Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ivana Adhila Nasywaa

NIM : 042111233139
Mata Kuliah : Literasi Digital (H)
Resume Chapter 5
The Data Governance Business Case
A. The Business Case
DG merupakan program bisnis. Informasi dan data yang digunakan sebagai aset
harus dapat menghubungkan data dengan aktivitas bisnis. Mengapa demikian? DG adalah
upaya secara keseluruhan yang memerlukan perhatian perusahaan di beberapa titik
karena akan ada selalu penentang dan kita harus dapat menangani itu. DG tidak akan
berhasil apabila tidak dapat diukur sedangkan ukuran keberhasilan harus berasal dari
seperangkat metrik yang berorientasi bisnis. Metrik dapat seputar "keputusan yang lebih
baik", atau "pelaporan tepat waktu" dan tidak diperhitungkan.
B. Objectives of The Business Case for Data Governance
Nilai DG sendiri dapat ditampilkan melalui dua cara, yakni ditampilkan dalam
bentuk langsung (nyata) dan tidak langsung.
Nilai yang ditampilkan dalam bentuk langsung (nyata) dapat datang melalui
empat arah, yakni peningkatan kontributor bisnis langsung, efisiensi, monetisasi data, dan
pengurangan risiko. Dalam hal pemasaran sendiri, nilai dapat ditentukan dengan
memprediksi dan mengkonfirmasi peningkatan pangsa pasar atau lebih banyak prospek.
Adanya pemasaran bertujuan untuk meningkatkan visibilitas produk yang dapat
mendukung peningkatan penjualan. Oleh karena itu, kasus bisnis DG perlu mendukung
aktivitas yang memastikan tersedianya data dan informasi yang baik untuk mencapai
tujuan bisnis dan diusahakan tanpa menimbulkan risiko atau biaya yang tidak semestinya.
C. Component of The Business Case
Beberapa elemen dasar diperlukan untuk membangun kasus bisnis untuk DG
karena DG adalah komponen secara keseluruhan terhadap data. Terdapat kesamaan dalam
kasus bisnis DG dan pengelolaan data dan kasus bisnis lainnya. Namun, terdapat juga
beberapa perbedaan.
Program Risks
Business Case adalah sarana untuk menunjukkan bagaimana suatu perusahaan
bagaimana mengelola risiko tersebut. Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan
risiko apa yang akan ditimbulkan dari program DG yaitu sebagai berikut :
1. Business Risks : Program DG gagal melakukan bagiannya untuk
mencegah hilangnya pangsa pasar dan reputasi dan gagal mencapai target
atau menghindari penipuan.
2. Regulatory Risks : DG gagal menangani persyaratan kepatuhan dan ada
pelanggaran peraturan.
3. Cultural Risks : Organisasi gagal terlibat dalam proses DG dan
melanjutkan praktik pengelolaan aset data yang buruk yang
mengakibatkan memerlukan tata kelola.
The Process to Build The Business Case
1. Sepenuhnya memahami arah bisnis.
Maksud dari memahami arah bisnis disini adalah apakah Anda memiliki akses
eksplisit ke strategi perusahaan atau perlu membaca laporan tahunan, Anda harus
membentuk kasus bisnis DG dalam konteks organisasi Anda.
Lalu, mengapa DG dinilai relevan dengan bisnis milik Anda? Karena dengan
membentuk DG sebagai bagian dari upaya manajemen informasi perusahaan (EIM) yang
lebih luas melalui MDM, BI, atau keduanya, konfirmasikan bahwa tim DG mengetahui
kemana tujuan bisnis tersebut.
2. Identifikasi peluang yang memungkinkan.
Dari strategi bisnis yang diciptakanlah yang dapat menghasilkan peluang
informasi. Apabila program EIM sedang dilaksanakan, biasanya akan memiliki informasi
yang berguna seperti contohnya dalam bidang e-discovery dan manajemen dokumen.
Dari sinilah, organisasi dapat mengurangi biaya dan risiko penanganan dokumen hanya
dengan menerapkan tata kelola yang lebih baik.
3. Identifikasi peluang penggunaan.
Secara tidak langsung DG memberikan manfaat yang mana berasal dari upaya di mana
informasi digunakan untuk menyampaikan hasil bisnis, seperti contohnya gudang data.
Dalam kasus ini, DG dapat membantu memastikan hasil yang konsisten dan relevan.
4. Tentukan manfaat bisnis.
5. Konfirmasi manfaat bisnis.
Konfirmasikan manfaat bisnis yang telah diidentifikasi untuk memastikan apakah
didukung oleh DG.
6. Hitung biaya.
7. Persiapkan dokumentasi kasus bisnis.
8. Pertimbangan pendekatan.

Anda mungkin juga menyukai