Tema : FRAKTUR
Sasaran : keluarga pasien di ruang ICU
Hari/tanggal : 10 November 2022
Waktu : 10.00-selesai
Tempat : Ruang ICU RSUD Pandanarang
LATAR BELAKANG
1. FRAKTUR
Kecelakaan lalu lintas sering kali terjadi di negara kita, khususnya di kota
boyolali ini. Ratusan orang meninggal dan luka-luka tiap tahun karena peristiwa ini.
Memang di negara ini, kasus kecelakaan lalu lintas sangat tinggi.
Trauma yang sering terjadi dalam sebuah kecelakaan adalah fraktur (patah
tulang).Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya continuitas jaringan tulang yang
umunya disebabkan oleh tekanan atau ruda paksa. Fraktur dibagi atas fraktur terbuka,
yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit sehingga berhubungan dengan dunia luar,
dan fraktur tertutup, yaitu jika fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.
Secara umum, fraktur terbuka bisa diketahui dengan melihat adanya tulang yang
menusuk kulit dari dalam, biasanya disertai pendarahan. Adapun fraktur tertutup, bisa
diketahui dengan nmelihat bagian yang dicurigai mengalami pembengkakan, terdapat
kelainan bentuk berupa sudut yng bisa mengarah kesamping, depan, atau belakang.
Selain itu ditemukan nyeri gerak, nyeri tekan, dan perpendekan tulang. Dalam
kenyataan sehari-hari, fraktur yang sering terjadi adalah fraktur ekstremitas dan fraktur
vertebra. Fraktur ekstremitas mencakup fraktur pada tulang lengan atas, lengan bawah,
tangan, tungkai atas, tungkai bawah, dan kaki. Dari semua jenis fraktur, fraktur tungkai
atas atau lazimnya disebut fraktur vemur(tulang paha) memiliki insiden yang cukup
tinggi. Umumnya fraktur vemur terjadi pada batang vemur 1/3 tengah
Tindakan pertolongan pada pasien yang mengalami fraktur harus ditangani oleh
tanaga medis yang kompeten dalam bidangnya. Kemudian cidera tambahan akan dapat
terjadi atau membuat fraktur semakin parah Ketika penolong ataupun orang yang ikut
merawatnya tidak mengetahui penanganan dan perawatan dengan baik dan benar.
Sehingga perlu adanya penanaman Pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat
atau orang awam mengenai penanganan dan perawatan yang tepat pada salah seorang
anggota keluarganya yang mengalami fraktur.
Melihat paparan fakta mengenai insiden patah tulang yang diakibatkan oleh
kecelakaan diatas kami bersepakat untuk mengangkat tema Patah Tulang (Fraktur)
sebagai materi yang cocok untuk diberikan kepada pasien dan keluarga pasien yang
berada di ruang Icu ini, dengan harapan agar angka kejadian atau pelaporan dan
penanganan kasus patah tulang (fraktur) ini dapat ditangani sedini mungkin.
a. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Memberikan pengetahuan kepada pasien mengenai Patah Tulang (Fraktur).
2. Tujuan Khusus
1) Peserta penyuluhan dapat mengetahui definisi patah tulang (Fraktur)
2) Peserta penyuluhan dapat mengetahui patah tulang (Fraktur).
3) Peserta penyuluhan dapat mengetahui faktor risiko dari patah tulang (Fraktur)
4) Peserta penyuluhan mampu mengenali tanda dan gejala patah tulang (Fraktur).
5) Peserta penyuluhan mampu mengetahui perawatan patah tulang (Fraktur) di
rumah.
6) Peserta mengetahui diet yang tepat pada penderita patah tulang(Fraktur)
2. METODE
Metode yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan
tanya jawab
3. MEDIA
Media yang penyuluh gunakan dalam penyuluhan ini adalah Flip cart dan leaflet.
MATERI
A Definisi
Patah tulang adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulangrawan yang
disebabkan oleh kekerasaan yang timbul secara mendadak (Smeltzer, 2008)..
Osteoporosis.
Kekurangan vitamin D
Osteoporosis menopausal.
2. Peningkatan aktivitas.
Fraktur stres sering terjadi pada orang yang tiba-tiba bergeser dari gaya hidup
untuk rejimen pelatihan aktif – seperti perekrutan militer menyebabkan latihan
marching intens atau atlet yang meningkatkan intensitas dengan cepat, durasi atau
frekuensi sesi pelatihan.
3. Jenis kelamin.
Wanita yang memiliki periode menstruasi yang tidak normal atau tidak mengalami
menstruasi berada pada risiko lebih tinggi terkena fraktur stres.
4. Tulang Melemah.
Kondisi seperti osteoporosis dapat melemahkan tulang dan membuat fraktur stres
lebih mudah terjadi.
Waktu
Mendengarkan
Tentang fraktur
Memperhatikan dan
Memperhatikan dan
Mendengarkan
Mendemontrasikan
Mendemonstrasikan fraktur
bersama klien
Memberikan
reinforcement positif
5. EVALUASI
Evaluasi dalam penyuluhan ini adalah berupa pertanyaan dari pemberi
materi dan di jawaban oleh peserta penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
NASKAH DRAMA
Diruang OK. Terdapat pasien yang akan dilakukan operasi pada kaki kiri, sebelum dilakukan operasi
perawat ruangan melakukan serah terima dengan perawat OK.
Fase sign in adalah fase sebelum induksi anastesi yaitu pasien berada diruang serah terima sebelum
dilakukan induksi anastesi
Perawat : selamat pagi bu, pasien atas nama Ny.Nindyaakan dipindahlan ke ruang OK
Perawat ruang (wilda) : pasien dengan nama Ny.Nindya, tanggal lahir 16 agustus 1995, dengan pasien
dokter Adi spesialis orthopedi, diagnose medis pasien Fraktur femur, persiapan yang sudah dilakukan
di ruangan, sudah ada persetujuan tindakan operasi, ada persetujuan tindakan anastesi, ada
persetujuan transfusi darah, ada persetujuan pemasangan pen, sudah melakukan konsul anastesi
dengan dokte mei, pasien sudah puasa dari jam 1 pagi, ada persediaan darah 2 kolf dengan golongan
darah A, kemudian TTV terakhirnya TD: 120/80 mmHg, S:36◦C, N: 88x/menit, RR : 20x/menit, ada
penunjang lainnya yaitu foto rongent, hasil pemeriksaan EKG, hasil laboratorium, obat premedikasi
yang diberikan yaitu ceftriagsone 1gram pada jam 8 pagi, kemudian ini strip markingnya ada di paha
kiri (perawat sambil menunjukkan). Silahkan di cek lagi kelengkapan dokumentasi dan inform consent
nya.
Perawat OK (septi) : iya baik ( sambil mengecek kelengkapan dokumentasi) iya sudah lengkap sus
Perawat ruang (wilda) : silahkan di tandatangani lembar serah terima pasien
Perawat ruang (wilda) : bapak saya tinggal dulu ya, nanti bapak akan dirawat dengan perawat saiful
ya (perawat meninggalkan ruang OK)
Perawat OK (septi) : bapak ini dokter…sebagai dokter anastesi yang akan membius bapak, maaf
dokter apakah obat anastesinya sudah lengkap
Dokter anastesi (hani): bapak saya dokter anastesi RS fatmawati boleh saya Tanya-tanya sedikit?
Dokter anastesi (hani) : bapak ada riwayat sakit asma, jantung, kencing manis atau penyakit lainnya
yang berat?
Dokter anastesi (hani) : baik saya periksa dulu jalan nafasnya ya pak (sambil memeriksa) jalan
nafasnya bagus pak
Kemudian dilanjutkan dengan proses time out dimana semua tim memperkenalkan diri dan saling
mengenal sesuai tupoksi masing-masing.
Fase time out adalah fase sebelum insisi kulit yaitu pasien berada di ruang operasi sebelum ahli bedah
melakukan sayatan kulit . semua tim operasi pemperkenalkan diri
Perawat sirkuler (dhifa): dokter apakah tindakan operasi yang dilakukan beresiko tinggi dok?
Perawat sirkuler (dhifa): perawat apakah alat sudah lengkap dan streril?
Perawat sirkuler (dhifa) : saya rasa semuanya sudah lengkap, sebelum operasi dimulai mari kita
berdoa menurut kepercayaan dan agama masing-masing Karena semua proses konfirmasi oleh
perawat sirkuler sudah selesai, maka insisi mulai dilakukan dan operasi selesai. Sebelum insisi di
tutup/dijahit, perawat sirkuller bersama dengan dokter operator melakukan proses sign out
Fase sign out adalah fase sebelum mengeluarkan pasien dari ruang operasi
Dokter operator (supri) : kita sudah melakukan tindakan operasi, dan tindakan operasi berjalan
dengan lancar untuk post op tolong posisikan kaki pasien lulus.
Perawat instrumen (jesica) : kassa lengkap 30, instrument lengkap, jarum lengkap ada 4, semua
lengkap Perawat sirkuler (dhifa) : operasi berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana awal
yaitu 2 jam, terimakasih semua tim.
Semua proses tindakan operasi kemudian di dokumentasikan dalam format laporan operasi dan
anastesi. Advis ditulis jelas dan lengkap. Semua tim menandatangani form pendokumentasian laporan
operasi di RM pasien.
Ibu pasien (seroja) : iya dok, saya ibunya. Bagaimana keadaan anak saya ?
Dokter (riko) : operasinya berjalan dengan lancar, tetapi kondisi pasien saat ini melemah. Saat ini
pasien sangat membutuhkan penanganan khusus.
Ibu pasien (seroja) : baik dok, lakukan yang terbaik untuk anak saya.
Perawat OK ((septi) : pasien dengan nama Tn. Doni, tanggal lahir 16 agustus 1995, dengan pasien
dokter Adi spesialis orthopedi, diagnose medis pasien Fraktur femur mengalami penurunan
kesadaran pasca operasi sehingga pasien harus mendapatkan penanganan khusus.