Anda di halaman 1dari 51

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Kelompok 4

Untuk memenuhi tugas laporan mata kuliah


Kewirausahaan
Yang dibimbing Ibu Dr. Tri Anjaswarni Harsono SKp. M.Kep

Oleh
Anesha Alienda K P17210181032
Amanda Auramaharani P17210181013
Jaziratul Islamiah P17210181017
Maudy Mila Fadhila P17210181029
Nia Cantika Pasaribu P17210181020
Shinta Nur Mauludiah P17210182039
Nova Purnama sari P17210183050
Istigfarin Nurayunda P17210183060
Brissila Rahmawati P17210183067
Sendy Nadella dheandoko P17210183066
Fadhila Setiawan P17210183065
Acik Febila Antika P17210183067
Devy Shinta P17210183068

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN MALANG
Maret 2020
Langkah-langkah Pembelajaran Laboratorium

DIAGRAM ALUR KEGIATAN

PRAKTEK MANAJEMEN & KEPEMIMPINAN KEPERAWATAN

Dinas Pagi
MEMBACA LAPORAN
(shift sebelumnya)

OPERAN PAGI
(langsung ke pasien BERSAMA sesuai Protap)

PRE CONFERENCE
(Dipimpin oleh Karu)

PELAYANAN KEPERAWATAN
& DOKUMENTASI
 Asuhan Keperawatan
 Dokumentasi asuhankeperawatan
 Konsultasi, Kolaborasi, Negosiasi
 Diskusi
 Supervisi
 Audit Dokumentasi

MIDDLE CONFERENCE
(Dipimpin oleh Karu / Ka Tim)

PELAYANAN KEPERAWATAN
& DOKUMENTASI

POST CONFERENCE
(Dipimpin oleh Karu)

OPERAN SORE
(Dipimpin oleh Karu)

PELAYANAN KEPERAWATAN & LAPORAN

OPERAN MALAM

PELAYANAN KEPERAWATAN & LAPORAN


STRUKTUR
PENGORGANISASIAN KERJA
TIM PELAYANAN KEPERAWATAN RUANG ………… RSSA MALANG

Kepala Ruang / supervisor


SENDY NADELLA

Ketua Tim A Ketua Tim B


SHINTA NUR M ACIK FEBILA

Dinas Pagi Dinas Pagi

1. JAZIRAH 1. ISTIQFARIN
2. BRISILLA 2. MAUDY

Dinas Sore Dinas Sore

1. ANESHA 1. AURA
2. NOVA 2. NIA

Dinas Malam Dinas Malam

1. FADHIL 1 DEVY

Nama Pasien Nama Pasien

PEMBAGIAN KERJA
TIM PELAYANAN KEPERAWATAN RUANG ……………… RS …………………..
Waktu Dinas & Perawat Penanggung Ket
No. Nama Pasien Nama Perawat jawab pasien
Pagi Sore Malam
1. JAZIRAH JAZIRAH ANESHA FADHIL
BRISILLA
ANESHA
NOVA
FADHIL

2. ISTIQFARIN ISTIQFARIN AMANDA DEVY


MAUDY
AMANDA
NIA
DEVY

Tanggal, …………………….
Mahasiswa

( ………………………..……)

Mengetahui :
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

(…………………….) (………………………)

URAIAN TUGAS
(JOB DISCRIPTION)
(Sesuai Metode : Tim Primer / Modulair / Tim Alokasi)

A. Peran : Kepala Ruang


1. Menyusun rencana harian sesuai perannya
2. Identifikasi tingkat ketergantungan pasien
3. Menghitung kebutuhan tenaga perawatan
4. Menunjuk / menetapkan ketua Tim
5. Menentukan metode penugasan yang digunakan
6. Menyusun struktur organisasi ruangan
7. Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada ketua tim
8. Memimpin serah terima / operan pelayanan keperawatan
9. Memimpin Conference perawatan
10. Memberikan pengarahan ketua tim
11. Melakukan Motivasi dan supervisi kegiatan pelayanan
12. Melakukan audit dokumentasi
13. Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
14. Membuat Laporan harian karu

B. Peran : Ketua Tim


1. Menyusun rencana harian sesuai perannya
2. Identifikasi tingkat ketergantungan pasien pada tim kelolaannya
3. Menghitung kebutuhan tenaga perawatan pada tim ybs
4. Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada Perawat pelaksana
5. Mengikuti serah terima / operan pelayanan keperawatan
6. Partisipasi dalam Conference perawatan
7. Melakukan Motivasi supervisi kegiatan pelayanan kepada Perawat Pelaksana
(PP)
8. Melakukan audit dokumentasi
9. Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
10. Membuat laporan harian katim
C. Peran : Perawat Primer (bertanggung jawab secara total pada pasien selama
24 jam)
1. Menyusun rencana harian individu
2. Mengikuti serah terima / operan pelayanan keperawatan
3. Partisipasi dalam Conference perawatan
4. Melakukan pengkajian keperawatan
5. Merumuskan diagnosa keperawatan
6. Merencanakan asuhan keperawatan
7. Melaksanakan tindakan keperawatan
8. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
9. Mendokumentasikan asuhan keperawatan

D. Peran : Perawat Pelaksana (Perawat Asosiet)


1.Menyusun rencana harian individu
2.Mengikuti serah terima / operan pelayanan keperawatan
3.Partisipasi dalam Conference perawatan
4.Melaksanakan tindakan keperawatan yang dibuat oleh Ketua Tim / Perawat
Primer
5.Melakukan evaluasi asuhan keperawatan
6.Mendokumentasikan tindakan & evaluasi keperawatan
7.Melakukan kerjasama dengan anggota tim yang lain

RENCANA KERJA HARIAN PELAYANAN KEPERAWATAN


(SESUAI PERAN : KARU *
Hari I / Tanggal : ………….
No Waktu Kegiatan
.
1. 06.00-06.15 Menyusun rencana harian sesuai peran
06.15-06.30 Identifikasi tingkat ketergantungan pasien
06.30-07.00 Menghitung kebutuhan tenaga perawatan
07.00-07.05 Menunjuk/menetapkan ketua tim
07.05-07.15 Menyusun Struktur organisasi ruangan
07.15-07.25 Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada ketua tim
07.25-07.30 Memimpin serah terima/operan pelayanankeperawatan
07.30-08.00 Memimpin berlangsungnya pre conference
11.00-11.151 Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota
12.00 -12.30 Memimpin midle conference
13.00 – 13.05 Memimpin Post Conference perawatan
13.05- 13.20 Memberikan pengarahan ketua tim
13.20- 13.30 Melakukan motivasi dan supervisi kegiatan pelayanan
13.30-13.45 Melakukan audit dokumentasi
13.45- 13.55 Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
13.55- 14.00 Membuat laporan harian Karu

Catatan : Dibuat SEBELUM praktek


*) Coret yang tidak perlu Tanggal, ………………….
Mahasiswa

( ……………………..……)
Mengetahui :
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan

(…………………….) (……………………)

RENCANA KERJA HARIAN PELAYANAN KEPERAWATAN


(SESUAI PERAN : KATIM *
Hari I / Tanggal : ………….
NO WAKTU KEGIATAN
1. 06.30-07.00 Menyusun rencana harian sesuai peran
2. 07.00-07.15 Pre conference
07.15-07.30 Identifikasi tingkat ketergantungan pasien pada tim
3. kelolaannya
4. 07.30-08.00 Menghitung kebutuhan tenaga perawatan pada tim
5. 08.00-09.00 Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada perawat
pelaksana
6. 09.00-10.00 Midle conference
7. 10.00-11.00 Mengikuti serah terima /operan pelayanan keperawatan
8. 11.00-13.00 Partisipasi dalam post conference perawatan
9. 13.00-13.15 Melakukan motivasi supervisi kegiatan pelayanan kepada
perawat pelaksana
10. 13.15-13.30 Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
11. 13.30-14.00 Membuat laporan harian katim

NO WAKTU KEGIATAN
1. 14.00-14-30 Menyusun rencana harian sesuai peran
2. 14.30-15.00 Identifikasi tingkat ketergantungan pasien pada tim
kelolaannya
3. 15.00-15.30 Menghitung kebutuhan tenaga perawatan pada tim
4. 15.30-16.00 Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada perawat
5. 16.00-16.30 pelaksana
Mengikuti serah terima /operan pelayanan keperawatan
6. 16.30-17.00 Partisipasi dalam conference perawatan
7. 17.30-18.00 Melakukan motivasi supervisi kegiatan pelayanan kepada
8. 18.00-19.00 perawat pelaksana
9. 19.00-20.00 Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
10. 20.00-21.00 Membuat laporan harian katim

NO WAKTU KEGIATAN
1. 21.00-21.30 Menyusun rencana harian sesuai peran
2. 21.30-22.00 Identifikasi tingkat ketergantungan pasien pada tim
kelolaannya
3. 22.00-23.00 Menghitung kebutuhan tenaga perawatan pada tim
4. 23.00-24.00 Melakukan pembagian tugas pelayanan kepada perawat
5. 24.00-01.00 pelaksana
Mengikuti serah terima /operan pelayanan keperawatan
6. 01.00-02.00 Partisipasi dalam conference perawatan
7. 02.00-03.00 Melakukan motivasi supervisi kegiatan pelayanan kepada
8. 03.00-04.00 perawat pelaksana
9. 04.00-05.00 Melakukan evaluasi pelayanan keperawatan
10. 05.00-07.00 Membuat laporan harian katim

RENCANA KERJA HARIAN PELAYANAN KEPERAWATAN


(SESUAI PERAN : PERAWAT PELAKSANA *
Hari I / Tanggal : ………….
No. Waktu Kegiatan
1. 06.30-07.00 Mengikuti operan dan Pre conference
2. 07.00-07.15 Menerima pembagian tugas dari Katim
3. 07.15-07.30 Mempersiapkan keperluan askep
4. 07.30-08.00 Menerima dan melaksanakan tugas yang diberikan Katim
5. 08.00-09.00 Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian
6.
09.00-10.00 Melakukan tindakan asuhan keperawatan
7.
8. 10.00-11.00 Menerima pengarahan dan bimbingan dari Katim
9. 11.00-13.00 Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim lain
10. 13.00-13.15 Melalukan  pendokumentasian askep dengan benar
11. 13.15-13.30 Melakukan post conference
12. 13.30-14.00 Melakukan operan dengan tim shift berikutnya

No. Waktu Kegiatan


1. 14.00-14-30 Mengikuti operan dan Pre conference
2. 14.30-15.00 Menerima pembagian tugas dari Katim
3. 15.00-15.30 Mempersiapkan keperluan askep
4. 15.30-16.00 Menerima dan melaksanakan tugas yang diberikan Katim
5. 16.00-16.30 Melalukan tindakan asuhan keperawatan
6.
16.30-17.00 Menerima pengarahan dan bimbingan dari Katim
7.
8. 17.30-18.00 Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim lain
9. 18.00-19.00 Melakukan tindakan pendokumentasian asuhan keperawatan
10. 19.00-20.00 Melakukan post conference
11. 20.00-21.00 Melakukan operan dengan tim shift berikutnya

No. Waktu Kegiatan


1. 21.00-21.30 Mengikuti operan dan Pre conference
2. 21.30-22.00 Menerima pembagian tugas dari Katim
3. 22.00-23.00 Mempersiapkan keperluan askep
4. 23.00-24.00 Menerima dan melaksanakan tugas yang diberikan Katim
5. 24.00-01.00 Melalukan tindakan asuhan keperawatan
6.
01.00-02.00 Menerima pengarahan dan bimbingan dari Katim
7.
8. 02.00-03.00 Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota tim lain
9. 03.00-04.00 Melakukan tindakan pendokumentasian asuhan keperawatan
10. 04.00-05.00 Melakukan post conference
11. 05.00-07.00 Melakukan operan dengan tim shift berikutnya

PANDUAN PENENTUAN
KLASIFIKASI TINGKAT KETERGANTUNGAN PASIEN
(Berdasarkan Teori Orem : Self Care Deficit)

NO KLASIFIKASI KARAKTERISTIK
I. MINIMAL 1. Pasien bisa mandiri / hampir tidak memerlukan bantuan
CARE a. Pasien mampu naik turun tempat tidur
b. Pasien mapu ambulasi dan berjalan sendiri
c. Pasien mampu makan dan minum sendiri
d. Pasien mampu mandi sendiri / mandi sebagaian dengan
bantuan
e. Pasien mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
f. Pasien mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit
bantuan
g. Pasien mampu BAB dan BAK dengan sedikit bantuan
2. Status psikologis stabil
3. Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik
4. Operasi ringan
II. PARTIAL 1. Pasien memerlukan bantuan perawat (Sebagian)
CARE a. Membutuhkan bantuan 1 orang untuk naik turun tempat tidur
b. Membutuhkan bantuan untuk ambulasi / berjalan
c. Membutuhkan bantuan untuk menyiapkan makanan
d. Membutuhkan bantuan untuk makan (disuap)
e. Membutuhkan bantuan untuk membersihkan mulut
f. Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
g. Membutuhkan bantuan untuk BAB / BAK (di tempat tidur /
kamar mandi)
2. Pasca operasi minor (24 jam)
3. Melewati fase akut pasca operasi mayor
4. Fase awal penyembuhan
5. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam
6. Gangguan emosional ringan
III. TOTAL CARE 1. Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawat lebih lama.
a. Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari
tempat tidur ke kereta dorong / kursi roda.
b. Membutuhkan latihan pasif
c. Kebutuhan cairan dan nutrisi dipenuhi melalui terapi
intravena
d. Membutuhkan bantuan untuk membersihkan mulut
e. Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan
berdandan
f. Dimandikan perawat
g. Keadaan inkontinensia dan menggunakan kateter
2. Pasien tidak sadarkan diri
3. Pasien tidak stabil
4. Gangguan jiwa berat
5. Observasi tanda-tanda vital sering / kontinyu
6. Pasien luka bakar luas
7. Pasien kolostomy
8. Pasien menggunakan alat bantu pernafasan
9. Pasien menggunakan WSD
10. Pasien yang dilakukan irigasi kandung kemih terus menerus
11. Menggunakan traksi (skeletal traksi)
12. Fraktur & paska operasi tulang belakang / leher

KEMAMPUAN MEMIMPIN POST CONFERENCE,


No Aspek yang Dinilai RENTANG NILAI
4 3 2 1
I Pra Interaksi (Persiapan)
1. Buku catatan harian tim
2. Semua anggota tim sudah siap
II Pelaksanaan
1. Kepala ruang / Ketua tim memberi salam (selamat pagi /
assalamualaikum)
2. Jelaskan tujuan konferensi akhir
3. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim
(mewakili anggota) untuk melaporkan perkembangan pasien
kelolaan (kondisi dan tingkat ketergantungan) atau masing-
masing anggota untuk melaporkan perkembangan masing-
masing pasien kelolaan (sampai semua pasien dilaporkan)
meliputi :
a. Identitas klien : nama, alamat, No Registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data fokus yang
menunjang diagnosa
d. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan
hasilnya
e. Rencana tidak lanjut
f. Masalah yang dihadapi
4. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
menanggapi / memberikan masukan.
5. Karu / katim mencatat hasil diskusi / masukan anggota tim
6. Karu / katim memberikan kesimpulan
III Terminasi (Penutup)
1. Jelaskan kegiatan selanjutnya adalah operan dengan shift
berikutnya
2. Mengucapkan selamat dan terimakasih atas kerjasama
dalam melaksanakan pelayananan keperawatan
3. Mengucap salam

TOTAL SKOR

Beri tanda (v) pada rentang nilai yang sesuai


4 = Sangat baik 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

 Skor yg dicapai
NILAI = x 100 = ………….
 Skor max (44)

Malang, ………………………
Pembimbing

(…………………….)

STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)


POST CONFERENCE
Jurusan POST CONFERENCE
Keperawatan No. Dokumen No. Revisi …….. Halaman …………..
Prosedur Tetap Dibuat Oleh : Ditetapkan
Ketua
Tanggal terbit Jurusan Keperawatan Malang
September Tri Anjaswarni,
2010 S.Kp. M.Kep.
(Tri Anjaswarni,S.Kp. M.Kep)
Pengertian Pertemuan (meeting staff) perawatan yang dilakukan secara rutin
(setiap hari) pada akhir kegiatan pelayanan keperawatan, sebagai
ciri khas pada penerapan metode tim dalam pelayanan
keperawatan.
Tujuan 1. Pertanggungjawaban pelayanan / asuhan keperawatan satu
shift dinas
2. Evaluasi aktivitas pelayanan pada satu shift dinas
3. Sentralisasi informasi
4. Adanya komunikasi dan Koordinasi antar anggota tim
5. Penyelesaian masalah
Kebijakan 1. Dilakukan setelah melakukan aktivitas pelayanan keperawatan
2. Dipimpin oleh kepala ruang atau ketua tim
3. Semua petugas (anggota tim) pada shift ybs harus hadir
Petugas  Kepala Ruang
 Ketua Tim
 Perawat Primer/Perawat Asosiet
Persiapan 1. Buku catatan harian tim
2. Semua anggota tim yang bertugas sudah siap
Prosedur / 1. Kepala ruang / Ketua tim memberi salam (selamat pagi /
Langkah- assalamualaikum)
langkah 2. Jelaskan tujuan konferensi akhir
3. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim (mewakili
anggota) untuk melaporkan perkembangan pasien kelolaan
(kondisi dan tingkat ketergantungan) atau masing-masing
anggota untuk melaporkan perkembangan masing-masing
pasien kelolaan (sampai semua pasien dilaporkan) meliputi :
a. Identitas klien : nama, alamat, No Registrasi
b. Diagnosis medis
c. Diagnosis keperawatan dan data fokus yang menunjang
diagnosa
d. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan
hasilnya
e. Rencana tidak lanjut
f. Masalah yang dihadapi
4. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk menanggapi /
memberikan masukan.
5. Karu / katim mencatat hasil diskusi / masukan anggota tim
6. Karu / katim memberikan kesimpulan
Penutup 1. Jelaskan kegiatan selanjutnya adalah operan dengan shift
berikutnya
2. Mengucapkan selamat dan terimakasih atas kerjasama dalam
melaksanakan pelayananan keperawatan
3. Mengucap salam

KASUS 1 : Tetanus
Anak Badu jenis kelamin laki-laki, 12 tahun, Keluhan utama panas dan kejang disertai
kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian
didapatkan data sbb : GCS = 10 (2.4.4), suhu tubuh 39 derajat C, keringat cukup banyak, dan
terjadi kejang tonik setiap ada rangsangan. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt,
terpasang kateter. Menurut keluarga, klien mempunyai radang telinga telinga tengah (OMP)
sejak 2 tahun lalu.

CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) : An.B
Umur : 12 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Siswa
Status Perkawinan : Belum Menikah

DIAGNOSA MEDIS : Tetanus

PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama : panas dan kejang

Data Fokus :An. B jenis kelamin laki-laki, 12 tahun, Keluhan utama panas
dan kejang disertai kesadaran menurun. Hasil pengkajian didapatkan data sbb : GCS = 10
(2.4.4), suhu tubuh 39 derajat C, keringat cukup banyak, dan terjadi kejang tonik setiap ada
rangsangan. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt, terpasang kateter. Menurut
keluarga, klien mempunyai radang telinga telinga tengah (OMP) sejak 2 tahun lalu.

Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus)


1. Hipertermia b.d proses infeksi d.d klien mempunyai radang telinga telinga tengah (OMP)
sejak 2 tahun lalu, GCS = 10 (2.4.4), suhu tubuh 39 derajat C, keringat cukup banyak, dan
terjadi kejang tonik setiap ada rangsangan.

Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
Kriteria –
Standar
Tujuan : 1. Manajemen hipertermia - Peningkatan
setelah - Monitor suhu tubuh setiap 2 jam suhu tubuh
dilakukan - Monitor kompplikasi akibat hipertermia sering
intervensi - Ganti linen setiap hari menjadi
keperawat - Berikan oksigen penyebab
an selama - Lakukan kompres dingin pasien kejang
1x 8 jam, 2. Manajemen kejang - Pasien dengan
status - Pertahankan kepatenan jalan nafas peningkatan
neurologis - Berikan alas empuk dibawah kepala suhu tubuh
meningkat - Monitor terjadinya kejang berulang akibat infeksi
dengan - Monitor karakteristik kejang cenderung
kriteria - Catat durasi kejang mengalami
hasil : - Anjurkan keluarga menghindari memasukkan komplikasi
Status apapun kedalam mulut pasien ketika periode kejang, dll
Neurologis kejang - Dengan
(L.06053) - Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan mengganti
1. Tingkat untuk menahan gerakan pasien linen setiap
kesadaran - Kolaborasi pemberian antikonvulsan hari dapat
meningkat mencegah
2. Frekuensi decubitus
kejang pada pasien
menurun dengan
3. Hipertermi penurunan
a menurun kesadaran
4. Pola nafas - Pada kondisi
efektif kejang, pasien
5. Frekuensi akan
nafas 16- mengalami
20x/menit hipoksia di
otak sehingga
dapat
membaik
dengan
pemberian
oksigen
- Menghindarka
n pasien dari
cedera pada
leher
- Memantau
perubahan
kondisi pasien
dari
karakteristik
dan durasi
kejang
- Untuk
menentukan
intervensi
selanjutnya
- Dapat
membuat
pasien cedera
dan tersedak
- Akan
menyebabkan
luka maupun
trauma fisik

Implementasi dan Catatan Perkembangan :


Implementasi Catatan Perkembangan TTD/
Nama Terang
- Mengukur suhu tubuh S : keluarga pasien mengatakan
- Memantau terjadinya kejang pasien belum mengalami kejang
- Mengganti linen setelah diberikan obat anti kejang. Sulistya
- Memasang oksigen simple
mask 6 lpm O:
- Melakukan pemberian 1. KU : Buruk
kompres dingin 2. Kesadaran : Somnolen
- Melakukan suction untuk 3. GCS : 10 (2.4.4)
membersihkan jalan nafas 4. Suhu 380C Sulistya
dari secret 5. Pasien tampak pucat, lemah,
- Memberi alas empuk dibawah dan berkeringat
kepala 6. Pasien terpasang infus D5 % :
- Memantau terjadinya kejang NS = 1:1, 20 tts/mnt,
berulang terpasang kateter
- Mencatat karakteristik kejang
- Mencatat durasi kejang A : Masalah belum teratasi
- Menganjurkan keluarga P : Lanjutkan intervensi
menghindari memasukkan 1,5,6,8,9,10,13
apapun kedalam mulut pasien
ketika periode kejang
- Menganjurkan keluarga tidak
menggunakan kekerasan
untuk menahan gerakan
pasien
- Kolaborasi pemberian
antikonvulsan
KASUS 2 : Meningitis

Sdr. Sukir, jenis kelamin laki-laki, 15 tahun, Keluhan utama panas terus menerus dan kejang
disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan berdasarkan hasil
pengkajian didapatkan data sbb : GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40 derajat C, keringat cukup
banyak, dan terjadi kejang tonik – klonik.Hasil pemeriksaan Lumbal Punctie : cairan keruh,
bakteri (+), Riwayat batuk kronis disertai dahak. Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20
tts/mnt, terpasang kateter.

CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) : Sdri. S
Umur : 15 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Siswa
Status Perkawinan : Belum Menikah

DIAGNOSA MEDIS : Meningitis

PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama : panas terus menerus dan kejang

Data Fokus : kesadaran menurun, GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40 derajat C,


keringat cukup banyak, kulit hangat, dan terjadi kejang tonik – klonik. Hasil pemeriksaan
Lumbal Punctie : cairan keruh, bakteri (+), Riwayat batuk kronis disertai dahak. Pasien
terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt, terpasang kateter.

Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus)

1. Hipertermia b.d proses infeksi d.d kesadaran menurun, GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40
derajat C, keringat cukup banyak, dan terjadi kejang tonik – klonik
Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Keperawatan Rasional
Kriteria –
Standar
Tujuan : 1. Manajemen hipertermia - Peningkatan
setelah - Monitor suhu tubuh setiap 2 jam suhu tubuh
dilakukan - Monitor kompplikasi akibat hipertermia sering
intervensi - Ganti linen setiap hari menjadi
keperawat - Berikan oksigen penyebab
an selama - Lakukan kompres dingin pasien kejang
1x 8 jam, 2. Manajemen kejang - Pasien dengan
status - Pertahankan kepatenan jalan nafas peningkatan
neurologis - Berikan alas empuk dibawah kepala suhu tubuh
meningkat - Monitor terjadinya kejang berulang akibat infeksi
dengan - Monitor karakteristik kejang cenderung
kriteria - Catat durasi kejang mengalami
hasil : - Anjurkan keluarga menghindari memasukkan komplikasi
apapun kedalam mulut pasien ketika periode kejang, dll
Status kejang - Dengan
Neurologis - Anjurkan keluarga tidak menggunakan kekerasan mengganti
(L.06053) untuk menahan gerakan pasien linen setiap
2. Tingkat - Kolaborasi pemberian antikonvulsan hari dapat
kesadaran mencegah
meningkat decubitus
3. Frekuensi pada pasien
kejang dengan
menurun penurunan
4. Hipertermi kesadaran
a menurun - Pada kondisi
5. Pola nafas kejang, pasien
efektif akan
6. Frekuensi mengalami
nafas 16- hipoksia di
20x/menit otak sehingga
dapat
membaik
dengan
pemberian
oksigen
- Menghindarka
n pasien dari
cedera pada
leher
- Memantau
perubahan
kondisi pasien
dari
karakteristik
dan durasi
kejang
- Untuk
menentukan
intervensi
selanjutnya
- Dapat
membuat
pasien cedera
dan tersedak
- Akan
menyebabkan
luka maupun
trauma fisik

Implementasi dan Catatan Perkembangan :


Implementasi Catatan Perkembangan TTD/
Nama Terang
- Mengukur suhu tubuh S : keluarga pasien mengatakan
- Memantau terjadinya kejang pasien belum mengalami kejang
- Mengganti linen setelah diberikan obat anti kejang. Sulistya
- Memasang oksigen simple
mask 6 lpm
- Melakukan pemberian O :
kompres dingin 1. KU : Buruk
- Melakukan suction untuk 2. Kesadaran : Sopor
membersihkan jalan nafas 3. GCS : 9 (2.3.4) Sulistya
dari secret 4. Suhu 39,70C
- Memberi alas empuk dibawah 5. Pasien tampak pucat, lemah,
kepala dan berkeringat
- Memantau terjadinya kejang 6. Pasien terpasang infus D5 % :
berulang NS = 1:1, 20 tts/mnt,
- Mencatat karakteristik kejang terpasang kateter
- Mencatat durasi kejang
- Menganjurkan keluarga A : Masalah belum teratasi
menghindari memasukkan
apapun kedalam mulut pasien P : Lanjutkan intervensi
ketika periode kejang 1,5,6,8,9,10,13
- Menganjurkan keluarga tidak
menggunakan kekerasan
untuk menahan gerakan
pasien
- Kolaborasi pemberian
antikonvulsan
KASUS 7 : Post Ca Mamae
Ny. S berumur 53 tahun datang dengan keluhan utama nyeri pada jahitan bekas
operasi payudara kiri. Post operasi hari ke-2. Berdasarkan hasil pengkajian
kedalaman luka 4 cm dan panjang 12 cm, keadaan sekitar luka kemerahan dan
lembab, terasa nyeri dengan skala 3 (skala 1-10) seperti ditusuk, klien tampak lemas
dan pucat, TD 130/90 mmHg, RR 22 x/mnt, Nadi 89 x/mnt, Suhu 37,5 oC, Hb 10,5/dl,
eritrosit 5,7/mm, leukosit 10.500/mm3, trombosit 150.000/mm3. Ny. S terpasang
mendapat terapi infus RL 20 tpm.Makan minum sendiri dengan duduk di atas tempat
tidur, ADL masih dibantu keluarga dan perawat.

CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
KASUS 7

IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) : Ny.S
Umur : 53 tahun
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan :-
Status Perkawinan :Menikah

DIAGNOSA MEDIS : Post CA Mamae

PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama : Nyeri pada jahitan bekas operasi CA Mamae

Data Fokus :

DS :
Klien mengeluh nyeri pada jahitan bekas operasi
Klien mengeluh bekas luka merah dan lembab
DO:
Klien nampak lemas dan pucat
Bekas luka operasi merah dan lembab
TD : 130/90 mmHg
RR : 22 x/mnt
Nadi : 89 x/mnt
Suhu : 37,5 c
Hb : 10,5 /dl
Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus) : Resiko Infeksi area pembedahan

Rencana Keperawatan :

Tujuan & Rencana Intervensi Rasional


Kriteria – Standar Keperawatan
Setekah dilakukan tindakan 2x24 NIC : Perawatan daerah
jam diharapkan resiko infeksi area sayatan
pembedahan menjadi lebih baik, 1.Perawatan daerah sayatan 1. untuk mengurangi resiko
dengan kriteria hasil : terhadap bengkak,merah atau infeksi pada daerah sayatan
Indikasi 1 2 3 4 5 tanda-tanda dehiscene atau
Kemerahan eviserasi.
Vesikel yang
2. bersihkan daerah sayatan 2. untuk menjaga agar luka
tidak
dengan pembersihan yang tetap bersih dan steril.
mengeras
tepat.
permukaannya
Nyeri 3. Gunakan kassa steril untuk 3. untuk menjaga agar luka
Sel darah pembersihan jahitan luka tetap bersih dan steril.
putih yang efisien.
4. monitor sayatan untuk 1. untuk mengetahui
1: Berat
tanda dan gejala infeksi perubahan pada luka.
2: Cukup berat
3: Sedang
4: Ringan
5: Tidak ada

Malang, …………………………
Mahasiswa

………………………………….

Implementasi dan Catatan Perkembangan :

Implementasi Catatan Perkembangan TTD/


Nama Terang
Mengukur TTD Klien S : Klien mengatakan sedikit
nyeri
Perawatan luka steril area bedah Masih ada kemerahan di bekas
luka
Mengedukasikasi pasien
mengenai perawatan keadaan
luka O : Bekas luka operasi merah
TD : 130/90 mmHg
RR : 22 x/mnt
Nadi : 89 x/mnt
Suhu : 37,5 c
Hb : 10,5 /dl

A : Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi 1 dan 4.


KASUS 8 : Akut Leukimia Limpositik
An. Oja usia 7 tahun, agama Islam, alamat tinggal jln. Ratu Jambi Cidolod, kelas 2 SD,
masuk rumah sakit tanggal 8/11/2011. Klien masuk rumah sakit dengan keluhan
sesak nafas,demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi. Saat pemeriksaan
fisik didapatkan: menggunakan otot bantu nafas, CRT > 3 detik, , konjungtiva anemis,
akral dingin, BB klien turun, mual (+) dan muntah (+). Selain itu terdapat pembesaran
limfa (splenomegali) dan hati (hepatomegali). Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
diperoleh : TD : 80/50 mmHg, N : 80x/I, RR : 37x/I, S : 38,60C. Dari hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil lab : Hb: 6,7 gr/dl, leukosit: 70.500 ml3,
trombosit: 44.000 ml3

CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
Kasus 8

IDENTITAS KLIEN :
Nama (Initial) :An. Oja
Umur :7 tahun
Pendidikan : Sekolah Dasar
Pekerjaan :-
Status Perkawinan :

DIAGNOSA MEDIS :AKUT LEUKIMIA LIMPOSITIK

PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Keluhan Utama :sesak nafas,

Data Fokus :
DS :
Klien mengeluh sesak nafas,
demam, sakit kepala, lemah, nyeri tulang dan sendi

DO:
Klien menggunakan otot bantu nafas, CRT > 3 detik, , konjungtiva anemis, akral
dingin, BB klien turun, mual (+) dan muntah (+).
tanda-tanda vital diperoleh :
TD : 80/50 mmHg,
N : 80x/I,
RR : 37x/I,
S : 38,60C
didapatkan hasil lab :
Hb: 6,7 gr/dl, leukosit: 70.500 ml3, trombosit: 44.000 ml3
Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus) : ketidakefektifan pola nafas

Rencana Keperawatan :

Tujuan & Rencana Intervensi Rasional


Kriteria - Standar Keperawatan
Setekah dilakukan tindakan 2x24 NIC : monitor pernafasan
jam diharapkan px dapat 3350 1.Untuk mengetahui
mempertahankan pola nafas yang 1.Monitor kecepatan, irama, perkembangan status kesehatan
efektif , dengan kriteria hasil : kesulitan bernafas, px
2. Pasang sensor pemantauan 2.Untuk mengetahu adanya
1.Frekuensi pernafasan dalam oksigen non infasif (alat pada perubahan pola nafas
rintang normal (14-22x/mnt ) jari ) 3.untuk mengetahui
2. Tidak ada penggunaan otot 3. Berikan bantuan nafas perkembangan status kesehatan
bantu nafas menggunakan alat bantu px, dan mencegah komplikasi
3. irama nafas regular nafas berupa nasal kanule lanjutan.

Malang, …………………………
Mahasiswa

………………………………….

Implementasi dan Catatan Perkembangan :

Implementasi Catatan Perkembangan TTD/


Nama Terang
Mengukur TTD Klien S : Klien mengatakan sesak mulai Santi
mereda
Memberi Nasal kanul 2lpm

Pantau pola pernafasan klien O : penggunaan otot bantu napas


mulai berkurang
Atur posisi klien TD : 120/80 mmHg
RR : 24 x/mnt
Nadi : 80 x/mnt
Suhu : 37,5 c
Hb : 7 gr /dl
A : Masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi 1 dan 4.


KASUS 9 : Gastroenteristis
Nn. Lola, wanita, 19 tahun. Keluhan utama sakit perut dan demam sejak tadi pagi.
Disertai BAB 4x dengan konsistensi cair. Suhu tubuh naik turun, jalan sempoyongan
karena badannya lemas dan mengeluh pusing saat ini tidak nafsu makan. Dilakukan
pemeriksaan oleh perawat hasilnya, tampak lemas, bibir pecah pecah, kulit kering.
Kemudian hasil TTV TD 90/60 mmHg, N 65x/menit, RR 24x/menit, Suhu 38 C, HB
12g/dl, Leukosit 15.000/mm2.
CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) :Nn. L
Umur :19 Th
Pendidikan : Mahasiswa
Pekerjaan :-
Status Perkawinan :Belum Kawin

DIAGNOSA MEDIS :Gastroenteritis

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama :Klien sakit perut Disertai BAB 4x dengan konsistensi cair

Data Fokus :tampak lemas, bibir pecah pecah, kulit kering. Kemudian
hasil TTV TD 90/60 mmHg, N 65x/menit, RR 24x/menit, Suhu 38 C, HB 12g/dl, Leukosit
15.000/mm2.

Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus)


Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan
skunder terhadap diare

Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Rasional
Kriteria - Standar Keperawatan
Setelah dilakukan 1)  Diskusikan dan jelaskan - untuk mengurangi
tindakan keperawatan tentang pembatasan diet iritasi lambung dan
selama 1 x 24 jam, saluran usus
(makanan berserat
pasien kebutuhan - untuk menambah
tinggi, berlemak dan air
nutrisi pasien nafsu makan pasien
terpenuhi dengan terlalu panas atau - untuk menstabilkan
kriteriahasil: dingin) kondisi pasien
 Nafsu makan R/ Serat tinggi, dengan memastikan
meningkat pasien beristirahat
lemak,airterlalu panas /
dengan cukup.
 BB meningkat dingin dapat merangsang
- Untuk memonitor
atau normal mengiritasi lambung dan intake dan output
sesuai umur saluran usus. pasien secara berkala
2) Ciptakan lingkungan - Untuk memantau gizi
makanan yang
yang bersih, jauh dari
diterima oleh pasien
bau yang tak sedap atau
sampah, sajikan
makanan dalam keadaan
hangat
R/ situasi yang nyaman,
rileks akan merangsang
nafsu makan.
3) Berikan jam istirahat
(tidur) serta kurangi
kegiatan yang berlebihan
R/ Mengurangi
pemakaian energi yang
berlebihan
4) Monitor intake dan out
put dalam 24 jam
R/ Mengetahui jumlah
output dapat
merencenakan jumlah
makanan.
5) Kolaborasi dengan tim
kesehtaan lain :
a. terapi gizi : Diet TKTP
rendah serat, susu
b. obat-obatan atau
vitamin ( A)
R/ Mengandung zat yang
diperlukan , untuk
proses pertumbuhan

Malang, …………………………
Mahasiswa

………………………………….
Implementasi dan Catatan Perkembangan :
Implementasi Catatan Perkembangan TTD/
Nama Terang
Memberikan kompres hangat
pada paha dan axila pasien
S :pasien mengatakan badannya
masih panas dan lemah Peraw
at
O :tekanan darah 90/70 mmHg,
nadi teraba cepat dan lemah HR
101x/menit, RR 20x/menit, suhu
38, Klien terlihat lemah, akral
hangat, kulit kemerahan.

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi
KASUS 10 :DBD

Tn. Budi (30 tahun) dirawat di RSUD Ulin dengan diagnosa medis DBD derajad II.Berdasarkan
hasil pengkajian ditemuka9n bercak-bercak merah pada lengan dan kaki, uji tourniquet positif,
tekanan darah 90/70 mmHg, nadi teraba cepat dan lemah, HR 101x/menit, RR 20x/menit,
suhu 38.Klien terlihat lemah, akral hangat, kulit kemerahan.Klien mengatakan lemas dan tidak
bertenaga.

CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) : Tn. B
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Kawin

DIAGNOSA MEDIS : DHF

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama :Klien mengatakan lemas dan tidak bertenaga

Data Fokus :Bercak-bercak merah pada lengan dan kaki, uji


tourniquet positif, tekanan darah 90/70 mmHg, nadi teraba cepat dan lemah HR
101x/menit, RR 20x/menit, suhu 38, Klien terlihat lemah, akral hangat, kulit
kemerahan.

Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus)


Hipertermi bd proses penyakit

Rencana Keperawatan :
Tujuan & Rencana Intervensi Rasional
Kriteria - Standar Keperawatan
Setelah dilakukan Manajemen Hipertermi: Manajemen Hipertermi:
tindakan keperawatan Observasi : Observasi :
selama 1 x 24 jam, -     Monitor suhu tubuh - Suhu tubuh pasien
termoregulasi pasien -    Monitor komplikasi akibat merupakan acuan utama
akan membaik sesuai hipertermi. untuk mengetahui
skala SLKI: Terapeutik : keadaan hipertermi.
-     Longgarkan pakaian
-   Peningkatan suhu pada
 Kulit kemerahan pasien
tubuh, akan
pada pasien -     Kompres dingin pada
mempengaruhi kerja
menurun – normal dahi.
tubuh.
(skala 5).
Terapeutik :
 Takikardi pada Regulasi Temperatur:
- Pakaian yang longgar
pasien menurun – Observasi:
memudahkan sirkulasi
60-90x/menit -       Monitor tekanan darah,
udara pada tubuh.
(skala 5). frekuensi pernapasan, nadi
-   Kompres pada dahi ,
 Suhu tubuh pasien dan warna kulit.
langsung fokus pada
Terapeutik:
membaik – 36.5- - Tingkatkan asupan cairan bagian otak yang
37.5C (skala 5) dan nutrisi yang adekuat. mengatur suhu tubuh.
- Sesuaikan suhu lingkungan
dengan kebutuhan pasien Regulasi Temperatur:
Kolaborasi: Observasi:
- Pemberian antipiretik -   Tanda-tanda vital
Paracetamol 500mg, oral, merupakan acuan untuk
3x1 mengetahui keadaan
pasien secara umum.
Terapeutik:
-   Asupan cairan dan nutrisi
yang cukup diperlukan
dalam memaksimalkan
metabolism tubuh.
- Suhu lingkungan
mempengaruhi suhu
tubuh pasien.
Kolaborasi:
- Antipiretik dapat
menurunkan suhu tubuh
secara cepat.

Malang, 13 Maret 2020


Mahasiswa

PERAWAT
Implementasi dan Catatan Perkembangan :
Implementasi Catatan Perkembangan TTD/
Nama Terang

- Memonitor TTV pasien


S :pasien mengatakan badannya
masih panas dan lemah Peraw
- Memonitor komplikasi at
yang terjadi pada pasien
- Membantu pasien
melonggarkan O :tekanan darah 90/70 mmHg,
pakaiannya. nadi teraba cepat dan lemah HR
90x/menit, RR 20x/menit, suhu
- Memberikan kompres
37.6C, Klien terlihat lemah, akral
dingin pada dahi pasien.
hangat, warna kulit normal.
- Menyelimuti pasien, dan
menutup jendela untuk
mengurangi dingin. A : masalah teratasi sebagian
- Memberikan
Paracetamol 500mg,
oral, 3x1 P : lanjutkan intervensi

Kolaborasi:
- Pemberian antipiretik

Memberikan kompres hangat


pada paha dan axila pasien
KASUS 3 : Diabetes Melitus
Ny. Sutyem, 55 tahun dirawat dengan keluhan sering pusing, badan mudah lelah walaupun
makan dan minum cukup banyak. Klien juga mengeluh sering buang air kecil. Hasil
pemeriksaan : Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), Tekanan darah 170/100 mmHg,
GDA : 350 mg/dl, klien terlihat lemas. Makan-minum dan ADL lain mandiri, Klien mendapat
injeksi insulin 3 kali sehari sebelum makan. Klien mengatakan belum bisa melakukan sendiri
injeksi insulin dan perlu pengajaran.

CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) : Ny. S
Umur : 55 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah

DIAGNOSA MEDIS : Diabetes Melitus

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama : Sering pusing, badan mudah lelah, walaupun makan dan
minum cukup banyak. Klien juga mengeluh sering buang air kecil.

Data Fokus :
NO. DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
1. Klien mengeluh sering pusing, badan mudah lelah GDA : 350 mg/dl
walaupun makan dan minum cukup banyak.
Klien terlihat lemas

TD : 170/100 mmHg

Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus)


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
.
1. Resikoketidakstabilankadarglukosadarahb.dpemantauanglukosadarahtidakadekuatd.dGD
A : 350 mg/dl, klien terlihat lemas, TD : 170/100 mmHg.
2. DefisienPengetahuanb.dkurangsumberpengetahuand.dGDA : 350 mg/dl, kurang
pengetahuan
ImplementasiKeperawatan

No Jam Implementasi TTD


.
D
X
1. 08.0 - Melakukancekguladarahdenganhasil 350mg/dL Perawa
0 - Melakukansuntik insulin novorapid 6 unit t
- Melakukanedukasitentangcarapenggunaan insulin, dosis yang
dibutuhkan, dancarapencegahanhiperglikemia
- Melakukan ROM
-
Melakukanedukasitentangfrekuensidanjumlahpengulangandarisetiaplati
han
- Menyekapasien
KASUS 4 : Post Stroke

Tn. Saderun, 65 tahun di rawat dengan CVA trombosis, Kedasaran composmentis, GCS = 15
(4.5.6). Klien mengatakn tangan kanannya tidak bisa digerakkan. Hasil pemeriksaan terdapat
hemiparese dekstra, nilai kekuatan otot kanan 3/3 dan otot kiri 5/5. Klien mengatakan tidak
mampu melakuakan makan minum dan ADL sendiri, terlihat penampilan dan kebersihan klien
kurang. Makan-minum dan ADL dibantu oleh keluarga atau perawat. Saat ini pasien sedang
menjalani program rehabilitasi fisik untuk menguatkan otot-otot ekstrimitasnya. badan klien
kotor, gigi klien ada sisa makanan, daun telinga kotor , rambut acak-acakan, beberapa bagian
kulit kering,

CATATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

IDENTITAS KLIEN
Nama (Initial) : Tn. S
Umur : 65 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Status Perkawinan : Menikah

DIAGNOSA MEDIS : Post Stroke

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan Utama : klien mengatakan tidak bisa menggerakkan tangan kanannya.
Data Fokus :

NO. DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Klien mengatakan tidak bisa menggerakkan tangan - Nilai kekuatan otot kanan
kanannya. 3/3
- Makan dan minum
dibantu oleh keluarga
keluarga atau perawat
- Hasil pemeriksaan
terdapat Hemiparese
dekstra.
2. Klien mengatakan belum kampu bergerak bebas - badan klien kotor,
gigi klien ada sisa
makanan, daun
telinga kotor ,
rambut acak-acakan,
beberapa bagian kulit
kering,
Diagnosa Keperawatan Utama (sesuai data fokus)

NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hambatanmobilitasfisikb.dpenurunankekuatanototd.dnilai kekuatan otot kanan 3/3,
makan dan minum dibantu oleh keluarga keluarga atau perawat, hasil pemeriksaan
terdapat Hemiparese dekstra.
2. Defisitperawatandirib.dkelemahand.dbadan klien kotor, gigi klien ada sisa
makanan, daun telinga kotor , rambut acak-acakan, beberapa bagian kulit kering,
No Hari/tgl/ DIAGNOSA NOC NIC Rasional
jam KEPERAWATAN (Nursing Outcome (Nursing Intervention
Classification) Classification)
1. Risikoketidakstabila Setelahdilakukantindaka ManajemenHiperglikemi: a. Untukmengetahuiadanyapeningkatankadarglukosadarah
nkadarglukosadarah nkeperawatanselama a. Monitor b. Untukmengetahuitingkatkeparahanhiperglikemi
2×24 jam kadarglukosadarahsesu c. Untukmenurunkankadarglukosadarah
diharapkankadarglukosad aiindikasi
arahklien normal b. Monitor
sehinggatidakterjadihiper tandadangejalahiperglik
glikemi, emi: poliuria, polidipsi,
dengankriteriahasilnoc: polifagi, kelemahan,
KeparahanHiperglikemi letargi, malaise,
(2111) pandangankaburatausak
Indikator: itkepala
a. Peningkatanhaus c. Berikan insulin
(dariskala 1 sesuairesep
ditingkatkanke 4)
b. Kelelahan
(dariskala
2ditingkatkan ke
2. Defisien 4) Pengajaran: Proses Penyakit a. Untukmengetahuiapakahpasienmengetahuitentang
pengetahuan c. Sakitkepala (dari a. Kaji tingkat proses penyakitnyaatautidak
skala 2 ditingkat pengetahuan b. Untukmengetahuiseberapabanyakpemahamanpasientent
kanke 4) pasienterkait dengan angpenyakitnya
d. Peningkatangluko proses penyakit yang c. Untukmemberikaninformasitentangtandadangejalapenya
sadarah (dariskala spesifik kit
2 ditingkatkanke b. Review pengetahuan d. Untukmemilihterapi yang tepat
3) pasien tentang
Setelah dilakukan penyakitnya
tindakan keperawatan c. Jelaskan tanda dan
selama 2×24 jam. gejalapenyakitsesuaike
Diharapkanpengetahuank butuhan
lienterhadappenyakitnya d. Diskusikanpemilihanter
bisameningkat, api/penanganan
dengankriteriahasilnoc:
Pengetahuan:
Manajemen Diabetes
(1820)
Indikator:
a. Hiperglikemiadan
gejalaterkait
(dariskala 2
ditingkatkankeska
la 4)
b. Pencegahanhiper
glikemia
( dariskala 2
ditingkatkankeska
la 4)
c. Prosedur yang
harus di
ikutidalammengo
batihiperglikemia
(dariskala 2
ditingkatkankeska
la 4)
d. Penggunaan
insulin yang
benar (dariskala 2
ditingkatkankeska
la 4)
3 HambatanMobilitasF Setelahdilakukantindaka Peningkatanmekanikatubuh a) Dengandilatiholehfisioterapis, pasiendapatditanganisecara
isik nkeperawatanselama (0140) optimal danlebihefektifuntukmeningkatkankesembuhannya.
3×24 jam. a. Kolaborasikandenganfi b) Demonstrasiulangdapatmemperkuatmemoripasienterkaittekn
Klienmampumenggerakk sioterapisdalammenge iklatihan yang
anekstremitassecaramand mbangkanpeningkatan diberikansehinggapasiendapatmelakukannyadengantepat.
iridanterarah, mekanikatubuh c) Denganpengetahuan yang memadaitentangposturtubuh yang
dengankriteriahasilnoc: b. Mendemonstrasikanke benarmakapasientidakakanmudahterkenainjuri.
Pergerakan (0208) mbalitekniklatihan d) Posisitidur yang
a) gerakanotottidakt yang benar tepatakanmempercepatpenyembuhanpasienberkaitandengan
erganggu/mening c. Edukasipasiententangpe alirandarahdalamtubuhnya
kat (dariskala 2- ntingnyapostur (tubuh) e) Pemanasanakanmerilekskanotot-
4) yang ototpasiensaatnmelakukanlatihansehinggatidakmudahterken
b) gerakansenditidak benaruntukmencegahke acidera
terganggu/mening lelahan/ injuri f) Pengetahuan yang
kat( dariskala 2- d. Bantu tepatmengenaifrekuensilatihandapatmemudahkanpasienuntu
4) untukmendemonstrasik kmengaturujadwallatihansehinggadapatterarah.
c) Dapatmelakukanp anposisitidur yang tepat
ergerakandengan e. Bantu
mudah pasienuntukmemilihakti
vitaspemanasansebelum
memulailatihanataume
mulaipekerjaan yang
tidakdiklakukansecarar
utinsebelumnnya
f. Edukasipasienataukelua
rgatentangfrekuensidanj
umlahpengulangandaris
etiaplatihan
4. Defisitperawatandiri Setelahdilakukantindaka Bantu perawatandiri: a) Memudahkandalammemberiaknintervensi yang
nkeperawatanselama mandiataukebersihan akandiberikankepadapasien.
3×24 jam a. Tentukanjumlahdantipe b) Jarakperalatan yang
klienmampumelakukana terkaitdenganbantuan ddekatakanmemudahkanmelatihpasiendalammemenuhikebut
ktivitasperawatandiriseca yang di perlukan uhannya.
ramandiridengankriteriah b. Letakkanhanduk, c) Integritaskulitdigunakansebagaiindikatoradanyaganggaunkul
asil noc: sabun, deodorant, it yang lebihseriusakibatadanyapenekanan yang
Perawatan diri: alatbercukur, dan terusmenerusataukerangnyamenjagakebersuhankulit
kebersihan (0305) aksesoris yang lain d) Memberikabantuankepadapasienketikabelummampudapatm
a. Dapat menjaga yang di perlukan disisi elatihkemampuanmotorikpasienhinggapasienbenar-
kebersihan telinga tempat tidur atau kamar benardapatmerawatdirinyasecaramandiri.
(dariskala 3-5) mandi
b. Mampu c. Monitor integritas
meningkatkan pasien
kebersihan mulut d. Berikan bantuan sampai
dan gigi pasien benar-benar
(dariskala 2-5) mampu merawat diri
c. Mampu secara mandiri
menyisirrambut
d. Mampu mandi
secara mandiri
KASUS 5 :Gastritis

Sdri. Tina marcellia, jenis kelamin wanita, 17 tahun, Keluhan utama waktu masuk : mual dan muntah-muntah. Saat ini kondisi pasien sudah mulai membaik,
mual & muntah (-), makan-minum secara peroral, ADL mandiri, infus sudah di lepas. Menurut keluarga klien sangat menyukai makanan pedas (bakso, rujak),
dan minum es krim.

KASUS 6 :Thypoid

Sdri. Chandraloka, jenis kelamin wanita, 20 tahun, Keluhan utama panas tidak disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah sakit dan
berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data sbb :Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), suhu tubuh 38,5 derajat C, keringat cukup banyak.Hasil
pemeriksaan Keadaan umum masih lemah, Lab : Widal (+). Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:2, 20 tts/mnt, terpasang kateter. Makan-minum sendiri
dengan duduk di atas tempat tidur, ADL lain masih dibantu dengan perawat atau keluarga.
TINGKAT TINDAKAN YG TINDAKAN YG RENCANA
NO NAMA KETERG DX DATA DX SUDAH BELUM TINDAK
PASIEN / AN- MEDIS FOKUS KEPERAW DILAKUKAN & DILAKSANAKA LANJUT
BED TUNGAN ATAN HASIL N
DS : Pasien DEFISIENSI TINDAKAN YANG - -
mengatakan PENGETAHU SUDAH
5 Sdri. T / BED 5 MANDIRI GASTRITIS sudah tidak mual AN b.d DILAKUKAN
dan sudah tidak KURANG 09.00 Memberikan
muntah, pasien SUMBER edukasi tentang pola
makan yang baik
belum paham PENGETAHU
dan benar
tentang pola AN 09.30
makan yang baik
Memberikan
dan benar,
pasien juga edukasi tentang
belum tahu pentingnya
makanan apa penggunaan obat
saja yang harus yang tepat
dihindari untuk
10.00
mencegah
Mengevaluasi
gastritis
DO : Saat ini tingkat
kondisi pasien pemahaman
sudah mulai pasien terhadap
membaik, mual edukasi yang
& muntah (-), sudah
makan-minum disampaikan
secara peroral, HASIL
ADL mandiri, TINDAKAN
infus sudah di
lepas. S : pasien
mengatakan sudah
TD : 120/80 paham tentang
mmHg edukasi yang sudah
diberikan, mpasien
RR : 20 x/mnt mampu
menyebutkan
S : 36,5°C makanan apa saja
yang harus dibatasi
N : 70 x/mnt untuk mencegah
DS : Menurut gastritis
keluarga, klien
O : Pasien
sangat menyukai
menganggukkan
makanan pedas
kepala saat ditanya
(bakso, rujak),
sudah paham atu
dan minum es belum, pasien tidak
krim. tampak
kebingungan setelah
diberikan edukasi
DS :
A : masalah
keperawatan
teratasi

P:-
6. Sdri.Chandralo Parsial thypoid Ds: Pasien Hipertermi 1. 07.00-07.15
ka mengatakan
b/d wib
badannya
panas dehidrasi mengukur suhu
Do: S 38,50 C,
d/d suhu Dengan hasil :
GCS 4 5 6,
widal (+), 38,50 C, 37,50 C
sebagian ADL
keringat 2. 08.00-08.20
dibantu
perawat dan cukup wib
keluarga
banyak, memberikan
keadaan kompres hangat
umum lemah, 3. 09.00-09.10
dan lab widal wib
(+). memberikan
sanmol 15mg/kg
per IV
4. 10.00-10.30
wib
memberikan air
minum yang
banyak
FORMAT LAPORAN KARU / KATIM

TINGKAT TINDAKAN YG TINDAKAN YG RENCANA


NO NAMA PASIEN / KETERGAN- DX DATA DX SUDAH BELUM TINDAK LANJUT
BED TUNGAN MEDIS FOKUS KEPERAWATAN DILAKUKAN & DILAKSANAKAN
HASIL
CONTOH KASUS:
RUANG KAMBOJA PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT ”PELITA HARAPAN SEJAHTERA” MALANG

NO KAMAR BED DIAGNOSA TINGKAT DESKRIPSI KLIEN


MEDIS KETERGANTUNGAN
1. KAMAR 1 BED 1 TETANUS TOTAL Anak Badu jenis kelamin laki-laki, 12 tahun, Keluhan utama panas dan
kejang disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di rumah
sakit dan berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data sbb : GCS = 10
(2.4.4), suhu tubuh 39 derajat C, keringat cukup banyak, dan terjadi
kejang tonik setiap ada rangsangan. Pasien terpasang infus D5 % : NS
= 1:1, 20 tts/mnt, terpasang kateter. Menurut keluarga, klien
mempunyai radang telinga telinga tengah (OMP) sejak 2 tahun lalu.

2. BED 2 MENINGITIS TOTAL Sdr. Sukir, jenis kelamin laki-laki, 15 tahun, Keluhan utama panas terus
menerus dan kejang disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien
dirawat di rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian didapatkan
data sbb : GCS = 9 (2.3.4), suhu tubuh 40 derajat C, keringat cukup
banyak, dan terjadi kejang tonik – klonik.Hasil pemeriksaan Lumbal
Punctie : cairan keruh, bakteri (+), Riwayat batuk kronis disertai dahak.
Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:1, 20 tts/mnt, terpasang kateter.

3. KAMAR 2 BED 3 DIABETES MANIDIRI Ny. Sutyem, 55 tahun dirawat dengan keluhan sering pusing, badan
MELLITUS mudah lelah walaupun makan dan minum cukup banyak. Klien juga
mengeluh sering buang air kecil. Hasil pemeriksaan : Kesadaran
Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), Tekanan darah 170/100 mmHg.
Makan-minum dan ADL lain mandiri, Klien mendapat injeksi insulin 3
kali sehari sebelum makan. Klien belum bisa melakukan sendiri injeksi
insulin dan perlu pengajaran.
NO KAMAR BED DIAGNOSA TINGKAT DESKRIPSI KLIEN
MEDIS KETERGANTUNGAN
4. BED 4 POST PARSIAL Tn. Saderun, 65 tahun di rawat dengan CVA trombosis, Kedasaran
STROKE composmentis, GCS = 15 (4.5.6). Hasil pemeriksaan terdapat
hemiparese dekstra, nilai kekuatan otot kanan 3/3 dan otot kiri 5/5.
Makan-minum dan ADL dibantu oleh keluarga atau perawat. Saat ini
pasien sedang menjalani program rehabilitasi fisik untuk menguatkan
otot-otot ekstrimitasnya.
5. KAMAR 3 BED 5 GASTRITIS MANDIRI Sdri. Tina marcellia, jenis kelamin wanita, 17 tahun, Keluhan utama
waktu masuk : mual dan muntah-muntah. Saat ini kondisi pasien sudah
mulai membaik, mual & muntah (-), makan-minum secara peroral, ADL
mandiri, infus sudah di lepas. Menurut keluarga klien sangat menyukai
makanan pedas (bakso, rujak), dan minum es krim.

6. KAMAR 4 BED 6 THYPOID PARSIAL Sdri. Chandraloka, jenis kelamin wanita, 20 tahun, Keluhan utama
panas tidak disertai kesadaran menurun. Saat ini pasien dirawat di
rumah sakit dan berdasarkan hasil pengkajian didapatkan data sbb
:Kesadaran Composmentis, GCS = 15 (4.5.6), suhu tubuh 38,5 derajat
C, keringat cukup banyak.Hasil pemeriksaan Keadaan umum masih
lemah, Lab : Widal (+). Pasien terpasang infus D5 % : NS = 1:2, 20
tts/mnt, terpasang kateter. Makan-minum sendiri dengan duduk di atas
tempat tidur, ADL lain masih dibantu dengan perawat atau keluarga.

Catatan : Nama-nama & jenis kelamin pasien dapat disesuaikan dengan pasien model (mahasiswa yang menjadi pasien model).

Selamat Belajar ~ Sukses Buat Anda

Bu Trieq
POST CONFERENCE
Disuatu hari di RS Mandala tepatnya di Ruang Melati Penyakit Dalam. Seperti
rutinitas setiap hari yang dilakukanoleh Karu,Katim dan Perawat pelaksana yang ada di
ruangan tersebut. Pada hari itu akan dilakukan sebuah conference mulai dari pre
conference,midle conference, dan post conference yang akan dilakukan oleh semua
Karu,Katim dan Perawat pelaksana.

Katim 1 dan 2 : “ Selamat Siang”


KARU (Sendy) : “Selamat siang, apakh sudah kumpul semua?”
Katim 1 : “ Iya Sudah “
KARU (Sendy) : “Assalamualaikum wr.wb, Alhamdulillahirobil’alamin, puji syukur
kehadirat Allah swt. Kita masih bertemu lagi dan berkumpul di penghujung tugas
kita. Seperti biasa kitaakan melakukan post conference sebelum di operkan ke shift
berikutnya. Langsung saja sayaserahkan kepada perawat Acik dan perawat Shinta
selaku ketua TIM.”
KATIM 1 (Acik) : “Baik terima kasih atas waktu yang diberikan. Baiklah langsung saja
bagaimanahasil tindakan yang telah dilaksanakan oleh rekan-rekan
termasuk kendala selama rekan_rekanmelakukan tindakan. dan untuk dapat
dioperkan pada shift berikutnya.”
PP Tim 1 (pasien 1,2,3) : (perawat melaporkan asuhan keperawatan pasiennya selama satu shif )
Assalamualikum wr.wb.
Terimakasih atas waktu yang diberikan, baik saya disini akan menjelaskan kondisi
pasien saya saat ini. Jumlah pasien ada 3 orang dengan tingkat ketergantungan .
Untuk Pasien 1 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 2 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 3 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Sekian pelaporan dari tim 1, Terimakasih.

PP Tim 1 (Pasien 4,5) : (perawat melaporkan asuhan keperawatan pasiennya selama satu shif )
Assalamualikum wr.wb.
Terimakasih atas waktu yang diberikan, baik saya disini akan menjelaskan kondisi
pasien saya saat ini. Jumlah pasien ada 2 orang dengan tingkat ketergantungan .
Untuk Pasien 4 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 5 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Sekian pelaporan dari tim 1, Terimakasih.
PP Tim 1 (Pasien 6,7,8) : (perawat melaporkan asuhan keperawatan pasiennya selama satu shif )
Assalamualikum wr.wb.
Terimakasih atas waktu yang diberikan, baik saya disini akan menjelaskan kondisi
pasien saya saat ini. Jumlah pasien ada 3 orang dengan tingkat ketergantungan .
Untuk Pasien 6 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 7 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 8 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Sekian pelaporan dari tim 2, Terimakasih.
Begitu juga Tim 2 yang juga menyampaikan pelaporannya
PP Tim 2 ( pasien 9,10) : (perawat melaporkan asuhan keperawatan pasiennya selama satu shif )
Assalamualikum wr.wb.
Terimakasih atas waktu yang diberikan, baik saya disini akan menjelaskan kondisi
pasien saya saat ini. Jumlah pasien ada 2 orang dengan tingkat ketergantungan .
Untuk Pasien 9 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Untuk Pasien 10 bernama....... dengan keluhan sebagai berikut......... intervensi yang
kami lakukan .......... dan sudah kami evaluasi dengan hasil sebagai berikut......
Sekian pelaporan dari tim 2, Terimakasih.
Ketua Tim 2 (Shinta):“Baiklah terima kasih rekan-rekan atas laporan hasil tindakan yang telahdilakukan.
Kita telah melakukan semua rencana tindakan. Selanjutnya saya kembalikan
kepadakepala ruangan.”
KARU : “ iya, terimakasih kepada perawat Acik dan perawat Shita,
alhamdulillah proses asuhan keperawatan yang telah kita lakukan hari
ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai prosedur. terimakasih atas
kerja sama rekan-rekan sekalian, yang sudah bekerja dengan
semaksimal mungkin dan patut kita beri aplouse…… pertahankan
terus kinerja rekan-rekan dan alangkah baiknya jika bisa ditingkatkan
lagi demi pencapaian kinerja yang lebih optimal. Amiin.
Untuk mengakhiri tugas kita pada siang hari ini, marilah kita akhiri
dengan berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan kita masing-
masing….. berdoa,, mulai….. selesai… Akhir kata, wassalamualikum
wr. Wb.”a

Anda mungkin juga menyukai