Anda di halaman 1dari 6

gugus fungsi adalah substituen atau bagian spesifik dalam molekul yang bertanggung jawab terhadap

karakteristik reaksi kimia dari molekul-molekul tersebut. Gugus fungsi yang sama akan mengalami reaksi
kimia yang sama atau serupa tanpa menghiraukan ukuran molekulnya.

Klasifikasi

Hidrokarbon adalah golongan senyawa karbon yang paling sederhana. Hidrokarbon hanya terdiri dari
unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Walaupun hanya terdiri dari 2 jenis unsur, hidrokarbon
merupakan suatu kelompok senyawa yang besar. Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-
atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Salah satu contoh senyawa hidrokarbon yang
sederhana adalah metana, dengan rumus struktur CH4.

KLASIFIKASI HIDROKARBON

1. Senyawa rantai terbuka (alifatik)

Senyawa ini mengandung sistem rantai terbuka dari atom karbon. Rantai dapat berupa rantai lurus
( tidak bercabang) atau bercabang. Senyawa rantai terbuka juga disebut senyawa alifatik. Alifatik berasal
dari bahasa yunani aleiphar yang artinya lemak, sebagaimana senyawa ini sebelumnya diperoleh dari
lemak hewani atau nabati, atau memiliki sifat dari lemak.

Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja.
Golongan ini dinamakan alkana.

Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau
rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna.

Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dan Jenuh :

Hidrokarbon alkana, alkena dan alkuna adalah senyawa alifatik, seperti asam lemak dan banyak
senyawa lainnya. Kebanyakan senyawa yang mengandung cincin adalah senyawa aromatik. Dengan
demikian, senyawa alifatik adalah kebalikan dari senyawa aromatik.

Senyawa alifatik dibedakan menjadi :

Hidrokarbon jenuh/tersaturasi adalah hidrokarbon yang paling sederhana. Hidrokarbon ini seluruhnya
terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen. Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi
adalah CnH2n+2.Hidrokarbon jenuh merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan
dalam bentuk rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tapi rumus
strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur.
Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap,
baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua disebut
dengan alkena, dengan rumus umum CnH2n.Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut
alkuna, dengan rumus umum CnH2n-.2.

2. Senyawa rantai tertutup (siklik) Senyawa ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan
dikenal sebagai senyawa siklik atau cincin terdiri dari 2 jenis.

1. Senyawa homosiklik

Senyawa-senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik. Senyawa
homosiklik atau karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.

a. Senyawa alisiklik

Sebuah cincin beranggotakan tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti dalam
senyawa homosiklik disebut senyawa alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus CnH2n. Contoh
senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana, sikloheksena

b. Senyawa aromatik

Senyawa ini mengandung cincin benzena yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan
ganda dan tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa aromatik karena banyak dari mereka yang
memiliki bau yang harum.

2. Senyawa heterosiklik

Ketika lebih dari satu jenis atom berada dalam satu senyawa cincin, mereka dikenal sebagai senyawa
heterosiklik. Dalam senyawa ini umumnya satu atau lebih atom unsur seperti nitrogen (N), oksigen (O),
atau sulfur (S) ada didalam cincin. Atom selain karbon yaitu N, O atau S yang ada didalam cincin disebut
heteroatom. Senyawa seterosiklik dengan lima dan enam atom disebut sebagai heterosiklik beranggota
lima dan enam. Contohnya adalah piridin, furan, tiofen, pirol.

Senyawa heterosiklik selanjutnya dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik dan trisiklik
tergantung pada jumlah atom penyusun atom satu, dua atau tiga. Banyak cara menggolong-golongkan
senyawa organik. Klasifikasi berikut hanya untuk memberikan gambaran jenis senyawa organik
berdasarkan unsur pembentuknya.
3. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap
diantara atom-atom karbonnya. kongfigurasi 6 atom karbon pada senyawa ini di kenal dengan cincin
benzene.

Sifat-sifat senyawa aromatik.

a. Sifat fisik

zat cair tidak berwarna

memiliki bau yang khas

mudah menguap

benzene digunakan sebagai pelarut

tidak larut dalam pelarut polar seperti air tetapi larut dalam senyawa yang kurang polar seperti eter dan
tetraklorometana.

larut dalam berbagai pelarut organik

benzena dapat membentuk campuran azeotrop dengan air

densitas : 0,88

b. Sifat kimia

bersifat toksik karsinogenik ( hati-hati menggunakan benzena sebagai pelarut hanya gunakan jika tidak
ada alternatif lain misalnya toluena .

merupakan senyawa nonpolar

tidak begitu reaktif tetapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga

lebih mudah mengalami reaksi subtitusi dari pada adisi

Senyawa aromatik terdiri dari kelas hidrokarbon yang mencakup enam anggota dan memiliki cincin
karbon tak jenuh di mana elektron valensi ikatan pi terdelokalisasi atau terkonjungasi.Senyawa ini
bersifat stabil dan melimpah baik dalam bentuk alami maupun sintetisnya. Nama aromatik diambil
berdasarkan pada aroma kuat yang dihasilkannya.Senyawa aromatik paling sederhana adalah benzena
(C6H6), senyawa bersifat karsinogen yang mudah terbakar, namun merupakan bahan kimia industri
penting.Benzena merupakan termasuk dari golongan senyawa aromatis yang paling sederhana. Benzena
mempunyai rumus (C6H6) di mana merupakan dari hidrokarbon tidak jenuh sehingga mudah bereaksi
dengan senyawa atau unsur lain membentuk senyawa baru. Rumus molekul benzena telah ditemukan
sejak tahun 1834 yaitu C6H6. Rumus molekul ini memperlihatkan ketidakjenuhan karena tidak
memenuhi rumus CnH2n+2. Akan tetapi benzena tidak memperlihatkan ketidakjenuhan, benzena tidak
melunturkan warna air bromin (tidak diadisi oleh bromin). Hasil percobaan menunjukkan bahwa
monosubstitusi benzena, C6H5X, tidak mempunyai isomer. Hal ini mengisyaratkan bahwa keenam atom
H pada benzena mempunyai kedudukan yang ekivalen.Sementara itu, disubstitusi benzena, C6H4X2,
mempunyai tiga isomer. Rumus struktur benzena menjadi persoalan bertahun-tahun yang kemudian
terselesaikan atas usul Kekule tahun 1865 yang mengusulkan agar enam atom hidrogen yang terikat
pada atom-atom karbon pada molekul C6H6 dibuat setara.Terdapat 2 cincin aromatik, yaitu :

a). Cincin aromatik sederhana

Cincin aromatik sederhana, juga dikenal sebagai arena sederhana atau senyawa aromatik sederhana,
merupakan senyawa organik aromatik yang hanya terdiri dari struktur cincin planar berkonjugasi dengan
awan elektron pi yang berdelokalisasi. Banyak senyawa cincin aromatik sederhana yang mempunyai
nama trivial. Biasanya, ia ditemukan sebagai substruktur molekul-molekul yang lebih kompleks. Senyawa
aromatik sederhana yang umumnya ditemukan adalah benzena dan indola.

Cincin aromatik sederhana dapat berupa senyawa heterosiklik apabila ia mengandung atom bukan
karbon. Ia dapat berupa monosiklik seperti benzena, bisiklik seperti naftalena, ataupun polisiklik seperti
antrasena. Cincin aromatik monosiklik sederhana biasanya berupa cincin beranggota lima, seperti pirola,
ataupun cincin beranggota enam, seperti piridina.

b). Cincin aromatik heterosiklik

Cincin aromatik yang mengandung atom nitrogen dapat dibedakan menjadi cincin aromatik basa dan
cincin aromatik non-basa.

Pada cincin aromatik basa, pasangan menyendiri elektron bukanlah bagian dari sistem aromatik cincin
tersebut. Pasangan menyendiri ini bertanggungjawab terhadap kebasaan basa ini. Dalam senyawa-
senyawa ini, atom nitrogen tidak berikatan dengan atom hidrogen. Contoh cincin aromatik basa adalah
piridina dan kuinolina. Beberapa cincin bisa saja mengandung atom nitrogen basa dan non-basa secara
bersamaan, misalnya imidazola dan purina..

Pada cincin non basa, pasangan menyendiri elektron atom nitrogen berdelokalisasi dan berkontribusi
terhadap sistem aromatik elektron pi. Dalam senyawa ini, atom nitrigen berikatan dengan atom
hidrogen. Contoh cincin aromatik non-basa ini adalah pirola dan indola.

ALKANA

Alkana (juga disebut dengan parafin) adalah senyawa kimia hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana
termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang dengan ikatan-
ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2. Alkana yang paling sederhana adalah
metana dengan rumus CH4. Tidak ada batasan berapa karbon yang dapat terikat bersama. Beberapa
jenis minyak dan wax adalah contoh alkana dengan atom jumlah atom karbon yang besar, bisa lebih dari
10 atom karbon.

Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan (baik ikatan C-H atau ikatan C-C), dan setiap atom hidrogen
mesti berikatan dengan atom karbon (ikatan H-C). Sebuah kumpulan dari atom karbon yang terangkai
disebut juga dengan rumus kerangka. Secara umum, jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur
berapa besar ukuran alkana tersebut (contohnya: C2-alkana).Gugus alkil, biasanya disingkat dengan
simbol R, adalah gugus fungsional, yang seperti alkana, terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom
hidrogen, contohnya adalah metil atau gugus etil.

Klasifikasi struktur

Hidorkarbon tersaturasi dapat berupa:

1. lurus (rumus umum CnH2n + 2), kerangka karbon membentuk rantai lurus tanpa ada cabang

2. bercabang (rumus umum CnH2n + 2, n > 3), kerangka karbon utamanya mempunyai cabang-cabang

3. siklik (rumus umum CnH2n, n > 2), ujung-ujung kerangka karbonnya bertemu sehingga membentuk
suatu siklus.

Menurut definisi dari IUPAC, 2 golongan pertama di atas dinamakan alkana, sedangkan golongan yang
ketiga disebut dengan sikloalkana.Hidrokarbon tersaturasi juga dapat membentuk gabungan ketiga
macam rantai diatas, misalnya linear dengan siklik membentuk polisiklik. Senyawa seperti ini masih
disebut dengan alkana (walaupun tidak mempunyai rumus umum), sepanjang tetap berupa asiklik (tidak
seperti siklus).

ALKENA

Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap
dua antara atom karbon. Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap
dan tidak berikatan dengan gugus fungsional manapun, maka akan membentuk suatu kelompok
hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n.
Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) Senyawa aromatik seringkali juga
digambarkan seperti alkena siklik, tapi struktur dan ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap
sebagai alkena.

ALKUNA

Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya
mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk membentuk ikatan
rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap
atom C tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom H yang dapat diikat berkurang dua, sehingga rumus
umumnya menjadi

CnH2n+2 - 4H = CnH2n-2

Komentar

Unknown9 September 2017 18.25

jelaskan perbedaan

Anda mungkin juga menyukai