Anda di halaman 1dari 22

Universitas Esa Unggul

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari bulan Oktober sampai dengan
November 2020. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
pengumpulan data-data terkait teori yang digunakan untuk mendukung
penelitian, penyebaran kuesioner dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil
perhitungan yang didapatkan.
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kausalitas, metode
penelitian survey dan teknik analisis jalur. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian survey yang merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan populasi yang besar untuk diamati secara langsung.
Pada penelitian survey ini maka peneliti memilih sejumlah responden sebagai
sampel dan mengajukan daftar pertanyaan kuesioner. Daftar pertanyaan berisi
pengaruh quality of work life , stress kerja dan psychologicall well being
terhadap kinerja.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif, dimana penelitian yang dilakukan dengan mengambil beberapa
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul
data. Tipe penelitian menggunakan pengujian hipotesis dengan kausalitas atau
sebab akibat.
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi dua variabel bebas yaitu
quality of work life (X1) dan stress kerja (X2), satu variabel intervening yaitu
psychologicall well being (Z) serta satu variabel terikat yaitu kinerja (Y).

42
Universitas Esa Unggul

H6

H4
QWL2 QWL3 QWL4 QWL5 QWL6 QWL7

QWL1 QWL8

QUALITY OF
PWB1 PWB2 PWB2 PWB4 PWB5 PWB6
WORK
LIFE(X1)
H1
PSICHOLOGICAL KINERJA
WELL BEING
H3 KARYAWAN
(Z) (Y)

STRES KERJA
(X2) H2

KK1 KK2 KK3 KK4 KK5


H4

SK1 SK2 SK3 SK4

Gambar 3.1. Konstelasi Penelitian


C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek
atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh tenaga kesehatan di Rumah Sakit
Mayapada Kuningan Jakarta yang merupakan PPA/professional pemberi asuhan

43
Universitas Esa Unggul

(dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, apoteker, tenaga teknis


kefarmasian, analis lab, radiographer, rehab medik, dan ahli gizi) yang
seluruhnya berjumlah 236 orang.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu”. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Persyaratan jumlah sampel minimal pada analisis tertentu seperti
Analisis SEM-AMOS yaitu antara 100 hingga 200 sampel. Begitu juga halnya
dengan analisis faktor, besarnya jumlah sampel tergantung pada jumlah
indikator yang minimalkan dikalikan 5 kalinya. Misalnya seorang peneliti
menentukan 20 indikator penelitian, maka jumlah sampel minimal yang
diperlukan adalah 20 x 5 = 100 orang dan jumlah sampel maksimal adalah 20 x
10 = 200 orang (Ferdinand, 2002:48).
Untuk menentukan besarnya sampel besarnya jumlah sampel tergantung
pada jumlah indikator yang minimalkan dikalikan 5 kalinya pada setiap variabel
dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih
proporsional dengan cara:
Jumlah sampel = 5 /10 x Indikator tiap variabel
No Variabel Indikator Perhitungan jumlah sampel
1. Kinerja Karyawan 3 Indikator 15 - 30
2. Psychologicall 6 indikator 30 - 60
Well Being
3. Quality of Work 8 indikator 40 - 80
Life
4. Stres Kerja 4 indikator 20 - 40

44
Universitas Esa Unggul

Sampel yang diambil sesuai dengan analisis menurut SEM-AMOS sesuai


dengan perhitungan masing-masing indikator dengan jumlah minimla dan
maksimal maka rentang jumlah sampel yang dipersyaratkan berkisar 105-210.
Dalam penelitian yang mewakili populasi sehingga sampel penelitian dapat
mengeneralisasikan hasil penelitian yang didapatkan. Perhitungan jumlah
sampel menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 95 % atau
standar eror/bias α ≤ 0,05. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan perhitungan
dari rumus Slovin dengan tingkat kesalahan ditoleransi sebesar 5% dengan
formula sebagai berikut:
N
n=
N . d 2 +1
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N :Jumlah Populasi
d 2 : presesi yang ditetapkan /standar deviasi
Jumlah populasi adalah 236 orang maka perhitungan jumlah sampel adalah:
N
n=
N . d 2 +1
236
n=
236. 0,052 +1

n==152 orang

Sampelnya yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 152 orang.


3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
nonprobability sampling, dimana menurut Sugiyono (2016) metode
nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik nonprobability sampling yang dipilih dalam penelitian
ini adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016). Adapun pertimbangan tertentu atau
kriteria sampel dalam penelitian ini antara lain:

45
Universitas Esa Unggul

1. Rekanan kerja di RS (dokter spesialis)


2. Karyawan tenaga kesehatan rumah sakit
3. Memiliki status sebagai karyawan tetap
4. Memiliki jenjang pendidikan ≥ DIII
5. Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi)
6. Memiliki SIP (Surat Ijin Praktik)
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh atau
mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan
interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan) dan
gabungan ketiganya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis Instrumen
Menurut Sugiyono (2016) “Kuesioner merupakan pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden”. Kuesioner
ini digunakan untuk memperoleh tanggapan mengenai quality of work life,
stress kerja dan psychological well being terhadap kinerja, responden yang
digunakan yaitu tenaga kesehatan Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta.
2. Penelitian Kepustakaan
Penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data sekunder
berupa landasan teoritis dari membaca literatur di perpustakaan yang
dimaksudkan untuk mendapatkan data tentang teori-teori yang berkaitan
dengan quality of work life, stress kerja dan psychological well being terhadap
kinerja, serta bahan-bahan referensi lainnya yang saling berkaitan sebagai
landasan teoritis untuk menganalisa dan membahas permasalahan dalam tesis.

46
Universitas Esa Unggul

E. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam
jenisnya, maupun dalam tingkatannya. Menurut Sugiyono (2016) “Variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
1. Variabel Penelitian
a) QUALITY OF WORK LIFE
 DEFINISI KONSEPTUAL
Kualitas kehidupan kerja dipandang sebagai sekumpulan persepsi
karyawan mengenai rasa aman dalam bekerja, kepuasan kerja, dan kondisi
untuk dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia.
 DEFINISI OPERASIONAL
Persepsi tenaga kesehatan rumah sakit terkait dengan kualitas kehidupan
kerja dalam masa pandemik covid-19.
 DIMENSI: --
 INDIKATOR
Indikator yang digunakan dari Cascio (2006) sejumlah delapan indikator
sebagai berikut:
1. Partisipasi karyawan
2. Pengembangan karir
3. Penyelesaian konflik
4. Komunikasi
5. Keamanan dalam bekerja
6. Keselamatan dalam bekerja
7. Kesehatan
8. Kompensasi

47
Universitas Esa Unggul

b) STRES KERJA
 DEFINISI KONSEPTUAL
Tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat
ketegangan fisik dan psikis sampai pada batas atau melebihi kemampuan
seseorang.
 DEFINISI OPERASIONAL
Persepsi tenaga kesehatan terkait ketegangan yang menyebabkan
adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang berpengaruh kondisi dan
perilaku dalam masa covid-19.
 DIMENSI: --
 INDIKATOR
Indikator yang digunakan dari Cooper (2006) sejumlah empat indikator
sebagai berikut:
1. Kondisi Pekerjaan
2. Peran
3. Hubungan Interpersonal
4. Struktur organisasi
c) PSYCHOLOGICAL WELL BEING
 DEFINISI KONSEPTUAL
Usaha untuk mencapai kesempurnaan yang mewakili potensi diri
seseorang yang digambarkan melalui dimensi penerimaan diri, hubungan
positif dengan orang lain, memiliki tujuan hidup, mandiri, mampu
mengendalikan lingkungan, dan tumbuh secara personal.
 DEFINISI OPERASIONAL
Persepsi tenaga kesehatan tentang tingkat kesejahteraan psikologis antara
tujuan yang ditetapkan dalam pikiran dengan hasil kinerja yang diperoleh
dengan penilaian diri sendiri dan masuk ke dalam kepuasan batin dalam
masa pandemik covid-19.
 INDIKATOR

48
Universitas Esa Unggul

Menurut Ryff (1995) ada enam indikator untuk mengukur


psychological well being sebagai berikut:
1. Penerimaan diri (self acceptance);
2. Hubungan positif dengan orang lain (positive relation with others);
3. Memiliki tujuan hidup (purpose in life);
4. Mandiri (autonomy);
5. Mampu mengendalikan lingkungan (enviromental mastery);
6. Tumbuh secara personal (personal growth).
d) KINERJA
 DEFINISI KONSEPTUAL
Apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pegawai dalam
mengemban pekerjaannya.
 DEFINISI OPERASIONAL
Persepsi tenaga kesehatan tentang pencapaian prestasi terhadap
pekerjaan yang telah dilakukan dalam masa pandemik covid-19.
 DIMENSI: --
 INDIKATOR
Indikator yang digunakan dari Dharma (2004) sejumlah 3 indikator
sebagai berikut:
1. Kualitas;
2. Kuantitas;
3. Ketepatan Waktu;
2. KLASIFIKASI VARIABEL
Variabel dalam penelitian ini dikelompokkan sebagai berikut
(Ferdinand, 2002):
1. Variabel eksogen atau konstruk eksogen dikenal sebagai variabel
independen yaitu variabel bebas yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain
dalam model. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah Quality of Work
Life (X1) dan Stres Kerja (X2).
2. Variabel endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh satu atau beberapa
konstruk eksogen dan endogen lainnya. Variabel ini terdiri dari variabel

49
Universitas Esa Unggul

akibat yang disebut sebagai variabel dependen yaitu Kinerja (Y), dan
variabel intervening yang memiliki pengaruh kontingensi pada hubungan
variabel indenpenden dengan variabel dependen. Variabel intervening dalam
penelitian ini adalah Psychological Well Being (Z).
3. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi Operasional dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut :
No Variabel Definisi Definisi Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Konseptual Operasional
A Variabel
Terikat
1 Kinerja Apa yang Persepsi 1. Kualitas; 1. Kualitas; 5 = SS Skala
(Y) dilakukan tenaga 2. Kuantitas; 2. Kuantitas; 4=S Likert
atau tidak kesehatan 3. Ketepatan 3. Ketepatan 3=N
dilakukan tentang Waktu; Waktu; 2 = TS
oleh pegawai pencapaian 1 = STS
dalam prestasi
mengemban terhadap
pekerjaannya pekerjaan
yang telah
dilakukan
dalam masa
pandemik
covid-19
B Variabel
Intervening
1 Psycholo Usaha untuk Persepsi 1. penerimaan 1. Penerimaan 5 = SS Skala
gicall mencapai tenaga diri (self diri (self 4=S Likert
Well kesempurnaa kesehatan acceptance); acceptance); 3=N
Being n yang tentang 2. hubungan 2. Hubungan 2 = TS
(X) mewakili tingkat positif dengan positif 1 = STS
potensi diri kesejahteraa orang lain dengan orang
seseorang n psikis (positive lain (positive

50
Universitas Esa Unggul

yang antara relation with relation with


digambarkan tujuan yang others); others);
melalui ditetapkan 3. memiliki 3. Memiliki
dimensi dalam tujuan hidup tujuan hidup
penerimaan pikiran (purpose in (purpose in
diri, dengan hasil life); life);
hubungan kinerja yang 4. mandiri 4. Mandiri
positif diperoleh (autonomy); (autonomy);
dengan orang dengan 5. mampu 5. Mampu
lain, penilaian mengendalika mengendalik
memiliki diri sendiri n lingkungan an
tujuan hidup, dan masuk (enviromental lingkungan
mandiri, ke dalam mastery); (enviromenta
mampu kepuasan 6. tumbuh secara l mastery);
mengendalik batin dalam personal 6. Tumbuh
an masa (personal secara
lingkungan, pandemik growth). personal
dan tumbuh covid-19 (personal
secara growth).
personal.

C Variabel Bebas
1 Quality Kualitas Persepsi 1. Partisipasi 1. Partisipasi 5 = SS Skala
of Work kehidupan tenaga karyawan karyawan 4=S Likert
Life (X1) kerja kesehatan 2. Pengembanga 2. Pengembang 3=N
dipandang rumah sakit n karir an karir 2 = TS
sebagai terkait 3. Penyelesaian 3. Penyelesaian 1 = STS
sekumpulan dengan konflik konflik
persepsi kualitas 4. Komunikasi 4. Komunikasi
karyawan kehidupan 5. Keamanan 5. Keamanan
mengenai kerja dalam dalam bekerja dalam

51
Universitas Esa Unggul

rasa aman masa 6. Keselamatan bekerja


dalam pandemik dalam bekerja 6. Keselamatan
bekerja, covid-19. 7. Kesehatan dalam
kepuasan 8. Kompensasi bekerja
kerja, dan 7. Kesehatan
kondisi untuk 8. Kompensasi
dapat tumbuh
dan
berkembang
sebagai
manusia.
2 Stres Tanggapan Persepsi 1. Kondisi 1. Kondisi 5 = SS Skala
Kerja atau proses tenaga Pekerjaan Pekerjaan 4=S Likert
(X2) internal atau kesehatan 2. Peran 2. Peran 3=N
eksternal terkait 3. Hubungan 3. Hubungan 2 = TS
yang ketegangan Interpersonal Interpersonal 1 = STS
mencapai yang 4. Struktur 4. Struktur
tingkat menyebabka organisasi organisasi
ketegangan n adanya
fisik dan ketidakseim
psikis sampai bangan fisik
pada batas dan psikis
atau melebihi yang
kemampuan berpengaruh
seseorang. kondisi dan
perilaku
dalam masa
covid-19

F. TEKNIK ANALISA DATA

52
Universitas Esa Unggul

Menurut Sugiyono (2016) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai


“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotetis yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan yaitu menganalisis
ada tidaknya hubungan (korelasi) antara quality of work life, stress kerja dan
psychological well being terhadap kinerja tenaga kesehatan di RS Mayapada
Kuningan Jakarta.
G. UJI KUALITAS DATA
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
ingin diukur. Dalam hal ini peneliti menggunakan kuisioner di dalam pengumpulan
data, kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya, Setelah
kuisioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data
yang dikumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan
mengurangi validitas data, misalnya dalam penelitian ini kuesioner penelitian
mengadopsi dari sumber yang menggunakan bahasa inggris dan diterjemahkan ke
dalam bahasa indonesia sehingga diperlukan uji validasi yang bertujuan agar
kuesioner yang digunakan valid dalam penelitian. Selain itu, validitas data akan
ditentukan oleh keadaan responden sewaktu diwawancarai. Bila sewaktu menjawab
semua pertanyaan ternyata semua responden merasa bebas tanpa ada rasa malu atau
rasa takut, maka data yang diperoleh akan valid dan reliabel begitupun sebaliknya
dan apakah pewawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk
yang telah ditetapkan oleh kuisioner,
Validitas menurut Priyatno (2013) adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan suatu instrument penelitian. Suatu instrument penelitian yang
valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid
berarti memiliki validitas yang rendah. Uji validitas yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah validitas item kuisioner. Validitas item yang digunakan untuk
mengukur tingkat ketepatan atau kecermatan suatu item dalam mengukur apa yang

53
Universitas Esa Unggul

ingin diukur. Untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak,
caranya dengan melakukan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikasi
0,05, yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap
skor total item.
Variabel yang diukur adalah variabel quality of work life (X1), stress kerja (X2),
psychologicall well being (Z) sebagai variabel bebas dan kinerja (Y) sebagai
variabel terikat dengan kriteria keputusan:
Jika r hitung > r tabel, maka butir soal yang diuji dinyatakan valid
Jika r hitung < r tabel, maka butir soal yang diuji dinyatakan tidak valid

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Priyatno (2013) adalah suatu alat pengukur dikatakan
reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan
senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten
member hasil ukuran yang sama. Metode uji reliabilitas yang sering digunakan
adalah Cronbach’s Alpha.
Tabel 3.2.
Tingkat Hubungan Reliabilitas

Alpha Tingkat Reliabilitas


0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel
0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel
0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel
0,60 s/d 0,80 Reliabel
0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel
Sumber : Priyatno (2013)

Menurut Priyatno (2013), alat ukur dapat dikatakan reliabel jika nilai reliabilitas
> 0,60, dimana 0,60 adalah standarisasi nilai reliabilitas.
3. Koefisien Korelasi
Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang
menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Jadi
tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel
lain. Simbol dari besaran korelasi adalah r yang disebut koefisien korelasi
sedangkan simbol parameternya ρ (dibaca rho). Uji korelasi dilakukan dengan
menggunakan rumus uji korelasi product moment pearson :

54
Universitas Esa Unggul

N∑XY - ∑X∑Y
r =
[n∑X2-(∑X)2] [n∑Y2-(∑Y)2]
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Responden
X = Jumlah Data Variabel Independent
Y = Jumlah Data Variabel Dependent
Kuat lemahnya hubungan antara X dan Y dapat diukur dengan nilai yang
disebut dengan koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi ( r ), yaitu antara -1
sampai 1 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika nilai r > 0, maka terjadi hubungan linier positif yaitu semakin besar nilai
variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y. atau sebaliknya, semakin
kecil nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y.
b. Jika nilai r < 0, maka terjadi hubungan linier yang negatif yaitu semakin kecil
nilai variabel X maka semakin besar nilai variabel Y. atau sebaliknya semakin
besar nilai variabel X maka semakin kecil nilai variabel Y.
c. Jika r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dengan
variabel Y.
d. Jika r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linear sempurna yaitu berupa garis
lurus, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka 0, maka garis
makin tidak lurus.
Dalam memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada interpretasi
koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3.
Tingkat Hubungan Korelasi

Interval Koefisien (r hitung) Tingkat Hubungan

55
Universitas Esa Unggul

0,00 – 0,199 Sangat Rendah


0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,8 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Priyatno (2013)

H. METODE ANALISIS DATA


1. Deskriptif Statistik
Statistik deskriptif menggambarkan jawaban responden. Analisis
deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran tentang persepsi tenaga
kesehatan berdasarkan kuesioner. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat
dianalisis berdasarkan masing-masing variabel dari quality of work life, stress
kerja, psychological well being dan kinerja.
2. Three Box Methode
Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui gambaran
deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini.Terutama mengenai
variabel-variabel penelitian yang digunakan. Penelitian ini menggunakan
teknik analisis indeks yang menggambarkan responden atas item-item
pertanyaan yang diajukan.
Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor
maksimal 5 dan minimal 1, maka perhitungan indeks jawaban responden
dengan rumus berikut:
Nilai Indeks = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x
5)} / 5 Dimana :
F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan
dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F2 : adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan
dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F3 : adalah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan
dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F4 : adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan
dalam daftar pertanyaan kuesioner.

56
Universitas Esa Unggul

F5 : adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan


dalam daftar pertanyaan kuesioner.
Angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi mulai dari angka
1 untuk minimal dan maksimal adalah 5. Jumlah pertanyaan dalam penelitian
ini pada variabel independent masing-masing 3 pertanyaan, variabel dependent
terdiri dari 5 pertanyaan dan variabel moderator terdiri dari 5 pertanyaan. Total
skor untuk 3 pertanyaan adalah 15, sedangkan untuk variabel dengan 5
pertanyaan adalah 25. Total nilai indeks adalah 100 dengan menggunakan
kriteria 3 kotak (Three-box Method), maka rentang 100 (10-100) akan
menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar
interpretasi nilai indeks. 9
Penggunaan 3 kotak (Three-box Method) terbagi sebagai berikut (Ferdinand,
2006):
10,00 - 40,00 = Rendah
40,01 - 70,00 = Sedang
70,01 - 100 = Tinggi
Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
3. Analisa Structural Equation Modeling (SEM)
Data akan dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 16 dan Structural
Equation Modeling (SEM) dengan paket program AMOS. Teknik yang
digunakan dalam studi ini adalah pengujian hipotesis 1 sampai dengan 6
dilakukan dengan pendekatan structural equation modeling (SEM). Teknik
analisis ini sesuai bila dipergunakan untuk kebutuhan analisis hubungan yang
menggambarkan rangkaian tahapan atau proses melalui analisis path (jalur).
Penggunaan teknik SEM memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan
teknik analisis jalur pada umumnya. Pendekatan teknik analisis ini merupakan
pendekatan yang terintegrasi antara analisis faktor, model struktural, dan
analisis jalur. Ketiga kegiatan tersebut dapat dilakukan secara serempak, yaitu:
pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen yang setara dengan analisis
faktor konfirmatori, pengujian model hubungan antara variabel laten yang

57
Universitas Esa Unggul

setara dengan analisis jalur, dalam rangka untuk mendapatkan model yang
bermanfaat untuk prakiraan yang sesuai dengan pemahaman model struktural.
Berikut akan dijelaskan mengenai penulisan dan penggambaran variabel-
variabel yang terdapat pada SEM.
1. Variabel laten (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung)
Di dalam SEM, variabel laten digambarkan dengan bulat oval atau
elips. Ada dua jenis variabel laten yaitu variabel laten endogen dan variabel
laten eksogen. Variabel laten endogen adalah variabel laten yang
bergantung, atau variabel laten yang tidak bebas. Variabel laten eksogen
adalah variabel laten yang bebas. Dalam SEM variabel laten eksogen
dilambangkan dengan karakter ‘ksi’ (ξ)dan variabel laten endogen
dilambangkan dengan karakter ‘eta’ (η). Dalam bentuk grafis variabel laten
endogen menjadi target dengan satu anak panah (→) atau hubungan regresi,
sedangkan variabel laten eksogen menjadi target dengan 2 anak panah (↔)
atau hubungan korelasi.
2. Variabel Manifest
Variabel manifest adalah variabel yang langsung dapat diukur.
Variabel manifest digunakan sebagai indikator pada konstruk laten. Variabel
manifest digambarkan dengan kotak. Variabel manifest digunakan untuk
membentuk konstruk laten. Variabel manifest ini diwujudkan dengan
pertanyaan–pertanyaan kepada responden dengan skala likert. Responden
akan diberi pertanyaan dengan 5 ketegori jawaban yaitu sangat tidak setuju,
tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju (Ghozali, 2011). Varibel
manifest untuk membentuk konstruk laten eksogen diberi symbol X
sedangkan varibel manifest untuk membentuk konstruk laten endogen diberi
simbol Y.
3. Model Struktural
Model struktural meliputi hubungan antar variabel laten dan
hubungan ini dianggap linear. Parameter yang menggambarkan hubungan
regresi antar variabel laten umumnya ditulis dengan lambang  untuk regresi
variabel laten eksogen ke variabel endogen dan ditulis dengan lambang 

58
Universitas Esa Unggul

untuk regresi satu variabel laten endogen ke variabel endogen yang lainnya.
Variabel laten eksogen dapat pula dikorelasikan satu sama lain dan
parameter yang menghubungkan korelasi ini ditulis dengan lambang
(Ghozali, 2011).
4. Kesalahan Struktural (Structural Error)
Sangat tidak memungkinkan untuk melakukan prediksi secara
sempurna, oleh karena itu SEM memasukkan kesalahan struktural yang
ditulis dengan lambang ‘zeta’ (ζ) Kesalahan struktural ini dikorelasikan
dengan variabel laten endogen.

5. Model Pengukuran (Measurement Model)


Setiap variabel laten biasanya dihubungkan dengan multiple measure.
Hubungan antar variabel laten dengan pengukurannya, dilakukan lewat
factor analytic measurementmodel, yaitu setiap variabel laten dibuat model
sebagai faktor umum dari pengukurannya. Nilai yang menghubungkan
variabel laten dengan pengukurannya diberi simbol ‘lamda’ ().
6. Kesalahan Pengukuran (Measurement Error)
Kesalahan pengukuran yang berhubungan dengan pengukuran X
diberi lambang ‘delta’ (δ) sedangkan kesalahan pengukuran yang
berhubungan dengan pengukuran Y diberi lambang ‘epsilon’ (ε).
Pada penelitian ini, digunakan tiga variabel faktor, yakni beban
psychological well being (ξ1), kepuasan kerja (ξ2), kepuasan kerja, dan kinerja
(ξ).Merujuk pada tiga variabel faktor tersebut, maka dapat dikembangkan
menjadi beberapa variabel indikator, yakni:
1. Quality of Wokrk Life (ξ1)
a. Partisipasi karyawan (x1)
b. Pengembangan karir (x2)
c. Penyelesaian konflik (x3)
d. Komunikasi (x4)
e. Keamanan dalam bekerja (x5)

59
Universitas Esa Unggul

f. Keselamatan dalam bekerja (x6)


g. Kesehatan (x7)
h. Kompensasi (x8)
2. Stres Kerja (ξ2)
a. Kondisi Pekerjaan (x9)
b. Peran (x10)
c. Hubungan Interpersonal (x11)
d. Struktur organisasi (x12)
3. Psychological Well Being (ξ3)
a. Penerimaan diri (x13)
b. Hubungan positif dengan orang lain (x14)
c. Memiliki tujuan hidup (x15)
d. Mandiri (x16)
e. Mampu mengendalikan lingkungan (x17)
f. Tumbuh secara personal (x18)
4. Kinerja (η)
a. Kualitas (y1)
b. Kuantitas (y2)
c. Ketepatan (y3)

a. Diagram Jalur SEM


Berikut diagram jalur SEM pada penelitian ini.

60
Universitas Esa Unggul

Diagram jalur yang tergambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. ξ1, ξ2, dan ξ3 = tiga variabel laten eksogen, masing–masing variabel diukur
dengan variabel manifest yang dilambangkan dengan X.
2. η= variabel laten endogen, masing–masing variabel diukur dengan
variabel manifest yang dilambangkan dengan Y.
3. δ= Kesalahan pengukuran pada variabel manifest untuk variabel laten X.
4. ε = Kesalahan pengukuran pada variabel manifest untuk variabel laten Y.
5. Y10 = Besarnya pengaruh variabel eksogen satu (ξ1) terhadap variabel
endogen (η).
6. Y11 = Besarnya pengaruh variabel eksogen dua (ξ2) terhadap variabel
endogen (η).
7. Y13 = Besarnya pengaruh variabel eksogen dua (ξ3) terhadap variabel
endogen (η).
8. λx= koefisien bobot faktor variabel manifes eksogen atau indikator.
9. λy = koefisien bobot faktor variabel manifes endogen atau indikator.
10.ζ = nilai residual regression untuk semua variabel laten endogen
(peluang galat model)

61
Universitas Esa Unggul

b. Model Pengukuran
1) Model Pengukuran laten eksogen X
 Varibel laten eksogen ξ1
 X1 = λ1ζ1+δ1
 X2 = λ2ζ1 +δ2
 X3=λ3ζ1 +δ3
 X4= λ4ζ1+δ4
 X5 = λ5ζ1 + δ5
 X6 = λ6ζ1 + δ6
 X7 = λ7ζ1 +δ7
 X8= λ8ζ1 +δ8
 Varibel laten eksogen ξ2
 X9 = λ9ζ2 +δ9
 X10 = λ10ζ2 +δ10
 X11 = λ11ζ2 +δ11
 X12 = λ12ζ2 +δ12
 Varibel laten eksogen ξ3
 X13 = λ13ζ3 +δ13
 X14 = λ14ζ3 +δ14
 X15 = λ15ζ3 +δ15
 X16 = λ16ζ3 +δ16
 X17 = λ17ζ3 +δ17
 X18 = λ18ζ3 +δ18
2) Model pengukuran laten endogen Y
 Variabel laten endogen η
 Y1 = λy1η+ε1
 Y2 = λy2η+ε2
 Y3 = λy3η+ε3
3) Model persamaan struktural dari penelitian ini adalah sebagai berikut

62
Universitas Esa Unggul

η = Y1ζ1 +Y2ζ2 + Y3ζ3 + Y4ζ4 + ζ


Teknik Analisis Data menggunakan Structural Equation Model (SEM)
dengan paket program AMOS 16. SEM digunakan dalam pengujian hipotesis 1
sampai dengan 6 melalui analisis path (jalur), analisis faktor, dan model
struktural.
c. Kriteria goodness of fit
Uji goodness to fit bertujuan untuk mengukur koefisien determinasi (R²)
sebagai prediksi ‘kedekatan’ antara variabel dependen dan independen. Melalui
uji goodness to fit dapat dinyatakan seberapa besar variabel dependen
diterangkan oleh variabel independennya. Semakin besar nilai koefisien
determinasi pada model menyatakan bahwa semakin kuat hubungan antar
variabel independen dan dependen dalam model. Kriteria Goodnes Of Fit
dalam SEM (Ghozali,2011) menggunakan model persamaan SEM sehingga
diperoleh indikator model fit yang memenuhi kriteria model yang baik, yaitu:
a) Degree of Freedom (DF) nilainya harus positif;
b) Non signifikan Chi-Square harus diatas nilai yang disyaratkan (p=0,05)
dan diatas batas konservatif yang diterima (p=0,10);
Tabel 3.4. Goodness of Fit Index
Nilai
o Goodness of Fit Index Cut Off
1 Degree of freedom ≥ 0.05
2 Probabilitas signifikansi ≥ 0.05
Absolute Fit Measures
3 Chi-Square Diharapkan kecil
4 RMSEA ≤ 0.08
5 GFI ≥ 0.90
Incremental Fit Measures
6 TLI ≥ 0.95
7 CFI ≥ 0.95
Parsimonious Fit Measures
8 AGFI ≥ 0.90
9 CMIN/DF ≤ 2.00
Sumber: Ferdinand (2002)

63

Anda mungkin juga menyukai