Anda di halaman 1dari 35

THE STRATEGY INTERNATIONAL BUSINESS

Jenis Perusahaan Internasional


TNC, Transnasional Corporation (perusahaan transnasional), perusahaan berbadan hukum
suatu negara yang beroperasi di banyak negara, mempunyai kekayaan dan pendapatan yang
sangat besar, modalnya dapat dimiliki oleh berbagai warga negara, namun keseluruhan
perusahaan tersebut terikat sebagai satu kesatuan ekonomi dan manajemen. (TNC) adalah
perusahaan yang jauh lebih kompleks. Mereka telah berinvestasi dalam operasi asing,
memiliki fasilitas perusahaan pusat besar dan mereka berasal dari minyak bumi, LT,
konsultasi, industry farmasi antara lain, contohnya adalah Shell, Accenture,Deloitte, Glaxo-
Smith Klein dan Roche.
MNC, perusahaan multinasional, memiliki investasi di negara lain, tetapi tidak memiliki
penawaran produk yang terkoordinasi di setiap negara, mereka lebih focus pada
mengadaptasi produk dan layanan mereka ke setiap pasar lokal individu, MNC yang terkenal
Sebagian besar adalah produsen barang-barang konsumen dan restoran cepat saji seperti
Unilever, Proctor & Gamble, Mc Donald’s dan Seven-Eleven

Metode Go Internasional
1. Ekspor
a. Ekspor Langsung, adalah cara menjual barang atau jasa melalui
perantara/eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor.
Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan.
Kelebihannya produksi terpusat di negara asal dan control terhadap distribusi
lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam
skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.
b. Ekspor tidak langsung, adalah Teknik dimana barang dijual melalui
perantara/eksportir negara asal kemudia dijual oleh perantara tersebut. Melalui,
perusahaan manajemen ekspor (export management companies) dan perusahaan
pengekspor (export trading companies). Kelebihannya, sumber daya produksi
terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung.
Kelemahannya, control terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap
operasi di negara lain kurang, umumnya, industry jasa menggunakan ekspor
langsung sedangkan industry manufaktur menggunakan keduanya.
2. Lisensi
Melalui lisensi, suatu perusahaan pemberi lisensi menghibahkan beberapa hak
(intangible right) kepada perusahaan asing yang meliputi pemberian hak untuk
memproses hak paten program, merek, hak cipta, atau keahlian.
Ex. Warner bros dan disney
Kelebihan:
Pemberi lisensi menerima tambahan keuntungan dibandingkan hanya terpaku pada
suatu proses atau metode di dalam negeri dalam memperluas siklus hidup produk
perusahaan.
Perusahaan pemberi lisensi sering mengalami peningkatan penjualan atas penggantian
suku cadang di luar negeri perusahaan pemberi lisensi akan mendapatkan hak
memproses dan teknologi yang pada gilirannya mengurangi biaya riset dan
pengembangan.
Kekurangan:
Membatasi kesempatan mendapatkan keuntungan di masa depan karena hak khusus
perusahaan diperluas sampai periode tertentu dengan memberikan hak kepada
perusahaan lain perusahaan pemberi lisensi kehilangan kontrol terhadap kualitas
produk dan proses penyalahgunaan kekayaan dan bahkan perlindungan terhadap
reputasi perusahaan.

3. Kontrak Manajemen
Kontrak manajemen terjadi bila suatu perusahaan menyewakan keahliannya atau
pengetahuannya kepada pemerintah atau perusahaan luar negeri dalam bentuk orang
yang datang kepada pemerintah atau perusahaan dan mengelola kepentingan mereka.
Ex. PT. Prima kelola IPB memiliki visi untuk menjadi perusahaan profesional yang
memadukan kompetensi sumber daya manusia IPB dengan penerapan teknologi dan
manajemen usaha pertanian dalam arti seluas-luasnya. Didukung oleh misi dalam
bentuk "Peran serta Aktif dalam meningkatkan kontribusi sektor pertanian bagi
perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat sebagai wujud kepedulian dan
tanggung jawab IPB sebagai center of excellent bidang pertanian"
4. Franchising
Waralaba (franchising) hampir sama dengan pemberi lisensi. Selain menghibahkan
izin penggunaan nama, proses, metode, atau merek, perusahaan induk membantu
penerimaan franscise dalam operasi dan atau pemasok bahan mentah. Ex. Papa Rons
Pizza, Alfamart, Indomaret, Pizza Hut, McDonald, CFC, KFC dll.

(+) Meningkatkan penerimaan dan perluasan nama merek produk, serta perluasan
pasar

(-) bagaimana mengatasi masalah kontrol terhadap kualitas dan standar operasi

(-) perlunya melakukan sedikit adaptasi terhadap produk atau jasa yang sudah
distandarisasi

5. Kontrak Manufaktur
Dalam kontrak manufaktur, TNC melakukan kontrak dengan Mitra lokalnya dalam
jasa manufaktur, namun TNC tidak mendirikan lokasi produksi sendiri, melainkan
melakukan sub kontrak produksi yang dapat berupa
 kontrak produksi penuh, Di mana pabrik lokal memproduksi barang untuk
dijual dengan nama sama seperti pabrik asalnya
 kontrak jasa manufaktur parsial, seperti merakit barang atau memproduksi
komponen
Ex. PT Ikapharmando Putramas berkomitmen untuk memberikan mutu dan nilai
tinggi kepada para Mitra kami. Kami menyediakan sarana untuk memproduksi obat
resep dan produk konsumen seperti, sediaan obat suntik, cairan, padatan dan semi
padatan
6. Investasi Langsung
Investor menanam atau menggunakan modal untuk langsung membeli aset rill bisa
berupa pembukaan lahan perkebunan atau tambang pembelian mesin, pendirian
pabrik dan lainnya.
Selain itu, terdapat pula aset finansial yang terbagi menjadi dua yakni aset yang tidak
bisa diperjualbelikan misalnya adalah tabungan atau deposito di bank dan yang kedua
aset yang bisa diperjualbelikan seperti investasi di pasar uang dan investasi langsung
di pasar modal.

Alasan investasi
 memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar
 mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar luar negeri
 sebagai strategi bertahan untuk menghadapi gerakan pesaing utamanya atau
untuk mengikuti market leader yang memasuki pasar baru

7. Joint Ventures
Join ventures/patungan kerjasama bisnis di mana satu atau lebih perusahaan
bergabung bersama untuk mendirikan beberapa jenis koperasi.
Dapat dilakukan antara dua TNC, suatu TNC dengan pemerintah atau suatu TNC
dengan pelaku bisnis lokal.
Ex. Di Indonesia adalah PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Perusahaan ini
adalah gabungan dari PT Nestle S.A (perusahaan luar negeri) dan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. (Perusahaan dalam negeri). PP nomor 7 tahun 1993 tentang pemilik
saham perusahaan penanaman modal asing.

Kelebihan
 Dengan patungan, TNC dapat meningkatkan pertumbuhan dan akses ke pasar
Baru sekaligus menghindari tarif dan pajak yang berlebihan.
 Dapat menetralisir persaingan yang ada dan potensial sekaligus melindungi
perusahaan dari resiko di nasionalisasi karena pemerintah lokal
berkepentingan terhadap suksesnya operasi perusahaan.
 Lebih mudah memperoleh modal di pasar lokal.
 Pemerintah lokal memberikan keringanan pajak sebagai intensif bagi
perusahaan asing melakukan patungan dengan perusahaan lokal.

Kekurangan
 Bagi TNC, patungan berarti membatasi pengembalian keuntungan ke kantor
pusatnya.
 Bila operasi usaha berhasil seringkali mengundang nasionalisasi oleh
pemerintah negara tuan rumah.
 Menimbulkan masalah kontrol dan pengambilan keputusan
8. Mendirikan Cabang yang Dimiliki Penuh
 perusahaan multinasional atau dikenal juga multinational company merupakan
suatu perusahaan besar yang memiliki anak berusaha akan di berbagai negara.
Pada umumnya perusahaan nasional beras dari negara-negara maju dan
membuka cabangnya di negara berkembang
 dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dimiliki penuh perusahaan
dapat menjaga kontrol menyeluruh terhadap pemasaran, penentuan harga,
keputusan produksi dan mempertahankan kelebihan teknologi
 perusahaan berhak memperoleh 100% laba yang dihasilkan oleh cabangnya di
luar negeri dalam mendirikan cabang perusahaan dapat memilih mengakuisasi
perusahaan yang telah terjalin atau menjalankan pabrik sendiri
 Ex. Adidas, NIKE, ASUS, HONDA, KFC, MC. DONALD'S Nestle, Danone,
Unilever, SAMSUNG, EPSON dan Semen Indonesia Grup merupakan salah
satu perusahaan BUMN pertama yang melangkahkan kakinya menjadi
perusahaan multinasional (MNC). Perlu diketahui, semen Indonesia menaungi
sejumlah anak usaha PT semen Gresik PT semen Padang, PT semen Tonasa
dan Thang Long Cement Company.

9. Operasi global
Bila dunia semakin berkembang menjadi pasar global di mana produk menjadi
standar di semua budaya maka perusahaan dapat memproduksi dan menjual produk
yang dapat diandalkan dengan biaya yang murah di seluruh dunia Ex. Jeans Levi's
Strauss, Pepsi dan Coca-Cola.

10. Investasi portofolio


Investasi portofolio melibatkan pembelian surat berharga di pasar modal investasi
dalam bentuk surat-surat berharga yang dapat diperjualbelikan di pasar internasional
uang, obligasi, surat dagang sertifikat deposito dan saham investasi dalam rekening
bank di luar negeri atau pinjaman luar negeri dan investor Amerika serikat membeli
saham perusahaan di bursa efek Indonesia

Alasan melakukan diversifikasi portofolio di berbagai pasar dan lokasi untuk


memperoleh keuntungan yang lebih tinggi, menghindari resiko politik dan
berspekulasi di pasar valuta asing.

Dorongan Bisnis Internasional


 Teori pasar tidak sempurna: masing-masing negara mempunyai
sumber daya yang berbeda dalam memproduksi suatu barang. Di
mana sumber daya sering tidak mudah atau bebas ditransfer antar
negara

a. Biaya informasi nol (tanpa biaya informasi Satu sen).


b. Mobilitas tenaga kerja.
c. Tidak ada biaya pengangkutan mesin-mesin, sumber daya alam dan
produk lain antar negara.
d. Tidak ada biaya untuk mentransfer dana antar negara.
e. Satu mata uang tunggal digunakan oleh kedua negara.

 Teori keunggulan komparatif: adalah keunggulan yang dimiliki


perusahaan setelah membandingkannya dengan perusahaan negara
lain. Perusahaan dianjurkan untuk melakukan spesialisasi produksi
dan ekspor pada produk yang mempunyai keunggulan komparatif dan
mengimpor produk yang tidak mempunyai keunggulan komparatif.
 Teori siklus produk/ Product Life Cycle: perkembangan hidup suatu
produk mengikuti siklus masa awal, masa pertumbuhan masa
kematangan, masa proses penurunan. Teori ini menjelaskan bahwa
keunggulan komparatif atas suatu produk baru. Pertama-tama dari
negara-negara maju ditransfer ke negara yang kurang berkembang
lewat perdagangan dan investasi.

Konsep Dasar Strstegi Internasional


Strategi ini menawarkan bagaimana perusahaan menciptakan suatu
nilai yang unggul dari pesaing dengan transfer keahlian dan produk yang
layak untuk pasar asing di mana bidang ini merupakan kelemahan pesaing
dan kompetensi inti ini tidak dimiliki oleh pesaing.

Strategi Kompetitif Internasional


Menjalankan bisnis internasional bukanlah tanpa resiko. Adanya
ketidakpastian (uncertainty) perubahan memaksa pelaksana bisnis untuk
mempertanyakan asumsi mereka tentang bagaimana kondisi lingkungan
operasional perusahaan, termasuk membuat skenario tentang potensi
perkembangan perusahaan di masa depan baik dari segi internal maupun
eksternal.

Eksekutif harus menentukan prioritas mengenai faktor potensial mana


yang harus digunakan untuk mencapai keuntungan. Oleh karena itu,
pelaksana bisnis harus mengetahui tentang mengapa, bagaimana dan di
mana mereka harus mengarahkan potensi bisnisnya.

Dengan kata lain, manajer bisnis mengetahui visi dan misi termasuk
kekuatan dan kelemahan perusahaan dibanding kompetitornya yakni dengan
menerapkan strategi internasional.

Strategi Kompetitif Internasional Melalui Keunggulan Kompetitif


Strategi internasional mengandung pemahaman mengenai bagaimana
perusahaan membuat pilihan atau prioritas dalam mengembangkan dan
menggunakan sumber daya yang langka untuk memperoleh tujuan.
Hal yang menjadi fokus adalah konsistensi baik dari internal seperti
produk maupun eksternal seperti persaingan kompetitif internasional.
Perusahaan harus meraih dan mempertahankan posisi yang unik dan
bernilai dalam persaingan internasional yang dikenal dengan istilah
keuntungan kompetitif. Keunggulan kompetitif dapat dimaknai dengan
mencari lahan kompetisi yang berbeda dari kompetitor atau berada pada
lahan yang sama namun mengembangkan dengan cara berbeda.
Keunggulan kompetitif dapat dicapai dengan mengembangkan kompetensi
yang mampu
 Memiliki nilai jual tinggi di mana pelanggan berkehendak untuk
membayar lebih.
 Memiliki kompetensi berbeda dari kompetitor.
 Menciptakan produk yang sulit ditiru oleh perusahaan lain serta
 Menciptakan manajemen yang mampu mengelola tiga kompetensi
sebelumnya.

Perusahaan harus berkompetisi dalam sumber daya, waktu talenta dan


uang terbatas sehingga manajer harus mampu menentukan pilihan dan
menetapkan prioritas yang harus didahulukan serta hasil yang ingin dicapai
sehingga mampu menarik hati pelanggan maksimalisasi keuntungan dan
minimalisasi resiko kerugian. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki
rencana strategis global.

Konsep Dasar Strategi Global


Strategi global karena meningkatkan laba, dimana lebih mengarahkan
pada standarisasi kualitas produk secara global dan tidak melakukan
penyesuaian produk terhadap kondisi lokal menggunakan strategi biaya
rendah sehingga yang maksimal.

Strategi Kompetitif Internasional Melalui Rencana Strategis Global


Rencana strategis perlu dibuat untuk menanggapi situasi dalam negeri
suatu negara politik, ekonomi sosial, teknologi, maupun aturan legal, dimana
perusahaan dioperasionalkan serta situasi internasional yang kompleks dan
dinamis. Adanya keinginan untuk menyamakan pemahaman tentang
pentingnya strategi bisnis, asumsi di balik strategi tekanan eksternal hingga
arah perusahaan dalam menentukan konsistensi.

Rencana strategis menyediakan dasar yang sistematis dan terorganisir


serta meningkatkan inovasi, mendorong perkembangan dan implementasi ide
baru dalam meraih sukses di arena kompetisi. Sebuah proses yang tidak
hanya melibatkan pengalaman perusahaan di masa lalu melainkan meraih
kesuksesan masa depan melalui langkah atau proses yang diambil saat ini.

Sebagai sebuah proses, perencanaan strategi global disusun secara


formal di mana manajer harus mampu memformalisasikan 7 langkah atau
proses rencana strategis global antara lain:

Proses Rencana Strategis Global


1. menganalisa lingkungan domestik, internasional dan asing
Pertama, perusahaan hanya memiliki kesempatan yang kecil dalam
mengontrol perubahan yang terjadi baik dalam sistem internasional maupun
dalam level domestik suatu negara. Perusahaan tidak hanya perlu untuk tahu
tekanan apa, tetapi juga dimana tekanan yang besar akan terjadi
Analisis mengenai kondisi domestik internasional dan asing digunakan
sebagai input informasi dalam perencanaan strategi. Misalnya, sebuah
tatanan ekonomi baru dalam pertumbuhan dan kompetisi baru muncul seperti
Cina dan India yang berkembang dari industri manufaktur yang menggunakan
banyak buruh menuju industri dengan menggunakan bantuan mesin-mesin
canggih.
Oleh karena itu. perusahaan harus berpikir global namun harus tetap
memahami konsekuensi lokal. Hanya perusahaan yang kompetitif yang
mampu mendapatkan investor, pekerja dan stakeholder selama fenomena ini.

2. menganalisis variabel kontrol yang dimiliki oleh perusahaan


Langkah kedua yang harus perusahaan lakukan adalah menganalisis
variabet kontrol yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk mencapai produk yang
bernilai maka perusahaan perlu membuat rantai produksinya (chain
production) dan melihat potensi yang dimiliki perusahaan dalam rantai
produsksi tersebut. Biasanya perusahaan akan mempertimbangkan lokasi
produksi dan partner Lokasi akan dipilih agar mengurangi biaya transportasi
dekat dengan pasar dan patner dibutuhkan untuk menciptakan integritas
rantai produksi dengan tujuan efektivitas dan efisiensi pengembangan.
Selain itu, sumber daya yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan
(knowledge) Penget dimaksud meliputi kemampuan pekerja dan sistem,
struktur dan rutinitas perusahaan Pe menjadi dasar perusahaan melakukan
aktivitas sehinga perlu adanya perluasan, min memfasilitasi individu untuk
melakukan penelitian, Perusahaan juga harus melakukan men supaya tidak
mudah ditiru oleh perusahaan lain disamping melakukan transfer pengetahu
dam dan diluar operasi perusahaan.
3. Mendefinisikan misi, visi dan pernyataan bernilai (value statements)
Ketiga, perusahaan harus menciptakan pernyataan misi, visi dan nilai,
Pernyataan masi adalah tujuan keberadaan perusahaan tersebut termasuk
didalamnya tujuah perusahaan dan cakupannya. pernyataan visi adalah
pemaparan mengenal posisi kedepan, harapan yang dibutuhkan serta
penerapan strategi. Sedangkan pernyataan nilai berisi pemaparan mengenai
nilai dasar kepercayaan dan proritas anggota perusahaan termasuk
bagaimana tingkah laku internal maupun pelaku terhadap konsumen
pelanggan dan komunitas internasional.
Misalnya, Unilever memiliki misi yakni, "setiap hari kita menemukan
adanya kebutuhan akan nutrisi. kebersihan dan sentuhan pribadi dengan
merek yang akan membantu masyarakat akan merasa lebih balk, lebih indah
dan mendapat tambahan hidup”.
4. Menentukan tujuan perusahaan
Langkah keempat adalah menetapkan tujuan. Tujuan menentukan
aktivitas perusahaan, mempertahankan perusahaan dalam lingkaran misi dan
memastikan eksistensi yang berkelanjutan.
Misalnya, misi intel adalah “membahagiakan pelanggan pekerja dan
stakeholder dengan memberikan stasiun [computer] (platform) dan teknologi
yang telah menjadi penting bagi kerja dan hidup kita. Dan tujuannya adalah
(1) memperluas pembuatan silicon dan stasiun [computer] (2) pembangunan
inovasi untuk pembuatan stasiun [computer] dan (3) membawa pertumbuhan
dunia.
Terlihat bahwa tujuan sangat menentukan aktivitas perusahaan akan
operasionalkan.
5. Mengukur tujuan
Langkah kelima, perusahaan harus mampu mengukur tujuan.
Pengukuran dilakukan tidak hanya kuantitatif namun kualitatif juga.
Jika kuantitatif dapat diterjemahkan dengan omset perusahaan, pengukuran
kualitatif agak sulit.
Misalnya membawa pertumbuhan dunia merupakan tujuan dari intel yang
masih harus dijalankan lagi kedalam level yang lebih teknis dan operasional.
6. Memformulasikan strategi kompetetif
Langkah keenam, yakni memformulasikan strategi kompetetif. Dalam
mengembangkan strategi, perusahaan biasanya menghadapi dua tekanan
yakni mengurangi harga dari beradaptasi dengan pasar lokal.
 Perusahaan harus melakukan reduksi harga supaya barang yang
dihasilkan mampu diserap oleh pasar dengan mampu berkompetesi.
 Disisi lain perusahaan juga harus merespon tekanan lokal untuk
memodifikasi produk sesuai dengan setara lokal
Penyesuaian ini tentunya akan membutuhkan biaya yang lebih sehingga
harga produk akan meningkat. Konsekuensi dari kedua tekanan inilah yang
kemudian dijadikan dasar oleh manajer dalam memilih strategi kompetetif
yang harus dipakai.
Setidaknya terdapat empat jenis strategi kompetetif yang dihasilkan:
1. Home Replication Strategy dimana perusahaan memusatkan di home
country sehingga akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk
menyebarkan produknya di host country (tidak mendapat tekanan untuk
mengurangi harga). Perusahaan juga tidak mendapat tekanan lokal yang
terlalu besar untuk beradaptasi terhadap selera lokal.
2. Multi domestic strategy hampir sama dengan strategi sebelumnya namun,
mendapat tekanan yang besar dari lokal untuk memodifikasi produknya.
3. Global strategy, dimana perusahaan mendapatkan tekanan kuat untuk
mengurangi harga dan mendapatkan tekanan yang terbatas dari lokal
untuk memodifikasi produknya.
4. Transnational strategy dimana perusahaan mendaptkan tekanan yang
kuat untuk mereduksi harga dari tekanan yang kuat pula untuk
memodifikasi produk sesuai dengan keinginan konsumen lokal.
7. Mempersipkan taktik
Langkah terakhir adalah mempersiapkan taktik. Taktik diperlukan untuk
mewujudkan detail mengenai bagaimana tujuan akan dicapai.
Dengan kata lain, cara jangka pendek dalam mencapai tujuan dengan detail
yang mempunyai nilai efektivitas.
Misalnya menyewa tiga representasi sales, menghadiri empat acara
perdagangan dan mengiklankan dua industry secara teratur tahun depan.

Memperoleh keunggulan kompetetif di pasar global

THE ORGANIZATIONS OF INTERNATIONAL BUSINESS


Organisasi internasional merupakan suatu organisasi yang dibuat oleh
anggota masyarakat internasional dengan sukarela maupun atas dasar kesamaan,
dimana tujuannya untuk menciptakan perdamaian dalam tata hubungan
internasional serta tujuan internasional yang memiliki sangkut paut dengan
kepentingan berbagai bangsa dan negara.
Organisasi internasional terbagi atas dua kategori utama, yaitu
Intergovernmental Organization (IGO) dan Non-Governmental Organization (NGO).
IGO adalah organisasi yang didirikan beberapa negara untuk mencapai
tujuan bersama. Ciri-ciri IGO adalah dibentuk oleh dua negara atau lebih, bersidang
secara teratur, mempunyai sifat yang keanggotaannya sukarela.
IGO sendiri terbagi menjadi dua, global dan regional.
IGO global antara lain seperti PBB, WTO, UNICEF, UNDP, IMF, World Bank.
IGO regional antara lain ASEAN, Uni Eropa, dan NATO.
IGO dapat diklarifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan keanggotaan dan
tujuan, yaitu :
A. Keanggotaan :
1. Organisasi yang keanggotaannya dan tujuannya umum (general membership
and general purpose), misalnya PBB. Organisasi ini mempunyai ruang
lingkup global dan melakukan berbagai fungsi seperti keamanan, kerjasama
ekonomi, sosial dan Hak Asasi Manusia (HAM).
2. Organisasi yang keanggotaannya umum dengan tujuan terbatas (general
membership and limited purpose) yang juga dikenal sebagai organisasi
fungsional karena bergerak dalam suatu bidang yang spesifik misalnya World
Health Organization (WHO), United Nations Development Program (UNDP),
dan lain-lain.
B. Tujuan :
1. Organisasi yang keanggotaannya terbatas dengan tujuan umum (limited
membership and general purpose). Organisasi ini merupakan organisasi
regional yang memiliki fungsi dan tanggung jawab keamanan, misalnya
Association of South East Asian Nations (ASEAN), Liga Arab, dan lain-lain.
2. Organisasi yang keanggotaannya terbatas dan dengan tujuan yang terbatas
juga (limited membership and limited purpose). Organisasi ini dibagi atas
organisasi sosial, ekonomi militer, pertahanan, dan lain-lain. Misalnya, NATO
(North Atlantic Treaty Organization), NAFTA (North American Free Trade
Agreement), dan lain-lain.
NGO adalah organisasi yang bersifat tidak mengutamakan perolehan keuntungan,
basis pergerakannya adalah untuk kemaslahatan sipil dan lingkungan. Di Indonesia
pengertian NGO tidak terbatas pada organisasi tingkat nasional dan internasional
yang melayani kebutuhan sosial masyarakat, namun juga dapat berupa perusahaan.
Seperti umumnya perusahaan, NGO juga digawangi oleh pekerja dari berbagai
bidang. Umumnya pekerja NGO adalah para relawan yang tidak dibayar, meski
begitu ada beberapa NGO yang sudah membuka lowongan pekerjaan untuk staf
dan freelance.
NGO masuk dalam kategori Organisasi Kemasyarakatan, hal tersebut tercantum
dalam UU No. 8 Tahun 1985 dan PP No. 18 Tahun 1986. Instansi yang dapat
dikategorikan sebagai NGO adalah instansi yang tidak terikat kepentingan
pemerintah serta merupakan lembaga non profit dan non kriminal yang menjunjung
tinggi kebutuhan lingkungan sosial.
Sumber pendanaan NGO adalah donasi yang diberikan oleh sumber-sumber
swasta. Layaknya sebuah perusahaan, NGO juga mengedepankan kinerja dan
produktivitas yang berorientasi pada manfaat yang dapat dirasakan oleh
masyarakat. Jika kinerja dan produktivitas suatu NGO tinggi, maka hal tersebut
dapat memunculkan kepercayaan dari pihak-pihak donatur untuk membiayai NGO
tersebut.
NGO terbagi pula menjadi dua, yaitu NGO yang Value Oriented / Non Profit /
Humanitarian, dan NGO yang Value Capital Oriented / Profit :
NGO yang value oriented / non profit / humanitarian antara lain Save The
Children, ICRC, WWF, WVI, Asian People Forum.
NGO yang value capital oriented / profit antara lain Perusahaan Multi Nasional
seperti Coca-Cola, Toyota, dan lain-lain.

AFTA (Asean Free Trade Area)


Adalah kesepakatan perdagangan bebas antarnegara yang tergabung dalam
ASEAN. AFTA adalah salah satu jenis organisasi perdagangan internasional, namun
tidak seluas WTO cakupannya. Jika WTO mencakup seluruh dunia, namun dalam
AFTA anggotanya dikhususkan bagi negara-negara yang ada di kawasan Asia
Tenggara, yakni Indonesia, Vietnam, Myanmar, Singapura, Malaysia, Thailand,
Kambodja, Brunei Darussalam, Laos dan Thailand. Organisasi ini dibentuk pada
KTT ke IV di Singapura tahun 1992.
Tujuan berdirinya AFTA adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan investasi kegiatan produksi dan jasa antara negara ASEAN.
 Meningkatkan kerja sama ekonomi negara-negara ASEAN agar tercipta
pertumbuhan ekonomi yang merata berkesinambungan.
 Meningkatkan produksi dan juga jumlah ekspor setiap negara anggota
ASEAN

APO (Asian Productivity Organization)


Mempunyai tujuan meningkatkan produktivitas di negara-negara Asia yang
beranggotakan negara-negara Asia seperti Singapura, Hongkong, Jepang, dan
Pakistan. APO didirikan dari tahun 1961 dan disponsori oleh Jepang. Produktivitas
di Asia seperti Jepang, baru 50% dari tingkat produktivitas Amerika Serikat dan
Jerman. Produktivitas ini bukan saja soal teknik, tetapi juga berkaitan dengan aspek
pembangunan nasional yang tercermin dalam rencana pembangunan dan
berpegang pada prosperity through productivity (kesejahteraan melalui
produktivitas). Kegiatan produksi terus meningkatkan dari tahun 1985 hingga
sekarang masih terus berkembang. Peranan APO ini penting untuk meningkatkan
pengelolaan kegiatan produksi di Indonesia.

Bank Dunia (World Bank)


Bank Dunia didirikan pada 27 Desember 1945 dan bertugas memberikan
bantuan ekonomi untuk perbaikan dalam usaha-usaha pada biddang industri,
pertanian, jalan raya, dan perhubungan negara-negara di dunia. Bantuan kredit
jangka panjang umumnya diberikan kepada negara-negara berkembang dengan
bunga yang rendah.

MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) atau EEC (European Economic


Community) atau UNI Eropa
Didirikan pada tahun 1957 dengan anggotanya terdiri atas negara-negara
Eropa Barat. MEE dibentuk untuk menyusun politik perdagangan bersama dan
mendirikan daerah perdagangan bebas antara negara eropa. MEE juga
mengadakan kerja sama di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN
termasuk Indonesia. Umumnya negara-negara ASEAN merupakan produsen bahan
mentah, sedangkan negara-negara anggota MEE adalah negara industri yang
membutuhkan bahan mentah. Pada tanggal 14 April 1977 diselenggarakan
konferensi di Brussel antara MEE dengan ASEAN untuk membahas kerja sama
antara keduanya.
Tujuan MEE juga dikenal dengan istilah Pasan Bersama Eropa (PBE) yang
berisikan hal-hal sebagai berikut :
 Meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama negara-negara anggota.
 Mempererat kerja sama ekonomi para anggotanya.
 Memperoleh perkembangan yang harmonis dalam kegiatan ekonomi
antarnegara-negara anggota.

ITO (Internasional Trade Organization)


Tujuan didirikannya organisasi ini adalah untuk mengajukan perdagangan
internasional. Pada tahun 1948 ITO Charter ditandatangani oleh 53 negara anggota
di Havana. Kesepakatan ini menciptakan suasana perdagangan internasional yang
dapat membatasi atau mengadakan peraturan yang memperlancar pertukaran
barang-barang internasional.

ILO (Internasional Labour Organization)


ILO didirikan pada tahun 1919 sebagai bagian dari Persetujuan Versailes
setelah Perang Dunia I (suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri
perang dunia I antara sekutu dan kekaisaran Jerman). Akhirnya, lembaga ini
menjadi bagian dari PBB setelah pembubaran LBB (Liga Bangsa-Bangsa) di
pengujung Perang Dunia II. LBB sebuah organisasi internasional yang didirikan
setelah konfrensi perdamaian paris 1919 10 januari 1920. munculnya perang dunia II
meperjelas keadaan LBB telah gagal dalam tugasnya mencegah perperangan
internasional.
Tujuan pendirikan ILO adalah sebagai berikut :
 Untuk mendorong terciptanya peluang memperoleh pekerjaan yang layak
bagi perempuan dan laki-laki.
 Mempromosikan berbagai hak tenaga kerja di tempat kerja.
 Meningkat perlindungan sosial, dan mengadakan berbagai dialog untuk
mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan tenaga kerja.

IMF (International Monetary Fund)


IMF dibentuk berdasarkan dari perjanjian di Bretton Woods, Amerika Serikat
pada bulan JUli 1944 dan mulai bekerja pada tahun 1947. IMF merupakan salah
satu organisasi ekonomi di bawah PBB. Negara-negara anggota IMF diwajibkan
membayar dana yang akan digunakan sebagai cadangan internasional bagi negara
anggota yang bersangkutan. Negara anggota yang mengalami neraca pembayaran
yang tidak seimbang berhak meminta kredit dari IMF. Hak permintaan kredit dari IMF
disebut Special Drawing Rights (SDR). Negara Indonesia telah menjadi anggota IMF
sejak 1945.
Tujuan IMF adalah sebagai berikut :
 Memajukan kerja sama internasional dibidang keuangan (moneter).
 Memberikan kredit bagi negara-negara anggotanya untuk memperbaiki
negara pembayaran yang tidak seimbang.
 Mengembangkan perdagangan internasional.

ADB (Asian Development Bank) atau Bank Pembangunan Asia


Bank Pembangunan Asia bergerak di bidang pembangunan di negara-negara
Asia yang sedang membangun.
Tujuan utamanya adalah meminjamkan dana dan memberikan bantuan teknik
kepada negara-negara yang sedang membangun. Negara yang menjadi anggota
ADB adalah negara-negara di kawasan Asia Timur Jauh, termasuk Pasifik Selatan.

NAFTA (North American Free Trade Agreement)


Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat menyepakati perdagangan bebas
sesama mereka, NAFTA dibentuk pada tanggal 12 Agustus 1992, dan baru aktif
pada tahun 1994.
Tujuan pendirian NAFTA antara lain sebagai berikut :
 Pengaturan impor dan produksi sesama anggota.
 Meningkatkan kegiatan ekonomi para anggota.
 Mengusahakan perlindungan bagi konsumen dengan mengutamakan aspek
keselamatan, kesehatan, dan keserasian lingkungan hidup.
 Mengusahakan adanya standarlisasi barang-barang yang diperdagangkan.

PTE (Pasar Tunggal Eropa)


Pasar tunggal Eropa merupakan perluasan atau tindak lanjur dari Masyarakat
Ekonomi Eropa. Sasaran jangka panjang dari PTE adalah tercapainya lalu lintas
bebas barang, jasa, modal, dan tenaga kerja yang sering disebut dengan “Empat
Kebebasan Eropa”. Untuk mencapai sasaran itu, diusahakan penghapusan 3 (tiga)
rangkaian hambatan, yaitu hambatan fisik, teknis, dan fiskal. Pasarl tungal Eropa
dimulai pada tanggal 1 Januari 1993.
IDB (Islamic Development Bank)
Bank pembangunan islam didirikan tangal 23 April 1975 dengan anggota
negara-negara Islam atau negara yang sebagian besar penduduknya beragama
Islam. Tujuan utamanya adalah membantu pembangunan ekonomi dan sosial
negara anggotanya. Indonesia adalah anggota IDB dan juga telah banyak
mendapatkan pinjaman dari bank tersebut.

IDA (International Development Association)


IDA merupakan badan pembangunan internasional dalam rangka
mendapatkan pinjaman dari Bank Dunia (World Bank). Indonesia banyak mendapat
batuan dari badan ini untuk pembiayaan peternakan dan bidang-bidang lain.
Keanggotaan IDA terbuka bagi semua anggota Bank Dunia.

KAA (Konferensi Asia Afrika)


KAA adalah organisasi non block yang lahir di bandung pada tanggal 18-24
April 1955yang dihadiri 29 negara dan kepala pemerintahan dari Benua Asia dan
Afrika. Latar belakang dibentuknya KAA adalah meningkatkanya perjuangan bangsa
terjajah untuk merdeka dan sebagia pemersatu dari negara yang berusaha merdeka
serta perlombaan persenjataan Blok Barat dan Blok Timur, sehingga dipenuhi
kecemasan terjadi perang bom atom.
Tujuan KAA adalah menciptakan perdamaian dan ketentraman hidup bangsa-
bangsa yang ada dikawasan Asia Afrika.

ASEAN (Association of South East Asian Nations)


ASEAN merupakan salah satu dari macam-macam organisasi internasional yang
terdiri dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara. ASEAN berdiri pada tanggal 8
Agustus 1967 dan dideklarasikan oleh Indonesia diwakili Adam Malik; Singapura
oleh S. Rajaratnam; Malaysia oleh Tun Abdul Razak; Filipina oleh Narciso R.
Ramos; dan Thailand oleh Thanat Khoman.
Ada dua faktor yang menjadi dasar terbentuknya ASEAN, antara lain :
1. Faktor Internal, Yaitu ada keinginan untuk bersatu dalam mencapai
kepentingan bersama karena adanya perasaan senasib sepenanggungan.
2. Faktor Eksternal, Terjadinya perang Vietnam (Indo-Cina), dan adanya
tindakan RRC yang ingin mendominasi Asia Tenggara
Dibentuknya ASEAN memiliki tujuan seperti :
1. Percepat pertumbuhan, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di
kawasan Asia Tenggara.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan tertib hukum.
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya,
teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan
penelitian.
5. Meningkatkan kerjasama dibidang pertanian, industri, perdagangan dan jasa,
serta meningkatkan taraf hidup rakyat mereka.
6. Memelihara kerjasama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-
organisasi internasional dan regional.

Uni Eropa (European Union)


Uni Eropa sendiri merupakan sebuah organisasi antar-pemerintah dan
supranasional. Organisasi ini terdiri dari negara-negara di Eropa dan hingga saat ini
tercatat telah memiliki 25 negara anggota.
Uni Eropa memiliki beberapa kebijakan, antara lain :
 Kebijakan Internal, Kebijakan ini mencakup pengambilan keputusan yang
otonom, harmonisasi, dan kooperasi.
 Kebijakan Eksternal, Sedangkan kebijakan ini mencakup penetapan suatu
tarif eksternal yang sama serta posisi yang sama dalam perundingan
perdagangan internasional, pendanaan program di negara calon anggota
Negara Eropa Timur, serta pembentukan pasar tunggal Masyarakat Energi
Eropa.
Uni Eropa memiliki empat institusi utama yaitu Dewan Uni Eropa, Parlemen Eropa,
Pengadilan Eropa, Komisi Eropa

APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)


APEC adalah organisasi kerjasama negara-negara di kawasan Asia Pasifik
khususnya pada bidang ekonomi. APEC berdiri atas gagasan Bob Howke (Perdana
Menteri Australia) dan resmi didirikan pada bulan November 1989 di Canberra,
Australia.
Adapun tujuan pembentukan APEC, yaitu :
 Mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Asia Pasifik.
 Memperkuat sistem perdagangan multilateral yang terbuka.
 Memberikan fokus kerjasama di bidang ekonomi.

Gerakan Non-Blok
Gerakan ini dicetuskan lima pemimpin negara, yaitu Yosep Broz Tito (Presiden
Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Soekarno (Presiden Indonesia),
Jawaharal Nehru (Perdana Menteri India), dan Kwane(Presiden Ghana).
Tujuan dari pendirian Gerakan Non-Blok di antaranya :
 Mendukung perjuangan dekolonisasi dan memegang teguh perjuangan
melawan imperialism, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, dan
zionisme.
 Wadah perjuangan negara yang sedang berkembang.
 Mengurangi ketegangan antar Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan
Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet.
 Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan
senjata

Liga Arab
Liga Arab dibentuk tanggal 22 Maret 1945 tepatnya di Bludon, Syiria. Liga Arab
dipimpin seorang Sekretaris Jenderal. Selain Sekretaris Jenderal, terdapat juga
organ lainnya yaitu council (badan tertinggi dari wakil setiap Negara anggota) dan
committee (menangani bidang-bidang kebudayaan, ekonomi, komunikasi).
Tujuan pendirian Liga Arab antara lain :
 Untuk menjamin kemerdekaan dan mempertahankan kedaulatan negara
anggotanya.
 Mempererat hubungan dan persaudaraan antar anggota.
 Meningkatkan kerjasama dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan.
 Melarang penggunaan kekuatan senjata dalam penyelesain sengketa antar
anggota.

OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)


Organisasi negara pengekspor minyak, didirikan 14 september 1960 atas prakarsa
lima negara yaitu, Arab saudi, Venesuela, Irak, Kuwait, dan Iran. Pada tahun
berikutnya anggota OPEC bertambah termasuk Indonesia yang bergabung pada
tahun 1962. Negara-negara yang kaya akan minyak bumi dapat memperoleh
miliaran uang dolar hasil minyak bumi. OPEC dibentuk ketika harga minyak jatuh
dan berimbas pada perusahaan minyak raksasa seperti Shell, British, Petroleum,
Texaco, Exxon, Mobil, Socal, dan Gulf. Sejak didirikan, OPEC telah beberapa kali
menaikkan harga minyak dunia. Tujuan utama OPEC adalah menentang penurunan
harga minyak serta mengusahakan seragamnya harga minyak di pasaran dunia.
Sebenarnya, tujuan pembentukan OPEC dapat dilihat dari dua sudut, yaitu :
A. Tujuan Ekonomi. Pertahankan harga minyak dan menentukan harga
sehingga menguntungkan negara produsen.
B. Tujuan Politik. Mengatur hubungan dengan perusahaan minyak asing atau
pemerintah negara konsumen.

NATO (North Atlatic Treaty Organization)


NATO fokus pada bidang pertahanan negara-negara di Atlantik Utara. Pada tanggal
4 April 1949 negara-negara di kawasan Atlantik Utara menandatangani naskah
Perjanjian Atlantik Utara, dan saat itu juga secara resmi NATO telah berdiri.
NATO terdiri dari beberapa lembaga, yaitu Nort Atlantic Council, International
Secretary, Military Committee, dan hingga saat ini NATO terdiri dari 26 negara.
Tujuan pembentukan NATO antara lain :
 Untuk menyelesaikan persengketaan secara damai.
 Tidak membenarkan penggunaan kekuatan militer dalam hubungan
internasional.
 Meningkatkan kerjasama ekonomi diantara Negara-negara NATO.
 Membela negara anggota dengan prinsip bahwa serangan terhadap satu
anggota berarti serangan terhadap seluruh anggota NATO

OKI (Organisasi Konferensi Islam)


OKI sendiri merupakan organisasi antar-pemerintahan negara-negara Islam. OKI
didirikan tanggal 18 Rajab 1389 H atau tahun 1969. OKI terbentuk sebagai jawaban
terhadap Israel yang sudah menduduki wilayah negara-negara Arab dalam perang
Arab-Israel tahun 1967 hingga berakibat dikuasainya Yerussalem oleh Israel.
Adapun tujuan didirikannya OKI yaitu:
 Majukan solidaritas Islam di antara negara anggota.
 Perkuat kerjasama antar negara anggota dalam bidang ekonomi, sosial,
budaya, ilmu pengetahuan, dan bidang lainnya serta mengadakan
perundingan.
 Upayakan seoptimal mungkin untuk menghilangkan pemisahan rasial dan
diskriminasi.
 Mengatur usaha melindungi tempat-tempat suci, menyokong perjuangan
rakyat Palestina dan membantunya.
 Membentuk suasana harmonis demi meningkatkan kerjasama dan pengertian
di antara sesama negara anggota OKI atau negara lainnya.
 Perkuat perjuangan umat Islam dalam melindungi martabat umat, tidak
ketergantungan, dan mendukung hak setiap negara Islam.

OECD (Organization for Economic Co-operation anda Development)


Sesuai dengan namanya OECD merupakan salah satu organisasi yang bergerak
dan menaungi segala bentuk upaya atau kegiatan yang bertujuan untuk kerjasama
dan pegembangan dan perekonomian. OECD berdiri pada tahun 1948 dan dipimpin
oleh seorang tokoh yang bernama Robert Marjolin. Dimana organisasi ini bertugas
untuk menjalankan Marshal Plan pada saat rekontruksi Eropa setelah Peranf Dunia
II, namun seiring berjalannya waktu tepatnya pada tahun 1961 anggota OECD
bertambah dan sudah merambah negara-negara non Eropa. Jumlah anggota OECD
kurang lebih terdiri dari 30 negara yang menerima prinsip-prinsip demokrasi dan
ekonomi pasar bebas.
OECD sebagai organisasi internasional yang membuat berbagai kebijakan agar
tidak adanya lagi penghindaran pajak yang dilakukan oleh para investorinvestor dari
negara asalnya karena bagi para investor pajak-pajak tersebut adalah sebuah beban
yang memang harus dipenuhi. Suatu sistem dimana tidak dipungutnya pajak atau
nol pajak adalah tax heaven. Mayoritas negara-negara yang ingin menarik para
investor untuk berinvestasi di negara nya dengan cara menerapkan sistem ini.
Negara-negara yang menerapkan sistem ini disebut sebagai tax heaven country.
Tax heaven country adalah suatu istilah yang menyatakan bahwa sebuah negara
atau teritori tersebut yang menjadi tempat berlindung bagi para pembayar pajak
sehingga para pembayar pajak dapat menghindari pembayaran pajaknya. Daftar
blacklist tax heaven country diantaranya sebagai berikut : Kostarika, Malaysia,
Filipina, Uruguay.
Adanya sistem nol pajak menjadi sebuah kontroversi karena sisi negatif dan sisi
positif nya. Banyak negara-negara yang menerapkan sistem pajak tinggi dirugikan
dengan adanya sistem nol pajak sementara disisi lain negara-negara dengan nol
pajak sangat beruntung karena adanya sistem ini.
Negara-negara yang sepakat / berkomitmen menerapkan perjanjian pajak
internasional. Negara ini diantaranya: Argentina, Australia, Barbados, Kanada, Cina,
Republik Ceko, Siprus, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Guernsey,
Hungaria, Islandia, Irlandia, Isle of Man, Italia, Jepang, Jersey, Korea, Malta,
Mauritius, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Polandia, Portugal, Rusia,
Federation Seychelles, Slovakia, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Turki, Uni Emirat
Arab, Inggris, Amerika, US Virgin Island termasuk Indonesia (februari 2009).
Negara yang dikategorikan sebagai negara abu-abu adalah negara yang
berkomitmen untuk mengikuti standar perpajakan internasional, namun belum
menerapkannya dan ketentuan perpajakan domestiknya. Negara-negara yang
masuk kedalam kategori ini adalah: Andora, Anguilla, Antigua dan Barbuda, Aruba,
Bahamas, Bahrain, Belize, Bermuda, British Virgin Islands, Cayman Islands, Cook
Islands, Dominica, Gibraltar, Grenada, Liberia, Liechtenstein, Marshall Islands,
Monaco, Montserrat Nauru, Netherland Antilles, Niue, Panama, St.Kitts dan Nevis,
St.Lucia, St.Vincent dan Grenadines, Samoa, San Marino, Turks dan Caicos Islands,
Vanuatu, Austria, Belgia, Brunei Darusalam, Chili, Guatemala, Luksemburg,
Singapure, Swiss.

WTO (World Trade Organization)


Merupakan satu–satunya organisasi internasional yang secara khusus mengurus
masalah perdagangan antarnegara di dunia. WTO berdiri pada bulan Januari 1995.
WTO merupakan organisasi pengganti GATT (General Agreement of Tariffs dan
Trade) yang berdiri atahun 1947 dan mengatur masalah tarif dan perdangan dunia.
Tujuan WTO adalah menghilangkan rintangan-rintangan dalam perdagangan antara
warga negara anggota dan mengatasi adanya perselisihan dalam perdagangan.
WTO didirikan untuk mengatur kelancaran perdagangan dunia dan menghindari
kerugian-kerugian ada perdagangan internasional. WTO sebagai sebuah organisasi
perdagangan internasional diharapkan dapat menjembatani semua kepentingan
negara di dunia dalam sektor perdagangan melalui ketentuan-ketentuan yang telah
disetujui bersama oleh negara-negara anggota.

Sistem perdagangan multilateral WTO disusun dari perbedaan keunggulan sumber


daya yang dimiliki, kemudian ditempatkan dengan cara yang paling efisien di pasar
global. Dhavid Ricardo (1871) memperkenalkan konsep perdagangan ini dalam teori
keunggulan komparatif. Intinya adalah mempercayakan kepada pasar untuk
mengalokasikan sumber-sumber yang ada dengan cara yang paling efisien. Oleh
karena itu fokus dari WTO adalah mengurangi hambatan-hambatan pada pasar
global dan meliberalisasi perdagangan internasional.

Dalam melaksanakan kegiatan perdagangan, terdapat potensi besar terjadinya


perselisihan, bahkan sengketa. Biasanya sengketa perdagangan antar negara
terjadi ketika suatu negara menetapkan kebijakan perdagangan yang merugikan
negara lain atau bertentangan dengan komitmennya di WTO. Untuk mengantisipasi
hal tersebut, WTO telah mengatur tata cara penyelesaian sengketa, yang terdapat
dalam Dispute Settlement Understanding (DSU). Hampir semua negara tergabung di
dalam anggota organisasi ini.

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) atau UNO (United Nations


Organization)
Organisasi ini berdiri pada tanggal 10 Januari 1920 berkat usulan Presiden Amerika
Woodrow Wilson. resmi berdiri pada 24 Oktober 1945, setelah ratifikasi Ada
beberapa peristiwa penting yang menjadi cikal bakal kelahiran PBB, seperti Piagam
Atlantik (Atlantik Charter); Maklumat Bangsa-bangsa (Declaration of The United
Nations); Maklumat Moskow; Dumbarton Oaks Proposals; Konferensi Yalta;
Konferensi San Fransisco.
Hampir semua negara tergabung di dalam anggota organisasi ini termasuk
Indonesia sendiri baru bergabung dengan PBB pada tanggal 28 September 1950,
dan sempat keluar dari PBB pada tanggal 7 Januari 1965. Semasa kepemimpinan
Presiden Soekarno, Indonesia pernah keluar dari PBB. Keputusan keluarnya
Indonesia dari PBB ini disebabkan adanya rencana pembentukan Negara Federasi
Malaysia tahun 1961. Rencananya, Malaysia terbentuk dari Persekutuan Tanah
Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah. Namun, rencana ini ditentang
oleh Soekarno. Soekarno menganggap pembentukan Negara Federal Malaysia
adalah proyek neokolonialisme Inggris. Selain Indonesia, Filipina juga memiliki
pendapat yang sama. Akibatnya, Indonesia dan Filipina berada di posisi yang
berseberangan dengan Malaysia dan Inggris. Hingga akhirnya masuk kembali pada
tanggal 28 September 1966.
Tujuan dari PBB untuk :
 Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
 Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antar bangsa.
 Menciptakan kerjasama dalam memecahkan masalah usaha internasional
dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi manusia.
 Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan-tujuan
pendirian PBB.

Global Market Research and Development


Konsep Dasar Pemasaran Global
Pengertian Global marketing atau pemasaran global adalah kegiatan pemasaran
oleh perusahaan (global) yang mempunyai bisnis (global) dengan strategi
pemasaran (global), pasar (global), maupun produk yang sama di berbagai negara
lain. Atau sederhananya pemasaran global adalah kegiatan pemasaran yang
melakukan operasinya melalui beberapa negara dan melewati batas-batas lebih dari
satu negara.
Manajemen pemasaran global adalah disiplin ilmu universal yang dapat diterapkan
dimana saja, kebiasaan pemasaran bervariasi dari satu negara ke negara lain.
Fokus pentingnya pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya dan
sasaran dari sebuah perusahaan terhadap peluang pemasaran global.
Pemasaran global adalah proses memfokuskan sumber daya (manusia, uang dan
aset fisik) dan tujuan-tujuan dari suatu organisasi untuk memperoleh kesempatan
dan menanggapi ancaman pasar global. Pasar demikian biasanya tercipta karena
adanya konsumen yang lebih menyukai produk strandar, harga murah dan karena
adanya perusahaan global yang memanfaatkan jaringan operasi dunia mereka untuk
bersaing dipasar pasar global.
Dimensi Utama dalam Pemasaran Global
1. Lingkungan pemasaran global. Ada sejumlah konsep kunci yang membantu
para pemasar untuk merealisasikan potensi pasar global, terutama konsep
strategi yang mengidentifikasi tiga elemen kunci strategi yaitu : Lingkungan,
organisasi dan nilai pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
Landasan strategi adalah pemahaman mengenai peluang dan ancaman
dalam lingkungan, kelemahan dan kekuatan dalam organisasi, dari nilai-nilai
pihak yang berkepentingan. Karakteristik utama dari dunia pemasar global
adalah keanekaragaman lingkungan pemasaran tempat mereka bekerja.
Secara umum lingkungan yang dihadapi dalam pemasaran global jauh lebih
kompleks dibandingkan dengan pemasaran domestik.
2. Segmentasi Pasar Global. Segmentasi dalam pemasaran produk adalah
pemetaan konsumen yang memiliki karakteristik, daya beli, kebutuhan yang
berbeda-beda di dalam situasi market tertentu. Secara otomatis konsumen ini
akan menargetkan pembelian produk sesuai strategi pemasaran yang
dianutnya. Biasanya segmentasi pemasaran dijadikan strategi perusahaan
untuk mencari target konsumen yang tepat. Karena jika pemetaan ini sudah
dikuasai, perusahaan bisa memproduksi barang/jasa yang memang
dibutuhkan. Akhirnya perusahaan harus merencanakan cara untuk membidik
pasar-pasar yang dipilih sebagai target dengan menetapkan posisi terbalik
bagi produk yang ditawarkannya, menetapkan posisi berarti menemukan cara
menanamkan produk dalam ingatan pembeli potensial dipasar target dengan
merancang bauran pemasaran secara tepat.
Sekarang ini, para agen periklanan & perusahaan global cenderung
mensegmentasikan pasar dunia berdasarkan pada beberapa kriteria kunci :
Demografis : Didasarkan pada karakteristik populasi yang dapat diukur ari seperti
umur, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan & pekerjaan
Psikografis : Proses pengelompokan orang dalam arti sikap, nilai-nilai yang dianut,
dan gaya hidup idealis, materialis, tradisional
Karakteristik tingkah laku & manfaat yang dicari :
 Tingkah laku : memfokuskan pada apakah orang akan membeli &
menggunakan suatu produk atau tidak, disamping seberapa sering & berapa
banyak yang dipakainya. Konsumen dapat dikategorikan menurut tingkat
penggunaan, mis : pengguna berat , sedang, ringan, bukan pengguna. Atau
menurut status pengguna, misal pengguna potensial, bukan pengguna,
mantan pengguna, pengguna regular, pengguna pertama kali, dan pengguna
produk pesaing.
 Manfaat yang dicari : manfaat yang ditawarkan suatu produk tanpa
memperdulikan wilayah geografisnya.
3. Pemasaran Dengan Sasaran Global. tindakan mengevaluasi &
membandingkan kelompok yang diidentifikasi & kemudian memilih satu atau
beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi paling besar. Kriteria
untuk menentukan target : 1. Besar segmen yang ada & potensi
pertumbuhan, 2. Persaingan potensial, 3. Kecocokan & kelayakan.

4. Merumuskan Strategi Dan Rencana Pemasaran Global. mengetahui ada atau


tidaknya persaingan di lingkungan yang ingin disasar dan bagaimana
menyikapinya. Keberadaan kompetitor bukan tak mungkin menghambat
produk berhasil masuk di pasar global. Maka dalam strategi pemasaran harus
mengamati pesaing dan mempelajarinya. Apa saja keunggulan dan
kelemahannya, dan bandingkan dengan produk yang perusahaan punya.
Kelemahan kompetitor merupakan celah untuk menawarkan keunggulan
produk, misal produk kompetitor tidak dikemas rapi, perusahaan bisa
menawarkan produk yang punya kemasan rapi dengan harga yang sama.
 Dan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar, harus fokus pada
strategi ; orientasi pelanggan (customer orientation)
 kualitas produk (quality)
 kenyamanan pelanggan (convenience)
 inovasi produk dan layanan (inovation), dan
 kecepatan (speed).

5. Bauran Pemasaran Global.


Product (Customer Solution) Output dari bisnis adalah barang atau jasa yang
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dari sudut
pandang konsumen, produk tersebut adalah solusi atas permasalahan
kebutuhan yang bisa perusahaan bantu mewujudkannya.
Price (Customer Cost) Harga yang ditentukan dalam memasarkan produk,
merupakan besar pengorbanan konsumen mengeluarkan biayanya untuk
mendapat apa yang jadi kebutuhannya. Bagi pelaku usaha, harga juga
menjamin keberlangsungan bisnis lewat laba yang diperoleh.
Promotion (Communication) Pada hakikatnya promo adalah metode
komunikasi yang dipakai dalam mengenalkan produk pada konsumen dalam
sebuah target pasar. Promosi yang dilakukan dengan benar maka akan
menciptakan citra produk atau brand image pada konsumen. Ada banyak
metode promosi, seperti memasang iklan di baliho dan media massa,
personal selling, public relation, word of mouth, atau online marketing.
Promosi, bagi konsumen merupakan insentif atau motivasi agar tertarik untuk
membeli produk. Pasalnya, konsumen selalu tergoda dengan adanya diskon
produk atau promo dengan harga yang pasti lebih miring dari yang
seharusnya.
Place (Convenience) Pemilihan tempat adalah untuk melancarkan pemasaran
yang strategis. Tapi bagi konsumen, tempat yang disediakan adalah upaya
untuk mencari kenyamanan.
6. Mengelola dan memimpin usaha pemasaran global. Belajar dari negara
Jepang, kunci mereka untuk memimpin global:
 Memilih Pasar. Pemerintah dan perusahaan Jepang bekerja keras untuk
Mengidentifikasi pasar global yang menarik. Mereka mendukung industri
global yang padat modal dan pengetahuan namun hanya membutuhkan
sedikit atau sejumlah kecil sumber daya alam. Mereka Mengidentifikasi pasar
produk di mana konsumen tidak puas. Mereka mencari industri di mana
pimpinan pasar berpuas diri atau kurang dana. Mereka menjalankan strategi
yang menguasai untuk mendominasi industri-industri ini dan mengurangi atau
menghancurkan persaingan.
 Memasuki Pasar. mengirim tim penyelidik ke negara sasaran untuk beberapa
minggu atau bulan pasar dan menetapkan strategi mereka. Mereka
mempelajari dan memperoleh lisensi teknologi yang telah ada dari luar
negeri.
Pertama, mereka memproduksi di Jepang dan membangun basis mereka,
menghambat pesaing asing yang menjual di Jepang melalui berbagai
hambatan tarif dan non tarif. Mereka sering memasuki pasar luar negeri
dengan menjual produk pada merek tersendiri.
Kemudian mereka akan memperkenalkan merek mereka sendiri dengan
produk yang berharga rendah, atau produk yang sebaik pesaing tapi diberi
harga lebih rendah, atau produk yang menunjukkan kualitas tinggi ciri atau
rancangan baru. Langkah selanjutnya adalah membentuk distribusi yang baik
untuk menyediakan layanan yang lebih andal bagi pelanggannya. Mereka
menggunakan media iklan untuk lahan promosi atau menarik perhatian
publik.
karakteristik utama dari strategi masuk mereka adalah membangun pangsa
pasar bukan laba awal. Orang Jepang adalah kapitalis yang sabar yang akan
menunggu bahkan sampai satu dekade sebelum merealisasi laba mereka.
 Membangun Pangsa Pasar. Setelah mereka memperoleh pijakan, mereka
mengarahkan kekuatannya untuk memperluas pasar. Mereka mendukung
pengembangan strategi produk dan pengembangan strategi pasar. Mereka
menyediakan dana untuk perbaikan produk, peningkatan produk dan
perkembangan produk sehingga mereka dapat menawarkan barang lebih
banyak dan lebih baik daripada pesaing. menempatkan peluang baru melalui
segmentasi pasar dan melangsungkan pengembangan pasar dengan tujuan
membangun jaringan pasar dan lokasi produksi dunia. Mereka memperoleh
produksi lebih jauh melalui program agresif dengan membeli pesaing atau
melakukan usaha bersama dengan mereka.
 Melindungi Pasar. Setelah mereka mencapai dominasi pasar, mereka
bertahan daripada berperan sebagai penyerang. Strategi pertahanannya
adalah serangan yang baik lewat kesinambungan pengembangan produk dan
segmentasi pasar yang diperhalus. Mereka juga menggunakan 2 prinsip yang
berorientasi pasar untuk mempertahankan kepemimpinan mereka, yaitu :
Waktu umpan balik pelanggan nol : Dimana mereka melakukan survei
pelanggan sekarang untuk menemukan bagaimana mereka menyukai produk
tersebut dan apa perbaikan yang diinginkan mereka. Waktu perbaikan produk
nol : Dimana mereka menambah perbaikan produk yang bermanfaat secara
terus menerus, sehingga produk tetap menjadi pemimpin. Mereka juga
melindungi dirinya dengan menyewa pengacara Amerika, ahli hubungan
masyarakat dan mantan pejabat negara untuk membela kepentingan mereka
di Amerika Serikat dan memperbaiki kesan mereka.
 Pesaing. Mereka menanggapi dengan inovasi dan kreativitas serta
menambah produk baru dan mengotomatisasi pabriknya

Konsep Dasar Research and Development


Penelitian pengembangan (Research and development / R&D) adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk
tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian
untuk menguji produk tersebut.
Jadi penelitian pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years).
Sesuai dengan namanya, Research & Developmnet difahami sebagai kegiatan
penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development.
Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan
pengguna (needs assessment).
Sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran. Menurut Malhotra Riset Pemasaran Adalah Suatu Proses Identifikasi
Masalah, Pengumpulan Data Informasi, Analisis dan Penyajian Informasi Secara
Sistematis dan Obyektif Yang akan digunakan managemen dalam mengambil
keputusan Serta Memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan
Pemasaran sedang menurut Marketing Association (McDaniel, 2001) riset
pemasaran secara formal didefinisi sebagai fungsi yang menghubungkan konsumen,
pelanggan dan publik dengan pemasar (Marketer) melalui informasi-informasi Yang
digunakan untuk melakukan identifikasi Sertan mendefinisikan peluang danmasalah
pemasaran ; serta menghasilkan, menyempurnakan dan mengevaluasi upaya serta
memantau kinerja pemasaran ; memperbaiki pengertian pemasaran sebagai suatu
proses.
Riset pemasaran menspesifikasi informasi yang dibutuhkan dalam memecahkan
permasalahan; mendesain metode pengumpulan informasi (Data) ; mengelola dan
mengimplementasi proses pengumpulan data ; menganalisis hasilnya ; dan
mengkomunikasikan temuan-temuan dan implikasinya. Secara lebih ringkas, riset
pemasaran adalah suatu proses perencanaan,pengumpulan, dan analisis data yang
relevan dengan pengambilan keputusan pemasaran dan mengkomunikasikan hasil
analisis tersebut kepada manajemen.

4 Karakteristik Utama R & D


1. Studying research findings pertinent to the product to be developed,
(Melakukan studi atau penelitian awal untuk mencari temuan-temuan
penelitian terkait dengan produk yang akan dikembangkan).
2. Developing the product base on this findings, (Mengembangkan produk
berdasarkan temuan penelitian tersebut).
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually, (dilakukannya uji
lapangan dalam seting atau situasi senyatanya dimana produk tersebut
nantinya digunakan).
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage,
(Melakukan revisi untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ditemukan
dalam tahap-tahap uji lapangan).
Tujuan R & D
Pada tujuan penelitian dan pengembangan biasanya berisi dua informasi yaitu
masalah yang akan dipecahkan dan spesifikasi pembelajaran, model, atau
perangkat yang akan dihasilkan untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuan
penelitian pengembangan adalah mengembangkan model atau produk yang efektif
guna memenuhi kepentingan kegiatan program tertentu pada instansi tertentu pula,
selanjutnya agar produk sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka model atau
produk tersebut di ujicoba dilapangan, dan kemudian direvisi.

Kekuatan R & D
 Pendekatan penelitan pengembangan mampu menghasilkan suatu model
atau produk yang memiliki nilai validasi tinggi karena produk tersebut
dihasilkan melalui serangkaian uji coba dilapangan dan divalidasi oleh ahli.
 Pendekatan penelitian pengembangan merupakan penghubung antara
penelitian yang bersifat teoritis dengan penelitian yang bersifat praktis.
 Metode penelitian yang ada dalam penelitian dan pengembangan cukup
komprehensif mulai dari metode deskripstif, evaliatif dan eksperimen.
Kelemahan R & D
 Pada prinsipnya penelitian dan pengembangan memerlukan waktu yang
relatif panjang karena prosedur yang harus ditempuh relatif komplek.
 Pendekatan penelitian pengembangan dapat dikatakan penelitian “here and
now” karena tidak mampu digeneralisasi secara utuh karena permodelan nya
pada sampel bukan pada populasi.

Prosedur R & D
Prosedur penelitian pengembangan akan memaparkan prosedur yang ditempuh
oleh peneliti/pengembang dalam membuat produk. Prosedur pengembangan
berbeda dengan model pengembangan dalam memaparkan komponen rancangan
produk yang dikembangkan. Dalam prosedur, peneliti menyebutkan sifat-sifat
komponen pada setiap tahapan dalam pengembangan, menjelaskan secara analitis
fungsi komponen dalam setiap tahapan pengembangan produk, dan menjelaskan
hubungan antar komponen dalam sistem. Dalam keperluan penelitian dan
pengembangan, seorang peneliti harus memenuhi langkah-langkah procedural yang
biasanya digambarkan dalam suatu gambar alur dari awal hingga akhir.

Jenis Penelitian
1. Penelitian Murni. Penelitian dasar disebut juga penelitian murni atau
penelitian pokok adalah penelitian yang diperuntukkan bagi pengembangan
suatu ilmu pengetahuan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru.
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan mengembangan ilmu pengetahuan
tanpa memikirkan pemanfaatan langsung dari hasil penelitian tersebut.
Penelitian justru memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan
serta pengujian teori - teori yang akan mendasari penelitian terapan.
Penelitian Murni Juga Dibedakan Manjadi :
A. Penelitian deduktif, yaitu penelitian yang bertujuan menguji teori pada
keadaan tertentu.
B. Penelitian induktif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengambangkan
teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta.

2. Penelitian Terapan. Kegunaan penelitian terapan adalah pemanfaatan atau


penerapan ilmu pengetahuan pada isu-isu praktis tertentu, seperti untuk
menjawab persoalan kebijakan atau social problem surving. Pada penelitian
terapan penggunaan teori kurang dipentingkan dibandingkan dengan
pencarian solusi untuk masalah yang akan ditangani. Pada umumnya
penelitian terapan adalah jenis penelitian terapan, antara lain action research,
social impact assesment and evaluation research.

Studi kasus dalam implementasi global market research and


development
Strategi pemasaran coca-cola
Coca-Cola Company merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca-Cola
Company menjual empat dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya :
Coca-Cola, Diet coke, Sprite, dan Fanta. Coca-Cola Company mempekerjakan
71.000 orang dilebih dari 200 negara. Coca-Cola Company kurang lebih
memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari 2600 produk minuman.
Produk produk Coca-Cola didistribusikan melalui restoran dan toko makanan, serta
pemasok. Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John
Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah
yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca-
Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama
Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk
periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring
mengalir,Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Menghadapi pasar yang unik dan heterogen, merek global harus cermat
menyeimbangkan antara global standardization dan local customization.
Standarisasi jelas akan meningkatkan efisiensi dan konsistensi yang lebih baik
dalam menangani operasi global. Merek global harus melayani beragam
pelangganyang unik di berbagai pasar di banyak negara. Coca-Cola Company dapat
melihat bahwa program pemasaran akan lebih efektif jika disesuaikan dengan target
pelanggan di masing-masing negara tersebut. Berbagai kondisi unik itu menuntut
perlunya adaptasi, baik itu melalui fitur produk, maupun dalam kampanye iklan,
kemasan, warna, bahan, harga, iklan, strategi penjualan, dan sebagainya.
Diferensiasi di pasar lokal dapat dilakukan pada content, konteks, atau infrastruktur.
Coca-Cola menggunakan diferensiasi content dan konteks di Asia. Untuk content-
nya, Coca-Cola membuat produknya mengandung lebih sedikit pemanis dan
karbonasi disejumlah negara Asia Tenggara. Sementara itu, diferensiasi konteks
mereka wujudkan dalam bentuk label dan kemasan. Di Cina, nama “Coca-Cola”
ditulis dalam huruf Cina dan diucapkan sebagai Kekoukele, yang berarti “minuman
menyenangkan” atau ”Can-Be-Tasty-Can-Be-Happy” dalam bahasa Cina. Dalam
menjalankan strategi pemasarannya, promosi Coca-Cola melalui slogannya selalu
up-to date mengikuti perkembangan jaman dan konsumen.
Di Indonesia sendiri, Coca-Cola telah menciptakan banyak slogan untuk meraih hati
konsumennya, antara lain :
 “Minumlah Coca-Cola” (1950) (Enjoy Coca-Cola)
 “Coca-Cola Tentu!” (1983) (Coke is it!)
 “Always Coca-Cola” (1993)
 “Semangat Coca-Cola” (2000) (Spirit of Coca-Cola)
 “Segarnya Mantap” (2004) (Feel Refreshed)
 “Hidup ala Coca-Cola” (2007) (The Coke Side of Life)
 “Brrr… Hidup ala Coca-Cola” (2009) (Brrr… The Coke Side of Life)
 “Buka Coca-Cola, Buka semangat baru” (2010) (Open Happiness)
 “Segarkan Semangatmu” (2011) (Refresh your spirit)

Inovasi adalah salah satu kunci keberhasilan yang menjadikan Coca-Cola Indonesia
semakin besar, dikenal luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan
bangsa Indonesia. Melalui riset dan pengembangan (Research & Development),
Coca-Cola terus berinovasi untuk menciptakan produk, kemasan, strategi
pemasaran, serta perlengkapan penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta
mempunyai ciri khas tersendiri. Dengan memahami kebutuhan dan perilaku
konsumen, serta potensi kekayaan alam Indonesia
Untuk mempertahankan posisinya sebagai market leader, manajemen pemasaran
Coca-Cola Company memiliki beberapa program untuk mendukung penjualan dan
pemasaran produk-produknya. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan
kepuasan dan loyalitas konsumen, yaitu sbb :
1. Program Promosi. Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang
tidak hanya untuk meningkatkan penjualan dan pemasaran, tetapi juga
meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk. Strategi pemasaran
Coca-Cola mempunyai ciri khas tersendiri, yang unik dan kreatif. Berbagai
program promosi diadakan sesuai dengan event yang sedang berlangsung,
baik melalui konser musik, pameran, promo penukaran tutup botol, hadiah
kejutan, maupun iklan TV. Pada tahun 2004, iklan Coca-Cola versi Kabayan
dinobatkan sebagai iklan paling efektif dalam bulan Pebruari dan Maret versi
survey TV Ad Monitor MRI. Promo Coca-Cola juga memanfaatkan momentum
tertentu, misalnya seperti : Demam Piala EURO 2004. Dengan
memanfaatkan event berskala nasional maupun internasional, Coca-Cola
mencoba tampil dengan strategi pemasaran baru yang menarik masyarakat.
Coca-Cola sering ditunjuk FIFA menjadi sponsor Piala Dunia Sepak bola.
Coca-Cola menjadi sponsor Piala Dunia hampir setiap tahun diselenggarakan
Piala Dunia termasuk Piala Dunia 2010.
2. Layanan Konsumen. Di Coca-Cola, Customer Service System (CSS), sistem
pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk Coca-Cola dengan
yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan kebutuhan mereka
masing-masing.
3. Area Marketing Contractor. Terbatasnya sumberdaya dan kemampuan untuk
melakukan pengembangan daerah tertentu, sekaligus komitmen untuk
menciptakan peluang kerja yang luas di sektor informal, mendorong Coca-
Cola untuk secara serius dan berkesinambungan mengembangkan jaringan
Distribusi Tak Langsung (Indirect Distribution) berbasis Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) di Indonesia. Sistem Distribusi ini mengandalkan dua
kelompok usaha kecil dan menengah yang terbagi dalam dua kelompok besar
: Area Marketing Contractor (AMC) dan Street Vending.
4. Layanan Produk Pendingin. Riset membuktikan bahwa 90% konsumen Coca-
Cola lebih menyukai membeli produk dalam keadaan dingin. Hal ini
menunjukkan bahwa peranan Cold Drink Equipment (peralatan pendingin)
sangat penting dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan dan mendorong
tingkat keuntungan para pelanggan.
5. HoReCa. Dengan bekerjasama dengan berbagai Hotel, Restaurant, dan Café
ternama, Coca-Cola memberikan beragam penawaran menarik melalui
program HoReCa ini.
Selain berinovasi dalam produk, kemasan, dan strategi pemasaran ;
perlengkapan penjualan baru juga dikembangkan ke arah yang lebih baik.
Berkaitan dengan inovasi ini, Coca-Cola Indonesia menciptakan jenis krat baru
yang lebih ringan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. Kunci sukses
inovasi tersebut adalah kolaborasi yang baik antara Coca-Cola Bottling Indonesia
dan Coca-Cola Company, pengembangan varian minuman cepat saji dengan
rasa baru, serta keinginan untuk menjadikan Coca-Cola Indonesia sebagai
perusahaan minuman cepat saji yang lengkap. Coca-Cola Bottling Indonesia
merupakan salah satu produsen dan distributor minuman ringan terkemuka
diIndonesia. Mereka memproduksi dan mendistribusikan produk-produk
berlisensi dari The Coca-Cola Company.
Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan produk Coca-Cola ke lebih dari
400.000 outlet melalui lebih dari 120 pusat penjualan. Coca-Cola Bottling
Indonesia merupakan nama dagang yang terdiri dari perusahaan perusahaan
patungan (joint venture) antara perusahaan-perusahaan lokal yang dimiliki oleh
pengusaha-pengusaha independen dan Coca-Cola Amatil Limited, yang
merupakan salah satu produsen dan distributor terbesar produk-produk Coca
Coladi dunia. Coca-Cola Bottling Indonesia memproduksi merek-merek inti
seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta, dan Frestea di dalam pabrik-pabriknya yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk menjaga agar mutu minuman yang dihasilkan sesuai dengan standar,
mereka menerapkan dengan ketat proses produksi yang diakui secara
internasional. Saat ini, dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang, jutaan krat
produk didistribusikan dan dijual melalui lebih dari 400.000 gerai eceran yang
tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut data dan analisa dapat disimpulkan, keunggulan produk Coca-Cola
antara lain :
 Menguasai pangsa pasar dunia.
 Tersebar hingga lebih ke 200 negara dan memiliki divisi di beberapa negara.
 Melakukan bottling investment dengan beberapa investor.
 Kepopuleran merk yang me-legenda pada masyarakat dunia.
 Positioning produk yang tepat menempatkan Coca-Cola sebagai minum
menyegarkan penghilang dahaga.
 Inovasi secara terus menerus dan sebagai inovator dalam industri softdrink.
 Adanya produk Coca-Cola Zero dan Diet Coke yang dinilai peduli terhadap
kesehatan konsumen.
 Harga produk yang kompetitif.
 Kemasan produk yang menarik, Coca-Cola memenangkan penghargaan
untuk kategori kemasan kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan
atraktif.
 Riset dan Development yang intensif.
 Diferensiasi di pasar lokal dapat dilakukan pada content, konteks, atau
infrastruktur yang berbeda di setiap negara.
 Pelayanan terhadap pelanggan atau konsumen.

GLOBAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT


MSDM GLOBAL
Definisi: penggunaan sumber daya manusia global untuk mencapai tujuan
organisasi tanpa memandang Batasan geografis
Secara umum, Dowling dalam Desler (2008) membatasi ruang lingkup Manajemen
SDM Global meliputi:
1. Fungsi MSDM meliputi empat aktifitas yaitu:
a. Fungsi akuisisi, meliputi: perencanaan, penarikan dan sosialisasi.
b. Fungsi pengembangan, meliputi: pelatihan, pengembangan dan
pembinaan.
c. Fungsi pemeliharaan, meliputi: Kesehatan dan keselamatan kerja serta
hubungan kerja
d. Fungsi motivasi, meliputi: evaluasi , penghargaan, kompensasi dan
disiplin.
2. Tipe pekerja/karyawan dapat dibedakan berdasarkan negara asalnya, yaitu:
a. karyawan yang berasal dari negara tempat perusahaan beroperasi (local
national)
b. Karyawan yang berasal dari negara asal perusahaan (expatriate)
c. Karyawan yang berasal dari negara ketiga (third country national)
3. Negara yang terlibat dalam operasi, yaitu:
a. Negara tuan rumah tempat perusahaan beroperasi (host country)
b. Negara asal perusahaan (home country).
c. Negara-negara yang bukan negara asal dan negara tuan rumah (other
countries)

MSDM GLOBAL VS MSDM DOMESTIK


 MSDM global lebih luas fungsi yang harus ditangani.
Contoh: pajak, gaji dalam mata uang asing, keluarga pekerja dan lain-lain.
 Keterlibatan dalam kehidupan pribadi.
Contoh: akomodasi, budaya, sekolah, lokasi aman.
 Sistem berbeda untuk lokasi geografis berbeda.
 Berhubungan dengan berbagai Lembaga beragam.
Contoh: pemerintah, politik, dsb.
 Meningkatkan resiko-resiko
Contoh: Kesehatan, keamanan

GLOBAL HUMAN RESOURCE MANAGEMENT (GLOBAL HRM)


Perlu mendapat perhatian karena
o NAFTA (North American Free Trade Agreement) Perjanjian Perdagangan
Bebas Amerika Utara), APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) Kerja
Sama Ekonomi Asia Pasifik, AFTA-(ASEAN Free Trade Area) Perjanjian
Perdagangan Bebas Asia. Sehingga arus sumber daya manusia /perpindahan
tidak dibatasi sepenuhnya.
o Akselerasi pasar keuangan internasional dan jaringan informasi
o Kurang penanganan yang memadai dalam hal perencanaan dan
pengembangan operasi internasional
o Mobilitas tenaga kerja: perpindahan orang dari satu negara ke negara lain
atau suatu daerah (rural) ke daerah lain (urban) untuk memperoleh pekerjaan.
Hal ini disebabkan oleh:
 Ekonomi: ingin mendapat kehidupan lebih baik dengan pekerjaan dan
bayaran lebih baik, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di negara tuan rumah
dan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
 Politik disebabkan adanya perselisihan di negara asal pekerja.

Manajemen SDM dalam konteks global, lebih membahas adanya repositioning dan
perubahan peran SDM (SDM tidak hanya sebagai asset Intelectual, Human Capital
namun perlu juga terlibat langsung dalam proses perencanaan strategis) dalam
menghadapi kondisi lingkungan bisnis yang semakin kompetetif.
Masalah utama yang dianggap isu bisnis yang berkaitan dengan SDM antara lain
(Schuler dalam Antony, 2002)
 Mengelola SDM untuk menciptakan kemampuan (Kompetensi).
 Mengelola diversitas tenaga kerja untuk meraih keunggulan kompetetif.
 Mengelola SDM untuk memperoleh keunggulan kompetetif.
 Mengelola SDM untuk menghadapi globalisasi.

Tantangan pertama: Globalisasi


Globalisasi mendominasi barisan persaingan konsepnya sendiri sudah lama tetapi
intensitas tantangan yang diciptakan semakin terasa. Globalisasi memunculkan dan
meisyaratkan produk baru, pasar baru, mindset baru, kompetensi baru dan cara pikir
bisnis baru.
 Lingkungan kompetisi global
 Menghilangnya batas-batas pasar “nasional”
 Muncul pasar “non-tradisional”
 Regionalisasi perdagangan
 Homogenisasi segmen pelanggan
 Keseimbangan sumber daya.
 Pergeseran batas keunggulan kompetisi
Dan:
Pasar yang diproteksi dan deregulasi; monopoli dan olgopoli; economics of
scale; akses ke sumber finansial; teknologi proses dan produk
Ke:
Competence based asset (intellectual and social capital)
Seperti: kreatif, inovatif, pembelajaran organisasional dan kapabilitas

Di era global, SDM organisasi harus memiliki:


 Mindset global yaitu memiliki kerangka berpikir global yang mampu
mengantisipasi tuntutan global.
 Mengenali dan mengembangkan bakat secara global.
 Mengenali siapa yang dapat berfungsi secara efektif dalam sebuah organisasi
global dan mengembangkan kemampuannya.
 Menurut laporan World Economic Forum (WEF) 2011/2012 Indeks Daya
Saing Global Indonesia menduduki peringkat ke-46 dunia.
 Indeks Daya Saing Global diukur berdasarkan 12 pilar. Di antaranya pilar
ekonomi, Kesehatan dan pendidikan, serta teknologi.
 Indeks Daya Saing Global Indonesia didukung oleh pilar-pilar ekonomi,
Kesehatan dan pendidikan dasar yang semakin membaik.

Tantangan kedua: Desiminasi Pengetahuan dan Inovasi


Menyebarkan pengetahuan dan praktek yang paling canggih ke seluruh organisasi
dengan mengabaikan dari mana asalnya .

Tantangan ketiga: Fokus Kapabilitas/Kompetensi


Menghadapi lingkungan bisnis yang selalu berubah, semakin global dan sarat
teknologi maka penarikan, pengembangan dan “pemeliharaan” kompetensi dan
intelektual-social capital menjadi sangat penting.
Akuisisi dan pengembangan kompetensi pendidikan dan pelatihan, daya Tarik
perusahaan, kualitas hidup

Focus kompetensi
Pemeliharaan & pemanfaatan kompetensi
Kualitas kehidupan kerja, kompensasi
Pergantian kompetensi
Pensiun, realokasi

Agenda: PSDM dengan kapabilitas dan kompetensi yang unik dan spesifik

Tantangan keempat: perbedaan antar negara


 Budaya
 Sistem ekonomi
 Hubungan hukum politik dan industry
 Teknologi
 Demografi

Tantangan kelima: Revolusi Kualitas


Komponen sukses berikut yang akan menjadi semakin penting adalah penyediaan
produk dan pelayanan yang berkualitas. “Gerakan” Gusgus Kendali Mutu (TQM),
sebagai contoh, akan menjadi competitive edge dalam industry. Standarisasi dan
sertifikasi kualitas produk akan menandai terjadinya revolusi kualitas.
Quality is excellence
Quality is value
Quality in conformance to specification
Quality is meeting and/or exceeding customer expectation

Investasi pada pengembangan SDM


Focus pada atribut penting yang diingini customer
Pemenuhan standar universal (ISO)
Evaluasi berdasar kepuasan customer & responsif terhadap perubahan pasar
Tantangan keenam: Penyebaran
Kemudahan menempatkan keterampilan yang tepat ditempat yang dibutuhkan
dengan mengabaikan lokasi geografis negaranya.

Kekuatan dan kelemahan tenaga kerja


 Kualitas, kuantitas dan komposisi singkatan kerja yang ada merupakan bahan
pertimbangan yang amat penting pada tiap bidang usaha, terutama bila
dituntut untuk efisien, mampu bersaing dan menciptakan laba.
 Pada negara tertentu, kuantitas tidak menjadi masalah, tetapi kualitas belum
tentu.
 Negara yang rendah angka kelahirannya, tenaga kerja menjadi kelemahan
(kekurangan dari segi jumlah) sehingga negara tsb membutuhkan tenaga
kerja asing terutama untuk bidang konstruksi, jasa dan pabrik.

Kualitas, kuantitasm komposisi tenaga kerja


 Kualitas tenaga kerja ditentukan oleh sikap, pendidikan, dan keahlian yang
dimiliki tenaga kerja.
 Kuantitas tenaga kerja ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang ada
dengan keahlian dsb untuk memenuhi kepentingan usaha.
 Komposisi Angkatan kerja: bauran orang yang tersedia untuk bekerja dari
segi umur (aging population, child labor), keahlian, gender, ras dan agama,
status sosial.

Masalah yang mungking timbulnya dari tenaga kerja asing


 Tenaga kerja asing (immigrant labor) dapat dianggap merugikan karena
mengambil pekerjaan penduduk asli pada saat keadaan ekonomi membaik
 Ras/perselisihan dengan penduduk asli negara penerima
 Ledakan jumlah imigran dan ketidakteraturan yang ditimbulkan.

PENDEKATAN DALAM MEMILIH SDM

ETHNOCENTRIC
Penempatan posisi kunci management dari negara asal perusahaan (home country)
Alasan:
 Kurangnya keahlian di negara setempat (host country)
 Keinginan menjaga corporate culture dan kontrol yang lebih kuat.
 Keinginan mentransfer kemampuan/keunggulan perusahaan:
POLYCENTRIC
Orientasi perusahaan yang mengisi cabang di luar negerinya dengan pekerja dari
warga negaranya dimana perusahaan berada (host country)

Alasan:
 mengurangi kesalahpahaman budaya.
 Biaya penempatan lebih murah dari tenaga asing (hingga 1/3 biaya)

REGIOCENTRIC
Memilih posisi kunci dari negara-negara di sekitar tempat perusahaan. (misal
perusahaan berada di Indonesia, manager dari filipina/singapore/india)

Alasan:
 Biaya staffing lebih murah daripada dari negara asal. Tetapi dianggap lebih
berkualitas.
 Pemahaman budaya setempat lebih mudah.

GEOSENTRIC
Keyakinan bahwa seluruh staff harus didapat berdasarkan basis global, dengan
asumsi manager terbaik pada posisi tertentu di negara tertentu.
Alasan:
 lebih efisien.
 "the best person for the job".
 Budaya dan norma yang dimiliki lebih kuat dan konsisten

Anda mungkin juga menyukai