pasien memilih Dr. Soegiri Umum Rumah Sakit

Lamongan karena medis staf menunjukkan tempat layanan, memberikan

informasi dibutuhkan dengan mudah, menunjukkan simpati, memahami

kebutuhan pasien, memperhatikan pasien, dan bersedia untuk menolong.


24

Tabel 2.1
Indikator Dimensi Layanan Kesehatan

Dimensi
Layanan Kriteria indikator
Kesehatan
Reliability Keakuratan Informasi yang akurat dan konsisten
Keahlian staff Keahlian staff yang dapat diandalkan
Assurance Biaya Biaya pelayanan yang
menguntungkan pasien
Courtesystaf Perilaku staff dan kemampuan
mereka untuk memberikan rasa
percaya kepada pasien
Jaminan pasien Memberikan jaminan keamanan
selama pasien dirawat
Responsiveness Ketepatan Kemampuan memberikan pelayanan
waktu sesuai waktu yang dijanjikan
Kerelaan Membantu pasien kapanpun bantuan
diperlukan
Mekanisme dan Cara memberikan pelayanan dan
prosedur penerimaan pengaduan
Emphaty Kepedulian kepedulian terhadap pasien secara
terhadap pasien individu, memahami kebutuhan
pasien
Kesopanan staff Kesopanan staff dalam memberikan
pelayanan
Komunikasi Hubungan komunikasi antara staff
dan pasien
Tangibles Tata ruang Estetika bangunan, kenyamanan
bangunan selama di puskesmas
Peralatan yang Ketersediaan perlatan di dalam rumah
tersedia sakit
kerapian dan Penampilan petugas yang tampak
penampilan bersih, rapi dan sopan
petugas
Sumber : Baskoro (2017)

2.3.3 Syarat Pelayanan Kesehatan

Syarat-syarat pelayanan kesehatan yang baik menurut Mamik (2017)

adalah sebagai berikut :


25

1. Tersedia (Available) dan Berkesinambungan (Continous)

Persyaratan pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah

pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia (available) di masyarakat dan

bersifat berkesinambungan (continous). Artinya semua jenis pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit untuk ditemukan

dan selalu ada setiaplaki dibutuhkan.

2. Dapat Diterima (Acceptable) dan Bersifat Wajar (Appropriate),

Persyaratan pokok kedua adalah dapat diterima (acceptable) oleh

masyarakat dan bersifat wajar (appropriate). Artinya pelayanan kesehatan

tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan

masyarakat. Pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan adat istiadat,

kebudayaan, keyakinan masyarakat serta bersifat tidak wajar merupakan

pelayanan kesehatan yang tidak baik.

3. Mudah Dicapai (Accesible)

Persyaratan pokok ketiga adalah mudah dicapai (acceptable) oleh

masyarakat. Ketercapaian yang dimaksudkan disini terutama dari sudut

lokasi. Demi mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal, distribusi

sarana kesehatan yang merata sangat penting. Pelayanan kesehatan yang

berpusat di daerah perkotaan saja dan sulit ditemukan di daerah pedesaan

atau terpencil bukan pelayanan kesehatan yang baik.

4. Mudah Dijangkau (Affordable).

Persyaratan pokok keempat adalah mudah dijangkau (affordable)

oleh masyarakat. Keterjangkauan yang dimaksudkan adalah terutama dari

sudut biaya. Biaya pelayanan kesehatan harus sesuai dengan ekonomi


26

masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal dan karena itu hanya

mungkin dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat saja, bukanlah

pelayanan kesehatan yang baik.

5. Bermutu (Quality).

Persyaratan pokok kelima adalah bermutu (quality) Mutu yang

dimaksud adalah yang terfokus pada kesempurnaan pelayanan kesehatan

yang diberikan, penyelenggaraannya harus sesuai dengan kode etik serta

standar yang telah ditetapkan.

2.4 Kepuasan Pasien

2.4.1 Pengertian Kepuasan Pasien

Kepuasan adalah membandingkan kualitas jasa pelayanan yang

diterima dengan keinginan, harapan dan kebutuhan. Kepuasan diartikan

sebagai tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil)

yang dirasakan dengan. harapannya, kepuasan pelanggan merupakan tujuan

utama pelayanan prima sehingga setiap aparatur pelayanan berkewajiban

untuk berupaya memuaskan pelanggannya (Daryanto, 2014).

Kepuasan pasien merupakan salah satu dimensi kualitas mutu yang

sanagt penting dan merupakan bukti kesuksesan dalam organisasi kesehatan

seperti Rumah Sakit. Kepuasan pasien dapat dilihat dalam konteks

keseluruhan pengalaman yang dirasajan pasien terhadap pelayanan organisasi

kesehatan (Rikomah, 2017).

2.4.2 Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan

Pasien akan merasa puas apabila pelayanan kesehatan yang didapat

sama atau melebihi harapannya, ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien


27

akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak

sesuai dengan harapannya. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan

pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya setelah pasienmembandingkannya dengan apa yang

diharapkannya (Pohan, 2007).

Kepuasan pasien berhubungan dengan mutu pelayanan Rumah

Sakit/Puskesmas. Dengan diketahuinya tingkat kepuasan pasien, rumah

sakit/puskesmas dapat melakukan peningkatan mutu pelayanan kesehatan

(Nursalam, 2014). Menurut Pohan (2007), tingkat kepuasan pasien yang

akurat sangat dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan.

Karena itu pengukuran tingkat kepuasan pasien harus dilakukan secara

berkala, teratur, akurat dan berkesinambungan.

2.4.3 Aspek Mutu terhadap Kepuasan Pasien

Kepuasan pasien penerima jasa pelayanan kesehatan menurut Rasidin

(2018) dapat didekati melalui 4 aspek mutu yang meliputi :

1. Kenyamanan

Kenyamanan yang dimaksud adalah lokasi puskesmas yang mudah di

akses, kebersihan dan kenyamanan ruangan serta peralatan yang

digunakan.

2. Hubungan pasien dengan petugas rumah sakit/ puskesmas

Hubungan pasien dan petugas yang mencakup keramahan, informatif,

komunikatif, responsif, suportif, cekatan, dan sopan.

3. Kompetensi teknis petugas


28

Kompetensi petugas mencakup keberanian bertindak, pengalaman, gelar,

dan terkenal.

4. Biaya

Biaya yang dikeluarjan pasien sebanding sebanding dengan hasil

pelayanan yang diterima serta keterjangkauan biaya pelayanan kesehatan.

2.4.4 Hubungan Dimensi Mutu terhadap Kepuasan Pasien

Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh pada kepuasan pasien

(Gustriani, 2016) yaitu:

1. Product quality, konsumen akan merasa puas atas produk atau jasa yang

digunakan

2. Service quality, konsumen merasa puas atas jasa yang telah diterimanya.

3. Emotional factor, keyakinan dan rasa bangga terhadap produk/jasa yang

digunakan.

4. Price, harga produk atau jasa yang diukur dari nilai manfaat dibandingkan

dengan biaya yang dikeluarkan konsumen.

5. Biaya transport (cost of aquiring).

Berdasarkan Permenpan No. 14 Tahun 2017 disebutkan bahwa untuk

mengukur kepuasam masyarakat dapat menggunakan Survei Kepuasan

Masyarakat (SKM) yang bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan

masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas

penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan sasaran mendorong partisipasi

masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja penyelenggara

pelayanan, mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan publik, mendorong penyelenggara pelayanan menjadi


29

lebih inovatif dalam menyelenggarakan pelayanan publik dan mengukur

kecenderungan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.

Unsur-unsur yang menjadi fokus dalam pelaksanaan Survei Kepuasan

Masyarakat terdiri dari 9 unsur yang terdiri dari :

1. Persyaratan, yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusan suatu

jenis pelayanan, baik persyaratan teknis maupun administrative.

2. Sistem, mekanisme dan prosedur, yaitu tata cara pelayanan yang

dilakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan

3. Waktu penyelesaian, yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap jenis pelayanan

4. Biaya/tariff, yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan

dalam mengurus dan atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara

yang besarnya ditetapkan Berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara

dan masyarakat

5. Produk spesifikasi jenis pelayanan, yaitu hasil pelayanan yang diberikan

dan diterima sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Produk pelayanan

ini merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.

6. Kompetensi pelaksana, yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh

pelaksana meliputi pengetahuan keahlian keterampilan dan pengalaman.

7. Perilaku pelaksana, yaitu sikap petugas memberikan pelayanan,

8. Penanganan pengaduan, saran dan masukan adalah tata cara pelaksanaan

penanganan pengaduan dan tindak lanjut

9. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang


30

merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha,

pembangunan, proyek). Sarana yang digunakan untuk benda yang

bergerak (komputer, mesin) dan prasarana untuk benda yang tidak

bergerak (gedung).

2.5 Kerangka Teori

Antenatal care (ANC)

Kunjungan baru ibu hamil (KI)


Kunjungan baru ibu hamil yang ke empat atau lebih (K4)

Mutu pelayanan ANC (SERVQUAL)

Reliability Responsivenes Assurance Empathy Tangibles


s

Kepuasan Ibu Hamil Melakukan ANC

Sumber : Kemenkes (2015); Mamik (2017); Rachmawati (2019)

Skema 2.1
Kerangka Teori

2.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu hubungan atau keterkaitan terhadap konsep

satu dan terhadap kosep yang yang lainnya dari masalah yang akan di teliti

(Notoatmodjo, 2014). Variabel yang akan diteliti yaitu reliability, responsiveness,


31

assurance, empathy, tangibles sebagai variabel independen dan kepuasan ibu hamil

melakukan ANC sebagai variabel dependen.

Variabel Independen Variabel Dependen

Reliability

Responsiveness
Kepuasan ibu hamil
Assurance
melakukan ANC

Empathy

Tangibles

Skema 2.2
Kerangka Konsep

2.7 Hipotesis

Ada pengaruh reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible

terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara

Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan

menggunakan pendekatan cross sectional untuk melihat pengaruh mutu pelayanan

ANC terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas

Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Juni 2020 - Februari 2021.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut

masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh ibu hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan ke di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

tahun 2019 sebanyak 286 ibu hamil.

32
33

3.3.2 Sampel

Sampel adalah subjek atau objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi. Besar jumlah sampel yang akan diambil dengan

menggunakan rumus Slovin dalam Donsu (2017) yaitu :

n=

n=

n = 166,7 = 167 Orang

Jadi besar sampel dalam penelitian ini adalah 167 responden.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu

teknik pengambilan sampel sesuai dengan kebutuhan penelitian sesuai dengan

kriteria yang telah ditetapkan.

3.4.1 Kriteria Inklusi

1. Hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke

Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

2. Bersedia menjadi responden

3.4.2 Kriteria Ekslusi

1. Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di posyandu atau

klinik bidan/dokter

2. Ibu yang tidak bias membaca dan menulis

3.5 Sumber Data


34

3.5.1 Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan dicatat oleh peneliti

(Notoadmojo, 2014). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari

pengisian kuesioner oleh responden. Instrumen pada penelitian ini

menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden, Alat

pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner closed ended item yang

diadopsi dari Hidayat (2014). Untuk pertanyaan mutu pelayanan ANC

peneliti menggunakan pendekatan SERVQUAL (reliability, responsiveness,

assurance, empathy, tangibles) menggunakan skala likert dengan penilaian

SS = 4, S = 3, TS = 2 dan STS = 1. Untuk variable dependen yaitu kepuasan

pasien terdiri dari 18 pernyataan yang diukur menggunakan skala likert dengan

penilaian SP = 4, P = 3, TP = 2 dan STP = 1. (Hidayat, 2014).

3.5.2 Data Skunder

Data skunder diperoleh dari Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi tentang catatan atau dokumen yang berhubungan dengan

penelitian seperti data-data jumlah ibu hamil dan cakupan kunjungan ANC.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Tahap persiapan

Tahap ini dimulai dengan mengajukan judul, kemudian melakukan

survey lokasi dan mengajukan study pendahuluan pada tempat awal yang

akan diteliti kemudian dilanjutkan dengan tinjauan pustaka, bimbingan

skripsi, perbaikan skripsi dan mengurus surat-surat penelitian.

3.6.2 Tahap pelaksanaan


35

1. Dengan membawa surat permohonan izin penelitian dari STIKes Al-

Insyirah Pekanbaru, peneliti menemui Kepala Puskesmas Muara Lembu

Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Setelah mendapat izin dari Kepala Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi peneliti mengambil data ibu hamil di Puskesmas Muara

Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.

3. Pengambilan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel

accidental sampling artinya, peneliti menunggu ibu hamil berkunjung ke

Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.

4. Peneliti menjelaskan tentang maksud dan tujuan dari penelitian dengan

memberikan informed consent (lampiran 1) kepada ibu.

5. Apabila responden sudah mengerti dengan maksud dan tujuan penelitian,

peneliti memberikan lembar persetujuan (lampiran 2) kepada responden

untuk di tanda tangani.

6. Dengan bantuan bidan di ruangan KIA peneliti menyebarkan kuesioner

kepada responden dan memberikan waktu kepada responden untuk

mengisi kuesioner

7. Setelah semua data telah lengkap, kemudian data dikumpulkan untuk

dianalisis.

3.7 Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional variabel penelitian adalah suatu defenisi yang diberikan

kepada suatu variabel dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional


36

no Variabel Defenisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Dependen
1 Kepuasan Respon yang Kuesioner Ordinal 0. Tidak puas : Jika
pasien pada ditunjukkan oleh nilai < median (34)
mutu pasien dilihat dari 1. Puas : Jika nilai ≥
pelayanan aspek mutu median (34)
kesehatan pelayanan kesehatan (Hidayat, 2014)

Independen

1 Reability Dimensi mutu Kuesioner Ordinal 0. Tidak Baik : Jika


pelayanan kebidanan nilai < median (30)
yang meliputi waktu 1. Baik : Jika nilai ≥
dan kompetensi median (30)
perawat untuk (Hamidiyah, 2018)
memberikan
pelayanan
keperawatan secara
akurat sesuai keahlian
dan menjaga
kerahasiaan pasien

2 Responsivenes Dimensi mutu Kuesioner Ordinal 0. Tidak Baik : Jika


pelayanan kebidanan nilai < median (29)
yang meliputi 1. Baik : Jika nilai ≥
kemampuan perawat median (29)
memberikan (Hamidiyah, 2018)
pelayanan kesehatan
sesuai jenis
pelayanan yang
dibutuhkan pasien
serta kemampuan
dalam meneriman
saran dan pengaduan
pasien

3 Assurance Dimensi mutu Kuesioner Ordinal 0. Tidak Baik : Jika


pelayanan kebidanan nilai < median (28)
yang meliputi 1. Baik : Jika nilai ≥
persyaratan, biaya, median (28)
perilaku perilaku (Hamidiyah, 2018)
perawat dalam
memberikan
pelayanan serta
jaminan kerahasiaan
pasien

4 Emphaty Dimensi mutu Kuesioner Ordinal 0. Tidak Baik : Jika


pelayanan kebidanan nilai < median (29)
yang meliputi 1. Baik : Jika nilai ≥
kepedulian terhdap median (29)
pasien, kesopanan, (Hamidiyah, 2018)
komunikasi perawat
37

5 Tangible Dimensi mutu Kuesioner Ordinal 0. Tidak Baik : Jika


pelayanan kebidanan nilai < median (29)
yang meliputi tata 1. Baik : Jika nilai ≥
ruang bangunan, median (29)
kelengkapan sarana, (Hamidiyah, 2018)
prasarana, kerapian
dan penampilan
petugas

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum alat ukur digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, dilakukan

uji coba kepada sejumlah responden yang memiliki karakteristik yang sama dengan

karakteristik populasi penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ke

absahan (validitas) dan kekonsistenan (reliabilitas), untuk mendapatkan instrumen

yang benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Suatu pertanyaan dan pernyataan

dikatakan valid jika nilai r hitung ≥ r tabel dan tidak valid jika dikatakan nilai r

hitung < r tabel. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha

≥ 0,6 dan tidak reliabel jika nilai cronbach’s alpha < 0,6. Uji validitas dilakukan di

Puskesmas Koto Baru terhadap 20 responden.

Hasil uji validitas, dari 10 pertanyaan tentang reliability, responsiveness,

assurance, empathy, tangibles didapatkan semua pertanyaan valid pada masing-

masing variabel yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10pada tingkat kemaknaan 0,05,

r tabel = 0,444. Berdasarkan 15 pertanyaan tentang kepuasan ibu hamil melakukan

pemeriksaan ANC didapatkan 12 pertanyaan valid yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9,

11, 12, 13, 14pada tingkat kemaknaan 0,05, r tabel = 0,444. Pertanyaan yang tidak

valid yaitu pada nomor 7, 10 dan 15 dengan nilai r hitung (0,382, 0,440 dan 0,431) < r

tabel (0,444).
38

Hasil uji reliabilitas reliability diperoleh nilai cronbach’s alpha (0,929),

responsiveness (0,914), assurance (0,928), empathy (0,927), tangibles (0,894),

kepuasan ibu hamil melakukan pemeriksaan ANC (0,904) > nilai cronbach’s alpha

0,6 dan keputusan melakukan pemeriksaan IVA (0,943) > nilai cronbach’s alpha 0,6

Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian valid dan reliable.

3.9 Teknik Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2014), Pengolahan data merupakan proses yang

sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu harus dilakukan dengan baik dan

benar. Data yang diolah secara manual, setelah dikumpul dipilih dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

3.9.1 Editing (Pemeriksaan Data)

Setelah kuesioner selesai diisi kemudian dikumpulkan langsung oleh

peneliti selanjutnya diperiksa kelengkapan data apakah data dapat dibaca atau

tidak, dan kelengkapan isian. Jika isian belum lengkap responden diminta

melengkapi lembar kuesioner pada saat itu juga.

3.9.2 Coding (Pemberian Kode)

Untuk mempermudah peneliti dalam mengumpulkan data peneliti

memberi kode berupa angka pada lembar kanan atas kuesioner.

3.9.3 Tabulating (Tabulasi Data)

Membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai

dengan analisis yang dibutuhkan.

3.9.4 Analiting (Analisis Data )

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan


39

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak di analisis.

3.10 Analisis Data

Setelah dilakukan pengolahan data seperti yang telah diuraikan diatas,

langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Adapun jenis-jenis dalam

menganalisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.10.1 Analisis Univariat

Analisis univariat untuk mempermudah analisa dan pengolahan data

serta pengambilan keputusan dan dimasukkan dalam distribusi frekuensi.

Dengan cara menghitung presentase (%) jawaban benar item pertanyaan.

Keterangan :

P : Persentase

F : Jumlah jawaban yang benar

N : Jumlah soal

3.10.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Untuk mengetahui hubungan antar

variabel dengan menggunakan uji chi-square, dengan cara membandingkan

variabel kategorik dengan variabel kategorik untuk mengetahui hubungan

kedua variabel. Batas derajat kemaknaan 95 % (α = 0,05) (Riyanto, 2013).

Keputusan uji statistik:


40

1. Nilai p value ≤ 0,05 maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh yang

bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat.

2. Nilai p value > 0,05 maka Ho diterima, yang berarti tidak ada pengaruh

yang bermakna antara variabel bebas dengan variabel terikat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi memiliki luas

wilayah 2.153,86 km2 yang terdiri dari 6 desa yaitu desa Logas, desa Logas Hilir,

Kelurahan Muara Lembu, desa Pulau Padang, desa Pangkalan Indarung dan desa

Kebun Lado Batas–batas wilayah kerja Puskesmas Muara Lembu adalah:

1. Sebelah utara berbatasan dengan Singingi Hilir

2. Sebelah timur berbatasan dengan desa Sungai Bawang

3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kuantan Tengah

4. Sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.

Jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Muara Lembu tahun 2017

sebanyak 4780 jiwa dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 1816. Fasilitas di

kesehatan di Kecamatan Muara Lembu yaitu 1 puskesmas induk dan 4 posyandu

(Profil Puskesmas Muara Lembu, 2019).

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Univariat

1. Reliability

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dimensi mutu reliability di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

Reliability Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Baik 78 46,7
Baik 89 53,3
Total 167 100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

menyatakan reliability pelayanan ANC adalah baik sebanyak 53,3%.

41
42

2. Responsiveness

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dimensi mutu responsiveness di Puskesmas


Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

Responsiveness Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Baik 67 40,1
Baik 100 59,9
Total 167 100

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

menyatakan responsiveness pelayanan ANC adalah baik sebanyak 59,9%.

3. Assurance

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi dimensi mutu assurance di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

Assurance Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Baik 73 43,7
Baik 94 56,3
Total 167 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

menyatakan assurance pelayanan ANC adalah baik sebanyak 56,3%.

4. Empathy

Tabel 4.4 Distribusi frekuensi dimensi mutu empathy di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

Empathy Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Baik 67 40,1
Baik 100 59,9
Total 167 100

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

menyatakan empathy pelayanan ANC adalah baik sebanyak 59,9%.


43

5. Tangibles

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi dimensi mutu tangibles di Puskesmas Muara


Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

Tangibles Frekuensi (n) Persentase (%)


Tidak Baik 73 43,7
Baik 94 56,3
Total 167 100

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

menyatakan tangibles pelayanan ANC adalah baik sebanyak 56,3%.

6. Kepuasan Ibu Hamil Melakukan ANC

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi kepuasan ibu hamil melakukan ANC di


Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

Kepuasan Ibu Hamil Frekuensi (n) Persentase (%)


Melakukan ANC
Tidak Puas 68 40,7
Puas 99 59,3
Total 167 100

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa lebih banyak responden

menyatakan puas terhadap pelayanan ANC sebanyak 59,3%.

4.2.2 Analisis Bivariat

1. Pengaruh Dimensi Mutu Reliability Terhadap Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan Pemeriksaan ANC

Tabel 4.7 Pengaruh dimensi mutu reliability terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi

Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan
Pemeriksaan ANC Total
Reliability Tidak Pvalue OR
Puas (95% CI)
Puas
n % n % n %
Tidak Baik 49 62,8 29 37,2 78 100
6,225
Baik 19 21,3 70 78,7 89 100 0,000
(3,141- 12,337)
Total 68 40,7 99 59,3 167 100
44

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 78 responden menyatakan reliability

pelayanan ANC tidak baik terdapat 62,8% yang tidak puas terhadap pelayanan

ANC lebih banyak dibandingkan yang puas yaitu 37,2%. Dari 89 responden

menyatakan reliability pelayanan ANC baik terdapat 21,3% yang tidak puas

terhadap pelayanan ANC lebih sedikit dibandingkan yang puas yaitu 78,7%.

Perhitungan chi square dengan hasil nilai ρ value 0,000 < α (0,05) yang

artinya bahwa ada pengaruh dimensi mutu reliability terhadap kepuasan ibu

dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi. Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 6,225 yang artinya

reliability pelayanan ANC yang baik berpeluang 6,225 kali meningkatkan

kepuasan ibu terhadap pelayanan ANC dibandingkan reliability yang tidak baik.

2. Pengaruh Dimensi Mutu Responsiveness Terhadap Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan Pemeriksaan ANC

Tabel 4.8 Pengaruh dimensi mutu responsiveness terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi

Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan
Pemeriksaan ANC Total
Responsiveness Tidak Pvalue OR
Puas (95% CI)
Puas
n % n % n %
Tidak Baik 36 53,7 31 46,3 67 100
2,468
Baik 32 32 68 68 100 100 0,008
(1,304- 4,671)
Total 68 40,7 99 59,3 167 100

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 67 responden menyatakan

responsiveness pelayanan ANC tidak baik terdapat 53,7% yang tidak puas

terhadap pelayanan ANC lebih banyak dibandingkan yang puas yaitu 46,3%.

Dari 100 responden menyatakan responsiveness pelayanan ANC baik terdapat


45

32% yang tidak puas terhadap pelayanan ANC lebih sedikit dibandingkan yang

puas yaitu 68%.

Perhitungan chi square dengan hasil nilai ρ value 0,008 < α (0,05) yang

artinya bahwa ada pengaruh dimensi mutu responsiveness terhadap kepuasan ibu

dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi. Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 2,468 yang artinya

responsiveness pelayanan ANC yang baik berpeluang 2,468 kali meningkatkan

kepuasan ibu terhadap pelayanan ANC dibandingkan responsiveness yang tidak

baik.

3. Pengaruh Dimensi Mutu Assurance Terhadap Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan Pemeriksaan ANC

Tabel 4.9 Pengaruh dimensi mutu assurance terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi

Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan
Pemeriksaan ANC Total
Assurance Tidak Pvalue OR
Puas (95% CI)
Puas
n % n % n %
Tidak Baik 52 71,2 21 28,8 73 100
12,071
Baik 16 17 78 83 94 100 0,002
(5,765- 25,276)
Total 68 40,7 99 59,3 167 100

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 73 responden menyatakan assurance

pelayanan ANC tidak baik terdapat 71,2% yang tidak puas terhadap pelayanan

ANC lebih banyak dibandingkan yang puas yaitu 28,8%. Dari 94 responden

menyatakan assurance pelayanan ANC baik terdapat 17% yang tidak puas

terhadap pelayanan ANC lebih sedikit dibandingkan yang puas yaitu 83%.

Perhitungan chi square dengan hasil nilai ρ value 0,002 < α (0,05) yang

artinya bahwa ada pengaruh dimensi mutu assurance terhadap kepuasan ibu
46

dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi. Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 12,071 yang artinya

assurance pelayanan ANC yang baik berpeluang 12,071 kali meningkatkan

kepuasan ibu terhadap pelayanan ANC dibandingkan assurance yang tidak baik.

4. Pengaruh Dimensi Mutu Empathy Terhadap Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan Pemeriksaan ANC

Tabel 4.10 Pengaruh dimensi mutu empathy terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi

Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan
Pemeriksaan ANC Total
Empathy Tidak Pvalue OR
Puas (95% CI)
Puas
n % n % n %
Tidak Baik 33 56,9 25 43,1 58 100
2,791
Baik 35 32,1 74 67,9 109 100 0,003
(1,447- 5,384)
Total 68 40,7 99 59,3 167 100

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 58 responden menyatakan empathy

pelayanan ANC tidak baik terdapat 56,9% yang tidak puas terhadap pelayanan

ANC lebih banyak dibandingkan yang puas yaitu 43,1%. Dari 109 responden

menyatakan empathy pelayanan ANC baik terdapat 32,1% yang tidak puas

terhadap pelayanan ANC lebih sedikit dibandingkan yang puas yaitu 67,9%.

Perhitungan chi square dengan hasil nilai ρ value 0,003 < α (0,05) yang

artinya bahwa ada pengaruh dimensi mutu empathy terhadap kepuasan ibu dalam

melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan

Singingi. Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 2,791 yang artinya empathy

pelayanan ANC yang baik berpeluang 2,791 kali meningkatkan kepuasan ibu

terhadap pelayanan ANC dibandingkan empathy yang tidak baik.


47

5. Pengaruh Dimensi Mutu Tangibles Terhadap Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan Pemeriksaan ANC

Tabel 4.11 Pengaruh dimensi mutu tangibles terhadap kepuasan ibu dalam
melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi

Kepuasan Ibu Dalam


Melakukan
Pemeriksaan ANC Total
Tangibles Tidak Pvalue OR
Puas (95% CI)
Puas
n % n % n %
Tidak Baik 39 53,4 34 46,6 73 100
2,571
Baik 29 30,9 65 69,1 94 100 0,005
(1,363- 4,851)
Total 68 40,7 99 59,3 167 100

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari 73 responden menyatakan tangibles

pelayanan ANC tidak baik terdapat 53,4% yang tidak puas terhadap pelayanan

ANC lebih banyak dibandingkan yang puas yaitu 46,6%. Dari 94 responden

menyatakan tangibles pelayanan ANC baik terdapat 30,9% yang tidak puas

terhadap pelayanan ANC lebih sedikit dibandingkan yang puas yaitu 69,1%.

Perhitungan chi square dengan hasil nilai ρ value 0,005 < α (0,05) yang

artinya bahwa ada pengaruh dimensi mutu tangibles terhadap kepuasan ibu

dalam melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi. Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 2,571 yang artinya

tangibles pelayanan ANC yang baik berpeluang 2, 571 kali meningkatkan

kepuasan ibu terhadap pelayanan ANC dibandingkan tangibles yang tidak baik.
48

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Dimensi Mutu Reliability Terhadap Kepuasan Ibu Dalam

Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi

Hasil univariat menunjukkan lebih banyak responden menyatakan

reliability pelayanan ANC adalah baik sebanyak 53,3%. Perhitungan chi

square dengan hasil nilai ρ value 0,000 < α (0,05) yang artinya bahwa ada

pengaruh dimensi mutu reliability terhadap kepuasan ibu dalam melakukan

pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.

Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 6,225 yang artinya reliability

pelayanan ANC yang baik berpeluang 6,225 kali meningkatkan kepuasan ibu

terhadap pelayanan ANC dibandingkan reliability yang tidak baik.

Hasil analisis peneliti pada jawaban responden di kuesioner, mayoritas

menjawab setuju mengenai reliability yaitu bidan memberikan informasi yang

akurat mengenai kondisi pasien, hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan

akurat dan dapat diandalkan serta bidan memeriksa kesehatan pasien dan

menindak lanjuti hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan bahwa bidan yang

memberikan pelayanan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan

Singingi sudah memiliki kemampuan dan kompetensi yang baik dalam

memberikan pelayanan ANC.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Lestari (2017) yang

menyatakan keandalan (reliability) merupakan suatu kemampuan untuk

memberikan jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya. Pemberi

pelayanan harus mampu memenuhi atau melaksanakan pelayanan secara handal


49

dan akurat, baik menyangkut ketepatan waktu pelayanan, kecepatan petugas

dalam melayani pelanggan, dan kesederhanaan prosedur pelayanan.

Parasuraman (2001) dalam Aminullah (2018) menyatakan bahwa Inti

pelayanan kehandalan adalah setiap pegawai memiliki kemampuan yang

handal, mengetahui mengenai seluk belum prosedur kerja, mekanisme kerja,

memperbaiki berbagai kekurangan atau penyimpangan yang tidak sesuai

dengan prosedur kerja dan mampu menunjukkan, mengarahkan dan

memberikan arahan yang benar kepada setiap bentuk pelayanan yang belum

dimengerti oleh masyarakat, sehingga member dampak positif atas pelayanan

tersebut yaitu pegawai memahami, menguasai, handal, mandiri dan profesional

atas uraian kerja yang ditekuninya

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Mursyida (2018) dengan

judul kepuasan ibu hamil dan persepsi kualitas pelayanan antenatal care di

Puskesmas Tanjung Kabupaten Sampang Madura, didapatkan 56,2% ibu

menjawab reliability sudah baik dan ada hubungan reliability dengan kepuasan

ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care dengan ρ value 0,001.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurfadihlah (2019)

dengan judul hubungan kualitas pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan

kepuasan Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ampibabo. Hasil penelitian

menunjukan bahwa ada hubungan reliability dengan kepuasan ibu hamil dalam

pelayanan antenatal care dengan ρ value 0,000.

Menurut peneliti, kemampuan atau kompetensi bidan dalam

memberikan pelayanan ANC menjadi bagian yang sentral di puskesmas yang

menjadi faktor penentu kepuasan ibu hamil dalam menerima layanan ANC.
50

Semakin kompeten bidan maka semakin baik asuhan ANC yang diberikan dan

dapat mengurangi atau mengindari terjadinya kejadian yang tidak di inginkan

seperti kesalahan tindakan.

4.3.2 Pengaruh Dimensi Mutu Responsiveness Terhadap Kepuasan Ibu Dalam

Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi

Hasil univariat menunjukkan lebih banyak responden menyatakan

responsiveness pelayanan ANC adalah baik sebanyak 59,9%. Perhitungan chi

square dengan hasil nilai ρ value 0,008 < α (0,05) yang artinya bahwa ada

pengaruh dimensi mutu responsiveness terhadap kepuasan ibu dalam

melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan

Singingi. Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 2,468 yang artinya

responsiveness pelayanan ANC yang baik berpeluang 2,468 kali meningkatkan

kepuasan ibu terhadap pelayanan ANC dibandingkan responsiveness yang tidak

baik.

Hasil analisis peneliti pada jawaban responden di kuesioner, mayoritas

menjawab setuju mengenai responsiveness yaitu bidan segera melakukan

pertolongan ketika pasien mengalami keluhan yang serius atau terjadi

kegawatan, bidan langsung memberi penjelasan saat pasien bertanya mengenai

kondisi kehamilan dan bidan bersedia membantu mencarikan solusi terkait

keluhan pasien. Hal ini menunjukkan bahwa bidan yang memberikan pelayanan

ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi sudah cepat

tanggap dalam dalam memberikan pelayanan ANC.


51

Responsiveness menurut lestari (2017) mencakup bagaimana tanggapan

pemberi layanan atas keluhan pelanggan mengenai pelayanan yang tidak atau

kurang memuaskan, tindakan pemberi layanan terhadap keluhan-keluhan

pelanggan, dan bagaimana sikap petugas dalam merespon para pelanggan yang

menyampaikan keluhan.

Responsiveness (daya tanggap) adalah suau kebijakan untuk membantu

dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas. Setiap orang yang mendapat

pelayanan sangat membutuhkan penjelasan atas pelayanan yang diberikan agar

pelayanan tersebut jelas dan dimengerti. Upaya mewujudkan dan

merealisasikan hal tersebut, maka kualitas layanan daya tanggap mempunyai

peranan penting atas pemenuhan berbagai penjelasan dalam kegiatan pelayanan

kepada masyarakat (Aminullah, 2018).

Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Hamidiyah (2018) dengan

judul kualitas antenatal care dengan kepuasan ibu hamil di Puskesmas

Banyuputih Kabupaten Situbondo. Hasil penelitian diketahui ada hubungan

kualitas pelayanan dimensi mutu responsiveness (0,007).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurfadihlah (2019)

dengan judul hubungan kualitas pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan

kepuasan Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ampibabo. Hasil penelitian

menunjukan bahwa ada hubungan responsiveness dengan kepuasan ibu hamil

dalam pelayanan antenatal care dengan ρ value 0,000.

Menurut peneliti, daya tanggap merupakan kesigapan bidan dalam

membantu ibu hamil dan keluarga dan memberikan pelayanan yang cepat dan
52

tanggap. Bagi sebuah fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, sangat

penting akan adanya petugas kesehatan atau bidan yang cepat tanggap dalam

melayani ibu/pasien serta cepat tanggap dalam menangani keluhan pasien,

karena petugas kesehatan salah satunya bidan adalah sumber daya fasilitas

pelayanan kesehatan yang paling sering berinteraksi dengan pasien.

4.3.3 Pengaruh Dimensi Mutu Assurance Terhadap Kepuasan Ibu Dalam

Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi

Hasil univariat menunjukkan lebih banyak responden menyatakan

assurance pelayanan ANC adalah baik sebanyak 56,3%. Perhitungan chi

square dengan hasil nilai ρ value 0,002 < α (0,05) yang artinya bahwa ada

pengaruh dimensi mutu assurance terhadap kepuasan ibu dalam melakukan

pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi.

Hasil uji statistiik didapatkan nilai OR = 12,071 yang artinya assurance

pelayanan ANC yang baik berpeluang 12,071 kali meningkatkan kepuasan ibu

terhadap pelayanan ANC dibandingkan assurance yang tidak baik.

Hasil analisis peneliti pada jawaban responden di kuesioner, mayoritas

menjawab setuju mengenai assurance yaitu ketika terjadi kegawatan pada

pasien, bidan pasti dapat mengatasinya dengan cepat, saat melakukan

pemeriksaan, bidan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien, bidan

dapat memberikan rasa percaya kepada pasien dan setiap tindakan medis yang

dilakukan kepada pasien bidan menjelaskan tindakan dengan sejelas-jelasnya

kepada pasien dan keluarga.


53

Menurut Aminullah (2018), assurance (jaminan dan kepastian)

merupakan dimensi mutu pelayanan yang mencakup pengetahuan dan

keramah-tamahan para karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan

kepercayaan dan keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki

para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Lestari (2017) juga

Menambahkan, assurance mencakup kemampuan dan pengetahuan petugas

dalam memberikan pelayanan, keramahan dan kesopanan para petugas dalam

memberikan pelayanan, serta keamanan pelayanan.

Menurut Tarigan (2018) ada hubungan indikator assurance dengan

kepuasan pasien. Indikator assurance yang kurang baik cenderung berdampak

kepada ketidak puasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Assurance

merupakan jaminan yang berisi tentang kemampuan petugas dalam melakukan

tindakan medis. Jaminan merupakan berisi tentang standar operasional

prosedur tentang jaminan akan kesembuhan pasien yang didalamnya berisi

tentang kemampuan dokter dan perawat, bidan untuk memberikan proses

kesembuhan kepada pasien.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurfadihlah (2019)

dengan judul hubungan kualitas pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan

kepuasan Ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ampibabo. Hasil penelitian

menunjukan bahwa ada hubungan assurance dengan kepuasan ibu hamil dalam

pelayanan antenatal care dengan ρ value 0,000.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Sari (2017) dengan

judul hubungan persepsi ibu hamil tentang mutu pelayanan antenatal terpadu

dengan minat kunjungan ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang.


54

Hasil penelitian ada hubungan antara mutu assurance pelayanan antenatal

terpadu dengan minat kunjungan ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota

Semarang (0,007).

Menurut peneliti, assurance (jaminan dan kepastian) yang diberikan

oleh bidan menentukan kepuasan dan kenyamanan ibu saat melakukan

pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Muara Lembu. Dengan memberikan

assurance yang baik maka bidan dapat meyakinkan ibu bahwa pelayanan yang

didapatkan sudah sesuai dengan standar asuhan antenatal care.

4.3.4 Pengaruh Dimensi Mutu Empathy Terhadap Kepuasan Ibu Dalam

Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi

Hasil univariat menunjukkan lebih banyak responden menyatakan

empathy pelayanan ANC adalah baik sebanyak 59,9%. Perhitungan chi square

dengan hasil nilai ρ value 0,003 < α (0,05) yang artinya bahwa ada pengaruh

dimensi mutu empathy terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan

ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi. Hasil uji

statistiik didapatkan nilai OR = 2,791 yang artinya empathy pelayanan ANC

yang baik berpeluang 2,791 kali meningkatkan kepuasan ibu terhadap

pelayanan ANC dibandingkan empathy yang tidak baik.

Hasil analisis peneliti pada jawaban responden di kuesioner, mayoritas

menjawab setuju mengenai empathy yaitu saat melakukan pemeriksaan bidan

melakukannya dengan hati-hati dan penuh perasaan, bidan bersikap sopan dan

ramah kepada pasien, bidan rela membantu pasien untuk mengatasi keluhan
55

pasien, bidan perduli terhadap keluhan pasien dan bidan berkomunikasi

terhadap pasien.

Empati menurut Nuraini (2018) berarti memberikan perhatian yang

bersifat individual atau pribadi dan berupaya untuk memahami peserta. Jadi,

memberikan kemudahan dalam melakukan hubungan dengan pasien yang

bersifat pribadi yang berupaya untuk memahami pasien, seperti kemampuan

interaksi dengan pasien, kemampuan memotivasi pasien, kemampuan

memperlakukan pasien tanpa membedakan. Menurut Abdurahman (2018)

fokus empati (empathy) dengan indikator perhatian petugas kesehatan secara

individual kepada pasien, kepedulian petugas kesehatan melayani tanpa

memandang status, perhatian mengenal pasien dengan baik dan mengingat

masalah pasien dan kepedulian terhadap keluhan pasien.

Empathy (empati), adalah dimensi mutu pelayanan yang meliputi

pemahaman pemberian perhatian secara individual kepada pelanggan,

kemudahan dalam melakukan komunikasi yang baik, dan memahami

kebutuhan pelanggan (Aminullah, 2018). Empati mencakup kesabaran dan

kejujuran para petugas dalam memberikan pelayanan, sikap adil petugas dalam

melayani setiap pelanggan, sikap tegas tapi penuh perhatian terhadap

konsumen, sehingga memudahkan dalam melakukan hubungan komunikasi

yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan (Lestari, 2017).

Hasil penelitian Hanggraningrum (2017) menunjukkan bahwa empati

berpengaruh positif kepuasan rawat jalan Rumah Sakit Umum Dr. Soegiri

Lamongan (p value 0,001). Pasien memilih Dr. Soegiri Umum Rumah Sakit

Lamongan karena medis staf menunjukkan tempat layanan, memberikan


56

informasi dibutuhkan dengan mudah, menunjukkan simpati, memahami

kebutuhan pasien, memperhatikan pasien, dan bersedia untuk menolong.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hamidiyah (2018) dengan

judul kualitas antenatal care dengan kepuasan ibu hamil di Puskesmas

Banyuputih Kabupaten Situbondo. Hasil penelitian diketahui ada hubungan

kualitas pelayanan dimensi mutu empathy (0,001) dengan kepuasan ibu hamil

di Puskesmas Banyuputih Kabupaten Situbondo

Menurut peneliti, sebagai pasien pada umumnya sangat mengharapkan

perhatian dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Bidan sebagai petugas yang

memberikan pelayanan ANC, paling sering berinteraksi dengan ibu hamil

maupun keluarga dituntut untuk bisa menunjukkan rasa empatinya dengan

menjalin komunikasi dengan pasien serta menanyakan keluhan serta

kebutuhan dalam hal pelayanan ANC.

4.3.5 Pengaruh Dimensi Mutu Tangibles Terhadap Kepuasan Ibu Dalam

Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten

Kuantan Singingi

Hasil univariat menunjukkan lebih banyak responden menyatakan

tangibles pelayanan ANC adalah baik sebanyak 56,3%. Perhitungan chi square

dengan hasil nilai ρ value 0,005 < α (0,05) yang artinya bahwa ada pengaruh

dimensi mutu tangibles terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan

ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi. Hasil uji

statistiik didapatkan nilai OR = 2,571 yang artinya tangibles pelayanan ANC

yang baik berpeluang 2, 571 kali meningkatkan kepuasan ibu terhadap

pelayanan ANC dibandingkan tangibles yang tidak baik.


57

Hasil analisis peneliti pada jawaban responden di kuesioner, mayoritas

menjawab setuju mengenai tangibles yaitu ruang pemeriksaan pasien terlihat

bersih, alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan pasien tersedia lengkap,

ruang pemeriksaan kahamilan terasa nyaman, tersedia kamar mandi dan ruang

tunggu untuk pasien serta secara umum bidan berpakaian rapi dan bersih saat

bekerja.

Tangible merupakan dimensi mutu yang berkenaan dengan penampilan

fisik fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia dan materi

komunikasi. kualitas pelayanan berupa kondisi fisik merupakan bentuk kualitas

pelayanan nyata yang memberikan adanya apresiasi dan membentuk image

positif bagi setiap individu yang dilayaninya dan menjadi suatu penilaian dalam

menentukan kemampuan dari pengembang pelayanan tersebut memanfaatkan

segala kemampuannya untuk dilihat secara fisik, baik dalam menggunakan alat

dan perlengkapan pelayanan, kemampuan menginovasi dan mengadopsi

teknologi, dan menunjukkan suatu performance tampilan yang cakap,

berwibawa dan memiliki integritas yang tinggi sebagai suatu wujud dari

prestasi kerja yang ditunjukkan kepada orang yang mendapat pelayanan

(Aminullah, 2018).

Lidiana (2018) menyatakan tangible mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan pasien. Semakin baik tangibles yang diberikan

puskesmas maka semakin baik juga kepuasan pasien. Faktor paling dominan

yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah tangible atau bukti fisik. Dapat di

ketahui bahwa tangible atau Bukti fisik/bukti langsung, dapat di lihat dari

penampilan perawat yang bersih dan rapi.


58

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hamidiyah (2018) dengan

judul kualitas antenatal care dengan kepuasan ibu hamil di Puskesmas

Banyuputih Kabupaten Situbondo. Hasil penelitian diketahui ada hubungan

kualitas pelayanan dimensi mutu tangible (0,016) dengan kepuasan ibu hamil

di Puskesmas Banyuputih Kabupaten Situbondo

Menurut peneliti, kualitas pelayanan pemeriksaan ANC sendiri sebenarnya

merujuk kepada penampilan/wujud dari pelayanan asuhan kebidanan. Secara

umum bahwa makin baik penampilan pelayanan baik penampilan fisik

puskesmas dan penampilan fisik bidan, maka makin baik pula

mutu/kualitasnya.Seorang pasien yang menjalani pemeriksaan di ruang KIA,

pada saat masuk pertama-tama yang dinilai oleh pasien adalah penampilan

perawat, kelengkapan fasilitas serta kenyamanan ruang pemeriksaan.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Mutu Pelayanan ANC

Terhadap Kepuasan Ibu Dalam Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara

Lembu Kabupaten Kuantan Singingi” menunjukkan bahwa :

1. Reliability pelayanan ANC adalah baik sebanyak 53,3%, responsiveness baik

59,9%, assurance baik 56,3%, empathy baik 59,9%, tangibles baik 56,3% dan

kepuasan ibu hamil melakukan ANC adalah puas sebanyak 59,3%.

2. Ada pengaruh dimensi mutu reliability terhadap kepuasan ibu dalam melakukan

pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi (p=

0,000).

3. Ada pengaruh dimensi mutu responsiveness terhadap kepuasan ibu dalam

melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan

Singingi (p=0,008).

4. ada pengaruh dimensi mutu assurance terhadap kepuasan ibu dalam melakukan

pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi

(p=0,002).

5. Ada pengaruh dimensi mutu empathy terhadap kepuasan ibu dalam melakukan

pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi (p=

0,003).

59
60

6. Ada pengaruh dimensi mutu tangibles terhadap kepuasan ibu dalam melakukan

pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu Kabupaten Kuantan Singingi (p=

0,005).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Puskesmas Muara Lembu

Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk

mempertahankan mutu pelayanan ANC di Puskesmas Muara Lembu serta

meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk mningkatkan kepuasan pasien

terutama pada pelayanan KIA karena pada hasil penelitian masih ada ibu

hamil yang menyatakan tidak puas dengan pelayanan ANC.

5.2.3 Bagi STIKes Al Insyirah

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah bahan bacaan dan

literatur diperpustakaan STIKes Al Insyirah pengaruh mutu pelayanan ANC

terhadap kepuasan ibu dalam melakukan pemeriksaan ANC.

5.2.2 Bagi Bidan

Diharapkan kepada bidan untuk meningkatkan mutu pelayanan

kebidanan terutama antenatal care dengan cara meningkatkan reability seperti

mengikuti pelatihan dan seminar, menjamin kerahasiaan pasien, menyiapkan

sarana dan sarana pemeriksaan ANC yang lengkap dan sudah terkalibrasi serta

meningkatkan empthy kepada pasien.

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat melanjutkan penelitian

tentang pengaruh mutu pelayanan ANC terhadap kepuasan ibu dalam

melakukan pemeriksaan ANC dengan desain penelitian kualitatif dan


61

menggunakan triangulasi data (wawancara mendalam. observasi, telaah

dokumen) agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih lengkap.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka


Cipta

Daryanto. (2014). Konsumen dan Pelayanan Prima (Yogyakarta). Gava Media

Dinkes Riau. 2018. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2018. Pekanbaru

Donsu. 2017. Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Baru

Ghahramanian. 2017. Quality of Healthcare Services and Its Relationship With


Patient Safety Culture And Nurse-Physician Professional Communication.
Health Promotion Perspectives, 7(3), 168–173

Gustriani. (2016). Analisis Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kota Bandung


Setelah Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional. Jurnal
Scientica, 3(2), 46–68.

Hamidiyah. 2018. Kualitas Antenatal Care Dengan Kepuasan Ibu Hamil. Jurnal
Kebidanan, 5(2) : 119-125

Hanggraningrum. 2017. The Effect Of Service Quality On Outpatient Satisfaction of


dr. Soegiri General Hospital Lamongan. Journal of Applied Management,
15(4), 643–650.

Harum. 2019. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Mutu Pelayanan Kesehatan


Terhadap Kepuasan Pasien di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Pasaman
2019. Jurnal Human Care, 4(3), 161–168, ISSN 1978-0575.

Hendarwan, H. 2018. Quality Of Antenatal Care Services By Midwives At Public


Health Center. Buletin Penelitian Kesehatan, 46(2): 97 – 108

Hidayat, A. 2014. Metode penelitian Kebidanan & Tekhnik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika

Kemenkes. 2016. Bina Kesahatan Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

. 2016. Kesehatan Dalam Rangka Sustainable Development Goals (SDGs).


Jakarta: Dirjen Bina Gizi KIA Departemen Kesehatan Republik Indonesia

. 2018. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018. Jakarta : Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia

. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun


2014 Tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil,
Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia

. 2015. Pelayanan Kesehatan ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan


Rujukan.Jakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

Lestari. 2019. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepuasan Ibu


Hamil pada Pelayanan ANC di Klinik Pratama Anugrah. Jurnal Publikasi
Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta : 1-7

Lestari. 2017. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan (Studi Kasus pada
Pasien Rawat Jalan di RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang. Jurnal
Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro, 1–12.

Lidiana. 2018. Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan


Pasien Rawat Jalan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngrampal,Kabupaten Sragen. Jurnal Publikasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 1–25.

Lilis, D. 2019. Factors Related to ANC Service Satisfaction in Kungkai Midwife.


Jambura Journal, 1(1), ISSN 2623-0674 : 13-19

Lim, J. S. 2018. The role Of Hospital Service Quality In Developing The Satisfaction
Of The Patients And Hospital Performance. Management Science Letters, 8(2),
1353–1362.

Mamik. 2017. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan dan kebidanan (Yogyakarta).


Zifatama.

Mochtar, R. 2013. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC

Mufdlilah. 2017. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika

Mursyida. 2018. Kepuasan Ibu Hamil Dan Persepsi Kualitas Pelayanan Antenatal
Care Di Puskesmas Tanjung Kabupaten Sampang Madura. Jurnal Media
Kesehatan Masyarakat Indonesia, 11(2) 174-181

Mumu. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien


di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. Jurnal
Ilmiah Universitas Sam Ratulangi Manado, 1–8.

Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nurfadihlah. 2019. Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal Care (ANC) dengan


Kepuasan Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ampibabo. Jurnal Kesehatan
Prima 13(1): 129-135
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan Edisi 4 (Jakarta). Salemba Medika.

Pohan, I. 2007. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan, Dasar-dasar Pengertian dan


Penerapan (Jakarta). Kesaint Blanc.

Prawirohardjo S. 2014. Ilmu Kebidanan.Edisi ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo

Rachmawati, A. 2017. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kunjungan Antenatal Care


(ANC) Ibu Hamil. Jurnal Majority, 7(1) : 72-76

Rachmawati. 2019. Manajemen Patient Safety. (Yogyakarta). Pustaka Baru.

Rahmawati. 2019. Kualitas Pelayanan Bidan Dalam Melakukan Antenatal Care


Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien di Bidan Praktek Swasta (BPS) Yacinta
Desa Mayahan Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan. Jurnal
Publikasi STIKES An Nur Purwodadi : 1-7

Rasidin, C. 2018. Manajemen Kesehatan (Makasar). Sah Media.

Rikomah. 2017. Farmasi Rumah Sakit (Yogyakarta). DeePublish.

Riyanto. 2013. Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Nuha Medika

Sagita. 2019. Kualitas Antenatal Care (ANC) dan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil.
Wellnes and Healthi Magazine, 1(1),. ISSN: 2556-0062: 23-28

Sampouw. 2018. Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal Care Dengan Kepuasaan


Ibu Hamil. Jurnal Skolastik Keperawatan. Vol, 4, No. 1. ISSN: 2443 –0935 :
32-48

Sari. 2017. Hubungan Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal
Terpadu Dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(4), ISSN: 2356-3346 : 119-126

Saroha, P. 2014. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info Media

Tarigan. 2018. Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kebaikan Pasien


Rawat Jalan Jantung Di Rumah Sakit Advent Medan. Jurnal Rekam Medi,
1(2), 64–75.

Ummi. 2016. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba


Medika

Walyani. 2015. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Yogyakarta: Pustaka Baru


Press

World Health Organization. 2019. Maternal Mortality. WHO


PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth
Calon Responden
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Alyuli Yersih
NIM : 1903021429
Judul : Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam
Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan pada ibu sebagai
responden, kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila ibu menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan - pertanyaan yang
saya ajukan.Atas perhatian ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih.

Muara Lembu, Desember 2020

Alyuli Yersih
FORMAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah dijelaskan maksud dari penelitian, saya bersedia menjadi responden


dalam penelitian yang dilakukan oleh Alyuli Yersih dari STIKes Al Insyrah
Pekanbaru yang bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh Mutu Pelayanan ANC
Terhadap Kepuasan Ibu Dalam Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara
Lembu Kabupaten Kuantan Singingi”. Dan saya akan menjawab pertanyaan yang
diberikan melalui lembaran kuesioner dengan jujur.
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa paksaan
dari siapapun.

Muara Lembu, Desember 2020


Responden

(………………)
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MUTU PELAYANAN ANC TERHADAP KEPUASAN


IBU DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANC
DI PUSKESMAS MUARA LEMBU KABUPATEN
KUANTAN SINGINGI

Petunjuk pengisian.
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sejujurnya dan dengan memilih salah satu
jawaban yang saudara anggap benar dengan memberi tanda silang.

Identitas Responden :
Nomor Responden :
Umur :
Pendidikan SD SMA
SMP PT

B. Mutu Pelayanan ANC


Petunjuk Pengisian: Bacalah setiap pernyataan ini dengan baik, kemudian
berilah tanda (√) jika:
SS : Sangat setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju

No Pernyataan Reliability SS S TS STS


1 Bidan memberikan informasi yang akurat mengenai
kondisi pasien
2 Bidan tidak memberikan informasi dengan konsisten
mengani hasil pemeriksaan
3 Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan akurat dan
dapat diandalkan
4 Pengobatan yang diberikan bidan tidak membuat pasien
menjadi lebih baik
5 Bidan memeriksa kesehatan pasien dan menindak lanjuti
hasil pemeriksaan
6 Bidan tidak memberikan keterangan hasil pemeriksaan
7 Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan dengan cepat
8 Bidan tidak mengetahui cara mengatasi keluhan pasien
9 Bidan belum ahli dalam melakukan pemeriksaan
kehamilan
10 Bidan tidak memberikan solusi yang tepat terkait keluhan
pasien

No Pernyataan Responsiveness SS S TS STS


1 Bidan tidak segera melakukan pemeriksaan ketika
pasien tiba dirunag pemeriksaan
2 Bidan segera melakukan pertolongan ketika pasien
mengalami keluhan yang serius atau terjadi kegawatan
3 Bidan tidak segera menanggapi keluhan pasien
4 Bidan memberitahu pasien /keluarga secepatnya
ketika ada resep atau obat yang harus dibeli
5 Bidan tidak secepatnya melaporkan keluhan pasien
yang serius kepada dokter penaggung jawab
6 Bidan langsung memberi penjelasan saat pasien
bertanya mengenai kondisi kehamilan saya
7 Bidan tidak membantu pasien kekamar mandi atau ada
yang diperlukan
8 Bidan bersedia membantu mencarikan solusi terkait
keluhan pasien
9 Bidan tidak tepat waktu datang ke puskesmas
sehingga pasien harus menunggu lama
10 Bidan bersedia menerima keluhan pasien

No Pernyataan Assurance SS S TS STS


1 Pengobatan yang diberikan bidan tidak murah/gratis
2 Keadaan umum kesehatan saya tidak diperhatikan
bidan setiap saat
3 Ketika terjadi kegawatan pada pasien, bidan pasti
dapat mengatasinya dengan cepat
4 Saat melakukan pemeriksaan, bidan memperhatikan
keamanan dan kenyamanan pasien
5 Setiap tindakan medis yang dilakukan kepada pasien,
bidan tidak menjelaskan tindakan dengan sejelas-
jelasnya kepada pasien dan keluarga
6 Bidan tidak dapat menjaga kerahaiaan pasien
7 Bidan bersikap baik kepada pasien
8 Bidan dapat memberikan rasa percaya kepada pasien
9 Bidan tidak dapat meyakinkan pasien akan hasil
pemeriksaan
10 Bidan tidak dapat menjelaskan manfaat dari obat atau
vitamin yang diberikan

No Pernyataan Empathy SS S TS STS


1 Saat melakukan pemeriksaan bidan melakukannya
dengan hati-hati dan penuh perasaan
2 Bidan tidak bersikap sopan dan ramah kepada pasien
3 Bidan menanggapi keluhan saya dengan baik
4 Bidan tidak berinteraksi dengan pasien tandap
membeda-bedakan pasien
5 Bidan rela membantu pasien untuk mengatasi keluhan
pasien
6 Bidan bersikap cuek kepada pasien
7 Bidan perduli terhadap keluhan pasien
8 Bidan kurang ramah dalam menyambut pasien
9 Bidan berkomunikasi terhadap pasien
10 Bidan kurang memahami kebutuhan pasien

No Pernyataan Tangibles SS S TS STS


1 Ruang pemeriksaan pasien tidak terlihat bersih
2 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan pasien
tersedia lengkap
3 Alat-alat diruang pemeriksaan tidak berfungsi dengan
baik
4 Ruang pemeriksaan kahamilan terasa nyaman
5 Sprai, gorden, taplak meja diruang pemeriksaan
kehamilan tidak bersih
6 Tersedia kamar mandi dan ruang tunggu untuk pasien
7 Kamar mandi/wc pasien tidak bersih
8 Secara umum penampilan bidan tidak bersih
9 Secara umum bidan berpakaian tidak rapi saat bekerja
10 Bidan menggunakan seragam saat bekerja
Kepuasan Pelayanan ANC
Petunjuk Pengisian: Bacalah setiap pernyataan ini dengan baik, kemudian
berilah tanda (√) jika:
SP : Sangat puas
P : Puas
TP : Tidak puas
STP : Sangat tidak puas
No Kepuasan SP P TP STP
1 Bidan segera melakukan pemeriksaan ketika saya tiba
diruang pemeriksaan
2 Bidan segera melakukan pertolongan ketika saya
mengalami keluhan serius
3 Bidan tidak segera datang ketika saya membutuhkan
bantuan
4 Bidan tidak memberitahu saya/keluarga tentang obat atau
obat yang diberikan
5 Bidan memberikan penjelasan kepada saya/keluarga
tentang kondisi kehamilan
6 Bidan menerima saya dengan ramah
7 Bidan tidak menyapa saya ketika memasuki ruang
pemeriksaan
8 Saat memberikan pelayanan kesehatan, bidan
memperlakukan saya dengan baik
9 Ruangan pemeriksaan tidak nyaman
10 Diruang pemeriksaan tidak disediakan ruang tunggu untuk
keluarga pasien
11 Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan pasien
tersedia dan lengkap
12 Alat-alat tenun (sprai, taplak meja, gorden) diruang
pemeriksaan terlihat rapi dan bersih
Tabel Kisi-Kisi Kuesioner

No Variabel Jumlah Soal favorable unfavorable


Independen
1 Reliability 10 1, 3, 5, 7, 9 2, 4, 5, 8, 10
2 Responsiveness 10 2, 4, 5, 8, 10 1, 3, 5, 7, 9
3 1, 2, 5, 6, 9,
Assurance 10 3, 4, 7, 8
10
4 Empathy 10 1, 3, 5, 7, 9 2, 4, 5, 8, 10
5 Tangibles 10 2, 4, 5, 8, 10 1, 3, 5, 7, 9
Dependen
Kepuasan Pelayanan 1, 2, 5, 6, 9, 3, 4, 7, 8, 11,
15
ANC 10, 13, 14 12, 15
VALIDITAS REABILITY

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.929 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 31.85 14.134 .516 .932
P2 31.65 12.766 .890 .913
P3 31.60 13.095 .804 .917
P4 31.75 13.145 .630 .928
P5 31.70 12.958 .827 .916
P6 31.75 13.461 .682 .924
P7 31.60 13.621 .647 .925
P8 31.65 13.608 .639 .926
P9 31.65 13.397 .700 .923
P10 31.60 12.674 .935 .911

VALIDITAS RESPONSIVENESS

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.914 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 25.60 28.253 .829 .899
P2 24.60 36.989 .640 .911
P3 25.60 29.095 .869 .893
P4 25.65 28.661 .883 .892
P5 24.50 37.000 .558 .913
P6 25.60 29.095 .869 .893
P7 24.50 35.737 .760 .905
P8 24.55 36.261 .593 .911
P9 24.60 37.095 .622 .911
P10 24.55 37.418 .523 .914
VALIDITAS ASSURANCE

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.928 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 27.30 18.221 .866 .913
P2 27.40 20.884 .719 .924
P3 27.45 18.997 .744 .920
P4 27.35 17.924 .853 .913
P5 27.45 20.261 .603 .927
P6 27.45 17.734 .786 .918
P7 27.45 20.261 .603 .927
P8 27.45 19.208 .833 .916
P9 27.45 19.524 .558 .931
P10 27.30 19.905 .798 .919

VALIDITAS EMPHATY

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.927 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 23.20 48.484 .503 .931
P2 23.10 45.147 .865 .911
P3 23.15 46.661 .785 .916
P4 23.00 46.737 .742 .918
P5 23.25 49.461 .463 .933
P6 23.20 44.063 .896 .909
P7 23.00 46.632 .811 .915
P8 23.05 44.682 .855 .912
P9 23.20 49.116 .457 .934
P10 23.15 44.134 .891 .909
VALIDITAS TANGIBLES

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.894 10

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 24.75 48.618 .575 .887
P2 24.55 47.418 .629 .884
P3 24.55 44.155 .841 .869
P4 24.65 44.766 .858 .868
P5 24.70 50.011 .473 .893
P6 24.60 46.042 .618 .885
P7 24.55 47.629 .579 .887
P8 24.55 47.734 .571 .888
P9 24.85 45.713 .754 .875
P10 24.85 49.292 .483 .893

VALIDITAS KEPUASAN 1

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.902 15

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 29.90 147.884 .677 .892
P2 29.90 148.305 .662 .893
P3 29.85 144.134 .794 .888
P4 29.45 143.839 .697 .891
P5 29.45 144.787 .667 .892
P6 29.60 140.989 .809 .887
P7 29.55 154.787 .382 .903
P8 29.40 149.832 .492 .899
P9 30.05 154.892 .477 .899
P10 29.45 152.155 .440 .901
P11 29.70 148.642 .558 .897
P12 29.15 149.503 .533 .898
P13 29.60 147.516 .597 .895
P14 29.55 148.471 .580 .896
P15 29.90 155.463 .431 .901
VALIDITAS KEPUASAN 2

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.904 12

Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
P1 23.55 108.366 .642 .896
P2 23.55 109.524 .593 .898
P3 23.50 104.684 .780 .890
P4 23.10 103.779 .708 .893
P5 23.10 103.674 .712 .892
P6 23.25 101.250 .827 .886
P8 23.05 107.734 .540 .901
P9 23.70 113.695 .469 .903
P11 23.35 107.397 .585 .899
P12 22.80 107.326 .589 .899
P13 23.25 110.092 .489 .904
P14 23.20 106.589 .634 .896
HASIL NORMALITAS DATA

Descriptives

Statistic Std. Error

Treability Mean 28.24 .361

95% Confidence Interval for Lower Bound 27.53


Mean
Upper Bound 28.95

5% Trimmed Mean 28.34

Median 29.00

Variance 21.750

Std. Deviation 4.664

Minimum 18

Maximum 37

Range 19

Interquartile Range 7

Skewness -.366 .188

Kurtosis -.500 .374

Tressponsive Mean 30.19 .318

95% Confidence Interval for Lower Bound 29.56


Mean Upper Bound 30.81

5% Trimmed Mean 30.29

Median 30.00

Variance 16.935

Std. Deviation 4.115

Minimum 17

Maximum 38

Range 21

Interquartile Range 6

Skewness -.361 .188

Kurtosis .024 .374

Tassurance Mean 28.50 .280

95% Confidence Interval for Lower Bound 27.95


Mean Upper Bound 29.05
5% Trimmed Mean 28.47

Median 28.00

Variance 13.047

Std. Deviation 3.612

Minimum 18

Maximum 38

Range 20

Interquartile Range 5

Skewness .271 .188

Kurtosis -.057 .374

Temphaty Mean 29.63 .338

95% Confidence Interval for Lower Bound 28.96


Mean Upper Bound 30.30

5% Trimmed Mean 29.67

Median 29.00

Variance 19.114

Std. Deviation 4.372

Minimum 18

Maximum 38

Range 20

Interquartile Range 6

Skewness -.062 .188

Kurtosis -.148 .374

Ttangiable Mean 29.03 .273

95% Confidence Interval for Lower Bound 28.49


Mean Upper Bound 29.57

5% Trimmed Mean 29.07

Median 29.00

Variance 12.439

Std. Deviation 3.527

Minimum 18

Maximum 37

Range 19
Interquartile Range 4

Skewness -.138 .188

Kurtosis .278 .374

Tkepuasan Mean 34.42 .345

95% Confidence Interval for Lower Bound 33.74


Mean
Upper Bound 35.10

5% Trimmed Mean 34.50

Median 34.00

Variance 19.823

Std. Deviation 4.452

Minimum 23

Maximum 45

Range 22

Interquartile Range 7

Skewness -.138 .188

Kurtosis -.203 .374

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Treability .101 167 .000 .966 167 .000

Tressponsive .081 167 .010 .979 167 .012

Tassurance .148 167 .000 .964 167 .000

Temphaty .094 167 .001 .964 167 .000

Ttangiable .073 167 .031 .983 167 .035

Tkepuasan .090 167 .002 .979 167 .013

a. Lilliefors Significance Correction


UNIVARIAT

Reability

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Baik 78 46.7 46.7 46.7

Baik 89 53.3 53.3 100.0

Total 167 100.0 100.0

Responssive

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Baik 67 40.1 40.1 40.1

Baik 100 59.9 59.9 100.0

Total 167 100.0 100.0

Assurance

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Baik 73 43.7 43.7 43.7

Baik 94 56.3 56.3 100.0

Total 167 100.0 100.0

Emphaty

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Baik 58 34.7 34.7 34.7

Baik 109 65.3 65.3 100.0

Total 167 100.0 100.0


Tangiable

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Baik 73 43.7 43.7 43.7

Baik 94 56.3 56.3 100.0

Total 167 100.0 100.0

Kepuasan pasien

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Puas 68 40.7 40.7 40.7

Puas 99 59.3 59.3 100.0

Total 167 100.0 100.0

BIVARIAT

Crosstabs

Reability * Kepuasan pasien

Crosstab

Kepuasan pasien

Tidak Puas Puas Total

Reability Tidak Baik Count 49 29 78

Expected Count 31.8 46.2 78.0

% within Reability 62.8% 37.2% 100.0%

Baik Count 19 70 89

Expected Count 36.2 52.8 89.0

% within Reability 21.3% 78.7% 100.0%

Total Count 68 99 167

Expected Count 68.0 99.0 167.0

% within Reability 40.7% 59.3% 100.0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 29.619a 1 .000

Continuity Correctionb 27.926 1 .000

Likelihood Ratio 30.479 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 29.442 1 .000

N of Valid Cases 167

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 31.76.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Reability (Tidak 6.225 3.141 12.337


Baik / Baik)

For cohort Kepuasan pasien = 2.943 1.907 4.541


Tidak Puas

For cohort Kepuasan pasien = .473 .347 .643


Puas

N of Valid Cases 167


Responssive * Kepuasan pasien

Crosstab

Kepuasan pasien

Tidak Puas Puas Total


Responssive Tidak Baik Count 36 31 67

Expected Count 27.3 39.7 67.0

% within Responssive 53.7% 46.3% 100.0%

Baik Count 32 68 100

Expected Count 40.7 59.3 100.0

% within Responssive 32.0% 68.0% 100.0%


Total Count 68 99 167

Expected Count 68.0 99.0 167.0

% within Responssive 40.7% 59.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 7.849a 1 .005

Continuity Correctionb 6.975 1 .008

Likelihood Ratio 7.841 1 .005

Fisher's Exact Test .006 .004

Linear-by-Linear Association 7.802 1 .005

N of Valid Cases 167

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 27.28.

b. Computed only for a 2x2 table


Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Responssive 2.468 1.304 4.671


(Tidak Baik / Baik)

For cohort Kepuasan pasien = 1.679 1.169 2.411


Tidak Puas

For cohort Kepuasan pasien = .680 .509 .910


Puas

N of Valid Cases 167

Assurance * Kepuasan pasien

Crosstab

Kepuasan pasien

Tidak Puas Puas Total

Assurance Tidak Baik Count 52 21 73

Expected Count 29.7 43.3 73.0

% within Assurance 71.2% 28.8% 100.0%

Baik Count 16 78 94

Expected Count 38.3 55.7 94.0

% within Assurance 17.0% 83.0% 100.0%

Total Count 68 99 167

Expected Count 68.0 99.0 167.0

% within Assurance 40.7% 59.3% 100.0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 50.027a 1 .001

Continuity Correctionb 47.807 1 .002

Likelihood Ratio 52.345 1 .001

Fisher's Exact Test .001 .002

Linear-by-Linear Association 49.728 1 .000

N of Valid Cases 167

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 29.72.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Assurance (Tidak 12.071 5.765 25.276


Baik / Baik)

For cohort Kepuasan pasien = 4.185 2.617 6.693


Tidak Puas

For cohort Kepuasan pasien = .347 .239 .503


Puas

N of Valid Cases 167


Emphaty * Kepuasan pasien

Crosstab

Kepuasan pasien

Tidak Puas Puas Total

Emphaty Tidak Baik Count 33 25 58

Expected Count 23.6 34.4 58.0

% within Emphaty 56.9% 43.1% 100.0%

Baik Count 35 74 109

Expected Count 44.4 64.6 109.0

% within Emphaty 32.1% 67.9% 100.0%

Total Count 68 99 167

Expected Count 68.0 99.0 167.0

% within Emphaty 40.7% 59.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 9.635a 1 .002

Continuity Correctionb 8.636 1 .003

Likelihood Ratio 9.587 1 .002

Fisher's Exact Test .003 .002

Linear-by-Linear 9.577 1 .002


Association

N of Valid Cases 167

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 23.62.

b. Computed only for a 2x2 table


Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Emphaty (Tidak 2.791 1.447 5.384


Baik / Baik)

For cohort Kepuasan pasien = 1.772 1.245 2.522


Tidak Puas

For cohort Kepuasan pasien = .635 .460 .877


Puas

N of Valid Cases 167

Tangiable * Kepuasan pasien

Crosstab

Kepuasan pasien

Tidak Puas Puas Total

Tangiable Tidak Baik Count 39 34 73

Expected Count 29.7 43.3 73.0

% within Tangiable 53.4% 46.6% 100.0%

Baik Count 29 65 94

Expected Count 38.3 55.7 94.0

% within Tangiable 30.9% 69.1% 100.0%

Total Count 68 99 167

Expected Count 68.0 99.0 167.0

% within Tangiable 40.7% 59.3% 100.0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 8.674a 1 .003

Continuity Correctionb 7.764 1 .005

Likelihood Ratio 8.700 1 .003

Fisher's Exact Test .004 .003

Linear-by-Linear 8.622 1 .003


Association

N of Valid Cases 167

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 29.72.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for Tangiable (Tidak 2.571 1.363 4.851


Baik / Baik)

For cohort Kepuasan pasien = 1.732 1.195 2.509


Tidak Puas

For cohort Kepuasan pasien = .674 .509 .892


Puas

N of Valid Cases 167


Lampiran 4

JADWAL PENELITIAN

PENGARUH MUTU PELAYANAN ANC TERHADAP KEPUASAN IBU DALAM MELAKUKAN


PEMERIKSAAN ANC DI PUSKESMAS MUARA LEMBU
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

TAHUN 2020 TAHUN 2021


No Kegiatan
Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari fEBRUARI
1 Persiapan/ pengajuan judul
2 Penyusunan BAB I, II, III
3 Seminar skripsi
4 Revisi Skripsi
5 Pelaksanaan penelitian
6 Pengolahan data
7 Penyusunan BB IV, V
8 Konsultasi BAB IV, V
9 Seminar hasil skripsi
10 Revisi hasil skripsi
11 Pengumpulan skripsi
Lampiran 7

DOKUMENTASI PENELITIAN

PENGARUH MUTU PELAYANAN ANC TERHADAP KEPUASAN IBU DALAM


MELAKUKAN PEMERIKSAAN ANC DI PUSKESMAS MUARA LEMBU
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Gambar 2: Responden menandatangani


Gambar 1: Peneliti Menjelaskan Tujuan inform concent
Penelitian

Gambar 3: Peneliti menjelaskan cara Gambar 4: Responden Mengisi


mengisi kuesioner Kuesioner
Gambar 5: Peneliti menjelaskan tentang Gambar 6: Peneliti mendampingi
pertanyaan yang tidak dimengerti responden saat mengisi kuesioner
responden

Gambar 7: Responden membaca kusioner


Gambar 8: Responden mengisi kusioner
Gambar 9: Responden mengisi kusioner Gambar 10: Responden mengisi
kusioner

Gambar 11:Peneliti memeriksa jawaban


responden pada kusioner Gambar 12:Peneliti memeriksa jawaban
responden pada kusioner
Gambar 13:Peneliti menjelaskan Gambar 14:Ibu hamil yang bersedia
pertanyaan yang kurang dimengerti oleh menjadi responden
responden
Lampiran 11
LEMBAR KONSULTASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH
PEKANBARU

Nama : Alyuli Yersih


NIM : 1903021429
Judul Skripsi : Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam
Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi
Pembimbing I : Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes
Pembimbing II : Komaria Susanti, SST, M.Kes
Tanda Tangan
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing

Pekanbaru, Desember 2020


Pembimbing I

Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes


NIDN. 1007098701
Lampiran 11

LEMBAR KONSULTASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL INSYIRAH
PEKANBARU

Nama : Alyuli Yersih


NIM : 1903021429
Judul Skripsi : Pengaruh Mutu Pelayanan ANC Terhadap Kepuasan Ibu Dalam
Melakukan Pemeriksaan ANC di Puskesmas Muara Lembu
Kabupaten Kuantan Singingi
Pembimbing I : Fajar Sari Tanberika, SST, M.Kes
Pembimbing II : Komaria Susanti, SST, M.Kes
Tanda Tangan
No Hari/Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing

Pekanbaru, Desember 2020


Pembimbing II

Komaria Susanti, SST, M.Kes


NIDN. 1029019002

Anda mungkin juga menyukai