Anda di halaman 1dari 8

CASE TM 8

Disusun Oleh:
(Kelompok 5)

1. Olinda Puspa Amelia 042111233067


2. Kirana Juwita Ningrum 042111233070
3. Abhiseqa Hyuta Datezanitra 042111233075
4. Lailatul Ilma 042111233077
5. Yodis Angga Dwianto 042111233078
6. Affan Fardan Navandra 042111233079

Kelas Bisnis Internasional G

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
Tugas:
Pilihlah satu perusahaan Indonesia yang menjalankan aktifitas bisnis internasional!
Berikan analisis kenapa mereka cenderung memilih entry mode tertentu dibandingkan
alternatif lainnya!

● PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA TBK

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk atau yang biasa dikenal sebagai Garudafood merupakan
perusahaan makanan dan minuman yang terus berkembang dan menjadi salah satu
perusahaan terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994, namun
demikian kegiatan usaha telah dimulai sejak tahun 1979 oleh keluarga pendiri PT Tudung
Putra Jaya yang pada saat itu memasarkan produk kacang tanah dengan menggunakan merek
Kacang Garing Garuda atau yang dikenal sebagai Kacang Garuda. PT Garudafood
melakukan beberapa entry mode yakni exporting dan Joint Ventures

● Jenis Entry Mode


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Entry Mode yang dipilih oleh PT Garudafood,
Kita akan membahas terkait pengertian dan jenis Entry Mode. Begitu sebuah perusahaan
memutuskan untuk memasuki pasar luar negeri, muncul pertanyaan tentang cara masuk yang
terbaik. Perusahaan dapat menggunakan enam mode berbeda untuk memasuki pasar luar
negeri: mengekspor, proyek turnkey, lisensi, waralaba, mendirikan usaha patungan dengan
perusahaan negara tuan rumah, atau mendirikan anak perusahaan baru yang dimiliki
sepenuhnya di negara tuan rumah. Setiap mode entri memiliki kelebihan dan kekurangan

1. Exporting
Exporting merupakan proses penjualan produk yang diproduksi di satu negara ke
penduduk negara lain. Banyak perusahaan manufaktur melakukan ekspor sebagai
langkah awal dalam melakukan ekspansi global.
Kelebihan :
- Menghindari adanya biaya yang besar untuk mendirikan operasi manufaktur di
negara lain
- Membantu perusahaan mencapai experience curves dan location economies
Kekurangan :
- Mengekspor mungkin tidak sesuai jika lokasi berbiaya rendah untuk
pembuatan produk dapat ditemukan di luar negeri
- Biaya transportasi yang tinggi dapat membuat ekspor menjadi tidak ekonomis,
terutama pada produk curah
- Hambatan tarif dapat membuat ekspor menjadi tidak ekonomis
- Perusahaan harus mendelegasikan pemasaran, penjualan, dan layanannya di
tiap tempat dia berbisnis pada perusahaan lain
2. Turnkey project
Turnkey project merupakan sebuah proyek di mana perusahaan setuju untuk
mendirikan pabrik yang beroperasi untuk klien asing dan menyerahkan ‘kunci’ ketika
pabrik tersebut beroperasi penuh. Proyek ini paling umum digunakan pada industri
kimia, farmasi, penyulingan minyak bumi, dan pemurnian logam yang membutuhkan
teknologi produksi yang rumit dan mahal.
Kelebihan :
- Sebagai cara untuk mendapatkan pengembalian yang besar dari aset yang
dimiliki perusahaan
- Sangat berguna ketika FDI dibatasi oleh peraturan negara tuan rumah
- Kurang berisiko dibanding FDI Konvensional
Kekurangan :
- Perusahaan yang masuk ke dalam kesepakatan turnkey tidak akan memiliki
kepentingan jangka panjang di luar negeri
- Perusahaan yang masuk ke turnkey project dengan perusahaan asing mungkin
secara tidak sengaja menciptakan pesaing
- Jika teknologi proses menjadi keunggulan kompetitif perusahaan, menjual
teknologi tersebut melalui turnkey project juga berarti menjual keunggulan
kompetitif pada pesaing
3. Licensing
Licensing agreement merupakan pengaturan di mana pemberi lisensi memberikan hak
atas properti tak berwujud kepada entitas lain (penerima lisensi) untuk jangka waktu
tertentu dan sebagai imbalannya pemberi lisensi akan menerima royalti dari penerima
lisensi. Contoh properti tak berwujud, yaitu paten, invensi, formula, proses, desain,
hak cipta, dan merek dagang.
Kelebihan :
- Perusahaan tidak harus menanggung biaya pengembangan dan risiko terkait
pembukaan pasar luar negeri
- Sangat menarik bagi perusahaan yang kekurangan modal untuk
mengembangkan operasi di luar negeri
- Sangat menarik karena perusahaan tidak akan memberikan sumber daya
keuangan yang substansial ke pasar luar negeri yang tidak dikenal atau tidak
stabil secara politik
- Sering digunakan ketika perusahaan ingin berpartisipasi di pasar luar negeri
tetapi terdapat hambatan investasi
Kekurangan :
- Tidak memberi perusahaan kontrol ketat atas manufaktur, pemasaran, dan
strategi yang diperlukan untuk mewujudkan experience curves dan lokasi
- Agar mampu bersaing di pasar global, perusahaan mungkin perlu
mengoordinasikan langkah-langkah strategis di seluruh negara dengan
menggunakan laba yang diperoleh di satu negara untuk mendukung serangan
kompetitif di negara lain
- Adanya risiko terkait dengan pemberian lisensi technological know-how
kepada perusahaan asing.
4. Franchising
Franchising adalah bentuk khusus dari lisensi dimana pemberi franchise tidak hanya menjual
properti tidak berwujud (biasanya merek dagang) kepada penerima franchise, tetapi juga
menegaskan bahwa penerima franchise setuju untuk mematuhi peraturan ketat tentang cara
berbisnis. contohnya McDonald's dan Subway dua sistem franchise terbesar di dunia yang
tumbuh dengan menggunakan strategi franchise. Aturan ketat McDonald's tentang bagaimana
pemegang waralaba harus mengoperasikan restoran mencakup kontrol atas menu, metode
memasak, kebijakan kepegawaian, serta desain dan lokasi. McDonald's juga mengatur rantai
pasokan untuk pewaralaba dan memberikan pelatihan manajemen dan bantuan keuangan
Kelebihan :
- Perusahaan dibebaskan dari banyak biaya dan risiko membuka pasar luar negeri
sendiri
- membangun operasi yang menguntungkan secepat mungkin
- perusahaan jasa dapat membangun kehadiran global dengan cepat dan dengan biaya
dan risiko yang relatif rendah,
Kekurangan :
- franchise dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk mengambil keuntungan
dari satu negara untuk mendukung serangan kompetitif di negara lain
- Kurangnya kontrol atas kualitas
Salah satu cara mengatasi kerugian ini adalah mendirikan anak perusahaan di setiap negara
tempat perusahaan berkembang. Anak perusahaan mungkin sepenuhnya dimiliki oleh
perusahaan atau usaha patungan dengan perusahaan asing. Anak perusahaan mengasumsikan
hak dan kewajiban untuk mendirikan waralaba di seluruh negara atau wilayah tertentu.

5. Joint Venture
Joint Ventures adalah usaha patungan yang memerlukan pendirian perusahaan yang dimiliki
bersama oleh dua atau lebih perusahaan independen. Biasanya masing-masing memiliki 50%
saham.Namun,beberapa perusahaan telah mencari usaha patungan di mana mereka memiliki
saham mayoritas dan dengan demikian kontrol yang lebih ketat. Fuji Xerox, misalnya,
didirikan sebagai perusahaan patungan antara Xerox dan Fuji Photo.
Kelebihan :
- keuntungan perusahaan dari pengetahuan mitra lokal tentang kondisi kompetitif,
budaya, bahasa, sistem politik, dan bisnis negara tuan rumah
- membagi biaya dan atau risiko ini dengan mitra lokal.
- pertimbangan politik menjadikan joint venture sebagai satu-satunya cara masuk yang
layak.
- Penelitian menunjukkan usaha patungan dengan mitra lokal menghadapi risiko rendah
terkena nasionalisasi atau bentuk lain dari campur tangan pemerintah yang merugikan
Kekurangan :
- perusahaan yang masuk ke dalam usaha patungan berisiko memberikan kendali atas
teknologinya kepada mitranya.
- Joint Venture tidak memberi perusahaan kendali ketat atas anak perusahaan yang
mungkin diperlukan untuk merealisasikan kurva pengalaman atau ekonomi lokasi.
Juga tidak memberi perusahaan kontrol ketat atas anak perusahaan asing yang
mungkin diperlukan untuk terlibat dalam serangan global terkoordinasi terhadap para
pesaingnya.
- pengaturan kepemilikan bersama dapat menyebabkan konflik dan pertempuran untuk
kontrol antara perusahaan investasi jika tujuan dan sasaran mereka berubah atau jika
mereka memiliki pandangan yang berbeda tentang strategi yang seharusnya.

6. Wholy Owned Subsidiaries


Wholly owned subsidiaries adalah cabang perusahaan di luar negeri dimana kepemilikannya
bersifat menyeluruh bagi perusahaan tersebut. Di sebuah anak perusahaan yang dimiliki
sepenuhnya, perusahaan memiliki 100 persen saham. Mendirikan anak perusahaan yang
dimiliki sepenuhnya di pasar luar negeri dapat dilakukan dengan dua cara. Perusahaan dapat
mendirikan operasi baru di negara itu, sering disebut sebagai usaha greenfield, atau dapat
memperoleh perusahaan yang sudah mapan di negara tuan rumah dan menggunakan
perusahaan itu untuk mempromosikan produknya.
Kelebihan :
- ketika keunggulan kompetitif perusahaan didasarkan pada kompetensi teknologi, anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya sering kali menjadi mode masuk yang disukai
karena mengurangi risiko kehilangan kendali atas kompetensi tersebut.
- Wholy Owned Subsidiaries memberikan kontrol yang ketat atas operasi di berbagai
negara. Ini diperlukan untuk terlibat dalam koordinasi strategis global (yaitu,
menggunakan keuntungan dari satu negara untuk mendukung serangan kompetitif di
negara lain).
- Wholy Owned Subsidiaries mungkin diperlukan jika sebuah perusahaan sedang
mencoba untuk mewujudkan ekonomi kurva lokasi dan pengalaman (seperti yang
coba dilakukan oleh perusahaan yang mengejar strategi global dan transnasional).
Kekurangan :
- Perusahaan yang melakukan ini harus menanggung biaya modal penuh dan risiko
mendirikan operasi di luar negeri.
- Risiko yang terkait dengan belajar berbisnis dalam budaya baru akan berkurang jika
perusahaan mengakuisisi perusahaan negara tuan rumah yang sudah mapan
● Entry Mode PT. GARUDA FOOD (Export dan Joint Venture)
Export
GarudaFood berpendapat bahwa persaingan makanan ringan dan minuman di lingkup
nasional semakin ketat. Banyak pesaing baru yang bermunculan dengan strategi dan
penetrasi yang agresif. Hal inilah yang membuat GarudaFood melebarkan bisnisnya
dengan cara melakukan ekspor produk di berbagai negara untuk meningkatkan
penjualannya. GarudaFood telah banyak mengekspor produk makanan dan minuman
ke lebih dari 20 negara di seluruh dunia dengan fokus pada negara-negara ASEAN,
China, dan India.
Joint Venture
Untuk mewujudkan salah satu strategi pertumbuhan,Garuda food melakukan joint
venture sebagai strategic partnership.Oleh karena itu, Garuda food mendirikan
perusahaan patungan bersama Suntory Beverage & Food Limited (SBF) di tahun
2011. Dengan proporsi kepemilikan saham mayoritas dimiliki oleh SBF sebesar 51%
dan 49% dimiliki oleh Garuda food.
● Manfaat (Export dan Joint Venture)
Export
Bagi negara
- Membantu Pertumbuhan Industri Dalam Negeri
Perdagangan ekspor akan mendorong pengusaha untuk menciptakan industri yang
lebih besar. Semakin baik kualitas ekspor suatu negara maka semakin baik
peluangnya bersaing di pasar global dalam perdagangan internasional. Ekspor juga
membantu meningkatkan keuntungan devisa suatu negara.
- Mengendalikan Harga Produk
Jika ada produk yang diproduksi dalam jumlah sangat besar dan kebutuhan dalam
negeri sudah terpenuhi, maka ini menjadi peluang ekspor yang baik. Jika produk di
dalam negeri jumlahnya melimpah dan tidak diekspor bisa jadi menurunkan harga
jual di pasar lokal. Oleh karena itu, tujuan ekspor dapat mengendalikan harga produk
agar tetap stabil.
- Membuka Peluang Lapangan Kerja
Ekspor membantu UKM dan UMKM atau pengusaha lokal lebih berkembang
sehingga bisnisnya semakin besar. Hal ini dapat membuka lapangan kerja yang lebih
luas juga.
Bagi pebisnis
- Menjangkau Pasar Lebih Luas
Hal ini bisa menjadi nilai tambah dalam bersaing dengan kompetitor bisnis.
- Peluang untuk Meningkatkan Penjualan Semakin Pesat
Pasar internasional adalah tujuan perdagangan dengan peluang penjualan yang tak
terbatas. Sehingga memberikan dampak pada pebisnis lokal untuk meningkatkan
penjualan dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
- Penggunaan Mata Uang Asing
Penggunaan mata uang asing ini akan meningkatkan keuntungan karena harga jual
produk akan mengikuti harga jual produk di negara tujuan tersebut.
- Menambah Wawasan dan Pengalaman Bisnis
Kegiatan ekspor akan membantu pebisnis untuk lebih banyak belajar dan mencari
informasi terkait cara melakukan ekspor, negara tujuan yang potensial, cara
menyesuaikan harga jual dan sebagainya. Pengalaman menjalankan bisnis ekspor
sangat berguna untuk mengembangkan bisnis menjadi industri yang lebih besar.
- Meningkatkan Kemampuan untuk Terus Berinovasi
Persaingan ketat di pasar Internasional menuntut pebisnis untuk terus berpikir kreatif
agar dapat bertahan di pasar.

Anda mungkin juga menyukai