Oleh :
Devita Sari
Pembimbing :
dr. Azizah Retno K., Sp. A.
• Nama : An. AN
• Umur : 4 tahun 7 bulan
• Jenis Kelamin : Laki laki
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Alamat : Terboyo kulon
• Bangsal : Baitun Nisa I
• Masuk RS : 6 Juni 2018
IDENTITAS ORANGTUA PASIEN
• Nama Ayah : Tn. S
• Umur : 35 tahun
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Pendidikan : SMA
•
• Nama Ibu : Ny. S
• Umur : 35 tahun
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMA
• Alloanamnesis dengan ibu
penderita dilakukan pada
tanggal 6 Juni 2018 pukul
15.00 WIB di ruang Nisa I dan
didukung dengan catatan
medis.
• Keluhan tambahan : Kepala
pusing, mudah letih, badan
lemes, keluar keringat dingin,
mual, dan nafsu makan
menurun.
KELUHAN UTAMA ???
tampak pucat
KELUHAN TAMBAHAN
???
•Kepala pusing
•Letih
•badan lemes
•keluar keringat dingin
•Mual
•nafsu makan menurun.
Riwayat Penyakit
Sekarang
RPS
3 hari sebelum masuk rumah sakit, ibu
pasien menyampaikan bahwa anaknya
tampak pucat. Keluhan pucat paling nampak
pada muka, telapak tangan, kemudian pasien
sering mengeluh kepala pusing dan mudah
letih saat bermain bersama adiknya.
Sekitar ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit,
pasien tampak lemes dan keluar keringat dingin
pada telapak kaki dan tangannya. Nafsu makan
pasien juga menurun karena pasien merasa
mual dan perut terasa semakin membesar.
Keluhan pasien menyebabkan pasien tidak
mampu bersekolah dan bermain.
Menurut ibu pasien hal ini biasa terjadi jika
pasien terlambat untuk melakukan transfusi
darah yang harus dilakukan pasien secara
rutin tiap bulan.
Riwayat Penyakit Dahulu
RPD
Sebelumnya pasien sering mengalami batuk,
pilek, sesak dan nampak pucat ketika berusia 6
bulan. Setelah menjalani pemeriksaan fisik dan
laboratorium dokter menyatakan bahwa
penderita mengidap penyakit talasemia. Karena
penyakitnya tersebut penderita kemudian
disarankan untuk menjalani transfusi darah
setiap bulan.
Riwayat tranfusi yang telah pasien terima >
20 kali. Frekuensi transfusi mengalami
peningkatan. Saat pertama kali terdiagnosa,
pasien mendapat tranfusi setiap 6 bulan
sekali, 3 bulan sekali, kemudian 1 bulan
sekali hingga saat ini.
• Riwayat penyakit hati kronis seperti
hepatitis (sakit kuning) disangkal.
• Riwayat trauma disangkal
• Riwayat keganasan disangkal.
• Riwayat alergi dan asma disangkal.
RIWAYAT
PENYAKIT
KELUARGA
• Tidak ada anggota keluarga pasien baik dari ibu dan ayahnya yang sakit
seperti pasien alami.
neonatus aterm,
vigorous baby, lahir
spontan
RIWAYAT PEMELIHARAAN PRENATAL
Kepala : Normocephale.
Wajah : Bentuk wajah simetris dan
pucat, mongoloid face (-),penjolan
dahi (<+), pipi menonjol (+).
Rambut : Rambut hitam terdistribusi
merata dan tidak mudah dicabut.
Mata : konjungtiva anemis (+/+),
oedem palpebra (-/-), sklera ikterik
(+/+)
• Hidung : Epistaksis (-/-), nafas cuping
hidung (-/-)
Kesan : Hepatosplenomegaly
EKSTREMITAS
/uL
Di Indonesia merupakan
penyakit terbanyak
diantara golongan anemia
hemolitik
ETIOLOGI THALASEMIA
Inherited
Delesi Mutasi
Genetik Genetik
ETIOLOGI
PATOGENESIS
Genotip Jumlah gen α Presentasi
Klinis
αα/αα 4 Normal
-α/αα 3 Silent carrier
--/αα atau – 2 Trait thal-α
α/-α
--/-α 1 Penyakit Hb H
--/-- 0 Hydrops
fetalis
KLASIFIKASI
Carrier
Trait-thal
Thalasemia
α Hb H
disease
Hidrops
Klasifikasi fetalis
Minor
Thalasemia
Intermediet
β
Mayor
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
GEJALA THALASEMIA MINOR
• Penderita yang menderita thalasemia minor,
hanya sebagai carrier dan hanya
menunjukkan gejala-gejala yang ringan.
GEJALA THALASEMIA MAYOR
• Gejala mulai timbul pada saat bayi berumur 3-
6 bulan pucat, anemis, kurus,
hepatosplenomegali, ikterus ringan.
• Gang. Pada tulang facies cooley
• Rotgen tulang tengkorak hair on end
appearance
• Gang. Pertumbuhan (kerdil)
• Gejala iron overload gonadal failure, sirosis
hati
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang:
• Darah RUTIN
• MCV, MCH, MCHC
• Morfologi darah merah
• Elektroforesis hemoglobin (HbA, HbA2, HbF)
• Besi serum, TIBC, feritin serum
• Indirect coomb’s test dan Direct coomb’s test
• Hitung jumlah retikulosit
• Pemeriksaan sumsum tulang
• Pemeriksaan roentgen
PEMERIKSAAN DARAH
Darah rutin
Kadar hemoglobin menurun. Bila terjadi
hipersplenisme akan terjadi penurunan dari
jumlah trombosit.
Retikulosit
Hitung retikulosit meningkat antara 2-8 %.
Gambaran darah tepi
Anemia pada thalassemia mayor mempunyai sifat
mikrositik hipokrom. Pada gambaran sediaan darah
tepi akan ditemukan retikulosit, poikilositosis(tear
drops sel),anisositosis dan target sel.
Serum Iron & Total Iron Binding Capacity
Kedua pemeriksaan ini dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan anemia terjadi
karena defisiensi besi. Pada anemia defisiensi
besi SI akan menurun, sedangkan TIBC akan
meningkat.
LFT (Liver Fungtion Test)
Kadar unconjugated bilirubin akan meningkat sampai
2-4 mg%. bila angka tersebut sudah terlampaui maka
harus dipikir adanya kemungkinan hepatitis, obstruksi
batu empedu dan cholangitis. Serum SGOT dan SGPT
akan meningkat dan menandakan adanya kerusakan
hepar, akibat dari kerusakan ini akan berakibat juga
terjadi kelainan dalam faktor pembekuan darah.
Elektroforesis Hb
• Diagnosis definitif ditegakkan dengan
pemeriksaan eleltroforesis hemoglobin.
Pemeriksaan ini tidak hanya ditujukan pada
penderita thalassemia saja, namun juga pada
orang tua, dan saudara sekandung jika ada.
Pemeriksaan ini untuk melihat jenis
hemoglobin dan kadar Hb A2.
• Petunjuk adanya thalassemia α adalah
ditemukannya Hb Barts dan Hb H.
• Pada thalassemia β kadar Hb F bervariasi
antara 10-90%, sedangkan dalam keadaan
normal kadarnya tidak melebihi 1%.
Pemeriksaan Sumsum Tulang
Pada sumsum tulang akan tampak suatu
proses eritropoesis yang sangat aktif sekali.
Ratio rata-rata antara eritroid dan mieloid
adalah 10 : 8. pada keadaan normal biasanya
nilai perbandingannya 10 : 3.
Pemeriksaan Rontgen
Bila tidak mendapat tranfusi dijumpai osteopeni, resorbsi tulang
meningkat, mineralisasi berkurang, dan dapat diperbaiki dengan
pemberian tranfusi darah secara berkala. Apabila tranfusi tidak
optimal terjadi ekspansi rongga sumsum dan penipisan dari
korteknya. Trabekulasi memberi gambaran mozaik pada tulang.
Tulang terngkorak memberikan gambaran yang khas, disebut
dengan “hair on end” yaitu menyerupai rambut berdiri potongan
pendek pada anak besar.
Hair on end Trabekula tulang jelas
PENATALAKSANAAN
• Transfusi : untuk mempertahankan kadar hb di
atas 10 g/dl. Transfusi PRC (packed red
cell)dengan dosis 3 ml/kg BB untuk setiap
kenaikan Hb 1 g/dl.
• Sirosis hati