Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN

KEPERAWATAN
DEMAM
Disusun oleh :
1. Devi Sukmawati (22021005)
2. Ririn Arisyah (22021007)
3. Jesica Dwi Saputri (22021010)
4. Dhifa Nur Alifah (22021028)
5. Sabila Nurun Nafia (22021029)
Definisi Demam
Demam atau Febris adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal.
Febris/demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh diatas variasi sirkardian yang normal
sebagai akibat dari perubahan pada pusat termoregulasi yang terletak dalam hipotalamus
anterior.
Tipe – Tipe Demam
• Demam Septik

suhu tubuh naik dimalam hari dan turun dipagi harinya.


• Demam Remiten

suhu tubuh turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu normal.
• Demam Intermiten

suhu normal selama beberapa jam dalam sehari.


• Demam Kontinyu

variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
• Demam Siklik

terjadi kenaikan suhu selama beberapa hari.


Anatomi dan Fisiologi
Ketika mengalami demam, hipotalamus tubuh. Wilayah kecil diotak yang bertindak
sebagai thermostat internal, memberi sinyal agar tubuh bersuhu meningkat, Ketika hal itu
terjadi, pembuluh darah bagian perifer tubuh untuk mengalirkan darah ke organ penting
dan mengurangi hilangnya panas tubuh mengalami tekanan.
Etiologi
demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran. Demam dapat
berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun
penyakit lain.

demam diakibatkan oleh kelainan otak/zat toksik yang mempengaruhi pusat


pengaturan suhu, penyakit – penyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi.

penyebab yang lainnya disebabkan oleh keadaan tosekmia, keganasan atau reaksi
terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral misalnya
pendarahan otak/koma.
Tanda dan gejala
 Nyeri kepala / pusing
 Keringat dingin
 Menggigil
 Dehidrasi
 Flu dan Batuk atau tanpa batuk
 Nyeri tenggorokan
 Diare
 Nyeri telinga
komplikasi
Umumnya demam / febris tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Namun, jika
suhu tubuh mencapai 40◦ C dan berlangsung lama, penderita dapat mengalami komplikasi
seperti :

1. Dehidrasi = intake cairan tubuh kurang dari kebutuhan

2. Halusinasi

3. Linglung dan penurunan kesadaran

4. Kejang – kejang ( biasanya anak usia 6 bulan – 5 tahun )


Pemeriksaan diagnostik
Sebelum meningkat ke pemeriksaan – pemeriksaan yang mutakir yang siap tersedia
untuk digunakan seperti ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat diperiksa
beberapa uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan tubuh. Dalam tahap berikutnya
dapat dipikirkan untuk membuat diagnosis dengan lebih pasti melalui biopsy melalui
tempat – tempat yang dicurigai juga dapat dilakukan pemeriksaan seperti anglografi,
aortografi atau inmfaglografi.
Penatalaksanaan
a. Secara Fisik

mengawasi kondisi klien dengan : pengukuran suhu berkala 4-6 jam. Perhatikan
apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, perhatikan pula apakah mata anak cenderung
melihat keatas dan apakah anak mengalami kejang.

Dalam keadaan demikian kita bisa melakukan :

1. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebih.

2. Memperhatikan aliran udara.

3. Berikan cairan atau minum susu atau air putih.

4. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang.

5. kompres pada dahi dengan air biasa.


Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat : kaji lama waktu istirahat pasien, nyenyak atau tidak.

2. Sirkulasi : pastikan sirkulasi udara tercukupi.

3. Eliminasi : kaji kemampuan pasien untuk bab/bak, berapa kali.

4. Makanan/cairan : kaji kebutuhan nutrisi yang pasien dapatkan (makan), cukupi


kebutuhan cairan.

5. Nyeri/kenyamanan : kaji bagaimana perasaan pasien atau nyeri yang dialami pasien,
akservasi bilamana terdapat lesi atau pembengkakan.

6. Keamanan : pastikan keamanan pada tempat tidur pasien terutama jikalau pasien
mengalami gangguan mobilitas fisik.
Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi atau inflamasi

2. Resiko devisit volume cairan yang berhubungan dengan intake makanan dan
minuman

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai