B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan ringkasan substansi kasus tersebut, dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan yang terjadi, diantaranya sebagai berikut.
1. Polygon Bikes melakukan ekspansi global ke beberapa pengendara yang terkenal
di dunia. Dibuktikan dengan Australia yang menjadi pasar terbesar Polygon Bikes
di luar Indonesia. Hal tersebut membuat perusahaan Polygon Bikes dapat
meningkatkan kualitas sekaligus memasarkan produk nya. Selain itu, dapat
dibuktikan bahwa Polygon Bikes dapat bersaing dengan pesaing pada pasar
dunia.
2. Kualitas produk yang dikeluarkan oleh Polygon Bikes membuat Polygon menjadi
perusahaan yang sukses di bidang industri sepeda global. Dapat dibuktikan
dengan kerjasama untuk merancang produk yang dilakukan Polygon dengan para
perancang industri, insinyur, dan para pengendara professional. Kerjasama
tersebut membuat Polygon mempunyai tim desain yang sudah melakukan
hubungan secara global. Selain itu, Polygon selalu mempunyai pengembangan
dan inovasi untuk bisa mengeluarkan dan menghasilkan desain yang menarik dan
otentik yang mempunyai relevansi dengan global
C. Pertanyaan dan Jawaban
1. Dengan meneliti sumber informasi dan teori lain di bab 6 Daft (2018), Teori dan
Desain Organisasi, identifikasi empat tahap evolusi internasional!
Jawab:
Berdasarkan Exhibit 6.2, Daft (2018) dalam buku Organization Theory and
Design, organisasi memasuki pasar internasional dengan berbagai cara dan jalur
yang beragam. Namun, pergeseran domestik ke global biasanya terjadi melalui
tahapan perkembangan sebagai berikut.
I. Domestic Stage
Pada tahap ini, perusahaan umumnya berorientasi domestik di dalam
negeri. Akan tetapi, manajer sadar akan adanya lingkungan global dan
mungkin ingin mempertimbangkan keterlibatan asing untuk memperluas
volume produksi dan mewujudkan skala ekonomi. Potensi pasar perusahaan
ini terbatas terutama di negara asal. Struktur perusahaan adalah domestik yang
umumnya fungsional atau divisional. Penjualan asing awalnya ditangani
melalui departemen ekspor. Sedangkan rincian pengiriman barang, masalah
kepabeanan, dan valuta asing ditangani oleh pihak luar.
II. International Stage
Pada tahap kedua, perusahaan mulai menangani ekspor dengan serius dan
mulai berpikir secara multidomestik yang berarti masalah persaingan di setiap
negara tidak bergantung pada negara lain sehingga perusahaan hanya
berurusan dengan masing-masing negara secara individual. Fokusnya adalah
dengan posisi kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain di industri
yang sama. Struktur domestik dengan divisi internasional dan spesialis
penjualan, layanan, dan pergudangan di luar negeri dengan potensi pasar yang
besar.
III. Multinational Stage
Pada tahap ketiga, perusahaan memiliki pengalaman yang luas di
sejumlah pasar internasional dan telah mendirikan fasilitas pemasaran,
manufaktur, atau penelitian dan pengembangan (R&D) di beberapa negara.
Perusahaan juga memperoleh persentase besar pendapatan dari penjualan di
luar negara asal. Pertumbuhan perusahaan eksplosif terjadi dan perusahaan
memiliki unit yang tersebar di seluruh dunia beserta pemasok, produsen, dan
distributor.
IV. Global Stage
Pada tahap keempat dan terakhir, perusahaan telah melampaui negara
manapun. Perusahaan global tidak lagi menganggap diri mereka memiliki satu
negara asal. Perusahaan yang berada di tahap global beroperasi dengan cara
yang benar-benar global dan seluruh dunia adalah pasar mereka.
sendiri. Pada buku Organization Theory and Design karangan Daft, terdapat tiga
tantangan pada organisasi global.
1) Increased Complexity and Differentiation atau Peningkatan Kompleksitas
dan Diferensiasi
Pada saat organisasi memasuki area internasional, perusahaan akan
menghadapi beberapa tantangan dan tingkat kompleksitas internal dan
eksternal. Terdapat banyak struktur yang berbeda seperti perkembangan
ekonomi, bahasa, sistem politik, norma dan nilai budaya, dan infrastruktur.
Secara khusus, banyak organisasi yang sudah menyiapkan sistem
pengembangan produk global untuk mencapai akses yang lebih besar ke
kancah internasional. Secara khusus, banyak organisasi yang sudah
menyiapkan sistem pengembangan produk global untuk mencapai akses yang
lebih besar ke kancah internasional. Maka dari itu Polygon Bikes sudah
menerapkan dan menyusun beberapa rangkaian kegiatan dan produk dan
layanan yang pastinya lebih besar untuk tingkat internasional. Selain itu,
Polygon sudah menyusun strategi untuk menghasilkan produk yang
bervariasi dan inovasi dengan kualitas yang tinggi dan menyesuaikan standar
internasional.
B. Identifikasi Masalah
Dari kasus yang berjudul Nike Inc: An Unethical MNC? di atas menjelaskan
mengenai sebuah perusahaan multinasional, Nike, yang dapat dikatakan sebagai
perusahaan ritel olahraga terbesar di dunia. Di samping kesuksesan Nike, ternyata
terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi Nike. Di sini kami akan membahas
berbagai permasalahan tersebut
● Nike telah memuaskan pemegang sahamnya, tetapi pandangan Nike tentang
tanggung jawab sosialnya menjadi hal yang meresahkan dari sudut pandang
publik. Menurut publik, praktik etis yang dilakukan Nike sangat bertentangan
dengan citra yang ditampilkan. Pada permulaan 1990-an, Nike mendapat tuduhan
eksploitasi pekerja pabrik di beberapa negara dengan memberikan upah yang
murah
● Nike menjadi perusahaan dengan kritikan paling banyak mengenai etika. Mereka
memilih memproduksi barang-barang di negara berkembang agar biaya produksi
mereka tetap rendah. Selain itu, Nike diduga telah mempekerjakan anak dibawah
umur khususnya di negara-negara Asia seperti India, Pakistan, Bangladesh, dan
Indonesia. Nike juga dituduh tidak memperhatikan standar kesehatan dan
keselamatan pekerja dan melakukan kerja paksa.
DAFTAR PUSTAKA
Daft L, Richard. (2018). Organization Theory & Design (Thirteenth Edition). USA:
Cengage