Indonesia mengalami krisis finansial dan ekonomi yang dahsyat yang dipicu oleh
depresiasi tajam dalam mata uang negara-negara Asia, termasuk rupiah. Pada
gilirannya kondisi ini diperburuk oleh terpuruknya kepercayaan pasar pada ekonomi
kurs sebelum krisis, Indonesia mengalami peningkatan laju inflasi sampai 50 persen
lebih. Selama tahun 1998 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi tajam sebanyak
hampir 14 persen. Kerapuhan dari sistem perekonomian Indonesia pada saat itu dan
juga hutang luar negeri yang sudah jatuh tempo. Untuk mengatasi hal tersebut
keluar dari krisis ekonomi saat itu. Kemudian IMF datang dengan berbagai macam
kebijakan yang tertuang dalam Letter of Intent yang salah satu nya adalah mengenai
privatisasi BUMN.
BUMN serta meningkatkan kinerja dari BUMN itu sendiri. Hal ini dikarenakan
BUMN selama ini selalu mengalami kerugian dan membebani keuangan pemerintah.
Dengan meningkatnya efisiensi dan kinerja dari BUMN diharapkan bahwa BUMN
perusahaan, mengurangi utang, memperoleh tambahan modal yang berasal dari pasar
modal, serta mengurangi campur tangan pemerintah. Hal ini dikarenakan ketika
BUMN masih dibawah kendali pemerintah maka BUMN tidak dapat menjalankan
transfer teknologi yang kemudian akan membuat produk yang dihasilkan dapat
bersaing di pasar. Selain itu dengan kemapuan manajerial yang lebih baik akan
usahanya.
internasional yang bertanggung jawab dalam mengatur sistem finansial atau keuangan
IMF mempunyai program pinjaman jangka pendek yang dapat digunakan untuk
membantu negara anggotanya yang mengalami kesulitan. Negara anggota IMF yang
ingin meminta bantuan pinjaman tersebut harus memenuhi syarat atau kondisionalitas
tertentu sesuai dengan petunjuk kebijakan dari IMF. Syarat atau kondisionalitas
pemohon. Hal ini dimaksudkan agar negara pemohon dapat segera mengatasi
IMF. Selain itu kondisionalitas juga sebagai jaminan negara pemohon kepada
neoliberalisme. Setiap negara yang akan meminta bantuan pinajaman kepada IMF
akan diterapkan kebijakan yang sama melalui perjanjian atau LoI yang telah
disepakati antara pemerintah negara pemohon dengan IMF yaitu butir-butir konsep
dari Washington Consesus. IMF beranggapan bahwa setiap negara yang terkena krisis
diseluruh dunia hanya ada satu obat utamanya yaitu dengan melaksanakan prinsip dari
Washington Consesus.
Sejalan dengan salah satu syarat yang telah ditetapkan oleh IMF maka
BUMN maka pemerintah setuju dengan salah satu syarat yang diajukan oleh IMF
yaitu untuk melakukan privatisasi terhadap BUMN salah satunya adalah PT.Indosat.
Selain itu privatisasi merupakan salah satu dari upaya pemerintah untuk memperbaiki
menjadi salah satu bagian dari perjanjian atau klausul antara pemerintah Indonesia
dengan IMF sebagai persyaratan atau kondisionalitas proses pencairan dana pinjaman
dari IMF.
terhadap BUMN, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah
kondisi organisasi dan kinerja dari BUMN yang tidak sehat serta kondisi keuangan
negara yang sedang terpuruk. Sedangkan faktor eksternal adalah pendirian dan
meningkatkan kinerja BUMN sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam menghadapi
persaingan dalam era globalisasi yang sangat erat dengan pasar bebas. Disamping itu
membawa dampak baik yang positif maupun yang negatif. Privatisasi terhadap
BUMN akan mendorong terjadinya Good Governance and Corporate. Hal ini
kemudian yang akan membuat manajemen perusahaan BUMN akan menjadi efektif
dan efisien sehingga akan menciptakan sistem kerja yang sehat. Dengan begitu akan
mendorong semangat para karyawan untuk meningkatkan laba atau keuntungan bagi
perusahaan. Hal ini terjadi juga di PT. Indosat,Tbk yang saham nya telah dijual oleh
pemerintah. Seiring dengan meningkatnya kinerja dari manajemen serta terjadinya
transfer teknologi telah membuat PT. Indosat,Tbk meraih keuntungan dari tahun 2004
perusahaan BUMN sehingga akan tercipta persaingan sehat di pasar. Dengan adanya
persaingan yang sehat maka akan menguntungkan bagi konsumen karena barang dan
jasa yang dihasilkan adalah yang terbaik dan dengan harga yang bersaing. Dengan
begitu akan membuat nilai jual perusahaan menjadi tinggi karena menghasilkan laba
yang tinggi. Hal ini kemudian membuat saham-saham BUMN yang sudah dijual di
pasar modal hampir seluruhnya menjadi minat dari investor dan membuat saham-
saham dari BUMN menguasai hampir seluruh transaksi di pasar modal. PT.
Indosat,Tbk merupakan salah satu dari perusahaan yang sahamnya diminati oleh para
pemain saham hal ini dikarenakan kinerja dari PT. Indosat,Tbk yang baik dan hampir
Sesuai dengan tujuan dari pembentukan IMF yang tertuang dalam pasal 1 dari Article of
Agreement dalam konteks krisis neraca pembayaran atau krisis ekonomi seperti yang pernah
dialami oleh beberapa negara berkembang di berbagai kawasan di dunia IMF mempunyai
peran yang penting. Peran IMF tersebut adalah pemberian bantuan dana darurat baik yang
berasal dari IMF maupun dari lembaga keuangan internasional lainnya yang menggunakan
IMF sebagai lembaga rujukannya. Ada tiga macam jenis bantuan pinjaman yang dikeluarkan
oleh IMF kepada negara yang membutuhkannya, yaitu Fasilitas Umum IMF, Fasilitas Khusus
Bantuan ini terdiri dari tiga macam jenis bantuan yaitu: Regular Quota- SDR Facilities,
Regular Quota-SDR Facility bantuan ini diberikan kepada negara yang melihat
bahwa IMF sebagai lender of last resort ketika negara tersebut dalam neraca
pembayaran.
Upper Conditional Tranches bantuan ini diberikan kepada negara yang meminjam
progresif. Kriteria yang ditetapkan dilakukan dalam pertemuan antara menteri ekuin
negara tersebut dengan wakil-wakil IMF, yang hasilnya menjadi LoI. Pinjaman ini
sampai 18 bulan, diberikan bertahap setiap empat bulan, dan pengembaliannnya 3-5
tahun.
Fund Conditionality yang didasari pertimbangan bahwa nilai mata uang yang
mahal.
2. Fasilitas Khusus IMF (Specific IMF Facilities)
Fasilitas khusus pada prinsipnya menyediakan akses pinjaman yang bentuknya bahkan
melebihi fokus tradisional pinjaman jangka pendek IMF. Fasilitas khusus IMF tersebut
terdiri dari empat macam jenis: Contigency Financing (CCFF), Buffer Stock Facilities
(BSF), Extended Fund Facility (EFF), dan Systemic Transformation Facility (STF).
Fasilitas CCFF berupa bantuan teknis bagi negara yang mengalami penurunan
ekspor dan kewajiban untuk membayar. Bantuan dibayar 3-5 tahun, biasanya
Fasilitas BSF sudah tidak aktif lagi sejak 15 tahun yang lalu.
Fasilitas EFF berjangka waktu pemberian tiga tahun dan persyaratannya sama
Fasilitas STF berupa bantuan keuangan selama transisi ekonomi dan dapat
dikembalikan dalam waktu empat sampai sepuluh tahun. Masalah yang diatasi
Fasilitas konsesi memiliki dua bentuk skema, yaitu Enhance Structural Adjusment
Program ini mulai diberikan tahun 1986 kepada negara miskin dengan disertai
• EF diperkenalkan pada tahun 1987 dan baru digunakan pada tahun 1994, diberikan
dilakukan oleh pemerintah akan membawa dampak positif maupun negatif. Bagi pihak yang
pro atau setuju dengan privatisasi pelaksanaan privatisasi di Indonesia akan membawa
1. Organisasi pemerintah dianggap sudah terlalu besar, sehingga menjadi lamban, oleh
karena itu organisasi pemerintah harus dikurangi. Kegiatan pemerintah pada fungsi lain
yang seyogyanya dapat dilakukan oleh pihak swasta agar dilepaskan oleh pemerintah
berhasil memenuhi permintaan konsumen dan akan mendapat keuntungan serta akan
3. Privatisasi akan memberikan manfaat bagi konsumen karena perusahaan yang dimiliki
oleh swasta memiliki insentif yang besar untuk memproduksi barang dan jasa dalam
4. Privatisasi akan merangsang kompetisi yang akan menuju kepada efisiensi dan
6. Terdapat anggapan bahwa campur tangan pegawai pemerintah dan politikus pada
BUMN, akan mengurangi otonomi manajemen BUMN. Kondisi ini akan menghalangi
kemampuan BUMN tersebut secara ekonomi, oleh karena itu BUMN harus
diprivatisasi.
Dengan diprivatisasinya PT. Indosat,Tbk pemerintah memperoleh pemasukan sebesar Rp.
5,62 Trilyun hasil dari penjualan saham. Dana tersebut dapat digunakan untuk membiayai
APBN dan dapat digunakan untuk membayar hutang luar negeri pemerintah. Dengan
masuknya STT juga akan membawa dampak positif bagi PT. Indosat,Tbk sendiri. Mereka
akan membawa teknologi dan jaringan pemasaran yang dimilikinya ke PT. Indosat,Tbk. Hal
ini tentu akan membuat perusahaan menjadi lebih efisien dan sehat.