Anda di halaman 1dari 41

KEJANG DEMAM

SANTY SEPTINA
TINJAUAN PUSTAKA
definisi
epidemiologi
etiologi
PERUBAHAN KONSENTRASI ION :
patofisiologi
Manifestasi
klinis
Diagnosa Banding
No Kriteri Banding Kejang Epilepsi Meningitis
Demam Ensefalitis
1. Kejang Pencetusnya Tidak Salahsatu
demam berkaitan gejalanya
dengan demam
demam
2. Kelainan Otak (-) (+) (+)
3. Kejang berulang (+) (+) (+)
4. Penurunan (+) (-) (+)
kesadaran
Prognosis dan komplikasi
LAPORAN KASUS
• Seorang anak perempuan umur 1 tahun 9
bulan dirawat di Bangsal Anak RSUP Dr.
M.Djamil Padang tanggal 22 Oktober 2014
dengan :

Keluhan Utama : kejang pada 2 jam


sebelum masuk rumah sakit 
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Kelahiran
• Pasien anak tunggal
• lahir spontan, ditolong oleh dokter
• cukup bulan, berat badan lahir 2800 gram,
panjang badan 50 cm
• langsung menangis kuat
Riwayat Makanan dan Minuman

ASI : 0 bulan – 10 bulan


Susu formula : usia 8 bulan- sekarang
Makan biasa : 1 tahun- sekarang

Kesan makanan dan minuman :


kualitas dan kuantitas cukup
Riwayat Imunisasi :
• BCG : umur 1 bulan
• DPT : umur 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
• Polio : saat lahir, umur 2 bulan, 4 bulan, 6
bulan
• Hepatitis B: saat lahir, 2 bulan, 4 bulan, 6
bulan
• Campak : umur 9 bulan
• Kesan : imunisasi dasar lengkap
Riwayat Sosial Ekonomi
Riwayat Tumbuh Kembang
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 9 bulan
Berjalan : 10 bulan
Bicara : 11 bulan
Kesan : perkembangan fisik dan mental
normal
Riwayat Lingkungan dan
Perumahan
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : sakit sedang


Kesadaran : GCS 15, composmentis
Nadi : 104 x/menit, teraba kuat angkat,
teratur, pengisian cukup.
Nafas : 24 x/menit, cepat dan teratur Berat badan : 10 kg
Suhu : 38,2°C Tinggi badan : 85cm
Sianosis : tidak ada BB/U : 84%
Edema : tidak ada TB/U : 101%
Anemis : tidak ada BB/TB : 83%
Ikterus : tidak ada Status gizi : gizi kurang
Kulit : teraba hangat, turgor baik
Kelenjar getah bening : tidak ditemukan pembesaran KGB
Kepala : normocephal, bulat simetris, lingkar kepala
47 cm (normal menurut standar nellhaus), UUB belum
menutup, UUB datar.
Rambut : hitam, tidak mudah rontok
Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik
Telinga : tidak ditemukan kelainan
Hidung : nafas cuping hidung ada
Tenggorokan : tonsil T1-T1, tidak hiperemis,
faring tidak hiperemis
Gigi dan mulut : mukosa mulut basah
Leher : JVP 5-2 cmH2O, kaku kuduk tidak ada
Dada :
Paru : I : simetris kanan dan kiri, retraksi
epigastrium ada
Pa : fremitus normal kiri = kanan
Pe : sonor
Au : suara nafas vesikuler, ronkhi tidak ada, wheezing tidak
ada
Jantung : I : iktus kordis tidak terlihat
Pa : iktus kordis teraba 1 jari medial
LMCS RIC V
Pe : batas jantung atas RIC II, Kiri LSD,
kanan ictus
Au : irama regular, bising tidak ada
Abdomen : I : distensi tidak ada
Pa : hepar dan lien tidak teraba
Pe : timpani
Au : bising usus (+) normal
Punggung : tidak ditemukan kelainan
Alat kelamin : status pubertas A1M1P1
Anus : colok dubur tidak dilakukan
Anggot gerak : akral hangat, perfusi baik, CRT <
2 detik
Refkeks fisiologis +/+ normal
Refleks Patologis : babinsky -/-
Chaddok -/-
Gordon-/-
Opeinheim -/-
Scaffer -/-
Tanda Rangsangan Meningeal: brudzunsky I (-)
Brudzunsky II (-)
Kernig Sign (-)
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Darah Rutin :
Hb : 11 mg/dl
Leukosit : 9.500/mm3
Diff.Count :
0/0/5/32/60/3
PEMERIKSAAN ANJURAN
WORKING DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI
• Makanan biasa 1000 kkal
• Parasetamol 4x100 mg
• Diazepam 3x1,2 mg
FOLLOW UP
23 Oktober 2014
S/ kejang tidak ada
Demam ada
Batuk dan pilek tidak ada
BAK ada, BAB tidak ada
O/ Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : GCS 15
Nadi : 112 x/menit
Nafas : 38 x/menit
Suhu : 38,2oC
BB : 10 kg
Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Cor : irama regular, bising tidak ada
Pulmo : vesikuler, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada
Abdomen : distensi tidak ada, bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2 detik
Refkeks fisiologis +/+ normal
Refleks Patologis : babinsky -/-
Chaddok -/-
Gordon-/-
Opeinheim -/-
Scaffer -/-
Tanda Rangsangan Meningeal: brudzunsky I (-)
Brudzunsky II (-)
Kernig Sign (-)
A/ Makanan biasa 1000 kkal
Parasetamol 4x100 mg
Diazepam 3x1,2 mg
 
P/ lumbal pungsi
Pemeriksaan elektrolit
DISKUSI
Penegakan diagnosis kejang demam simpleks
dilakukan berdasarkan anamnesis, PF dan
pemeriksaan penunjang. Dari anamnesis:
pasien mengalami kejang saat demam
sebanyak 1 kali dalam waktu 24 jam, dengan
lama sekitar 5 menit. Kejang bersifat umum.
Selama dan setelah kejang pasien tetap sadar.
Hal ini sesuai dengan kriteria diagnosis kejang
demam simpleks. Pasien juga tidak
mempunyai riwayat kejang pada saat tidak
demam, untuk menyingkirkan diagnosis
epilepsi
Dari pemeriksaam fisik didapatkan tidak
adanya kaku kuduk, rangsang meningeal,
refleks patologis menunjukkan penyebab
kejang demam pada pasien tidak disebabkan
oleh proses intrakranial walaupun hal ini
harus dipastikan lebih lanjut dengan
pemeriksaan pungsi lumbal. Dari
pemeriksaan penunjang darah rutin
didapatkan hasil Hb 11 mg/dl, leukosit
9.500/mm3, diff.Count : 0/0/5/32/60/3.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai