Sasaran : Nn. F
A. Analisa Situasi
Berdasarkan hasil pengkajian pada klien, ternyata diketahui Nn. F mengalami penyakit
lupus. Gejala yang masih muncul saat ini adalah demam dan muncul ruang di kedua pipinya.
Ny S menyatakan belum mengetahui sepenuhnya tentang penyakit lupus, perawatan dan
pencegahannya. Informasi-informasi tentang perawatan penyakit lupus sangat dibutuhkan oleh
keluarga dalam upaya preventif dan promotif bagi klien. Oleh karena itu pendidikan kesehatan
kepada klien dan keluarga Ny.S mengenai cara perawatan tersebut perlu disampaikan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan klien mampu memahami dan
mengerti tentang penyakit Sistemik Lupus Eritomatosus
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Sistemik Lupus Eritomatosus,
diharapkan klien dapat :
a. Pengertian lupus
b. Penyebab lupus
c. Tanda dan gejala lupus
d. Pencegahan terjadinya ruam pada penyakit lupus
e. Penanganan Lupus
D. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
E. Kegiatan Pembelajaran
Memberikan kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya. Menjawab
pertanyaan pasien dan
keluarga yang berkaitan
dengan materi yang belum
jelas.
3 4 Menit Penutup a. Menyimpulkan materi a. Memperhatikan
yang telah disampaikan kesimpulan dari materi
b. Melakukan evaluasi penyuluhan yang telah
c. Mengucapkan salam disampaikan.
b. Menjawab pertanyaan
yang telah diajukan oleh
penyuluh. Menjawab
salam
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Peserta hadir di tempat penuyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah klien
c. Pengorganisasian penyuluhan dilakukan 1 hari sebelumnya (Satuan Acara
Penyuluhan)
d. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap penuyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang sudah diberikan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai
dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan :
a. Pengertian Lupus
b. Penyebab Lupus
c. Tanda dan gejala Lupus
d. Pencegahan terjadinya ruam pada penyakit lupus
e. Penanganan Lupus
MATERI PENYULUHAN
SISTEMIK LUPUS ERITOMATOSUS (SLE)
A. Pengertian
Sistemik lupus eritematosus atau lupus adalah kondisi yang memiliki ciri peradangan
kronis dari jaringan jaringan tubuh yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penyakit-
penyakit autoimun adalah penyakit yang terjadi ketika jaringan tubuh diserang oleh
system imunnya sendiri. (Judika, 2015)
Sistemik lupus eritematosus (SLE) adalah gangguan inflamasi kronis yang menyerang
berbagai system organ dan kulit kemungkinan dapat berakibat fatal. Ditandai dengan
pemulihan dan perburukan yang berulang terutama biasanya selama musim panas.
(Bilotta, 2014)
Sistemik lupus eritematosus adalah gangguan imun radang kronis yang mempengaruhi
kulit dan organ tubuh lain. Antibodi pada DNA dan RNA menyebabkan respon
peradangan autoimun, mengakibatkan bengkak dan sakit. Ini paling banyak terjadi pada
wanita muda, dan mempunyai faktor genetic kuat. (Jackson, 2014)
B. Penyebab Lupus
1. Faktor Genetik :
Tidak diketahui gen atau gen – gen apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut,
10% dalam keluarga Lupus mempunyai keluarga dekat ( orang tua atau kaka adik )
yang juga menderita lupus, 5% bayi yang dilahirkan dari penderita lupus terkena lupus
juga, bila kembar identik, kemungkinan yang terkena Lupus hanya salah satu dari
kembar tersebut.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan sekitar sangat berperan sebagai pemicu Lupus, misalnya : infeksi,
stress, makanan, antibiotik (khususnya kelompok sulfa dan penisilin), cahaya ultra
violet (matahari) dan penggunaan obat – obat tertentu.
3. Faktor hormone
Hormon dalam tubuh dapat menjelaskan mengapa kaum perempuan lebih sering
terkena penyakit lupus dibandingkan dengan laki-laki. Meningkatnya angka
pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi atau selama masa kehamilan
mendukung keyakinan bahwa hormon, khususnya ekstrogen menjadi penyebab
pencetus penyakit Lupus. Akan tetapi hingga kini belum diketahui jenis hormon apa
yang menjadi penyebab besarnya prevalensi lupus pada perempuan pada periode
tertentu yang menyebabkan meningkatnya gejala Lupus masih belum diketahui.
4. Faktor sinar matahari
Salah satu kondisi yang dapat memperburuk gejala Lupus. Diduga oleh para dokter
bahwa sinar matahari memiliki banyak ekstrogen sehingga mempermudah terjadinya
reaksi autoimmune. Tetapi bukan berarti bahwa penderita hanya bisa keluar pada
malam hari. Pasien Lupus bisa saja keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah
pukul 16.00 dan disarankan agar memakai krim pelindung dari sengatan matahari.
Teriknya sinar matahari di negara tropis seperti Indonesia, merupakan faktor pencetus
kekambuhan bagi para pasien yang peka terhadap sinar matahari dapat menimbulkan
bercak-bercak kemerahan di bagian muka.kepekaan terhadap sinar matahari
(photosensitivity) sebagai reaksi kulit yang tidak normal terhadap sinar matahari.
E. Penanganan Lupus
Pengobatan lupus tergantung dari berat-ringannya dan alat tubuh mana yang terkena.
Untuk itu diperlukan pemeriksaan medis secara berkala. Jika terdapat gejala ringan dapat
diberikan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) dan anti malaria (seperti Chloroquine).
Jika terdapat gejala yang berat dab beresiko mengancam jiwa, maka diberikan Steroid
(seperti Prednison, Metilprednisolon) dan obat imunosupresif (seperti azathioprine,
cyclophosphamide, mycophenolate mofetil dan cyclosporine).
Obat-obat tersebut memang berguna untuk mengobati lupus, tetapi mempunyai beberapa
efek samping. Efek samping yang ditimbulkan beragam dari ringan sampai berat dan
terkadang baru dirasakan setelah jangka waktu lama.
DAFTAR PUSTAKA
Iswan. 2012. SAP penyakit LUPUS. http://iswannh2.blogspot.com/2012/06/sap-penyakit-
lupus.html. Diakses pada 11 juni 2012