OLEH :
DEWA PUTU RIDA SASTRAWAN
(15.01.1.155)
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SATYA DHARMA
School of Economics with Spiritual Insight
SINGARAJA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nyalah, pada akhirnya tugas makalah
Sistem Infomasi Manajemen (SIM) yang berjudul Supply Chain Management
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Selain itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu dan membimbing sehingga tugas makalah ini dapat
selesai dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu saran-saran dan kritikan yang bersifat membangun sangat diharapkan,
dan semoga makalah yang sederhana ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Isi
Halaman
ii
Daftar Gambar.........................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Supply Chain Management .......................................
4
2.2 Tujuan dan Manfaat Supply Chain Management
2.2.1.............................................................................................Tujuan
Supply Chain Management...................................................
5
2.2.2.............................................................................................Manfaat
Supply Chain Management .................................................
2.3 Pelaku dalam Supply Chain Management...................................
2.4 Hambatan pada Penerapan Supply Chain Management .............
2.5 Solusi untuk Mengatasi Hambatan Supply Chain Management .
2.6 E- Supply Chain Management ....................................................
2.7 Penerapan Supply Chain Management .......................................
6
8
11
12
13
14
17
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis dipasar global seperti kondisi saat ini yang dihadapi di
beberapa negara misalnya saja di Indonesia. Tahun 2015 merupakan tahun
dimana pasar global atau pasar bebas antarnegara di kawasan asia tenggara
atau dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Inovasi
produk sangat diperlukan dalam pasar MEA, ini bertujuan untuk
meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan, untuk itu diperlukannya
pengelolaan baik di lingkungan intern ataupun di lingkungan ekstern.
Hubungan antara supplier, customer, dan perusahaan itu sendiri, harus
dikelola dengan baik. Bagaimana agar supplier ikut bertanggungjawab
terhadap kualitas produk, hubungan yang baik dan jangka panjang dengan
supplier dan customer, serta agar distribusi produk dari hulu ke hilir tepat
pada waktunya sampai ke pengguna akhir. Disinilah pengelolaan perlu
dilakukan. Terjadi sebuah kesalahan pada distribusi barang dan jasa akan
membuat kualitas barang dan jasa menurun, dan ini berakibat daya saing
melemah. Untuk meningkatkan distribusi barang dan jasa, serta sharing
informasi dan financial dari hulu ke hilir pada sektor industri kreatif, maka
diperlukan pengelolaan secara komprehensif. Penerapan dan praktek supply
chain management untuk penyediaan barang dan jasa inilah yang sangat
diperlukan bagi sektor industri kreatif, dalam rangka meningkatkan daya
saing industri yang akan memberikan dampak pada kinerja usaha.
Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi semakin
cepat, mendorong perusahaan untuk menerapkan SCM secara elektronik
melalui media internet, yang lebih dikenal dengan electronic supply chain
management (e-scm). Dengan menggunakan e-scm, aliran informasi antar
perusahaan dengan pemasok dan distributor maupun aliran informasi di
dalam perusahaan menjadi lebih cepat. Hal ini dikarenakan internet dapat
menyediakan akses informasi kapan saja ketika informasi tersebut
dibutuhkan. Saat ini perusahaan perlu mempertimbangkan penerapan e-scm
mengingat proses bisnis yang komplek serta banyak pihak yang terlibat di
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM)
Supply Chain Management merupakan salah satu proses yang krusial
dimana arus pertukaran bahan baku, informasi serta keuangan antar
perusahaan terjadi. Konsep kerja sama ini kemudian berkembang menjadi ESCM dengan menggunakan internet, intranet maupun extranet sebagai media
komunikasi secara online dan realtime, untuk memastikan bahan baku baik
dari pemasok maupun barang jadi ke konsumen selalu tersedia sesuai
kebutuhan (Rudy, Agustinus, Chandra, Tanring, 2008).
Supply chain
management adalah salah satu alat paling penting yang digunakan untuk
mengembangkan perusahaan. Beberapa faktor yang merupakan faktor efektif
dalam menentukan supply chain management yaitu, orientasi pelanggan,
berbagi
pengetahuan,
adopsi
teknologi
informasi
(TI),
kemitraan,
kinerja
dalam
industry
manufaktur
(Arumugam
dan
Mojtahedzadeh, 2011).
Menurut Anatan dan Ellitan (2009), Supply Chain Management
merupakan konsep perkembangan dari manajemen logistik yang lahir seiring
dengan perubahan paradigma persaingan bisnis dari single alone competition
menjadi network competition. Kondisi ini menuntut organisasi untuk
memfokuskan pada strategi baru melalui pengelolaan koordinasi antar
organisasi terkait yang lebih dikenal dengan suatu rantai pasokan. Menurut
Bramanto (2010) Supply Chain Management sebagai suatu pendekatan
terpadu yang meliputi seluruh proses manajemen material, memberikan
orientasi
kepada
proses
untuk
menyediakan,
memproduksi,
dan
memaksimalkan
persaingan,
meningkatkan
keuntungan
ketidakseragaman,
supplier
biaya-biaya
(supplier
mampu
memberdayakan
penggunaan
teknologi
tinggi
Retailers
Orang atau bisnis menjual barang eceran. Retailer disebut juga dengan
pengecer.
c. Distributors/wholesalers
Orang atau perusahaan yang mentransfer barang dari manufakturer ke
retailer atau langsung ke pelanggan dan mentranfer informasi serta biaya
barang dari retailer/pelanggan ke manufakturer.
8
d. Manufacturer
Perusahaan yang mengolah bahan mentah atau bahan setengah jadi
menjadi barang jadi yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan customers
e. Supplier (row material supplier/component)
Orang atau perusahaan yang menyediakan komponen (bahan material)
yang akan diproses oleh manufakturer menjadi sebuah produk.
Setiap stage dalam supply chain terhubung oleh produk, informasi dan
biaya. Aliran supply chain dapat dua arah dan dapat dikelola oleh satu stages
atau satu perantara. Dasar strategi supply chain ada dua sesuai dengan tipe
perusahaan, perusahaan make to stock akan berbeda strateginya dengan
perusahaan make to order. Strategy supply chain menurut tipe perusahaan
umumnya hanya ada dua macam strategi, yaitu push strategy dan pull
strategy. Push strategy merupakan strategi supply chain yang fokus pada
efisiensi aktivitas dan standarisasi. Push strategy bisa dikonotasikan dengan
lean supply. Sedangkan pull strategy merupakan srategy supply chain yang
fokus pada aktivitas yang responsif. Strategi ini sering disebut dengan agile
supply Penentuan strategy push atau pull tergantung dari decoupling point
perusahaan. Semakin sedikit variasi produk, strategi yang cocok adalah push
strategy. Sebaliknya jika variasi produk tinggi, strategi yang cocok adalah
pull system. Sebaliknya apabila variasi produknya.
2.4 Hambatan pada Supply Chain Management (SCM)
Supply Chain Management merupakan sesuatu yang sangat kompleks
sekali, dimana banyak hambatan yang dihadapi dalam implementasinya,
sehingga dalam implementasinya memang membutuhkan tahapan mulai tahap
perancangan sampai tahap evaluasi dan continuous improvement. Selain itu
implementasi SCM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari
internal dalam hal ini seluruh manajemen puncak dan eksternal, dalam hal ini
seluruh partner yang ada. Berikut ini merupakan hambatan-hambatan yang
akan dialami dalam implementasi SCM yang semakin menguatkan argumen
bahwa implementasi SCM memang membutuhkan dukungan berbagai pihak:
10
hambatan-hambatan
yang
dihadapi
dalam
Supply
Chain
11
realtime, dimanage secara elektronis maka hal itu dikenal dengan esupply
chain. (Indrajit dan Djokopranoto, 2003). Konsep e-scm digambarkan sbb.:
adalah :
a. Mengurangi biaya transaksi sebesar 90%.
b. Menurunkan biaya pembelian barang dan pelayanan sebesar 2 sampai 6
persen.
c. Membantu mengurangi biaya dan memperbaiki performance dengan
memperkuat kebijakan procurement dalam desain produk dan SCM.
d. Melalui perbaikan kualitas informasi, accessibility dan waktu, e-SCM
membantu dalam supply chain lebih transparan untuk mencapai tujuan
bersama.
2.7 Penerapan Supply Chain Management
Dalam hal ini penerapan supply chain management di masa seperti ini
cocok di terapkan, karena system ini memiliki kelebihan dimana mampu memanage aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply. Dalam hal ini,
model SCM mengaplikasikan bagaimana suatu jaringan kegiatan produksi
dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja bersama-sama untuk
memenuhi tuntutan konsumen. Penggunaan SCM bagi perusahaan12
system
informasi
antara
yang
bertugas
dalam
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Supply Chain Management merupakan seperangkat pendekatan untuk
mengefisienkan integrasi supplier, manufaktur, gudang dan penyimpanan,
sehingga barang diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat,
lokasi yang tepat, waktu yang tepat, untuk meminimasi biaya dan
memberikan kepuasan layanan terhadap konsumen. Adapun tujuan dari
supply chain management adalah memaksimalkan persaingan, meningkatkan
keuntungan perusahaan dan keseluruhan anggotanya, termasuk customer.
Supply Chain menunjukkan adanya rantai yang panjang yang dimulai
dari supplier sampai pelanggan, dimana adanya keterlibatan entitas atau
disebut pemain dalam konteks ini dalam jaringan supply chain yang sangat
kompleks tersebut. Berikut adalah para pemain dalam Supply Chain :
Supplier
(chain
1),
Supplier-Manufacturer
Manufacturer-Distribution
Distribution-Retail
Outlets
(chain
(chain
(chain
1-2),
Supplier-
1-2-3),
Supplier-Manufacturer-
1-2-3-4),
Supplier-Manufacturer-
15
DAFTAR PUSTAKA
Anatan, Lina dan Ellitan, Lena (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Bisnis Modern. Alfabeta, Bandung.
Anwar, Sariyun Naja. 2011. Jurnal Dinamika Informatika (manajemen rantai
pasokan (supply chain management) :konsep dan hakikat. Vol. 3 No. 2
Arumugam, V.C dan R. Mojtahedzadeh, 2011. Relationship between supply chain
management practices and performance in the Iranian industries: A
theoretical approach. International journal of academic research; Vol.
3, No.4 (July) 594-635
Chopra, S and Meindl, P. 2007. Supply Chain Management 3nd Ed. Pearson. New
Jearsy.
Hayati, Enty Nur. 2014. Jurnal Dinamika Teknik (supply chain management (scm)
dan logistic management). Vol. 8 No.1. H-25-34
Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. (2003). Konsep Manajemen Supply
Chain : Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi
Perusahaan Modern di Indonesia, PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Kalakota, Ravi & Marcia Robinson. 2000. E-Business 2.0. Roadmap to success.
Addison-Wesley. USA
Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply ChainManagement, Edisi Pertama. Guna
Widya, Surabaya
Pujawan, N.I & Mahendrawathi, ER. 2010. Supply Chain Management. Edisi
kedua. Guna Wdiya. Surabaya.
Ross, F. D. (2003). Introduction to e-supply chain management:engaging
technology to build market-winning businesspartnership. United
States of America: ST. Lucie Press.
Rudy, Agustinus, Adi Chandra, Zara Elisabeth Tanring (2008), Analisa da n
PErancangan e-Supply Chain
Management (Studi Kasus: PT
Prima Rezeki Pertiwi), Jakarta
Rudy, Octavia N, Tjong N, dan Harsoyo T. 2008. Analis is dan Perancangan ESCM (Stud Kasus: PT. Multi Megah Mandiri). Jakarta: Universitas
Bina Nusantara.