FRAKTUR
Sasaran : Nn. M
A. Analisa Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian pada klien, ternyata diketahui Nn. M mengalami kecelakaan
lalu lintas dan terjadi patah tulang (fraktur) pada tangan kiri dibagian siku. Gejala yang masih
muncul saat ini adalah nyeri saat digerakkan. Ny S menyatakan belum mengetahui
sepenuhnya tentang patah tulang, dan perawatan penyakitnya. Informasi-informasi tentang
perawatan fraktur sangat dibutuhkan oleh klien dan keluarga dalam upaya preventif dan
promotif bagi klien. Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga Ny.S
mengenai cara perawatan tersebut perlu disampaikan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan klien mampu memahami dan
mengerti tentang penyakit Sistemik Lupus Eritomatosus
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Sistemik Lupus Eritomatosus,
diharapkan klien dapat :
a. Pengertian fraktur
b. Penyebab fraktur
c. Tanda dan gejala fraktur
d. Penanganan/perawatan fraktur
e. Faktor-faktor yang mercepat dan memperlambat penyembuhan fraktur
f. Tindakan Perawatan Fraktur di Rumah
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir di tempat penuyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah klien
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya (Satuan Acara
Penyuluhan)
d. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap penuyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai
dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan :
a. Pengertian fraktur
b. Penyebab fraktur
c. Tanda dan gejala fraktur
d. Penanganan/perawatan fraktur
e. Faktor-faktor yang mercepat dan memperlambat penyembuhan fraktur
MATERI PENYULUHAN
FRAKTUR
A. Pengertian Fraktur
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan langsung, gaya meremuk dan kontraksi otot
ekstrem. Saat tulang patah, jaringan disekitar akan terpengaruh, yang dapat mengakibatkan
edema pada jaringan lunak, dislokasi sendi, kerusakan saraf. Organ tubuh dapat
mengalami cedera akibat gaya yang disebabkan oleh fraktur atau akibat fragmen tulang
(Brunner & Suddart, 2013).
Fraktur menurut Smeltzer (2013) adalah terputusnya kontiunitas tulang dan ditentukan
sesuai jenis nya. Fraktur adalah terputusnya kontiunitas tulang, retak atau patah pada
tulang yang utuh, yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik yang ditentukan
jenis dan luasnya trauma.
Fraktur ekstremitas adalah fraktur yang terjadi pada tulang yang membentuk lokasi
ekstremitas atas (tangan, pergelangan tangan, lengan, siku, lengan atas dan bahu) dan
ekstremitas bawah (pinggul, paha, lutut, kaki bagian bawah, pergelangan kaki) (UT
Southwestern Medical Center, 2016).
B. Penyebab Fraktur
Menurut Wahid (2013), penyebab fraktur meliputi :
1. Kekerasan Langsung
Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik terjadinya kekerasan.
Fraktur demikian sering bersifat fraktur terbuka dengan garis patah melintang atau
miring.
2. Kekerasan Tidak Langsung
Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang jauh dari tempat
terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam jalur
hantaran vektor kekerasan.
3. Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang terjadi. Kekuatan dapat berupa
pemuntiran, penekukan, dan penekanan, kombinasi dari ketiganya dan penarikan.
D. Penanganan/perawatan Fraktur
Pertahankan jangan sampai terjadi pergerakan Jika patah tulang menembus kulit, luka
ditutup dengan pembalut bersih Segera bawa ke RS. Tindakan yang dilakukan sangat
bervariasi bergantung pada keparahan patah tulang, penanganan yang dilakukan di rumah
sakit adalah :
1. Reposisi immobilisasi dengan gips
2. Dilakukan bila tulang yang patah tidak merusak jaringan di sekitarnya, patah tulang
sederhana dan tidak mengenai sendi
3. Operasi ORIF/OREF
4. Operasi pembersihan dilakukan pada patah tulang yang merobek kulit dan keluar
sehingga terkena udara bebas
5. Operasi pemasangan penyangga tulang dilakukan pada patah tulang yang tidak stabil
misalnya hancur atau pada posisi tertentu seperti sendi
DAFTAR PUSTAKA