Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Galang Revolusi Islam

042111233137
Manajemen

The Business Case


Data governance sebagai program bisnis berarti memberikan arahan dan prioritas serta
manfaat bagi program bisnis. jika data dan informasi dipandang sebagai asset, maka harus
berhubungan dengan aktifitas bisnis Data governance (pengelolaan data) merupakan program
bisnis. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan value terhadap bisnis. Umumnya, data
governance program memiliki business case yang lemah. Pengelolaan informasi dan data harus
menghubungkan data dengan aktifitas bisnis. Business case merupakan hal yang penting dan
menjadi syarat walaupun tidak diajukan. Terdapat beberapa alasan yang mendasari hal ini,
yaitu:
- Data governance merupakan usaha holistik yang membutuhkan peran dari perusahaan
tersebut untuk membantu bisnis yang dijalankan
- Data governance tidak akan berhasil bila keberhasilannya tidak dapat diukur.
Pengukuran keberhasilannya didasari oleh business-oriented metrics
- Data governance merupakan salah satu upaya yang menjamin keberlanjutan business
case
- Adanya kebutuhan dari pihak organisasi atau lembaga yang ingin mengembangkan
business case dan menghasilkan keuntungan real serta pengembalian finansial.
Data Governce(DG) menghasilkan rencana bisnis seperti membuat komite baru dan
mempelajari prosedur baru. Pengukuran Tata Kelola Data sangat penting. Tanpa itu, DG tidak
akan berhasil. Pengukurannya adalah dengan menggunakan metrik berorientasi bisnis. Tata
Kelola Data yang terkait dengan proyek tertentu memang memberikan kasus bisnis yang
berkelanjutan. Tata Kelola Data menjadi bagian penting dari proyek ini ketika sejumlah besar
implementasi ERP direncanakan.
Manfaat Data Governance
- Secara langsung manfaat DG adalah Peningkatan efisiensi Monetisasi data, berupa
penjualan kekayaan intelektual, atau pembuatan produk baru dengan fitur baru yang
berasal dari atau termasuk data Pengurangan risiko Pelanggaran privasi Keamanan
data, Tanggung jawab perdata yang disebabkan oleh manajemen informasi keselamatan
atau garansi yang buruk. Peningkatan kontributor bisnis seperti pendapatan, pelanggan,
atau market share. Serta Pengurangan resiko, baik dalam denda, market share, biaya
manajemen resiko, serta asuransi. Penggunaan data governance juga dapat menghindari
resiko dari isu reputasi
- Secara tidak langsung manfaat DG adalah kasus bisnis DG perlu mendukung kegiatan
yang memastikan data dan informasi yang baik adalah tersedia untuk mencapai tujuan
bisnisbtanpa menimbulkan risiko atau biaya yang tidak semestinya.
Business Case dari Data Governance dapat membuktikan data yang dapat dihitung dan
memperhitungkan pembiayaan masa depan bila aksi yang diambil tidak tepat dengan data.
Umumnya, data ditempatkan di berbagai lokasi namun dibutuhkan maintenance yang lebih
untuk membuat data tersebut dapat terpakai.
Persepsi mengenai Data Governance yang dapat memberi respon terhadap kekurangan data
lampau IT dan menjadi proyek tanpa pengawasan, yaitu:
- Persepsi bahwa inisiatif data dan informasi selalu gagal
- Persepsi pemborosan bila mengeluarkan biaya untuk informasi murni
- Pengembangan data yang besar hanya dipahami oleh sedikit pihak sehingga harga
teknologinya mahal
- Persepsi tetap adanya kesalahan data IT sehingga dibuat data baru yang “benar”
- Pertumbuhan pemikiran data IT bayangan
- Pemikiran bahwa project tidak akan terjadi Oleh karena itu, Data Governance dari
business case harus menjamin beberapa hal berikut:
- Memberi identifikasi dimana letak dukungan terhadap bisnis secara langsung
- Memberikan informasi dimana data dan informasi dapat digunakan untuk memajukan
bisnis
- Menghubungkan dengan kapabilitas data manajemen.
Komponen Business Case
Terdapat beberapa elemen yang dibutuhkan untuk membangun business case untuk data
governance yang memiliki sedikit perbedaan dengan pengelolaan data lain, yaitu:
- The Big Picture (vision) : Big picture dibutuhkan karena dibutuhkan informasi
mengenai visi besar yang ingin dicapai. Data Governance akan membantu
penyimpanan dan perhitungan setiap data sehingga dapat sesuai dengan vision.
- Program Risks : Terdapat beberapa risiko yang harus dipertimbangkan
yang disebabkan oleh data governance, yaitu, Risiko bisnis bila data governance gagal
menjalankan tugas dan menyebabkan kerugian, Risiko regulasi bila data governance gagal
melengkapi persyaratan dan menyebabkan violasi, dan Risiko kultural bila organisasi gagal
melibatkan data governance sehingga pengolahan data masih buruk.
- Business Alignment : Melihat dari segi keuntungan ataupun skenario
dari data governance tetap fokus kepada manfaat yang diperoleh
- Cost of Data Quality Issues : Business case perlu mencantumkan pengeluaran
saat ini dan risikonya dengan data quality untuk mencegah isu data yang berhubungan dengan
pengeluaran dan pemasukan.
- Cost of missed opportunities : Untuk menghindari kehilangan kesempatan,
data governance dapat membantu untuk menandakan apa yang akan terjadi atau akan berlanjut.
- Data Debt : Business case dapat menampilkan konsep dan
mencoba menghitung apa yang telah diakumulasi untuk mencegah pengurangan akumulasi
data karena data governance
- Obstacles, Impacts, Changes : Kita dapat mengcover kemungkinan isu kultural
maupun organisasional
- Presentation of the case : Menghindari akronim tiga kata, techno-babble,
dan gambar exotic maupun abstrak.
Beberapa tema juga harus mendominasi business case, yaitu, Data governance adalah
program jangka Panjang, Data governance merupakan fungsi audit untuk mengatur aset data,
Perubahan merupakan hal yang harus untuk menyampaikan isu.
Proses Untuk Membangun Business Case
Yang pertama kita harus Mengerti direksi bisnis secara keseluruhan, sehingga harus
membuat form DG business case sesuai dengan konteks perusahaan yang diambil. Kedua
mengidentifikasi kesempatan yang mungkin terjadi, hal ini disebabkan strategi bisnis
dihasilkan dari informasi kesempatan yang ada. Ketiga mengidentifikasi penggunaan
kesempatan, sehingga akan dapat menyadari manfaat yang akan didapatkan dari DG. Keempat
mendefinisikan manfaat bisnis, dengan tujuan agar dapat mendefinisikan manfaat yang
berpotensi dari pencapaian angka tinggi maupun cashflow dan peningkatan pendapatan.
Kelima mengkonfirmasi manfaat bisnis yang didukung oleh data governance. Keenam
menghitung pengeluaran, menghitung pengeluaran IT sebagai pengeluaran bagi bisnis.
Ketujuh menyiapkan dokumen, menyiapkan dokumen dengan menambahkan berbagai manfaat
finansial yang diberikan. Dan yang terakhir melakukan pendekatan konsiderasi.

Anda mungkin juga menyukai