Anda di halaman 1dari 11

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KESELEO

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Perkuliahan K3

Kelas : B, Semester : II
Oleh Kelompok 3 :

1. Afis Karima
2. Detya Praptika
3. Muzlimah Nur Fitrah
4. Rizky Putri Nilamsari
5. Rizqicha Amaliana Sukmawantie
6. Yasmine Nurul Azmi

JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN PENDIDIKAN


PROFESI NERS

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu
halangan dan rintangan yang cukup berarti. Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menambah
wawasan masyarakat agar dapat memberikan bagaimana pertolongan pertama pada orang lain
ketika mengalami keseleo.

Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya terhadap
pembuatan makalah ini.

Penyusun sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penyusun berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Penyusun menyadari walaupun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun


makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala tegur sapa sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas ini. Semoga dengan adanya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pancor, 23 Februari 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

halaman
COVER...........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................5
C. Tujuan Penulis......................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Pengertian Keseleo...............................................................................................................6
B. Gejala Keseleo......................................................................................................................6
C. Penyebab terjadinya Keseleo................................................................................................6
D. Diagnosis Keseleo................................................................................................................7
E. Pengobatan Keseleo..............................................................................................................7
F. Pengobatan Pertama pada Pasien Keseleo............................................................................8
G. Pencegahan Keseleo.............................................................................................................9
BAB III PENUTUP......................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap melakukan aktivitas fisik khususnya olahraga selalu dihadapkan
kemungkinan cedera, dan cedera ini akan berdampak pada gangguan aktivitas fisik,
psikis dan prestasi. Salah satu anggota tubuh yang sering terjadi cedera adalah pada
bagian sendi pergelangan kaki. Cedera pergelangan kaki dapat terjadi karena terkilir
secara mendadak ke arah lateral atau medial yang berakibat robeknya serabut ligamentum
pada sendi pergelangan kaki.
Keseleo pergelangan kaki merupakan salah satu cedera akut yang sering dialami
para atlet. Sendi pergelangan kaki mudah sekali mengalami cedera karena kurang mampu
melawan kekuatan medial, lateral, tekanan dan rotasi. Tidak seperti pada cedera lain yang
disebabkan oleh tekanan tingkat rendah yang berulang-ulang dalam jangka waktu yang
lama. Cedera akut pada pergelangan kaki disebabkan karena adanya penekanan
melakukan gerakan membelok secara tiba-tiba, yang termasuk dalam Cedera Sprain .
Tingkatan keseleo terdiri dari keseleo tingkat ringan, sering terjadi pada ligament
talofibula anterior, yang dapat mengakibatkan retak pada sebagian tulang tertentu,
keseleo tingkat sedang, meliput talofibula anterior dan calcaneo fibula ligament dapat
memperparah terjadinya kerusakan pada struktur ligament, keseleo tingkat parah,
meliputi kedua ligament pada posterior talofibula ligament dapat menimbulkan putus urat
otot yang kompleks atau kadang retak atau patah tulang. Perawatan ditentukan oleh
tingkatan keseleo, sampai berapa lama sebelum melakukan latihan tertentu. Perawatan
yang tidak tepat dapat menyebabkan pergelangan kaki menjadi tidak stabil hingga kronis,
dan dapat menyebabkan cedera kembali. Untuk menghindari cedera keseleo alangkah
baiknya melakukan pencegahan dengan melakukan pemanasan, stretching, latihan
penguatan ligament, otot dan tendon yang melintasi sendi, latihan pergelangan kaki, serta
melakukan pembebatan pergelangan kaki, pada saat latihan maupun pertandingan.

1
Kerusakan pada suatu bagian otot atau tendonya (termasuk titik-titik pertemuan
antara otot dan tendon) disebut strain, sendangkan sprain adalah cedera pada sendi,
dimana tejadi robekan (biasanya tidak komplet) dari ligament, keduanya disebabkan
karena stress yang mendadak ataupun penggunaan yang berlebihan.
Keseleo pergelangan kaki merupakan salah satu cedera akut yang sering dialami
para atlet. Tidak seperti pada cedera yang lainnya yang disebabkan oleh tekanan tingkat
rendah yang berulang-ulang dalam jangka waktu lama. Cedera akut ini ditimbulkan oleh
karena adanya penekanan melakukan gerakan membelok secara tiba-tiba. Keseleo
tersebut dapat mempengaruhi tidak hanya pada bagian sisi pergelangan kaki tetapi
biasanya dapat juga merusak bagian luar (lateral) ligament. Hal in terjadi pada saat kaki
melakukan belokan (memutar) pada tungkai kaki, meregangkan pergelangan pada titik di
mana akan dapat merobek atau retak tulang (ligament persendian pergelangan kaki
bagian depan), (Paul dan Diana, 2002; 115).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keseleo?
2. Bagaimana dengan gejala keseleo?
3. Apa saja yang menyebabkan terjadinya keseleo?
4. Bagaimana diagnosa yang diberikan pada pasien yang mengalami keseleo?
5. Bagaimana cara mengobati keseleo?
6. Bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan keseleo?
7. Bagaimana cara mencegah terjadinya keseleo?

C. Tujuan Penulis
1. Untuk mengetahui pengertian keseleo.
2. Untuk mengetahui gejala keseleo.
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya keseleo.
4. Untuk mengetahui diagnosa yang diberikan pada pasien yang mengalami keseleo.
5. Untuk mengetahui cara pengobatan keseleo.
6. Untuk mengetahui pertolongan pertama pada kecelakaan keseleo.
7. Untuk mengetahui cara pencegahan terjadinya keseleo.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keseleo
Keseleo atau terkilir, adalah cedera pada ligamen, jaringan yang menghubungkan
dua atau lebih tulang pada sendi. Kondisi ini umumnya terjadi pada pergelangan kaki
akibat aktivitas fisik.
Berdasarkan tingkat keparahannya, keseleo bisa dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Keseleo ringan. Ada nyeri, bengkak atau robekan kecil pada ligamen, namun
tidak berdampak pada kestabilan sendi.
2. Keseleo sedang. Ligamen robek sebagian, disertai nyeri dan pembengkakan yang
cukup parah, hingga sedikit memengaruhi kestabilan sendi.
3. Keseleo berat. Ligamen putus dan sendi menjadi tidak stabil. Nyeri dan bengkak
yang timbul sangat parah, disertai kerusakan jaringan di sekitarnya.

B. Gejala Keseleo
Gejala yang timbul pada keseleo tergantung pada tingkat keparahannya, antara
lain nyeri, pembengkakan dan memar. Selain itu, gerakan menjadi terbatas pada sendi
yang terkena. Kadang, saat cedera akan terdengar bunyi di sendi.

C. Penyebab terjadinya Keseleo


Keseleo umumnya terjadi akibat melakukan aktivitas berat, di antaranya:
1. Berjalan atau berolahraga pada medan yang tidak rata.
2. Melakukan gerakan berputar saat olahraga, seperti dalam olahraga atletik.
3. Melakukan pendaratan atau jatuh pada posisi yang salah.
4. Teknik latihan yang salah saat berolahraga.

Selain disebabkan sejumlah hal di atas, ada beberapa kondisi yang bisa
meningkatkan risiko terjadinya keseleo, antara lain:

3
1. Bentuk tubuh yang tidak ideal. Kondisi ini bisa membuat otot dan sendi tidak
sepenuhnya menyokong gerakan saat berolahraga.
2. Perlengkapan yang tidak tepat. Penggunaan perlengkapan olahraga seperti sepatu
yang sudah tidak layak pakai, bisa meningkatkan risiko keseleo.
3. Tidak pemanasan. Pemanasan berguna meregangkan otot dan membantu
mencegah keseleo saat berolahraga.
4. Tubuh lelah. Memaksa tubuh untuk beraktivitas saat sedang lelah berdampak
pada performa yang kurang baik.
5. Lingkungan. Permukaan tanah yang basah dan licin bisa meningkatkan risiko
cedera akibat terjatuh.

D. Diagnosis Keseleo
Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait cedera yang dialami,
kemudian melakukan pemeriksaan fisik, dengan menggerakkan bagian tubuh yang
diduga keseleo. Langkah ini membantu dokter mengetahui area ligamen atau otot yang
cedera.
Setelah itu, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang berupa foto
Rontgen untuk memastikan tidak ada tulang yang retak atau patah. Bila diperlukan,
dokter akan melakukan pemeriksaan MRI, untuk melihat kondisi sendi secara detail.
Bila keseleo masih menimbulkan nyeri hebat setelah 6 minggu sejak terjadi
cedera, pasien disarankan menjalani pemeriksaan foto Rontgen lanjutan. Kondisi tersebut
mungkin disebabkan oleh robekan ligamen atau retakan kecil pada tulang, yang belum
muncul saat terjadi cedera. Bisa juga karena sendi sangat bengkak, sehingga ada sebagian
area cedera yang sulit terdeteksi.

E. Pengobatan Keseleo
1. Protect (melindungi). Misalnya melindungi pergelangan kaki dengan mengenakan
sepatu yang tingginya melebihi mata kaki (boots).
2. Rest (mengistirahatkan). Istirahatkan sendi selama 2-3 hari setelah cedera. Bila perlu,
gunakan tongkat untuk membantu berjalan.

4
3. Ice (es). Kompres area yang keseleo dengan es segera setelah cedera. Lakukan selama
15-20 menit setiap 2-3 jam, hingga 2-3 hari. Jangan lupa untuk membungkus es
dalam kantong plastik atau handuk sebelum mengompres. Langkah ini bisa
mengurangi nyeri, radang dan memar.
4. Compression (membalut). Agar bengkak berkurang, balut area yang keseleo
dengan perban elastis hingga 2 hari setelah cedera. Jangan gunakan perban yang
terlalu ketat agar darah tetap mengalir lancar. Silakan berkonsultasi dengan dokter
untuk mendapatkan ukuran perban yang tepat. Ingatlah untuk melepas perban
sebelum tidur.
5. Elevation (menaikkan). Angkat pergelangan kaki hingga ketinggian yang sama
dengan pinggul saat duduk, jangan dibiarkan menggantung ke bawah. Jika keseleo
terjadi di pergelangan tangan, gunakan penyangga lengan (arm sling) selama 1-2 hari.
Menaikkan bagian yang cedera bisa mengurangi pembengkakan.

Selain melakukan berbagai hal di atas, pasien disarankan untuk mengindari


HARM (heat, alcohol, running, massage) pada area yang mengalami keseleo, selama 3
hari ke depan. Langkah ini disarankan untuk mempercepat proses pemulihan.

1. Heat (panas). Hindari mandi air panas, sauna, dan kompres panas. Hawa panas
membuat pembuluh darah melebar dan mengingkatkan aliran darah, sehingga
memperburuk peradangan dan memar.
2. Alcohol (alkohol). Jauhi konsumsi alkohol, karena bisa memperburuk peradangan
dan pembengkakan, sehingga memperlambat proses pemulihan.
3. Running (lari). Tunda aktivitas olahraga seperti lari, karena bisa memperburuk
cedera, khususnya pada tungkai atau kaki.
4. Massage (pijat). Pemijatan pada area yang keseleo dapat memperparah
pembengkakan dan berisiko menimbulkan perdarahan. Pemijatan yang lembut baru
boleh dilakukan 3 hari setelah cedera. Selama 3-4 minggu berikutnya, penderita
keseleo tidak boleh berolahraga atau menjalani aktivitas berat yang melibatkan bagian
yang cedera. Namun demikian, hal ini tergantung pada kondisi keseleo yang dialami.

F. Pengobatan Pertama pada Pasien Keseleo


1. Jangan menggerakkan kaki yang cedera

5
Sesaat setelah keseleo atau terkilir, jangan gerakkan kaki yang cedera. Apalagi
mencoba untuk berjalan. Sebisa mungkin, batasi pergerakan selama 24 hingga 48 jam
pascacedera. Bila memang harus berpindah posisi, minta bantuan orang lain untuk
membantu atau bisa menggunakan alat bantu seperti tongkat.
2. Tempel kompres dingin
Jangan mengompres area yang terkilir dengan air hangat atau mengoleskan
balsem otot selama 24 jam pertama. Kedua langkah ini justru bisa memicu
pembengkakan.Sebaliknya, gunakan kompres dingin dari es batu berlapis handuk
atau kain.
3. Angkat pergelangan kaki yang keseleo
Seusai mengompres, angkat pergelangan kaki secara perlahan-lahan dan posisikan
lebih tinggi dari jantung ketika Anda berbaring. Sisipkan bantal untuk menyangga
tumit.
4. Bebat bagian yang keseleo
Bila memungkinkan, bebat area yang keseleo untuk membatasi pergerakan
pergelangan kaki. Caranya, mulai dengan membalut perban elastis di antara jari kaki.
Kemudian bungkus telapak kaki dan naik ke arah tumit hingga pergelangan
kaki. Setiap lapisan perban harus menutup setidaknya separuh dari perban
sebelumnya. Pastikan Anda membungkus pergelangan kaki hingga beberapa
centimeter di atas bagian yang cedera, serta tidak ada kulit yang terlihat.

G. Pencegahan Keseleo
Lakukan beberapa hal berikut untuk mencegah terjadinya keseleo:
1. Kenakan sepatu yang aman dan nyaman dalam segala aktivitas, dan pastikan
ukurannya tepat, serta hindari pemakaian sepatu hak tinggi.
2. Olahraga secara rutin, namun jangan terlalu berlebihan, dan jangan lupa untuk selalu
melakukan pemanasan dan peregangan sebelum mulai olahraga.
3. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama. Sebaiknya sesekali istirahat dan lakukan
peregangan.
4. Hindari melakukan olahraga berat tanpa mengikuti latihan yang benar sebelumnya.
5. Hati-hati jika berjalan di jalanan yang basah dan licin.

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Persendian pergelangan kaki mudah sekali terjadi cedera, karena tidak mampu
melawan kekuatan medial, lateral, penekanan dan rotasi. Hal ini terjadi karena lemahnya
otot maupun tekanan dari dalam/luar yang berlebihan. Perawatan ditentukan oleh
tingkatan keseleo, sampai berapa lama perawatan dilakukan sebelum melakukan latihan
rehabilitasi. Upaya pencegahan sebaiknya diprioritaskan daripada upaya penyembuhan
untuk menghindari terjadinya invalid.

B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah, menyadari bahwa makalah ini banyak
kesalahan dan jauh dari sempurna. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan
makalah diatas, serta dapat diterima untuk memenuhi tugas K3.

7
DAFTAR PUSTAKA

Pujiastuti, Diah. 2019. PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA


KESELEO DAN FRAKTUR UNTUK MAHASISWA UNIVERSITAS ATMAJAYA YOGYAKARTA.
Sekolah Tinggi Kesehatan Bethesda Yakkum : Airlangga.

Sumartiningsih, Sri. 2012. Cedera Keseleo pada Pergelangan Kaki (Ankle


Sprains). Universitas Negeri Semarang : AcademyEdu.

Anda mungkin juga menyukai