Anda di halaman 1dari 2

E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 11(3), 373-381 ISSN 2087-3565 (Print) dan ISSN 2528-5041

(Online) Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas

Terapi Okupasi pada Orang dengan Skizofrenia (ODS) di Desa


Sindumartani Y ogyakarta

Abdur Rafik1, Yosi Febrianti2, Novyan Lusiyana3


1
Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Islam Indonesia 2Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Islam Indonesia 3Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia 1abdurrafik@uii.ac.id

Received: 10 Februari 2020; Revised: 16 Agustus 2020; Accepted: 7 September 2020

Terapi okupasi diberikan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan dan pendampingan


pembuatan aneka olahan bakso dan gorengan. Pasca pelatihan dan pendampingan, ODS
dipilih untuk diberikan bantuan peralatan dan modal kerja untuk dimanfaatkan sebagai modal
berusaha.

Terapi okupasi pada dasarnya adalah terapi yang dilakukan dengan melibatkan orang-orang
dengan gangguan kesehatan jiwa ke dalam pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya bermanfaat dan
memuaskan seperti kegiatan berkesenian, kegiatan rekreasional, ataupun kegiatan vokasional
seperti memasak dan berbisnis (Allen, 1988; Foruzandeh dan Parvin, 2012). Menurut
Wilcock (2005), terapi ini dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan, inklusi sosial, dan
penghargaan pada diri sendiri. Beberapa hasil penelitian pun telah mengkonfirmasi
pandangan ini (Foruzandeh dan Parvin, 2012; Tanaka et al., 2014; Shimada et al., 2016).

Randomized Controlled Trials (RCT) adalah golden standard (baku emas) untuk penelitian eksperimental guna
pembuktian kausal (causation). Apabila kita ingin membuktikan apakah suatu “intervensi tertentu” akan
menghasilkan/menyebabkan “outcome tertentu”, maka kita harus menggunakan disain penelitian RCT. Bahkan,
tidak cukup hanya RCT saja, tetapi harus double blind (tersamar ganda). Dengan kata lain, baku emas penelitian
eksperimental secara prinsip adalah RCT double blind.

Sejarah penelitian eksperimental bukannya diawali dari uji klinis pada manusia tetapi diawali dari penelitian
pertanian. Adalah Sir Ronald Aylmer Fisher (1890-1962) yang menemukan disain Randomized Controlled Trial
(RCT)

Pertama, pada saat mengambil sejumlah sampel (katakanlah sejumkah “n” subyek eksperimen) dari populasi,
seharusnya ditarik secara random (acak) dari populasi sasaran. Kedua, pada saat mengalokasikan sampel ke
dalam kelompok uji dan kelompok pembanding harus dilakukan secara acak pula (alokasi random). Dengan
demikian, menurut teori statistik yang benar, ada dua proses random, yakni pengambilan sampel secara random
(random sampling), dan pengalokasian secara random (random allocation).
Obat Uji

Anda mungkin juga menyukai