Anda di halaman 1dari 28

Exporting,

Importing, and
Countertrade
kelompok 7
Elisha Samantha Dewi M 042111233117
Laksmi Elmira Mawarni 042111233121
Shafira Widya Ardhea 042111233131
Sari Wahyuni Saragi 042111233134
Afif Izzaturrahman 042111233154
Hafizh Wisaam Rafii 042111233156
The promise
and pitfalls
of exporting
The Promise of
eksporting

Potensi besar dalam ekspor adalah bahwa peluang pendapatan dan keuntungan yang
tinggi dapat ditemukan di pasar luar negeri untuk sebagian besar perusahaan. Pasar
internasional biasanya jauh lebih besar daripada pasar domestik perusahaan sehingga
mengekspor hampir selalu merupakan cara untuk meningkatkan pendapatan dan basis
laba perusahaan. Dengan memperluas ukuran pasar, mengekspor dapat memungkinkan
perusahaan untuk mencapai skala ekonomi, sehingga menurunkan biaya unitnya.
The PITFALLS of
eksporting
Tantangan yang sering dihadapi dalam ekspor adalah pada perusahaan kecil dan
menengah yang cenderung kurang proaktif dalam mencari peluang ekspor. Mereka sama
sekali tidak tahu seberapa besar peluang sebenarnya. Ketidaktahuan sederhana tentang
peluang potensial merupakan penghalang besar untuk mengekspor. Juga, banyak calon
eksportir, terutama perusahaan kecil, sering diintimidasi oleh kompleksitas dan
mekanisme ekspor ke negara-negara di mana praktik bisnis, bahasa, budaya, sistem
hukum, dan mata uang sangat berbeda dari yang ada di pasar dalam negeri.
improving
export
performance
International
comparison
Kekurangan
Informasi

Lebih dari 200 negara


v dengan budaya yang sangat v
berbeda

Mengumpulkan
Informasi
Information
Resource
Baik Jerman maupun Jepang telah mengembangkan
struktur kelembagaan yang ekstensif untuk
mempromosikan ekspor misalnya jepang kontak sogo
shosha, rumah dagang Jepang
Departemen Perdagangan A.S. adalah sumber informasi
paling komprehensif untuk perusahaan A.S
Layanan Komersial AS dan Asing dan Administrasi
Perdagangan Internasionalv v

-Daftar prospek terbaikdari distributor asing potensial


-Perusahaan juga dapat berpartisipasi dalam pameran dagang atau
mendapatkan bantuan dari Small Business Administration, layanan
tanpa biaya SBA adalah Small Business Development Centers (SBDCs),
Service Corps of Retired Executives (SCORE), dan Export Legal
Assistance Network (ELAN). SBDC di seluruh negeri menyediakan
berbagai bantuan ekspor untuk bisnis, khususnya perusahaan kecil
yang baru melakukan ekspor.
service provider
Export Management Company (EMC) : menawarkan layanan kepada perusahaan yang sebelumnya
tidak / belum pernah mengekspor produk.
Export Packaging Companies : Membantu perusahaan dalam meminimalkan penggunaan kemasan
untuk memaksimalkan jumlah barang untuk dikirim.
Custom Broker : Membantu perusahaan untuk mengurus dokumen bea cukai karena terdapat
beberapa negara yang memiliki persyaratan bea cukai yang cukup rumit untuk dipahami eksportir
baru.

Confirming Houses (Buying Agents) : Mewakili perusahaan asing yang ingin membeli produk.
Export Agents : Membeli produk langsung dari produsen dan bungkus serta beri label produk
sesuai dengan keinginan dan spesifikasi mereka sendiri.
Piggyback Marketing :Sebuah perusahaan mungkin memiliki kontrak untuk menyediakan
berbagai macam produk untuk klien di luar negeri, tetapi tidak memiliki semua produk yang
diminta
export strategies

Selain menggunakan service providers, untuk


mengurangi resiko dalam kegiatan ekspor,
diperlukan implementasi strategi ekspor
Strategi 3M : FIDO (First In Defeats Others
3 Prinsip :
v v
1. Masuk dalam skala kecil untuk mengurangi
risiko
2. Menambah lini produk Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri keselamatan kerja, perkakas, dan produk
3. Merekrut masyarakat lokal untuk promosi
end-user
the globaledge
exporting tool
Export and Import
Financing
LACK OF TRUST LETTER OF CREDIT
Perusahaan yang terlibat dalam Letter of credit, disingkat L/C, berdiri di
perdagangan internasional harus pusat transaksi komersial internasional.
mempercayai seseorang yang mungkin Diterbitkan oleh bank atas permintaan
belum pernah mereka kenal importir,

DRAFT BILL OF LADING


Draf, terkadang disebut sebagai bill of Dokumen kunci ketiga untuk membiayai
exchange, adalah instrumen yang biasanya perdagangan internasional adalah bill of
digunakan dalam perdagangan internasional lading. Bill of lading dikeluarkan untuk
untuk melakukan pembayaran. eksportir oleh angkutan umum yang
mengangkut barang dagangan.
Export assistance
Dua bentuk bantuan yang didukung pemerintah untuk membantu membiayai program
ekspor mereka:

EXPORT-IMPORT BANK

Export-Import Bank (Ex-Im Bank) adalah perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh
pemerintah AS yang didirikan pada tahun 1934.
Secara keseluruhan, Ex-Im Bank menjalankan misinya dengan berbagai program
pinjaman dan jaminan pinjaman. Badan tersebut menjamin pembayaran kembali
pinjaman jangka menengah dan panjang yang diberikan bank komersial AS kepada
peminjam asing untuk membeli ekspor AS.
Ex-Im Bank juga memiliki operasi pinjaman langsung di mana ia meminjamkan dolar
kepada peminjam asing untuk digunakan dalam membeli ekspor AS.
Export assistance
Dua bentuk bantuan yang didukung pemerintah untuk membantu membiayai program
ekspor mereka:

EXPORT CREDIT INSURANCE

Export credit insurance digunakan ketika eksportir tidak mewajibkan adanya letter of
credit, yang mana akan meningkatkan kemungkinan bahwa importir akan melakukan
gagal bayar, bahkan tidak membayar. Apabila hal itu terjadi, pihak asuransi akan
membayar sebagian kerugian yang dialami oleh eksportir.
Di Amerika Serikat, asuransi kredit ekspor disediakan oleh Asosiasi Asuransi Kredit
Asing (Foreign Credit Insurance Association/FCIA), sebuah asosiasi lembaga komersial
swasta yang beroperasi di bawah bimbingan Bank Ekspor-Impor.
Countertrade
PROJECT PORTFOLIO

Perdagangan timbal balik antara dua negara /


perusahaan dengan cara membeli barang dari
luar negeri dengan pembayaran berupa barang
yang senilai dengan barang yang diimpor.

Umum dilakukan sebagai sarana alternatif


penjualan internasional ketika alat pembayaran
konvensional sulit, mahal atau tidak ada.
Types of
countertrade
Barter
Pertukaran barang secara langsung antara dua pihak dalam suatu transaksi

Switch Trading
pertukaran barang dengan barang antara pembeli dan penjual melalui plhak
Ketiga

Counter Purchase
Penjualan barang dan jasa ke satu perusahaan di negara lain oleh
perusahaan yang berjanji untuk melakukan pembelian di masa mendatang
atas produk tertentu dari perusahaan yang sama di negara tersebut
Types of
countertrade
Buybacks
Terjadi ketika perusahaan membangun pabrik di suatu negara-atau
memasok teknologi, peralatan, pelatihan, atau layanan lain ke negara
tersebut dan setuju untuk mengambil presentase tertentu dari output pabrik
sebagai pembayaran kontrak

Offset
Salah satu pihak setuju untuk membeli barang dan jasa dengan presentase
tertentu dari hasil penjualan
pros & cons
of
countertrade
PROS CONS
Salah satu cara alternatif bagi Umumnya lebih menyukai
perusahaan untuk membiayai
dengan alat pembayaran
kesepakatan ekspor ketika cara
konvensional
lain tidak tersedia

Sering terjadi perbedaan


Mempertahankan agar tetap
kualitas
melakukan ekspor dan impor
CASE
BUAT FLOWCHART SIMULASI CASE EKSPOR PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA DENGAN
PILIHAN METODE PEMBAYARAN ANTARA CASH IN ADVANCE HINGGA OPEN ACCOUNT!

TM 9
PT Primissima
(Persero)
PT Primissima (Persero)
PT Primissima (Persero) adalah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang
produksi kain berbahan baku kapas. Pabrik dan kantor pusat perusahaan ini terletak di
Caturharjo, Sleman.
PT Primissima (Persero) didirikan pada tahun 1971 sebagai sebuah perusahaan patungan
antara Pemerintah Indonesia dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI), di mana
Pemerinta Indonesia memegang 52,79% saham perusahaan ini, sementara GKBI memegang
sisanya.
Sesuai dengan tujuan pendirian perusahaan maka PT PRIMISSIMA saat ini masih
mengutamakan produksi kain dengan bahan baku kapas. Beberapa konstruksi yang
dihasilkan merupakan produk unggulan yang banyak diminati oleh konsumen, baik pasar
domestik maupun pasar luar negeri. Bahan baku yang digunakan sebagian besar diimpor dari
Amerika Serikat, Australia dan Cina.
PT PRIMISSIMA mulai memasuki pasar luar negeri pada tahun 1986. Negara-negara tujuan
ekspor meliputi Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong serta Amerika Serikat dan
beberapa negara Eropa. Sedangkan untuk kebutuhan grey dan cambrics lebih difokuskan ke
pasar lokal, demikian juga untuk produk batik sudah dirintis dan dalam tahap
pengembangan.
Sumber: gkbi.co.id
CASH IN ADVANCE

cara pembayaran teraman & terbaik dalam


perdagangan internasional untuk eksportir, di
mana mereka mengirimkan barang ke pembeli
hanya setelah menerima pembayaran dari pembeli.
Bergantung pada persyaratan
v yang disepakati,
pembayaran mungkin penuh atau
sebagian.Singkatnya, cash advance merupakan
kredit berupa tunai atau biasa disebut uang cepat
Flowchart cash
in advance
Importir menyetujui untuk
Perusahaan / orang yang ingin PT Primissima (eksportir)
membayar terlebih dahulu,
membeli (importir) mengajukan mensyaratkan agar pihak
namun dengan mengajukan
permintaan impor pada PT importir melakukan
beberapa syarat dan
Primissima (eksportir) pembayaran terlebih dahulu
ketentuan

Importir melakukan Pihak Eksportir memproduksi


pembayaran sesuai yang barang yang diminta importir
Kedua pihak saling
disyaratkan kepada rekening dan menginformasikan harga
meninjau dan menyetujui
perusahaan Eksportir. yang harus dibayarkan
syarat dan ketentuan

Eksportir melakukan Importir menerima


pengiriman barang.
OPEN ACCOUNT

Barang dikirim terlebih dahulu oleh


eksportir dan pembayaran dilakukan
setelah importir menerima barang
tersebut. Risiko lebih kepada ekportir
karena dapat
v saja terjadi

keterlambatan pembayaran, bahkan


tidak dibayar. Sedangkan bagi importir
lebih menarik karena menerima barang
terlebih dahulu.
open account flowchart
Eksportir Importir
Kontrak penjualan

5 3

Pengiriman barang
dan dokumen

4
Flowchart open account

1. Persetujuan kontrak pembeliaan


2. Importir meminta penerbitan LC kepada bank lokalnya
3. Bank memeriksa kelayakan kredit importir dan
memberitahukan ke eksportir bahwa mereka dapat mengirimkan
barang kepada importir
3. PT Prisima mengirimkan barang ke negara importir beserta
dokumen kredit yang memuat detail pembayaran yang harus
dibayar v
4. Barang dan dokumen kredit telah diterima oleh importir dan
mengkonfirmasi bahwa barang telah diterima. Importir
melakukan pembayaran
Sesuai dengan jumlah yang tertera pada dokumen kredit
5. Bank yang dipilih importir akan mentransfer pembayaran ke
bank tujuan eksportir
6. Bank tujuan akan meneruskan ke rekening PT Prisima
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai