Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN

KELOMPOK 5

Kurniaty Ulfah, SST., M.Keb

Tim Penyusun:

Iqlima Fauziah P17324119020

Nur Ina Apreli P17324119032

Rahmawati Kartini P17324119041

Silvi Amelia Saputri P17324119048

Syifa Nurul Fadila P17324119061

Thasya Vinny SY P17324119062

Ulfiyah Khoerunnisa P17324119065

Yoana Dwi Katresna P17324119067

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

D-III KEBIDANAN BANDUNG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya kepada semua makhluk yang ada di
muka bumi ini dengan segala kekuasaan-Nya. Salah satu kenikmatan yang Allah
berikan yaitu penulis dapat menyelesaikan laporan praktik belajar lapangan yang
berjudul “” dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad saw yang telah menuntun umat manusia dari kebodohan hingga
menuju ilmu pengetahuan untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan
akhirat.
Mengingat keterbatasan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat penulis harapkan dari berbagai pihak yang sifatnya membangun
dan untuk perbaikan laporan yang akan datang. Semoga laporan ini memberikan
manfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Bandung, 3 Juli 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................1
C. Tempat Pelaksanaan.........................................................................
D. Waktu Pelaksanaan...........................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN............................................................
A. Kegiatan yang dilakukan....................................................................
B. Pencapaian target setiap mahasiswa.................................................
C. Faktor Pendukung..............................................................................
D. Faktor Penghambat............................................................................
BAB III SIMPULAN DAN SARAN.................................................................
A. Simpulan............................................................................................
B. Saran.................................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk menentukan dan


mengidentifikasi masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat , maka
setiap mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Belajar
Lapangan, praktek ini seharusnya dilakukan di rumah sakit dimana setiap
mahasiswa dapat mengimplemantisikan ilmu yang didapat di dalam
perkuliahan baik secara teori maupun praktek. Namun dengan adanya
suatu wabah penyakit yakni covid 19 praktek ini tidak dapat dilaksanakan
di rumah sakit , tetapi walaupun tidak dilaksanakan di rumah sakit praktek
ini tetap berjalan dengan dilakukan di rumah masing-masing.

Praktek Belajar Lapangan ini merupakan suatu bentuk aplikasi


belajar mengajar yang dilaksanakan dilapangan dengan memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan pengetahuannya
secara langsung kemasyarakat dalam bentuk praktek dan dapat
berdampak nyata dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah
didapatkan selama perkulian serta dapat mengetahui dan
memahami permasalahan kesehatan yang ada di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat terus meningkatkan keterampilan praktek
walaupun di rumah.
b. Mahasiswa dapat menggali permasalahan kesehatan yang ada di
sekitar lingkungan rumah.
c. Menumbuhkan dan meningkatkan sikap professional yang
diperlukan mahasiswa untuk memasuki dunia kebidanan yang
sesungguhnya
C. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan dari kegiatan Praktek Belajar Lapangan ini


seharusnya dilaksanakan di rumah sakit . Tetapi dikarenakan ada suatu
wabah penyakit yakni covid 19 . Hal ini mengharuskan untuk setiap
mahasiswa tetap melakukan praktek untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan tetap melakukan praktek di rumah masing-
masing.Tempat praktek dari kelompok 5 ini terbagi menjadi 5 wilayah
yakni Cipongkor, Saguling, Padalarang, Ngamprah, Cipatat dan
Lembang.

Cipongkor adalah sebuah kecamatan di Kabupatan Bandung


Barat, dengan jarak 42 kilometer dari ibu kota kabupaten Bandung Barat
ke arah barat daya melalui Cihampelas , dengan pusat pemerintahannya
adalah Desa Sarinagen . Cipongkor ini merupakan salah satu wilayah
yang digunakan oleh mahasiswa ketika melakukan praktek . Ketika
melakukan praktek di Cipongkor mahasiswa tidak banyak mengalami
kesulitan dikarenakan adanya masyarakat yang saling membahu untuk
membantu mahasiswa , banyak masyarakat yang bersedia menjadi
simulator ketika melakukan praktek . Hal ini menjadi salah satu factor
pendukung mahasiswa Ketika melakukan praktek di kecamatan
Cipongkor.

Saguling adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung Barat,


Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya berada di Desa
Cipangeran yang berjarak sekitar 17 Km ke arah barat daya dari ibu
kota kabupaten. Kecamatan ini merupakan kecamatan baru ke-16
di Kabupaten Bandung Barat hasil dari pemekaran Kecamatan
Batujajar pada Tahun 2011. Mahasiswa tinggal di daerah Desa Saguling,
ketika melakukan praktek di Desa Saguling mahasiswa tidak banyak
memiliki kendala dikarenakan masyarakat di daerah tersebut bisa
dikatakan terbuka kepada orang lain apalagi di bidang kesehatan.
Masyarakat mampu dan bersedia untuk diajak bekerjasama dalam
pelaksanaan praktek. Ini merupakan satu dari sekian banyak factor
pendukung terwujudnya praktek lapangan yang mampu mengasah
kemampuan mahasiswa.
Ngamprah adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung
Barat Provinsi Jawa Barat,Indonesia dan merupakan Ibu Kota dari
Kabupaten Bandung Barat. Ngamprah memiliki luas 36,01 meter persegi
dan memiliki penduduk sebanyak 176.735 orang (2017). Ngamprah terdiri
dari 11 desa ( Bojongkoneng, Cilame, Cimanggu, Cimareme,
Gadobangkong, Margajaya, Mekarsari, Ngamprah, Pakuhaji, Sukatani
dan Tanimulya ). Tetapi mahasiswa tinggal di Desa Gadobangkong dan
mahasiswa tidak menghadapi kendala dalam melakukan praktik karena
keluarga dan masyarakat disekitar sangat senang jika ada di aderahnya
yang mengerti kesehatan. Mereka tidak segan saat diminta bantuannya
adapun yang yang menawarkan diri untuk menjadi klien saya, terutama
dalam praktik pemeriksaan tekanan darah dan suhu mereka sangat
antusias untuk diperiksa oleh saya. Ini merupakan satu dari sekian
banyak factor pendukung terwujudnya praktik lapangan yang mampu
mengasah kemampuan mahasiswa.

Cipatat adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung


Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 30
Kilometer dari ibukota kabupaten Bandung Barat ke arah barat. Pusat
pemerintahannya berada di Desa Cipatat. Cipatat terdiri dari beberapa
kelurahan/desa yaitu Cipatat, Ciptaharja, Cirawamekar, Citatah,
Gunungmasigit, Kertamukti, Mandalasari, Mandalawangi, Nyalindung,
Rajamandala Kulon, Sarimukti dan Sumurbandung. Kecamatan Cipatat
ini merupakan salah satu wilayah yang menjadi tempat praktik
mahasiswa. Saat melakukan praktik di rumah mengharuskan mahasiswa
untuk mencari simulator pasien dan masyarakat di sekitar tempat tinggal
mahasiswa bersedia untuk menjadi simulator pasien serta kooperatif
ketika menjadi simulator pasien. Hal tersebut merupakan salah satu faktor
pendukung yang dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa. Namun,
fasilitas yang kurang menjadi penghambat ketika melaksanakan praktik di
rumah.

Padalarang adalah sebuah Kecamatan di wilayah Kabupaten


Bandung Barat, yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini
berjarak sekitar 7 Kilometer dari ibu kota kabupaten Bandung Barat ke
arah barat. Pusat pemerintahannya berada di Desa Jayamekar.
kecamatan ini terdapat sebuah pabrik kertas pertama di Indonesia.Luas
kecamatan Padalarang secara keseluruhan adalah 51.40 km2. Desa
terluas di kecamatan Padalarang adalah Desa Campakamekar dan Desa
yang memiliki luas terkecil adalah Desa Kertamulya. Penduduk
kecamatan Padalarang adalah semua orang yang berdomisili di wilayah
teritorial Kecamatan Padalarang selama 6 bulan atau lebih dan atau
mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan
menetap.Sarana kesehatan yang terdapat di Kecamatan Padalarang
Tahun terdiri dari 2 unit Rumah Sakit yang dibantu oleh 5 unit
Puskesmas.Data dari Dinas Kesehatan kecamatan Padalarang
menunjukkan bahwa, jumlah tenaga medis adalah150 orang terdiri dari
63 dokter, 31 mantri, dan56 bidan. Sedangkan banyaknya tenga non-
medis adalah sebanyak 39 orang. Banyaknya penduduk di wilayah
Padalarang membuat mahasiswa mudah untuk mencari klien pada saat
melakukan praktik dan penduduk di wilayah kecamatan padalarangpun
ramah ramah mereka tidak segan untuk menjadi klien saya mereka
senang jika menjadi klien saya mereka sangat menghargai saya sebagai
calon tenaga medis namun keterbatasan fasilitas alat dari kampus
membuat mahasiswa kesulitan saat melakukan praktik.

Lembang adalah sebuah kecamatan di wilayah Kabupaten


Bandung Barat, yang terletak di Jawa Barat. Indonesia. Kecamatan
Lembang memiliki luas 3,23km2 terdiri dari 16 desa yaitu,
Gudangkahuripan, Wangunsari, Pagerwangi, Mekarwangi, Langensari,
Kayuambon, Lembang, Cikahuripan, Sukajaya, Jayagiri, Cibogo, Cikole,
Cikidang, Wangunharja, Cibodas, dan Suntenjaya. Letak geografis yang
terletak pada ketinggian antara 1.312 hingga 2.084 meter di atas
permukaan laut membuat Lembang memiliki suhu rata–rata berkisar
antara 17º-27ºC. Kecamatan Lembang ini berjarak sekitar 22 kilometer
dari Ibukota Kabupaten Bandung Barat ke arah barat. Kecamatan
Lembang merupakan salah satu lokasi wisata di Bandung yang paling
sering dikunjungi oleh wisatawan. Lembang terletak di Kabupaten
Bandung Barat yang terkenal sebagai salah satu kawasan dataran tinggi
di Indonesia. Kecamatan Lembang ini merupakan salah satu wilayah
yang menjadi tempat praktik mahasiswa.

Mahasiswa yang tinggal di desa Lembang tidak mendapatkan


kendala pada saat praktik di masyarakat karena keluarga dan masyarakat
sekitar sangat senang dan mendukung adanya praktik yang sedang
dilakukan oleh mahasiswa poltekkes bandung jurusan kebidanan, sebab
mereka bangga jika ada warganya yang mengerti tentang kesehatan.
Selain itu, mereka juga tidak segan pada saat mahasiswa kebidanan
meminta bantuannya untuk menjadi klien kami, terutama pada saat kami
melakukan praktik pemeriksaan tanda tanda vital disitu masyarakat
sangat antusias dalam membantu pemenuhan target kami. Namun, ada
juga hambatan bagi mahasiswa yang tinggal di perumahan atau komplek
tidak bisa mendapatkan pasien dengan memanfaatkan warga sekitar
dikarenakan kebanyakan sibuk dengan aktivitas sehari-hari.

D. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan prakti belajar lapangan Keterampilan Dasar Klinik


Kebidanan (PBL KDKK) ini dilaksanakan selama 4 minggu . Terhitung
mulai dari tanggal 8 Juni 2020 – 3 Juli 2020.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Kegiatan yang dilaksanakan

Kegiatan yang dilakukan Ketika praktik selama 4 minggu ini


bervariasi . Mahasiswa diwajibkan untu mencapai kompetensi target
yang telah ditentukan. Kompetensi ini merupakan kompetensi yang
sudah didapatkan oleh mahasiswa secara teori dan praktik ketika
perkuliahan berlangsung.

Kegiatan yang dilakukan selama praktik di rumah ini terdiri dari


hal-hal yang paling dasar dilakukan di rumah sakit, yakni menyambut
dan menerima pasien baru dengan menyiapkan tempat tidur terbuka
dan tertutup untuk pasien, melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik secara head to toe untuk mendapatkan hasil diagnose yang tepat
mengenai kondisi pasien yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital pasien. Kegiatan selanjutnya yang dilakukan oleh
mahasiswa adalah membantu pasien untuk melakukan perawatan diri
pasien dan hygiene lingkungan, dimana mahasiswa disini berperan
untuk membantu pasien dalam hal memandikan pasien di tempat tidur
dengan tujuan untuk menjaga kebersihan tubuh, menghilangkan bau
badan dan mengurangi infeksi akibat kulit kotor pada pasien,
melakukan oral hygiene dengan tujuan untuk menjaga Kesehatan
mulut, menjaga kontinuitas bibir, lidah, dan mukosa mulut pasien,
serta vulva hygiene dengan tujuan Melakukan pembersihan pada
area genetalia pasien perempuan supaya terjaga kebersihannya dan
mencegah infeksi pada genetalia pasien, itu merupakan kegiatan
yang dilakukan Ketika mahasiswa membantu melakukan perawatan
diri pada pasien . Sedangkan untuk hygiene lingkungan disini
mahasiswa melakukan kegiatan untuk mengganti alat tenun tanpa
memindahkan pasien, hal ini bertujuan untuk mempersiapkan tempat
tidur pasien agar tetap bersih dan rapih sehingga memberikan rasa
aman pada pasien serta mencegah terjadinya luka baring.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yakni
melakukan pencegahan infeksi yakni dengan melakukan
dekontaminasi dan cuci bilas pada alat-alat yang digunakan Ketika
praktik serta dilanjutkan dengan melakukan sterilisasi pada alat
tersebut dengan tujuan supaya alat tersebut terjaga ke-sterilannya
dan tidak terkontaminasi oleh bakteri, untuk pemenuhan kebutuhan
oksigen disini mahasiswa melakukan kegiatan pemasangan oksigen
dengan tujuan mengoreksi hipoksemia, mencegah hipoksemia,
mengobati keracunan karbon monoksid dan memfasilitasi absorpsi
gas dari jaringan rongga-rongga dalam tubuh. Hal lain yang dilakukan
mahasiswa Ketika membantu melakukan pemenuhan kebutuhan
oksigenasi yaitu membantu pasien untuk melakukan Teknik nafas
dalam dan batuk efektif kepada pasien dengan tujuan membantu
membuka jalan nafas pasien dari akumulasi sputum, serta
mengurangi sesak nafas dari akumulasi sputum.
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan mahasiswa yakni
melakukan pemenuhan kebutuhan cairan dan transfusi darah yakni
mahasiswa melakukan memberikan cairan melalui infus (pemasangan
infus) yang bertujuan untuk mempertahankan atau mengganti cairan
tubuh yang mengandung air,elektrolit,vitamin,protein, lemak, dan
kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melaui oral,
memperbaiki keseimbangan asam basa, memperbaiki volume
komponen – komponen darah, memberikan jalan masuk untuk
pemberian obat – obatan kedalam darah, memonitor tekanan Vena
Central (CV) dan memberikan nutrisi pada system pencernaan di
istirhatkan. Dan mahasiswa melakukan pergantian cairan infus jikan
labu infus sudah habis dan melepas infus yang bertujuan membuat
pasien lebih nyaman karena lebih mudah untuk beraktivitas dan
mengganti set infus dengan yang baru ( bila mana pasien masih
membutuhkan terapi intarvena ). Mahasiswa juga melakukan praktik
transfusi darah yang merupakan prosedur untuk menyalurkan darah
yang terkumpul dalam kantung darah kepada orang yang
membutuhkan darah, melalui pembuluh darah vena ( intravena). Yang
bertujuan untuk menyembuhkan penyakit dan juga memberikan
kepada yang mengalami kekurangan dari salah satu atau seluruh
komponen darah.
Kegiatan yang dilakukan mahasiswa selanjutnya yakni
melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang bertujuan untuk
membantu pasien dalam pemenuhan nutrisi, seperti makanan. Ada
beberapa yang dilakukan oleh mahasiswa saat melakukan
pemenuhan kebutuhan nutrisi ini yang pertama membantu pasien
makan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri
dengan membantu klien memberikan makanan yang bertujuan untuk
membangkitkan selera makan pada klien, yang kedua melakukan
pemasangan sonde lambung/pipa penduga lambung yang bertujuan
untuk membantu klien yang tidak bisa menelan makanan maka dari
itu menggunakan sonde lambung bisa membantu kebutuhan
pemenuhan nutrisi klien. Yang ketiga memberikan nutrisi per sonde
juga bertujuan untuk membantu klien dalam pemenuhan nutrisi dan
yang terakhir melakukan pelepasan sonde yang bertujuan untuk
membuat klien merasa lebih nyaman karena tidak perlu lagi
menggunakan sonde lambung.
Selanjutnya mahasiswa melakukan Pratik pemenuhan
kebutuhan eliminasi. Eliminasi adalah pengeluaran sisa – sisa
metabolisme, eliminasi juga bertujuan untuk memelihara fungsi
fisiologi tubuh dan memberi rasa nyaman. Dalam praktik ini
mahasiswa membantu klien buang ai kecil/BAB dengan pispot/urinal,
melakukan kateterisasi/douwer kateter dan melepas kateter/ douwer
kateter.
Selanjutnya mahasiswa melakukan praktik pemenuhan
kebutuhan aktivitas istirahat dan tidur. Istirahat merupakan keadaan
rileks tanpa adanya tekanan emosional bukan hanya dalam keadaan
tidak beraktivitas tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan
sedangkan Tidur berasal dari kata bahasa latin “somnus” yang berarti
alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh
dan pikiran. Pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur ini bertujuan
untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan dan
untuk menyegarkan diri atau suatu keadaan melepaskan diri dari
segala hal yang membosankan menyulitkan bahkan menjengkelkan.
Pada praktik pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur mahasiswa
melakukan tindakan mengatur posisi, fowler, semi fowler,
trendelenburg, dorsal recumbent, lotothomi, genu pectoral/knee chest
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehata, memperlambat
proses penyakit khususnya penyakit denegeratif dan untuk
aktualisasi.  Selain itu Mahasiswa melakukan tindakan pemenuhan
kebutuhan ambulasi dan mobilisasi. Ambulasi bertujuan untuk
memperbaiki srikulasi, mencegah flebotrombosis, mengurangi
komplikasi mobilisasi pasca oprasi dan mempercepat pasien pasca
oprasi, mempercepat pemulihan peristaltic usus, Salah satu tindakan
ambulasi adalah duduk di tempat tidur dan berjalan. Mahaswa juga
melakukan kegiatan Mobilisasi yg bertujuan untuk meningkatkan
kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi Mobilisasi dapat
memeprbaiki sirkulasi, membuat napas dalam dan menstimulasi kem
bali fungsigastrointestinal normal, dorong untuk menggerakkan kaki d
an tungkai bawahsesegera mungkin, biasanya dalam waku 12 jam.

Selanjutya mahasiswa melakukan pemenuhan kebutuhan


rasa nyaman (manajemen nyeri). Pada pemenuhan kebutuhan rasa
nyaman mahasiswa melakukan tindakan relaksasi, distraksi, dan
kompres hangat atau dingin. Teknik Relaksasi adalah proses yang
dapat melepaskan ketegangan dan mengembalikan keseimbangan
tubuh. Teknik relaksasi bertujuan untuk meningkatkan konsentrasi
pada diri, mempermudah untuk mengatur nafas, meningkatkan
oksigen dalam darah dan memberikan rasa tenang sehingga
membuat diri menjadi lebih rileks sehingga membantu untuk
memasuki kondisi tidur, karena dengan cara meregangkan otot-otot
akan membuat suasana hati menjadi lebih tenang dan juga lebih
santai. Selain itu mahasiswa melakukan tindakan distraksi. Distraksi
adalah suatu proses pengalihan dari fokus atau perhatian pada nyeri
ke stimulus yang lainmemfokuskan perhatian pasien pada sesuatu
selain pada nyeri dan merupakan mekanisme yang bertanggung
jawab terhadap teknik kognitif efektif lainnya. Mahasiswa melakukan
tindakan kompres hangat/dingin. Kompres adalah metode
pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau
alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian
tubuh yang memerlukan. Kompres hangat bertujuan untuk
Memperlancar sirkulasi darah,   Mengurangi rasa sakit, Memberi rasa
hangat, nyaman, dan tenang pada klien, Memperlancar pengeluaran
eksudat, Merangsang peristaltic usus biasanya kompres hangat ini
digunakan pada saat nyeri otot sedangkan kompres hangat
digunakan pada saat menurunkan demam.

selanjutnya mahasiswa melakukan perawatan post-oprasi/


perawatan luka. Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa,
membran dan tulang atau anggota tubuh lain. Perawatan luka post
oprasi ertujuan untuk meningkatkan proses penyembuhan luka dan
mengurangi rasa nyeri dengan cara merawat luka serta memperbaiki
asupan makanan tinggi peotein dan vitamin. Perawatan luka pasca
oprasi biasanya dilakukan dengan cara mengganti balutan bekas
oprasi penggantian balutan ini bertujuan untuk mempercepat
penyembuhan, dan mencegah infeksi. Sebab, perban yang kotor atau
tidak pernah diganti akan memungkinkan luka menjadi lembab dan
memudahkan masuknya bakteri penyebab infeksi. Penggantian balutan
ini bisa dilakukans seiap hari selama luka belum sembuh.

B. Daftar Pencapaian Target Mahasiswa


1. Daftar pencapaian Target mahasiswa a.n Silvi Amelia S
N KOMPETENSI TARGE TERCAPA
O T I

1 Melakukan persiapan menerima pasien baru:

a. Menyiapkan tempat tidur terbuka/tertutup 5 5


b. Menerima pasien baru:
 Memindahkan pasien dari branchard ke tempat
tidur atau sebaliknya
5 5
 Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat
tidur atau sebaliknya
c. Melakukan anamnesa
5 5

5 5

2 Melakukan pemeriksaan fisik:

a. Melakukan pemeriksaan fisik umum 5 5


b. Melakukan pemeriksaan tanda vital:
 Melakukan pemeriksaan tekanan darah
 Melakukan pemeriksaan denyut nadi 25 25
 Melakukan pemeriksaan suhu
 Melakukan pemeriksaan pernafasan 25 25

25 25

25 25

3 Membantu perawatan diri pasien dan higiene


lingkungan:
5 5
a. Memandikan pasien di atas tempat tidur
b. Melakukan oral higiene 5 5
c. Melakukan vulva higiene
5 5
d. Mengganti alat tenun tanpa memindahkan pasien
5 5

4 Melakukan pencegahan infeksi:

a. Melakukan pemrosesan alat (dekontaminasi dan cuci 10 10


bilas)
b. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau 10 10
sterilisasi

5 Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen:

a. Memberikan oksigen 5 5
b. Melakukan pengisapan lendir/Membantu pasien
batuk efektif 10 10
c. Membantu pasien teknik nafas dalam
5 5

6 Melakukan pemenuhan kebutuhan cairan dan transfusi


darah:
a. Memberikan cairan melalui infus (pemasangan 10 10
infus)
b. Menghitung kebutuhan cairan melalui infus (tetesan 10
infus)
10
c. Mengukur intake dan output cairan
d. Mengganti cairan infus 10 10
e. Melepas infus
f. Melaksanakan transfusi darah 10 10

2 2

7 Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi:

a. Membantu pasien makan 5 5


b. Memasang sonde/pipa penduga lambung
c. Memberikan nutrisi per sonde 1 1
d. Melepas sonde/pipa penduga lambung
5 5

1 1

8 Melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi:

a. Membantu pasien buang air kecil (BAB) dengan 5 5


pispot/urinal
b. Melakukan kateterisasi / douwer kateter
c. Melepas kateter / douwer kateter
2 2

5 5

9 Melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan


istirahat:
2 2
a. Mengatur posisif fowler dan semi fowler
b. Mengatur posisi trendelenburg 2 2
c. Mengatur posisi dorsal recumbent
2 2
d. Mengatur posisi lithotomi
e. Mengatur posisi genu pectoral/knee chest 2 2
f. Membantu pasien memenuhi kebutuhan ambulasi
dan mobilisasi 2 2

2 2

10 Melakukan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman


(manajemen nyeri):

a. Membantu teknik relaksasi


b. Melakukan teknik distraksi 2 2
c. Melakukan terapi kompres hangat/dingin
2 2

2 2

11 Melakukan perawatan post-operasi / perawatan luka:

a. Melakukan perawatan luka operasi/pengangkatan 5 5


jahitan
12 Melakukan pemberian obat:

a. Memberikan obat (per oral/ 10 10


rektum/vagina/kulit/mata/telinga/hidung)
b. Memberikan obat melalui intravena (IV) secara
langsung/secara tidak langsung (melalui wadah
5 5
cairan intravena)/melalui selang intravena)
c. Memberikan obat melalui intramuskuler (IM)
d. Memberikan obat melalui subcutan (SC)
e. Memberikan obat melalui intracutan (IC)

5 5

5 5

5 5

13 Melakukan persiapan, pemeriksaan laboratorium dan


diagnostik, meliputi:

a. Mengambil Urin pada Wanita Untuk Bahan


Pemeriksaan 2 2
b. Mengambil Urin pada Pasien Yang Memakai Kateter
2 2
c. Mengambil Feses Untuk Bahan Pemeriksaan
d. Mengambil Darah Untuk Bahan Pemeriksaan 2 2
e. Mengambil Sputum Untuk Bahan Pemeriksaan
f. Melakukan Persiapan Pasien untuk USG 2 2
g. Melakukan Persiapan Pasien untuk Rontgen
2 2

2 2

2 2

14 Melakukan keterampilan menghadapi pasien dalam


keadaan terminasi dan perawatan jenazah, meliputi:

a. Mendampingi Pasien Dalam Keadaan Terminal


b. Melakukan Perawatan Jenazah 2 2

1 1

2. Daftar pencapaian target a.n


3. Daftar pencapaian target Thasya Vinny Siti Yuniarsyah

N KOMPETENSI TARGE TERCAPA


O T I

1 Melakukan persiapan menerima pasien baru:

a. Menyiapkan tempat tidur terbuka/tertutup 5 5


b. Menerima pasien baru:

Memindahkan pasien dari branchard ke tempat
tidur atau sebaliknya
 Memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat 5 5
tidur atau sebaliknya
c. Melakukan anamnesa
5 5

5 5

2 Melakukan pemeriksaan fisik:

a. Melakukan pemeriksaan fisik umum 5 5


b. Melakukan pemeriksaan tanda vital:
 Melakukan pemeriksaan tekanan darah
 Melakukan pemeriksaan denyut nadi 25 25
 Melakukan pemeriksaan suhu
 Melakukan pemeriksaan pernafasan 25 25

25 25

25 25

3 Membantu perawatan diri pasien dan higiene


lingkungan:
5 5
a. Memandikan pasien di atas tempat tidur
b. Melakukan oral higiene 5 5
c. Melakukan vulva higiene
5 5
d. Mengganti alat tenun tanpa memindahkan pasien
5 5

4 Melakukan pencegahan infeksi:

a. Melakukan pemrosesan alat (dekontaminasi dan cuci 10 10


bilas)
b. Melakukan desinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau 10 10
sterilisasi

5 Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigen:

a. Memberikan oksigen 5 5
b. Melakukan pengisapan lendir/Membantu pasien
batuk efektif 10 10
c. Membantu pasien teknik nafas dalam
5 5

6 Melakukan pemenuhan kebutuhan cairan dan transfusi


darah:
10 10
a. Memberikan cairan melalui infus (pemasangan
infus) 10 Tidak
b. Menghitung kebutuhan cairan melalui infus (tetesan usah
10
infus)
c. Mengukur intake dan output cairan 10 Tidak
d. Mengganti cairan infus usah
e. Melepas infus 10
f. Melaksanakan transfusi darah 10
2
10

7 Melakukan pemenuhan kebutuhan nutrisi:

a. Membantu pasien makan 5 5


b. Memasang sonde/pipa penduga lambung
c. Memberikan nutrisi per sonde 1 1
d. Melepas sonde/pipa penduga lambung
5 5

1 1

8 Melakukan pemenuhan kebutuhan eliminasi:

a. Membantu pasien buang air kecil (BAB) dengan 5 5


pispot/urinal
b. Melakukan kateterisasi / douwer kateter
c. Melepas kateter / douwer kateter
2 2

5 5

9 Melakukan pemenuhan kebutuhan aktivitas dan


istirahat:
2 2
a. Mengatur posisif fowler dan semi fowler
b. Mengatur posisi trendelenburg 2 2
c. Mengatur posisi dorsal recumbent
2 2
d. Mengatur posisi lithotomi
e. Mengatur posisi genu pectoral/knee chest 2 2
f. Membantu pasien memenuhi kebutuhan ambulasi
dan mobilisasi 2 2

2 2

10 Melakukan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman


(manajemen nyeri):

a. Membantu teknik relaksasi


b. Melakukan teknik distraksi 2 2
c. Melakukan terapi kompres hangat/dingin
2 2

2 2

11 Melakukan perawatan post-operasi / perawatan luka:

a. Melakukan perawatan luka operasi/pengangkatan


jahitan 5 5

12 Melakukan pemberian obat:

a. Memberikan obat (per oral/ 10 10


rektum/vagina/kulit/mata/telinga/hidung)
b. Memberikan obat melalui intravena (IV) secara 5 5
langsung/secara tidak langsung (melalui wadah
5 5
cairan intravena)/melalui selang intravena)
c. Memberikan obat melalui intramuskuler (IM) 5 5
d. Memberikan obat melalui subcutan (SC)
e. Memberikan obat melalui intracutan (IC) 5 5

13 Melakukan persiapan, pemeriksaan laboratorium dan


diagnostik, meliputi:

a. Mengambil Urin pada Wanita Untuk Bahan


Pemeriksaan 2 2
b. Mengambil Urin pada Pasien Yang Memakai Kateter
2 2
c. Mengambil Feses Untuk Bahan Pemeriksaan
d. Mengambil Darah Untuk Bahan Pemeriksaan 2 2
e. Mengambil Sputum Untuk Bahan Pemeriksaan
f. Melakukan Persiapan Pasien untuk USG 2 2
g. Melakukan Persiapan Pasien untuk Rontgen
2 2

2 2

2 2

14 Melakukan keterampilan menghadapi pasien dalam


keadaan terminasi dan perawatan jenazah, meliputi:

a. Mendampingi Pasien Dalam Keadaan Terminal


b. Melakukan Perawatan Jenazah 2 2

1 1

c. Daftar pencapaian target a.n


d. Daftra pencapaian target a.n
e. Daftar pencapaian target a.n
f. Daftar pencapaian target a.n
g. Daftar pencapaian target a.n
C. Faktor Pendukung Praktik

Faktor pendukung disini merupakan suatu hal yang membantu


mahasiswa dalam melakukan keberhasilan praktik serta pencapaian
target , disini ada beberapa hal yang menjadi factor pendukung
mahasiswa kelompok 5 dalam melakukan praktik yakni:

1. Ilmu pengetahuan secara teori dan praktik yang telah dibekali


oleh dosen kepada mahasiswa Ketika perkuliahan
berlangsung.
2. Tersedianya ruangan yang cukup memadai pasien Ketika
melakukan praktik.
3. Adanya beberapa fasilitas alat yang menunjang mahasiswa
untuk melakukan praktik .
4. Adanya anggota keluarga dan masyarakat lainnya yang
bersedia menjadi simulator Ketika mahasiswa melakukan
praktik.
5. Adanya evaluasi dari dosen pembimbing yang membantu
mahasiswa untuk terus melakukan perbaikan praktik.
Lampiran

Thasya Vinny Siti Yuniarsyah


1. Melakukan Anamnesa Pasien
2. Melaksanakan Pemeriksaan Fisik
3. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnosik ( darah, sputum, feses, urin.)
4. Melakukan pencegahan infeksi
5. Melakukan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen

6. Melaksanakan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi


7. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
8. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan eliminasi
9. Melakukan Pemenuhan Kebutuhan Kebersihan lingkungan dan diri sendiri
10. Melaksankan Pemenuhan Kebutuhan Mekanika Tubuh, Posisi, Ambulasi
dam mobilisasi
11. pemenuhan kebutuhan psikpsisal dan rasa nyeri
12. melaksanakan prosedur pemberian obat
13. Melakssanakan Perawatan Jenazah pada Pasien Bedah
14. Melakukan Keterampilan menghadapi pasien dalam keadaan terminal dan
perawatan Jenazah

Anda mungkin juga menyukai