Anda di halaman 1dari 13

ILMU KEPERAWATAN DASAR IB

ANALISIS JURNAL FROM CARE PLAN TO CONCEPT MAP: A PARADIGM


SHIFT

MAKALAH

Oleh

Kelompok A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2015
ANALISIS JURNAL FROM CARE PLAN TO CONCEPT MAP: A PARADIGM
SHIFT
MAKALAH

diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar IB dengan
dosen Ns. Dodi Wijaya, S. Kep., M. Kep

Oleh
1. Rindyawati Kusuma Sari 152310101019
2. Tirtanti Prawita Sari 152310101036
3. Grace Agustin Pakilaran 152310101039
4. Diana Aprilia P. 152310101041
5. Fitria Maulidiya A. 152310101343
6. Sindy Arie Pradini 152310101152
7. Nadia Farah Meidina 152310101158
8. Ida Wahyuni 152310101021
9. Rr. Hermitha Maharani N. 152310101169
10. Zulfa Alfania 152310101170

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini sengan tepat waktu.

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperwatan
Dasar IB. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini, baik baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan serta jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritikan dan saran.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.
Amiiin.

Jember,04 Desember 2015


DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................


ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1


1.2 Tujuan.......................................................................................... 2

BAB 2: PEMBAHASAN

2.1 Judul Jurnal................................................................................. 3


2.2 Isi Jurnal...................................................................................... 4
2.3 Analisa Jurnal
2.4 Kekurangan Jurnal ...................................................................... 5
2.5 Kelebihan Jurnal ......................................................................... 6
2.6 Kesesuaian di Indonesia............................................................. 6

BAB 3: PENUTUP ........................................................................... 7

3.1 Kesimpulan ................................................................................ 7


3.2 Saran ....................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 8


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang yang
mendasar atau cara kita melihat , memikirkan, memberi makna,
menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang
ada dalam keperawatan.
Dalam aplikasinya Perawat dan mahasiswa keperawatan harus
menulis dan mengembangkan asuhan keperawatan untuk berencana
menyediakan dan mengatur intervensi keperawatan berdasarkan
kebutuhan yang diidentifikasi pasien. Rencana Perawatan tradisional
menggunakan format linear menggunakan proses keperawatan sebagai
kategori utama. Dalam upaya meningkatkan aplikasi keperawatan
mahasiswa harus mengembangkan dan menerapkan rencana
perawatan diubah dari menulis rencana perawatan linear ke format
peta konsep.
Namun aplikasi keperawatan ini, belum dilaksanakan dan
dikembangkan pada masyarakat karena masih dalam penelitian dan
pengkajian.
1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui tentang masalah paradigma keperawatan
b. Untuk mengetahui aplikasi dalam jurnal paradigma keperawatan
c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal paradigma
keperawatan
d. Untuk mengetahui kesesuaian penerapannya dalam paradigma
keperawatan di Indonesia

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Judul Jurnal


“From Care Plan to Map Concept: A Paradigm Shift”

2.2 Isi Jurnal


Perawat dan pelajar keperawatan harus bisa mengembangkan dan menulis
asuhan keperawatan guna mengatur dan menyajikan keperawatan intervensi
dalam mengenali kebutuhan pasien. Untuk mengimprove pengaplikasian proses
keperawatan dan kemampuan berfikir kritis dalam merencanakan dan
mengembangkan rencana keperawatan pada pasien. Mahasiswa keperawatan
dibutuhkan perubahan dari penulisan lurus rencana asuhan perawatan menjadi
format map konsep, yang dapat membantu dalam mempelajari,
mengatur,menganalisa, dan meningkatkan kelengkapan informasi. Peta konsep
yang diperkenalkan dalam keperawatan sebagai sarana untuk mendokumentasikan
asosiasi antara dua atau lebih konsep dalam upaya untuk meningkatkan klinis
keterampilan penalaran. Peta Konsep bertujuan menghubnungkan dan mengatur
hubungan antara proses penyakit, sistem tubuh, dan efek psikologi dari penyakit
saat memberikan bimbingan untuk peningkatan rencana perawatan. Dalam
melihat pasien kita harus bisa melihat secara holistik.

. Pelajar dewasa telah menjadi fokus dari utama karena mereka berusaha
untuk memahami perbedaan antara pendidikan anak dan dewasa. Pelajar dewasa
adalah individu yang sedang berkembang pesat, saat diminta untuk menggunakan
pengalamannya sebagai penyelesaian masalah yang nyata dalam kehidupan. Ini
adalah alat dari pembaca individu untuk mempelajari tuga dari hidup, masalah,
dan motivasi internal mereka. Dalam mempelajari hal tersebut dibutuhkan peran
yang aktif dalam proses pembelajaran.

Manfaat dari pemetaan konsep dalam pendidikan keperawatan


mempersilahkan pelajar dewasa untuk belajar melihat interaksi dan hubungan
antara aspek bio-psiko-sosial dari pasien, gejala penyakit, pengaturan penyakit,
pengobatan dan proses keperawatan .

Format perencanaan asuhan keperawatan saat ini tidak mempertemukan


pada kebutuhan pendidikan pelajar, untuk mengembangkan kemampuan berfikit
kritis dan melihat pasien secara menyeluruh pada data klinis. Berdasarkan proses
keperawatan , rencana asuhan keperawatan dikembangkan pada perawatan
kesehatan aktual dan kebutuhan potensial. Pertimbangan kebutuhan bio-psiko-
sosial disertakan, dilaksanakan, dievaluasi dan dimodifikasi berdasarkan respon
pasien dan tambahan identifikasi masalah. Format linear rencana asuhan
keperawatan didasarkan pada masalah proses keperawatan yang tidak selalu
memungkinkan untuk melihat kebutuhan pasien dengan holistik dan
memungkinkan untuk tidak visualisasi dari keterkaitan data pasien.

Format linear rencana asuhan keperawatan enam kolom tradisional


digunakan oleh tiga semester pertama dari program keperawatan di Pangeran
George Community College tidak memenuhi kebutuhan dari semester keempat
mahasiswa keperawatan. Keperawatan ini siswa harus dapat dengan cepat konsep
rencana dari perawatan dalam format fungsional karena mereka lulus dan
masukkan arena latihan . Sebagai perawat lulusan, siswa diharapkan untuk akan
merawat beberapa pasien secara bersamaan dan dengan cepat menggunakan
proses keperawatan untuk mengembangkan rencana keperawatan perawatan
berdasarkan prioritas kebutuhan pasien.

Siswa dalam proyek percontohan pemetaan perawatan lebih menyukai


konsep pemetaan perawat, Peta perawatan asli terdiri dari empat halaman
berdasarkan format NCLEX. Di tengah-tengah setiap halaman adalah oval untuk
diagnosis medis di seluruh yang tiga kotak teks untuk rencana keperawatan
perawatan. Di sisi kiri ada kotak teks pertama untuk daftar diagnosa keperawatan.
Para siswa harus meninjau diagnosa keperawatan dan pilih orang yang sesuai
untuk pasien dengan kesehatan yang diidentifikasi faktor diagnosis, risiko
berdasarkan usia dan kebiasaan gaya hidup, dan respon pasienatau keluarga
terhadap penyakit. Kotak teks terakhir adalah hasil yang diharapkan atau tujuan
yang memungkinkan untuk identifikasi terukur, tujuan dan hasil-pasien tertentu.
Pergeseran paradigma format Peta Konsep perawatan diperbolehkan untuk
pengakuan diagnosis medis tetapi difokuskan pada pengembangan diagnosa
keperawatan, intervensi, dan hasil yang diharapkan.
Pemetaan keperawatan memperkenalkan diagnosa kesehatan sebagai
bagian awal dalam rencana perawatan dan menekankan proses keperawatan dalam
perawatan pasien dan juga keluarga pasien. Konversi ke Format peta konsep
memungkinkan untuk visualisasi dari semua aspek pasien data klinis ,
pemeriksaan fisik , obat-obatan , proses penyakit. Format ini mengizinkan
terhadaap pengenalan diagnosa kesehatan tapi berfokus pada perkembangan
diagnosa keperawatan, intervensi dan keluaran yang diharapkan. Pelajar yang
ditugaskan pada populasi pasien dengan penyakit akut untuk mengembangkan
pemetaan perawaatan selama semester tersebut. Pelajar memberikan peningkatan
improve dari pemetaan perawatan. Respon pelajar menganggap lebih mudah,
lebih logis, dan lebih lengkap dibanding format yang lama.

Langkah pertama dalam pelaksanaan perubahan format mulai beberapa


tahun yang lalu dengan diskusi fakultas keperawatan pada rencana perawatan
dibandingkan pemetaan konsep. Sebagian besar anggota fakultas yang
mendukung bergerak menjauh dari rencana asuhan keperawatan dan pergeseran
menuju pemetaan konsep. Namun, ada oposisi ide baru ini. Diputuskan untuk
menggunakan istilah pemetaan konsep bukannya pemetaan perawatan kurikulum-
lebar.

Pemetaan konsep menyediakan model visual bagi siswa untuk melihat


interaksi dan hubungan antara bio-psiko-aspek-aspek sosial dari pasien, tanda-
tanda penyakit dan gejala, manajemen medis, obat-obatan, dan proses
keperawatan. Di selesainya semester pertama penggunaan pemetaan perawatan,
anggota fakultas yang kurang cemas dan bersemangat untuk melanjutkan
penggunaan pemetaan konsep.

2.3 Analisa Jurnal

Paradigma berasal dari bahasa latin “ paradeigma ” yang berarti pola atau
bentuk. Paradigma merupakan pandangan dan kesepakatan global terhadap
fenomena yang mana interesi dari suatu disiplin ilmu yang dianut mayoritas
anggota atau kelompok ilmiah. Paradigma keperawatan adalah pandangan global
masyarakat tentang keperawatan. Paradigma keperawatan terdiri atas empat
konsep utama didalamnya yaitu konsep manusia, konsep lingkungan, konsep
sehat atau kesehatan, dan konsep keperawatan

Jurnal ini banyak membahas pada konsep keperawatan yang ada di dalam
paradigma, jurnal ini menjelaskan bahwa perawat dan mahasiswa yang berada
dalam ilmu keperawatan harus mampu menulis dan mengembangkan rencana
asuhan keperawatan demi mengatur dan menyediakan intervensi keperawatan
berdasarkan kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi.

Paradigma keperawatan memiliki konsep tentang manusia yang


memandang manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-kultural dan spiritual yang
utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan
rohani, dan unik karena mempunyai berabagai macam kebutuhan sesuai dengan
tingkat perkembangannya. ( Konsorsium Ilmu Kesehatan 1992).

Pembuatan peta konsep sebagai acuan rencana asuhan keperawatan harus


bisa mengembangkan rencana keperawatan. Perawatan yang diberikan harus
berdasarkan prioritas kebutuhan pasien. Rencana perawatan digunakan sebagai
sarana untuk mendokumentasikan dan mengkomunikasikan rencana keperawatan
pada perawat dan anggota tenaga kesehatan lain yang akan bekerja sama dalam
proses penyembuhan klien atau pasien. Asuhan rencana keperawatan juga harus
diacukan dan dikembangkan pada perawatan kesehatan aktual dan potensial
kebutuhan. Kebutuhan Boi-Psiko-sosial disertakan dan dilaksanakan,
dimodifikasi, sekaligus dievaluasi berdasarkan respon pasien dan tambahan
identifikasi masalah yang holistik

Konsep sehat dalam paradigma keperawatan diartikan sebagai kemampuan


melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang
berlangsung dan mengarah kepada kreatifitas, konstruktif, dan produktif
( paplau ). Sehat dapat pula diartikan sebagai kondisi normal dan alami, sehingga
segala yang tidak normal dan bertentangan dengan alam dianggap sebagai kondisi
yang tidak sehat dan harus dicegah.Konsep kesehatan ini dipengaruhi oleh
keturunan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan juga lingkungan. ( HL Bloom ).

Pada penerapan sistem peta konsep yang dijelaskan pada jurnal ini
disebutkan bahwa Para siswa harus meninjau daftar saat ini Amerika Utara
Diagnosa Keperawatan Association ( NANDA ) diagnosa keperawatan dan pilih
orang yang sesuai untuk pasien dengan kesehatan yang diidentifikasi faktor
diagnosis , risiko berdasarkan usia dan kebiasaan gaya hidup , dan pasien atau
respon keluarga terhadap penyakit .

Konsep lingkungan dalam paradigma difokuskan pada lingkungan


masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia.
Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakatdapat
digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan yang dikemukakan oleh
Leavell, ( 1965 ). Agen diartikan sebagai penyebab penyakit seperti bakteri, virus,
protozoa, sedangkan lingkungan merupakan tempat terjadinya penyakit, dan
hospes yaitu penerima penyakit yaitu manusia.

Paradigma shift adalah suatu perubahan atau evolusi global pada


paradigma atau acuan yang ada didalam ilmu keperawatan. Paradigma shift ini
dapat terjadi apabila konsep atau cara yang disepakati tidak sesuai lagi dengan
perkembangan pengetahuan yang ada.

Jurnal ini menyebutkan bahwa format rencana asuhan keperawatan model


lama tidak sesuai dengan lingkungan pendidikan siswa dalam mengembangkan
kerangka berpikir siswa yang kritis dan memvisualisasikan keterkaitan data klinis
pasien. Peta konsep perawatan mengakui diagnosa medis sebagai titik awal dari
rencana perawatan dan menekankan proses keperawatan dalam merawat pasien
dan keluarganya. Format peta konsep perawatan diperbolehkan untuk pengakuan
diagnosis medis tetapi difokuskan pada pengembangan diagnosa keperawatan ,
intervensi , dan hasil yang diharapkan . Peta konsep perawatan diperbolehkan
seacara umum yang artinya dapat diberikan kepada semua pasien dengan
proses penyakit apapun sehingga memudahkan individu, dan diperluas setelah
penilaian dari pasien tertentu.

Suatu ilmu dapat diakui sebagai paradigma maka dibutuhkan pengakuan


global sebagai syarat ilmu baru tersebut dijadikan sebagai paradigma.

Cara memperluaskan paradigma yang baru tersebut maka dapat dilakukan


dengan cara Ketua Departemen Keperawatan mengundang seorang ahli pemetaan
konsep untuk menyajikan lokakarya sepanjang hari untuk fakultas keperawatan.
Lokakarya diuraikan pemetaan konsep, ide-ide bersama untuk implementasi, dan
membahas langkah selanjutnya untuk implementasi. Peserta lokakarya termotivasi
untuk memulai perjalanan pemetaan konsep. Setelah lokakarya, diputuskan untuk
menggunakan istilah pemetaan konsep bukannya pemetaan perawatan. Lokakarya
ini menjabat sebagai jembatan yang sangat baik untuk belajar lebih lanjut tentang
pemetaan konsep dan bagaimana merencanakan tahap implementasi.

2.4 Kekurangan Jurnal

Jurnal ini memberikan perubahan atau evolusi terhadap salah satu konsep
keperawatan, namun tidak menjelaskan pengaruhnya terhadap konsep-konsep
yang lain.

2.5 Kelebihan Jurnal

Jurnal ini membahas tentang perubahan kurikulum dalam penciptaan


rancangan rencana asuhan keperawatan, dimana rancangan yang diberikan lebih
mengarah pada perhatian penuh terhadap pasien secara holistik atau menyeluruh,
hal ini sesuai dengan konsep manusia pada paradigma keperawatan. Selain itu
jurnal ini juga memberi pengertian bahwa rencana asuhan keperawatan sangat
penting untuk intervensi keperawatan yang baik dan benar, hal ini sesuai dengan
konsep keperawatan dalam paradigma keperawatan.

2.6 Kesesuian di Indonesia


Peta konsep yang ada dalam jurnal bisa diterapkan di Indonesia, karena
dengan menggunakan Peta Konsep pemberian asuhan keperawatan di Indonesia
dapat terencana dengan lebih baik. Perencanaan yang ada didalam Peta Konsep ini
mempermudah perawat dalam melaksanakan intervensi keperawatan, karena
dengan peta konsep ini dapat dilakukan pembuatan rencana perawatan kepada
beberapa pasien sekaligus dengan tetap memperhatikan kebutuhan pasien yang
sesuai dengan diagnosa keperawatan dan kondisi kesehatan pasien termasuk pada
kondisi bio-psiko-sosio pasien.

Penggunaan peta konsep dalam pendidikan juga dapat menjadi sarana


dalam pelajar keperawatan Indonesia dalam menyalurkan pemikiran kritisnya,
atau bisa juga memaksa pelajar Indonesia untuk berfikir kritis dalam pemberian
perencanaan keperawatan di Indonesia.

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perawat dan pelajar keperawatan harus bisa mengembangkan dan menulis


asuhan keperawatan guna mengatur dan menyajikan keperawatan intervensi
dalam mengenali kebutuhan pasien. Mahasiswa keperawatan dibutuhkan
perubahan dari penulisan rencana asuhan perawatan menjadi format peta konsep,
yang dapat membantu dalam mempelajari, mengatur,menganalisa, dan
meningkatkan kelengkapan informasi. Jurnal ini memberikan perubahan atau
evolusi terhadap salah satu konsep keperawatan, namun tidak menjelaskan
pengaruhnya terhadap konsep-konsep yang lain. Jurnal ini membahas tentang
perubahan kurikulum dalam penciptaan rancangan rencana asuhan keperawatan,
dimana rancangan yang diberikan lebih mengarah pada perhatian penuh terhadap
pasien secara holistik atau menyeluruh.

Penggunaan peta konsep dalam pendidikan juga dapat menjadi sarana


dalam pelajar keperawatan Indonesia. Peta konsep yang ada dalam jurnal bisa
diterapkan di Indonesia, karena dengan menggunakan Peta Konsep pemberian
asuhan keperawatan di Indonesia dapat terencana dengan lebih baik.

3.2 Saran
Saran kami dalam praktik pembelajaran pelajar keperawatan
dapat menerapkan sistem Peta Konsep untuk bisa memberi intervesi
yang maksimal.

Daftar Pustaka

( international journal of nursing paradigm)


Diakses pada tanggal 1 Desember 2015
http://www.nursingconsult.com/nursing/journals/1557-
3087/fulltext/PDF/s1557308711001235.pdf?
issn=15573087&full_text=pdf&pdfame=s1557308711001235.pdf&spid=2535157
2&article_id=1084912

Potter, Patrecia A., Perry, Anne Griffin. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, Vol 1 Ed 4. EGC. Jakarta

Power Point Ns Lantin

Anda mungkin juga menyukai