Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN FISIK EKSTREMITAS DENGAN


MENGGUNAKAN TAHAPAN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

DI SUSUN OLEH :
MARIA YOSEPHINA EKARISTA
MARIA YASINTA MITAN
REYMUNDUS DUFRENCE UGA
MARIA PATRISIA JESSIKA MBEO
MARIA YUNIATI
MARIA SOFIA SARE
MARIA OVILANTI
ROBERTUS ULU
MARIA SERLIYANTI

YAYASAN ST. LUKAS KEUSKUPAN MAUMERE


AKADEMI KEPERAWATAN ST. ELISABETH LELA
2020

1
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Banyak sistem rangka pada manusia. namun yag akan dibahas
adalah ekstremitas atas
Perawat peduli akan individu yang sedang sakit dan berada dalam periode
rentan. Untuk melakukan pekerjaan ini dengan benar, perawat perlu memahami
struktur dan fungsi tubuh dan mampu menggunakan pengetahuan ini dengan
memberikan perawat pada pasien. Setiap organ dalam tubuh bepereran dalam
mempertahankan kesehatan seluruh tubuh. Dan jika salah satu organ tubuh tidak
sempurna, seluruh tubuh akan dipengaruhi.
Ekstremitas atas dimana seseorang individu sangat bergantungan pada lengan
atas untuk membantu aktivitas kehidupan sehari-hari. Lengan atas memiliki peran
penting bagi manusia untuk kelangsungan hidupnya sedangkam ekstremitas bawah
terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang
phalangs.
B Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :

1. Tujuan Umum
1. Mampu mengetahui pemeriksaan fisik ektremitas atas dan bawah
dengan menggunakan tahapan komunikasi terapeutik

2. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pemeriksaan fisik ekstremitas atas dan bawah
dengan menggunakan komunikasi terapeutik
2. Dapat menyiapkan alat dan bahan sesuai interpretasi dan sesuai
prosedur

2
BAB II
KONSEP DASAR TEORI

A. Anatomi Ekstremitas Atas

Ekstremitas atas adalah kerangka anggota gerak atas yang dikaitkan


dengan kerangka badan,dengan perantaraan dengan gelang bahu yang terdiri atas
scapula dan klavikula.

1. Skapula(tulang belikat)

Terdapat dibagian punggung sebelah luar atas mempunyai tulang iga 1


sampai VIII, bentuknya hampir segi tiga disebelah atasnya mempunyai
bagian yang disebut spinas skapula. Sebelah atas dan bawahnya dari spinas
skapula terdapat dataran yang melekuk disebut fosa supra skapula (sebelah
atas) dan fosa infra skapula (sebelah bawahnya).ujung dari spinas skapula
dibagian bahu membentuk taju yang disebut akromion dan berhubungan
dengan klavikula dengan perantaraan persendiaan. Disebelah bawah medial
dari akromion terdapat sebuah taju menyerupai paruh burung gagak yang
disebut dengan prosesus korakoid. Disebelah bawahnya terdapat lekukan
tempat kepala sendi yang disebut kavum glenoid.

2. Klavikula (tulang selangka)

3
Klavikula atau tulang selangka bentuknya panjang menyerupai huruf
S.bagian yang berhubungan dengan sternum disebut ekstremitas strenalis,
dan bagian yang berhubungan dengan akromion disebut ekstremitas
akrominalis.
Dibawah bagian klavikula dan skapula kerangka lengan, lengan bawah
dan telapak tangan.

1. Humerus (Tulang pangkal lengan)

Mempunyai tulang panjang seperti tongkat bagian yang mempunyai


hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk kepala sendi
yang disebut kaput humeri. Pada kaput humeri ini terdapat tonjolan
yang disebut tuberkel mayor dan minor,disebelah bawah kaput humeri
terdapat lekukan yang dibuat kolumna humeri. Pada bagian yang
berhubungan dengan bawah terdapat taju diantaranya , kapitulum,
epikondilus lateralis dan epikondilus medialis.
Disamping itu juga mempunyai lekukan yang disebut fosa koronoid
(bagian depan) dan fosa olekrani (bagian belakang).

2. Ulna (Tulang hasta)

4
Yaitu tulang bawah yang lengkung nya sejajar dengan tulang jari
kelingking. Arah ke siku mempunyai taju yang disebut prosesus
olekranigunanya ialah tempat melekatnya otot dan menjaga agar siku
tidak membengkok kebelakang.

3. Radius (Tulang pengumpil)

Letaknya bagian lateral, sejajar dengan ibu jari Dibagian yang


berhubungan dengan humerus dataran sendinya berbentuk bundar yang
memungkinkan lengan bawah dapat berputar atau telungkup.
Ketiga tulang inimenyusut alat gerak,yaitu tangan. Tulang ulna
berukuran lebih besar dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat
pada humerus. Tulang radius memiliki kontribusi yang besar untuk
gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.

4. Karpalia (Tulang pergelangan tanggan)

5
Terdiri dari 8 (delapan) tulang tersusun dalam 2 baris:
1. Bagian proksimal meliputi : Os navikular (tulang bentuk
kepala), Os lunatum (tulang berbentuk tulang sabit), Os
triquetrum (tulang berbentuk segi tiga), Os fisiformis(tulang
berbentuk kacang).
2. Bagian distal meliputi :Os multangulum mavus (tulang besa
bersegi bayak),Os multangulum minu (tulang kecilsegi banyak),
Os kapitatum (tulang berkepala), Os hamatum (tulang berkait)

5. Metakarpalia (Tulang telapak tangan)

Terdiri dari tulang pipa pendek yang bayaknya 5 buah setiap batang
mempunyai dua ujung yang bersendi dengan tulang karpalia dan
bersendi dengan flangus atau tulang jari.

6. Falangus(Tulang jari tangan)

6
Juga terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah
dibentuk dalam 5 bagian tulang yang berhubungan dengan metakarpalia
perantaraan persendiaan.

B. EKSTREMITAS ATAS DAN EKSTERIMITAS BAWAH


1. Pengertian
 Ekstremitas atas adalah kerangka anggota gerak atas yang dikaitkan
dengan kerangka badan,dengan perantaraan dengan gelang bahu yang
terdiri atas scapula dan klavikula.
 Ekstremitas bawah adalah jenis ekstremitas yang di mulai dari pangkal
paha sampai telapak kaki

2. Tujuan
a. Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi
b. Untuk memenuhi tugas matakuliahsistem musculoskeletal
c. Untuk mengetahui struktur anatomi dan fisiologi ekstremitas atas

3. Indikasi
a. Pasien dapat melakukan kontraksi otot secara aktif dan menggerakan ruas
sendinya baik dengan bantuan atau tidak.
b. Pasien memiliki kelemahan otot dan tidak dapat menggerakkan
persendian secara sepenuhnya

4. Kontra indikasi
a. Gerakan yang salah ,termasuk meningkatnya rasa nyeri dan peradangan
b. Tidak boleh dilakukan Pada keadaan setelah operasi arteri koronaria

5. Hal - hal yang perlu di perhatikan

7
a. Beri contoh gerakan yang harus dilakukan klien
b. Jangan periksa sendi yang sedang diperiksa lebih dari batas maksimal
pergerakannya. Bila nyeri hentikan pemeriksaan.
c. Bilas sudah pasti batas maksimal rentang pergerakan sendi, ukur segi
sendi dengan menggunakan goniometer.

6. Persiapan pasien
a. Berikan salam, perkenalkan diri perawat, dan identifikasi klien dengan
memeriksa identitas klien secara cermat.
b. Jelaskan prosedur tindakan yang akan di lakukan.

7. Persiapan lingkungan
a. Pastikan lingkungan dalam keadaan tenang, nyaman, bersih dalam
keadaan tenang.

8. Persiapan alat :
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan
a. Goniometer
b. Sarung tangan
c. Baju periksa
d. Refleks hammer
2. Cuci tangan
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada klien
4. Minta klien untuk mengenakan baju periksa
5. Pastikan ruang periksa nyaman dan cukup penerangan

9. Cara kerja

1. Fase prainteraksi
a. Mengecek program terapi
b. Mecuci tangan
c. Menyiapkan alat

2. Fase orientasi
a) Memberikan salam kepada pasien
b) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
c) Menanyakan kesiapan pasien

3. Fase kerja

a) Menjaga privasi pasien


b) Menghangatkan sendi yang akan dilatih
c) Melatih sendi-sendi secara bergantiaan

a. Bahu :

8
 Inpeksi

1. Atur posisi
2. duduk berhdpan dgn pemeriksa
3. Berdiri atau tidur dgn posisi supine
4. Inspeksi
5. kulit di sekitar sendi bahu, perhatikan warna
( kemerahan, echimosisi ) & keutuhan kulit
6. Bahu & arah frontal . Kesimetrisan kanan & kiri
7. ukuran , bentuk klavikula & skapula dr arah anterior &
posterior.

 Palpasi

a. Sendi sternoklavikular
1. Mulai palpasi dr sendi sternoklavikular , bergerak ke
lateral sepanjang klavikula kearah sendi akromio
klavikular
2. Palpasi kearah bawah subakromial & tuberkulus mayor
dr humerus. Periksa apakah dareah ini cukup lembut.
b.Tendon otot biceps & triceps

Periksa rentang gerak sendi

 Fleksi – Ekstensi
1. minta klien utk angkat tangan keatas hingga lengan
berada di sisi telinga ( fleksi ). Sudut fleksi adalah 180 °
2. Minta klien utk menurunkan lengan hingga melewati grs
koronal tubuh ( ekstensi ) . Sudut ekstensi adalah : 50º

 Abduksi - Adduksi ( menjauh-mendekat )


1. Minta klien angkat lengan ke arah samping tubuh
semaksimal mungkin, kemudian turunkan lengan sejauh
mungkin hingga melewati grs medial tubuh . Sudut
abduksi 180º

 Ekstensi Rotasi – Internal Rotasi


1. Minta klien angkat lengan ke arah samping setinggi
bahu & menekuk siku hingga jari menghdp keatas ,
kemudian gerakkan lengan hingga ujung jari menghdp
kebawah
2. Luruskan kembali . Sudut eksternal dan internal . Sudut
adalah 90º

9
Menilai ROM secara aktif & pasif ke dua bahu ( shoulder )

b.
1. Menggerakan tangan abduksi-abduksi
2. Menggerakan tangan fleksi-ekstensi
3. Menggerakan tangan hiperekstensi-posisi anatomi.
4.
Periksa kekuatan otot – otot bahu
 minta klien melakukan gerakan – gerakan pd ponit 5, tetapi beri tahanan
pd saat klien bergerak. nilailah kekuatan otot dgn menggunakan standar
skala 0 – 5.

Skala kekuatan Normal Karakteristik

0 0 paralisis sempurna
1 10 tdk ada gerakan, kontraksi otot
dpt

dipalpasi atau dilihat.

2 25 mampu menahan gaya


gravitasi, tapi

dgn sentuhan akan


jatuh

3 50 mampu melawan gravitasi ,


tetapi tdk

mampu melawan tekanan dr

10
pemeriksa
4 75 gerakan N melawan gravitasi
&

minimal melawan
tahanan ( kekuatan

kurang )

5 100 kekuatan normal ;


gerakan penuh

melawan gravitasi &


mampu menahan

tahanan dr pemeriksa.

c.
Siku
1. Inspeksi
 Dukung lengan klien dgn tangan non dominan.
 Inspeksi aspek lateral & medial siku. Perhatikan kesimetrisan
kedua siku & kulit pd area siku. Warna, haematom, echimosis
& lain-lain

 Menilai adanya tanda-tanda deformitas

11
Siku : Menggerakan lengan bawah fleksi-ekstensi
2. Palpasi

Aspek lateral & medial prosesus olekranon


a. otot biceps brachi & triseps brachi utk mengetahui
tonus & massa otot
b. Arteri brachialis
 Minta klien utk meluruskan siku.
Palpasi arteri brachialis pd area superior fossa
antecubiti. Catat irama, amplitudo, frekwensi &
kesimetrisan pd kedua lengan

Periksa rentang pergerakan sendi

a. Fleksi - Ekstensi
 Minta klien utk menekuk siku
semaksimal mungkin & meluruskan
kembali. Sudut fleksi siku adalah
160º . Dan sudut ekstensi adalah
180°
b. Pronasi – Supinasi
 Minta klien utk melakukan kedua
lengan di atas paha dgn siku fleksi
 Minta klien menghdpkan telapak ke
arah atas kemudian ke arah bawah .
Sudut pronasi dan supinasi adalah
90º

12

. Periksa kekuatan otot


 Minta klien utk melakukan fleksi siku & beri tahanan
 lakukan prosedur yg sama utk gerakan ekstensi
 Nilai kekuatan otot dgn menggunakan skala 0-5
5. Periksa refleks
a. Refleks Biceps : depan siku
 Klien duduk dgn relaks & meletakkan kedua telapak tangan di
atas paha
 Dukung lengan bgn bawah dgn tangan non dominan
 Letakkan telunjuk tangan non dominan diatas tendon biceps
 Pukulkan refleks hammer diatas telunjuk . Observasi kontraksi
otot biceps ( fleksi siku )

Refleks Triceps --- belakang siku


 Dgn posisi yg sama dgn point a. Pukulkan refleks hammer pd prosesus
olekranon. Observasi kontraksi otot triceps ( ekstensi siku ).

Periksa kekuatan otot


 Minta klien utk melakukan fleksi siku & beri tahanan
 lakukan prosedur yg sama utk gerakan ekstensi
 Nilai kekuatan otot dgn menggunakan skala 0-5
5. Periksa refleks
a. Refleks Biceps : depan siku
 Klien duduk dgn relaks & meletakkan kedua telapak tangan di
atas paha
 Dukung lengan bgn bawah dgn tangan non dominan
 Letakkan telunjuk tangan non dominan diatas tendon biceps
 Pukulkan refleks hammer diatas telunjuk . Observasi kontraksi
otot biceps ( fleksi siku )

13
Refleks Triceps --- belakang siku

Dgn posisi yg sama dgn point a. Pukulkan refleks hammer pd


prosesus olekranon. Observasi kontraksi otot triceps ( ekstensi
siku ).

ii.Pergelangan Tangan & Telapak Tangan


1. Inspeksi
a. Pergelangan tangan & punggung tangan
Perhatikan warna kulit & kesimetrisan pergelangan tangan .
Perhatikan adanya bengkak & deformitas.
a. Telapak tangan
Perhatikan warna kulit & penonjplan pd
proksimal ibu jari
a. Jari tangan : perhatikan bentuk jari & ujungnya ( ada clubing
fingers jari tabu : PPOK )
1. Palpasi
a. Pergelangan tangan & telapak tangan utk mengetahui tekstur &
suhu area tersbt. N : sama di kedua area.
ndi pergelangan tangan & jari – jari tangan.
 Gerakan kedua ibu jari pemeriksa di kedua sisi pergelangan tangan klien
& periksa tekstur pd sendi
 Turunkan kedua ibu jari ke arah jari – jari klien. Periksa struktur pd sendi
interfalangeus.


c. Otot – otot yg menggerakkan pergelangan tangan jari- jari .
Palpasi otot di sisi anterior & posterior lengan bawah klien
utk mengetahui tonus otot

14
d. Arteri radialis
Letakkan 3 jari diatas artei radialis & perhatikan kecepatan,
frekwensi, irama , amplitudo & kesimetrisan pd kedua lengan
Fleksi – Ekstensi jari-jari tangan:
 minta klien utk menekuk jari – iari tangan kearah bawah, kemudian
kearah atas sejauh mungkin. Sudut fleksi 90° dan sudut ekstensi 30º
d. Abduksi & adduksi jari – jari tangan
 Minta klien utk merenggngakan jari – jari tangan & kemudian
merapaktkan kembali. Sudut abduksi & adduksi adalah 20º
e. Radial & Ulna deviasi ibu jari
 Minta klien utk menggerakkan ibu jari kearah medial & kemudian
kearah lateral
f. Oposisi
 Minta klien utk menyentuhkan ujung ibu jari dgn ujung jari lainnya
secara bergantian. Perhatikan kemudahan bergerak.

.
Periksa Kekuatan Otot

a. Pergelangan tangan
Letakkan lengan bawah klien diatas meja dgn telapak tangan
menghadap keatas. Minta klien utk melakukan gerakan fleksi
telapak tangan ggn melawan tahanan.
b. Jari – Jari
Minta klien utk merenggangkan jari – jari melawan tahanan.

15
Periksa Refleks brachioradialis

 Minta klien duduk & meletakkan telapak tangan diatas paha dgn posisi pronasi
 Pukulkan refleks hammer diatas tendon ( kira – kira 2 – 3 inchi dari pergelangan
tangan).observasi gerakan fleksi dan supinasi telapak tangan.

Ekstremitas bawah
Pemeriksaan ekstremitas utk menilai
1. Kelainan tungkai : bentuk , ukuran, gaya berjalan, luka.
2. Edema pd ke dua tungkai : menekan jari dipermukaan kulit & kecekungan yg
terjadi tdk segera hilang ( pitting edema ) +1 sampai +4
3. Varices , dll.
4. Tendon refleks : biceps, triceps , patella, achiles

1.Panggul
b. Atur posisi : minta klien tidur posisi supine.
c. Inspeksi :
1. Posisi panggul & kaki : Bandingkan kesimetrisan kedua panggul
2. Kulit di area panggul.perhatikan warna kulit & keutuhan kulit di
area tersbt
d. Palpasi :
1. Sendi panggul :
1. Letakkan telapak tangan pd krista iliaka diapeks lateral
dan palpasi
b. Otot – otot disekitar panggul
Palpasi otot dan iliopsoas utk mengetahui tonus otot
c. Arteri Femoralis
 Minta klien utk tidur dgn kedua tungkai pd posisi eksternal rotasi
 Palpasi arteri femoralis utk mengetahui kecepatan, irama, amplitudo dan
kesimetrisan
Periksa rentang pergerakkan sendi
a. Fleksi – Ekstensi

16
 Naikkan tungkai ke arah atas dgn lutut ekstensi, kemudian turunkan
kembali. Sudut fleksi dgn lutut ekstensi adalah 20º
 Naikkan tungkai ke arah atas mendekati abdomen dgn lutut fleksi ,
kemudian turunkan kembali . Sudut fleksi dgn lutut fleksi adalah 120°
 Lakukan pemeriksaan pd kedua tungkai.
b. Eksternal – Internal Rotasi
 Tekuk lutut, gerakkan lutut mendekati & kemudian menjauhi grs medial
tubuh. Sudut internal rotasi adalah 40º dan sudut eksternal rotasi adalah
45°.
c. Abduksi – Adduksi
 Gerakkan tungkai kearah samping menjauhi grs tengah tubuh &
kemudian gerakkan kearah medial sampai melewati grs tengah tubuh
sejauh mungkin. Sudut abduksi adalah 45º dan sudut adduksi adalah 30°
d. Hiperekstensi
 Minta klien tidur dgn posisi prone
 Dgn lutut ekstensi, naikkan tungkai ke arah belakang atas sejauh
mungkin . Sudut hiperekstensi adalah 15º
 lakukan pemeriksaan pd kedua tungkai.

Periksa kekuatan otot-otot panggul


 Bantu klien kembali ke posisi semula
 Minta klien melakukan gerakan fleksi dgn melawan tahanan
 Minta klien melakukan gerakan abduksi dan adduksi dgn melawan
tahanan.
LUTUT
1. Beri posisi : minta klien utk duduk dgn kedua tungkai bawah menggantung
2. Inspeksi
a. Warna kulit & struktur lutut
 Warna kulit hrs sama dgn dibagian tubuh lain, patella hrs berada
ditengah dgn kedua sisi cekung.
b. Otot quadrisep dr aspek anterior : observasi bentuk & ukuran otot
a. Struktur & bentuk lutut : pd saat klien berdiri . Lutut hrs sejajar dgn paha
& tumit.
3. Palpasi
a. Struktur otot & jaringan pendukung

17
 palpasi oto utk mengetahui tonus & massa otot
b. Sendi Tibiofemoralis
 palpasi dgn menggunakan ibu jari disepanjang sisi tibia ke arah
atas hingga memutari pattela ke arah luar .
c. Arteri poplitea
 Minta klien utk tidur posisi prone
 Naikkan tungkai bawah hingga lutut fleksi
 palpasi arteri poplitea utk mengetahui kecepatan, irama ,
amplitudo, & kesimetrisan pd kedua tungkai.
Fleksi – Ekstensi
 Minta klien utk tidur dgn posisi supine
 Tekuk lutut & naikkan tungkai hingga mendekati abdomen, kemudian
luruskan kembali. Sudut fleksi lutut adalah 120°
 Lakukan pemeriksaan pd kedua tungkai
Periksa rentang pergerakan sendi
Periksa kekuatan Otot lutut
 Minta klien utk melakukan gerakan fleksi lutut dgn melawan tahanan.
Nilai kekuatan otot dgn menggunakan skala 0-5.
Periksa refleks Patella
 Minta klien duduk dgn kaki menggantung
 palpasi lokasi tendon patella ( arah anterior dari patella ) , pukulkan
refleks hammer pd tendon. Observasi ekstensi tungkai bawah dan
kontraksi otot kuadrisep. Apabila ada kontraksi berarti refleks otot baik.
Pergelangan Kaki &Telapak Kaki
Beri posisi . Minta klien utk tidur dgn posisi supine
Inspeksi
1. Kulit utk mengetahui warna & integritas kulit
2. Struktur & posisi pergelangan & telapak kaki. Observasi
kesejajaran telapak kaki, tumit & tungkai.
Palpasi
3. Sendi pergelangan kaki
1. Pegang telapak kaki dgn 2 tangan
2. palpasi aspek inferior dan lateral dari tumit.
6. Tendon achiles

18
 Palpasi tendon achiles mulai dr os calcaneus ke arah atas utk mengetahui
struktur sendi dan adanya nyeri
7. Sendi metatarsofalangeus
 Palpasi mulai dr bawah mata kaki ke arah jari – jari kaki utk mengetahui
struktur & adanya nyeri
8. Sendi interfalangeus
 palpasi dr sisi kanan & kiri telapak kaki. Utk mengetahui mengetahui
struktur sendi dan adanya nyeri.
Arteri dorsalis pedis
 Minta klien utk menekuk kaki
 Palpasi arteri dorsalis pedis utk mengetahui kecepatan, irama , amplitudo
dan kesimetrisan pd kedua tungkai
4. Periksa rentang pergerakan sendi
a. Dorsofleksi – Plantarfleksi
 Minta klien utk duduk dgn kedua kaki tergantung
 Minta klien utk menekuk dgn kedua kaki ke arah atas dan
kemudian k arah bawah. Sudut dorsifleksi adalah 20º dan udut
plantarfleksi 45º
b. Inversi – Eversi ;
 Minta klien utk menekuk telapak kaki ke arah samping hingga
telapak kaki menghadap ke arah medial tubuh . Sodut normal
inversi adalah 30º
 . Minta klien utk menekuk telapak kaki ke arah samping hingga
telapak kaki menghdp ke arah lateral. Sudut eversi adalah 20°
c. Fleksi – Ekstensi jari – jari kaki
 Minta klien menekuk jari – jari ke arah bawah, kemudian
meluruskan kembali
5. Periksa kekuatan otot
a. Otot – otot tumit
 Minta klien melakukan gerakan plantar fleksi &
dorsifleksi dgn melawan tahanan. Nilai kekuatan otot
dgn menggunakan skala 0-5
b. Otot jari – jari kaki
 Minta klien melakukan gerakan fleksi & ekstensi jari –
jari dgn melawan tekanan
Periksa tendon Achiles

19
 Pegang telapak kaki dgn tangan non dominan
 Pukul tendon achiles dgn menggunakan lebar refleks hammer
 Observasi plantar fleksi telapak kaki.

4. Tahap terminasi
a) Melakukan evaluasi tindakan
b) Mengucapkan terimakasih pada klien
c) Berpamitan pada klien
d) Membereskan dan mengembalikan alat
e) Mencuci tangan
f) Mencatat kegiatan pada lembar kegiatan

BAB III
PENUTUP

20
Kesimpulan
Ekstremitas atas adalah kerangka anggota gerak atas yang dikaitkan dengan kerangka
badan dengan perantaraan gelang bahu yang terdii atas klavikula dan scapula.
Dibawah bagian klavikula dan scapula kerangka lengan, lengan bawah, dan telapak
lengan yang seluruhnya berjumlah 30 buah tulang yaitu:
1 humerus : tulang lengan atas
1 ulna : tulang hasta
1 radius : tulang pengumpil
8 tulang karpal : tulang telapak tangan
5 tulang metacarpal : tulang pangkal tangan
14 falangus : ruas jari tangan
Saran
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Pearce Evelyn, 1993. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta : Gramedia.

21
Hidayat, Azis dan Musrifatul Uliyah. Buku saku praktikum kebutuhan dasar
manusia.Jakarta : EGC

22

Anda mungkin juga menyukai