Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENYULUHAN KESEHATAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

Pokok Pembahasan : Penyakit Sistem Perkemihan

Sub Pokok Pembahasan : Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Sasaran : Nn. R

Hari/Tanggal : Rabu, 10 Februari 2021

Jam /Waktu : 19.00 - 19.20

Tempat : Rumah Nn. R

Penyuluh : Fitri Mulyaningsih

A. Analisa Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian pada Nn.R ternyata mengalami penyakit infeksi saluran
kemih. Gejala yang masih muncul saat ini adalah kadang klien mngalami keluhan saat BAK
yaitu sering merasa ingin BAK dari biasanya dan keluranya hanya sedikit (anyang-
anyangen). Ny S tidak pernah melakukan pemeriksaan ke Rumah sakit untuk pemeriksaan
laboratorium. Ny S menyatakan belum mengetahui sepenuhnya tentang penyakit infeksi
saluran kemih, perawatan dan pencegahannya. Informasi-informasi tentang perawatan
penyakit infeksi saluran kemih sangat dibutuhkan oleh klien dalam upaya preventif dan
promotif bagi klien. Oleh karena itu pendidikan kesehatan kepada keluarga Nn.R mengenai
cara perawatan tersebut perlu disampaikan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a) Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien mengerti dan memahami tentang
penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan peserta diharapkan mampu:
a) Dapat menjelaskan tentang pengertian penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
b) Dapat menyebutkan penyebab dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
c) Dapat menyebutkan Tanda dan gejala dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
d) Dapat menyebutkan komplikasi dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)
e) Dapat menyebutkan penatalaksanaan medis dan perawat pada Penyakit Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
f) Dapat menyebutkan tentang pencegahan dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)

C. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


a. Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)
b. Tanda dan gejala Infeksi Saluran Kemih (ISK)
c. Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
d. Pencegahan kekambuhan Infeksi Saluran Kemih (ISK)

D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab

E. Kegiatan Pembelajaran

No Waktu Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran

1 5 Menit Pembukaan a. Mengucakan salam a. Menjawab salam


b. Memperkenalkan diri, b. Mendengarkan serta
c. Menjelaskan tujuan c. memperhatikan

2 15 Menit Isi Ceramah atau penyampaian a. Memperhatikan dan


materi : mencatat penjelasan
a. Menggali pengetahuan penyuluh dengan cermat
pasien dan keluarga b. Bertanya mengenai
b. Pengertian Infeksi Saluran halhal yang belum jelas
Kemih (ISK) dan dimengerti
c. Penyebab Infeksi Saluran
Kemih (ISK)
d. Tanda dan Gejala Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
e. Komplikasi Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
f. Penatalaksanaan medis
dan perawat pada Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
g. Pencegahan Infeksi
Saluran Kemih (ISK)
Memberikan kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya. Menjawab
pertanyaan pasien dan
keluarga yang berkaitan
dengan materi yang belum
jelas.
3 5 Menit Penutup a. Menyimpulkan materi a. Memperhatikan
yang telah disampaikan kesimpulan dari materi
b. Melakukan evaluasi penyuluhan yang telah
c. Mengucapkan salam disampaikan.
b. Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan oleh
penyuluh. Menjawab
salam

F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir di tempat penuyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah klien
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya (Satuan Acara
Penyuluhan)
d. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap penuyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu
sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan :
a. Pengertian penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
b. Penyebab dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
c. Tanda dan gejala dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
d. Komplikasi dari Infeksi Saluran Kemih (ISK)
e. Penatalaksanaan medis dan perawat pada Penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)
f. Pencegahan dari penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK)

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme didalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak
mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi saluran kemih dapat
terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jeni kelamin
ternyata wanita lebih sering menderita infeksi daripada pria (Sudoyo Aru,dkk. 2009).
Infeksi saluran kencing merupakan keadaan dimana adanya suatu proses
peradangan yang akut ataupun kronis dari ginjal ataupun saluran kemih yang mengenai
pelvis ginjal, jaringan intersisial dan tubulus gijal (pielonefritis), atau kandung kemih
(Cytitis), danUrethra (Uretritis).

B. Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Penyebab utama ISK adalah karena adanya jamur, virus dan bakteri yang masuk
kedalam saluran kencing. Sedangkan ada beberapa faktor predisposisi terjadinya
infeksi saluran kemih, yaitu :
1. Kebersihan alat vital yang kurang baik
2. Sisa urin dalam kandung kemih akibat pengosongan kandung kemih yang kurang
efektif
3. Sering menahan kencing
4. Kurang minum
5. Kurang menjaga kebersihan dan kesehatan daerah seputar saluran kencing.
6. Cara cebok yang salah
7. Memiliki riwayat penyakit kelamin.

C. Manifestasi Klinis Infeksi Saluran Kemih (ISK)


1. Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah dicoba
untuk berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar.
2. Sering kencing dan kesakitan saat kencing, air urinnya bisa berwarna putih,
coklat, atu kemerahaan dan baunya sangat menyengat.
3. Warna urin kental atau pekat seperti air the, kadang kemerahan bila ada darah
(hematuria).
4. Nyeri pada pinggang
5. Demam atau mengigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai ginjal
(diiringi rasa nyeri disisi bawah belakang rusuk, mual, atau muntah)
6. Peradangan kronis pada kandung kemih yang berlanjut dan tidak sembuh-
sembuh dapat menjadi pemicu terjadinya kanker kandung kemih
7. Pada bayi usia 2 bulan (neonatus), gejalanya dapat menyerupai infeksi atau
sepsis berupa demam, apatis, berat badan tidak naik, muntah, mencret,
anoreksia.
8. Pada anak gejalanya lebih khas seperti sakit waktu kencing, frekuensi urin
meningkat, nyeri perut atau pinggang, mengompol, anyang-anyangan
(polakisuria), dan bau urin yang sangat menyengat.

D. Komplikasi Infeksi Saluran Kemih (ISK)


Apabila Infeksi Saluran Kemih (ISK) tidak segera ditangani bisa menimbulkan
Sepsis dimana terjadi infeksi di seluruh tubuh.

E. Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih (ISK)


1. Penatalaksanaan farmakologi
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah dilihat dari
penyebabnya.
a) Antibiotic sesuai kultur, bila hasil kultur belum ada dapat berikan antibiotic
antara cefotaxime, cefotaxime, kotrimoxsazol, trimetopirm, fluoroquinolon,
amoksisiklin, diksisiklin, aminoglikosid.
b) Bila ada tanda- tanda urosepsis dapat diberikan imipenem atau kombinasi
penisilin dengan aminoglikosida.
c) Untuk ibu hamil dapat diberikan amoksisilin, nitrofurantoin atau sefalosporin.
2. Penatalaksanaan non farmakologi
1) Istirahat yang cukup
2) Diet: perbanyak vitamin A dan C untuk mempertahankan epitel saluran kemih
3) Menjaga status gizi pasien agar tetap seimbang untuk meningkatkan daya tahan
tubuh
4) Berikan kompres air hangat pada bagian abdomen untuk mengurangi rasa
tegang pada kandung kemih
F. Pencegahan Infeksi Saluran Kemih (ISK)
1. Perbanyak minum air putih 8-10 gelas per hari
2. Mengkonsuumsi vitamin C secara teratur karena dapat mengurangi jumlah
bakteri dalam urin
3. Hindari konsumsi minuman alcohol, mkanan yang berempah, dan kopi karena
semua makanan inti dapat mengiritasi kandungan kemih.
4. Segera buang air kecil jika keinginan itu muncul
5. Cucilah alat kelamin sebelum dan sesudah hubungan kelamin.
6. Jalani hidup bersih dengan mencuci bangian anus dan genetalis sekurang
kurangnya sekali sehari
7. Jika memakai kateter lakukan penggantian atau cek secara teratur
8. Untuk wanita:
a) Kenali faktor penyebab yang dapat menimbulkan ISK
b) Basuh bagian kemaluan dari arah depan kebelakangan (anus) agar bakteri
tidak bermigrasi dari anus ke vagina atau uretra
c) Cuci setelah melakukan seggama diikuti dengan terapi atimikroba takaran
tunggal
d) Jika hamil segera lakukan pemeriksaan untuk mendapatkan pengobatan
dengan sesegera mungkin
e) Ganti pembalut
f) Hindari pemakaian celana ketat
g) Hindari penggunaa parfum, deodorant, atau produk kebersihan wanita
lainnya pada bagian kelamin Karena dapat berpotensi mengiritasi uretra

Anda mungkin juga menyukai