IDENTITAS PASIEN
Anak C
Jl. Permata
5 Febuari 2006
TK
IDENTITAS PASIEN
5 tahun
Kristen
Laki-laki
IDENTITAS
Kelahiran
Tempat Lahir Penolong Persalinan Cara Persalinan Penyulit Masa Gestasi : Rumah sakiit : Dokter : Spontan : Tidak Ada : Cukup Bulan (
Keadaan Bayi
Berat Badan Lahir Panjang Badan Lingkar Kepala Langsung Menangis Nilai Apgar Kelainan Bawaan : 3400 gr : 49 cm : Ibu Pasien Lupa : Ibu Pasien Lupa : Tidak ada
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 7 bulan
Berdiri : 10 bulan
Berjalan : 12 bulan
Berbicara : 13 bulan
RIWAYAT IMUNISASI
RIWAYAT MAKANAN
Umur (bulan) A.S.I/P.A.S.I Buah/biskuit Bubur susu Nasi tim
02 24 46 68 8 10 10 - 12
RIWAYAT MAKANAN
Jenis makanan Nasi/pengganti Sayur Daging Telur Ikan Tahu Tempe Susu (merk/takaran) Frekuensi dan jumlahnya 3 X/hari, piring 1 X/hari, 1 mangkok kecil 3 X/mgg, 1 potong 2 X/hari, 1 butir 2 X/mgg, ekor 2 X/hari 3 X/hari 1 gelas/hari, Bendera 123 sendok takar
Antropometri
Berat badan: 18 kg Tinggi badan: 111 cm - BB/BB P50 = 18/20 x 100% = 90 % - PB/PB P50 = 111/110 x 100% = 100 % - BB/BB(PB P50) = 18/18 x 100% = 100 %
Riwayat Penyakit
Keluhan utama:
Kejang
Keluhan tambahan:
kejang, seluruh tubuh, kelojotan, mata mendelik keatas, kejang berlangsung 5 menit. Setelah kejang pasien lemas dan setelah itu menangis. Kejang baru dialami pertama kali. Tidak berulang sejak dialami sampai masuk rumah sakit. Dan belum dilakukan tindakan apapun untuk kejang. Sejak 2 hari yang lalu pasien mengalami batuk yang tidak berdahak dan pilek, batuk dialami terus menerus. ingus encer, jernih, tidak berdarah, tidak berbau. Pasien juga mengalami demam yang terus-menerus, naik perlahanlahan. Pasien sudah diberi obat penurun panas namun panasnya tidak juga turun bahkan cenderung meningkat. Riwayat trauma tidak ada, tidak disertai mual dan muntah, BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang - Kesadaran: Komposmentis - Frekuensi nadi: 120 X/mnt (reguler, isi cukup, kuat angkat) - Frekuensi napas: 42 X/mnt (reguler, adekuat) - Suhu tubuh: 37,8 rC (aksila)
Pemeriksaan Fisis
Kepala - Bentuk dan ukuran: bulat, mesocephali - Rambut : hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut - Mata: pupil bulat, isokor, refleks cahaya +/+, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, - Telinga: Normotia/normotia, liang lapang/lapang, sekret -/-, membran timpani utuh
Pemeriksaan Fisis
- Hidung : bentuk biasa, liang sempit/sempit, mukosa hidung hiperemis, konka inferior hipertrofi, sekret +/+, septum deviasi tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak ada. - Mulut : mukosa bibir lembab, lidah tidak kotor, Gigi geligi baik - Tonsil : T2 T2 hiperemis - Faring : hiperemis - Leher : tidak ada pembesaran KGB
Pemeriksaan Fisis
Toraks Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi tidak ada. Palpasi : vokal fremitus kanan = kiri Perkusi : sonor kanan = kiri Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, ronki -/wheezing -/-, Bunyi jantung I II normal, gallop (-), murmur(-)
Pemeriksaan Fisis
c. Abdomen: - inspeksi: perut datar - auskultasi: bising usus (+) 3 x/menit - palpasi: lemas, hepar dan lien tidak teraba membesar, turgor cukup, nyeri tekan (-) - perkusi: timpani, nyeri ketok (-)
Pemeriksaan Fisis
Ekstremitas: akral hangat, sensibilitas baik, cap refill < 2 tonus otot baik Rangsang meningeal: - kaku kuduk : (-) - Brudzinsky I : (-) - Brudzinsky II : (-) - Kerniq : > 135 / > 135 - Laseq : > 70 / > 70 Reflek patologis : Babinsky : (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Darah tepi :
- LED: 25 mm/jam - Hb: 11,5 g/dl - Eri: 4,2 jt / L - Leu: 12.900 / L - Hit.jenis: -/-/3/77/19/1 - Tromb: 269.000/ L - Ht: 33%
Ringkasan
Pasien an. C, laki-laki, 5 thn Keluhan utama : kejang
seluruh tubuh, 5 menit. Tidak berulang kelojotan, mata mendelik keatas, Setelah kejang pasien menangis Kejang baru dialami pertama kali.
Riwayat trauma tidak ada, tidak disertai mual dan muntah, BAB
dan BAK tidak ada keluhan. Ada riwayat kejang pada ibu
Hidung
Mukosa Hidung Hiperemis Sekret +/+
Mulut
Tonsil T2-T2 Hiperemis Faring Hiperemis
Pemeriksaan Lab
LED 25 mm/jam (Cepat) Leukosit 12.900 QL
Diagnosis Kerja
Kejang Demam Sederhana Rhinotonsilofaringitis akut
Diagnosis Banding
Epilepsi Meningitis Enscephalitis Laringitis Sinusitis
Elektrolit
Lumbal Pungsi
Pemeriksaan Anjuran
Gula darah
EEG
Penatalaksanaan
Mengobati Penyebab
Antikonvulsan Antipiretik Antibiotik
Fase Akut
Profilaksis
Penatalaksanaan
Fase Akut Kejang Demam
Nilai ABC O2 Diazepam Rektal = 10 mg IV = 9 mg ( 2mg/menit, max. 20 mg ) Paracetamol 125 mg Kompres hangat
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
Mengobati penyebab
Amoxicillin 3x250 mg Obat kumur dengan disinfektan
Rhinotonsilofaringitis
Penatalaksanaan
Profilaksis Kejang Demam Sederhana
Profilaksis Intermiten
(peroral) Diazepam 3x30 mg (saat pasien demam > 39) Atau (perektal) 10 mg tiap 8 jam (saat pasien demam)
Paracetamol 4x125 mg
Penatalaksanaan
Fase akut Rawat inap Diet : Lunak IVFD : KAEN 3B 14 tetes/menit (makro) Mm/ :
Fenobarbital 2x90 mg (2 hari) dilanjutkan 2x45 mg (IV) Paracetamol 4x125 mg (po) Amoxicillin 3x250 mg (po) Hexetidine 2x15 ml (kumur 30 menit)
Penatalaksanaan
Obat pulang (profilaksis intermiten)
Diazepam rektal 10 mg Paracetamol 125 mg
Resep pulang
Resep R/ Diazepam supp 10 mg No. V S 3 dd 1 supp R/ Paracetamol syrup No. I s 4 dd 1 cth Pro : an. G Umur : 5 thn BB : 18 Kg
Terima Kasih