Oleh:
Dian Triyeni Asi, S.Ked
206100802019
Pembimbing:
dr. Etty Christina Baboe, Sp.KJ
Ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan
persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul (blunted).
Kesadaran jernih (clear consciousness) dan kemampuan intelektual biasanya tetap
terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Onset pada laki-laki biasanya antara 15-25 tahun dan pada perempuan antara 25-35
tahun.
PEDOMAN DIAGNOSTIK F2O
SKIZOFRENIA
o Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya 2 gejalaatau lebih bila gejala-gejala itu kurang
tajam atau kurang jelas) :
a) - “thought echo” = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalamkepalanya (tidak keras), dan isi
pikiran ulangan walaupun isinya sama, namunkualitasnya berbeda; atau
“thought insertion or withdrawal” = isi pikiran yang asing dari luar masuk kedalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dariluar dirinya (withdrawal); dan
“thought broadcasting” = isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atauumum mengetahuinya;
b) - “delusion of control” = waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar atau
- “delusion of influence” = waham tentang dirinya dipengaruhi oleh suatukekuatan tertentu dari luar atau
- “delusion of passivity” = waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrahterhadap suatu kekuatan dari
luar; (tentang dirinya = secara jelas merujuk kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran, tindakan, atau
pengideraankhusus);
- “delusional perception” = pengalaman inderawi yang tidak wajar, yangbermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
c) Halusinasi auditorik :
Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap perilakupasien atau
Mendiskusikan perihal pasien diantara mereka sendiri (diantara berbagai suarayang berbicara), atau
Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian
d) Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggaptidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misalnya perihal keyakinan atau politiktertentu, atau kekuatan di atas manusia biasa (misalnya mampu
mengendalikancuaca atau berkomunikasi dengan makhluk asing dari dunia lain.
PEDOMAN DIAGNOSTIK F2O
SKIZOFRENIA
o Atau paling sedikit dua gejala di bawa ini yang harus selalu ada secara jelas :
e) halusinasi yang menetap dari panca-indera apa saja, apabila disertai baik olehwaham yang
mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandunganafektif yang jelas, ataupun
disertai oleh ide-ide berlebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau apabila terjadi
setiap hari selama berminggu-minggu atauberbulan-bulan terus menerus;
f) arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang berakibat
inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme;
g) perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
(posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, dan stupor;
h) gejala-gejala “negative”, seperti sikap sangat apatis, bicara yang jarang danrespons
emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri
dari pergaulan social dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut
tidak disebabkan oleh depresiatau medikasi neuroleptika;
o adanya gejala-gejala khas tersebut di atas telah berlangsung selama kurun waktu satubulan atau lebih (tidak
berlaku untuk setiap fase non psikotik prodromal);
o Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan(overall quality) dari
beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour),bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup
tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu,sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri
secara social.
ETIOLOGI
Genetik Neurokimia
Hipotesis
Psikososial
perkembangan saraf
TANDA DAN GEJALA
Gejala Gejala
Gejala Negati Kogniti
Positif Halusinasi f Afek datar f
Memori
Waham Anhedonia
Perhatian
Disorganized
Allogia
thinking
Pemecahan
Asosialiti masalah
dan sosial
Ambivalensi
Kriteria diagnostik subtipe SKIZOFRENIA
F20.0 Skizofrenia Paranoid
• Halusinasi dan/waham yang menonjol
• Gangguan afektif, dorongan kehendak & pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata menonjol
Antipsikotik generasi I
• mengontrol gejala positif
• memblokade Dopamine pada reseptor pasca-sinaptik neuron di otak, khususnya di sistem
limbik dan sistem ekstrapiramidal (dopamine D2 receptor antagonists)
Antipsikotik generasi II
• mengatasi gejala positif maupun negatif
• dengan berafinitas terhadap dopamine D2 receptors juga terhadap serotonin 5 HT2
receptors.
5
TATALAKSANA SKIZOFRENIA
Antiosikotik Generasi I (typical anti psychotics)
Antagonis reseptor dopamine D2, efektif untuk gejala positif.
1. Phenothiazine : Chlorpromazine, Perpherazine, Trifluoperazine, Flupherazine
2. Butyrophenon : Haloperidol
3. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide
Keluhan Utama :
Sering tidak pulang kerumah.
Dalam kegiatan sehari-hari pasien hanya diam di rumah, duduk menyendiri dikamar dan
kadang menonton TV. Dalam 1 bulanan terkahir pasien terkadang bila makan, mandi dan
melakukan perawatan diri, melakukannya sendiri namun sebelumnya harus disuruh atau
dimotivasi terlebih dahulu oleh suamiya.
…Riwayat Psikiatri
Riwayat Gangguan Sebelumnya
± tahun 2008 pasien mengalami perubahan perilaku suka
menyendiri suka murung dikamar, semakin pendiam jarang
berbicara dan baringan saja dikamar. Kemudian pasien dibawa
berobat ke dukun dikasih jimat dan lain lain tetapi hanya sembuh
sementara kemudian nanti kambuh lagi.
Pada tahun 2010 (± 10 tahun yang lalu), pasien tetap saja
memperlihatkan perilaku suka menyendiri dan semakin pendiam
jarang berbicara dan baringan saja dikamar. Saat itu pasien gelisah,
suka marah-marah dan teriak-teriak karena dirinya mendengar
suara-suara hanya pasien sendiri yang mendengar, pasien merasa
terganggu karena suara tersebut sangat berisik. Kemudian pasien
dibawa berobat ke dukun lain lagi dikasih jimat dan lain lain tetapi
hanya sembuh sementara kemudian nanti kambuh lagi.
Pada tahun 2019 (± 2 tahun yang lalu), pasien tetap saja memperlihatkan perilaku
suka menyendiri dan semakin pendiam jarang berbicara dan baringan saja dikamar.
Saat itu pasien gelisah, suka marah-marah dan teriak-teriak karena dirinya
mendengar suara-suara hanya pasien sendiri yang mendengar, pasien merasa
terganggu karena suara tersebut sangat berisik. Kemudian pasien dibawa berobat ke
dukun lain lagi dikasih jimat dan lain lain tetapi hanya sembuh sementara kemudian
nanti kambuh lagi. Saat itu pasien pernah mengamuk dan merasa curiga suaminya
selingkuh dan meyakini hal itu sehingga mau bunuh diri minum roundup sehingga
pasien dibawa ke RS di Gunung Mas dan dirujuk ke RSUD dr. Doris Sylvanus.
Kemudian pasien 1 bulanan terkahir ini pasien kambuh lagi pasien memperlihatkan
perilaku semakin sering menyendiri dan semakin pendiam jarang berbicara dan
baringan saja dikamar. Kadang pasien gelisah, suka marah-marah dan teriak-teriak
karena dirinya mendengar suara-suara hanya pasien sendiri yang mendengar, pasien
merasa terganggu karena suara tersebut sangat berisik. Kemudian pergi kehutan atau
ketempat tetangga atau ketempat oranglain dan jarang pylang kerumah dan jarang
berbicara kepada suami dan kedua anaknnya.
Karena itu pasien dibawa berobat oleh suami dan keponakannya ke RSJ Kalawa Atei.
…Riwayat Psikiatri
Kondisi Medik Umum
Riwayat Keracunan organofosfat (Roundup) tahun 2019
sehingga dirujuk ke RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
Hipertensi, Diabetes Mellitus, Trauma Kepala, Kejang disangkal.
: Perempuan
: Pasien
…Riwayat Psikiatri
Situasi kehidupan sekarang
Sebelum sakit pasien tinggal Bersama suami dan
kedua puterinya, hubungan rumah tangga kadang
suka berdebat. Saat ini, pasien sedang
mendapatkan perawatan inap di RSJ Kalawa Atei
dan hanya bisa berkativitas disana.
Persepsi pasien tentang diri dan lingkungannya
Pasien mengetahui bahwa dirinya sakit dan tahu
harus minum obat tetapi tidak tahu penyebabnya.
31
STATUS MENTAL
• PENAMPILAN
Perempuan usia 31 tahun dengan roman wajah sesuai
usia, rambut lurus berwarna hitam sepanjang bahu, diikat
menggunakan ikat rambut. Mengenakan pakaian atasan
dan celana kain panjang berwarna pink. Pasien tidak
mengenakan alas kaki. Kuku tangan dan kaki tampak
pendek dan terlihat bersih. Gigi pasien tampak lengkap.
Tidak tercium bau tidak sedap dari mulut maupun badan
pasien. Kulit pasien berwarna sawo matang.
33
• PERILAKU DAN AKTIVITAS MOTORIK
Selama wawancara, pasien tampak tenang. Terkadang
pasien menutup mata bila berusaha mengingat-ingat
sesuatu. Kontak mata kurang, kadang-kadang hilang
dengan pewawancara.
34
• PEMBICARAAN
Pasien berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan
aksen dayak. Volume cukup, Intonasi cukup, artikulasi
jelas, perbendaharaan kata cukup, konten cukup, Respon
terhadap pewawancara baik.
35
• Kesadaran : kuantitatif (Compos Mentis), kualitatif
(Berubah)
• Orientasi :
Waktu : baik
DM : Oh iya Bu, apakah Ibu tahu sekarang pagi, siang atau malam bu ?
OS: hmm.. (sambil memejamkan matanya, kemudian melirik ke jendela
luar bangsal) siang ini..
Tempat : baik
DM: Oh begitu ya bu, memangnya ibu tau ibu saat ini sedang berada
dimana ?
OS: (pasien diam tanpa ada gerakan apapun dan melihat kearah lain)
kemudian pasien menjawab : Tau.. di Rumah Sakit sekarang..
Orang : baik
DM: Oh begitu, di desa se antai yaa..Buu, pertama kali kesini dengan siapa
?
OS : iya.. (kemudian pasien diam.. Lalu melirik ke arah lain) baru
kemudian pasien menjawab : diantar suami.. dan keponakan (melakukan
36 kontak mata dengan pewawancara).
• Mood dan Afek
Mood : sedih
DM : Oh iya Bu, apa yang ibu rasakan ketika dibawa kesini ?
OS: hmm.. sedih aku ni bu pengen pulang ketemu anakku (ekspresi
raut wajah pasien datar tidak menunujukkan adanya kesedihan)
Afek : datar
Keserasian : inappropriate
• Proses Pikir
• Bentuk Pikir : Non Realistik
DM : Oh gitu ya Bu, kalau boleh tahu kenapa bapak marah sama ibu ?
OS: katanya kita bawa kamu kesana supaya kamu gila, kalau kamu tu bukan dari penyakit
orang laut, penyakit orang hulu kamu tu, kedukun dukunan diupah sama kamu sendiri.
DM : Oh gitu ya Bu, apa ibu bisa jelaskan ke saya apa ya maksudnya supaya kamu gila,
penyakit orang laut dan kedukun diupah sendiri ?
OS: hmm.. Ngga tahu akuu.. kenapa gitu. Oleh suamiku tu selingkuh sama wanita lain.
• Arus Pikir : Asosiasi longgar
DM : Oh gitu ya Bu, apa ibu bisa jelaskan ke saya apa ya maksudnya supaya kamu gila,
seperti apa yang ibu maksud, boleh kah ibu jelaskan ke saya?
Gangguan Persepsi : Halusinasi Auditorik Derajat I
Pasien mengalami halusinasi di masa lalu tetapi pasien memahami bahwa yang dialami
bukan hal yang nyata, halusinasi adalah bagian dari gejala sakitnya.
DM : Oh iya ibu, saya mau tanya apakah ibu pernah mendengar suara-suara bisikan?
OS: (pasien terdiam… sambil melihat ke arah lain) kemudian pasien menjawab :
pernah..
DM : Oh iya bu, bisikan seperti apa ya?
OS : kaya ada orang bicara gitu..
DM : oh iya.. Bu kalau boleh tahu berbicara tentang apa dia bu ?
OS : gak tahu.. gak jelas pokoknya menganggu aku suaranya..
DM : ohh begitu ya bu, suaranya suara laki laki atau perempuan bu?
OS : ngga tahuu… lupa aku, tapi menganggu rasanya.. (sambal pasien memejamkan
mata berusaha mengingat)
DM : ohh gitu ya bu, menurut ibu suaranya ada dimana ya bu ?
OS : ada.. dengar ja aku dulu ditelinga ni nah..
DM : ohh iya bu.. Kalau ibu tutup telinga apakah suara itu masih terdengar?
OS : iyaa.. masih..
DM : ohh iya ibu, kalau boleh tahu apakah suara itu hanya ibu saja yang dapat
mendengarkannya ?
OS : iyaa..
DM : apakah ibu mempercayai suara suara itu dan menuruti keinginannya?
Kemauan : Menurun
• Merawat diri pasien makan dan mandi 2x/hari tetapi kadang-kadang
harus disuruh. Pasien kadang tidak ada inisiatif. Tetapi pasien bisa makan
dan mandi sendiri.
• Fungsi pekerjaan selama 1 bulanan terkahir pasien sudah tidak bekerja.
Pasien kadang kadang tidak mengurus rumah (seperti memasak mencuci)
bahkan kadang pasien tidak keluar kamar hanya berbaring 1 harian dan
bisa tidak makan selama 1 harian tersebut.
• Fungsi sosial pasien dimana menjadi lebih pendiam, tidak banyak
bicara, lebih suka menyendiri dan murung bahkan kadang pasien tidak
keluar kamar hanya berbaring 1 harian dan bisa tidak makan selama 1
harian tersebut.
• Waktu luang kadang nonton tv (berita), 1 bulanan terkahir ini pasien
jadi sering keluar rumah pergi tanpa bilang sama orang rumah bisa pergi 1
hari 1 malam dan nanti tiba tiba pulang sendiri dan ini berlangsung 1
bulanan terkahir.
• Aktivitas sehari-hari kadang-kadang melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak mencuci bersih bersih rumah
Fungsi Intelektual
• Kemampuan berbahasa
Pasien berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengan aksen
dayak. Volume cukup, Intonasi cukup, artikulasi jelas,
perbendahaarn kata cukup, konten pembicaraan cukup tetapi harus
dipancing terlebih dahulu. Respon terhadap pertanyaan terkadang
lambat.
.
• Daya ingat
Long-term : baik (pasien masih ingat tanggal pernikahan)
Intermediet : baik (pasien ingat dengan siapa pasien ke RS)
Short-term : baik (pasien mengingat nama dokter muda)
Fungsi Intelektual
• Daya konsentrasi
Terganggu. Pasien hanya dapat menjawab pertanyaan
100-7= 93-7=86-7=… (lalu pasien terdiam dan
mengatakan tidak dapat menjawab)
• Visuospasial : kurang
Pasien tidak mampu menggambar bentuk geometri,
seperti segitiga dan persegi, hanya mampu menggambar
lingkaran.
Fungsi Intelektual
• Intelegensi dan daya informasi Baik
Pasien mengetahui siapa Presiden RI yang terpilih yaitu “Joko
Widodo”
• Pikiran Abstrak Baik
Pasien mampu membedakan antara buah jeruk dan buah apel.
• Pikiran Kreatif Menurun
(Sebelum sakit pasien dapat mengurus keperluan rumah seperti
bersih bersih memasak mencuci menyapu, setelah sakit 1 bulanan
terkahir ini pasien jadi lebih pendiam, tidak banyak bicara, lebih
suka menyendiri dan murung bahkan kadang pasien tidak keluar
kamar hanya berbaring 1 harian dan bisa tidak makan selama 1
harian tersebut.
• Kemampuan menolong diri. Terganggu.
Pasien tidak memiliki inisiatif. Untuk perawatan diri kadang
harus disuruh oleh suaminya.
Daya Nilai
Tilikan (Insight)
• Derajat I (pasien tidak menyadari bahwa dirinya
sedang sakit dan menyangkal bahwa dirinya sering
pergi keluar rumah ke hutan, tanpa pamit dan pulang
malam.
Taraf dapat dipercaya
• Dapat dipercaya (semua hal yg sudah ditanyakan ke
pasien dikonfirmasi kembali melalui aloanamnesis
dengan suami pasien dan didapatkan infoermasi yang
cukup tentang riwayat pasien.
Pemeriksaan Diagnosis Lebih Lanjut
TTV
• TD : 110/70 mmHg
• Nadi : 89 x/m
• RR : 20 x/m
• Suhu : 36,7 C
Pemeriksaan Status Internus
(Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan
(Pada pasien,terdapat hilangnya minat yaitu dalam kegiatan sehari-hari pasien hanya
berdiam diri dirumah, duduk menyendiri, murung dan baringan)
Formulasi Diagnostik
Pasien memenuhi kriteria penegakan diagnosis F.20.3 Skizofrenia Tak Terinci karena
ditemukan pada pasien yaitu :
• Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
• Tidak memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid, hebefrenik, atau
katatonik;
• Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca-skizofrenia.
Diagnosis Banding
• F20.4 Depresi Pasca Skizofrenia
• F32.0 Episode Depresi Ringan
Diagnosis Multi Aksial
Aksis I : F.20.3 Skizofrenia Tak Terinci
Aksis II : Z03.2 tidak ada Diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah dengan ”primary support
group” (keluarga)
Aksis V : GAF scale 50-41
Formulasi Etiologi
Faktor
faktor Predisposisi Faktor Presipitasi Perpetuasi
Etiologi
(kecenderungan) (mempercepat) (membuat selalu
ada)
Biologi - - -
Psikologi Pasien masih merasa curiga bahwa
suaminya berselingkuh dengan
wanita lain.