Anda di halaman 1dari 23

PEREKONOMIAN INDONESIA

INFLASI
PENGERTIAN
• Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian
dimana harga-harga secara umum mengalami
kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung
dalam jangka panjang.

• Inflasi secara umum terjadi karena jumlah


uang beredar lebih banyak daripada yang
diperlukan.
PENYEBAB INFLASI
• Demand atau Meningkatnya Permintaan
kebutuhan-kebutuhan terhadap barang atau jasa
yang diminta tidak tersedia. Sementara permintaan
masyarakat terhadapnya semakin tinggi, dan hal
tersebutlah yang menyebabkan terjadinya
kelangkaan barang di pasaran.
Selain itu meningkatnya permintaan barang untuk
diekspor ke luar negeri
PENYEBAB INFLASI
• Meningkatnya Biaya untuk Produksi
Disaat permintaan terhadap suatu barang sedang tinggi-
tingginya tetapi bahan baku yang akan digunakan juga
menjadi langka.
Barang-barang tersebut akan menjadi jauh lebih mahal
dibanding sebelumnya, sementara perusahaan-
perusahaan terkait harus tetap memproduksi barang
yang sedang diminta oleh pasaran.
permintaan masyarakat semakin tinggi terhadap barang
atau jasa yang diinginkan tetapi produsen tidak dapat
memenuhi
PENYEBAB INFLASI
• Tingginya Peredaran Uang
tingginya peredaran uang di masyarakat, sehingga menjadi
lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi ketika
jumlah barang di pasaran sedang tetap, tetapi uang yang
beredar di masyarakat mencapai dua kali lipat.
Ketidakseimbangan antara arus jumlah barang dan uang yang
beredar di masyarakat inilah yang menyebabkan terjadinya
inflasi
Mengapa pemerintah tidak semata-mata mencetak uang
yang banyak untuk melunasi hutang negara dan lain-lain.
Karena saat jumlah uang yang beredar lebih banyak maka
dapat menyebabkan terjadinya inflasi di negara tersebut.
JENIS-JENIS INFLASI
• Berdasarkan Tingkat Keparahan;
– Inflasi ringan berada dibawah 10% per tahun.
– Inflasi Sedang
Inflasi ini belum membahayakan kegiatan ekonomi namun
menurunkan kesejahteraan orang-orang yang
berpenghasilan tetap. Inflasi sedang berkisar antara 10% -
30% per tahun.
JENIS-JENIS INFLASI
• Berdasarkan Tingkat Keparahan;
– Inflasi Berat
Inflasi ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. Orang
menjadi enggan menabung karena bunga tabungan menjadi
rendah, mereka cenderung memilih untuk berinvestasi dalam
bentuk barang. Inflasi berat berkisar 30% - 100% per tahun.
– Inflasi Sangat Berat (hyperinflation)
Inflasi jenis ini sudah mengacaukan perekonomian dan sulit
dihentikan. Inflasi sangat berat berada diatas 100% per tahun.
Hyperinflation pernah terjadi di Indonesia tahun mencapai
diatas 500% setahun.
JENIS-JENIS INFLASI
• Berdasarkan sumbernya;
– Inflasi yang bersumber dari luar negeri
Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri.
Jika suatu negara mengimpor barang dari negara yang
mengalami inflasi, maka otomatis akan mempengaruhi
harga-harga dalam negeri dan menimbulkan inflasi.
– Inflasi yang bersumber dari dalam negeri
Inflasi ini dapat terjadi karena percetakan uang baru oleh
pemerintah atau penerapan anggaran defisit. Dapat juga
disebabkan oleh kegagalan panen.
JENIS-JENIS INFLASI
• Berdasarkan penyebabnya;
– Inflasi karena kenaikan permintaan Kenaikan
permintaan terkadang tidak dapat dipenuhi
produsen yang pada akhirnya menyebabkan
harga-harga akan cenderung naik.
– Inflasi karena kenaikan biaya produksi Kenaikan
biaya produksi mengakibatkan harga penawaran
barang naik, sehingga dapat menimbulkan inflasi.
LAJU INFLASI
• Atas dasar besarnya laju inflasi,
– Inflasi merayap (creeping inflation) Ditandai dengan
laju inflasi yang rendah (< 10% per tahun). Kenaikan
harga berjalan secara lambat, dengan presentase yang
kecil serta dalam jangka yang relatif lama.
– Inflasi menengah (galloping inflation)
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan
kadang-kala berjalan dalam waktu yang relatif pendek
serta mempunyai sifat akselerasi, artinya harga-harga
minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu
dan seterusnya. Efeknya terhadap perekonomian lebih
berat daripada inflasi yang merayap (creeping
inflation).
LAJU INFLASI
• Atas dasar besarnya laju inflasi,
– Inflasi tinggi (hyperinflation)
Hyperinflation merupakan inflasi yang paling parah
akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali.
Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan
uang. Nilai uang merosot dengan tajam sehingga
masyarakat ingin cepat-cepat membelanjakan uang tsb.
Perputaran uang makin cepat, harga naik secara
akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila
pemerintah mengalami defisit anggaran belanja (misal
ditimbulkan oleh adanya perang) yang dibelanjai/ditutup
dengan mencetak uang.
DAMPAK INFLASI
• Dampak Inflasi terhadap Pendapatan Inflasi
dapat mendorong pengusaha untuk
memperluas produksinya, sehingga tumbuh
kesempatan kerja baru dan bertambahnya
pendapatan seseorang. Namun, bagi mereka
yang berpenghasilan tetap inflasi akan
merugikan karena penghasilan mereka yang
tetap akan semakin sedikit bila dibandingkan
dengan harga barang dan jasa.
DAMPAK INFLASI
• Dampak Inflasi terhadap Ekspor Pada keadaan
inflasi, daya saing barang ekspor berkurang.
Negara akan mengalami kerugian akibat jumlah
penjualan berkurang yang berarti devisa yang
diperoleh juga semakin kecil.
• Dampak Inflasi terhadap Minat Menabung Saat
inflasi, pendapatan riil para penabung berkurang
karena jumlah bunga yang diterima pada
kenyataannya berkurang karena laju inflasi.
DAMPAK INFLASI
• Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok
Keadaan inflasi menyebabkan penghitungan
untuk mendapatkan harga pokok dapat terlalu
kecil atau bahkan terlalu besar. Karena
persentase yang tidak stabil, kita tidak dapat
memastikan harga pokok dan harga jual.
Keadaan ini dapat mengacaukan
perekonomian, terutama untuk produsen.
DAMPAK INFLASI
• Pemilik pendapatan tetap dirugikan Pemilik
pendapatan tidak tetap bisa diuntungkan
• Bagi para penabung
Penabung dirugikan karena nilai uang semakin menurun
Bagi debitur (peminjam uang) dan kreditur (pemberi
pinjaman) Bagi debitur, inflasi menguntungkan karena
saat pembayaran utang, nilai uang lebih rendah
dibandingkan pada saat meminjam. Bagi kreditur,
mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian
lebih rendah jika dibandingkan saat peminjaman.
DAMPAK INFLASI
• Bagi produsen
– Bagi pengusaha besar, inflasi dapat menguntungkan
Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada
kenaikan biaya produksi.
– Bagi pengusaha kecil, naiknya biaya produksi dapat
merugikan sehingga enggan untuk meneruskan
produksinya
– Bagi perekonomian nasional Investasi berkurang.
Mendorong tingkat bunga. Mendorong penanam
modal yang bersifat spekulatif. Menimbulkan
ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang
akan datang. Merosotnya tingkat kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat.
TEORI INFLASI
• Teori Kuantitas
Kaum klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh
jumlah uang yang beredar. Harga akan naik jika ada penambahan
uang yang beredar sedangkan jumlah barang yang ditawarkan
tetap.
Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
– Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan jumlah uang
yang beredar. Kenaikan jumlah uang beredar tanpa diiringi oleh
naiknya pasokan barang-barang akan mendorong harga-harga
naik. Tanpa ada kenaikan jumlah uang yang beredar, hanya
akan menaikkan harga untuk sementara waktu. Bila jumlah
uang tidak ditambah, inflasi akan berhenti.
– Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang
beredar dan oleh psikologi (harapan) masyarakat mengenai
kenaikan harga-harga di masa mendatang.
TEORI INFLASI
• Teori Keynes
Keynes melihat bahwa inflasi terjadi karena nafsu yang
berlebihan dari suatu golongan masyarakat yang ingin
memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia.
Teori Keynes Inflasi terjadi karena:
– Keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas
kemampuan ekonominya.
– Proses inflasi dilukiskan sebagai proses adanya perebutan
bagian rezeki diantara kelompok-kelompok sosial yang
menginginkan bagian yang lebih besar daripada produk
yang bisa disediakan oleh masyarakat.
TEORI INFLASI
• Teori Struktural
Menurut teori ini penyebab inflasi adalah produsen yang tidak
mampu mengantisipasi dengan cepat kenaikan permintaan yang
diakibatkan oleh pertambahan penduduk.
Penyebab inflasi ialah:
– Struktur perekonomian yang tidak mampu mengantisipasi
secara cepat (tidak cukup fleksibel) atas perkembangan
perekonomian yang ada.
– Biaya untuk memproduksi sendiri barang-barang yang semula
diimpor mendorong terjadinya inflasi karen belum adanya
teknologi produksi sehingga biaya menjadi tinggi.
– Tingginya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya
pendapatan (peningkatan permintaan akan bahan pangan)
yang tidak diikuti oleh naiknya produksi bahan makanan.
MENGATASI INFLASI
• Kebijakan Moneter Yaitu kebijakan yang diambil
untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
dalam masyarakat.
– Kebijakan penetapan persediaan kas Mengurangi uang
yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan
uang kas pada bank-bank.
– Kebijakan diskonto Mengurangi uang yang beredar
dengan meningkatkan nilai suku bunga.
– Kebijakan operasi pasar terbuka Mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat
berharga.
MENGATASI INFLASI
• Kebijakan Fiskal Yaitu langkah untuk
memengaruhi penerimaan dan pengeluaran
pemerintah.
– Menghemat pengeluaran pemerintah
– Menaikkan tarif pajak Kebijakan Lain di Luar Kebijakan
Moneter dan Kebijakan Fiskal Selain kebijakan
moneter dan fiskal, pemerintah masih memiliki cara
lain, diantaranya; a. Meningkatkan produksi dan
menambah jumlah barang di pasar b. Menetapkan
harga maksimum untuk beberapa jenis barang
MENGATASI INFLASI
• Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Moneter dan
Kebijakan Fiskal, pemerintah masih memiliki
cara lain, diantaranya;
• Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang
di pasar
• Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis
barang
MENGATASI INFLASI
• Kebijakan umum
dimaksudkan untuk secara perlahan memperbaiki
struktur perekonomian yang tidak (kurang) fleksibel
menghadapi perkembangan perekonomian yang ada.
Beberapa contoh kebijakan umum itu misalnya :
kebijakan investasi untuk perbaikan prasarana,
perbaikan di bidang perijinan, perpajakan, pasar modal,
efisiensi birokrasi, perbankan, pertanian, dan sebagainya
yang pada prinsipnya meningkatkan efisiensi
(mengurangi biaya tinggi) dan produktivitas nasional.

Anda mungkin juga menyukai