Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN NY. M USIA 27TAHUN

DENGAN GIIPI00I UK 25 MINGGU

PUSKESMAS MANUKAN KULON WILAYAH KOTA SURABAYA

TANGGAL : 23 OKT s/d 17 NOV 2023

Disusun oleh :
Immelda Alfi Rochmah
Nim : P27824122029

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2023

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN NY. M USIA 27 TAHUN

DENGAN GIIPI00I UK 25 MINGGU

Laporan komprehensif yang disusun oleh mahasiswa semester 3 Prodi DIII Kebidanan
Sutomo Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun Akademik
2023/2024 ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Tempat Praktik : Puskesmas Manukan Kulon
Tanggal Praktik : 23 Oktober 2023 s/d 17 November 2023

Mengetahui

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Puskesmas


Manukan Kulon

Novita Eka Kusuma W, M.Keb Anik Sukmawati, A.Md.Keb

NIP.198411302009122001 NIP. 197908292019052001

Menyetujui,

Ketua Prodi
DIII Kebidanan Sutomo

Kharisma Kusumaningtyas, S.SiT., M.Keb.


NIP. 198103232008012014
Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan atas Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan individu asuhan
kebidanan kehamilan ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang berjasa dalam
pembuatan laporan ini.
1. Bapak Luthfi Rusyadi, SKM., M.Sc, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Surabaya
2. dr. Lolita Riamawati,M.Kes selaku kepala Puskesmas Manukan Kulon
3. Dwi Wahyu Wulan S., SST., M.Keb., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Kampus
Poltekkes Kemenkes Surabaya.
4. Kharisma Kusumaningtyas, S.SiT., M.Keb., selaku Ketua Program Studi D-III
Kebidanan Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya
5. Ibu Novita Eka Kusuma W, M.Keb selaku dosen pembimbing pendidikan
6. Ibu Anik Sukmawati, A.md. Keb selaku pembimbing ruangan di Puskesmas
Manukan Kulon
7. Kepada pihak-pihak yang ikut turut serta membantu selama pembuatan laporan
ini.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
pengetahuan dan pengalaman di lingkungan Kebidanan Sutomo Surabaya. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
laporan yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Surabaya, 23 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................iii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................................1

1.2.1 Tujuan Umum.......................................................................................................1

1.2.2 Tujuan Khusus......................................................................................................1

1.3 Pelaksanaan...........................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................3

LANDASAN TEORI...............................................................................................................3

2.1 Konsep Dasar.............................................................................................................3

2.1.1 Pengertian............................................................................................................3

2.1.2 Patofisiologi..........................................................................................................4

2.2 KONSEP ASUHAN KEBIDANAN...................................................................................4

2.2.1 Pengkajian data (subyektif, obyektif).......................................................................4

2.2.2 Diagnosa/ Masalah..............................................................................................11

2.2.3 Diagnosa Potensial.............................................................................................11

2.2.4 Tindakan Segera.................................................................................................11

2.2.5 Rencana Tindakan dan Rasional..........................................................................11

2.2.6 Pelaksanaan Rencana Tindakan...........................................................................12

2.2.7 Evaluasi.............................................................................................................12

2.2.8 Dokumentasi Asuhan...........................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asuhan kebidanan meliputi kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang alamiah atau
natural bagi perempuan. Meskipun alamiah, kehamilan, persalinan dan masa setelah persalinan
dapat terjadi adanya suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih
lanjut (Bobak 2005:122). Agar proses proses yang alamiah ini berjalan dengan lancar dan tidak
berkembang menjadi patologis diperlukan upaya sejak dini dengan memantau kesehatan ibu yang
berkesinambungan dan berkualitas serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur
kepetugas kesehatan, melakukan kunjungan minimal 6x pada trimester pertama minimal 2 kali
(usia kehamilan 0-12 minggu). Pada trimester kedua minimal 1 kali (usia kehamilan 12-28 minggu).
Pada trimester ketiga minimal 3 kali (usia kehamilan 28 minggu – lahir) (Kemenkes).
Asuhan antenatal yang kurang optimal dapat menimbulkan dampak atau komplikasi pada
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana sehingga sangat penting
untuk mendapatkan pelayanan dari tenaga kesehatan, karena dengan begitu perkembangan
kondisi setiap saat akan terpantau dengan baik (Marmi, 2011 : 9-11). Asuhan antenatal yang
paripurna akan mempengaruhi wanita untuk melakukan pertolongan persalinan di tenaga
kesehatan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan pendekatan manajemen
kebidanan menurut Helen Varney (1997) sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI
nomor 938/MENKES/SK/VIII/2007 tentang standar asuhan kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan obyektif pada ibu hamil
2. Menginterpretasi data serta menentukan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan
ibu hamil
3. Mengidentifikasi diagnosa potensial pada ibu hamil
4. Merencanakan asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu hamil
5. Melaksanakan perencanaan asuhan kebidanan secara berkesinambungan pada ibu
hamil
6. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
7. Mendokumentasian hasil asuhan kebidanan ibu hamil
1.3 Pelaksanaan
Asuhan kebidanan dilakukan mahasiswa ketika melakukan praktik klinik pada :
Tempat : Puskesmas Manukan Kulon
Tanggal : 23 Oktober 2023 s.d 17 November 2023
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
2.1.1 Pengertian
Menurut Depkes RI (2016), kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka
melanjutkan yang terjadi secara alami menghasilkan janin yang tumbuh di rahim ibu.
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya kehamilan normal adalah 38 minggu - 40 minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 Trimester yaitu Trimester I mulai dari konsepsi sampai 12
minggu, Trimester II >12 minggu sampai 28 minggu, Trimester III >28 minggu sampai 42
minggu. Selama proses kehamilan berlangsung tidak menutup kemungkinan untuk seorang
ibu akan mengalami masalah tanda bahaya kehamilan yang dapat berpengaruh pada proses
kehamilannya maupun proses persalinannya apabila usia kehamilan sudah memasuki aterm
37-40 minggu (Saifuddin, 2014).
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional yang
diberikan kepada ibu selama masa kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar
pelayanan antenatal. Pemeriksaan ini bertujuan memeriksa keadaan ibu dan janin secara
berkala diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan, dengan
standar 6 kali kunjungan sebagai upaya menurunkan angka kematian prenatal dan kualitas
perawatan pada frekuensi pelayanan antenatal oleh Kemenkes ditetapkan 6 kali kunjungan
ibu hamil dalam pelayanan antenatal, selama kehamilan dengan ketentuan 2 kali pada
trimester pertama atau K1 (UK 0-12 minggu), 1 kali pada trimester II (UK >12 minggu-28
minggu) dan 3 kali pada trimester III atau K4 (UK>28 minggu-lahir) (Kemenkes RI, 2020).
Pemeriksaan medis dalam pelayanan antenatal meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik,
diagnosis, pemeriksaan obstetrik dan pemeriksaan diagnosis penunjang (Yanuari, 2017).
Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care (pemeriksaan kehamilan) sangat penting
karena dapat mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Maka dari itu pengetahuan akan
kehamilan sangat penting untuk diketahui oleh ibu, suami, keluarga maupun masyarakat agar
masyarakat mampu mendeteksi secara dini dan mampu memberikan penanganan awal
apabila terjadi tanda bahaya selama proses kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa
nifasnya (Saifuddinn, 2014).
2.1.2 Patofisiologi
Pada kehamilan timbul rasa punggung akibat pengaruh hormone yang menimbulkan
gangguan pada substansi dasar bagian penyangga dan jaringan penghubung sehingga
mengakibatkan menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot. Selain itu juga disebabkan oleh
faktor mekanika yang mempengaruhi kelengkungan tulang belakang oleh perubahan sikap
statis dan penambahan beban pada saat ibu hamil (Suharto, 2011).
Pada kehamilan, akan terjadi perubahan pelvis menjadi sedikit berputar kedepan
karena pengaruh hormonal dan kelemahan ligament. Pada keadaan hiperekstensi tulang
belakang terjadi pergesekan antara kedua facet dan menjadikan tumpuan berat badan,
sehingga permukaan sendi tertekan, keadaan ini akan menimbulkan rasa nyeri. Kadang -
kadang dapat mengiritasi saraf ischiadicus. Dan apabila terjadi penyempitan pada bantalan
tulang belakang, nyeri akan bertambah hebat. Keadaan ini akan menimbulkan
ketidakseimbangan antara otot perut dan otot punggung. Sendi yang akan membentuk tulang
belakang dan panggul sebagian merupakan sendi sindesmosis. Sendi sakroiliak berbentuk
huruf L, permukaan sendinya tidak simestris, tidak rata dan posisinya hampir dalam bidang
sagital serta permukaan tulang sacrum lebih cekung. Gerakan yang terjadi adalah rotasi dalam
jarak gerak terbatas yang dikenal dengan nama nutasi dan konter nutasi. Pelvis menerima
beban dari tulang belakang dengan distribusi gaya merupakan ring tertutup. Pada kehamilan
gerak sendi ini dapat meningkat karena pengaruh hormonal. Panggul dan sakrum yang
bergerak kedepan menyebabkan posisi sendi sakroiliaka juga berubah, dikombinasi dengan
adanya laxity akan menyebabkan keluhan-keluhan pada sendi yang lain (Suharto, 2011)

2.2 KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


2.2.1 Pengkajian data (subyektif, obyektif)
Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan suatu proses
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi
dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam, 2016).
Pengumpulan data ini meliputi :
1. Data Subyektif :
Data subjektif adalah data yang didapatkan dari hasil wawancara (anamnesa) langsung
kepada klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya. Data subyektif mencakup semua
keluhan dari klien terhadap masalah kesehatannya. Data subyektif terdiri dari :
1) Identitas Klien dan Suami
(1) Nama :
Untuk dapat mengenal atau memanggil nama ibu dan untuk mencegah
kekeliruan bila ada nama yang sama.
(2) Umur:
Dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan
dan persalinan adalah 20-30 tahun.

(3) Suku/bangsa:
Untuk menegetahui kondisi sosial budaya ibu yang mempengaruhi perilaku
kesehatan.
(4) Agama:
Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan dengan
ketentuan agama, antara lain dalam keadaan yang gawat ketika memberi
pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa harus berhubungan,
misalnya agama islam memanggil ustad dan sebagainya.
(5) Pendidikan:
Mengetahui tingkat intelektual tingkat pendidikan yang dapat mempengaruhi
sikap perilaku kesehatan seseorang.
(6) Pekerjaan:
Hal ini untuk mengetahui taraf hidup dan sosial ekonomi agar nasehat kita
sesuai. Pekerjaan ibu perlu diketahui untuk mengetahui apakah ada pengaruh
pada kehamilan seperti bekerja di pabrik rokok, percetakan dan lain-lain.
a. Alamat:
Hal ini untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada
ibu yang namanya bersamaan. Ditanyakan alamatnya, agar dapat
dipastikan ibu yang mana hendak ditolong itu. Alamat juga diperlukan bila
mengadakan kunjungan kepada penderita.
b. Telepon:
Ditanyakan bila ada, untuk memudahkan komunikasi.
c. No.RMK (Nomor Rekam Medik ):
Nomor rekam medik biasanya digunakan di Rumah Sakit, Puskesmas, atau
Klinik.
2) Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang harus ditanyakan dengan singkat dengan
menggunakan bahasa yang sesuai dengan keterangan yang diberikan. Keluhan
utama ditanyakan untuk mengetahui alasan klien datang untuk memeriksakan
kehamilan atau untuk memeriksakan keluhan lain (Wiknjosastro, 2016).
3) Riwayat menstruasi
Beberapa data yang harus kita peroleh dari riwayat menstruasi antara lain yaitu
menarche (usia pertama kali mengalami menstruasi yang pada umumnya wanita
Indonesia mengalami menarche pada usia sekitar 12 sampai 16 tahun), siklus
menstruasi (jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya
dalam hitungan hari yang biasanya sekitar 23 sampai 32 hari), volume darah (data ini
menjelaskan seberapa banyak darah menstruasi yang dikeluarkan, biasanya acuan
yang digunakan berupa kriteria banyak atau sedikitnya), keluhan (beberapa wanita
menyampaikan keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi dan dapat
merujuk kepada diagnose tertentu. Riwayat menstruasi klien yang akurat biasanya
membantu penepatan tanggal perkiraan yang disebut taksiran partus. Perhitungan
dilakukan dengan menambahkan 9 bulan dan 7 hari pada Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT) atau dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian menambahkan 7 hari
dan 1 tahun.
4) Riwayat perkawinan
Meliputi umur saat menikah, lama pernikahan, status pernikahan.
5) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Menurut Marmi (2014), riwayat kehamilan, persalinan dan nifas antara lain:
a. Kehamilan
Riwayat kehamilan adalah informasi esensial tentang kehamilan terdahulu
mencakup bulan dan tahun kehamilan tersebut berakhir, usia gestasi pada saat
itu. Adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat (sering), toxemia
gravidarum.
b. Persalinan
Riwayat persalinan pasien tersebut spontan atau buatan, aterm atau prematur,
perdarahan, ditolong oleh siapa (bidan, dokter).
c. Nifas
Riwayat nifas yang perlu diketahui adakah panas atau perdarahan, bagaimana
laktasi.
d. Anak
Yang dikaji dari riwayat anak yaitu jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau
meninggal berapa dan sebabnya meninggal, berat badan waktu lahir.

6) Riwayat kontrasepsi
Menurut Walyani (2015), yang perlu dikaji dalam riwayat KB diantaranya metode KB
apa yang selama ini ia gunakan, berapa lama ia telah menggunakan alat kontrasepsi
tersebut dan apakah ia mempunyai masalah saat menggunakan alat kontrasepsi
tersebut.
7) Riwayat kesehatan ibu
Riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penanda (warning) akan adanya
penyulit masa hamil. Adanya perubahan fisik dan fisiologis pada masa hamil yang
melibatkan seluruh sistem dalam tubuh akan mempengaruhi organ yang mengalami
gangguan. Beberapa data penting tentang riwayat kesehatan pasien yang perlu
diketahui adalah apakah pasien pernah atau sedang menderita penyakit seperti
jantung, diabetes mellitus, ginjal, hipertensi/dipotensi dan hepatitis (Romauli, 2011).
8) Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga meliputi penyakit apa saja yang pernah diderita oleh
keluarga khususnya keluarga inti yang dapat berdampak pada ibu seperti penyakit -
penyakit kronis, penyakit degeneratif (diabetes), penyakit menular seperti TBC, dan
apakah ibu punya keturunan kembar. Penyakit dikategorikan “ya” apabila penyakit
tersebut di diagnosa oleh dokter dan mendapatkan pengobatan/perawatan.
9) Pola Kebiasaan Sehari – Hari
(1) Nutrisi
Untuk mengetahui status gizi pasien sebelum dan selama hamil apakah
mengalami perubahan, frekuensi makan, jenis makanan, kualitas dan kuantitas
makanan, serta berapa banyak ibu minum dalam satu hari (Manuaba,2012).
(2) Eliminasi
Dikaji untuk mengetahui kebiasaan BAB dan BAK pasien sebelum dan selama
hamil, BAB meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi, dan bau, serta kebiasaan BAK
meliputi frekuensi, warna, dan jumlah (Manuaba, 2012).
(3) Aktivitas
Dikaji untuk mengetahui pola aktifitas pasien sehari-hari
(4) Istirahat
Dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan tidur pasien, berapa lama kebiasaan
tidur siang dan tidur malam (Ambarwati &Wulandari, 2010)
(5) Seksualitas
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam
seminggu, ada keluhan atau tidak (Saifuddin,2010)
(6) Psikososial Budaya
Dikaji untuk mengetahui bagaimana perasaan ibu dalam menjalani kehamilan ini,
dukungan keluarga, jenis kelamin yang diharapkan, kehamilan ini direncanakan
atau tidak. Adakah pantangan makanan selama kehamilan, kebiasaan atau adat
istiadat dalam kehamilan (Saifuddin, 2010)
2. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur (Nursalam, 2013)
meliputi:
1) Pemeriksaan Umum
(1) Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, lemah atau buruk
(Alimul, 2012).
(2) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah composmentis , apatis,
somnolen (Alimul,2012).
(3) Berat badan
Berat badan yang bertambah terlalu besar atau kurang, perlu
mendapatkan perhatian khusus karena kemungkinan terjadi penyulit
kehamilan. Berat badan pada trimester III tidak boleh naik lebih dari 1 kg
dalam seminggu atau 3 kg dalam sebulan.
(4) Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi.
(5) Tanda-tanda vital yaitu:
a. Tekanan darah
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90
mmHg. Bila>140/90 mmHg, hati-hati adanya hipertensi/preeklamsi .
b. Nadi
Nadi normal adalah 60 sampai 100 per menit. Bila abnormal mungkin
ada kelainan paru-paru atau jantung.
c. Suhu badan
Suhu badan normal adalah 36,5⁰C sampai 37,5⁰C. Bila suhu lebih
tinggi dari 37,5⁰C kemungkinan ada infeksi.
d. Pernafasan
Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi sistem pernafasan. Normalnya
16-24 x/menit.
(6) Pemeriksaan fisik obstetric
Menurut Romauli (2016), pemeriksaan fisik obstetric meliputi:
a. Kepala
Pada bagian kepala melakukan inspeksi dan palpasi pada kepala
dan kulit kepala untuk melihat kesimetrisan, warna rambut, ada
tidaknya pembengkakan, kelembaban, lesi, edema, serta bau.
b. Muka
Tampak cloasma gravidarum sebagai akibat deposit pigment yang
berlebihan, tidak sembab, bentuk simetris, bila tidak menunjukkan
adanya kelumpuhan.
c. Mata
Inpeksi pergerakan bola mata, kesimetrisan, sklera apakah terjadi
ikterus atau tidak, konjungtiva apakah anemis atau tidak, adanya
sekret atau tidak, ukuran, bentuk gerakan pupil dengan cara berikan
sinar dan menjauh dari mata.
d. Hidung
Normal atau tidak ada polip, kelainan bentuk, kebersihan cukup.
e. Telinga
Inspeksi daun telinga untuk melihat bentuk, ukuran, liang telinga
untuk melihat adanya keradangan, kebersihan atau benda asing.
f. Mulut
Pucat pada bibir, pecah-pecah, stomatitis, gingivitis, gigi tunggal, gigi
berlubang, caries gigi dan bau mulut.
g. Leher
Normal tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan tidak ditemukan bendungan vena jugularis.
h. Dada
Normal bentuk simetris, hiperpigmentasi areola, putting susu bersih
dan menonjol.
i. Abdomen
Bentuk, bekas luka operasi, terdapat linea nigra, striae livida dan
terdapat pembesaran abdomen dan melihat kontraksi uterus selama
masa kehamilan.

j. Ekstrimitas:
Inspeksi ada tidaknya pucat pada kuku jari, memeriksa dan meraba
kaki untuk melihat adanya varices dan edema. Melakukan
pemeriksaan refleks patella dengan perkusi. Reflek patella normal:
tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila
gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan
tanda preeklamsi. Bila reflek patella negative kemungkinan pasien
mengalami kekurangan B1.
k. Genetalia
Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui apakah
ada pembengkakan kelenjar bartolini, mengetahui pengeluaran yaitu
perdarahan dan flour albus (Wiknjosastro,2016) dan untuk
mengetahui pengeluaran lochea pada vulva
l. Anus
Untuk mengetahui personal hygiene dan adanya haemoroid atau
tidak adanya varices atau tidak (Wiknjosastro,2016)
Pemeriksaan dalam adalah pemeriksaan yang terpenting karena
mempunyai keuntungan, yaitu:
1. Menentukan apakah benar dlam keadaan inpartu.
2. Menentukan faktor janin dan panggul.
3. Menentukan ramalan persalinan.
m. Kulit
Untuk mengetahui keadaan turgor kulit (Mansjoer, 2017)
(7) Pemeriksaan penunjang untuk mendukung pemeriksaan pasti lainnya
yang dibutuhkan seperti golongan darah, reduksi , albumin, gula darah
dll.
2.2.2 Diagnosa/ Masalah
1. Diagnosa
Setelah seluruh pemeriksaan selesai dilakukan, kemudian ditentukan diagnosa. Tetapi
pada pemeriksaan kehamilan tidak cukup dengan membuat diagnose kehamilan saja,
namun sebagai bidan kita harus menjawab pertanyaan - pertanyaan sebagai berikut: Hamil
atau tidak primi atau multigravida, tuanya kehamilan, anak hidup atau mati, anak tunggal
atau kembar, letak anak, anak intra uterin atau ekstra uterine, keadaan jalan lahir dan
keadaan umum, keadaan janin (Romauli, 2018).
2. Masalah
Menurut Pudiastuti (2017), masalah yang dapat ditemukan pada ibu nifas adalah
perdarahan pervaginam, infeksi masa nifas, bengkak pada wajah, dan demam.
2.2.3 Diagnosa Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosa potensial
berdasarkan diagnose/masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi,
bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Dalam langkah ini di tegakkan guna untuk
menidentifikasi masalah seperti perdarahan pervaginam dan lain lain. (Romauli, 2017).
2.2.4 Tindakan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter dan/untuk dikonsultasikan
atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien..
Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi
atau yang bersifat rujukan.
2.2.5 Rencana Tindakan dan Rasional
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh, ditentukan langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manejemen terhadap diagnosis atau
masalah yang telah diidentifikasi atau di antisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar
yang tidak lengkap dapat di lengkapi (Jannah 2015: 209).
2.2.6 Pelaksanaan Rencana Tindakan
Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah ditentukan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Dalam pelaksanaan
ini bidan melakukan secara mandiri dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan yang lain.
2.2.7 Evaluasi
Untuk menilai dan mengkaji apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya,
sebagian atau tidak sama sekali dengan membandingkan hasil dengan tujuan yang akan dicapai.
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar–benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam masalah dan diagnose.
2.2.8 Dokumentasi Asuhan
Pendokumentasian atau catatan managemen kebidanan dapat diterapkan menggunakan
metode SOAP. Dalam metode SOAP, S merupakan data subyektif, O merupakan data obyektif,
A merupakan analisis dan P merupakan planning atau rencana asuhan. Merupakan catatan yang
bersifat sederhana, jelas, logis, dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini merupakan proses
pemikiran pelaksanaan managemen kebidanan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. M USIA 27 TAHUN UK. 25 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
Tanggal pengkajian : 24 Oktober 2023
Pukul : 09.50 WIB
Oleh : Immelda Alfi Rochmah
3.1. Data Subyektif
3.1.1.Biodata
Nama Pasien : Ny. M Nama Suami : Tn. I
Umur : 27 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat : M.Madya Alamat :M.Madya
1/26 1/26

3.1.2.Keluhan
Utama : Ibu mengatakan ingin periksa hamil
Tambahan : Tidak ada
3.1.3.Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit yang di derita saat ini.
Riwayat penyakit dahulu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti HIV, IMS, Hepatitis,
DLL, menurun seperti DM, Jantung maupun penyakit kronis seperti TBC.
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti HIV, IMS,
Hepatitis, DLL, menurun seperti DM, Jantung maupun penyakit kronis seperti TBC.
3.1.4.Data lain yang mendukung
1) STATUS PERNIKAHAN
Menikah ke–1
Umur menikah : 23 Tahun
Lama Menikah : ± 4 Tahun
2) RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche : 15 Tahun
Lama haid : 4-5 Hari
Jumlah : 6 softex/hari
HPHT : 02-05-2023
TP : 09-02-2024
Siklus haid : 28 Hari
Dismenorhe : Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri saat
menstruasi.
Warna : Ibu mengatakan warna darah haidnya merah.
Sifat Darah : Ibu mengatakan ada gumpalan, berbau amis.
Flour Albus : Ibu mengatakan biasanya terjadi ketika sesudah
dan sebelum menstruasi, berwarna putih, tidak
berbau, tidak merasa gatal.
3) RIWAYAT OBSTETRI
No Suami Cara Tempat Penyuli Penyulit L/P BB/ Keadaan ASI KB
. ke... persalinan persalinan t nifas TB anak
bersalin sekarang
1. 1 Spontan RS - - P 2999 Hidup/ 3 Ya -
g tahun
2. 1 HAMIL INI
4) POLA SEHARI-HARI
- Nutrisi
Makan : 3x/hari, porsi normal nasi, lauk, sayur, dan buah
Minum : ± 7 gelas air putih setiap hari
- Eliminasi
BAB : 1x/hari
BAK : 3-4x/hari
- Istirahat : Tidur siang ± 30 menit dan tidur malam ± 7 jam
- Personal hygiene : Mandi 2x/hari, pagi dan sore

3.2. Data Obyektif


3.2.1.Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Berat badan : 50 kg
Tinggi badan :148 cm
LILA : 24 cm
Tanda-tanda vital : -Tekanan darah : 110/80 mmHg
-Suhu : 36,5°C
-Nadi : 80 x/menit
-Respirasi : 20 x/menit
MAP : 90
IMT : 23,58
3.2.2.Pemeriksaan Fisik
Rambut : Rambut bersih, tidak rontok
Wajah : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih
Hidung : Tidak ada polip, bersih, tidak ada kelainan
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis
Telinga : Simetris, tidak ada kelainan
Leher : Normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan kelenjar limfe
Dada : Puting susu menonjol, tidak ada benjolan abnormal, ASI belum
keluar
Abdomen : Terdapat linia gravidarum dan strie gravidarum
-TFU : 22 cm
-Leopold 1 : TFU 22 cm. Bagian fundus teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting (bokong)
-Leopold 2 : sebelah kanan perut ibu teraba tahanan keras
memanjang seperti papan (punggung), dan sebelah kiri ibu teraba
bagian kecil-kecil janin (ekstremitas). (PUKA)
-Leopold 3 : bagian bawah teraba bulat, keras dan melenting, kepala
belum masuk PAP
-Leopold 4 : Tidak dilakukan
-TBJ : (22 -12)×155 = ±1550 gram
- Auskultasi : DJJ 140× /menit
Ekstrimitas
Atas : Tidak ada oedema (-/-)
Bawah : Tidak ada oedema (-/-)
3.2.3.Data Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan lab karena sudah cek LAB pada 23 Juli 2023 dengan
hasil sebagai berikut :
Hb : : 13 gram/dL
Albumin : Non reaktif
Reduksi : Non reaktif
HIV : Negatif
Sifilis : Negatif
HbsAg : Negatif
3.3. Analisa Data
3.3.1. Diagnosa Aktual
GIPI00I UK 25 minggu dengan kehamilan fisiologis
3.3.2. Masalah
Pada kehamilan usia 25 minggu ini ibu tidak ada keluhan
3.4. Penatalaksanaan
3.4.1. Implementasi
Tanggal : 24 Oktober 2023
Jam : 10.10 WIB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan keadaan ibu, tekanan darah 100/70
mmHg, suhu 36,5°C, nadi 80 x/menit, pernafasan 20 x/menit
2. Memberikan konseling tentang ketidaknyamanan yang terjadi pada ibu hamil trimester II
yaitu seperti terjadinya nyeri perut/kram perut, nyeri terjadi karena rahim yang
mengembang selama kehamilan, sehingga memberikan tekanan pada otot dan ligamen
di dekatnya, otot ligamen bundar sering mengalami kram saat meregang.
Sehingga bumil merasakannya sebagai nyeri tumpul di perut bagian bawah.
Untuk meredakan nyeri, cobalah mandi air hangat, latihan relaksasi, mengubah
posisi tubuh
3. Memberikan konseling kepada ibu tentang tanda bahaya kehamilan trimester II
yaitu seperti bengkak pada kaki, demam tinggi, keluarnya banyak darah dari
kemaluan disertai atau tanpa disertai nyeri
4. Memberikan informasi kepada ibu untuk kunjungan ulang satu bulan lagi atau
sewaktu-waktu bila mengalami tanda bahaya.
3.4.2. Evaluasi
Tanggal : 24 Oktober 2023
Jam : 10.10 WIB
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan dalam keadaan baik
2. Ibu sudah mengerti tentang ketidaknyamanan yang terjadi pada ibu hamil
trimester II
3. Ibu mengerti dan dapat menjelaskan ulang apa saja tanda bahaya yang terjadi
pada kehamilan trimester II
4. Ibu mengatakan bersedia periksa hamil satu bulan lagi atau segera ke
puskesmas bila mengalami tanda bahaya.
BAB IV
PEMBAHASAN

Nama responden dalam asuhan kebidanan komprehensif ini adalah Ny M. Ny M merupakan


salah satu pasien di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya, mahasiswa kontak pertama dengan Ny
M terjadi di Puskesmas Manukan Kulon Surabaya pada tanggal 23 Oktober 2023 yang sebelumnya
telah dilakukan pengumpulan data pasien melalui rekam medis oleh mahasiswa. Pada saat kontak
pertama ibu mengeluh nyeri punggung dan cemas. Menurut data yang telah didapatkan ibu
merupakan karyawan yang sering beraktivitas hingga membuat ibu merasa cepat lelah dan merasa
nyeri punggung.
Data obyektif yang didapatkan baik dari pemeriksaan fisik hingga pemeriksaan lab hasilnya
normal keseluruhannya. Hanya saja ibu sedang mengalami ketidaknyamanan fisiologis trimester II.
Asuhan yang diberikan meliputi mendorong pemenuhan gizi, pendampingan ketepatan
mengkonsumsi vitamin yang diberikan oleh tenaga kesehatan, KIE mengenai ketidaknyamanan
trimester II, menganjurkan persiapan persalinan, KIE tanda-tanda persalinan, KIE posisi tidur yang
nyaman, KIE istirahat yang cukup, KIE mengenai alat kontrasepsi, serta ANC secara rutin. Hal ini
sesuai dengan yang tercantum dalam Kompetensi Bidan memberi asuhan antenatal bermutu tinggi
untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang meliputi: deteksi dini, pengobatan atau
rujukan dari komplikasi tertentu.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari asuhan kebidanan kehamilan fisiologis yang dilakukan, didapatkan kesimpulan :


1. Asuhan kebidanan pada Ny. M kehamilan fisiologis dilakukan dengan teknik pendekatan
manajemen asuhan kebidanan yang dimulai dari pengkajian dan analisa data dasar, pada
langkah ini dilakukan pengkajian dengan pengumpulan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap, mulai dari anamnesis riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan keterangan tambahan yang menyangkut atau
yang berhubungan dengan kondisi klien.
2. Diagnosa Asuhan Kebidanan kehamilan Fisiologis ditegakkan berdasarkan adanya keluhan
utama, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan pemeriksaan
dalam
3. Diagnosa masalah adalah kemungkinan masalah yang dapat terjadi pada masa kehamilan
yaitu perdarahan pervaginam, sakit kepala, nyeri perut, bengkak pada muka dan wajah
4. Diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan apabila terjadi masalah dalam masa
kehamilan tersebut.
5. Rencana tindakan yang telah disusun bertujuan agar ibu mendapatkan penanganan yang
bersih dan aman, sesuai dengan kondisinya dan mencegah terjadinya komplikasi serta
mencegah terjadinya trauma berat pada ibu.
6. Tindakan yang dilakukan bertujuan agar rencana yang disusun tercapai dengan adanya
kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat lebih meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan pasien.
7. Tindakan evaluasi telah diberikan semaksimal mungkin dan sesuai standar
pelayanan/rencana asuhan kebidanan serta komplikasi - komplikasi yang mungkin terjadi
dapat teratasi.
8. Pendokumentasian dilaksanakan pada tanggal 02 November 2023
PENDOKUMENTASIAN
DAFTAR PUSTAKA

Fitriyani, R. I., Sukmawati, E., & Rantauni, D. A. (2022). Studi Kasus: Asuhan Kebidanan Pada Ny. E
Masa Kehamilan Trimester II, Persalinan, Nifas, Neonatus Dan Keluarga Berencana. Jurnal
Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan, 1(3), 62-67.
Pratiwi, F. S. (2016). Laporan Tugas Akhir Asuhan Kebidanan Pada Ny. Y Masa Hamil Sampai
Dengan Nifas Dan Kb Di Bps Hj. S. Bashori Surabaya.
Asmawati. 2015. Asuhan Kebidanan Komprehensif. Fakultas Kesehatan. Universitas Respati
Indonesia. Jakarta
Purnama. 2018. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Laporan Tingkat Akhir. Prodi Kebidanan. Poltekkes
Kemenkes Medan.
Sabwan. 2019. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester II di BPM Sofia Harjayanti S.ST.Keb
Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Prodi Kebidanan. Universitas
Ngudi Waluyo.

Anda mungkin juga menyukai