BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Mayapada Kuningan Jakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari bulan Oktober sampai dengan
November 2020. Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
pengumpulan data-data terkait teori yang digunakan untuk mendukung
penelitian, penyebaran kuesioner dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil
perhitungan yang didapatkan.
B. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kausalitas, metode
penelitian survey dan teknik analisis jalur. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian survey yang merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data dengan populasi yang besar untuk diamati secara langsung.
Pada penelitian survey ini maka peneliti memilih sejumlah responden sebagai
sampel dan mengajukan daftar pertanyaan kuesioner. Daftar pertanyaan berisi
pengaruh quality of work life , stress kerja dan psychologicall well being
terhadap kinerja.
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif, dimana penelitian yang dilakukan dengan mengambil beberapa
sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul
data. Tipe penelitian menggunakan pengujian hipotesis dengan kausalitas atau
sebab akibat.
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi dua variabel bebas yaitu
quality of work life (X1) dan stress kerja (X2), satu variabel intervening yaitu
psychologicall well being (Z) serta satu variabel terikat yaitu kinerja (Y).
42
Universitas Esa Unggul
H6
H4
QWL2 QWL3 QWL4 QWL5 QWL6 QWL7
QWL1 QWL8
QUALITY OF
PWB1 PWB2 PWB2 PWB4 PWB5 PWB6
WORK
LIFE(X1)
H1
PSICHOLOGICAL KINERJA
WELL BEING
H3 KARYAWAN
(Z) (Y)
STRES KERJA
(X2) H2
43
Universitas Esa Unggul
44
Universitas Esa Unggul
n==152 orang
45
Universitas Esa Unggul
46
Universitas Esa Unggul
E. VARIABEL PENELITIAN
Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam
jenisnya, maupun dalam tingkatannya. Menurut Sugiyono (2016) “Variabel
penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
1. Variabel Penelitian
a) QUALITY OF WORK LIFE
DEFINISI KONSEPTUAL
Kualitas kehidupan kerja dipandang sebagai sekumpulan persepsi
karyawan mengenai rasa aman dalam bekerja, kepuasan kerja, dan kondisi
untuk dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia.
DEFINISI OPERASIONAL
Persepsi tenaga kesehatan rumah sakit terkait dengan kualitas kehidupan
kerja dalam masa pandemik covid-19.
DIMENSI: --
INDIKATOR
Indikator yang digunakan dari Cascio (2006) sejumlah delapan indikator
sebagai berikut:
1. Partisipasi karyawan
2. Pengembangan karir
3. Penyelesaian konflik
4. Komunikasi
5. Keamanan dalam bekerja
6. Keselamatan dalam bekerja
7. Kesehatan
8. Kompensasi
47
Universitas Esa Unggul
b) STRES KERJA
DEFINISI KONSEPTUAL
Tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat
ketegangan fisik dan psikis sampai pada batas atau melebihi kemampuan
seseorang.
DEFINISI OPERASIONAL
Persepsi tenaga kesehatan terkait ketegangan yang menyebabkan
adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang berpengaruh kondisi dan
perilaku dalam masa covid-19.
DIMENSI: --
INDIKATOR
Indikator yang digunakan dari Cooper (2006) sejumlah empat indikator
sebagai berikut:
1. Kondisi Pekerjaan
2. Peran
3. Hubungan Interpersonal
4. Struktur organisasi
c) PSYCHOLOGICAL WELL BEING
DEFINISI KONSEPTUAL
Usaha untuk mencapai kesempurnaan yang mewakili potensi diri
seseorang yang digambarkan melalui dimensi penerimaan diri, hubungan
positif dengan orang lain, memiliki tujuan hidup, mandiri, mampu
mengendalikan lingkungan, dan tumbuh secara personal.
DEFINISI OPERASIONAL
Persepsi tenaga kesehatan tentang tingkat kesejahteraan psikologis antara
tujuan yang ditetapkan dalam pikiran dengan hasil kinerja yang diperoleh
dengan penilaian diri sendiri dan masuk ke dalam kepuasan batin dalam
masa pandemik covid-19.
INDIKATOR
48
Universitas Esa Unggul
49
Universitas Esa Unggul
akibat yang disebut sebagai variabel dependen yaitu Kinerja (Y), dan
variabel intervening yang memiliki pengaruh kontingensi pada hubungan
variabel indenpenden dengan variabel dependen. Variabel intervening dalam
penelitian ini adalah Psychological Well Being (Z).
3. DEFINISI OPERASIONAL
Definisi Operasional dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut :
No Variabel Definisi Definisi Dimensi Indikator Pengukuran Skala
Konseptual Operasional
A Variabel
Terikat
1 Kinerja Apa yang Persepsi 1. Kualitas; 1. Kualitas; 5 = SS Skala
(Y) dilakukan tenaga 2. Kuantitas; 2. Kuantitas; 4=S Likert
atau tidak kesehatan 3. Ketepatan 3. Ketepatan 3=N
dilakukan tentang Waktu; Waktu; 2 = TS
oleh pegawai pencapaian 1 = STS
dalam prestasi
mengemban terhadap
pekerjaannya pekerjaan
yang telah
dilakukan
dalam masa
pandemik
covid-19
B Variabel
Intervening
1 Psycholo Usaha untuk Persepsi 1. penerimaan 1. Penerimaan 5 = SS Skala
gicall mencapai tenaga diri (self diri (self 4=S Likert
Well kesempurnaa kesehatan acceptance); acceptance); 3=N
Being n yang tentang 2. hubungan 2. Hubungan 2 = TS
(X) mewakili tingkat positif dengan positif 1 = STS
potensi diri kesejahteraa orang lain dengan orang
seseorang n psikis (positive lain (positive
50
Universitas Esa Unggul
C Variabel Bebas
1 Quality Kualitas Persepsi 1. Partisipasi 1. Partisipasi 5 = SS Skala
of Work kehidupan tenaga karyawan karyawan 4=S Likert
Life (X1) kerja kesehatan 2. Pengembanga 2. Pengembang 3=N
dipandang rumah sakit n karir an karir 2 = TS
sebagai terkait 3. Penyelesaian 3. Penyelesaian 1 = STS
sekumpulan dengan konflik konflik
persepsi kualitas 4. Komunikasi 4. Komunikasi
karyawan kehidupan 5. Keamanan 5. Keamanan
mengenai kerja dalam dalam bekerja dalam
51
Universitas Esa Unggul
52
Universitas Esa Unggul
53
Universitas Esa Unggul
ingin diukur. Untuk menentukan apakah suatu item layak digunakan atau tidak,
caranya dengan melakukan uji signifikasi koefisien korelasi pada taraf signifikasi
0,05, yang artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap
skor total item.
Variabel yang diukur adalah variabel quality of work life (X1), stress kerja (X2),
psychologicall well being (Z) sebagai variabel bebas dan kinerja (Y) sebagai
variabel terikat dengan kriteria keputusan:
Jika r hitung > r tabel, maka butir soal yang diuji dinyatakan valid
Jika r hitung < r tabel, maka butir soal yang diuji dinyatakan tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Priyatno (2013) adalah suatu alat pengukur dikatakan
reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan
senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten
member hasil ukuran yang sama. Metode uji reliabilitas yang sering digunakan
adalah Cronbach’s Alpha.
Tabel 3.2.
Tingkat Hubungan Reliabilitas
Menurut Priyatno (2013), alat ukur dapat dikatakan reliabel jika nilai reliabilitas
> 0,60, dimana 0,60 adalah standarisasi nilai reliabilitas.
3. Koefisien Korelasi
Analisis korelasi berguna untuk menentukan suatu besaran yang
menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Jadi
tidak mempersoalkan apakah suatu variabel tertentu tergantung kepada variabel
lain. Simbol dari besaran korelasi adalah r yang disebut koefisien korelasi
sedangkan simbol parameternya ρ (dibaca rho). Uji korelasi dilakukan dengan
menggunakan rumus uji korelasi product moment pearson :
54
Universitas Esa Unggul
N∑XY - ∑X∑Y
r =
[n∑X2-(∑X)2] [n∑Y2-(∑Y)2]
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
N = Jumlah Responden
X = Jumlah Data Variabel Independent
Y = Jumlah Data Variabel Dependent
Kuat lemahnya hubungan antara X dan Y dapat diukur dengan nilai yang
disebut dengan koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi ( r ), yaitu antara -1
sampai 1 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika nilai r > 0, maka terjadi hubungan linier positif yaitu semakin besar nilai
variabel X maka semakin besar pula nilai variabel Y. atau sebaliknya, semakin
kecil nilai variabel X maka semakin kecil pula nilai variabel Y.
b. Jika nilai r < 0, maka terjadi hubungan linier yang negatif yaitu semakin kecil
nilai variabel X maka semakin besar nilai variabel Y. atau sebaliknya semakin
besar nilai variabel X maka semakin kecil nilai variabel Y.
c. Jika r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel X dengan
variabel Y.
d. Jika r = 1 atau r = -1 telah terjadi hubungan linear sempurna yaitu berupa garis
lurus, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke angka 0, maka garis
makin tidak lurus.
Dalam memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada interpretasi
koefisien korelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3.
Tingkat Hubungan Korelasi
55
Universitas Esa Unggul
56
Universitas Esa Unggul
57
Universitas Esa Unggul
setara dengan analisis jalur, dalam rangka untuk mendapatkan model yang
bermanfaat untuk prakiraan yang sesuai dengan pemahaman model struktural.
Berikut akan dijelaskan mengenai penulisan dan penggambaran variabel-
variabel yang terdapat pada SEM.
1. Variabel laten (variabel yang tidak dapat diukur secara langsung)
Di dalam SEM, variabel laten digambarkan dengan bulat oval atau
elips. Ada dua jenis variabel laten yaitu variabel laten endogen dan variabel
laten eksogen. Variabel laten endogen adalah variabel laten yang
bergantung, atau variabel laten yang tidak bebas. Variabel laten eksogen
adalah variabel laten yang bebas. Dalam SEM variabel laten eksogen
dilambangkan dengan karakter ‘ksi’ (ξ)dan variabel laten endogen
dilambangkan dengan karakter ‘eta’ (η). Dalam bentuk grafis variabel laten
endogen menjadi target dengan satu anak panah (→) atau hubungan regresi,
sedangkan variabel laten eksogen menjadi target dengan 2 anak panah (↔)
atau hubungan korelasi.
2. Variabel Manifest
Variabel manifest adalah variabel yang langsung dapat diukur.
Variabel manifest digunakan sebagai indikator pada konstruk laten. Variabel
manifest digambarkan dengan kotak. Variabel manifest digunakan untuk
membentuk konstruk laten. Variabel manifest ini diwujudkan dengan
pertanyaan–pertanyaan kepada responden dengan skala likert. Responden
akan diberi pertanyaan dengan 5 ketegori jawaban yaitu sangat tidak setuju,
tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju (Ghozali, 2011). Varibel
manifest untuk membentuk konstruk laten eksogen diberi symbol X
sedangkan varibel manifest untuk membentuk konstruk laten endogen diberi
simbol Y.
3. Model Struktural
Model struktural meliputi hubungan antar variabel laten dan
hubungan ini dianggap linear. Parameter yang menggambarkan hubungan
regresi antar variabel laten umumnya ditulis dengan lambang untuk regresi
variabel laten eksogen ke variabel endogen dan ditulis dengan lambang
58
Universitas Esa Unggul
untuk regresi satu variabel laten endogen ke variabel endogen yang lainnya.
Variabel laten eksogen dapat pula dikorelasikan satu sama lain dan
parameter yang menghubungkan korelasi ini ditulis dengan lambang
(Ghozali, 2011).
4. Kesalahan Struktural (Structural Error)
Sangat tidak memungkinkan untuk melakukan prediksi secara
sempurna, oleh karena itu SEM memasukkan kesalahan struktural yang
ditulis dengan lambang ‘zeta’ (ζ) Kesalahan struktural ini dikorelasikan
dengan variabel laten endogen.
59
Universitas Esa Unggul
60
Universitas Esa Unggul
61
Universitas Esa Unggul
b. Model Pengukuran
1) Model Pengukuran laten eksogen X
Varibel laten eksogen ξ1
X1 = λ1ζ1+δ1
X2 = λ2ζ1 +δ2
X3=λ3ζ1 +δ3
X4= λ4ζ1+δ4
X5 = λ5ζ1 + δ5
X6 = λ6ζ1 + δ6
X7 = λ7ζ1 +δ7
X8= λ8ζ1 +δ8
Varibel laten eksogen ξ2
X9 = λ9ζ2 +δ9
X10 = λ10ζ2 +δ10
X11 = λ11ζ2 +δ11
X12 = λ12ζ2 +δ12
Varibel laten eksogen ξ3
X13 = λ13ζ3 +δ13
X14 = λ14ζ3 +δ14
X15 = λ15ζ3 +δ15
X16 = λ16ζ3 +δ16
X17 = λ17ζ3 +δ17
X18 = λ18ζ3 +δ18
2) Model pengukuran laten endogen Y
Variabel laten endogen η
Y1 = λy1η+ε1
Y2 = λy2η+ε2
Y3 = λy3η+ε3
3) Model persamaan struktural dari penelitian ini adalah sebagai berikut
62
Universitas Esa Unggul
63