PENGHASILAN
Kelompok 6 - Perpajakan G
Anggota Kelompok
Felly Angelina Sianturi - 042111233014
Tio Zulfa Azimata Rusdi - 042111233106
Brian Errando Limanjaya - 042111233120
Muhammad Rizal Fauzi - 042111233135
Stefanus Efraim Santoso - 042111233138
Tegar Bayu Laksmana - 042111233146
Muthia Naila Putri Dharmawan - 042111233197
Yunica Vira Darmayanti - 042111233219
Angela Maharani Sarita Kusuma - 042111233224
Ahmad Habil Fada'il Ramadhan - 042111233270
Pengertian PPH
Pajak Penghasilan (PPh) adalah pajak yang dibebankan
atas suatu penghasilan yang diperoleh wajib pajak
(perorangan atau suatu badan usaha), baik yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Pajak
pajak penghasilan.
konsumsi atau untuk menambah
Kertas: 0.1% dari DPP PPN minyak yang dibeli selain dari Pertamina atau anak perusahaan
Bahan untuk Industri dan sejenisnya selain yang telah dipotong PPh pasal 21
Tarif PPh 2% dari jumlah bruto untuk sewa dan
Kendaraan Bermotor
Keuangan No. 141/PMK.03/2015 dan tarif PPh 2% efektif
Tarif PPh 23 Final 20% untuk fintech luar negeri karena memang ini bukan pengenaan pajak pada suatu
BUT internasional
15% dari DPP jika penerima adalah sebuah
1. PPh Pasal 21 atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP): Wajib pajak yang memiliki penghasilan di
bawah batas PTKP tertentu (Rp 54 juta per tahun) tidak dikenakan PPh Pasal 21.
2. PPh Pasal 4 ayat (2) atas bunga deposito pada Bank: PPh Pasal 4 ayat (2) tidak dikenakan pada
bunga deposito di bank yang jumlahnya kurang dari Rp 10 juta dalam satu tahun pajak.
3. PPh Pasal 22 atas barang kena cukai atau barang impor tertentu yang telah ditentukan oleh
pemerintah: Beberapa barang tertentu yang masuk dalam kategori barang kena cukai atau
barang impor tertentu yang telah ditentukan oleh pemerintah dapat dibebaskan dari PPh Pasal 22.
4. PPh Pasal 23 atas penghasilan dari luar negeri yang dikenakan pajak di luar negeri: Penghasilan
dari luar negeri yang telah dikenakan pajak di luar negeri dapat dikecualikan dari PPh Pasal 23.
Pengecualian PPh
1. PPh Pasal 25 atas penghasilan yang diperoleh oleh lembaga sosial atau agama:
Penghasilan yang diperoleh oleh lembaga sosial atau agama yang bersifat
anggota TNI/Polri dari negara dapat dikecualikan dari PPh Pasal 26.
Biaya yang boleh dan tidak diperbolehkan
Undang - Undang No.36 Tahun 2008 Pasal 6
(1) Besarnya Penghasilan Kena Pajak 1. biaya pembelian bahan;
bagi Wajib Pajak dalam negeri dan 2. biaya berkenaan dengan pekerjaan atau jasa
termasuk upah, gaji, honorarium, bonus,
bentuk usaha tetap, ditentukan
gratifikasi, dan tunjangan yang diberikan
berdasarkan penghasilan bruto dikurangi dalam bentuk uang;
biaya untuk mendapatkan, menagih, dan 3. bunga, sewa, dan royalti;
memelihara penghasilan, termasuk: 4. biaya perjalanan;
5. biaya pengolahan limbah;
a. biaya yang secara langsung atau tidak
6. premi asuransi;
langsung berkaitan dengan kegiatan 7. biaya promosi dan penjualan yang diatur
usaha, antara lain: dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan;
8. biaya administrasi; dan
9. pajak kecuali Pajak Penghasilan;
b. penyusutan atas pengeluaran untuk h. piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan
memperoleh harta berwujud dan amortisasi syarat:
atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan 1. telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi
atas biaya lain yang mempunyai masa komersial;
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun 2. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan tidak dapat ditagih kepada Direktorat Jenderal Pajak; dan
Pasal 11A 3. telah diserahkan perkara penagihannya kepada
Pengadilan Negeri atau instansi pemerintah yang
c. iuran kepada dana pensiun yang
menangani piutang negara; atau adanya perjanjian
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan
Keuangan
utang antara kreditur dan debitur yang bersangkutan;
d. kerugian karena penjualan atau atau telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau
pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan khusus; atau adanya pengakuan dari debitur bahwa
dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu;
mendapatkan, menagih, dan memelihara 4. syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak
penghasilan; berlaku untuk penghapusan piutang tak tertagih debitur
e. kerugian selisih kurs mata uang asing; kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
f. biaya penelitian dan pengembangan huruf k;
perusahaan yang dilakukan di Indonesia; yang pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan atau
g. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan; berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
i. sumbangan dalam rangka penanggulangan
(2) Apabila penghasilan bruto setelah
bencana nasional yang ketentuannya diatur
pengurangan sebagaimana dimaksud
dengan Peraturan Pemerintah;
pada ayat (1) didapat kerugian,
j. sumbangan dalam rangka penelitian dan
kerugian tersebut dikompensasikan
pengembangan yang dilakukan di Indonesia
dengan penghasilan mulai tahun
yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
pajak berikutnya berturut-turut
Pemerintah;
sampai dengan 5 (lima) tahun.
k. biaya pembangunan infrastruktur sosial
yang ketentuannya diatur dengan Peraturan
(3) Kepada orang pribadi sebagai
Pemerintah;
Wajib Pajak dalam negeri diberikan
l. sumbangan fasilitas pendidikan yang
pengurangan berupa Penghasilan
ketentuannya diatur dengan Peraturan
Tidak Kena Pajak sebagaimana
Pemerintah; dan
dimaksud dalam Pasal 7.
m. sumbangan dalam rangka pembinaan
olahraga yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Biaya yang boleh dan tidak diperbolehkan
Undang - Undang No.36 Tahun 2008 Pasal 9
(1) Untuk menentukan besarnya b. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
Penghasilan Kena Pajak bagi kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
Wajib Pajak dalam negeri dan anggota;
bentuk usaha tetap tidak boleh c. pembentukan atau pemupukan dana cadangan,
dikurangkan: kecuali:
a. pembagian laba dengan nama 1. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan
dan dalam bentuk apapun seperti badan usaha lain yang menyalurkan kredit, sewa
dividen, termasuk dividen yang guna usaha dengan hak opsi, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak
dibayarkan oleh perusahaan
piutang;
asuransi kepada pemegang polis,
2. cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan
dan pembagian sisa hasil usaha
bantuan sosial yang dibentuk oleh Badan
koperasi; Penyelenggara Jaminan Sosial;
3. cadangan penjaminan untuk d. premi asuransi kesehatan, asuransi
Lembaga Penjamin Simpanan; kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna,
4. cadangan biaya reklamasi untuk dan asuransi bea siswa, yang dibayar oleh
usaha pertambangan; Wajib Pajak orang pribadi, kecuali jika dibayar
5. cadangan biaya penanaman oleh pemberi kerja dan premi tersebut dihitung
sebagai penghasilan bagi Wajib Pajak yang
kembali untuk usaha kehutanan; dan
bersangkutan;
6. cadangan biaya penutupan dan
e. penggantian atau imbalan sehubungan
pemeliharaan tempat pembuangan
dengan pekerjaan atau jasa yang diberikan
limbah industri untuk usaha
dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali
pengolahan limbah industri, penyediaan makanan dan minuman bagi
seluruh pegawai serta penggantian atau
yang ketentuan dan syarat-syaratnya imbalan dalam bentuk natura dan kenikmatan
diatur dengan atau berdasarkan di daerah tertentu dan yang berkaitan dengan
Peraturan Menteri Keuangan; pelaksanaan pekerjaan yang diatur dengan
atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;
f. jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham
atau kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai imbalan
sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan;
g. harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf a dan huruf b, kecuali sumbangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf i sampai dengan huruf m
serta zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang
dibentuk atau disahkan oleh pemerintah atau sumbangan keagamaan yang
sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di Indonesia, yang diterima oleh
lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah, yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah;
h. Pajak Penghasilan;
i. biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi Wajib Pajak
atau orang yang menjadi tanggungannya;
j. gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan
komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham;
k. sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana
berupa denda yang berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di
bidang perpajakan.
1. Harga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak
dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) adalah
jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila terdapat
hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima
2. Nilai perolehan atau nilai penjualan dalam hal terjadi tukar‐menukar harta adalah jumlah
yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar.
3. Nilai perolehan atau pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka likuidasi,
penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan usaha
adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga pasar,
kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.
Toni merupakan salah satu dokter umum yang membuka klinik di Surabaya. Pada tahun 2022,
Toni mendapatkan penghasilan bruto sebesar Rp1.200.000.000. Hitunglah penghasilan neto dan
Pph pasal 21 terutangnya apabila status Toni tanpa tanggungan!
NPPN= Tarif * penghasilan bruto
Tarif penghasilan neto untuk dokter umum di Surabaya berdasarkan PER-17/PJ/2015 adalah 50%.
NPPN=50%*Rp1.200.000.000
NPPN=Rp600.000.000
PTKP (TK/0)=Rp54.000.000
Penghasilan kena pajak=Rp600.000.000-Rp54.000.000
Penghasilan kena pajak=Rp546.000.000
Cara perhitungan PPh dengan NPPN
PPh 21 terutang:
5% x Rp50.000.000= Rp2.500.000
15% x Rp200.000.000= Rp30.000.000
25% x Rp296.000.000= Rp74.000.000
Tarif PPh Pasal 25 Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu adalah sebesar
0,75% dari jumlah peredaran bruto per bulan dari masing-masing tempat usaha.
Pajak ini bersifat tidak final sehingga dapat dikreditkan pada akhir tahun pajak.
Kode akun pajak yang digunakan untuk penyetoran adalah 411125 dengan kode
jenis setor 101. Jatuh tempo pembayaran PPh Pasal 25 adalah paling lama tanggal
15 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. Tujuan dari pengenaan PPh 25
untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu adalah untuk simplifikasi
Perhitungan PPh bagi
Pengusaha Tertentu
Mekanisme PPh OP secara Umum
Rumus PPh atau mekanisme umum ini berlaku bagi WP OP yang menjalankan usaha dan/atau
pekerjaan bebas dengan melakukan pembukuan.
Pembukuan di sini adalah proses pencatatan keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang
ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca, dan laporan laba rugi untuk
periode Tahun Pajak tersebut.
Perhitungan pajak bagi orang pribadi yang menyelenggarakan pembukuan ini dilakukan dengan
menggunakan mekanisme perhitungan biasa sesuai ketentuan tarif pada UU PPh Pasal 17.
Perhitungan PPh bagi
Pengusaha Tertentu
Mekanisme PPh Final PP 23/2018
Rumus Pph atau mekanisme perhitungan PPh OP ini berlaku bagi wajib pajak pribadi yang
memiliki peredaran bruto tidak lebih dari Rp4,8 miliar dalam setahun.
WP OP ini hanya menyelenggarakan pencatatan saja dalam satu tahun pajak. Rumus PPh atau
perhitungan PPh OP ini tidak menyelenggarakan pembukuan, sehingga akan dikenakan PPh yang
bersifat final sesuai tarif dan ketentuan pada PP 23 UMKM Tahun 2018, yakni tarif PPh Final sebesar
0,5% dari omzet bruto.
Perhitungan PPh bagi
Pengusaha Tertentu
CONTOH
Pak Kelik punya usaha Tekstil. Status menikah dengan 2 tanggungan. Pada 2020, Pak Kelik
memiliki penghasilan bruto dari usahanya yang dicatatkan menggunakan metode
pembukuan sebesar Rp5.000.000.000. Biaya dari usaha tersebut mencapai
Rp2.500.000.000. Dari perusahaan tekstil yang dijalankannya ini, Pak Kelik menjabat
sebagai direktur dengan gaji Rp250.000.000 setahun, dan sudah dipotong untuk PPh Pasal
21 sebesar Rp5.389.450 per bulan oleh pemberi kerja dalam hal ini perusahaannya
menjadi sebesar Rp136.763.580.
Perhitungan PPh bagi
Pengusaha Tertentu
Terima Kasih