Kelompok 1 :
Dosen Pembimbing :
Kelas PKN-G
STIE Trisakti
Grogol
2020
1. Pengertian Filsafat
Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu :
Philosophia/philo/philos/philein = cinta/pecinta/mencinta
Sophia = kebijakan/wisdom/kearifan/hikmah/hakikat kebenaran
Jadi, filsafat berarti cinta akan kebijakan atau hakikat kebenaran.
Menurut Dagobert David runes, filsafat berarti ilmu yang paling umum serta
mengandung usaha mencari kebijakan dan cinta akan kebijakan.
3. Aliran Filsafat
a) Aliran materialisme
Hakikat realitas kesemestaan, termasuk makluk hidup dan manusia
ialah materinya. Semua realitas itu di tentukan oleh materi dan terikat
pada hukum alam , yaitu sebab-akibat yang bersifat objektif.
b) Aliran idealisme/spiritualisme
Mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia menentukan hidup dan
pengertian manusia.
c) Aliran realisme
Aliran materialisme dan idealisme yang saling bertentangan ,tidak sesuai
dengan kenyataan sesunggunya,realitas kesemestaan terutama
kehidupan bukan benda semata-mata,karena realitas gabungan atara
benda dan non benda (jiwa,rohani,spiritus,dsb).
4. Nilai-nilai Pancasila Berwujud dan Bersifat Filsafat
Pendekatan filsafat pancasila adalah ilmu pengetahuan yang mendalam
tentang pancasila. Untuk mendapat pengertian yang mendalam kita harus
mencari hakikat dan pokok-pokok yang terkandung di dalamnya, yaitu
sebagai berikut:
a) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,yang artinya nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila dijadikan dasar dan pedoman dalam
mengatur sikap masyarakat Indonesia,dalam hubungannya dengan
Tuhan dan alam semesta
b) Pancasila sebagai dasar Negara,yang artinya nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila dijadikan dasar dan pedoman tata kehidupan
bernegara,seperti yang diatur oleh UUD 1945
c) Filsafat pancasila yang abstrak tercemin dalam pembukaan UUD 1945,
dan merupakan uraian terinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945
d) Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan
suatu kebulatan yang utuh
e) Jiwa pancasila yang abstrak setelah tercetus menjadi proklamasi
kemerdekaan 1945,tercemin dalam pokok-pokok yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945
f) Berdasarkan penjelasan otentik UUD1945,undang-undang dasar
menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan
UUD1945 pada pasal-pasal nya
g) Berhubungan dengan itu,kesatuan tafsir sila-sila pancasila harus
bersumber dan berdasarkan Pembukaan dan Batang tubuh UUD 1945
h) Nilai-nilai yang hidup berkembang dalam masyarakat Indonesia dan
belum tertampung dalam UUD1945,perlu di selidiki untuk memperkuat
dan memperkaya nilai-nilai pancasila dalam Pembukaan dan Batang
tubuh UUD 1945,dengan ketentuan sebagai berikut:
Nilai-nilai yang menunjang dan memperkuat kehidupan
bermasyarakat dan bernegara dapat kita terima,asal tidak
bertentangan dengan kepribadian bangsa dan nilai-nilai
pancasila,misalnya pemilihan pressiden secara langsung
Nilai-nilai yang melemahkan dan bertentangan dengan yang
terkandung dalam Pembukaan dan Batang tubuh UUD
1945,tidak dimasukkan sebagai nilai-nilai pancasila
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan dan Batang
tubuh UUD 1945
B.Pengertian Pancasila secara Filsafat
1. Aspek Ontologi
Ontologi adalah ilmu yang menyelidiki hakikat sesuatu sesuatu dan
disamakan artinya dengan metafisika.
2. Aspek Epistemologi
Menurut Runes, pengertian epistemologi adalah bidang atau cabang filsafat
yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu
pengetahuan.
Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses, dan syarat terjadinya
pengetahuan, batas, dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi disebut
ilmu tentang ilmu atau teori terjadinya ilmu atau science of science atau
wissenschaftslehre.
3. Aspek Aksiologi
Menurut Runes, aksiologi berasal dari istilah Yunani, axios, yang berarti nilai,
manfaat, pikiran, atau ilmu/teori. Dalam pengertian modern, aksiologi
disamakan dengan teori nilai, yakni sesuatu yang diinginkan, disukai atau
yang baik, bidang yang menyelidiki hakikat nilai, kriteria, dan kedudukan
metafisika suatu nilai.
Menurut Prof. Brameld, aksiologi dapat disimpulkan sebagai suatu cabang
filsafat yang menyelidiki:
Filsafat Pancasila
Filsafat Pancasila dapat diartikan refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila
sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok – pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
Pancasila dikatakan filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan
jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh The Founding Fathers Indonesia
yang dituangkan dalam suatu sistem.
Secara umum, Filsafat Pancasila artinya hasil berpikir atau pemikiran yang
sedalam – dalam nya dari Bangsa Indonesia yang dianggap, dipercaya, dan
diyakini sebagai kenyataan, norma – norma dan nilai – nilai yang benar, adil,
bijaksana, dan paling sesuai dengan kehidupan dan kepribadian Bangsa
Indonesia.
Kesimpulan
1. Perkembangan filsafat membuat filsafat terbagi menjadi bermacam jenis.
Namun ragam jenis itu tidak membuat makna dasarnya ikut terpecah,
melainkan tetap sama yaitu cinta dan kebajikan.
2. Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan negara Indonesia
dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika,
metode dan sistem. Pancasila juga memiliki hakekat nya tersendiri yang
terbagi menjadi lima sesuai dengan kelima silanya tersebut. Ada juga
yang mendasari pancasila sperti dasar ontologist (hakikat manusia),
dasar epistemologis (pengetahuan), dasar Aksiologis (pengalaman Nilai-
nilainya).
Saran
1. Pancasila sebagai filsafat negara sudah menjadi ciri khas tersendiri bagi
bangsa Indonesia. Namun disayangkan memang maknanya semakin
luntur untuk zaman sekarang. Diharapkan dengan materi pembahasan
ini, Indonesia dapat semakin menanamkan dan meneladani nilai
Pancasila dalam hidup bernegara
2. kiranya filsafat pancasila tetap menghasilkan nilai nilai pancasila yang
sebagai dasar negara di Indonesia serta menjadi arah keseimbangan
antara hak dan kewajiban asasi manusia juga alam semesta hingga tidak
terjadi tumpang tindih antara hak dan kewajiban yang di lakukan.
Daftar Pustaka