Anda di halaman 1dari 27

APLIKASI TEORI DAN KONSEP MODEL KEPERAWATAN

JEAN WATSON PADA KASUS DENGAN GANGGUAN


SISTEM NEUROLOGIS : STROKE NON HAEMORAGIC

(Disusun sebagai Tugas pada Mata Kuliah Sains Keperawatan)

DI SUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

Aniska Indah Fari

PROGRAM MAGISTER KEPERTAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dimana atas rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyusun makalah yang mengangkat tentang Teori dan
Konsep Model Keperawatan menurut Jean Watson pada Kasus dengan Gangguan
Sistem Neurologis : Stroke Non Haemoragic.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentu saja penulis mengalami banyak
permasalahan. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan telah
membimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini kepada:
1. Dr. Tri Kurniati, SKp, M.Kep selaku Ketua Program Studi Magister
Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
2. Dr. Ennie Novitasari, S.Kep.,M.Kep selaku dosen pengajar mata ajar sains
dalam keperawatan
3. Rekan rekan mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan
dukungan dalam penyelesaian makalah ini
.Penulis menyadari makalah ini masih belum sempurna, maka dari itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih apabila ada kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat dapat bermanfaat bagi kita semua
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Jakarta, Oktober 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI.... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .. 1
1. Data Biografi Jean Watson .......................................................................... 2
2. Prestasi yang diraih Jean Watson ................................................................ 5
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 6
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 6
D. Manfatat Penulisan ........................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Konsep Keperawatan ........................................................................................ 8
B. Teori dan Model Keperawatan menurut Jean Watson ................................. 8
1. Konsep Caring ............................................................................................. 8
2. Konsep Caring menurut Jean Watson ......................................................... 9
3. Faktor Karatif menurut Jean Watson .......................................................... 10
4. Asumsi Dasar Science of Caring ................................................................. 14
C. Pandangan Paradigma keperawatan Menurut Jean Watson

BAB III APLIKASI KONSEP MODEL


A. Analisa Kasus / Permasalahan .......................................................................... 16
B. Aplikasi Kasus terhadap Teori menurut Jean Watson ..................................... 17

BAB IV KEKUATAN DAN KELEMAHAN


A. Kekuatan .......................................................................................................... 22
B. Kelemahan ........................................................................................................ 22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ....................................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA . 24

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut untuk
semakin baik, berkualitas dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Begitu pula
halnya dengan pelayanan kesehatan. Masyarakat mengharapkan kualitas dalam
pelayanan yang semakin baik. Kualitas pelayanan keperawatan sangat
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor
penentu citra institusi pelayanan kesehatan (rumah sakit) dimata masyarakat. Hal
ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi dengan jumlah
terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan,
kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator mutu layanan
keperawatan adalah kepuasan klien ketika mendapatkan pelayanan dari perawat
sehingga perilaku caring seorang perawat dapat menjadi jaminan apakah layanan
perawatan bermutu atau tidak sehingga dengan mengetahui bagaimana caring
yang sebenarnya, maka diharapkan perawat mampu melakukan pelayanan secara
totalitas terhadap kliennya.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut dapat mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan yang memungkinkan perawat mampu
mengaplikasikan ilmu dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat. Model
konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat bekerja.
Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan serta ikut
menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara
keseluruhan jumlahnya sangat mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana
keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan
kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif, dan
advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk
pelayanan profesional yang sesuai dengan standar dengan memperhatikan kaidah,
etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat
dengan baik.

4
1. Biografi Jeans Watson
Margaret Jean Harman Watson,PhD,RN,AHN-BC,FAAN adalah anak
bungsu dari delapan bersaudara yang dilahirkan pada tanggal 21 Juli 1940
dan dibesarkan di sebuah kota kecil bernama Wetch Virginia Barat di
Wilayah Pengunungan Appalachian yang dikelilingi oleh lingkungan
keluarga besar. Jean Watson menyelesaikan sekolah menengah atas di
Virginia Barat dan kemudian melajutkan untuk menempuh pendidikan di
Lewis Gale School of Nursing di Roanake Virginia. Pada tahun 1961 setelah
lulus, Jean Watson menikah dengan Dauglas dan setelah menikah ia pindah
ke Negara bagian asalnya yaitu Colorado. Kemudian Jean Watson kembali
melanjutkan pendidikan keperawatan di University Of Colarado dan lulus
dari Program Sarjana Keperawatan pada tahun 1964. Di kampus Ilmu
Kesehatan Boulder, Jean Watson kembali melanjutkan pendidikan dan
memperoleh Gelar Master dari Program Keperawatan Jiwa pada tahun 1966
bahkan setelah itu ia melanjutkan kembali pendidikan di Sekolah Pasca
Sarjana Kampus Boulder dengan memperoleh Gelar Doktor dibidang
Psikologi Pendidikan dan Konseling pada tahun 1973. Setelah selesai
menempuh pendidikan dan memperoleh Gelar Doktor, Jean Watson
bergabung di Fakultas Keperawatan, University Of Colorado Health Sciences
Center di Denver dengan mengabdikan dirinya baik di fakultas maupun di
bagian administrasi. Pada tahun 1980 untuk pertama kalinya di negaranya
Jean Watson bersama dengan teman-temannya mendirikan Pusat Human
Caring di University Of Colorado yang berpusat pada kajian multidisiplin
yang berkomitmen menerapkan ilmu tentang Human Caring yang bertujuan
untuk kepentingan praktik klinis, beasiswa, administrasi dan kepemimpinan.
Jean Watson bersama dengan teman-temannya sangat memberikan dukungan
terhadap kegiatan kegiatan klinis, pendidikan, beasiswa dan proyek yang
terkait dengan Human Caring bahkan kegiatan ini melibatkan para pakar di
tingkat nasional dan internasional serta memiliki relasi kolega di seluruh
dunia seperti Australia, Brasil, Kanada, Korea, Jepang, Selandia Baru,
Inggris, Skandinavia, Thailand dan Venezuela. Kegiatan ini pun berlanjut
dengan diadakannya program sertifikasi internasional tentang Caring

5
Healing di University Of Colorado dengan menawarkan pendidikan khusus
tentang teori yang dikembangkannya kepada mahasiswa doktor.
Jean Watson memiliki jabatan sebagai ketua dan wakil dekan dari
Program Sarjana University Of Colorado School Of Nursing dengan
terlibatnya ia pada perencanaan dan penerapan serta menjadi koordinator dan
direktur program doktor pada tahun 1978 1981. Pada tahun 1983 1990
Jean Watson menjadi Dekan University Of Colorado School Of Nursing dan
Direktur Pelayanan Keperawatan di University Hospital. Selama masa
jabatannya, Jean Watson mengembangkan kurikulum pascasarjana terkait
dengan Human Caring, kesehatan dan penyembuhan yang menjadikannya
Doktor Keperawatan. Pada tahun 2005 Jean Watson dikenal sebagai Gelar
Doctor Of Nursing Practice. Sepanjang karirnya Jean Watson aktif dalam
berbagai kegiatan program komunitas misalnya sebagai pendiri dan Dewan
Boulder County Hospice serta berbagai kolaborasi dengan area fasilitas
kesehatan lainnya. Pada tahun 1992 Universty Of Colorado School Of
Nursing menganugerahkan Gelar Profesor Keperawatan kepada Jean Watson,
selain itu ia juga mendapatkan enam gelar doktor keperawatan dari tiga
universitas di Amerika Serikat (AS) dan tiga lainnya didapatkan dari
Goteborg University di Swedia, Luton University di London dan University
Of Montreal di Quebec Canada. Pada tahun 1993 Jean Watson menerima
penghargaan dari Martha E Rogers melalui Liga Nasional Keperawatan /
National League For Nursing (NLM) atas kontribusi yang signifikan untuk
memajukan ilmu keperawatan dan kesehatan. Pada tahun 1997 maka National
League For Nursing kembali menganugerahkan penghargaan seumur hidup
kepada Jean Watson sebagai seorang perawat holistik. Pada tahun 1998 Jean
Watson kembali mendapatkan gelar kehormatan sebagai seorang Ilmuwan
Keperawatan dari New York University dan pada tahun berikutnya ia kembali
menerima penghargaan Fetzer Institues National Norman Cousins atas
komitmennya dalam mengembangkan, memelihara dan memperkuat praktik
keperawatan yang berpusat pada hubungan manusia. Pada tahun 1999 Jean
Watson menjadi Ketua Ilmu Caring Murchison Scoville yang pertama dan
hingga saat ini ia menjadi profesor kehormatan.
Selain itu, Jean Watson juga merupakan seorang pengajar kehormatan di
beberapa universitas di Amerika Serikat (AS) termasuk di wilayah Boston

6
College, Catholic University, Adelphi University, Columbia University
Teachers College, State University of New York dan di beberapa Universitas
serta pertemuan ilmiah diluar dari negara Amerika Serikat. Jean Watson juga
banyak terlibat pada berbagai proyek international bahkan mendapatkan
banyak undangan dari berbagai negara seperti New Zealand, India, Thailand,
Taiwan, Israel, Japan, Venezuela dan Korea. Jean Watson telah menulis buku
sebanyak sebelas buah dan enam buah ditulis secara bersama-sama bahkan
terdapat beberapa artikel pada jurnal keperawatan. Publikasi berikutnya
mencerminkan evolusi teori caring dari gagasan mengenai filosofi dan ilmu
caring.
Buku pertama yang ditulis oleh Jean Watson yaitu Nursing The
Philosphy and Science of Caring yang dikembangkan dari catatan yang
diajarkannya pada mahasiswa sarjana di University Of Colorado yang dicetak
ulang dan diterjemahkan ke bahasa Korea dan Perancis pada tahun 1985.
Dengan adanya 11 faktor kuratif Yalom yang menstimulasi pemikiran Jean
Watson tentang 10 faktor kuratif sebagai kerangka kerja yang berpusat pada
keperawatan yang dijadikan sebagai ideal moral. Karya awal Jean Watson
adalah menggambarkan mengenai 10 faktor karatif yang akhirnya
berkembang menjadi konsep Caritas yang mengubungkan antara caring
dan cinta secara eksplisit.
Buku kedua yang ditulis oleh Jean Watson yaitu Nursing Human Science
and Human Care A Theory of Nursing yang diterbikan pada tahun 1985
dan dicetak ulang pada tahun 1988 dan 1999 dan telah diterjemahkan ke
bahasa Cina, Jerman, Jepang, Korea, Swedia, Norwegia serta Denmark. Buku
kedua yang diterbitkan oleh Jean Watson berisi tentang pemikirannya
mengenai masalah konseptual dan filosofis pada keperawatan. Buku ketiga
Jean Watson berjudul Postmodern Nursing and Beyond (1999) telah
diterjemahkan ke dalam Bahasa Portugis dan Jepang yang berisikan tentang
model untuk membawa praktik keperawatan ke abad 21 terkait dengan
adanya dua peristiwa pribadi yang mempengaruhi tulisannya yaitu pada tahun
1997 ia mengalami kecelakaan sehingga kehilangan mata kirinya dan pada
tahun 1998 suaminya meninggal dunia. Setelah terjadinya kejadian tersebut
maka Jean Watson berusaha untuk memadukan luka yang dialami dengan
kehidupan dan pekerjaan. Salah satu dari anugerah yang dapat dipelajari dari

7
kejadian tersebut yaitu suatu kehormaan untuk mengalami dan menerima
sendiri teori yang saya kembangkan melalui perawatan yang diberikan oleh
suaminya, teman dan sejawat perawat yang dicintainya. Buku keempat
berjudul Instruments for Assessing and Measuring Caring in Nursing and
Health Sciences (2000) yang merupakan kumpulan dari 21 instrumen untuk
mengkaji dan mengukur caring serta menerima penghargaan sebagai Buku
Tahun ini dari American Journal of Nursing.
Buku kelima yang diterbitkan oleh Jean Watson mendapat penghargaan
buku Tahun 2005 dari American Jounal of Nursing yang berjudul Caring
Science as Sacred Science yang berisikan tentang menggambarkan perjalanan
pribadinya untuk meningkatkan pemahaman tentang ilmu caring, praktik
spritual, konsep dan praktik keperawatan serta caring-healing. Ia menerbitkan
buku ini dengan tujuan untuk membawa pembaca melalui pengalaman yang
mampu memicu pemikiran dan kesakralan keperawatan dengan menekankan
pada refleksi diri yang dalam serta pertumbuhan pribadi, ilmu komunikasi,
penggunaan pertumbuhan transpersonal-diri dan perhatian pada ilmu caring
maupun healing melalui sikap memaafkan, bersyukur dan pasrah. Adapun
beberapa buku terbaru yang telah diterbikan oleh Jean Watson yaitu Measure
Caring ; International Research on Caritas as Healing pada tahun 2011,
Creating a Caring Science Curriculum, dan Human Caring Science ; A
Theory of Nursing tahun 2012.

2. Prestasi yang diraih Jean Watson


a. Pada tahun 1983 1990 Jean Watson menjadi Dekan University Of
Colorado School Of Nursing dan Direktur Pelayanan Keperawatan di
University Hospital.
b. Pada tahun 1992 Universty Of Colorado School Of Nursing
menganugerahkan Gelar Profesor Keperawatan kepada Jean Watson,
c. Jean Watson juga mendapatkan enam gelar doktor keperawatan dari tiga
universitas di Amerika Serikat (AS) dan tiga lainnya didapatkan dari
Goteborg University di Swedia, Luton University di London dan
University Of Montreal di Quebec Canada.
d. Pada tahun 1993 Jean Watson menerima penghargaan dari Martha E
Rogers melalui Liga Nasional Keperawatan / National League For

8
Nursing (NLM) atas kontribusi yang signifikan untuk memajukan ilmu
keperawatan dan kesehatan.
e. Pada tahun 1997 maka National League For Nursing kembali
menganugerahkan penghargaan seumur hidup kepada Jean Watson
sebagai seorang perawat holistik.
f. Pada tahun 1998 Jean Watson kembali mendapatkan gelar kehormatan
sebagai seorang Ilmuwan Keperawatan dari New York University
g. Pada tahun 1999 kembali menerima penghargaan Fetzer Institues
National Norman Cousins atas komitmennya dalam mengembangkan,
memelihara dan memperkuat praktik keperawatan yang berpusat pada
hubungan manusia.
h. Pada tahun 1999 Jean Watson menjadi Ketua Ilmu Caring Murchison
Scoville yang pertama dan hingga saat ini ia menjadi profesor
kehormatan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Biografi seorang Jean Watson?
2. Apa Teori Dan Model Keperawatan yang dikemukakan oleh Jean Watson?
3. Bagaimana Padangan Paradigma Keperawatan menurut Jean Watson ?
4. Bagaimana penerapan teori yang dikemukakan oleh Jean Watson dengan
aplikasi keperawatan ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mampu memahami Teori dan Konsep Model Keperawatan menurut Jean
Watson
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui biografi Jean Watson
b. Mampu memahami Model Konsep Keperawatan dan Teori Jean Watson
c. Mampu mengaplikasikan Teori Model Keperawatan Jean Watson dalam
proses keperawatan
d. Mampu menganalisa kelebihan dan kekurangan dari Model Keperawatan

9
D. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk saya pribadi
sebagai penulisnya dan bermanfaat sebagai media informasi maupun sarana
belajar untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi yang membacanya.

10
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keperawatan
Keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio psiko sosio spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada
individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.
Watson mendefinisikan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan,
mengembangkan klien pada kondisi sehatnya, dan mencegah kesakitan (Azis
Alimul Hidayat, 2004)
Teori Keperawatan merupakan usaha untuk menyusun suatu model konsep
dalam keperawatan sehingga model keperawatan ini mengandung arti aplikasi
dari struktur keperawatan itu sendiri, yang memungkinkan perawat untuk
menerapkan cara mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang
perawat.
Model konsep keperawatan ini digunakan untuk menentukan model praktek
keperawatan, mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung
komponen dasar seperti adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah
model.

B. Teori dan Model Keperawatan menurut Jean Watson


1. Konsep Caring
Caring adalah fenomena universal yang mempengaruhi cara perawat
berfikir, merasa, dan mempunyai pengaruh dengan sesama. Caring
memfasilitasi kemampuan perawat untuk mengenali klien, membuat
perawat mengetahui masalah klien dan mencari serta melaksanakan
solusinya. Caring sebagai bentuk dasar dari praktek keperawatan dan juga
sebagai struktur mempunyai implikasi praktis untuk mengubah praktek
keperawatan (Potter & Perry, 2005)

11
Caring menurut Watson merupakan sentral praktek keperawatan karena
caring merupakan suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat
bekerja untuk lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap klien.

2. Konsep Caring menurut Jean Watson


Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah
Human Science and Human Care. Watson percaya bahwa fokus utama
dalam keperawatan adalah pada faktor care / perhatian pada perawatan yang
berasal dari humanistic perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu
pengetahuan. Teori Jean Watson ini merupakan salah satu dari kebutuhan
manusia dalam merawat klien. Jean Watson dalam memahami konsep
keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat
manusia dan tolak ukur pandangan Watson didasari pada unsur teori
kemanusiaan.
Caring Science merupakan suatu orientasi human science dan
kemanusiaan terhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring.
Caring science meliputi seni dan kemanusiaan. Jean Watson (1999)
menggambarkan tentang Hubungan Transpersonal Caring yang dijadikan
sebagai landasan dari teorinya karena ia mengakui bahwa kesatuan dalam
hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam lingkaran caring yang
konsentrik dari individu, pada orang lain, pada masyarakat, pada dunia,
pada planet bumi, pada alam semesta. Hubungan manusia yang bersifat
caring sehingga dapat bersatu dengan orang lain dengan cara menghargai
sesorang.
Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari
sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual
karena menurut Jean Watson bahwa caring adalah ideal moral dari
keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat
ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
kekuatan dari dalam diri serta intuitif. Caring sebagai esensi dari
keperawatan berarti adanya pertanggungjawaban hubungan antara perawat
dan klien, dimana perawat membantu partisipsi klien serta membantu klien
dalam memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Watson

12
memberikan penekanan aspek kualitas interpersonal dan transpersonal yang
meliputi empati, keselarasan dan kehangatan.
Konsep utama dari Teori human caring yang dikembangkan oleh
Watson mencakup 10 (sepuluh) faktor karatif dan penyembuhan
transpersonal serta hubungan caring transpersonal. Ia mengembangkan
faktor karatif sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan
focus terhadap fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah
factors berpengaruh terhadap sensibilitasnya di masa kini, maka ia
menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai dengan evolusi teorinya dan
arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah clinical caritas dan
caritas processes yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan
mendekati arah perkembangan teorinya, sehingga dengan berkembangnya
konsep faktor karatif dengan sudut pandang, gagasan dan nilai yang lebih
maka dapat menyiratkan pemaknaan secara lebih terbuka.
Tujuan dari teori praktik keperawatan yang dikembangkan oleh Jean
Watson adalah untuk memperlakukan klien melalui penggunaan faktor
karatif yang berlandaskan pada aspek spiritual transpersonal interpersonal
karena fokus dari tindakan adalah pada intervensi yang diberikan kepada
klien dengan memberikan respon bahwa klien sebagai individu yang unik,
mempersiapkan perasaannya dan mampu mengenali keunikan orang lain. Di
samping itu juga dapat memberikan bantuan yang membuat klien mencapai
dan mempertahankan kesehatan atau meninggal secara tenang. Evaluasinya
adalah kemampuan klien untuk membina hubungan interpersonal-
transpersonal yang harmonis, dinamik dan positif.

3. Faktor Karatif menurut Teori Jean Watson


Adapun 10 (sepuluh) faktor karatif yang menjadi fokus dari teori Jean
Watson adalah sebagai berikut :
a. Membentuk Sistem Nilai Humanistik Alturistik (Humanistic-Altruistic
System Values)
Pembentukan sistem nilai humanistic dan altruistic dari dalam diri
seseorang dapat dinilai pada usia dini. Dimana nilai-nilai ini didapatkan
dari orang tua dan dapat juga dipengaruhi oleh perawat pendidik.
Sistem nilai humanistic altruistic ditingkatkan melalui pengalaman

13
hidup seseorang, proses pembelajaran dan paparan terhadap nilai-nilai
kemanusiaan.
b. Membangkitkan Keyakinan Harapan (Faith and Hope)
Merupakan hal yang dapat dipadukan dengan nilai humanistik dan
alturistik karena sangat penting dalam caratif dan curatif. Perawat dapat
membantu dalam mewujudkan keperawatan secara holistik dan
kesehatan yang positif, sehingga dapat mengembangkan hubungan
antara perawat dan klien secara efektif serta meningkatkan kesembuhan
dan kesejahteraan klien.
c. Menanamkan Kepekaan Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain
(Sensitivity to self and others)
Menyadari perasaan diri baik dari segi perawat maupun klien
karena pikiran dan emosi seseorang adalah jendela jiwa yang dapat
mengarahkan seseorang menuju aktualisasi dirinya, sehingga perawat
dapat dengan menggunakan kepekaan dan perasaannya menjadi lebih
tulus dan ikhlas kepada orang lain.
d. Mengembangkan Hubungan Saling Membantu dan Rasa Percaya
Sebuah hubungan yang saling membantu dan saling percaya
digambarkan sebagai hubungan yang memfasilitasi untuk penerimaan
perasaan positif dan negatif yang termasuk dalam hal ini yaitu
kejujuran, empati, kehangatan dan komunikasi efektif untuk
mewujudkan hubungan caring transpersonal.
e. Meningkatkan dan Menerima Ungkapan Perasaan Postif maupun
Negatif
Perawat harus dapat menerima perasaan orang lain serta memahami
perilaku klien dan mendengarkan segala keluhan klien. Perawat juga
harus siap untuk perasaan negatif, berbagi perasaan duka cita, cinta, dan
kesedihan yang merupakan pengalaman yang penuh resiko sehingga
perawat harus memiliki pemahaman intelektual dan emosional dari
setiap situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
f. Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Secara Sistematis Untuk
Pengambilan Keputusan (Creative problem-solving caring process)
Perawat merupakan sesorang yang terlibat pada proses keperawatan
secara sistematis, memecahkan masalah secara ilmiah dalam

14
keperawatan serta menghapus citra perawat sebagai pembantu dokter
dimana perawat melakukan proses keperawatan dalam
menyelenggarakan pelayanan yang berfokus kepada klien.
g. Meningkatkan Pengajaran dan Pembelajaran Interpersonal
(Interpersonal teaching learning)
Faktor ini merupakan konsep yang penting dalam keperawatan
untuk membedakan caring dan curing, melalui proses pengajaran dan
pembelajaran interpersonal maka perawat dapat memberikan informasi
kepada klien dan perawat juga memfasilitasi proses ini dengan
memberikan pendidikan kesehatan sehingga klien akan dapat
bertanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan dan kesehatan
dirinya.
h. Menyediakan Lingkungan Psikologis, Fisik, Sosial Budaya dan
Spiritual yang Mendukung, Melindungi dan Memperbaiki
Perawat harus menyadari bahwa lingkungan internal dan eksternal
sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kondisi penyakit. Konsep
yang relevan dengan lingkungan internal yaitu kesejahteraan jiwa dan
spiritual serta keyakinan sosial budaya seorang individu sedangkan
lingkungan eksternal yaitu kenyamanan, privasi, keamanan dan
kebersihan lingkungan. Sehingga perawata dapat menciptakan
kenyamanan, kepercayaan dan kedamaian pada klien.
i. Membantu Pemenuhan Kebutuhan Manusia (Human needs assistance)
Perawat menyadari dan ikut membantu dalam memenuhi
kebutuhan dasar klien meliputi kebutuhan biofisik, psikofisik, dan
interpersonal klien. Klien harus dapat memenihi kebutuhan yang dasar
sebelum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya
sehingga perawat harus melakukannya dengan sepenuh hati.
j. Mengizinkan Kekuatan Eksistensial Dan Fenomologis
Fenomenologi menggambarkan suatu situasi yang membantu orang
untuk memahami suatu fenomena, sedangkan psikologi eksistensial
merupakan suatu ilmu manusia yang menggunakan analisis
fenomenologi. Faktor ini memberikan pengalaman yang dapat memicu
pemikiran agar dapat memahami diri sendiri dan orang lain.

15
Jean Watson percaya bahwa perawat memiliki tanggung jawab untuk
melakukan untuk melakukan lebih dari 10 faktor karatif sehingga klien
dalam area promosi kesehatan melalui tindakan preventif. Tujuan ini dapat
dicapai dengan mengajarkan klien terhadap perubahan diri untuk
meningkatkan kesehatan, memberikan dukungan sesuai situasi,
mengajarkan cara menyelesaikan masalah serta mengetahui kemampuan
adaptasi dan koping terhadap kehilangan.

4. Asumsi Dasar Science of Caring


Jean Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip
dasar dari transpersonal caring. Jean Watson menyakini bahwa jiwa
seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Jean Watson
menyatakan 7 (tujuh) asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar
sebagai berikut :
a. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya
secara interpersonal
b. Caring terdiri carrative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia
c. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan serta
perkembangan individu dan keluarga
d. Respon caring menerima seseorang tidak hanya menerima seseorang
pada saat sekarang melainkan menerima yang akan terjadi nanti
padanya
e. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan
potensi serta memberikan kebebasan bagia seseorang untuk memilih
tindakan yang terbaik bagi dirinya
f. Caring lebing mengacu pada healthgenic (menyehatkan) dari pada
curing (mengobati)
g. Praktek caring merupakan pusat sentral bagi keperawatan

16
C. Pandangan Paradigma Keperawatan menurut Jean Watson
1. Manusia
Manusia adalah individu ata kelompok yang mengalami
ketidakharmonisan pikiran, jiwa dan raga, yang membutuhkan bantuan
terhadap pengambilan keputusan tentang kondisi sehat sakitnya untuk
meningkatkan harmonisasi, self control dan self determination.
Menurut pandangan Jean Watson bahwa setiap individu yang bernilai
bagi dirinya atau orang lain dalam memberikan pelayanan keperawatan
harus dapat memelihara, menghargai, mengasuh, mau mengerti dan
membantu orang yang sedang sakit. Dalam pandangan filosofi umum,
manusia itu mempunyai fungsi yang kompleks yang terintegrasi dalam
dirinya. Selain itu manusia juga dinilai sempurna, karena bagian bagian
tubuhnya mempunyai fungsi tyang sempurna tetapi dalam fungsi
perkembangannya dia harus selalu beradaptasi dengan lingkungan
sosialnya. Jika adaptasi tersebut tidak berhasil maka akan terjadi konflik
(terutama konflik psikososial) yang berdampak pada terjadinya krisis
disepanjang kehidupannya.
Pandangan teori menurut Jean Watson memahami bahwa manusia
memiliki empat cabang kebutuhan yang saling berhubungan diantaraanya
sebagai berikut :
a. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup)
meliputi kebutuhan makan dan cairan, kebutuhan eliminasi, dan
kebutuhan ventilasi
b. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Fungsional)
meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, serta kebutuhan sexualitas.
c. Kebutuhan Dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi)
meliputi kebutuhan untuk berprestasi dan berorganisasi
d. Kebutuhan Dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk
Pengembangan)
meliputi kebutuhan aktualisasi diri

17
2. Lingkungan
Lingkungan adalah dimana adanya interaksi transpersonal caring yang
terjadi anatara klien dan perawat. Jean Watson menyatakan bahwa merawat
dan keperawatan itu ternyata sangat dibutuhkan oleh setiap lingkungan sosial
yang mempunyai beberapa orang yang saling peduli dangan yang lainnya.
Sikap merawat tidak diturunkan dari generasi ke generasi maupun melalui
gen akan tetapi diturunkan dari kebudayaan profesi sebagai suatu koping
yang unik terhadap lingkungan.

3. Kesehatan
Kesehatan adalah suatu kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa
dan raga baik antara diri dengan orang lain maupun antara diri dengan
lingkungan.
Meskipun WHO (World Health Organization) telah menyatakan bahwa
sehat adalah keadaan positif fisik, mental dan sosial. Jean Watson percaya
bahwa faktor lain perlu dilibatkan. Jean Watson menambahkan tiga elemen
yaitu :

a. Level yang tinggi dari seluruh fisik, mental dan fungsi sosial

b. Tingkat pertahanan adaptif umum dari fungsi harian

c. Tidak adanya penyakit (atau adanya usaha yang mengarah supaya tidak
ada)
Jean Watson menjelaskan bahwa secara traditional dinamakan perawatan
kesehatan adalah mitos. Dinamakan perawatan kesehatan, diagnosa penyakit,
perawatan penyakit dan resep obat adalah perawatan medis. Perawatan
kesehatan yang sebenarnya berfokus pada gaya hidup, kondisi sosial dan
lingkungan. Jean Wason menambahkan bahwa sehat mengarah pada kesatuan
dan harmoni dalam pikiran badan dan jiwa.
Jean Watson percaya individu sebaiknya menjelaskan kondisi kesehatan
atau penyakit, sejak ia menunjukkan pandangan sehat sebagai keadaan sehat
sebagai keadaan subyektif dalam pikiran.

18
4. Keperawatan
Keperawatan merupakan art dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan
pikiran, jiwa dan raga yang menimbulkan self kowledge, self control, self
care dan self healing.
Menurut pandangan Jean Watson bahwa keperawatn fokusnya lebih pada
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, merawat yang sakit dan pemulihan
keadaan fisik. Keperawatan pada promosi kesehatan awalnya sama dengan
mengobati penyakit, namun Watson melihat keperawatan dapat bergerak dari
dua area yaitu masalah penanganan stress dan penanganan konflik. Hal ini
dapat menunjang tersedianya perawatan kesehatan yang holistik, yang dapat
dipercayai menjadi pusat dari praktik keperawatan. salah satu asumsi Jean
Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan
sangat berkontribuso terhadap kondisi kesehatan manusia dan masyarakat,
segingga perawat perlu berkomitmen terhadap pemberian asuhan kesehatan
yang idel melalui kajian teori, praktek dan riset keperawatan.

19
BAB III
APLIKASI KONSEP MODEL

Berikut ini adalah bentuk penerapan / aplikasi teori dan model keperawatan
menurut Jean Watson dalam kasus yang terjadi di Rumah Sakit. Pada kasus ini akan
diterapkan proses keperawatan berdasarkan teori Jean Watson. Proses keperawatan
pada kasus ini didasarkan pada aplikasi teori Jean Watson yaitu empat derajat
kebutuhan sangat dibutuhkan dalam tahap pengkajian, diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada kasus aplikasi ini hanya disesuaikan pada prioritas penyelesaian
masalah, sedanngkan untuk sepuluh faktor karatif digunakan pada tahap perencanaan
dan implementasi.

A. Analisa Kasus / Permasalahan


Seorang klien laki-laki berusia 46 tahun dibawa oleh keluarganya (istri
klien) ke salah satu Rumah Sakit Swasta saat dilakukan anamnese keluarga
mengatakaan keluhan yang dirasakan klien yaitu 4 jam sebelum klien masuk
rumah sakit klien mengeluhkan terjadi kelemahan pada anggota gerak bagian
kiri yang timbul secara mendadak. Keluhan dirasakan setelah klien pulang dari
ladang karena klien bekerja sebagai petani. Sebelum terjadi kelemahan klien
merasakan mual-mual namun tidak muntah serta merasakan nyeri kepala di
bagian belakang, nyeri kepala dirasakan terus menerus sejak pagi hari, dan leher
belakang terasa kaku. Klien mengaku sebelum terjadi kelemahan tidak
merasakan kesemutan, kejang, maupun trauma.. Klien merasakan anggota gerak
bagian kiri menjadi baal atau tidak terasa dan terasa berat, yang timbul
bersamaan dengan kelemahan pada anggota gerak bagian kiri. Klien mengaku
tidak pernah mengeluh nyeri kepala sebelumnya dan tidak pernah mengalami
keluhan serupa sebelumnya. Klien mengaku memiliki riwayat darah tinggi sejak
10 tahun yang lalu dan merokok + 1 bungkus perhari yang dilakukan sejak klien
masih muda (kurang lebih usia 19 tahun) serta tidak ada gangguan pada pola
eliminasi BAB dan BAK. Saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan data
kesadaran klien compos mentis dan gelisah serta penolakan terhadap kondisinya
saat ini, mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kiri dengan uji kekuatan
otot adalah 2 serta merasakan baal / kesemutan, klien tampak mengalami

20
kesulitan bicara (pelo) dan mulut menjadi turun ke arah kanan. Setelah
dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan data TD: 220/120 mmHg, Nadi:
85x/menit, Suhu: 37,7 derajat celcius, RR: 28 x/menit, pemeriksaan
antropometri dengan tinggi badan 159 cm dan berat badan 75 kg.

B. Aplikasi kasus terhadap teori model keperawatan menurut Jean Watson


Proses keperawatan menurut teori model keperawatan Jean watson pada kasus
diatas adalah
1. Pengkajian Keperawatan
a. Kebutuhan Dasar Biofisikal (Kebutuhan untuk hidup)
1) Bagaimana perasaan klien tersebut dengan melihat kondisi dirinya
saat ini ?
2) Apakah berat badan dan tinggi badan sesuai serta hasil pemeriksaan
klien dalam batas normal ?
3) Apakah asupan nutrisi dan cairan yang dikonsusmsi oleh klien sudah
sesuai untuk mempertahankan kondisinya ?
4) Bagaiamana dengan pola eliminasi klien selama ini ?
5) Apakah ventilasi atau kebutuhan udara di lingkungan rumah tercukupi
/ terpenuhi ?

b. Kebutuhan Dasar Psikofisikal (Kebutuhan Fungsional)


1) Bagaimana klien melihat / memandang citra tubuhnya saat ini ?
2) Bagaiamana perasaan klien setelah mengetahui hasil pemeriksaan
diagnostik ?
3) Apakah klien mengikuti aktifitas yang sesuai dengan usianya ?
4) Bagaimana kecukupan pola istirahat dan tidur saat sakit dan
sebelumnya ?
5) Apakah ada gangguan pada pola reproduksi klien serta pola
seksualitasnya ?

c. Kebutuhan Dasar Psikososial (Kebutuhan untuk Integrasi)


1) Apakah klien memiliki hubungan yang baik dengan orang sekitar
(keluarga dan lingkungan) ?
2) Apakah kondisi pekerjaan klien dapat mempengaruhi kesehatannya ?

21
3) Bagaimana klien tahu bahwa dengan pola hidup klien yang buruk
(riwayat merokok) dapat mempengaruhi kondisi nya saat ini ?
4) Apakah lingkungan sekitar dapat memfasilitasi pertumbuhan dirinya ?
5) Apakah klien merasakan dicintai dan mencintai orang disekitarnya ?

d. Kebutuhan Dasar Intrapersonal dan Interpersonal (Kebutuhan untuk


Pengembangan)
1) Bagaimana perasaan klien terhadap dirinya ?
2) Apakah klien menyukai dan menerima kehidupan yang ia miliki ?
3) Apakah klien merasa sudah mencapai tujuan dalam hidupnya ?

2. Intervensi Keperawatan dan Implementasi Keperawatan


Perencanaan dan implementasi menggunakan sepuluh faktor karatif dengan
membangun lingkungan caring melalui pemahaman empatik, membangun
hubungan saling percaya dengan memberikan motivasi sehingga klien dapat
mengekpresikan perasaan tentang kondisi tubuhnya dengan memberikan
kehangatan, empati, keserasian dan membangun komunikasi terbuka.
Adapun sepuluh faktor karatif yang menjadi penekanan pada kasus ini
sebagai berikut :
a. Membentuk Sistem Nilai Humanistik Alturistik (Humanistic-Altruistic
System Values)
Perawat dalam melakukan proses keperawatan dengan melihat
nilai-nilai kemanusiaan, empati dengan memberikan perhatian dan
pertolongan dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan balas jasa atau
memandang status klien serta tanpa membedakan suku / budaya / ras.

b. Membangkitkan Keyakinan Harapan (Faith and Hope)


Perawat melakukan proses keperawatan dengan menjalin hubungan
secara efektif kepada klien dan memberikan penjelasan kepada klien
terhadap masalah kesehatan yang dialaminya saat ini sehingga dapat
meminimalisir tingkat kecemasan serta memberikan motivasi dan
harapan terhadap proses penyembuhan / pemulihan kepada klien selama
masa perawatan.

22
Contohnya menjelaskan prosedur saat melakukan tindakan,
memberikan informasi tentang kondisi klien serta memberikan privacy
kepada klien.

c. Menanamkan Kepekaan Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain


(Sensitivity to self and others)
Seorang perawat dapat menggunakan kepekaan dan perasaannya
menjadi lebih tulus dan ikhlas kepada orang lain saat melakukan proses
keperawatan, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan klien.
Contohnya menanyakan keluhan dan melihat perubahan yang
terjadi pada klien, membantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehati-
hari, melaporkan kondisi klien kepada perawat lainnya, melakukan
kolaborasi serta konsultasi kepada tim lainnya terhadap proses
perawatan klien, menempatkan kebutuhan klien sebelum kebutuhan
pribadi serta membuat catatan keperawatan mengenai klien dan
mengobservasi hasil dari semua tindakan yang dilakukan kepada klien.

d. Mengembangkan Hubungan Saling Membantu dan Rasa Percaya


Membina hubungan saling percaya dengan adanya kejujuran,
empati serta kehangatan dan komunikasi efektif untuk mewujudkan
hubungan caring transpersonal.
Contohnya menjaga hal-hal yang menjadi privacy klien,
mendengarkan klien, menganjurkan klien terhadap aspek self care dan
bersikap kompeten dalam melakukan prosedur tindakan
e. Meningkatkan dan Menerima Ungkapan Perasaan Positif maupun
Negatif
Perawat mampu memahami situasi dan kondisi yang terjadi
sehingga dapat merasakan keluhan klien dengan perasaan positif.
Contohnya mengidentifikasi gaya hidup klien, mendengarkan
keluhan klien serta bersikap gembira dengan klien.

23
f. Menggunakan Metode Pemecahan Masalah Secara Sistematis Untuk
Pengambilan Keputusan (Creative problem-solving caring process)
Perawat melakukan proses keperawatan secara berkelanjutan
selama 24 jam sehingga perawat sangat mengetahui kondisi / keluhan
yang terjadi pada klien, bahkan perawat juga dapat melakukan tindakan
mandiri keperawatan seperti melakukan latihan rentang gerak secara
minimal kepada klien serta mampu memecahkan masalah yang ada
dengan cara meningkatkan pengetahuan serta memberikan penyuluhan
kesehatan.

g. Meningkatkan Pengajaran dan Pembelajaran Interpersonal


(Interpersonal teaching learning)
Perawat dapat memberikan informasi kepada klien dengan
memberikan pendidikan kesehatan sehingga klien dapat bertanggung
jawab untuk mencapai kesejahteraan dan kesehatan dirinya.

h. Menyediakan Lingkungan Psikologis, Fisik, Sosial Budaya dan


Spiritual yang Mendukung, Melindungi dan Memperbaiki
Perawat harus menyadari bahwa lingkungan internal dan eksternal
sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kondisi penyakit klien.
contohnya perawat dapat menjaga dan menciptakan lingkungan
yang nyaman bagi klien dengan memberikan suasana yang tenang dan
kondusif, membatasi pengunjung dengan ketat agar pasien memiliki
waktu istirahat yang cukup.

i. Membantu Pemenuhan Kebutuhan Manusia (Human needs assistance)


Perawat membantu dalam memenuhi kebutuhan dasar klien
meliputi kebutuhan biofisik, psikofisik, dan interpersonal klien dengan
sepenuh hati.

j. Mengizinkan Kekuatan Eksistensial Dan Fenomologis


Perawat memberitahu tentang kondisi klien, membantu untuk
pengetahuan kepada klien dengan cara memberikan penyuluhan
kesehatan terkait dengan kondisi yang dialami oleh klien.

24
BAB IV
KEKUATAN DAN KELEMAHAN

A. KEKUATAN
Adapun kekuatan dari teori dan konsep model keperawatan menurut Jean
Watson adalah sebagai berikut :
1. Memberikan panduan pada perawat dalam melakukan pengkajian sesuai
dengan kebutuhan pada pasien yang meliputi kebutuhan biofisikal,
psikofisikal, psikososial, dan kebutuhan interpersonal-intrapersonal
2. Perawat dalam membentuk aktivitas perawatan (intervensi dan implementasi
keperawatan) didasarkan pada sepuluh faktor karatif
3. Teori keperawatan berfokus pada Human Care dengan penekanan dalam
melaksanakan proses keperawatan selalu menghargai klien dengan menerima
kelebihan maupun kekurangan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
dan kesehatan pasien

B. KELEMAHAN
Adapun kelemahan dari teori dan konsep model keperawatan menurut Jean
Watson adalah sebagai berikut :
1. Teorinya Watson lebih menitikberatkan pada kebutuhan psikososial klien
sedangkan kebutuhan fisik kurang diperhatikan
2. Teori caring yang menggambarkan kebutuhan psikososial klien berdasar pada
disiplin ilmu lain
3. Menurut pandangan paradigma keperawatan menurut Jean Watson lebih
menekankan pada manusia dan keperawatan, akan tetapi lingkungan tidak
menjadi fokus utama padahal manusia adalah hospes yang selalu berada di
dalam suatu lingkungan dan kedekatannya dengan suatu agen penyebab,
sehingga pengaruh lingkungan tidak bisa diabaikan.
4. Teori Jean Watson Caring Science ini merupakan salah satu methatheory
yang memiliki karakteristik yang sulit untuk diaplikasikan sehingga harus
bisa diintegrasikan dengan teori lain agar asuhan keperawatan tersebut dapat
diberikan

25
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Konsep utama teori Jean Watson adalah Human Science yang fokus
utamanya dalam keperawatan adalah sepuluh carative factor, yang berasal
dari humanistic perspective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu
pengetahuan.
2. Teori dan model keperawatan menurut Jean Watson mempertegas bahwa
sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan
penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai
manusia, dengan demikian dapat mempengaruhi proses pemulihan pasien
untuk sembuh
3. Penerapan teori Jean Watson terdiri dari pengkajian yang meliputi empat
kebutuhan manusia, penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan dan
implementasi yang meliputi sepluh dari faktor karatif serta evaluasi
keperawatan.

B. SARAN
Melihat besarnya manfaat menurut Jean Watson dalam teori dan konsep
keperawatan yang berfokus pada science caring, maka seharusnya caring dapat
tercermin dalam setiap interaksi perawat dan klien, bukan dianggap sebagai
sesuatu yang sulit untuk diwujudkan dengan dalih beban kerja yang tinggi atau
pengaturan manajemen askep ruangan yang kurang baik. Pelaksanaan 10 faktor
karatif dalam proses keperawatan dapat berguna untuk meningkatkan mutu
asuhan keperawatan, memperbaiki image perawat di masyarakat dan membuat
profesi keperawatan memiliki tempat khusus dimata para pengguna jasa
pelayanan kesehatan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Alligod & Tomey. 2006. Nursing Theorists And Their Work. 8thed. St. Louis.
Missouri : Mosby

Alligod & Tomey. 2006. Nursing Theory: Utilization And Application. USA : Mosby

Fawcett J. 2005. Contemporary Nursing Knowledge ; Analysis and Evaluation of


Nursing Models and Theories 2th Edition. Philadelphia : Davis Comapany

Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar keperawatan. Jakara :


Salemba Medika

Petripin A. 2016. Nursing Theory dalam http://www.nursing-theory.org/nursing-


theorists/Imogene-King.php diakses pada 23 oktober 2016 pukul 15:00 WIB

Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan : Konsep, Proses, dan
praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.

27

Anda mungkin juga menyukai