Anda di halaman 1dari 10

TM 4

Regional Economic
Integration
Bisnis Internasional - Kelas H
Kelompok 8
Nama NIM
Winda Nuari Putri (042011233050)
Devia Tri R. (042011233054)
Hasna Salma K. (042011233064)
Dyah Amara W. (042011233075)
Winda Ayu D. R. (042011233093)
Profil IMF

IMF adalah organisasi yang menyediakan bantuan keuangan berupa pinjaman serta
masukan kepada negara anggotanya. IMF dapat menjaga stabilitas keuangan
internasional dan kerja sama moneter. IMF juga memfasilitasi perdagangan
internasional, mempromosikan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, dan membantu mengurangi kemiskinan global.

Kantor Pusat : Washington, DC.


Staff : Sekitar 2.700 orang dari 150
negara
Total kuota : SDR475 miliar
(US$674 miliar) (per September
2017)
Kapasitas sumber kredit : SDR460
miliar (US$652 miliar) (per
September 2017)
Aktifitas Utama IMF
IMF mencapai tujuannya dengan membantu pengembangan kapasitas dan juga
pinjaman. IMF akan mampu memberikan pinjaman pada setiap negara yang sedang
mengalami kesulitan ekonomi untuk mencegah dan juga mengatasi krisi keuangan.

Tiga fungsi penting dari didirikan IMF, yaitu:


Mengawasi nilai tukar pada tiap negara
Mendukung pihak pemerintah dalam mengelola nilai tukar mata uangnya
sehingga mampu meningkatkan perkembangan ekonominya.
Memberikan pinjaman modal dalam jangka waktu pendek guna membantu
pemulihan neraca pembayaran.
Peran IMF Terhadap
Indonesia
IMF membantu Indonesia ketika krisis moneter 1997 - 1998. Pada 1 November 1997,
IMF mengumumkan paket bantuan keuangan multilateral bernilai 23 miliar dollar AS
yang menyertakan Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk membantu
menstabilkan sistem keuangan Indonesia pada Jumat (31/10) sore atau Jumat malam
WIB.
Paket bantuan IMF saat itu terdiri dari 10 miliar dollar AS dalam bentuk fasilitas dana
siaga (stand-by loan), Bank Dunia menyediakan 4,5 miliar dollar AS, dan Bank
Pembangunan Asia 3,5 miliar dollar AS.
Diperkirakan ada bantuan lain, termasuk penggunaan aset penting eksternal
(subtansial external asset) Indonesia, sehingga seluruhnya mencapai 23 miliar dollar AS.
IMF dan Ekonomi Global 2022
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global
pada tahun 2022. Lembaga tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global di
tahun ini akan berada di kisaran 4,4% yoy, atau lebih rendah 0,5% dari perkiraan pada
Oktober 2021 lalu.

Penurunan perkiraan pertumbuhan pada tahun ini tak lepas dari berkembangnya varian
baru Covid-19, yaitu varian Omicron yang menyebabkan beberapa negara kembali
menerapkan restriksi.

Ada juga masalah di negara yang memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi
global, seperti China. Masalah yang dihadapi China saat ini ada di sektor properti dan
konsumsi rumah tangga yang tidak tumbuh seperti perkiraan.
IMF dalam World Economic Outlook Update pada 25 Januari 2022
mengungkapkan bahwa kondisi di beberapa negara juga mengakibatkan
adanya normalisasi kebijakan moneter yang kemudian akan mempengaruhi
stabilitas keuangan, terutama di negara ekonomi berkembang karena
menyebabkan hengkangnya dana asing. Apalagi negara dengan level
utang yang meningkat signifikan selama dua tahun terakhir.

IMF lebih optimistis akan prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. Pada


tahun 2023, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia ada di kisaran
3,8% yoy, atau meningkat 0,2% poin dari perkiraan sebelumnya.
Peran IMF Terhadap Perusahaan di Indonesia

Dalam jurnal berjudul "Analisis Peran IMF (International Monetery Fund)


dalam Privatisasi BUMN di Indonesia Studi Kasus: PT. Indosat,Tbk (2002-
2003)" disebutkan bahwa pada tahun 1998 saat perekonomian Indonesia
mengalami kontraksi tajam, Indonesia meminta bantuan kepada IMF untuk
membantu Indonesia keluar dari krisis ekonomi saat itu hingga akhirnya IMF
datang dengan berbagai macam kebijakan yang tertuang dalam Letter of
Intent yang salah satu nya adalah mengenai privatisasi BUMN salah satunya
adalah PT. Indosat. Syarat yang diajukan oleh IMF untuk melakukan
privatisasi BUMN dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi serta
meningkatkan kinerja dari BUMN.
Peran IMF Terhadap Perusahaan di Indonesia

Dengan masuknya investor diharapkan akan terjadi transfer teknologi


yang kemudian akan membuat produk yang dihasilkan dapat bersaing di
pasar domestik maupun internasional. Selain itu dengan kemapuan
manajerial yang lebih baik akan menciptakan perusahaan yang semakin
profesional dan kompeten dalam menjalankan usahanya.
Privatisasi terhadap BUMN akan mendorong terjadinya Good
Governance and Corporate. Hal ini kemudian yang akan membuat
manajemen perusahaan BUMN menjadi efektif dan efisien sehingga tercipta
sistem kerja yang sehat. Dengan begitu akan mendorong semangat para
karyawan untuk meningkatkan laba atau keuntungan bagi perusahaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai