Anda di halaman 1dari 17

EPIDEMIOLOGI ANALITIK EKSPERIMENTAL

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Epidemiologi Gizi
Yang dibina oleh Hasan Aroni, SKM, MPH

Oleh
Kelompok 4
Rizqi Tarinda Putri (P17110193063)
Revi Fladya Avinka (P17110193064)
Nira Nio (P17110193071)
Istiara Libna Syahada (P17110193072)
Imanda Shofiatus Solekhah (P17110193080)
Arifah Annisa Fikri (P17110193081)
Grace Mart Talahatu (P17110193088)
Wenny Kurnia Rahmadhani (P17110193089)
Sitti Miftahul Fairuzza (P17110193096)
Nur Sofi Indriani (P17110193097)
Umi Afifah (P17110194104)
Dwi Ruly Agustin (P17110194105)
Zahra Amalia Izati Iman (P17110194112)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN GIZI
DIII GIZI
Agustus2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat karuniaNya makalah ini
dapat diselesaikan dengan baik. Sebagaimana telah diberikan tugas untuk membuat makalah
dengan judul ‘EPIDEMIOLOGI ANALITIK EKSPERIMENTAL’.Dalam penyusunan tugas
ini, tidak sedikit hambatan yang dihadapi. Namun, kelancaran dalam penyusunan makalah ini
berkat bantuan dan dorongan dari pihak lain. Oleh karena itu,mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Hasan Aroni, SKM, MPH selaku Dosen Mata Kuliah Epidemiologi Gizi prodi
D3 Gizi 2B.
2. Orang tua yang selalu mendukung dalam kelancaran proses kegiatan belajar
mengajar.
Terlepas dari semua itu, disadari masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat, tata
bahasa, maupun isi. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Semoga dengan pembuatan makalah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan
motivasi bagi para pembaca.

Malang, 9 Agustus 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1. LatarBelakang...........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
2.1. Pengertian..................................................................................................................3
2.2. Jenis – Jenis................................................................................................................5
2.3. Kelebihan dan Kekurangan......................................................................................6
2.4. Bentuk-bentuk Desain dan Statistik untuk Penelitian Eksperimen.....................7
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan..............................................................................................................12
3.2. Saran.........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Desain Penelitian Epidemiologi......................................................................................1


Gambar 1. 2 Memilih Jenis Penelitian...............................................................................................2Y
Gambar 2. 1 Bagan Penelitian One-Shot Study..................................................................................7
Gambar 2. 2 Bagan Penelitian The One Group Pretest-Posttest Design..........................................8
Gambar 2. 3 Bagan Desain Penelitian The Static-Group Comparison.............................................8
Gambar 2. 4 Bagan Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design............................................9
Gambar 2. 5 Bagan Penelitian Posttest-Only Control Group Design...............................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, dan (3) tujuan. Berikut ini
akan diuraikan ketiganya.

1.1. LatarBelakang
Jika ditinjau dari asal kata, Epidemiologi berarti ilmu yang memepelajari
tentangpenduduk (yunani: epi = pada atau tentang, demos = penduduk, logos = ilmu).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, Dep Dik Bud 1990:
Epidemiologi adalah ilmu tentang penyebaran penyakit menular pada manusia dan
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penyebarannya. Penyebaran penyakit disini
merupakan penyebaran penyakit menurut sifat orang tempat dan waktu.Secara
sederhana, ada 2 (dua) model desain ilmu Epidemiologi yaitu Epidemiologi Deskriptif
dan Epidemiologi Analitik.Kedua studi ini memiliki manfaat/keuntungan dan kerugian
sendiri-sendiri sesuai dengan tujuan peneliti dalam melaksanaan penelitian.
(Anggraeni,dkk, 2018)
Definisi epidemologi yang dirumuskan oleh Internasional Epidemiological
Association adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan (faktor yang
menentukan) dari keadaan atau peristiwa terkait kesehatan pada populasi tertentu dan
aplikasi dari ilmu tersebut untuk mengendalikan masalah-masalah kesehatan ( Center for
Desease Control and Prevention, 2004). (Arali, 2009)

Gambar 1. Desain Penelitian Epidemiologi


Dari jenis tersebut untuk memilih antara penelitian obsercasional dan eksperimen
dilakukan dengan melihat beberapa kondisi seperti :(Purba, 2015a)

Gambar 1. Memilih Jenis Penelitian

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang, berikut rumusan masalah makalah tersebut :
1. Apa pengertian epidemiologi analitik eksperimental?
2. Apa saja jenis-jenis epidemiologi analitik eksperimental?
3. Apa kelebihan dan kekurangan epidemiologi analitik eksperimental?
4. Bagaimana statistik yang sesuai dalam epidemiologi analitik eksperimental?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah,berikut tujuan makalah tersebut :
1. Mengetahui pengertian dari epidemiologi analitik eksperimental
2. Mengetahui jenis-jenis epidemiologi analitik eksperimental
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan epidemiologi analitik eksperimental
4. Mengetahui statistik yang sesuai dalam epidemiologi analitik eksperimental
BAB II
PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan (1) pengertian epidemiologi analitik eksperimental, (2) jenis-
jenis epidemiologi analitik eksperimental, (3) kelebihan & kekurangan epidemiologi
analitik eksperimental, dan (4) statistika yang sesuai dengan epidemiologi analitik
eksperimental. Berikut uraiannya :

2.1. Pengertian
A. Epidemiologi Analitik
Epidemiologi analitik adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan. Studi analitik
digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat dan berpegangan pada pengembangan data baru.
Kunci dari studi analitik ini adalah untuk menjamin bahwa studi di desain tepat sehingga temuannya
dapat dipercaya (reliabel) dan valid.(Purba, 2015b)

Studi analitik merupakan studi epidemiologi yang menitikberatkan pada pencarian hubungan
sebab (faktor-faktor resiko) – akibat (kejadian penyakit). Studi epidemiologi analitik adalah studi
epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban tentang penyebab terjadinya masalah
kesehatan (determinal), besarnya masalah/ kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta munculnya
masalah kesehatan (distribusi) dengan tujuan menentukan hubungan sebab akibat anatara faktor resiko
dan penyakit. Epidemiologi analitik terdiri dari epidemiologi analitik observasional (case control,
cohort, cross sectional) dan epidemiologi analitik eksperimental / intervensi (eksperimen kuasi,
eksperimen murni) (Rajab, 2009).(Mairina, 2016)

B. Epidemiologi Eksperimental

Epidemologi eksperimen merupakan bagian penelitian epidemologi analitik untuk


mencari berbagai faktor timbulnya penyakit atau penyebab terjadinya suatu variasi
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari studi epidemologi deskriptif.

Epidemologi eksperimental adalah studi yang dilakukan dengan mengadakan


eksperimen (percobaan) kepada kelompok subjek yang kemudian dibandingkan dengan
kelompok kontrol atau kelompok yang tidak dikenakan percobaan.(Andika, SKM., M.
Epid. (t.t.), n.d.).
4

Epidemologi eksperimen juga dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian dimana


peneliti memiliki otoritas untuk memanipulasi berbagai tingkat variabel independen
tertentu(Pramono, 2020). Studi eksperimen dikembangkan untuk mempelajari fenomena
dalam korelasi sebab-akibat. Menurut Bhisma Murti rancangan studi ini digunakan
ketika peneliti atau oranglain dengan sengaja memperlakukan berbagai tingkat variabel
independen kepada subjek penelitian dengan tujuan mengetahui pengaruh variabel
independen tersebut terhadap variabel dependen(Purba, 2015b).

 Penelitian epidemologi eksperimen terbagi dalam 2 macam rancangan yaitu(Purba,


2015b):
1. Rancangan eksperimen murni
2. Rancangan eksperimen semu (quasi eksperimen)

 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian eksperimen :
1. Tidak etis bila dilakukan untuk mengkaji penyebab penyakit pada subjek
manusia.
2. Pada subjek manusia bertujuan untuk :
a) Preventif / Profilaktik
b) Promotif
c) Terapeutik
3. Kelompok perlakuan
 Kelompok-kelompok yang dikenai intervensi yang diselidiki efektivitasnya.
 Intervensi bisa tunggal atau kombinasi
4. Kelompok pembanding
 Tidak dikenai intervensi yang diselidiki efektivitasnya.
 Bukan berarti tanpa perlakuan.
 Contoh penelitian eksperimen :
1. Untuk menguji keampuhan suatu vaksin, dapat diambil suatu kelompok anak
kemudian diberikan vaksin tersebut. Sementara itu diambil sekelompok anak pula
sebagai kontrol yang hanya diberikan placebo. Setelah beberapa tahun kemudian
dilihat kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit yang dapat dicegah
dengan vaksin tersebut, kemudian dibandingkan antara kelompok percobaan dan
kelompok kontrol.
5

2. Mengukur efektivitas penggunaan antibiotik terhadap perawatan wanita dengan


gejala infeksi saluran urin dengan hasil tes urin negatif /negative urine dipstict
testing.
3. Efektifitas kawasan tanpa rokok (non-smoking area) pada tingkat rumah tangga di
Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2014, Sumatera Selatan.

2.2. Jenis – Jenis


Rancangan studi eksperimen adalah jenis penelitian yang dikembangkan untuk
mempelajari fenomena dalam kerangka korelasi sebab-akibat. Menurut Bhisma Murti
rancangan studi ini digunakan ketika peneliti atau orang lain dengan sengaja
memperlakukan berbagai tingkat variabel independen kepada subjek penelitian dengan
tujuan mengetahui pengaruh variabel independen tersebut terhadap variabel dependen.

Berdasarkan penelitian tersebut studi eksperimen (studi perlakuan atau intervensi


dari situasi penelitian ) terbagi dalam dua macam yaitu rancangan eksperimen murni dan
quasi eksperimen.

A. Rancangan eksperimen murni


Eksperimen murni adalah suatu bentuk rancangan yang memperlakukan dan
memanipulasi subjek penelitian dengan kontrol secara ketat.

Penelitian eksperimen mempunyai ciri :

1. Ada perlakuan, yaitu memperlakukan variabel yang diteliti (memanipulasi suatu


variabel).
2. Ada randominasi, yaitu penunjukan subjek penelitian secara acak untuk
mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian.
3. Semua variabel terkontrol, eksperimen murni mampu mengontrol hampir semua
pengaruh faktor penelitian terhadap variabel hasil yang diteliti.
B. Quasi Eksperimen (eksperimen semu)

Quasi Eksperimen (eksperimen semu) adalah eksperimen yang dalam mengontrol


situasi penelitian tidak terlalu ketat atau menggunakan rancangan tertentu dan atau
penunjukkan subjek penelitian secara tidak acak untuk mendapatkan salah satu dari
berbagai tingkat faktor penelitian.
6

Ciri dari quasi eksperimen :

1. Tidak ada randominasi, yaitu penunjukkan sujek penelitian secara tidak acak
untuk mendapatkan salah satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Hal ini
disebabkan karena ketika pengalokasian faktor penelitian kepada subjek
penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak praktis menggunakan randominasi.
2. Tidak semua variabel terkontrol karena terkait dengan pengalokasian
faktor penelitian kepada subjek penelitian tidak mungkin, tidak etis, atau tidak
praktis menggunakan randominasi sehingga sulit mengontrol variabel secara
ketat.(Purba, 2015b)

2.3. Kelebihan dan Kekurangan


A. Kelebihan epidemiologi analitik eksperimental
Menurut (Rajab & Epid, 2009), epidemiologi analitik eksperimental memiliki
beberapa kelebihan sebagai berikut.
1. Mampu menjawab mengapa sebuah permasalahan dapat terjadi pada saat
melakukan penelitian.
2. Pengumpulan, pengolahan, pengambilan, penyajian, dan interpretasi data hanya
pada satu kelompok masyarakat.
3. Mampu membuktikan hipotesis dalam laporan penelitian.
Pada bagan epidemiologi analitik eksperimental merujuk pada randomized
controlled trial (RCT) design. Metode ini memiliki kelebihan yaitu digunakan untuk
mengevaluasi intervensi untuk menunjukkan bahwa intervensi itu sudah layal seperti
percobaan untuk menemukan suatu obat, efektivitas vaksin pada individu, dll.
B. Kekurangan/kelemahan Epidemiologi analitik eksperimental
a. Mahal dan memakan waktu
b. Tidak semua pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan disain experimen
karena masalah etika dan frekuensi "outcome" yang jarang
c. Tidak dapat di lakukan langsung pada manusia
d. Standar intervensi "exposure" mungkin dapat berbeda dengan kondisi
sesungguhnya di populasi
e. Cenderung membatasi scop penelitian
f. Prinsip double blind sulit diterapkan untuk penelitian yang bukan obat.
7

2.4. Bentuk-bentuk Desain dan Statistik untuk Penelitian Eksperimen


A. Desain Eksperimental
Penelitian Eksperimental adalah penelitian dimana peneliti melakukan interventi
terhadap varibel sebab yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat
beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu:
1. pre-experimental (nondesign)
Disebut pre-experimental karena desain ini belum merupakan desain sungguh-
sungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen. Hasil eksperimen yang merupakan variabel
dependen itu ukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini
dikarenakan tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara
random. Pre-experimental meliputi one-shot case study, one group pretest
posttest, intec-group comparison.
a. One shot case study
Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan
pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian.
Adapun bagan dari one-shot case study adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Bagan Penelitian One-Shot Study

Penelitian Eksperimen
Dengan X: kelompok yang akan diberi stimulus dalam eksperimen dan O:
kejadian pengukuran atau pengamatan. Bagan tersebut dapat dibaca sebagai
berikut: terdapat suatu kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya
diobservasi hasilnya.
Contoh: Pengaruh penggunaan Komputer dan LCD (X) terhadap hasil belajar
siswa (O).
b. The one group pretest-posttest design
Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one group pretest-
posttest design, terdapat pretest sebelum diberi perlakuan, hasil perlakuan
dapat diketahui dengan lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
keadaan sebelum diberi perlakuan.
8

Bentuk bagan desain tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Bagan Penelitian The One Group Pretest-Posttest Design


Pengaruh perlakuan: O1 – O2. Desain ini mempunyai beberapa
kelemahan, karena akan menghasilkan beberapa ukuran perbandingan.
Kelemahan tersebut antara lain disebabkan oleh faktor historis (tidak
menghasilkan perbedaan O1 dan O2), maturitation (subjek penelitian dapat
mengalami kelelahan, kebosanan, atau kelaparan dan kadang enggan
menjawab jika dinilai tidak sesuai dengan nilai yang berlaku), serta
pembuatan instrument penelitian. Kejelekannya yang paling fatal adalah
tidak akan menghasilkan apapun.
c. The static-group comparison
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi menjadi dua,
yang satu memperoleh stimulus eksperimen (yang diberi perlakuan) dan yang
lain tidak mendapatkan stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang
akan muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko penyeleksian
terhadap subjek yang akan diteliti. Oleh karena itu, grup tersebut harus
dipilih secara acak.
Adapun bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Bagan Desain Penelitian The Static-Group Comparison


O1: hasil pengukuran satu grup yang diberi perlakuan, dan O2: hasil
pengukuran satu grup yang tidak diberi perlakuan.
Pengaruh perlakuan: O1 – O2. Ketiga bentuk desain preexperiment itu
jika diterapkan untuk penelitian akan banyak variabel luar masih
berpengaruh dan sulit dikontrol, sehingga validitas internal penelitian
menjadi rendah.
2. True experiments
9

Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi,
validitas internal (kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.
Sejalan dengan hal tersebut, tujuan dari true experiments menurut Suryabrata
(2011 : 88) adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat
dengan cara mengenakan perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan grup
kontrol yang tidak diberi perlakuan.
True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang digunakan
untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari
populasi tertentu. Atau dengan kata lain dalam true experiments pasti ada
kelompok kontrol dan pengambilan sampel secara random. Selanjutnya, jenis
penelitian yang termasuk dalam true experiments adalah: pretestposttes control
group design, posttest-only control group design, extensions of true experimental
design, multigroup design, randomized block design, latin square design, factorial
design. Adapun penjelasan mengenai jenis-jenis penelitian tersebut dapat
dielaborasi sebagai berikut.
a. Pretest-posttes control group design
Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian
diberi pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group
eksperimen dan group kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group
eksperimen tidak berbeda secara signifikan.Bagan dari desain penelitian
tersebut adalah sebagai berikut.

Gambar 2. Bagan Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design


Pengaruh perlakuan adalah: (O2 – O1) – (O4 – O3).
b. Posttest-only control group design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Grup pertama diberi perlakuan (X) dan grup yang lain
tidak.
Bagan penelitian ini adalah sebagai berikut.
10

Gambar 2. Bagan Penelitian Posttest-Only Control Group Design


Pengaruh adanya perlakuan adalah (O1:O2). Dalam penelitian, pengaruh
perlakuan dianalisis dengan uji beda menggunakan statistik t-test. Jika ada
perbedaan yang signifikan antara grup eksperimen dan grup kontrol maka
perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.
c. Factorial design
Desain merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan
memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang
mempengaruhi perlakuan terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random
kemudian diberi pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian
dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest yang sama.
d. Quasiexperiments
Design Quasy Experiment adalah penelitian eksperimental dimana pada
penelitian ini sudah ada kelompok studi dan kelompok kontrol, namun
pengambilan responden belum dilakukan secara randomisasi.
Quasiexperiments disebut juga dengan eksperimen pura-pura. Bentuk desain
ini merupakan pengembangan dari trueexperimental design yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai variabel kontrol tetapi tidak digunakan
sepenuhnya untuk mengontrol variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Desain digunakan jika peneliti dapat melakukan kontrol atas
berbagai variabel yang berpengaruh, tetapi tidak cukup untuk melakukan
eksperimen yang sesungguhnya. Dalam eksperimen ini, jika menggunakan
random tidak diperhatikan aspek kesetaraan maupun grup kontrol.
Bentuk-bentuk quasiexperiments antara lain:
a) Time Series Design
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat dipilih secara
random. Sebelum diberi perlakuan, grup diberi pretest sampai empat kali,
dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan grup
sebelum diberi perlakuan. Jika hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya
berbeda-beda, berarti grup tersebut dalam kondisi tidak stabil dan tidak
konsisten. Setelah kondisi tidak labil maka perlakuan dapat mulai diberikan.
b) Nonequivalent control group design
11

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, tetapi
pada desain ini group eksperimen maupun group kontrol tidak dipilih secara
random.
Contoh: Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan Ibu Hamil
Populasi: semua ibu hamil, dibagi dua kelompok, studi dan kontrol
Pada kelompok studi dilakukan intervensi penyuluhan, sedang pada kelompok
kontrol tidak dilakukan intervensi penyuluhan. Dilakukan pengambilan data
pengetahuan, baik pada kelompok studi dan kelompok kontrol,hasilnya
dianalisa dengan uji statistik yang sesuai.
BAB III
PENUTUP
Bab ini menguraikan (1) kesimpulan (2) saran. Berikut uraiannya :
3.1. Kesimpulan
Epidemiologi analitik menekankan pada pencarian jawaban dari penyebab terjadinya
frekuensi dan digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat suatu masalah. Sedangkan
epidemiologi eksperimental digunakan untuk mencari berbagai faktor timbulnya penyakit.
Epidemiologi eksperimental dibagi menjadi 2 yaitu rancangan eksperimen murni dan
rancangan eksperimen semu.

Eksperimen murni adalah rancangan yang memanipulasi subjek dengan kontrol ketat.
Quasi eksperimen atau eksperimen semu adalah eksperimen yang mengontrol situasi
penelitian untuk mendapatkan sala satu dari berbagai tingkat faktor penelitian. Kelebihan dari
epidemiologi analitik yaitu mampu membuktikan hipotesis dalam laporan penelitian dan juga
mampu menjawab sebuah permasalahan saat penelitian. Sedangkan untuk kekurangannya
adalah eksperimen ini tidak dapat dilakukan pada manusia dan juga cenderung membatasi
scop penelitian.

Desain eksperimental merupakan peneliti melakukan investasi terhadap variabel


sebab yang akan diteliti. Terdapat beberapa bentuk desain, yaitu Preexperiments dan The
Experiments. Preexperiments merupakan desain sungguh-sungguh karena terdapat variabel
luar yang berpengaruh, sedangkan The Experiments dapat mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen.

3.2. Saran
Perlu adanya metode penelitian lebih lanjut dengan upaya peningkatan pengetahuan dalam
memahami epidemiologi analitik eksperimental secara menyeluruh. Sehingga penjelasan didalam
makalah ini dapat lebih mudah dipahami. Makalah ini memang diakui memiliki banyak kekurangan
terkait dengan pembahasan yang kurang mendalam. Penyusun tentunya masih menyadari jika
makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
Andika, SKM., M. Epid. (t.t.). (n.d.). EPIDEMOLOGI.
https://epidemiolog.wordpress.com/2009/02/06/studi-pendekatan-epidemiologi-analitik/
Anggraeni,dkk, A. (2018, February 15). Studi EPIDEMIOLOGI. ACADEMIA.
https://www.academia.edu/36564180/studi_EPIDEMIOLOGI
Arali. (2009, Agustus). Konsistensi dalam Kerangka Penelitian Desain Epidemiologi.
Arali2008. Opini Dari Fakta Empiris Epidemiologi Gizi, Kesehatan Dan Sosial Di Polewali
Mandar Sulawesi Barat Indonesia. https://arali2008.wordpress.com/2009/08/21/konsistensi-
dalam-kerangka-penelitian-desain-penelitian-epidemiologi/
Mairina. (2016, Desember). Pengantar Epidemiologi Analitik Kelompok 12. Mairina’s Blog.
http://mairinaylstn96.blogspot.com/2016/12/pengantar-epidemiologi-analitik.html
Pramono, D. (2020). RANCANGAN PENELITIAN DI BIDANG KESEHATAN.
http://www.kmpk.ugm.ac.id/images/Semester_1/Epidemiologi/Rancangan_Penelitian_Epide
miologi.pdf
Purba, D. (2015a, June 19). Epidemiologi Analitik. SlideShare.
https://www.slideshare.net/dahlia_purba/epidemiologi-analitik
Purba, D. (2015b, June 19). Studi Epidemiologi Analitik.
http://handoutkul.blogspot.com/2015/06/v-
behaviorurldefaultvmlo.html#:~:text=PENGERTIAN%20STUDI%20EPIDEMIOLOGI
%20ANALITIK&text=Penelitian%20eksperimen%20merupakan%20metode
%20yang,hubungan%20%2F%20pengaruh%20paparan%20terhadap%20penyakit.
Rajab, W., & Epid, M. (2009). Buku Ajar Epidemiologi u mhsiswa kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai