A. Asas Kerahasiaan
Asas kerahasiaan merupakan asas kunci dalam upaya bimbingan dan konseling
,karena apabila asas ini benar benar di jalankan maka kita sebagai pembimbing
ataupun sebagai guru di sekolah akan mendapatkan kepercayaan dari para siswa ,asas
ini menuntut dirahasiakannya segenap data atau keterangan yang tidak boleh di
beritahukan kepada khalayak ramai ,dengan begitu para sisiwa akan merasa aman
menceritakan berbagai masalah pribadi yang menghambat perkembangan mereka.
B. Asas Kesukarelaan
Asas kesukarelaan berhubungan dengan asas kerahasiaan ,karena apabila asas
kerahasian telah tertanam dengan baik pada diri seorang siswa maka siswa tersebut
akan dengan sukarela memberitahukan masalah yang mereka alami kepada seorang
1
guru atau pembimbingnya untuk membantu nya menyelesaikan masalah ,asas
kesukarelaan tidak hanya untuk para siswa atau konseling namun seorang
pembimbing atau guru juga harus menanamkan asas kesukarelaan agar tugas yang
dilakukan itu tidak dijadikan sebuah beban , akan lebih menyenangkan apabila kita
sebagai seorang guru menjadikan pelayanan bimbingan konseling ini menjadi sebuah
panggilan dari hati untuk membantu seseorang.
Contohnya : Ada seorang peserta didik yang selalu tidak masuk dikarenakan tidak
suka pada salah satu mata pelajaran disekolahnya ,kita sebagai seorang guru harus
mampu menyelesaikan masalah ini dengan mencari cara agar seorang siswa tersebut
dapat mengubah perilaku dan sikap nya dan mau belajar kembali pada mata pelajaran
tersebut .
C. Asas Keterbukaan
2
D. Asas Kekinian
Contoh : Konselor tidak hanya focus pada masalah yang telah dihadapi,tetapi konselor
harus terus memantau perkembangan konseli baik fisik dan psikisnya.
E. Asas Kemandirian
yaitu asas yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan konseling yaitu
peserta didik sebagai sasaran layanan/kegiatan bimbingan dan konseling diharapkan
menjadi individu-individu yang mandiri, dengan ciri-ciri mengenal diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan, serta mewujudkan diri
sendiri. Guru Pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan
bimbingan dan konseling bagi berkembangnya kemandirian peserta didik.
Seperti dikemukakan terdahulu kemandirian merupakan tujuan dari usaha layanan BP.
Dalam memberikan para petugas hendaklah selalu berusaha menghidupkan
kemandirian pada diri orang yang dibimbing. Jangan hendaknya orang yang
dibimbing itu menjadi tergantung pada orang lain, khususnya pada pembimbing.
Orang yang dibimbing diharapkan dapat mandiri dengan ciri-ciri pokok mampu:
1. Mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya
2. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis
3. Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri
4. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan itu
5. Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat dan kemampuan-
kemampuan yang dimilikinya.
3
F. Asas Kegiatan
Usaha dan bimbingan konseling tidak akan memberikan buah yang berarti bila
klien tidak melakukan sendiri kegiatan dalam mencapai tujuan bimbingan dan
konseling. Hasil usaha bimbingan dan konseling tidak akan tercapai dengan
sendirinya, melaikan harus kerja giat dari klien sendiri. Konselor hendaklah
membangkitkan semangat klien sehingga ia mampu dan mau melaksanakan kegiatan
yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah yang menjadi pokok pembicaraan
dalam konseling.
Asas ini merujuk pada pola konseling multi dimensional yang tidak hanya
mengandalkan transaksi verbal antara klien dan konselor. Dalam konseling yang
berdinamis verbal pun asas kegiatan masih harus terselenggara, yaitu klien aktif
menjalani proses konseling dan aktif pula melaksanakan/menerapkan hasil-hasil
konseling.
G. Asas Kedinamisan
Usaha pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki terjadinya perubahan
pada diri klien, yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan itu
tidaklah sekadar mengulang yang lama, yang bersifat monoton, melainkan perubahan
yang selalu menuju ke suatu pembaruan, sesuatu yang lebih maju, dinamis sesuai
dengan arah perkembangan klien yang dikehendaki. Asas kedinamisan mengacu pada
hal-hal yang baru.
H. Asas Keterpaduan
4
I. Asas Kenormatifan
J. Asas Keahlian
Usaha bimbingan konseling perlu dilakukan asas keahlian secara teratur dan
sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik dan alat (instrumentasi bimbingan
dan konseling) yang memadai. Asas keahlian selain mengacu kepada kualifikasi
konselor juga kepada pengalaman. Maksudnya disini adalah orang-orang yang
berpengalaman dibidangnya contohnya konselor adalah konselor ahli (lulusan S1, S2,
S3 bimbingan konseling). Asas keahlian ini akan menjamin keberhasilan usaha
bimbingan konseling, dan selanjutnya keberhasilan usaha bimbingan konseling akan
menaikkan kepercayaan masyarakat pada bimbingan konseling.
5
L. Asas Tut Wuri Handayani
Asas tut wuri handayani adalah salah satu asas dalam bimbingan konseling
yang memiliki tujuan agar terciptanya susana yang dapat memberi rasa aman,
mengembangkan keteladanan,dan memberikan semangat dan dorongan, serta
kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju. Asas ini dapat
menuntut agar pelayanan dari bimbingan dan konseling tidak hanya dirasakan pada
waktu siswa mengalami masalah dan menghadap kepada guru(konselor) nya saja ,
namun diluar hubungan proses bantuan bibingan dan konseling pun diharapkan dapat
memberi manfaat.