Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN KASUS

SKIZOFRENIA TAK TERINCI

Oleh:
Dian Triyeni Asi, S.Ked
206100802019

Pembimbing:
dr. Etty Christina Baboe, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
PALANGKARAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
2021
SKIZOFRENIA
 Deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan
penyakit (tak selalu bersifat “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang
tergantung pada perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan budaya.

 Ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan
persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted).
Kesadaran jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap
terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.

 Onset pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan pada perempuan antara 25-35
tahun.
PEDOMAN DIAGNOSTIK F2O
SKIZOFRENIA
o Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya 2 gejalaatau lebih bila gejala-gejala itu kurang
tajam atau kurang jelas) :
a) - “thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalamkepalanya (tidak keras), dan isi
pikiran ulangan walaupun isinya sama, namunkualitasnya berbeda; atau
 “thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dariluar dirinya (withdrawal); dan
 “thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atauumum mengetahuinya;
b) - “delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau
- “delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatukekuatan tertentu dari luar atau
- “delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrahterhadap suatu kekuatan dari
luar; (tentang dirinya = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
pengideraankhusus);
- “delusional perception” = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yangbermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
c) Halusinasi auditorik :
 Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilakupasien atau
 Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suarayang berbicara), atau
 Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggaptidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misalnya perihal keyakinan atau politiktertentu, atau kekuatan di atas manusia biasa (misalnya mampu
mengendalikancuaca atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain.
PEDOMAN DIAGNOSTIK F2O
SKIZOFRENIA
o Atau paling sedikit dua gejala di bawa ini yang harus selalu ada secara jelas :
e) halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik olehwaham yang
mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandunganafektif yang jelas, ataupun
disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi
setiap hari selama berminggu-minggu atauberbulan-bulan terus menerus;
f) arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
g) perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
(posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, dan stupor;
h) gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang danrespons
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri
dari pergaulan social dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut
tidak disebabkan oleh depresiatau medikasi neuroleptika;
o adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu satubulan atau lebih (tidak
berlaku untuk setiap fase non psikotik prodromal);
o Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan(overall quality) dari
beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour),bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup
tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu,sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri
secara social.
ETIOLOGI

Genetik Neurokimia

Hipotesis
Psikososial
perkembangan saraf
TANDA DAN GEJALA
Gejala Gejala
Gejala Negati Kogniti
Positif Halusinasi f Afek datar f
Memori

Waham Anhedonia
Perhatian
Disorganized
Allogia
thinking

Pemecahan
Asosialiti masalah
dan sosial

Ambivalensi
Kriteria diagnostik subtipe SKIZOFRENIA
F20.0 Skizofrenia Paranoid
• Halusinasi dan/waham yang menonjol
• Gangguan afektif, dorongan kehendak & pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata menonjol

F20.1 Skizofrenia Heberenik


• Onset usia muda 15-25 tahun
• Perilaku tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan
• Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses berpikir

F20.2 Skizofrenia Katatonik


• Gangguan psikomotor
• Kepatuhan secara otomatis terhadap perintah dan pengulangan kata serta kalimat

F20.3 Skizofrenia Tak Terinci


• Tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia paranoid, heberenik, atau katatonik
• Tidak memenuhi kriteria skizofrenia residual atau depresi pasca-skizofrenia
Kriteria diagnostik subtipe SKIZOFRENIA GEJALA POSITIF

F20.4 Depresi Pasca-skizofrenia


• Menderita skizofrenia selama 12 bulan terakhir
• Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada
• Gejala depresif menonjol dan mengganggu

F20.5 Skizofrenia Residual


• Gejala negatif menonjol
• Riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau
• Tidak terdapat dementia atau penyakit/gangguan otak organik lain

F20.6 Skizofrenia Simpleks


• Gejala negatif yang khas
• Perubahan perilaku yang bermakna
Tatalaksana
Pemberian psikofarmaka: segera diberikan begitu diagnosis ditegakkan
utk mengontrol gejala-gejala pasien.

Psikofarmaka antipsikotik: antipsikotik generasi I (tipikal) dan


antipsikotik generasi II (atipikal).

Antipsikotik generasi I
• mengontrol gejala positif
• memblokade Dopamine pada reseptor pasca-sinaptik neuron di otak, khususnya di sistem
limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 receptor antagonists)

Antipsikotik generasi II
• mengatasi gejala positif maupun negatif
• dengan berafinitas terhadap dopamine D2 receptors juga terhadap serotonin 5 HT2
receptors.

 5
TATALAKSANA SKIZOFRENIA
Antiosikotik Generasi I (typical anti psychotics)
 Antagonis reseptor dopamine D2, efektif untuk gejala positif.
1. Phenothiazine : Chlorpromazine, Perpherazine, Trifluoperazine, Flupherazine
2. Butyrophenon : Haloperidol
3. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide

Antiosikotik Generasi II (atypical anti psychotics)

 Serotonin-dopamine antagonist, efektif untuk gejala negatif.


4. Benzamide : Supiride
5. Dibenzodiazepine Clozapine, Olanzapine, Quetapine, Zotepine
6. Benzisoxazole : Risperidon, Aripiprazole
KASUS
IDENTITAS PASIEN
 Nama (inisial) : Ny. S
 Usia : 31 tahun
 Alamat : Sei Antai, Gunung Mas
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Status Pernikahan : Sudah menikah
 Suku : Dayak
 Agama : Kristen Protestan
 Pendidikan : SD kelas 6
 Pekerjaan : IRT
 Tanggal MRS : 19/10/21
Riwayat Psikiatri

 Keluhan Utama :
 Sering tidak pulang kerumah.

 Riwayat Gangguan Sekarang:


 Dilakukan wawancara dan observasi di Ruangan Bangsal
Meranti A RSJ Kalawa Atei pada tanggal 21 Juli 2021 pukul
11:00 WIB
 Dari hasil observasi didapatkan perempuan usia 31 tahun dengan
roman wajah sesuai usia, rambut lurus berwarna hitam.
Mengenakan pakaian atasan dan celana kain panjang berwarna
pink. Pasien tidak mengenakan sandal. Kuku tangan dan kaki
tampak pendek namun terlihat sedikit kotor. Tidak tercium bau
tidak sedap dari mulut maupun badan pasien. Kulit pasien
berwarna sawo matang.
…Riwayat Psikiatri
 DM : Selamat pagi Bu.. Mohon maaf mengganggu waktunya. Perkenalkan saya Dokter Muda
Dian Triyeni yang saat ini bertugas di Ruangan ini. Saya mohon izin untuk menanyakan
keluhan dan riwayat sakit yang dialami Ibu. Apakah Ibu berserdia bercerita bersama saya ?
 OS : bisa..
 DM : Mohon maaf Bu, jika saya boleh tau ibu namanya siapa ?
 OS: Sriani nama ku.. (sambil duduk terdiam dan melirik ke arah lain)
 DM : Usia ibu berapa saat ini?
 OS: hmm.. 31 tahun..
 DM : Oh iya Bu, apakah Ibu tahu sekarang pagi, siang atau malam bu ?
 OS: hmm.. (sambil memejamkan matanya, kemudian melirik ke jendela luar bangsal) siang
ini.. (orientasi waktu baik)
 DM: oh begitu ya bu, ibu betul sekarang siang, ibu tadi sudah makan kah?
 OS: Ya tadi pagi udah..
 DM: kalau boleh tahu alamat ibu dimana?
 OS : Di gunung mas aku ni.. Desa sei antai sana..
 DM: Oh begitu, di desa se antai yaa..Buu, pertama kali kesini dengan siapa ?
 OS : iya.. (kemudian pasien diam.. Lalu melirik ke arah lain) baru kemudian pasien menjawab :
diantar suami.. dan keponakan (melakukan kontak mata dengan pewawancara). (orientasi orang
baik)
…Riwayat Psikiatri

 DM: Naik apa dari gunung mas kesini bu ?


 OS: Naik mobil waktu itu.. (melihat ke arah lain)
 DM: Oh begitu ya bu, memangnya ibu tau ibu saat ini sedang berada dimana ?
 OS: (pasien diam tanpa ada gerakan apapun dan melihat kearah lain) kemudian
pasien menjawab : Tau.. di Rumah Sakit sekarang.. (orientasi tempat baik)
 DM : Sedang apa ibu di rumah sakit? Apakah ada yang sedang sakit bu?
 OS: ngga tahu.. Disuruh tinggal sini aku sama suamiku..
 DM: Oh gitu ya bu apa ibu merasakan sakit sehingga dibawa kesini ?
 OS: ngga.. Sehat ja aku ni baik ja… (ekspresi kesal), tahu suamiku tu bawa aku
kesini..
 DM : menurut ibu kenapa ya suami ibu bawa ibu kesini?
 OS : kata suamiku aku ni sakit.. (diam melihat ke arah lain sambal termenung)
 DM : Sakit seperti apa yang ibu maksud ?
 OS: ngga tahu.. kata suamiku aku ni aku suka pergi pergi
 DM : tadi ibu mengatakan suami bilang ibu suka pergi –pergi, bisa jelaskan ke
saya pergi seperti apa ya bu?
…Riwayat Psikiatri

 OS: hmm ya pergi gitu kehutan kerumah orang kata suamiku


 DM: oh begitu ya bu.. Ibu saya mau tanya apakah ibu ada pergi pergi ke hutan atau kerumah orang
sperti yang suami ibu bilang?
 OS : ngga ada aku ni.. Dirumah ja bohong ja dia tu..
 DM : Oh iya Bu, apa yang ibu rasakan ketika dibawa kesini ?
 OS: hmm.. sedih aku ni bu pengen pulang ketemu anakku (ekspresi raut wajah pasien datar tidak
menunujukkan adanya kesedihan)
 DM : oh gitu ya bu, ibu kalau sama suami dirumah apakah baik baik saja ?
 OS : (ibu terdiam merenung dan melihat ke arah lain)
 DM : Kenapa ibu diam.. Yuk kita cerita..
 OS : suamiku tu sering marah sama aku..
 DM : Oh gitu ya Bu, kalau boleh tahu kenapa bapak marah sama ibu ?
 OS: katanya kita bawa kamu kesana supaya kamu gila, kalau kamu tu bukan dari penyakit orang laut,
penyakit orang hulu kamu tu, kedukun dukunan diupah sama kamu sendiri.
 DM : Oh gitu ya Bu, apa ibu bisa jelaskan ke saya apa ya maksudnya supaya kamu gila, penyakit orang
laut dan kedukun diupah sendiri ?
 OS: hmm.. Ngga tahu akuu.. kenapa gitu. Oleh suamiku tu selingkuh sama wanita lain.
 DM : Oh iya ibu, tadi ibu mengatakan suami ibu selingkuh sama wanita lain, selingkuh
 seperti apa yang ibu maksud, boleh kah ibu jelaskan ke saya?
 OS : selingkuh gitu ja, dulu pernah selingkuh dia tu., ada wanita lain dekat mereka.
 DM : Selingkuh gitu ja itu maksudnya apa ya bu bisa ngga ibu jelaskan ke saya?
 OS : (diam.. Termenung.. Melihat ke arah lain)
 DM : ya udah.. Oia ibu tadi bilang ibu kangen sama anak ibu, Ibu kalau biasanya ngapain aja sama naka ibu ?
 OS : Masak mencuci.. nanya kabar mereka..
 DM: oh gitu ya bu.. Kalau boleh tahu Ibu dirumah tinggalnya sama siapa?
 OS : sama anakku 2 perempuan dan ada juga suamiku..
 DM : Oh jadi berempat ya bu dirumah ?
 OS : (ibu menghitung dengan jarinya sambal mengingat) kemudian menjawab : iyaa..
 DM : Oh iya ibu, saya mau tanya apakah ibu pernah mendengar suara-suara bisikan?
 OS: (pasien terdiam… sambil melihat ke arah lain) kemudian pasien menjawab : pernah..
 DM : Oh iya bu, bisikan seperti apa ya?
 OS : kaya ada orang bicara gitu..
 DM : oh iya.. Bu kalau boleh tahu berbicara tentang apa dia bu ?
 OS : gak tahu.. gak jelas pokoknya menganggu aku suaranya..
 DM : ohh begitu ya bu, suaranya suara laki laki atau perempuan bu?
 OS : ngga tahuu… lupa aku, tapi menganggu rasanya.. (sambal pasien memejamkan mata berusaha mengingat)
 DM : ohh gitu ya bu, menurut ibu suaranya ada dimana ya bu ?
 OS : ada.. dengar ja aku dulu ditelinga ni nah..
 DM : ohh iya bu.. Kalau ibu tutup telinga apakah suara itu masih terdengar?
 OS : iyaa.. masih..
 DM : ohh iya ibu, kalau boleh tahu apakah suara itu hanya ibu saja yang dapat mendengarkannya ?
 OS : iyaa..
 DM : apakah ibu mempercayai suara suara itu dan menuruti keinginannya?
 OS : ngga.. aku, nggak mau…
 DM : kenapa tidak mau ibu?
 OS : Berisik suaranya..
 DM : ohh berisik ya bu, kalua boleh tahu emang suaranya berbicara apa sampai ibu merasa berisik?
 OS : (Terdiamm.. Sambil duduk dan melihat ke arah lain dan tidak menjawab pertanyaan pewawancara)
…Riwayat Psikiatri

 DM: Apakah suara-suara tersebut masih ibu dengar sampai sekarang?


 OS: Sudah ngga lagi..
 DM: Jika melihat sosok yang hanya ibu yang dapat melihat pernah apa tidak?
 OS: Ga pernah.. ya ga pernah aku..
 DM: Oh begitu ya bu.. jika saya boleh tau apakah ibu ada riwayat penyakit lain?
 OS: ga ada.. Sehat ja aku ni..
 DM: Riwayat penyakit seperti tensi tinggi, penyakit gula, riwayat jatuh sebelumnya apakah
ada bu?
 OS: Ga.. ga pernah saya..
 DM: Kalau sedang dirumah, apa yang ibu lakukan ?
 OS: Pagi bangun, mandi, makan masak mencuci, tidur, nonton TV..
 DM: Oh begitu.. apakah ibu rajin beribadah ke Gereja?
 OS: Ya, kadang kadang aku minggu ke Gereja. Tapi aku berdoa.
 DM: Jika saya boleh tau, apakah ibu pernah merokok dan minum alkohol?
 OS: ngga pernah aku..
 DM: Maaf ya bu, sekarang saya akan melakukan beberapa pemeriksaan. Nanti ibu lakukan
yang saya ucapkan ya..
…Riwayat Psikiatri
 OS: Ya ya.. (sambil mengangguk)
 DM: ibu, apakah ibu bisa membaca tulisan di baju saya ini?
 OS: “DOKTER MUDA” “DIIANN.. TRIIIYEENIIII.. ASSIIII..”
 DM: Jika ibu menuliskan nama ibu di kertas ini bisa tidak?
 OS: dimana..dimana.. (kemudian menulis di kertas dengan tangan sedikit bergetar)
 DM: Jika ibu menggambar bentuk lingkaran, persegi dan segitiga bisa bu? Coba gambarkan di
kertas ini.
 OS: (menggambar dikertas yang disediakan dengan perlahan dan tangan bergetar)
 DM: bu, jika ibu menemukan orang jatuh dijalan apakah ibu akan menolongnya ?
 OS: ya saya tolong.. Kasian jatuh
 DM: Menurut ibu, apakah kita boleh mencuri?
 OS: Mencuri… ? Mencuri apa?
 DM: Misalkan mencuri uang, mencuri barang orang.. apakah boleh bu?
 OS: ngga gak boleh mencuri tu maling dan itu ngga baik
 DM: Tadi sebelumnya, bapak mengatakan pernah bekerja sebagai tukang penyedot karet.
Bagaimana cara menyedot karet?
 OS: Anu.. itu dipahaat bisa 1kg saya dapat sehari..
 DM: Oh begitu ya Pak.. Pak saya izin untuk ngobrol dengan istri bapak ya.. Terima kasih sudah
mau bercerita kepada saya..
 DM, OS & IOS: *bersalaman*
…Riwayat Psikiatri

OS: ya saya ga berani saja..


DM: Menurut bapak, apakah kita boleh mencuri?
OS: Mencuri ? mencuri apa ?
DM: Misalkan mencuri uang, mencuri barang orang.. apakah boleh pak?
OS: oh ga ga tidak boleh itu..
DM: ibu saya mau nanya ibu apa bedanya antara buah jeruk dan buah apel ?
OS: anu.. Beda itu.. Jeruk tu warna oren, apel tu merah.. Jeruk bulat gitu, apel
bedabentuknya..
DM: Oh begitu ya bu.. Bu ibu tahu tidak siapa presiden terpilih kita saat ini ?
OS : Joko Widodo..
DM : Oh iyaa ibu benarr.. ibu ingat ngga nama saya siapa?
OS : dokter muda dian..
DM : Iya betull.. Baik terima kasih ya ibu sudah mau bercerita bersama saya, besok kita
cerita cerita lagi ya..
OS : iya..
…Riwayat Psikiatri
 Alloanamnesis dengan suami pasien.
 Suami pasien mengatakan bahwa istrinya mengalami perilaku aneh sebenarnya sejak tahun 2008. Suami
pasien berulang kali membawa pasien berobat ke berbagai dukun (orang pintar) namun tidak pernah
mendapatkan perkembangan dan kembali kambuh lagi pada tahun 2010, 2019 dan yang sekarang 2021.
 Pasien merasa curiga suaminya selingkuh dengan wanita lain, menurut suami pasien dia tidak ada
berselingkuh karena wanita yang dimaksudkan istrinya itu adalah keluarga jauh dari suaminya ini. Dan
dulu suaminya pernah tinggal dirumah inisial R ini waktu suaminya SMP karena ikut tinggal dirumah
keluarga (ayahnya inisial R ini merupakan sepupu 1 kali dari ayahnya suami pasien) dan ketika suami
pasien SMP wanita inisial R ini masih kecil bahkan dulu yang menjaga adalah suami pasien, perbedaan
usia antara suami pasien dan wanita ini adalah 19 tahunan, dan wanita inisial R ini sekarang bekerja
sebagai perawat di RS Tumbang Jutuh Kecamatan Rungan Gunung Mas serta sekarang sudah menikah
1tahun terkahir ini.
 Menurut suami pasien selama ini rumah tangganya dengan istrinya baik baik saja, tidak pernah berkelahi
hebat tetapi kadang sesekali bisa berkelahi mengenai masalah mendidik anak karena menurut suami pasien,
pasien terlalu memanjakan anaknya sehingga bila disuruh kerja atau membantu dirumah anaknya beralasan
tidak bisa atau tidak mengerti, kemudian pasien ditegur dan dimarahin sama suaminya tetapi respon pasien
biasanya hanya diam saja.
 Menurut suami pasien, kurang lebih 1 bulanan lebih ini keluhan pasien kambuh lagi, pasien saat itu mulai
suka menyendiri dikamar, suka murung dikamar kemudian baringan dikamar tidak keluar kamar 1 harian
tetapi tidak tidur dan bahkan kadang sampai tidak makan 1 harian, pasien kadang bisa berbicara sendiri
tanpa sebab seperti berbicara sama oranglain bila ditanya berbicara dengan siapa pasien malah marah dan
pergi. Menurut suami pasien, pasien merupakan tipe orang yang memang pendiam kurang banyak
berbicara, lebih sering menyendiri dan bila diajak bercanda sama suaminya dan anak-anaknya pasien tidak
menggubris dan pasien tipe orang yang serius kalau dirumah jarang bercanda dan bercerita berkeluh kesah
mengenai perasaannya. Pasien juga pernah marah marah tidak jelas sampai membuang pakaian ke sungai
tanpa sepengetahuan orang rumah dan pernah juga membakar pakaian suaminya dan dirinya.
…Riwayat Psikiatri
Di tahun 2021 ini, pasien kambuh kembali. Pasien mudah marah, kadang berteriak-teriak
di rumahnya kemudian pergi kehutan atau kerumah tetangga sekitar atau kerumah
keluarganya tetapi perginya tidak pamit atau cerita sama suami pasien atau anak pasien
dan perginya 1 harian dari pagi sampai tengah malam kadang bisa tidak pulang kerumah
dan kejadian ini berlangsung terus menerus selama 1 bulanan terkahir. Karena suami
pasien merasa tidak sanggup untuk merawat pasien saat itu karena merasa harus ada yang
kerja dan harus ada yang mengawasi istrinya takut pergi lagi kehutan dan tidak pulang-
pulang, akhirnya pasie di bawa ke RS Kalawa Atei.

Dalam kegiatan sehari-hari pasien hanya diam di rumah, duduk menyendiri dikamar dan
kadang menonton TV. Dalam 1 bulanan terkahir pasien terkadang bila makan, mandi dan
melakukan perawatan diri, melakukannya sendiri namun sebelumnya harus disuruh atau
dimotivasi terlebih dahulu oleh suamiya.
…Riwayat Psikiatri
 Riwayat Gangguan Sebelumnya
 ± tahun 2008 pasien mengalami perubahan perilaku suka
menyendiri suka murung dikamar, semakin pendiam jarang
berbicara dan baringan saja dikamar. Kemudian pasien dibawa
berobat ke dukun dikasih jimat dan lain lain tetapi hanya sembuh
sementara kemudian nanti kambuh lagi.
 Pada tahun 2010 (± 10 tahun yang lalu), pasien tetap saja
memperlihatkan perilaku suka menyendiri dan semakin pendiam
jarang berbicara dan baringan saja dikamar. Saat itu pasien gelisah,
suka marah-marah dan teriak-teriak karena dirinya mendengar
suara-suara hanya pasien sendiri yang mendengar, pasien merasa
terganggu karena suara tersebut sangat berisik. Kemudian pasien
dibawa berobat ke dukun lain lagi dikasih jimat dan lain lain tetapi
hanya sembuh sementara kemudian nanti kambuh lagi.
 Pada tahun 2019 (± 2 tahun yang lalu), pasien tetap saja memperlihatkan perilaku
suka menyendiri dan semakin pendiam jarang berbicara dan baringan saja dikamar.
Saat itu pasien gelisah, suka marah-marah dan teriak-teriak karena dirinya
mendengar suara-suara hanya pasien sendiri yang mendengar, pasien merasa
terganggu karena suara tersebut sangat berisik. Kemudian pasien dibawa berobat ke
dukun lain lagi dikasih jimat dan lain lain tetapi hanya sembuh sementara kemudian
nanti kambuh lagi. Saat itu pasien pernah mengamuk dan merasa curiga suaminya
selingkuh dan meyakini hal itu sehingga mau bunuh diri minum roundup sehingga
pasien dibawa ke RS di Gunung Mas dan dirujuk ke RSUD dr. Doris Sylvanus.
 Kemudian pasien 1 bulanan terkahir ini pasien kambuh lagi pasien memperlihatkan
perilaku semakin sering menyendiri dan semakin pendiam jarang berbicara dan
baringan saja dikamar. Kadang pasien gelisah, suka marah-marah dan teriak-teriak
karena dirinya mendengar suara-suara hanya pasien sendiri yang mendengar, pasien
merasa terganggu karena suara tersebut sangat berisik. Kemudian pergi kehutan atau
ketempat tetangga atau ketempat oranglain dan jarang pylang kerumah dan jarang
berbicara kepada suami dan kedua anaknnya.
 Karena itu pasien dibawa berobat oleh suami dan keponakannya ke RSJ Kalawa Atei.
…Riwayat Psikiatri
 Kondisi Medik Umum
 Riwayat Keracunan organofosfat (Roundup) tahun 2019
sehingga dirujuk ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
 Hipertensi, Diabetes Mellitus, Trauma Kepala, Kejang disangkal.

• Penggunaan Zat Psikoaktif dan Alkohol


 Merokok, minum alkohol dan penggunaan zat psikoaktif disangkal.
…Riwayat Psikiatri
 Riwayat Prenatal (0-2 tahun) :
 Tidak didapatkan informasi.
• Riwayat masa kanak awal (3-5 tahun) :
– Tidak didapatkan informasi.
• Riwayat masa kanak pertengahan (6-12 tahun)(TK-SD) :
– Perilaku sesuai dengan anak-anak seusianya. Pasien
memiliki banyak teman. Setelah pulang sekolah,
biasanya langsung bermain bersama teman-temannya.
Pasien cenderung anak yang sedikit berbicara,
pendiam dan tetapi cukup aktif.
• Riwayat masa remaja (13-18 tahun) (SMP-SMA) :
– Pasien tidak sekolah lagi dan kegiatan sehari-hari membantu orangtuanya bekerja dirumah
seperti mencuci piring dan menyapu. Bersama teman-teman sebayanya (tetangganya) pasien
sering berolahraga seperti bermain voli. Pasien memiliki banyak teman dan senang berinteraksi.

• Riwayat Dewasa Muda (18 tahun- sekarang) (Kuliah / Bekerja) :


– Semasa mudanya, pasien giat bekerja sejak putus sekolah (SD), kegiatan pasien
membantu orangtuanya bekerja dirumah dan kadang membantu berkebun.
Sebelum sakit, pasien merupakan seseorang yang cukup aktif dalam kegiatan
permainan dan olahraga, bersama teman-teman dilingkungan rumahnya seperti
bermain voli, senang bergaul dengan teman teman seusiannya. Tetapi sejak 1
bulanan terkahir sebelum dibawa ke RSJ Kalawa Atei, keluarga pasien
mengatakan terdapat perubahan perilaku yang terlihat dari pasien dimana
menjadi lebih pendiam, tidak banyak bicara, lebih suka menyendiri dan murung
dan kadang kadang tidak mengurus rumah (seperti memasak mencuci) bahkan
kadang pasien tidak keluar kamar hanya berbaring 1 harian dan bisa tidak makan
selama 1 harian tersebut. Selain itu pasien jadi sering keluar rumah pergi tanpa
bilang sama orang rumah bisa pergi 1 hari 1 malam dan nanti tiba tiba pulang
sendiri dan ini berlangsung 1 bulanan terkahir.
…Riwayat Psikiatri
 Riwayat pendidikan
Pasien bersekolah SD di Desa Sei Antai Gunung Mas sampai kelas 6 SD
dan lulus, pasien tidak melanjutkan ke SMP maupun SMA dan seteresnya
dikarenakan kendala ekonomi keluarga. Selama menempuh pendidikan
pasien tidak pernah tinggal kelas, namun pasien tidak pernah
mendapatkan ranking atau juara dikelas atau disekolahnya, pasien juga
sering mendapatkan peringkat agak terakhir (peringkat 16 dari 20 siswa).
 Riwayat pekerjaan
Sebelum sakit, pasien pernah bekerja sebagai penyedot emas dan
berkebun. Selama 1 bulan terakhir ini, pasien tidak pernah bekerja lagi.
 Riwayat pernikahan
Pasien menikah dengan suaminya atas dasar suka sama suka, pendekatan
dan pacarana dulu 4 sampai 5 bulan kemudian memutuskan menikah pada
usia 14 tahun. Suami pasien merupakan tetangga 1 desa dengan pasien.
Melalui pernikahannya, pasien dikaruniai 2 orang anak perempuan.
…Riwayat Psikiatri
 Riwayat Kehidupan beragama
Sebelum sakit memang menurut suami pasien, pasien memang
jarang beribadah hari minggu ke Gereja dan kadang kadang
saja berdoa.
 Riwayat Psikoseksual
Pasien 1x menikah dan tidak menikah lagi.
 Riwayat pelanggaran hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.
…Riwayat Psikiatri
 Riwayat Keluarga (Gambarkan Genogram)

: Perempuan

: Pasien
…Riwayat Psikiatri
Situasi kehidupan sekarang
Sebelum sakit pasien tinggal Bersama suami dan
kedua puterinya, hubungan rumah tangga kadang
suka berdebat. Saat ini, pasien sedang
mendapatkan perawatan inap di RSJ Kalawa Atei
dan hanya bisa berkativitas disana.
Persepsi pasien tentang diri dan lingkungannya
Pasien mengetahui bahwa dirinya sakit dan tahu
harus minum obat tetapi tidak tahu penyebabnya.
31
STATUS MENTAL
• PENAMPILAN
Perempuan usia 31 tahun dengan roman wajah sesuai
usia, rambut lurus berwarna hitam sepanjang bahu, diikat
menggunakan ikat rambut. Mengenakan pakaian atasan
dan celana kain panjang berwarna pink. Pasien tidak
mengenakan alas kaki. Kuku tangan dan kaki tampak
pendek dan terlihat bersih. Gigi pasien tampak lengkap.
Tidak tercium bau tidak sedap dari mulut maupun badan
pasien. Kulit pasien berwarna sawo matang.

33
• PERILAKU DAN AKTIVITAS MOTORIK
Selama wawancara, pasien tampak tenang. Terkadang
pasien menutup mata bila berusaha mengingat-ingat
sesuatu. Kontak mata kurang, kadang-kadang hilang
dengan pewawancara.

34
• PEMBICARAAN
Pasien berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan
aksen dayak. Volume cukup, Intonasi cukup, artikulasi
jelas, perbendaharaan kata cukup, konten cukup, Respon
terhadap pewawancara baik.

• SIKAP TERHADAP PEMERIKSA


Kooperatif

35
• Kesadaran : kuantitatif (Compos Mentis), kualitatif
(Berubah)
• Orientasi :
Waktu : baik
DM : Oh iya Bu, apakah Ibu tahu sekarang pagi, siang atau malam bu ?
OS: hmm.. (sambil memejamkan matanya, kemudian melirik ke jendela
luar bangsal) siang ini..

Tempat : baik
DM: Oh begitu ya bu, memangnya ibu tau ibu saat ini sedang berada
dimana ?
OS: (pasien diam tanpa ada gerakan apapun dan melihat kearah lain)
kemudian pasien menjawab : Tau.. di Rumah Sakit sekarang..
Orang : baik
DM: Oh begitu, di desa se antai yaa..Buu, pertama kali kesini dengan siapa
?
OS : iya.. (kemudian pasien diam.. Lalu melirik ke arah lain) baru
kemudian pasien menjawab : diantar suami.. dan keponakan (melakukan
36 kontak mata dengan pewawancara).
• Mood dan Afek
Mood : sedih
DM : Oh iya Bu, apa yang ibu rasakan ketika dibawa kesini ?
OS: hmm.. sedih aku ni bu pengen pulang ketemu anakku (ekspresi
raut wajah pasien datar tidak menunujukkan adanya kesedihan)
Afek : datar
Keserasian : inappropriate
• Proses Pikir
• Bentuk Pikir : Non Realistik
DM : Oh gitu ya Bu, kalau boleh tahu kenapa bapak marah sama ibu ?
OS: katanya kita bawa kamu kesana supaya kamu gila, kalau kamu tu bukan dari penyakit
orang laut, penyakit orang hulu kamu tu, kedukun dukunan diupah sama kamu sendiri.
DM : Oh gitu ya Bu, apa ibu bisa jelaskan ke saya apa ya maksudnya supaya kamu gila,
penyakit orang laut dan kedukun diupah sendiri ?
OS: hmm.. Ngga tahu akuu.. kenapa gitu. Oleh suamiku tu selingkuh sama wanita lain.
• Arus Pikir : Asosiasi longgar
DM : Oh gitu ya Bu, apa ibu bisa jelaskan ke saya apa ya maksudnya supaya kamu gila,

penyakit orang laut dan kedukun diupah sendiri ?


OS: hmm.. Ngga tahu akuu.. kenapa gitu. Oleh suamiku tu selingkuh sama wanita lain.

• Isi pikir : waham curiga


DM : Oh gitu ya Bu, apa ibu bisa jelaskan ke saya apa ya maksudnya supaya kamu gila,

penyakit orang laut dan kedukun diupah sendiri ?


OS: hmm.. Ngga tahu akuu.. kenapa gitu. Oleh suamiku tu selingkuh sama wanita lain.
DM : Oh iya ibu, tadi ibu mengatakan suami ibu selingkuh sama wanita lain, selingkuh

seperti apa yang ibu maksud, boleh kah ibu jelaskan ke saya?
Gangguan Persepsi : Halusinasi Auditorik Derajat I
Pasien mengalami halusinasi di masa lalu tetapi pasien memahami bahwa yang dialami
bukan hal yang nyata, halusinasi adalah bagian dari gejala sakitnya.
DM : Oh iya ibu, saya mau tanya apakah ibu pernah mendengar suara-suara bisikan?
OS: (pasien terdiam… sambil melihat ke arah lain) kemudian pasien menjawab :
pernah..
DM : Oh iya bu, bisikan seperti apa ya?
OS : kaya ada orang bicara gitu..
DM : oh iya.. Bu kalau boleh tahu berbicara tentang apa dia bu ?
OS : gak tahu.. gak jelas pokoknya menganggu aku suaranya..
DM : ohh begitu ya bu, suaranya suara laki laki atau perempuan bu?
OS : ngga tahuu… lupa aku, tapi menganggu rasanya.. (sambal pasien memejamkan
mata berusaha mengingat)
DM : ohh gitu ya bu, menurut ibu suaranya ada dimana ya bu ?
OS : ada.. dengar ja aku dulu ditelinga ni nah..
DM : ohh iya bu.. Kalau ibu tutup telinga apakah suara itu masih terdengar?
OS : iyaa.. masih..
DM : ohh iya ibu, kalau boleh tahu apakah suara itu hanya ibu saja yang dapat
mendengarkannya ?
OS : iyaa..
DM : apakah ibu mempercayai suara suara itu dan menuruti keinginannya?
Kemauan : Menurun
• Merawat diri  pasien makan dan mandi 2x/hari tetapi kadang-kadang
harus disuruh. Pasien kadang tidak ada inisiatif. Tetapi pasien bisa makan
dan mandi sendiri.
• Fungsi pekerjaan selama 1 bulanan terkahir pasien sudah tidak bekerja.
Pasien kadang kadang tidak mengurus rumah (seperti memasak mencuci)
bahkan kadang pasien tidak keluar kamar hanya berbaring 1 harian dan
bisa tidak makan selama 1 harian tersebut.
• Fungsi sosial  pasien dimana menjadi lebih pendiam, tidak banyak
bicara, lebih suka menyendiri dan murung bahkan kadang pasien tidak
keluar kamar hanya berbaring 1 harian dan bisa tidak makan selama 1
harian tersebut.
• Waktu luang  kadang nonton tv (berita), 1 bulanan terkahir ini pasien
jadi sering keluar rumah pergi tanpa bilang sama orang rumah bisa pergi 1
hari 1 malam dan nanti tiba tiba pulang sendiri dan ini berlangsung 1
bulanan terkahir.
• Aktivitas sehari-hari  kadang-kadang melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak mencuci bersih bersih rumah
Fungsi Intelektual
• Kemampuan berbahasa
Pasien berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan aksen
dayak. Volume cukup, Intonasi cukup, artikulasi jelas,
perbendahaarn kata cukup, konten pembicaraan cukup tetapi harus
dipancing terlebih dahulu. Respon terhadap pertanyaan terkadang
lambat.
.
• Daya ingat
Long-term : baik (pasien masih ingat tanggal pernikahan)
Intermediet : baik (pasien ingat dengan siapa pasien ke RS)
Short-term : baik (pasien mengingat nama dokter muda)
Fungsi Intelektual
• Daya konsentrasi
Terganggu. Pasien hanya dapat menjawab pertanyaan
100-7= 93-7=86-7=… (lalu pasien terdiam dan
mengatakan tidak dapat menjawab)

• Kemampuan membaca dan menulis


Pasien mampu menulis nama panggilannya sendiri

Pasien mampu membaca nama pemeriksa

• Visuospasial : kurang
Pasien tidak mampu menggambar bentuk geometri,
seperti segitiga dan persegi, hanya mampu menggambar
lingkaran.
Fungsi Intelektual
• Intelegensi dan daya informasi Baik
Pasien mengetahui siapa Presiden RI yang terpilih yaitu “Joko
Widodo”
• Pikiran Abstrak Baik
Pasien mampu membedakan antara buah jeruk dan buah apel.
• Pikiran Kreatif Menurun
(Sebelum sakit pasien dapat mengurus keperluan rumah seperti
bersih bersih memasak mencuci menyapu, setelah sakit 1 bulanan
terkahir ini pasien jadi lebih pendiam, tidak banyak bicara, lebih
suka menyendiri dan murung bahkan kadang pasien tidak keluar
kamar hanya berbaring 1 harian dan bisa tidak makan selama 1
harian tersebut.
• Kemampuan menolong diri. Terganggu.
Pasien tidak memiliki inisiatif. Untuk perawatan diri kadang
harus disuruh oleh suaminya.
Daya Nilai

• Daya nilai sosial


Baik (pasien mengatakan bila ada orang jatuh dia mau
menolongnya).
• Uji daya nilai
Baik (pasien mengetahui bahwa mencuri adalah
maling dan itu perbuatan yang tidak baik)
• Penilaian Realita
Terganggu (Pasien menyangkal bahwa dirinya
sering pergi keluar rumah ke hutan, tanpa pamit dan
pulang malam dan tidak mengerti kenapa dirinya
dibawa ke RSJ).
Pengendalian impuls
• Terganggu, (kontak mata pasien kurang karena pasien
sering memejamkan mata dan mengalihkan
pandangan melirik ke arah lain)

Tilikan (Insight)
• Derajat I (pasien tidak menyadari bahwa dirinya
sedang sakit dan menyangkal bahwa dirinya sering
pergi keluar rumah ke hutan, tanpa pamit dan pulang
malam.
Taraf dapat dipercaya
• Dapat dipercaya (semua hal yg sudah ditanyakan ke
pasien dikonfirmasi kembali melalui aloanamnesis
dengan suami pasien dan didapatkan infoermasi yang
cukup tentang riwayat pasien.
Pemeriksaan Diagnosis Lebih Lanjut

TTV
• TD : 110/70 mmHg
• Nadi : 89 x/m
• RR : 20 x/m
• Suhu : 36,7 C
Pemeriksaan Status Internus

• Dalam batas normal


Pemeriksaan Status Neurologis
• Dalam batas normal
Formulasi Diagnostik
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan dengan pasien menurut
PPDGJ III pasien ini memenuhi kriteria F.20 Skizofrenia. Ditemukan beberapa gejala
khas yaitu :
• Halusinasi auditorik yang berbicara dan mengaganggu pasien
(Pada pasien, pasien mendengar suara bisikan yang membuat pasien merasa terganggu.
Suara tersebut hanya pasien saja yang mendengarnya).

Adanya gejala-gejala negatif yang ditemukan pada pasien:


(pada pasien ditemukan respon emosional yang menumpul, pasien dirumah hanya
berdiam diri murung dikamar sambal baringan dan tidak melakukan hal apapun, sudah
tidak bekerja lagi, bekerja hanya bila disuruh oleh suaminya)
• Gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau
lebih

(Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(Pada pasien,terdapat hilangnya minat yaitu dalam kegiatan sehari-hari pasien hanya
berdiam diri dirumah, duduk menyendiri, murung dan baringan)
Formulasi Diagnostik
Pasien memenuhi kriteria penegakan diagnosis F.20.3 Skizofrenia Tak Terinci karena
ditemukan pada pasien yaitu :
• Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
• Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau
katatonik;
• Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca-skizofrenia.
Diagnosis Banding
• F20.4 Depresi Pasca Skizofrenia
• F32.0 Episode Depresi Ringan
Diagnosis Multi Aksial
Aksis I : F.20.3 Skizofrenia Tak Terinci
Aksis II : Z03.2 tidak ada Diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah dengan ”primary support
group” (keluarga)
Aksis V : GAF scale 50-41
Formulasi Etiologi
Faktor
faktor Predisposisi Faktor Presipitasi Perpetuasi
Etiologi
(kecenderungan) (mempercepat) (membuat selalu
ada)

Biologi - - -
Psikologi Pasien masih merasa curiga bahwa
suaminya berselingkuh dengan
wanita lain.

Interpersonal Pasien tipe orang yang pendiam, - -


tidak banyak bicara, selalu serius
bila bicara dengan orang rumah dan
tidak pernah berkeluh kesah
mengenai perasaanya.

Sistem medik Pasien pernah meminum racun Pasien percaya dukun -


pembasmi rumput (roundup) tahun dukunan
2019.
Prognosis
Faktor yang memperberat :
• Pasien masih merasa curiga bahwa suaminya berselingkuh
dengan wanita lain.
• Pasien tipe orang yang pendiam, tidak banyak bicara, selalu
serius bila bicara dengan orang rumah dan tidak pernah
berkeluh kesah mengenai perasaanya.
• Pasien pernah meminum racun pembasmi rumput (roundup)
tahun 2019.
• Pasien percaya dukun dukunan

Faktor yang memperingan :


• Dukungan dari keluarga untuk sembuh
• PasienKesan : Dubia adobat
mau meminum bonam

Kesan : Dubia Ad Malam


FARMAKOTERAPI :
 Risperidone tab 2 mg 2x1 hari
NON-FARMAKOTERAPI :
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa
penyakit ini merupakan penyakit berkepanjangan
dan perlu dukungan keluarga sangat penting karena
harus minum obat teratur dan rutin kontrol
 Beri motivasi pasien untuk dapat mengembalikan
fungsi sosial dan pekerjaannya sebaik mungkin
 Beri tahukan tanda kegawat daruratan seperti ingin
bunuh diri, membahayakan orang lain, mengamuk
tanpa alasan yang jelas gaduh gelisah. Segera bawa
ke IGD untuk penanganan lebih lanjut.
Diskusi Terapi
 Risperidon merupakan anti psikosis atipikal mekanisme nya
yang berafinitas terhadap dopamine D2 reseptor serta
serotonin-dopamine antagonist sehingga efektif untuk gejala
positif dan negatif dibandingkan dengan anti psikotik tipikal.
Selain itu risperidone juga tidak memiliki efek samping
ekstrapiramidal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai