INFLASI PENGERTIAN • Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian dimana harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang.
• Inflasi secara umum terjadi karena jumlah
uang beredar lebih banyak daripada yang diperlukan. PENYEBAB INFLASI • Demand atau Meningkatnya Permintaan kebutuhan-kebutuhan terhadap barang atau jasa yang diminta tidak tersedia. Sementara permintaan masyarakat terhadapnya semakin tinggi, dan hal tersebutlah yang menyebabkan terjadinya kelangkaan barang di pasaran. Selain itu meningkatnya permintaan barang untuk diekspor ke luar negeri PENYEBAB INFLASI • Meningkatnya Biaya untuk Produksi Disaat permintaan terhadap suatu barang sedang tinggi- tingginya tetapi bahan baku yang akan digunakan juga menjadi langka. Barang-barang tersebut akan menjadi jauh lebih mahal dibanding sebelumnya, sementara perusahaan- perusahaan terkait harus tetap memproduksi barang yang sedang diminta oleh pasaran. permintaan masyarakat semakin tinggi terhadap barang atau jasa yang diinginkan tetapi produsen tidak dapat memenuhi PENYEBAB INFLASI • Tingginya Peredaran Uang tingginya peredaran uang di masyarakat, sehingga menjadi lebih banyak dari yang dibutuhkan. Hal ini bisa terjadi ketika jumlah barang di pasaran sedang tetap, tetapi uang yang beredar di masyarakat mencapai dua kali lipat. Ketidakseimbangan antara arus jumlah barang dan uang yang beredar di masyarakat inilah yang menyebabkan terjadinya inflasi Mengapa pemerintah tidak semata-mata mencetak uang yang banyak untuk melunasi hutang negara dan lain-lain. Karena saat jumlah uang yang beredar lebih banyak maka dapat menyebabkan terjadinya inflasi di negara tersebut. JENIS-JENIS INFLASI • Berdasarkan Tingkat Keparahan; – Inflasi ringan berada dibawah 10% per tahun. – Inflasi Sedang Inflasi ini belum membahayakan kegiatan ekonomi namun menurunkan kesejahteraan orang-orang yang berpenghasilan tetap. Inflasi sedang berkisar antara 10% - 30% per tahun. JENIS-JENIS INFLASI • Berdasarkan Tingkat Keparahan; – Inflasi Berat Inflasi ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. Orang menjadi enggan menabung karena bunga tabungan menjadi rendah, mereka cenderung memilih untuk berinvestasi dalam bentuk barang. Inflasi berat berkisar 30% - 100% per tahun. – Inflasi Sangat Berat (hyperinflation) Inflasi jenis ini sudah mengacaukan perekonomian dan sulit dihentikan. Inflasi sangat berat berada diatas 100% per tahun. Hyperinflation pernah terjadi di Indonesia tahun mencapai diatas 500% setahun. JENIS-JENIS INFLASI • Berdasarkan sumbernya; – Inflasi yang bersumber dari luar negeri Inflasi ini terjadi karena ada kenaikan harga di luar negeri. Jika suatu negara mengimpor barang dari negara yang mengalami inflasi, maka otomatis akan mempengaruhi harga-harga dalam negeri dan menimbulkan inflasi. – Inflasi yang bersumber dari dalam negeri Inflasi ini dapat terjadi karena percetakan uang baru oleh pemerintah atau penerapan anggaran defisit. Dapat juga disebabkan oleh kegagalan panen. JENIS-JENIS INFLASI • Berdasarkan penyebabnya; – Inflasi karena kenaikan permintaan Kenaikan permintaan terkadang tidak dapat dipenuhi produsen yang pada akhirnya menyebabkan harga-harga akan cenderung naik. – Inflasi karena kenaikan biaya produksi Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga penawaran barang naik, sehingga dapat menimbulkan inflasi. LAJU INFLASI • Atas dasar besarnya laju inflasi, – Inflasi merayap (creeping inflation) Ditandai dengan laju inflasi yang rendah (< 10% per tahun). Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan presentase yang kecil serta dalam jangka yang relatif lama. – Inflasi menengah (galloping inflation) Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kala berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi, artinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya. Efeknya terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi yang merayap (creeping inflation). LAJU INFLASI • Atas dasar besarnya laju inflasi, – Inflasi tinggi (hyperinflation) Hyperinflation merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang. Nilai uang merosot dengan tajam sehingga masyarakat ingin cepat-cepat membelanjakan uang tsb. Perputaran uang makin cepat, harga naik secara akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja (misal ditimbulkan oleh adanya perang) yang dibelanjai/ditutup dengan mencetak uang. DAMPAK INFLASI • Dampak Inflasi terhadap Pendapatan Inflasi dapat mendorong pengusaha untuk memperluas produksinya, sehingga tumbuh kesempatan kerja baru dan bertambahnya pendapatan seseorang. Namun, bagi mereka yang berpenghasilan tetap inflasi akan merugikan karena penghasilan mereka yang tetap akan semakin sedikit bila dibandingkan dengan harga barang dan jasa. DAMPAK INFLASI • Dampak Inflasi terhadap Ekspor Pada keadaan inflasi, daya saing barang ekspor berkurang. Negara akan mengalami kerugian akibat jumlah penjualan berkurang yang berarti devisa yang diperoleh juga semakin kecil. • Dampak Inflasi terhadap Minat Menabung Saat inflasi, pendapatan riil para penabung berkurang karena jumlah bunga yang diterima pada kenyataannya berkurang karena laju inflasi. DAMPAK INFLASI • Dampak Inflasi terhadap Kalkulasi Harga Pokok Keadaan inflasi menyebabkan penghitungan untuk mendapatkan harga pokok dapat terlalu kecil atau bahkan terlalu besar. Karena persentase yang tidak stabil, kita tidak dapat memastikan harga pokok dan harga jual. Keadaan ini dapat mengacaukan perekonomian, terutama untuk produsen. DAMPAK INFLASI • Pemilik pendapatan tetap dirugikan Pemilik pendapatan tidak tetap bisa diuntungkan • Bagi para penabung Penabung dirugikan karena nilai uang semakin menurun Bagi debitur (peminjam uang) dan kreditur (pemberi pinjaman) Bagi debitur, inflasi menguntungkan karena saat pembayaran utang, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Bagi kreditur, mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan saat peminjaman. DAMPAK INFLASI • Bagi produsen – Bagi pengusaha besar, inflasi dapat menguntungkan Jika pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. – Bagi pengusaha kecil, naiknya biaya produksi dapat merugikan sehingga enggan untuk meneruskan produksinya – Bagi perekonomian nasional Investasi berkurang. Mendorong tingkat bunga. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada masa yang akan datang. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. TEORI INFLASI • Teori Kuantitas Kaum klasik berpendapat bahwa tingkat harga ditentukan oleh jumlah uang yang beredar. Harga akan naik jika ada penambahan uang yang beredar sedangkan jumlah barang yang ditawarkan tetap. Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu – Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan jumlah uang yang beredar. Kenaikan jumlah uang beredar tanpa diiringi oleh naiknya pasokan barang-barang akan mendorong harga-harga naik. Tanpa ada kenaikan jumlah uang yang beredar, hanya akan menaikkan harga untuk sementara waktu. Bila jumlah uang tidak ditambah, inflasi akan berhenti. – Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar dan oleh psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa mendatang. TEORI INFLASI • Teori Keynes Keynes melihat bahwa inflasi terjadi karena nafsu yang berlebihan dari suatu golongan masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia. Teori Keynes Inflasi terjadi karena: – Keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya. – Proses inflasi dilukiskan sebagai proses adanya perebutan bagian rezeki diantara kelompok-kelompok sosial yang menginginkan bagian yang lebih besar daripada produk yang bisa disediakan oleh masyarakat. TEORI INFLASI • Teori Struktural Menurut teori ini penyebab inflasi adalah produsen yang tidak mampu mengantisipasi dengan cepat kenaikan permintaan yang diakibatkan oleh pertambahan penduduk. Penyebab inflasi ialah: – Struktur perekonomian yang tidak mampu mengantisipasi secara cepat (tidak cukup fleksibel) atas perkembangan perekonomian yang ada. – Biaya untuk memproduksi sendiri barang-barang yang semula diimpor mendorong terjadinya inflasi karen belum adanya teknologi produksi sehingga biaya menjadi tinggi. – Tingginya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya pendapatan (peningkatan permintaan akan bahan pangan) yang tidak diikuti oleh naiknya produksi bahan makanan. MENGATASI INFLASI • Kebijakan Moneter Yaitu kebijakan yang diambil untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. – Kebijakan penetapan persediaan kas Mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan persediaan uang kas pada bank-bank. – Kebijakan diskonto Mengurangi uang yang beredar dengan meningkatkan nilai suku bunga. – Kebijakan operasi pasar terbuka Mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga. MENGATASI INFLASI • Kebijakan Fiskal Yaitu langkah untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah. – Menghemat pengeluaran pemerintah – Menaikkan tarif pajak Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah masih memiliki cara lain, diantaranya; a. Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar b. Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang MENGATASI INFLASI • Kebijakan Lain di Luar Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal, pemerintah masih memiliki cara lain, diantaranya; • Meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar • Menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis barang MENGATASI INFLASI • Kebijakan umum dimaksudkan untuk secara perlahan memperbaiki struktur perekonomian yang tidak (kurang) fleksibel menghadapi perkembangan perekonomian yang ada. Beberapa contoh kebijakan umum itu misalnya : kebijakan investasi untuk perbaikan prasarana, perbaikan di bidang perijinan, perpajakan, pasar modal, efisiensi birokrasi, perbankan, pertanian, dan sebagainya yang pada prinsipnya meningkatkan efisiensi (mengurangi biaya tinggi) dan produktivitas nasional.