Kelompok 4
Oleh
Anesha Alienda K P17210181032
Amanda Auramaharani P17210181013
Jaziratul Islamiah P17210181017
Maudy Mila Fadhila P17210181029
Nia Cantika Pasaribu P17210181020
Shinta Nur Mauludiah P17210182039
Nova Purnama sari P17210183050
Istigfarin Nurayunda P17210183060
Brissila Rahmawati P17210183067
Sendy Nadella dheandoko P17210183066
Fadhila Setiawan P17210183065
Acik Febila Antika P17210183067
Devy Shinta P17210183068
Dinas Pagi
MEMBACA LAPORAN
(shift sebelumnya)
OPERAN PAGI
(langsung ke pasien BERSAMA sesuai Protap)
PRE CONFERENCE
(Dipimpin oleh Karu)
PELAYANAN KEPERAWATAN
& DOKUMENTASI
Asuhan Keperawatan
Dokumentasi asuhankeperawatan
Konsultasi, Kolaborasi, Negosiasi
Diskusi
Supervisi
Audit Dokumentasi
MIDDLE CONFERENCE
(Dipimpin oleh Karu / Ka Tim)
PELAYANAN KEPERAWATAN
& DOKUMENTASI
POST CONFERENCE
(Dipimpin oleh Karu)
OPERAN SORE
(Dipimpin oleh Karu)
OPERAN MALAM
1. JAZIRAH 1. ISTIQFARIN
2. BRISILLA 2. MAUDY
1. ANESHA 1. AURA
2. NOVA 2. NIA
1. FADHIL 1 DEVY
PEMBAGIAN KERJA
TIM PELAYANAN KEPERAWATAN RUANG ……………… RS …………………..
Waktu Dinas & Perawat Penanggung Ket
No. Nama Pasien Nama Perawat jawab pasien
Pagi Sore Malam
1. JAZIRAH JAZIRAH ANESHA FADHIL
BRISILLA
ANESHA
NOVA
FADHIL
Tanggal, …………………….
Mahasiswa
( ………………………..……)
Mengetahui :
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
(…………………….) (………………………)
URAIAN TUGAS
(JOB DISCRIPTION)
(Sesuai Metode : Tim Primer / Modulair / Tim Alokasi)
( ……………………..……)
Mengetahui :
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
(…………………….) (……………………)
NO WAKTU KEGIATAN
1. 14.00-14-30 Menyusun rencana harian sesuai peran
2. 14.30-15.00 Identifikasi tingkat ketergantungan pasien pada tim
kelolaannya
3. 15.00-15.30 Menghitung kebutuhan tenaga perawatan pada tim
4. 15.30-16.00 Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada perawat
5. 16.00-16.30 pelaksana
Mengikuti serah terima /operan pelayanan keperawatan
6. 16.30-17.00 Partisipasi dalam conference perawatan
7. 17.30-18.00 Melakukan motivasi supervisi kegiatan pelayanan kepada
8. 18.00-19.00 perawat pelaksana
9. 19.00-20.00 Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
10. 20.00-21.00 Membuat laporan harian katim
NO WAKTU KEGIATAN
1. 21.00-21.30 Menyusun rencana harian sesuai peran
2. 21.30-22.00 Identifikasi tingkat ketergantungan pasien pada tim
kelolaannya
3. 22.00-23.00 Menghitung kebutuhan tenaga perawatan pada tim
4. 23.00-24.00 Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada perawat
5. 24.00-01.00 pelaksana
Mengikuti serah terima /operan pelayanan keperawatan
6. 01.00-02.00 Partisipasi dalam conference perawatan
7. 02.00-03.00 Melakukan motivasi supervisi kegiatan pelayanan kepada
8. 03.00-04.00 perawat pelaksana
9. 04.00-05.00 Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
10. 05.00-07.00 Membuat laporan harian katim
PANDUAN PENENTUAN
KLASIFIKASI TINGKAT KETERGANTUNGAN PASIEN
(Berdasarkan Teori Orem : Self Care Deficit)
NO KLASIFIKASI KARAKTERISTIK
I. MINIMAL 1. Pasien bisa mandiri / hampir tidak memerlukan bantuan
CARE a. Pasien mampu naik turun tempat tidur
b. Pasien mapu ambulasi dan berjalan sendiri
c. Pasien mampu makan dan minum sendiri
d. Pasien mampu mandi sendiri / mandi sebagaian dengan
bantuan
e. Pasien mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
f. Pasien mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit
bantuan
g. Pasien mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
2. Status psikologis stabil
3. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
4. Operasi ringan
II. PARTIAL 1. Pasien memerlukan bantuan perawat (Sebagian)
CARE a. Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik turun tempat tidur
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi / berjalan
c. Membutuhkan bantuan untuk menyiapkan makanan
d. Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
e. Membutuhkan bantuan untuk membersihkan mulut
f. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
g. Membutuhkan bantuan untuk BAB / BAK (di tempat tidur /
kamar mandi)
2. Pasca operasi minor (24 jam)
3. Melewati fase akut pasca operasi mayor
4. Fase awal penyembuhan
5. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
6. Gangguan emosional ringan
III. TOTAL CARE 1. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawat lebih lama.
a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari
tempat tidur ke kereta dorong / kursi roda.
b. Membutuhkan latihan pasif
c. Kebutuhan cairan dan nutrisi dipenuhi melalui terapi
intravena
d. Membutuhkan bantuan untuk membersihkan mulut
e. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan
berdandan
f. Dimandikan perawat
g. Keadaan inkontinensia dan menggunakan kateter
2. Pasien tidak sadarkan diri
3. Pasien tidak stabil
4. Gangguan jiwa berat
5. Observasi tanda-tanda vital sering / kontinyu
6. Pasien luka bakar luas
7. Pasien kolostomy
8. Pasien menggunakan alat bantu pernafasan
9. Pasien menggunakan WSD
10. Pasien yang dilakukan irigasi kandung kemih terus menerus
11. Menggunakan traksi (skeletal traksi)
12. Fraktur & paska operasi tulang belakang / leher
TOTAL SKOR
Skor yg dicapai
NILAI = x 100 = ………….
Skor max (44)
Malang, ………………………
Pembimbing
(…………………….)
KASUS 1 : Tetanus
Anak Badu jenis kelamin laki-laki, 12 tahun, Keluhan utama panas dan kejang disertai
kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan data sbb : GCS = 10 (2.4.4), suhu tubuh 39 derajat C, keringat cukup banyak, dan
terjadi kejang tonik setiap ada rangsangan. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt,
terpasang kateter. Menurut keluarga, klien mempunyai radang telinga telinga tengah (OMP)
sejak 2 tahun lalu.
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) : An.B
Umur : 12 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Siswa
Status Perkawinan : Belum Menikah
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama : panas dan kejang
Data Fokus :An. B jenis kelamin laki-laki, 12 tahun, Keluhan utama panas
dan kejang disertai kesadaran menurun. Hasil pengkajian didapatkan data sbb : GCS = 10
(2.4.4), suhu tubuh 39 derajat C, keringat cukup banyak, dan terjadi kejang tonik setiap ada
rangsangan. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt, terpasang kateter. Menurut
keluarga, klien mempunyai radang telinga telinga tengah (OMP) sejak 2 tahun lalu.
Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
Kriteria –
Standar
Tujuan : 1. Manajemen hipertermia - Peningkatan
setelah - Monitor suhu tubuh setiap 2 jam suhu tubuh
dilakukan - Monitor kompplikasi akibat hipertermia sering
intervensi - Ganti linen setiap hari menjadi
keperawat - Berikan oksigen penyebab
an selama - Lakukan kompres dingin pasien kejang
1x 8 jam, 2. Manajemen kejang - Pasien dengan
status - Pertahankan kepatenan jalan nafas peningkatan
neurologis - Berikan alas empuk dibawah kepala suhu tubuh
meningkat - Monitor terjadinya kejang berulang akibat infeksi
dengan - Monitor karakteristik kejang cenderung
kriteria - Catat durasi kejang mengalami
hasil : - Anjurkan keluarga menghindari memasukkan komplikasi
Status apapun kedalam mulut pasien ketika periode kejang, dll
Neurologis kejang - Dengan
(L.06053) - Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan mengganti
1. Tingkat untuk menahan gerakan pasien linen setiap
kesadaran - Kolaborasi pemberian antikonvulsan hari dapat
meningkat mencegah
2. Frekuensi decubitus
kejang pada pasien
menurun dengan
3. Hipertermi penurunan
a menurun kesadaran
4. Pola nafas - Pada kondisi
efektif kejang, pasien
5. Frekuensi akan
nafas 16- mengalami
20x/menit hipoksia di
otak sehingga
dapat
membaik
dengan
pemberian
oksigen
- Menghindarka
n pasien dari
cedera pada
leher
- Memantau
perubahan
kondisi pasien
dari
karakteristik
dan durasi
kejang
- Untuk
menentukan
intervensi
selanjutnya
- Dapat
membuat
pasien cedera
dan tersedak
- Akan
menyebabkan
luka maupun
trauma fisik
Sdr. Sukir, jenis kelamin laki-laki, 15 tahun, Keluhan utama panas terus menerus dan kejang
disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan berdasarkan hasil
pengkajian didapatkan data sbb : GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40 derajat C, keringat cukup
banyak, dan terjadi kejang tonik – klonik.Hasil pemeriksaan Lumbal Punctie : cairan keruh,
bakteri (+), Riwayat batuk kronis disertai dahak. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20
tts/mnt, terpasang kateter.
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) : Sdri. S
Umur : 15 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Siswa
Status Perkawinan : Belum Menikah
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama : panas terus menerus dan kejang
1. Hipertermia b.d proses infeksi d.d kesadaran menurun, GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40
derajat C, keringat cukup banyak, dan terjadi kejang tonik – klonik
Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
Kriteria –
Standar
Tujuan : 1. Manajemen hipertermia - Peningkatan
setelah - Monitor suhu tubuh setiap 2 jam suhu tubuh
dilakukan - Monitor kompplikasi akibat hipertermia sering
intervensi - Ganti linen setiap hari menjadi
keperawat - Berikan oksigen penyebab
an selama - Lakukan kompres dingin pasien kejang
1x 8 jam, 2. Manajemen kejang - Pasien dengan
status - Pertahankan kepatenan jalan nafas peningkatan
neurologis - Berikan alas empuk dibawah kepala suhu tubuh
meningkat - Monitor terjadinya kejang berulang akibat infeksi
dengan - Monitor karakteristik kejang cenderung
kriteria - Catat durasi kejang mengalami
hasil : - Anjurkan keluarga menghindari memasukkan komplikasi
apapun kedalam mulut pasien ketika periode kejang, dll
Status kejang - Dengan
Neurologis - Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan mengganti
(L.06053) untuk menahan gerakan pasien linen setiap
2. Tingkat - Kolaborasi pemberian antikonvulsan hari dapat
kesadaran mencegah
meningkat decubitus
3. Frekuensi pada pasien
kejang dengan
menurun penurunan
4. Hipertermi kesadaran
a menurun - Pada kondisi
5. Pola nafas kejang, pasien
efektif akan
6. Frekuensi mengalami
nafas 16- hipoksia di
20x/menit otak sehingga
dapat
membaik
dengan
pemberian
oksigen
- Menghindarka
n pasien dari
cedera pada
leher
- Memantau
perubahan
kondisi pasien
dari
karakteristik
dan durasi
kejang
- Untuk
menentukan
intervensi
selanjutnya
- Dapat
membuat
pasien cedera
dan tersedak
- Akan
menyebabkan
luka maupun
trauma fisik
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
KASUS 7
IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) : Ny.S
Umur : 53 tahun
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan :-
Status Perkawinan :Menikah
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama : Nyeri pada jahitan bekas operasi CA Mamae
Data Fokus :
DS :
Klien mengeluh nyeri pada jahitan bekas operasi
Klien mengeluh bekas luka merah dan lembab
DO:
Klien nampak lemas dan pucat
Bekas luka operasi merah dan lembab
TD : 130/90 mmHg
RR : 22 x/mnt
Nadi : 89 x/mnt
Suhu : 37,5 c
Hb : 10,5 /dl
Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus) : Resiko Infeksi area pembedahan
Rencana Keperawatan :
Malang, …………………………
Mahasiswa
………………………………….
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
Kasus 8
IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) :An. Oja
Umur :7 tahun
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan :-
Status Perkawinan :
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama :sesak nafas,
Data Fokus :
DS :
Klien mengeluh sesak nafas,
demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi
DO:
Klien menggunakan otot bantu nafas, CRT > 3 detik, , konjungtiva anemis, akral
dingin, BB klien turun, mual (+) dan muntah (+).
tanda-tanda vital diperoleh :
TD : 80/50 mmHg,
N : 80x/I,
RR : 37x/I,
S : 38,60C
didapatkan hasil lab :
Hb: 6,7 gr/dl, leukosit: 70.500 ml3, trombosit: 44.000 ml3
Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus) : ketidakefektifan pola nafas
Rencana Keperawatan :
Malang, …………………………
Mahasiswa
………………………………….
IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) :Nn. L
Umur :19 Th
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan :-
Status Perkawinan :Belum Kawin
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama :Klien sakit perut Disertai BAB 4x dengan konsistensi cair
Data Fokus :tampak lemas, bibir pecah pecah, kulit kering. Kemudian
hasil TTV TD 90/60 mmHg, N 65x/menit, RR 24x/menit, Suhu 38 C, HB 12g/dl, Leukosit
15.000/mm2.
Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Rasional
Kriteria - Standar Keperawatan
Setelah dilakukan 1) Diskusikan dan jelaskan - untuk mengurangi
tindakan keperawatan tentang pembatasan diet iritasi lambung dan
selama 1 x 24 jam, saluran usus
(makanan berserat
pasien kebutuhan - untuk menambah
tinggi, berlemak dan air
nutrisi pasien nafsu makan pasien
terpenuhi dengan terlalu panas atau - untuk menstabilkan
kriteriahasil: dingin) kondisi pasien
Nafsu makan R/ Serat tinggi, dengan memastikan
meningkat pasien beristirahat
lemak,airterlalu panas /
dengan cukup.
BB meningkat dingin dapat merangsang
- Untuk memonitor
atau normal mengiritasi lambung dan intake dan output
sesuai umur saluran usus. pasien secara berkala
2) Ciptakan lingkungan - Untuk memantau gizi
makanan yang
yang bersih, jauh dari
diterima oleh pasien
bau yang tak sedap atau
sampah, sajikan
makanan dalam keadaan
hangat
R/ situasi yang nyaman,
rileks akan merangsang
nafsu makan.
3) Berikan jam istirahat
(tidur) serta kurangi
kegiatan yang berlebihan
R/ Mengurangi
pemakaian energi yang
berlebihan
4) Monitor intake dan out
put dalam 24 jam
R/ Mengetahui jumlah
output dapat
merencenakan jumlah
makanan.
5) Kolaborasi dengan tim
kesehtaan lain :
a. terapi gizi : Diet TKTP
rendah serat, susu
b. obat-obatan atau
vitamin ( A)
R/ Mengandung zat yang
diperlukan , untuk
proses pertumbuhan
Malang, …………………………
Mahasiswa
………………………………….
Implementasi dan Catatan Perkembangan :
Implementasi Catatan Perkembangan TTD/
Nama Terang
Memberikan kompres hangat
pada paha dan axila pasien
S :pasien mengatakan badannya
masih panas dan lemah Peraw
at
O :tekanan darah 90/70 mmHg,
nadi teraba cepat dan lemah HR
101x/menit, RR 20x/menit, suhu
38, Klien terlihat lemah, akral
hangat, kulit kemerahan.
P : lanjutkan intervensi
KASUS 10 :DBD
Tn. Budi (30 tahun) dirawat di RSUD Ulin dengan diagnosa medis DBD derajad II.Berdasarkan
hasil pengkajian ditemuka9n bercak-bercak merah pada lengan dan kaki, uji tourniquet positif,
tekanan darah 90/70 mmHg, nadi teraba cepat dan lemah, HR 101x/menit, RR 20x/menit,
suhu 38.Klien terlihat lemah, akral hangat, kulit kemerahan.Klien mengatakan lemas dan tidak
bertenaga.
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) : Tn. B
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Kawin
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama :Klien mengatakan lemas dan tidak bertenaga
Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Rasional
Kriteria - Standar Keperawatan
Setelah dilakukan Manajemen Hipertermi: Manajemen Hipertermi:
tindakan keperawatan Observasi : Observasi :
selama 1 x 24 jam, - Monitor suhu tubuh - Suhu tubuh pasien
termoregulasi pasien - Monitor komplikasi akibat merupakan acuan utama
akan membaik sesuai hipertermi. untuk mengetahui
skala SLKI: Terapeutik : keadaan hipertermi.
- Longgarkan pakaian
- Peningkatan suhu pada
Kulit kemerahan pasien
tubuh, akan
pada pasien - Kompres dingin pada
mempengaruhi kerja
menurun – normal dahi.
tubuh.
(skala 5).
Terapeutik :
Takikardi pada Regulasi Temperatur:
- Pakaian yang longgar
pasien menurun – Observasi:
memudahkan sirkulasi
60-90x/menit - Monitor tekanan darah,
udara pada tubuh.
(skala 5). frekuensi pernapasan, nadi
- Kompres pada dahi ,
Suhu tubuh pasien dan warna kulit.
langsung fokus pada
Terapeutik:
membaik – 36.5- - Tingkatkan asupan cairan bagian otak yang
37.5C (skala 5) dan nutrisi yang adekuat. mengatur suhu tubuh.
- Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien Regulasi Temperatur:
Kolaborasi: Observasi:
- Pemberian antipiretik - Tanda-tanda vital
Paracetamol 500mg, oral, merupakan acuan untuk
3x1 mengetahui keadaan
pasien secara umum.
Terapeutik:
- Asupan cairan dan nutrisi
yang cukup diperlukan
dalam memaksimalkan
metabolism tubuh.
- Suhu lingkungan
mempengaruhi suhu
tubuh pasien.
Kolaborasi:
- Antipiretik dapat
menurunkan suhu tubuh
secara cepat.
PERAWAT
Implementasi dan Catatan Perkembangan :
Implementasi Catatan Perkembangan TTD/
Nama Terang
Kolaborasi:
- Pemberian antipiretik
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) : Ny. S
Umur : 55 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama : Sering pusing, badan mudah lelah, walaupun makan dan
minum cukup banyak. Klien juga mengeluh sering buang air kecil.
Data Fokus :
NO. DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Klien mengeluh sering pusing, badan mudah lelah GDA : 350 mg/dl
walaupun makan dan minum cukup banyak.
Klien terlihat lemas
TD : 170/100 mmHg
Tn. Saderun, 65 tahun di rawat dengan CVA trombosis, Kedasaran composmentis, GCS = 15
(4.5.6). Klien mengatakn tangan kanannya tidak bisa digerakkan. Hasil pemeriksaan terdapat
hemiparese dekstra, nilai kekuatan otot kanan 3/3 dan otot kiri 5/5. Klien mengatakan tidak
mampu melakuakan makan minum dan ADL sendiri, terlihat penampilan dan kebersihan klien
kurang. Makan-minum dan ADL dibantu oleh keluarga atau perawat. Saat ini pasien sedang
menjalani program rehabilitasi fisik untuk menguatkan otot-otot ekstrimitasnya. badan klien
kotor, gigi klien ada sisa makanan, daun telinga kotor , rambut acak-acakan, beberapa bagian
kulit kering,
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) : Tn. S
Umur : 65 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama : klien mengatakan tidak bisa menggerakkan tangan kanannya.
Data Fokus :
Sdri. Tina marcellia, jenis kelamin wanita, 17 tahun, Keluhan utama waktu masuk : mual dan muntah-muntah. Saat ini kondisi pasien sudah mulai membaik,
mual & muntah (-), makan-minum secara peroral, ADL mandiri, infus sudah di lepas. Menurut keluarga klien sangat menyukai makanan pedas (bakso, rujak),
dan minum es krim.
KASUS 6 :Thypoid
Sdri. Chandraloka, jenis kelamin wanita, 20 tahun, Keluhan utama panas tidak disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan
berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data sbb :Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), suhu tubuh 38,5 derajat C, keringat cukup banyak.Hasil
pemeriksaan Keadaan umum masih lemah, Lab : Widal (+). Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:2, 20 tts/mnt, terpasang kateter. Makan-minum sendiri
dengan duduk di atas tempat tidur, ADL lain masih dibantu dengan perawat atau keluarga.
TINGKAT TINDAKAN YG TINDAKAN YG RENCANA
NO NAMA KETERG DX DATA DX SUDAH BELUM TINDAK
PASIEN / AN- MEDIS FOKUS KEPERAW DILAKUKAN & DILAKSANAKA LANJUT
BED TUNGAN ATAN HASIL N
DS : Pasien DEFISIENSI TINDAKAN YANG - -
mengatakan PENGETAHU SUDAH
5 Sdri. T / BED 5 MANDIRI GASTRITIS sudah tidak mual AN b.d DILAKUKAN
dan sudah tidak KURANG 09.00 Memberikan
muntah, pasien SUMBER edukasi tentang pola
makan yang baik
belum paham PENGETAHU
dan benar
tentang pola AN 09.30
makan yang baik
Memberikan
dan benar,
pasien juga edukasi tentang
belum tahu pentingnya
makanan apa penggunaan obat
saja yang harus yang tepat
dihindari untuk
10.00
mencegah
Mengevaluasi
gastritis
DO : Saat ini tingkat
kondisi pasien pemahaman
sudah mulai pasien terhadap
membaik, mual edukasi yang
& muntah (-), sudah
makan-minum disampaikan
secara peroral, HASIL
ADL mandiri, TINDAKAN
infus sudah di
lepas. S : pasien
mengatakan sudah
TD : 120/80 paham tentang
mmHg edukasi yang sudah
diberikan, mpasien
RR : 20 x/mnt mampu
menyebutkan
S : 36,5°C makanan apa saja
yang harus dibatasi
N : 70 x/mnt untuk mencegah
DS : Menurut gastritis
keluarga, klien
O : Pasien
sangat menyukai
menganggukkan
makanan pedas
kepala saat ditanya
(bakso, rujak),
sudah paham atu
dan minum es belum, pasien tidak
krim. tampak
kebingungan setelah
diberikan edukasi
DS :
A : masalah
keperawatan
teratasi
P:-
6. Sdri.Chandralo Parsial thypoid Ds: Pasien Hipertermi 1. 07.00-07.15
ka mengatakan
b/d wib
badannya
panas dehidrasi mengukur suhu
Do: S 38,50 C,
d/d suhu Dengan hasil :
GCS 4 5 6,
widal (+), 38,50 C, 37,50 C
sebagian ADL
keringat 2. 08.00-08.20
dibantu
perawat dan cukup wib
keluarga
banyak, memberikan
keadaan kompres hangat
umum lemah, 3. 09.00-09.10
dan lab widal wib
(+). memberikan
sanmol 15mg/kg
per IV
4. 10.00-10.30
wib
memberikan air
minum yang
banyak
FORMAT LAPORAN KARU / KATIM
2. BED 2 MENINGITIS TOTAL Sdr. Sukir, jenis kelamin laki-laki, 15 tahun, Keluhan utama panas terus
menerus dan kejang disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien
dirawat di rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian didapatkan
data sbb : GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40 derajat C, keringat cukup
banyak, dan terjadi kejang tonik – klonik.Hasil pemeriksaan Lumbal
Punctie : cairan keruh, bakteri (+), Riwayat batuk kronis disertai dahak.
Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt, terpasang kateter.
3. KAMAR 2 BED 3 DIABETES MANIDIRI Ny. Sutyem, 55 tahun dirawat dengan keluhan sering pusing, badan
MELLITUS mudah lelah walaupun makan dan minum cukup banyak. Klien juga
mengeluh sering buang air kecil. Hasil pemeriksaan : Kesadaran
Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), Tekanan darah 170/100 mmHg.
Makan-minum dan ADL lain mandiri, Klien mendapat injeksi insulin 3
kali sehari sebelum makan. Klien belum bisa melakukan sendiri injeksi
insulin dan perlu pengajaran.
NO KAMAR BED DIAGNOSA TINGKAT DESKRIPSI KLIEN
MEDIS KETERGANTUNGAN
4. BED 4 POST PARSIAL Tn. Saderun, 65 tahun di rawat dengan CVA trombosis, Kedasaran
STROKE composmentis, GCS = 15 (4.5.6). Hasil pemeriksaan terdapat
hemiparese dekstra, nilai kekuatan otot kanan 3/3 dan otot kiri 5/5.
Makan-minum dan ADL dibantu oleh keluarga atau perawat. Saat ini
pasien sedang menjalani program rehabilitasi fisik untuk menguatkan
otot-otot ekstrimitasnya.
5. KAMAR 3 BED 5 GASTRITIS MANDIRI Sdri. Tina marcellia, jenis kelamin wanita, 17 tahun, Keluhan utama
waktu masuk : mual dan muntah-muntah. Saat ini kondisi pasien sudah
mulai membaik, mual & muntah (-), makan-minum secara peroral, ADL
mandiri, infus sudah di lepas. Menurut keluarga klien sangat menyukai
makanan pedas (bakso, rujak), dan minum es krim.
6. KAMAR 4 BED 6 THYPOID PARSIAL Sdri. Chandraloka, jenis kelamin wanita, 20 tahun, Keluhan utama
panas tidak disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di
rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data sbb
:Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), suhu tubuh 38,5 derajat
C, keringat cukup banyak.Hasil pemeriksaan Keadaan umum masih
lemah, Lab : Widal (+). Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:2, 20
tts/mnt, terpasang kateter. Makan-minum sendiri dengan duduk di atas
tempat tidur, ADL lain masih dibantu dengan perawat atau keluarga.
Catatan : Nama-nama & jenis kelamin pasien dapat disesuaikan dengan pasien model (mahasiswa yang menjadi pasien model).
Bu Trieq
POST CONFERENCE
Disuatu hari di RS Mandala tepatnya di Ruang Melati Penyakit Dalam. Seperti
rutinitas setiap hari yang dilakukanoleh Karu,Katim dan Perawat pelaksana yang ada di
ruangan tersebut. Pada hari itu akan dilakukan sebuah conference mulai dari pre
conference,midle conference, dan post conference yang akan dilakukan oleh semua
Karu,Katim dan Perawat pelaksana.
PP Tim 1 (Pasien 4,5) : (perawat melaporkan asuhan keperawatan pasiennya selama satu shif )
Assalamualikum wr.wb.
Terimakasih atas waktu yang diberikan, baik saya disini akan menjelaskan kondisi
pasien saya saat ini. Jumlah pasien ada 2 orang dengan tingkat ketergantungan .
Untuk Pasien 4 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 5 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Sekian pelaporan dari tim 1, Terimakasih.
PP Tim 1 (Pasien 6,7,8) : (perawat melaporkan asuhan keperawatan pasiennya selama satu shif )
Assalamualikum wr.wb.
Terimakasih atas waktu yang diberikan, baik saya disini akan menjelaskan kondisi
pasien saya saat ini. Jumlah pasien ada 3 orang dengan tingkat ketergantungan .
Untuk Pasien 6 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 7 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 8 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Sekian pelaporan dari tim 2, Terimakasih.
Begitu juga Tim 2 yang juga menyampaikan pelaporannya
PP Tim 2 ( pasien 9,10) : (perawat melaporkan asuhan keperawatan pasiennya selama satu shif )
Assalamualikum wr.wb.
Terimakasih atas waktu yang diberikan, baik saya disini akan menjelaskan kondisi
pasien saya saat ini. Jumlah pasien ada 2 orang dengan tingkat ketergantungan .
Untuk Pasien 9 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 10 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Sekian pelaporan dari tim 2, Terimakasih.
Ketua Tim 2 (Shinta):“Baiklah terima kasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang telahdilakukan.
Kita telah melakukan semua rencana tindakan. Selanjutnya saya kembalikan
kepadakepala ruangan.”
KARU : “ iya, terimakasih kepada perawat Acik dan perawat Shita,
alhamdulillah proses asuhan keperawatan yang telah kita lakukan hari
ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur. terimakasih atas
kerja sama rekan-rekan sekalian, yang sudah bekerja dengan
semaksimal mungkin dan patut kita beri aplouse…… pertahankan
terus kinerja rekan-rekan dan alangkah baiknya jika bisa ditingkatkan
lagi demi pencapaian kinerja yang lebih optimal. Amiin.
Untuk mengakhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah kita akhiri
dengan berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan kita masing-
masing….. berdoa,, mulai….. selesai… Akhir kata, wassalamualikum
wr. Wb.”a