Anda di halaman 1dari 15

PPh Bersifat Final

Pengertian Final

Adalah bahwa PPh yang sudah dibayar / dipungut /


dipotong sudah tidak lagi diperhitungkan dengan
PPh terutang lainnya.
Alasan diperlakukannya
PPh Bersifat Final
 Perlu adanya dorongan dalam rangka
perkembangan investasi dan tabungan
masyarakat
 Kesederhanaan dalam pemungutan pajak
 Berkurangnya beban administrasi baik bagi wajib
pajak maupun direktorat jenderal pajak
 Pemerataan dalam pengenaan pajaknya,
 Memerhatikan perkembangan ekonomi dan
moneter
Karakteristik PPh Final
 Penghasilan yang dikenakan PPh Final tidak perlu
digabungkan dengan penghasilan lain (yang non final)
dalam penghitungan Pajak Penghasilan pada SPT
Tahunan.
 Jumlah PPh Final yang telah dibayar sendiri atau
dipotong pihak lain sehubungan dengan penghasilan
tersebut tidak dapat dikreditkan.
 Biaya-biaya yang digunakan untuk menghasilkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang pengenaan
PPh-nya bersifat final tidak dapat dikurangkan.
PPh Final atas Distributor
Produk Pertamina dan Premix
Penyalur atau agen premium, solar, pelumas, gas,
dan minyak tanah dari Pertamina, atau premik dari
perusahaan-perusahaan penyedia premik wajib
menyetor PPh Final melalui bank persepsi sebelum
penebusan DO (Delivery Order) ke Pertamina atau
Perusahaan penyedia Premix tersebut.
PPh yang terutang

Jenis Produk SPBU Pertamina SPBU SWASTA

Premium, Premix, Solar 0,25% x Harga Jual 0,3% x Harga Jual

Minyak tanah 0,3% x Harga Jual 0,3% x Harga Jual

Gas LPJ 0,3% x Harga Jual 0,3% x Harga Jual

Pelumas 0,3% x Harga Jual 0,3% x Harga Jual


PPh Final atas Penyalur Gula
Pasir dan Tepung Terigu Bulog
Pihak yang
Menebus Tepung Terigu Gula Pasir

Grosir Rp 38,00 / Zak Rp 270,00 / Kuintal

Penyalir Rp 53,00 / Zak Rp 380,00 / Kuintal

Pembeli lain Rp 91,00 / Zak Rp 650,00 / Kuintal


PPh Final atas Distributor Hasil
Industri Rokok Dalam Negeri
 Badan usaha yang bergerak di bidang industri
rokok (produsen rokok) diwajibkan untuk
memungut PPh Final atas penjualan rokok di
Dalam Negeri kapada Pembelinya
(distributornya).
 PPh yang terutang = 0,15% x Harga Bandrol
 Dikecualikan : Badan Usaha Penghasil
Pengusaha Kecil.
PPh Final atas Penghasilan
sebagai Distributor Kertas
 Pabrikan kertas diwajibkan memungut PPh final
dari pembelinya (distributornya) sebesar = 0,10%
x Harga Jual Pabrikan
 Cara pemungutan pada saat penjualan kepada
distributor dengan diterbitkan bukti pungutan.
PPh Final atas Bunga Simpanan
Anggota Koperasi
 Bunga simpanan Koperasi yang dibayar oleh
Koperasi kepada anggotanya yang nilainya lebih
dari Rp 240.000,00 sebulan wajib dipotong PPh
Final 15% dari jumlah bruto.
 Dalam hal nilai bunga simpanan Koperasi
tersebut tidak lebih dari Rp 240.000,00 tidak
dikenakan pemotongan PPh.
PPh Final atas Jasa Maklon Internasional (Contract Manufacturing)
Internasional bidang Produksi Mainan Anak-Anak

 Adalah jasa pembuatan/perakitan barang berupa produk mainan anak-anak dimana


bahan-bahan, spesifikasi, petunjuk teknis dan imbalan ditentukan dari pemesan yang
berkedudukan di luar negeri dan mempunyai hubungan istimewa dengan wajib
pajak.
 Penghasilan neto atas jasa maklon internasional ditentukan dengan menggunakan
Norma Penghitungan Khusus sebesar 7 % (tujuh persen) dari jumlah seluruh biaya
pembuatan atau perakitan barang, kecuali biaya pemakaian bahan baku ( direct
materials).
 Atas penghasilan neto jasa maklon internasional dikenakan PPh sebesar 30 % (tarif
pajak tertinggi Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000) dan
bersifat final.
 PPh final terutang dilunasi wajib pajak dengan cara pembayaran setiap bulan
sebesar 30 % x 7 % x jumlah realisasi seluruh biaya pembuatan atau perakitan
barang tiap bulan, tidak termasuk biaya pemakaian bahan baku.
 Pembayaran pajak paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.
 Pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya.
 Atas penghasilan lain yang diterima wajib pajak dikenakan pajak penghasilan
berdasarkan ketentuan umum Undang-Undang PPh.
 Ketentuan di atas berlaku sepanjang wajib pajak tidak mengadakan perjanjian
PPh Pasal 4 Ayat 2
 Hadiah atas Undian
 Bunga Deposito dan Tabungan
 Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
 Jasa Konstruksi
 Penghasilan Pengalihan hak tanah dan/atau
bangunan
 Penghasilan transaksi saham dan sekuritas
dibursa efek
 Revaluasi
Pasal 15
 perusahaan pelayaran dalam negeri
 Besarnya PPh 30% x 4% atau 1,2% dari
penghasilan bruto atau 30% dari penghasilan
netto
PPh Pasal 21 Final

Atas penghasilan berupa Uang


Pesangon, Uang Tebusan Pensiun dan
Tunjangan Hari Tua atau Jaminan Hari
Tua yang dibayarkan secara sekaligus
dipotong Pajak Penghasilan yang
bersifat final oleh pihak-pihak yang
membayarkan
Tarif Pemotongan

 penghasilan bruto sampai dengan


Rp 25.000.000 dikecualikan dari
pemotongan pajak;
 penghasilan bruto di atas Rp 25.000.000
sampai dengan Rp 50.000.000 sebesar 5%
 penghasilan bruto di atas Rp 50.000.000
sampai dengan Rp 100.000.000 sebesar 10%
 penghasilan bruto di atas Rp 100.000.000
sampai dengan Rp 200.000.000 sebesar 15%
 penghasilan bruto di atas Rp 200.000.000
sebesar 25%

Anda mungkin juga menyukai