Anda di halaman 1dari 34

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Miologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan tentang otot. Miologi
berasal dari kata ‘myo’ yang artinya muscle atau otot dan ‘logy’ adalah ilmu
pengetahuan. Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang berbentuk panjang dan
ramping. Jaringan otot menyusun hingga 40% hingga 50% berat total tubuh
manusia dan tersusun atas serabut-serabut otot. Dalam otot terdapat empat ciri
jaringan otot antara lain iritabilitas (peka terhadap rangsangan), kontraktil
(mampu memendek dan menebal), relaksasi (mampu memanjang), dan
elastisitas atau mampu kembali kebentu semula setelah kontraksi atau
relaksasi. Melalui gerak kontraksinya, otot melakukan tiga fungsi yaitu gerak,
memperrtahankan bentuk, dan produksi panas. Tiap-tiap sel otot mempunyai
serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpuulkan menjadi sebuah alat
tubuh yaang disebut otot (daging).
Otot merupakan jaringan eksitabel atau jaringan peka rangsang, yang
dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk menimbulkan
suatu aksi potensial. Fungsi utama dari otot rangka yaitu, melakukan kontraksi
yang menjadi dasar terjadinya gerakan tubuh. Aktivitas otot rangka
dikoordinasi oleh susunan saraf sehingga membentuk gerakan yang harmonis
dari posisi yaang tepat. Pada tubuh hewan terdapat 600 otot dalam tubuh yang
membantu mengikat anggota tubuh secara bersama, dan membantu dalam
bergerak. Otot memiliki tiga jenis bentuk fungsi yaitu otot lurik yang terdapat
pada bagian exremitas pada hewan, otot polos terdapat pada alat pencernaan,
dan otot jantung terdapat pada jantung. Proses terbentuknya otot dimulai dari
oleh aktivitas-aktivitas sel-sel satelit.

1
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan paper ini sebagai berikut.
1. Untuk memahami pengertian, macam, dan fungsi dari otot.
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari otot extremitas cranial dan
extremitas caudal.
3. Untuk mengetahui ciri khas dari musculus pada extremitas cranial dan
musculus extremitas caudal.

1.3 Manfaat Pembuatan Makalah

1. Sebagai dasar untuk menunjang mata kuliah Anatomi Veteriner I dan mata
kuliah lainnya di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

2. Mahasiswa lebih memahami materi kuliah Anatomi Veternier 1,


khususnya pada materi musculus.

3. Hasil tugas ini dapat menjadi arsip yang dapat membantu untuk
mengerjakan tugas yang berhubungan dengan anatomi otot.

2
BAB 2

Materi dan Metode

2.1 Materi

2.1.1 Definisi Otot

Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang
berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot
diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu otot lurik, otot polos dan otot
jantung. Otot menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun
pergerakan dari organ dalam organisme tersebut

2.1.2 Fungsi Otot

A. Otot Terkait dengan Gerakan

Rangsangan dan kontraksi otot rangka mengacu pada reaksinya


terhadap impuls listrik saraf. Rangsangan berarti otot dapat
menanggapi rangsangan. Kontraktilitas berarti otot mampu
memendek kuat. Impuls listrik, atau potensial aksi, dilakukan oleh
sel saraf ke sel otot.

1. Flexor: gerak otot untuk membengkokkan persendian atau


mengecilkan sudut sendi.
2. Extensor: gerak otot untuk meregangkan sendi atau melebarkan
sudut sendi.
3. Adductor: gerak otot untuk mendekatkan kaki ke bidang median.
4. Abductor: gerak otot untuk menjauhkan kaki dari bidang median.
5. Pronator: gerak otot untuk memutar ke craniomedial atau ke
posisi dorsal.
6. Supinator: gerak otot untuk memutar ke craniolateral atau posisi
palmar atau plantar.
7. Dilatator: gerak otot untuk memperlebar lubang.

3
8. Sphincter: gerak otot untuk mempersempit atau menciutkan
9. Depresor: gerak otot untuk menekan ke ventral
10. Levator: gerak otot untuk menarik ke atas
11. Tensor: gerak otot untuk menegangkan
12. Protaktor: gerak otot untuk menarik ke anterior
13. Retraktor: gerak otot untuk menarik ke posterior
14. Sinergis: gerak otot yang fungsinya sama
15. Antagonis: gerak otot untuk fungsinya berlawanan

B. Otot Menyebabkan Stabilisasi

Otot memberikan stabilisasi sendi. Sendi yang dibuat ketika


tulang bertemu. Ujung-ujung yang memenuhi, atau mengartikulasikan
satu sama lain, yang tercakup dalam tulang rawan halus yang
mengurangi gesekan pada pergerakan sendi. Namun, tulang rawan
tidak menciptakan ikatan yang kuat antara tulang. Namun, stabilisator
yang paling signifikan adalah tendon. Tendon menghubungkan tulang
dengan otot. Otot-otot mempertahankan sejumlah kecil kontraksi,
bahkan ketika beristirahat.

C. Otot Menghasilkan Panas

Otot rangka membentuk sekitar empat puluh persen dari massa


otot tubuh. Panas yang dihasilkan ketika otot berkontraksi. Karena
otot rangka adalah suatu bagian penting dari massa tubuh kita, sangat
penting untuk menjaga suhu tubuh yang tepat.

2.1.3 Musculus Extremitas Cranial

Extremitas cranial merupakan alat gerak tubuh bagian depan yang


disusun oleh tulang dan otot. Otot merupakan alat gerak aktif yang
menyebabkan terjadinya kontraksi pada tubuh. Musculus etremitas cranial
menempel pada bagian thorax dengan penghubung otot yang disebut
dengan persendian synsarcosis. Musculus extremitas cranial berkaitan
dengan struktur tulang leher (vertebrae cervicalis), sehingga terdapat

4
beberapa otot panjang yang menghubungkan anggota gerak depan ini
dengan tulang-tulang leher misalnya M. Cleido Brachialis. Vaskularisasi
utama extremitas cranial berasal dari A/V axillaris, sedangkan inervasinya
merupakan susunana saraf yang dikenal plexus brachialis.

Sesuai dengan pengamatan maka musculus extremitas cranial


memiliki lateral view dan juga medial view. Pada lateral view dapat
ditemukan M. Trapezius, M. Supraspinatus, M. Infraspinatus, M.
Deltoideus, M. Teres Minor, M. Triceps Brachii, M. Brachialis, M.
Anconeus, M. Cleido Brachialis, M. Brachioradialis, M. Extensor Carpi
Radialis, M. Extensor Digitorum Communis, M. Extensor Digitorum
Lateralis, M. Abductor Digiti I Longum, M. Extensor Carpi Ulnar, M.
Flexor Carpi Ulnar Caput Ulnar, M. Flexor Carpi Ulnar Caput Humeral.
Sedangkan pada medial view tersusun atas : M. Subscapularis, M. Teres
Major, M. Craco Brachialis, M. Biceps Brachialis, M. Triceps Brachii, M.
Tensor Faciae Antebrachii, M. Anconeus, M. Brachialis, M.
Brachioradialis, M. Extensor Carpi Radial, M. Pronator Teres, M. Flexor
Carpi Radialis, M. Flexor Digitorum Superficial, M. Flexor Carpi Ulnar
Caput Ulnar, M. Flexor Digitorum Profundus Caput Humeral, M. Flexor
Digitorum Profundus Caput Radial.

2.1.4 Musculus Extremitas Caudal

Extremitas caudal merupakan alat gerak belakang yang memiliki


fungsi sebagai penopang tubuh dan alat lokomasi, menunjang
keseimbangan tubuh, dan sebagai penggerak sendi saat bergerak. Sama
halnya dengan musculus extremitas cranial, maka musculus extremitas
caudal memiliki lateral view dan medial view. Pada lateral view terdiri
atas M. Biceps Femoralis, M. Quadriceps Femoralis, M. Semitendinosus,
M. Semimembranosus, M. Gluteus, M. Tensor Fascia Latae, M. Quardatus
Femoris, M. Adductor, M. Gemelli, M. Abductor Cruris Caudalis, M.
Tibialis Cranialis, M. Extensor Digitorum Longus, M. Peroneus, M.
Flexor Digitorum I Longus, M. Flexor Digitorum Superficial, M.
Gastrocnemius. Dan pada medial view terdapat beberapa musculus yang

5
sama sehingga pada medial view terdapat musculus M. Sartorii, M.
Gracillis, M. Quadriceps Femoralis, M. Pectineus, M. Adductor, M.
Semimembranosus, M. Semitendinosus, M. Tibialis Cranialis, M.
Popliteus, M. Flexor Digiti I Longum, M. Flexor Digitorum Superficial,
M. Gastrocnemius.

2.2 Metode Praktikum

2.2.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dan tempat dilakukannya praktikum mengenai musculus


extremitas cranial dan musculus extremitas caudal ini adalah:
Hari, tanggal : Selasa, 25 Oktober 2016
Waktu : 13.00-16.00 WITA
Tempat : Laboraturium Anatomi Veteriner Lantai II
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana

2.2.2 Alat dan Bahan


a. Alat
- Kertas
- Alat tulis
b. Bahan
- Musculus Extremitas Cranial (lateral dan medial view)
- Musculus Extremitas Caudal (lateral dan medial view)

2.2.3 Cara Kerja


1. Pengamatan musculus penyusun extremitas cranial bagian lateral.
2. Pengamatan musculus penyusun extremitas cranial bagian medial.
3. Pengamatan musculus penyusun extremitas caudal bagian lateral
4. Pengamatan musculus penyusun extremitas caudal bagian medial.

6
BAB 3

Hasil dan Pembahasan

3.1 Musculus Extremitas Cranial

Keterangan gambar 1 dan gambar 2:


a. M. Trapezius Pars Cervicis
b. M. Trapezius Pars Thoracis
c. M. Supraspinatus
d. M. Deltoideus Pars Scapularis
e. M. Deltoideus Pars Acromialis
f. M. Triceps Brachii Caput Longum
g. M. Triceps Brachii Caput Lateral
h. M. Cleido Brachialis
i. M. Brachialis
Gambar 1. M. Extremitas Cranial
Lateral view
j. M. Brachioradialis
k. M. Extensor Carpi Radialis
l. M. Extensor Digitorum Communis
m. M. Abductor Digiti I Longum
n. M. Extensor Digitorum Lateralis
o. M. Flexor Carpi Ulnar Caput Ulnar
p. M. Extensor Carpi Ulnar
q. M. Anconeus
r. M. Flexor Carpi Ulnar Caput
Humeral

Keterangan gambar 3
Gambar 2. Musculus pada Ossa
Antebrachii a. M. Subscapularis
b. M. Coracobrachialis
c. M. Biceps Brachii
d. M. Triceps Brachii Caput Longum
e. M. Triceps Brachii Caput Medial
f. M. Anconeus
g. M. Brachioradialis
h. M. Extensor Carpi Radialis
i. M. Pronator Teres
j. M. Flexor Carpi Radialis
k. M. Flexor Digitorum Superficialis
l. M. Flexor Digitorum Profundus Caput
Humeral
Gambar 3. M. Extremitas Cranial m. M. Flexor Carpi Ulnar Caput Ulnar
Medial View

7
3.1.1 Lateral view

1. M. Trapezius Pars Cervicis


Otot yang satu ini merupakan otot tipis berbentuk tiga sisi dan
melebar. Otot ini sebenarnya bukan bahu ataupun otot-otot kaki depan.
Otot ini membentang dari garis mendian tubuh region leher sampai ke
spina scapula. Musculus ini dibagi menjadi pars thoracis dan pars cervicis.
Pars cervicis lebih besar dari pars thoracis. Pars cervicis biasnya tertutupi
sebagian oleh M. Cleidocervicalis sementara pars thorkis biasanya ditutupi
oleh M. Latissimus dorsi. Fungsi dai otot ini yakni mengangkat tangan.
Origo pada garis media tubuh dan ligamentum supraspinatus dari daerah
vertebrae cervicalis sampai vertebrae III atau IV sampai thoracalis IX-
X. Sedangkan insersio pada spina scapula.

Gambar 4. M. Trapezius.

a) Pars Cervicis,

b) Pars Thoracis

2. M. Supraspinatus
Otot ini tertutupi oleh M. Trapezius, M. Brachiocephalica, dan M.
Omotransversarius. Menempati fossa supraspinatus meluas sampai tepian
margo cranial scapula. Berfungsi extensio sendi bahu dan fiksator
persendian bahu (menghindarkan persendian bahu dari dislokasi). Origo
fossa supraspinatus dan spina scapula bidang anterior. Insersio tuberculum
humeri medial.

Gambar 5. M. Supraspinatus (C)


8
3. M. Infraspinatus
Otot ini fusiformis yang menempati fosa infraspinatus yang
sebagian meluas ke luar ke sisi caudal scapula berhubungan dengan otot
triceps dan otot teres minor. Akan terlihat jika M. Deltoideus Pars
Scapularis dibuka. Fungsi otot ini sebagai ligamentum collateral
persendian, mengabduksikan kaki depan, dan rotasi kaki depan keluar
bahu. Origo pada fossa infraspinatus dan kartilago scapula. Sedangkan
insersio pada tuberculum major humerus.

Gambar 6. M. Infraspinatus (X)


4. M. Deltoideus
Otot ini berbentuk irregular yang terbagi menjadi dua pars yakni
scapularis dan acromialis. Otot ini sebagian menutupi otot triceps brachii
dan sebagian menutupi otot infraspinatus dan teres minor. Berfungsi guna
flexio sendi bahu dan abduksio humeri.
Pars scapularis origo pada spina scapula dan insersionya pada
tuberositas deltoideus humeri. Sedangkan pars acromialis origo pada
acromion dan insersio pada tuberositas deltoideus humeri.

Gambar 7. M. Deltoideus

d) Pars Scapularis

e) Pars Acromialis

5. M. Teres Minor
Otot ini relatif kecil berbentuk pipih melebar dengan ujung
meruncing berada di caudal dan ditutupi otot infraspinatus, deltoideus,
dan triceps brachii. Fungsi guna flexio sendi bahu. Origo Bagian kasar

9
fossa infraspinatus bagian bawah dan belakang, margo caudal scapula
(sepertiga), dan tuberculum dekat bibir capitas glenoidalis. Insersio pada
caudal humeri, tuberositas deltoideus, dan tuberositas teres minor.

Gambar 8. M. Teres Minor (Z)


6. M. Triceps Brachii
Otot besar yang menempati margo caudal scapula dan humerus.
Otot ini terbagi atas tiga caput namun pada anjing terdiri dari empat caput
yaitu caput longum, caput lateral, caput medial, dan caput accessorius.
Namun, pada lateral view tidak tampak caput medial.
 Caput Longum
Caput terbesar dan terpanjang berbentuk triangular, membentang
dari margo caudal scapula sampai olecranon. Origo pada margo caudal
scapula. Insersio pada bagian caudal tuber olecranon. Fungsinya adalah
mengencangkan siku dan memflexikan persendian bahu.
 Caput Lateral
Otot terbentang di sisi lateral lengan atas, sebagian proximal
ditutupi oleh otot deltoideus dan teres minor. Origo pada tuberositas
deltoideus, crista humeri lateral, dan fascia yang membentang dari
tuberdeltoid ke permukaan lateral siku. Insersio pada permukaan lateral
olecranon dan tendon caput longum. Fungsinya adalah mengextensi
persendian siku.
 Caput Accessorius
Merupakan otot panjang membulat yang terbentang di antara caput
medial dan caput lateral di sisi dalam dan luar serta di caudal otot
brachialis. Jika dibuka caput lateral triceps brachii maka otot ini akan

10
tampak. Origo pada caudal colum humeri. Insersio pada olecranon.
Fungsinya adalah mengextensi persendian siku.

Gambar 9. M. Triceps Brachii

f) Caput Longum

g) Caput Lateral

7. M. Brachialis
Otot tampak dari sisi lateral lengan atas. Merupakan otot panjang
namun agak kecil yang menempati sulcus musculi brachialis humeri.
Origo sulcus brachialis humeri dan permukaan belakang sepertiga atas
humerus. Insersio tuberositas radii. Fungsinya adalah flexio sendi bahu.

Gambar 10. M. Triceps dan M.


Brachialis

y) M. Triceps Brachii
Accesorius

i) M. Brachialis

8. M. Anconeus
Merupakan otot kecil yang pendek tapi lebar yang menutupi fossa
olecranon dan ditutupi oleh triceps brachii. Origo epicondylus lateral dan
crista epicondylus lateral humeri. Insersio: permukaan lateral oujung
proximal ulna. Fungsinya adalah extensio persendian siku.

Gambar 11. M. Anconeus (X) 11


9. M. Cleido Brachialis
Berbentuk memanjang dan terentang di sisi lateral leher, mulai
daerah kepala sampai kaki depan (humerus). Kontraksi dari otot ini akan
menimbulkan akibat terangkatnya anggota gerak depan ke cranial, akan
tetapi apabila sebagai titik tetap adalah kaki depan maka gerakan yang
terjadi adalah membuat flexor leher kearah lateral.

Gambar 12. M. Cleido Brachialis (h)


10. M. Brachioradialis
Otot kecil tipis panjang dan tipis teletak paling cranial yang
terbentang di atas otot extensor carpi radialis dan melekat dengan
permukaan cutaneus fascia antebrachii profundus. Fungsinya adalah
memfleksikan persendian siku dan merotasi radius. Origo ujung proximal
dan lateral crista supracondyloidea. Insersio priosteum radius.

Gambar 13. M. Brachioradialis


11. M. Extensor Carpi Radialis
Otot extensor terbesar, terbentang di permukaan cranial radius.
Otot ini tampak dari sisi lateral maupun sisi medial tangan. Merupakan

12
otot yang secara langsung ditutupi oleh M. Brachioradialis. Fungsinya
ekxtensi jari dan mengfiksasi persendian carpal, memfleksikan siku. Origo
crista epicondylus, fossa coronoideus, dan fascia profundus daerah lengan
dan tangan. Insersio tuberositas metacarpal.

Gambar 14. M. Extensor Carpi Radialis (k)


12. M. Extensor Digitorum Communis
Otot yang terletak paling depan sisi lateral antebrachii di caudal extensor
carpi radialis menempati sebagian profunndus dari M. Extensor Carpi
Radial. Fungsinya mengexstensi carpal dan digiti. Origo crista epicondylus
lateral dan epiconsylus lateral humeri. Insersio processus extensoria
phalanx distal III.

Gambar 15. M. Extensor Digitorum Communis (l)

13. M. Extensor Digitorum Lateralis


Otot yang lebih kecil dari M. Extensor digitorum communis. Pada
anjing tampak dua venter, terbentang dari sisi lateral tangan diantara otot
extensor digitorum communis di cranial dan extensor carpi ulnaris di
caudal. Fungsinya adalah mengextensi jari dan carpal. Origo tuberositas

13
lateral radius dan ligamnetum collateral ulnar siku. Insersio bagian
proximal palanx I dan II.

Gambar 16. M. Extensor Digitorum Lateralis (n)


14. M. Abductor Digiti I Longum
Otot yang melekat pada Os. Radius. Origo pada permukaan lateral
Os. Antebrachii. Dan fungsi abduksi digiti I.

Gambar 17. M. Abductor Digit I Longum

15. M. Extensor Carpi Ulnar


Merupakan otot paling caudal dari kelompok extensoria. Origo
pada epicondylus lateral humeri. Berfungsi sebagai extensio carpal.

Gambar 18. M. Extensor Carpi Ulnar 14


16. M. Flexor Carpi Ulnar
Terbentang pada sisi medial dan caudal anterbrachii. Terdiri atas 2
kepala yaitu caput humeral dan caput ulnar. Caput ulnar terbentang dari
ujung proximal sisi caudal os ulnar, sedangkan caput humeral berorigo
pada bagian belakang caput humeral. Caput humeral lebih besar dari caput
ulnar, menyusun otot secara lebih dominan dan bentuknya pipih dan
mengecil dikedua ujungnya. Sedangkan caput ulnar lebih kecil, ditutup
oleh aponeurosa otot dan bagian seratnya berasal dari aponeurosa ini.
Fungsinya adalah memfleksikan persendian carpal.
Caput ulnar origo pada ujung proximal ulna, insersio pada Os.
Carpi Accessorius. Caput humeral origo pada epicondylus medial humeri,
insersio pada Os. Carpi Accessorius.

Gambar 19. M. Flexor Carpi


Ulnar

o) M. Flexor Carpi Ulnar


Caput Ulnar

p) M. Flexor Carpi Ulnar


Caput Humeral

3.1.2 Medial View

1. M. Subscapularis
Otot yang menempati fossa subscapularis pada Os. Scapula. Berfungsi
sebagai ligamentum colateral sendi bahu. Origo pada fossa subscapularis.
Insersio pada tuberculum minor humeri.

Gambar 20. M. Subscapularis (X)


15
2. M. Teres Major
Otot ini berbentuk pipih dan melebar dipertengahannya.
Terbentang di caudal otot subscapularis dan di sebelah medial triceps
brachii. Fungsi flexio sendi bahu. Origo angulus caudal scapula dan daerah
bagian belakang scapula. Insersio tuberositas teres major humerus dan M.
Latissimus Dorsi.

Gambar 21. M. Teres Major (X)

3. M. Triceps Brachii
Pada medial view extremitas cranial untuk M. Triceps Brachii yang
tampak yakni caput longum dan caput medial.
 Caput Medial
Merupakan yang terkecil dari ketiga caput tricep brachii,
terbentang di sisi medial lengan atas. Origo sepertiga atas sisi medial os
humerus. Insersio bagian medial dan cranial tuber olecranon. Fungsinya
adalah mengextensi persendian siku.

Gambar 22. M. Triceps Brachii

d) M. Triceps Brachii Caput


Longum

e) M. Triceps Brachii Caput


Medial

16
4. M. Coracobrachialis
Merupakan otot terkecil yang melekat pada processus coracoideus
Os. Scapula. Fungsi sebagai abduksi humerus dan extensio sendi bahu.
Origo processus coracoideus Os Scapula. Insersio tuberculum teres
humeri.

Gambar 23. M. Coracobrachialis (X)


5. M. Biceps Brachialis
Pada anjing otot biceps hanya memiliki satu kepala. Otot panjang
fusiformis yang kuat terbentang pada permukaan depan humerus.
Fungsinya adalah extensio sendi bahu dan flexio sendi siku. Origo
tuberculum supraglenoidalis. Insersio tuberositas radialis, ligamentum
colateral medial persendian bahu, dan fascia lengan atas.

Gambar 24. M. Biceps Brachialis (C)


6. M. Tensor Fascia Antebrachii
Otot tipis yang membentang lebih banyak pada sisi medial caput
longum otot triceps brachii. Fungsinya adalah flexio sendi bahu, extensio

17
sendi siku, dan menegangkan fascia antebrachii. Origo tendon insersio otot
latisimus dorsi dan margo caudal scapula. Insersio fascia antebrachii dan
olecranon.

x
Gambar 25. M. Tensor Fascia Antebrachii (X)
7. M. Pronator Teres
Otot yang berjalan miring di tengah sisi medial lengan atas, berada
di caudal otot extensor carpi radial dan cranial otot flexor carpi radialis.
Fungsi untuk pronasi antebrachii (cranio-medial). Origo epicondylus
medial humerus. Insersio margo medial radius.

Gambar 26. M. Pronator Teres


8. M. Flexor Carpi Radialis
Terbentang pada sisi medial antebrachii di caudal corpus os
Radius, di antara otot pronator teres dan otot flexor digitorum superficials

Gambar 27. M. Flexor Carpi Radialis 18


di caudal. Fungsinya flexio sendi carpal. Origo epicondylus medial
humerus. Insersio pada ujung proximal Os. Metacarpal II dan III.
9. M. Flexor Digitorum Superficial
Otot ini berada disisi luar diantara flexor carpi ulnar dan flexor
digitorum profundus. Otot flexor digitorum superfacialis terdiri atas dua
kepal, yaitu caput humeral M. flexor digitorum superfacialis dan caput
radial M. flexor digitorum superfacialis. Berfungsi flexio sendi carpal dan
flexio digiti. Origo bagian caudal epicondylus medial humerus. Insersio
eminensia pada extremitas proximal phalanx II.

Gambar 28. M. Flexor Digitorum Superficial


10. M. Flexor Digitorum Profundus
Otot ini terbentang di permukaan caudal radius dan hampir
seluruhnya di tutupi oleh otot flexor digitorum superficial bursa synovial.
Merupakan otot terbesar dalam kelompok otot flexoria extremitas cranial.
Otot ini memiliki 3 caput yang berorigo di tempat berbeda, yaitu caput
humeral, caput radial dan caput ulna, sehingga disebut caput humeral,
caput radial dan caput ulnar. Berfungsii yakni flexio carpi dan digiti.
 Caput Humeral
Origo pada epicondylus medius humeri.
 Caput Ulnar
Paling kecil diantara ketiga caput. Origo sepanjang margo caudal ulna.
 Caput Radial
Origo pada caudo medial Os Radius.

19
Gambar 29. M. Flexor Digitorum Profundus.
Kiri: Caput Humeral. Kanan: Caput Radial

Terdapat beberapa otot yang tampak pada lateral maupun medial view
pada musculus extremitas cranial yaitu M. Supraspinatus, M. Triceps Brachii
Caput Longum, M. Anconeus, M. Brachialis, M. Bracioradialis, M. Extensor
Carpi Radialis, M. Flexor Carpi Ulnar Caput Humeral, dan M. Flexor Carpi Ulnar
Caput Ulnar.

20
3.2 Musculus Extremitas Caudal

Keterangan Gambar 30.M. M. M.


M. Extremitas Caudal (Lateral
view)

a. M. Gluteus Superficial
b. M. Gluteus Medius
c. M. Biceps Caput Superficial
d. M. Biceps Caput Profundus
e. M. Quadricep Femoralis
f. M. Tibialis Cranialis
g. M. Extensor Digitorum Longus
h. M. Peroneus Longus
i. M. Flexor Digiti I Longum

Keterangan Gambar 31.


M.Extremitas Caudal Lateral view
(M.Biceps dibuka)

k. M. Semitendinosus
L. M. Gemelli
M. M. Quadratus Femoris
N. M. Adductor
O. M. Semimembranosus Cranial
P. M. Semimembranosus Caudal
Q. M. Gastrocnemius
R. M. Flexor Digitorum Superficial

Keterangan Gambar 32. M. M. M.


M. Extremitas Caudal(Medial view)
a. M. Quadricep Femoralis Rectus
Femoris
b. M. Quadricep Femoralis Vastus
Medial
c. M. Adductor
d. M. Semimembranosus Cranial
e. M. Semimembranosus Caudal
f. M. Gracilis
g. M. Tibialis Cranialis
h. M. Flexor Digiti I Longum
i. M. Flexor Digitorum Superficial

21
3.2.1 Lateral View

1. M. Gluteus
Terbagi menjadi 3 pars yakni superficial, medius, dan profundus.
 M. Gluteus Superficial
Otot lapisan pertama di daerah gluteal adalah otot Gluteus Superficialis
yang berbentuk seperti kipas terletak di caudal dan sebagian di
profundal M. Tensor Fascia Latae. Origo di Margo Lateral Illium,
Tuber Coxae, Aponeurosa Gluteus Medius. Insersio pada tuberositas
glutea antara M. Vastus Lateral dan M. Adductor. Fungsi untuk extensi
dan lateral rotasi femur.
 M. Gluteus Medius
Otot yang sangat besar, menutupi facies glutea dari Os. Coxae dan
sebagian besar dari dinding lateral pelvis M. Gluteus Medius. Origo
pada permukaan luar Os Ilium, antara crista iliaca dan linea glutea
superior (dorsal) dan linea glutea anterior (ventral). Insersio melekat di
peninggian miring pada fascies lateralis trochanter major. Fungsi otot
ini abductio dan rotasi femur.
 M. Gluteus Profundus
Gluteus Profundus yang ditutupi oleh otot Gluteus medius dan
Superficialis. Otot ini berbentuk kipas. Origo melekat di permukaan Os
Ilium, antara linea glutea superior dan inferior, juga melekat di
pinggiran incisura ischiadica major. Insersio melekat di cekungan pada
tepi anterior trochanter major.

Gambar 33. M. Gluteus. a) Superficial,


b)Medius, dan c) Profundus 22
2. M. Biceps Femoralis
Di caudal otot Sartorius Venter Cranial dan Tensor Fascialata
hampir seluruh permukaan lateral femur ditutupi dengan ukuran otot yang
besar. M.Biceps Femoris dibagi atas dua caput yaitu M.Biceps Femoris
Caput Superficial dan M.Biceps Femoris Caput Profundus. Origo pada
permukaan dalam tuber ischiadicum dan M. Semitendinosus. Insersio di
caput Os Fibula dan dengan melalui serabut kecil yang melekat di
condylus lateralis Os Tibia. Fungsi M. Biceps Femoralis ini guna flexi
cruris.

Gambar 34. M. Biceps Femorslis

c) Caput Superficial

d) Caput Profundus

3. M. Quadriceps Femoralis
Tepat diproximal fascia dari Tensor Fascialata akan terlihat otot
Qudriceps Femoris yang lebih besar dengan serat memanjang ke Distal
searah dengan ruas Os Femur. Otot ini menutupi seluruh permukaan
tulang Femur di sebelah lateral, medial, dan sebelah cranial. M.Quadriceps
Femoris dibagi atas 4 bagian yaitu Vastus Lateral, Vastus Intermedius,
Vastus Medial, dan Rektus Femoris. Fungsi keselurahan otot ini untuk
extensi cruris; M. Rectus Femoralis untuk flexi femur.
 M. Rectus Femoralis
Terletak di bagian tengah anterior femur, bentuknya fusiformis dan
serabut-serabut superficial tersusun bipenatus. Origo melekat di
cekungan di atas acetabulum. Insersio melekat di basis ossis patella.
 M. Vastus Lateral
Otot yang paling besar di antara M. Quadriceps Femoralis lainnya.
Origo melekat di bagian proximal linea inter trochanterica, tepi anterior
dan inferior trochanter major, labium laterale tuberositas glutealis.

23
Insersio pada serabut-serabut dari M. Gluteus Major, septum
intermuscularis lateral antara M. Vastus Lateralis dan capu breve M.
Biceps Femoralis.
 M. Vastus Intermedius
Origo melakat di facies anterior dan lateralis corpus femoris di bagian
proximal pada bagian distal septum inter muscularis lateral. Insersio
pada profunda tendo M. Quadriceps Femoralis.

Gambar 35. M. Quadriceps


Femorslis

x) M. Vastus Lateral

y) M. Vastus Intermedius

z) M. Rectus Femoralis

4. M. Semitendinosus
Otot yang panjang terletak di caudal dari M. Biceps Femoris.
Origo pada cekungan medial dan distal di Tuber Ischiadica. Insersio
melekat di bagian proximal fascies medialis fascia cruris profunda dan
terletak di sebalah posterior tendo M. Sartorii, dan sebalah distal M.
Gracilis. Fungsi otot ini guna flexi cruris.

Gambar 36. M. Semitendinosus (A)


5. M. Semimembranosus
Merupakan otot yang lebar terdapat pada bagian Profundus dari M.
Biceps Femoralis dan berbentuk seperti lembaran. Terletak di antara M.
Semitendinosus dan M. Gastrocnemius. Terbagi atas dua Venter yaitu
cranial dan caudal. Origo pada bagian proximal dan permukan luar tuber

24
ischiadicum, M. Biceps Femoralis, dan M. Semitendinosus. Insersio pada
fascies medialis posterior condylus medial tibia.

Gambar 37.

M. Semimembranosus

o) Cranial

p) Caudal

6. M. Tensor Fascia Latae


Terletak di cranio-distal dari kelompok otot glutealis (paha) atau
disekitar tuber coxae. Berbentuk segitiga yang seratnya berjalan ke distal
dan melanjut menjadi Fascia menuju ke persendian lutut. Origo antara M.
Gluteus medius dan M. Sartorii. Insersio aponeurosa yang bersatu dengan
M. Fascia Latae. Fungsi nya flexio femur. (pada gambar 46)
7. M. Gemelli
Otot kecil yang paling proximal posisinya di sekitar Throcanter
Major. Berbentuk segitiga atau kipas yang terletak membentang dari
ventrolateral Os Ischium ke fossa Trochanterica dari Os Femur. Origo
pada permukaan luar spina ischiadica dan tuber ischiadica. Insersio
melekat di fascies medialis trochanter major. Fungsi otot ini guna rotasi
femur. (Pada gambar 38)
8. M. Quardatus Femoris
Merupakan otot yang kuat yang terletak di sebelah lateral, cranial,
dan medial Os Femur. Di lateral otot ini tertutup oleh M. Tensor Fascia
Latae, sedangkan di medial terletak di profunda M. Sartorii. Otot ini
berdekatan dekat otot Gemeli dan otot Adductor. Origo melekat di bagian
proximal tepi luar tuber ischiadica. Insersio melekat di bagian proximal
linea quadrata (garis yang membentang ventrikal ke distal dari crista
intertrochanterica). Fungsi otot ini guna rotasi femur. (Pada gambar 38)

25
9. M. Adductor
Merupakan otot besar yang terletak pada bagian cranial
M.Semimembranosus Venter Cranial dan terlihat juga pada sisi medial.
Origo di Tubercullum Pubicus. Insersio di ujung proximal sisi lateral
bagian kasar Os Femur dekat Throcanter Tertius. Fungsi adductor kaki
belakang, extremitas paha. (Pada gambar 38)

Gambar 38.

i) M. Gemelli

m) M. Quadratus Femoris

n) M. Adductor

10. M. Abductor Cruris Caudalis


Merupakan otot yang berada pada Caput Accessorius Biceps
Femoris, pada bagian profundus M. Biceps Femoris Caput Superficial.
Pada anjing otot ini kecil. Origo di Ligamentum Sacroschiadica. Insersio
di Crista Tibia. Fungsi sebagai Abductor extremitas caudal.

Gambar 39. M. Abductor Cruris Caudalis (V)


11. M. Tibialis Cranialis
Otot ini terletak di sisi lateral tibia,sifatnya kuat dan terlihat gemuk
di bagian proximal dan bersifat tendinosus di bagian distal. Origo melekat
pada condylus lateralis dan separuh bagian proximal atau dua-pertiga

26
facies lateralis corpus Os Tibia. Insersio melekat di facies medialis dan
facies plantaris Os Cuneifonne I, dan basis Os Metatarsal I. Fungsi guna
dorsoflexi dan supinasi pedis.

Gambar 40. M. Tibialis Cranialis (f)


12. M. Extensor Digitorum Longus
Musculus ini berbentuk bipennatus, terletak di bagian lateral regio
cruris anterior. Origo melekat di condylus lateralis tibiae, pada tiga-
perempat bagian proximal facies anterior corpus fibulae, bagian proximal
membrana interossea, facies profunda fascia cruris dan pada septum
intermusculare antara musculus ini dengan m.tibialis anterior di sisi
medial. Insersio Melekat di phalanx media dan phalanx distalis digitus
secundus sampai digitus minimus. Fungsi extensi phalanx proximal IV.

Gambar 41. M. Extensor Digitorum Longus (g)


13. M. Peroneus Longus
Terletak di superficial, bentuknya trianguler, dan terletak trianguler
dalam satu median dengan M. Pectineus. Origo di bagian anterior pubis.

27
Insersio melekat antra M. Vastus Medialis dan M. Adductor Major. Fungsi
sebagai adductio dan flexio Os Femur. (Gambar 41)
14. M. Peroneus Brevis
Terletak di posterior M. Peroneus Longus, bentuknya trianguler.
Origo pada ramus inferior Os Pubis, antara M. Gracilis dan M.
Obturatotium Externus. Insersio pada posterior M. Pectineus dan bagian
proximal M. Adductor Longus. Fungsi adductio dan flexi Os Femur.

Gambar 42.

j) M. Peroneus Longus

k) M. Peroneus Brevis

16. M. Flexor Digiti I Longum


Musculus yang melekat pada Os Tibia, merupakan otot yang tipis.

Gambar 43. M. Flexor Digiti I Longum (i)

17. M. Flexor Digitorum Superficial


Otot ini terletak di profundal dari M. Gastrocnemius. Origo pada
fossa plantaris Os Femur. Insersio pada Os Phalanx II digiti III et IV.
Fungsi dalam flexor persendian digiti.

Gambar 44. M. Flexor Digitorum Superficial (r)


28
18. M. Gastrocnemius
Musculus ini letaknya paling superficial, membentuk sebagian
besar betis sehingga disebut juga otot betis. Origo pada epicondylus
medial dan lateral Os Femur. Insersio pada tuber calcaneus. Fungsi untuk
flexio articulatio genu dan tarsal.

Gambar 45. M. Gastrocnemius (q)

3.2.2 Medial View

1. M. Sartorii
Otot terpanjang di tubuh yang bentuknya kecil seperti pita. Terbagi
menjadi dua venter yakni cranial dan caudal. Origo pada condylus
medialis femoralis. Insersio pada anterior M. Gracilis dan M.
Semitendinosus melekat ke bagian proximal facies medialis corpus Os
Tibia.

Gambar 46.

x) M. Sartorii venter cranial

y) M. Tensor Fascia Latae

z) M. Sartorii venter caudal

2. M. Gracilis
Musculus yang terletak paling superficial di regio femur medialis. Bentuk
yang tipis, gepeng, lebar di bagian proximal dan mengecil ke distal. Origo
melekat di margo anterior bagian bawah symphisis pubis dan pada

29
setengah bagian superior arcus pubis. Insersio melekat di bagian atas
facies medialis corpus Os Tibia. Berfungsi adduksi femur dan flexi cruris.

X
Gambar 47. M. Gracilis (X)
3. M. Quadriceps Femoralis
Otot ini yang tampak pada medial view yakni M. Vastus Medialis
dan M. Rectus Femoralis.
 M. Vastus Medial
Origo melekat di bagian distal linea intertrochanterica, proximal linea
supracondylaris medial, tendo M. Adductor longus dan M. Adductor
Major serta septum intermusculare medial. Insersio melekat di tepi
medial patella dan tendo M. Quadriceps Femoris.

Gambar 48.

M. Quadricep Femoralis Medial


View

w) M. Vastus Medial

z) M. Rectus Femoris

4. M. Pectineus
Musculus ini datar, berbentuk quadrilateral, terletak di bagian
anterior proximal dan sisi medial femur. Origo melekat di linea perctinea,
dan sedikit membentang antara emimentia iliopectinea dan tuberculum

30
pubicum. Insersio pada trochanter major. Fungsi dalam flexio dan adduksi
Os Femur.

Gambar 49. M. Pectineus (X)


5. Popliteus
Musculus ini kecil, datar, berbentuk trianguler yang ikut
membentuk dasar bagian distal fossa poplitea. Origo melekat di cekungan
bagian anterior condylus lateralis femoris dan di ligamentum popliteum
obliquum articulatio genus. Insersio melekat di bagian medial daerah
triangler pacta bagian proximal linea poplitea di facies posterior corpus
ossis tibiae, dan juga melekat pacta tendo yang menutupi musculus ini.
Fungsi flexi dan medial rotasi cruris.

Gambar 50. M. Peopliteus (Z)

Terdapat beberapa otot yang tampak pada lateral maupun medial view
pada musculus extremitas caudal yaitu M. Semitendinosus, M.
Semimembranosus, M. Adductor, M. Tibialis Cranialis, M. Flexor Digiti I
Longum, M. Flexor Digitorum Superficial, dan M. Gastrocnemius.

31
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari praktikum serta pembahasannya, maka dapat


disimpulkan sebagai berikut:

1. Musculus Extremitas Cranial dan Musculus Extremitas Caudal dibagi


menjadi dua view, yaitu lateral view dan medial view
2. Musculus Extremitas Cranial pada lateral view terdapat M. Trapezius, M.
Supraspinatus, M. Infraspinatus, M. Deltoideus, M. Teres Minor, M.
Tricep Brachii, M. Brachialis, M. Anconeus, M. Bracho Radialis, M.
Extensor Carpi Radialis, M. Extensor Digitorum Communis, M. Extrensor
Digitorum Lateral, M. Abductor Digiti I Longum, M. Extensor Carpi
Ulnar, M. Flexor Carpi Ulnar Caput Ulnar, M. Flexor Carpi Ulnar Caput
Humeral, M. Cleido Brachialis
3. Musculus Extremitas Cranial pada medial view terdapat M. Subscapularis,
M. Teres Major, M. Coracobrachalis, M. Tricep Brachialis, M. Anconeus,
M. Brachialis, M. Brachioradialis, M. Extensor Carpi Radialis, M.
Pronator Teres, M. Flexor Carpi Radialis, M. Flexor Digitorum
Superficial, M. Flexor Carpi Ulnar, M. Flexor Digitorum Profundus, M.
Bicep Brachii, M. Tensor Fascia Antebrachii
4. Musculus Extremitas Caudal pada lateral view terdapat M. Gluteus, M.
Bicep Femoralis, M. Quadricep Femoralis, M. Semitendinosus, M.
Semimembranosus, M. Tensor Fascia Latae, M. Quadratus Femoralis, M.
Gemelli, M. Abductor Cruris Caudalis, M. Tibialis Cranialis, M. Extensor
Digitorum Longus, M. Peroneus Longus, M. Flexor Digiti I Longum, M.
Flexor Digitorum Superficial, M. Gastrocnemius, M. Adductor Cruris
Caudalis, M. Sartorii Venter Cranial, M. Peroneus Brevis
5. Musculus Extremitas Caudal pada medial view terdapat M. Sartorii Venter
Caudal, M. Gracilis, M. Quadricep Femoralis, M. Pectineus, M. Adductor,
M. Semimembranosus, M. Semitendinosus, M. Tibialis Cranialis, M.
Popliteus, M. Flexor Digiti I Longum, M. Flexor Digitorum Superficial,
M. Gastrocnemius, M. Tendo Acilles, M. Cuttaneus Coli

32
DAFTAR PUSTAKA

Budiartawan, A. 2015. Anatomi Veteriner : Regio Pada Kaki Depan Anjing.


Tersedia di: http://alitbudiartawan.blogspot.co.id/2015/03/regio-yang-
terdapat-pada-kaki-depan_31.html. [1 Desember 2016]

Colville T and JM Bassert. 2002. Clinical Anatomy and Physiology for Veterinary
Technicians. Missouri: Mosby an Affiliate of Elsevier.

Fandrian G. 2014. Origo dan insersio extremitas inferior musculi et fasciae di


extremitas inferlor. Tersedia di:
http://fandriang.blogspot.co.id/2014/03/origo-dan-insersio-extremitas-
inferior.html. [1 Desember 2016]

Mukhtar, A. 2006. Ilmu Produksi Ternak Perah. UNS Press. Surakarta

Sudarman. 2016. Apakah Fungsi Otot Rangka. Tersedia di:


http://artikeltop.xyz/apakah-fungsi-otot-rangka.html. [1 Desemer
2016]

Syaifuddin, H., 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan.


Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

33
LAMPIRAN

Pertanyaan:

1. Apa saja musculus yang bekerja saat canine betina mengeluarkan urine?
(Oleh Adelia Putri, NIM. 1609511072)
2. Kenapa M. Gluteus menjadi musculus yang bagus untuk menyuntik?
(Oleh Elysabeth Vanessa, NIM. 1609511070)
3. Apa perbedaan musculus extremitas cranial pada sapi dan kuda? (Oleh M.
Ikhwanul, NIM. 1609511041)

Jawaban:

1. Karena posisi tubuh canine betina berjongkok saat mengluarkan urine


maka musculus yang bekerja yaitu M. Biceps Femoralis dan M.
Gastrocnmeius.
2. Karena M. Gluteus merupakan otot terluar dan yang paling aman dari saraf
dan pembuluh darah, jadi M. Gluteus sangat baik untuk penyuntikan
intramusculer. Namun, untuk penyuntikan dapat dilakukan pada bagian
otot lain yang tebal.
3. Musculus extremitas cranial pada sapi dan kuda pada dasarnya sama,
tetapi yang membedakan yaitu besar ototnya, karena aktivitas kedua
hewan berbeda. Kuda lebih aktif daripada sapi, oleh karena itu musculus
extremitas cranial pada kuda otomatis lebih besar ukurannya dibandingkan
milik sapi.

34

Anda mungkin juga menyukai