Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai2 adiluhung yang digali dari harta
kekayaan rohani, moral, dan budaya oleh pendahulu bangsa dan
dirumuskan secara musyawarah sebagai dasar filsafat negara, karena di
dalamnya terkandung Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
jiwa/rohani manusia.
Dalam kitab suci Tri Pitaka tersebut terdapat ajaran moral yang harus
ditaati oleh masyarakat melalui Samadhi, yang masing2 golongan
masyarakat berbeda2 kewajiban moralnya. Bentuk ajaran moral itu,
Dasasyiila, Saptasyiila, dan Pancasyila
Ajaran moral Pancasyila menurut Budha adalah lima aturan
(larangan) yang harus diikuti dan dilaksanakan oleh para penganut
Budha golongan biasa/awam, isi lengkapnya sbb:
► Panatipada veramani shikapadam samadiyani
Jangan mencabut nyawa makhluk hidup
► Dinna dana Veramani shikapadam samadiyani
Jangan mengambil barang orang lain
► Kemashu Michacara Veramani shikapadam samadiyani
Jangan berhubungan intim
► Musawada veramani shikapadam samadiyani
Jangan berkata palsu
► Sura meraya masja pamada tikana veramani
Jangan minum yang memabokan
Pada masa kerajaan Majapahit dibawah kekuasaan Hayam Wuruk
dan Mahapatih Gajah Mada, Pancasila dapat ditemukan dalam
keropak Negarakertagama karya Empu Prapanca dan keropak
Sutasoma karya Empu Tantular
b. Estetika
Membahasa tentang keindahan
Pembahasan aksiologi sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan etik.
Dalam filsafat Pancasila, terdapat tiga tingkatan nilai, yaitu
a. Nilai-nilai dasar dari Pancasila
Nilai yang mendasari nilai instrumental, mendasari semua aktivitas
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang tercermin di
dalam Sila2 Pancasila yang secara eksplisit tertuang dalam UUD 1945.
b. Nilai instrumental
Merupakan manivestasi dari nilai dasar, berupa pasal-pasal UUD 1945,
perundang-undangan, ketetapan-ketetapan, dan peraturan-peraturan
lainnya yang berfungsi menjadi pedoman, kaidah, petunjuk kepada
masyarakat untuk mentaatinya
c. Nilai praktis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan merupakan
penjabaran dari nilai instrumental dan berkaitan langsung dengan
kehidupan nyata.
Kelima sila Pancasila sebagai suatu system melahirkan nilai-nilai
kebangsaan, yaitu:
a. Nilai religiositas, yakni nilai-nilai spiritual, sebagai konsekuensi dari
sila Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Nilai kekeluargaan, yakni nilai-nilai kebersamaan, senasib dan
sepenanggungan tanpa membedakan latar belakang seseorang
Ciri-ciri ideologi
1. Memiliki derajad tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan
kenegaraan
2. Perwujudan suatu asas kerohanian, pandangan hidup, pedoman
hidup, pegangan hidup yang dipelihara, diamalkan, dilestarikan
kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan
dengan kesediaan berkorban.
Ciri-ciri ideologi terbuka
1. Merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat;
2. Berupa nilai-nilai dan cita-cita yang berasal dai dalam masyarakat
sendiri
3. Hasil musyawarah dan consensus masyarakat; dan
4. Bersifat dinamis dan reformis
Pancasila sebagai ideology terbuka secara structural memiliki tiga
dimensi, sebagai berikut:
1. Dimensi Idealistis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
bersifat sistematis, rasional, dan menyeluruh
2. Dimensi Normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
dijabarkan dalam suatu system norma, sebagaimana terkandung dalam
norma-norma kenegaraan
3. Dimensi Realistis, yaitu suatu ideology yang mampu mencerminkan
realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat
D. Macam-macam Ideologi Di Dunia
1. Liberalisme
Adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pd pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yg
utama. Liberalism mendasarkan diri pada kebebasan individu
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu
Liberalisme menghendaki adanya:
▪ Pertukaran gagasan yang bebas
▪ Ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private
enterprise) yang relatif bebas
▪ Sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya
pembatasan terhadap pemilikan individu
Neo-liberalisme
adalah paham yang berpegang pada persaingan bebas di bidang politik,
ekonomi dengan syarat membantu negara-negara yang lemah, namun
tetap berpegang pada kepentingan individu dan persaingan bebas
2. Kapitalisme
Adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya
Kapitalisme muncul pertama kali di Eropa, sejak ditemukannya sistem
perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta, di Eropa dikenal dengan
sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme
4. Marxisme
Adalah sebuah paham yang berdasar pada pandangan-pandangan Karl
Marx.
Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem
ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Pengikut teori ini disebut
sebagai Marxis.
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme.
Mark menganggap bahwa:
▪ Kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum
proletar.
▪ Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja
berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil pekerjaan
mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis.
Tiga hal yang merupakan komponen dasar dari Marxisme adalah:
a. filsafat dialectical and historical materialism
b. Sikap terhadap masyarakat kapitalis yang bertumpu pada teori nilai
tenaga kerja dari David Ricardo (1772) dan Adam Smith (1723-
1790);
c. Menyangkut teori negara dan teori revolusi yang dikembangkan atas
dasar konsep perjuangan klas.
5. Sosialisme
Adalah ideology yang berusaha merubah struktur sosial dan politik
masyarakat, dan bermaksud membangun suatu masyarakat baru dengan
pola yang berbeda-beda menurut aliran-aliran sosialisme.
6. Komunisme
adalah ideologi (dalam bidang politik) yang dicetuskan oleh Karl Marx
dan Fredrich Engels, yang hendak menghapus hak2 milik perseorangan
dan menggantikannya dengan hak milik bersama yang dikontrol oleh
negara
Prinsip-prinsip komunisme yang memberikan pengaruh terhadap
kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sbb:
a. Pemerintah dipimpin oleh satu partai, yaitu partai komunis.
b. Komunis merupakan sistem pemerintahan tunggal
c. Hak milik pribadi dihilangkan, tidak ada kebebasan demokrasi, dan
menolak keadilan sosial
d. Pengelolaan ekonomi komunisme
Pengelolaan konomi komunis, yaitu:
a. Tidak ada kebebasan memilih pekerjaan
b. Perekonomian ditentukan dan dikuasai negara
c. Bebas dari persaingan ekonomi pasar
d. Pengelolaan ekonomi komunisme
Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme
a. Hak milik pribadi atas alat-alat produksi
b. Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara, dengan
tindakan revolusioner
Lanjut
c. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara diktator proletariat,
terutama pada masa-masa peralihan (transisi).
d. Negara hanya diperlukan untuk sementara waktu saja, selama belum
mencapai kesejahteraan
Kelebihan Ideologi komunis
a. Lebih mudah dalam mengendalikan pengangguran, inflasi dan
keburukan ekonomi dikarenakan pemerintah memiliki kekuasaan
dan memegang penuh berbagai hal yang ada di dalam sebuah negara
b. Semua orang akan dianggap sama sehingga tidak ada yang merasa
lebih unggul atau lebih rendah. Pemerintah yg memegang kekuasaan
secara utuh bagi setiap individu di dalam masyarakat tersebut
c. Jarang terjadi krisis karena perekonomian juga diperhitungkan serta
diatur dgn baik dari pusat, sehingga masya hanya tinggal mengikuti
Kekurangan Ideologi komunis
a. Monopoli yang dilakukan oleh pihak pemerintah akan sangat
merugikan masyarakat
Lanjut
b. HAM tidak dihargai
c. Tidak adanya kepercayaan terhadap Tuhan yang merupakan salah
satu harapan pembawa komunisme pertama kali yaitu Karl Marx
d. Masyarakat sama sekali tidak memiliki kebebasan secara individu
karena segala hal yang dilakukan disetir penuh oleh pihak pemerintah
d. Mengurangi adanya motivasi individu untuk menjadi pribadi yang
lebih baik karena mereka tidak bisa memiliki usaha sendiri
Komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi di negara Rusia,
Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos
7. Fasisme
Adalah suatu paham, ideologi, atau gerakan politik yang otoriter,
nasionalistik, dan tidak liberal yang memuja kekerasan dan mendukung
totalitarianisme
Totalitarianisme, artinya perintah pemimpin harus dipenuhi dan
dipatuhi tanpa adanya pengecualian apapun atau tidak pandang bulu.
Faham ini dirintis oleh Mussolini pada 1922-1943, dengan gerakan
radikal ideologi nasionalis otoriter politik
Faham Fasis berusaha untuk mengatur bangsa menurut perspektif
korporatis, nilai, dan sistem, termasuk sistem politik dan ekonomi
Faham Fasis adalah faham yang anti-komunisme, anti-demokratis, anti-
individualis, anti-liberal, anti-parlemen, anti-konservatif, anti-borjuis
dan anti-proletar, dan dalam banyak kasus anti-kapitalis
Ciri-ciri Fasisme, yaitu:
a. Menjadikan para pengikutnya homogen
b. Sistem kepemimpinan yang bersifat absolut dan otoriter
c. Memiliki identitas yang sama, tidak ada keberagaman
d. Gerakan militerisme lebih diutamakan, karena paham fasisme, bagi
mereka negara selalu dalam keadaan yang tidak aman
e. Musuh dikonstruksikan dlm suatu kerangka ideologi atau konspirasi.
f. Bersifat tidak rasional
g. Tidak suka kemerdekaan atau kebebasan berbicara
h. Derajat manusia satu dengan yang lainnya berbeda
i. Memiliki pandangan adanya perbedaan antara pemimpin dengan
yang dipimpin (rakyat).
Secara umum tujuan fasisme, adalah membuat individu atau masyarakat
berpikir serta bertindak secara seragam
8. Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Sosialisme Nasional (Jerman:
Nationalsozialismus), mengacu pada ideologi totaliter Partai Nazi (Partai
Pekerja Sosial Nasional Jerman), atau dalam bahasa Jerman:
Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah
kepemimpinan Adolf Hilter, yang memimpin Jerman pada tahun 1933
s/d 1945.
Nazisme bukanlah sebuah ideologi baru, melainkan sebuah kombinasi
dari berbagai ideologi dan kelompok yang memiliki kesamaan pendapat
tentang penentangan Perjanjian Versailles dan kebencian terhadap
Yahudi dan Komunis yang dipercaya berada di balik perjanjian tersebut
Perjanjian Versailles (1919) adalah suatu perjanjian damai yang secara
resmi mengakhiri Perang Duni I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman.
Salah satu hal paling penting yang dihasilkan oleh perjanjian ini adalah
bahwa Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab
peperangan dan harus melakukan perbaikan-perbaikan pada negara-
negara tertentu yang tergabung dalam Sekutu
E. Implementasi Nilai2 yang terkandung didalam sila-sila Pancasila
3. Persatuan Indonesia
• Usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
• Mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keaneka- ragaman
yang dimiliki bangsa indonesia.
Implementasi yang sesuai antara lain:
a. Mengembangkan sikap saling menghargai antar suku, agama, ras,
dan antar golongan.
b. Mengembangkan sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh.
c. Tidak membeda-bedakan warna kulit, suku dan etnik.
d. Membina persatuan dan kesatuan demi terwujudnya kemajuan
bangsa dan Negara