Anda di halaman 1dari 13

Project Pengantar Manajemen TUGAS PROJECT WORK

MK. PENGANTAR MANAJEMEN


PRODI S1 PENDIDIKAN EKONOMI -
FE

SKOR NILAI :

PROPOSAL PROGRAM KREATIFAN MAHASISWA


JUDUL KEGIATAN
“PENGEMBANGAN USAHA JAMU TRADISIONAL DIMASA PANDEMI”
MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen Pengampu : Lokot Muda Harahap,SE.,M.Si

Disusun oleh : Kelompok 7


TINI ANDIKA SIAHAAN (7202441011)
SANTI FITRIANI MUNTHE (7203341017)
LILI ANGGREYANI (7203141005)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KELAS B - 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
sehingga proses penyusunan proposal program kreativitas mahasiswa bidang
kewirausahaan ini yang berjudul “Pengembangan Usaha Jamu Tradisional Dimasa
Pandemi” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Selain itu, kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu kami
dalam penyelesaian penyusunan proposal mengenai program kreativitas mahasiswa
ini, yaitu :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kesempatan dan kesehatan bagi kami
sehingga kami dapat menyelesaikan proposal ini.
2. Bapak Lokot Muda Harahap,SE.,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Pengantar
Manajemen
3. Kedua orang tua kami yang selalu mendoakan kami
4. Teman teman yang telah membantu dan memberi motivasi.
Proposal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan memberikan
informasi penting, terutama kepada pelaku bisnis.

Medan, Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi 4
1.2 Permasalahan Mitra 6
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi yang Ditawarkan 7
2.2 Target Luaran 7
2.3 Jenis Luaran 7
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Menentukan Masalah Prioritas Mitra 9
3.2 Metode Pendekatan Untuk Menyelesaikan Masalah Mitra 9
BAB 4 BIAYA KEGIATAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12

3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Jamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional,
memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk di negara berkembang.
Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang memiliki
ketergantungan pada obat tradisional. Dibandingkan obat-obat modern. Beberapa
jenis jamu gendong di antaranya beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci siruh,
uyup-uyup atau gepyokan, kunir asam, pahitan dan sinom. Memang jamu tradisional
memiliki beberapa kelebihan, antara lain : harga yang relatif murah, efek sampingnya
relatif rendah, dalam suatu ramuan dengan komponen berbeda memiliki efek saling
mendukung, pada satu tanaman memiliki lebih dari satu efek farmakologi.Minuman
herbal khas Indonesia yang dikenal sebagai jamu memiliki komponen bioaktif yang
dapat membuat sistem imun dalam tubuh bekerja optimal sehingga dapat
menghindarkan diri dari paparan virus dan bakteri. Apalagi di tengah pandemi
coronavirus disease (Covid-19) seperti saat ini, sangat penting menjaga sistem imun
tubuh.
1.1.1 Aspek Produksi Project-Pengantar Manajemen
Tanaman obat atau tanaman herbal masih menjadi salah satu media
pengobatan yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia sejak zaman nenek moyang
sudah menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Dalam satu hari para penjual jamu gendong dapat menghasilkan 30 cangkir jamu siap
saji dengan mengombinasikan beberapa tumbuhan herbal, seperti
jahe,kunyit,temulawak, dan lain-lainProduk ini adalah minuman tradisional yang
dikemas atau disajikan secara modern dengan variasi yang berbeda. Bahan utama yang
digunakan adalah jamu tradisional seperti jamu beras kencur, jamu kunyit asam, jamu
daun pepaya, jamu anggur, jamu temulawak, jahe yang disajikan seperti hal nya
minuman jenis booth seperti Wisco, Pasco. Keunggulan produk ini dibanding dengan
produk yang ada dipasaran adalah bahan produk ini mudah didapat, murah karena
termasuk minuman tradisional konsumsi masyarakat. Produk lain mungkin sudah
biasa dengan variasi rasa coklat, capucino, strawberry dan rasa lain tapi produk ini
diambil dari rasa alami jamu itu sendiri. Tentunya lebih menyehatkan bagi konsumen.
Untuk membut produk kami diperlukan bahan bahan seperti, daun papaya,

4
temulawak, jahe, madu asli, gula jawa, air, kunyit, dan lain lain. Sedangkan peralatan
yang kami pakai adalah pisau, centong, gelas, plastic, sedotan, blender, toples, dan lain
lain. Untuk menyajikan minuman ini pertama kita memilih rasa minuman yang
diinginkan terlebih dahulu, misalkan saja rasa jamu beras kencur. Tuangkan racikan
jamu beras kencur ±100 ml kedalam blender, kemudian masukan madu asli ±3 sendok
makan dan tidak lupa masukan es batu yang sudah setengah dihancurkan agar mudah
dihaluskan didalam blender. Blender semua bahan tersebut hingga tercampur menjadi
satu, setelah itu tuangkan minuman kedalam gelas cup dan berikan beberapa toping
yang sudah disiapkan baik yang bisa dikonsumsi maupun yang hanya sebagai
penyedap seperti madu, kayu manis, potongan daun pandan, potongan sereh, agar-
agar dan jeruk nipis. Kemudian tutup gelas cup, beri sedotan dan masukan kedalam
kantong gelas cup. Kami akan menyajikan dengan semenarik mungkin.
1.1.2 Aspek Manajemen
Dalam menjalankan usaha jamu tradisional dilakukan dengan cara
merencaanakan segala sesuatu demi mendukung usaha agar mencapai tujuan yang
telah disepakati Bersama,melakukan pembagian tugas bagi masing masing
anggota,memberikan pengarahan bagi setiap anggota agar semakin berusaha untuk
mencapai cita cita organisasi,serta melakukan kendali penuh terhadap ruang lingkup
kerja para anggota. Hal ini diatas guna melaksanakan fungsi manajemen, diantaranya
perencanaan,pengorganisasian,pengarahan,dan pengendalian
1.1.3 Persoalan yang Dihadapi Mitra Dari Aspek Manajemen dan Aspek Produksi
Dari aspek manajemen produsen menjalankan usahnya dengan sistem
manajemen semi kekeluargaan sehingga belum optimalnya usaha ekomomi yang lebih
produktif. Permasalahan bidang manajemen kedua mitra : dalam urusan administrasi
belum menerapkan sistem pencatatan yang baik. Hal ini menyebabkan perhitungan
biaya yang telah dikeluarkan dan keuntungan usaha tidak dapat ditentukan secara
tepat. Sedangkan, dari segi produksi. Keterbatasan pemahaman pengusaha tentang
teknologi pengolahan secara terpadu demi memaksimalkan kualitas dari hulu hingga
hilir antara lain : pengolahan dan diversifikasi produk, proses produksi yang higienis,
metode pemasaran yang efektif dan efisien serta pengolahan limbah yang aman
terhadap lingkungan.

5
1.2 Permasalahan Mitra
Mitra dari kegiatan ini adalah pengrajin jamu gendongan yang ada di Kabupaten
Deli Serdang Kota Medan Profinsi Sumatra Utara. Program ini ditujukan untuk
membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengrajin jamu gendong di
Kabupaten Deli Serdang. Beberapa permasalahan yang terjadi pada usaha jamu
gendong dari mitra yaitu :
• kuantitas penjualan dan kualitas yang belum memenuhi standard kesehatan,
jenis jamu yang dijual masih belum bervariasi dan terkesan monoton, proses
pembuatan jamu masih kurang higienis dan peralatan yand digunakan tidak berbasis
pada ilmu pengetahuan
• Jamu hanya dibuat dalam bentuk peras dan minuman. Padahal jamu tersebut
dapat dibuat menjadi berbagai bentuk sediaan lain yang bisa dijual dengan harga yang
lebih tinggi.
• Belum adanya teknologi tepat guna untuk mengemas produk
• Belum dilakukan analisisekonomi secara benar (manajemen pemasaran) yang
baik dan mampu mendukung penjualan produknya.

6
BAB 2 SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Solusi yang Ditawarkan
Karena Pandemi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran masyarakat dan
memilih untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh demi menghindari paparan dari
virus ini. Akibatnya, diperlukan inovasi inovasi baru bagi pengrajin jamu gendong demi
mengembangkan eksistensi produk mereka agar tidak kalah saing dengan penjual
jamu paketan yang menggunakan bahan kimia berbahaya apabila dikonsumsi secara
terus menerus. Berikut solusi yang kami tawarkan.
• Menambah kemampuan produsen untuk meracik jamu dan pemahaman
mengenai aneka tanaman obat dan khasiatnya bagi tubuh.
• Pembuatan alat-alat produksi meliputi mesin penggiling simplisia, kompor
untuk memasak jamu yang ergonomis, alat pengemas botol (sealing botol).
• Menggunakan teknologi terpadu demi menghasilkan output yang lebih dan
menghemat waktu serta tenaga.
• Pelatihan manajerial meliputi manajemen usaha dan strategi pemasaran dan
pelatihan tentang sanitasi dalam pengolahan/produksi jamu.
• Penguatan orientasi bisnis yakni perlunya penanaman jiwa kewirausahaan
(entrepre neurship) dan penyusunan business plan untuk meningkatkan ketrampilan
peserta dalam produksi jamu gendong, terasahnya ketrampilan dan manajemen
keuangan dan manajemen pemasaran.

2.2 Target Luaran


Target yang ditetapkan adalah:
 Memperpendek waktu/mempercepat proses produksi
 Meningkatkan kapasitas produksi
 Meningkatkan pengetahuan mengenai sanitasi dalam pengolahan jamu
 Memperbaiki manajemen, dan
 Memperluas daerah pemasaran

2.3 Jenis Luaran


• Produk jamu gendong sehat alami dan aman bagi konsumen melalui proses
pembuatan yang higienis dan aplikasi teknik aseptic

7
• Peningkatan hasil produksi dan keajegan mutu produk serta keamanan jamu
gendong berstandar GMP (Good Manufacturing Practices), pengolahan produk
berstandar GMP (Good Manufacturing Practices)
• Peningkatan kewirausahaan (entrepreneurship) dan penyusunan business
plan.
• Pemberdayaan masyarakat dalam bentuk UMKM yang mampu menggerakkan
roda perekonomian dan menciptakan lapangan kerja, terbentuknya jiwa
kewirausahan sekaligus mendapatkan lingkungan sehat, aman, dan nyaman.

8
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
3.1 Menentukan Masalah Prioritas Mitra
Mitra Ibu Suyamti yang beralamat di Jalan Pertahanan Gang Amal Dusun 2
Lorong Gereja 7 Desa Patumbak Kampung Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli
Serdang Bersama merupakan pengrajin jamu gendong yang menjalankan usaha jamu
gendong secara komersial dengan produksi jamu gendong rata-rata 25 hingga 30 botol
per hari. Jenis jamu gendong yang dijual relative disukai konsumen yaitu beras kencur,
kunyit asam, daun papaya, pahitan. Mitra Ibu Suyamti yang beralamat di Jalan
Pertahanan Gang Amal Dusun 2 Lorong Gereja 7 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli
Serdang memiliki permasalahan yang analogis dari segi proses, produksi dan daerah
pemasaran yang masih terbatas. Kendala utama yang dihadapi oleh pelaku utama dan
pelaku usaha dalam mengembangkan usaha jamu gendong adalah pengembangan
produk serta pemasaran. Selain itu, Permodalan disediakan oleh pengusaha sendiri
dan sepenuhnya dana pengembangan berasal dari laba penjualan produk.
Keterbatasan modal Mitra berdampak pada jumlah dan jenis peralatan produksi serta
pemasaran yang selama ini belum optimal seiring dengan kemajuan teknologi
informasi. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat ditemukan beberapa
permasalahan yang belum terpecahkan dari mitra kerja diantaranya : a. Kapasitas
produksi yang masih bersifat fluktuatif sesuai dengan permintaan pasar serta wilayah
pemasaran produk yang masih terbatas di sekitar daerah Mitra b. Keterbatasan akses
pasar bagi kelompok usaha. Jangkauan pemasaran produksi jamu gendong selama ini
hanya dilakukan bersifat door to door di wilayah sekitar Desa Patumbak Kampung c.
Peluang usaha yang ada relatif terbatas dan belum optimlnya usaha ekonomi produktif.
Keterbatasan pengetahuan perajin mengenai proses pengawetan, proses produksi
secara industrial. Manajemen dan metode pemasaran sesuai dengan kemajuan
teknologi (cybernet).
3.2 Metode Pendekatan Untuk Menyelesaikan Masalah Mitra
Setelah mengetahui masalah yang dialami Ibu Suyamti dan masalah itu
mungkin akan kami alami disaat menjalankan usaha jamu tradisional ini. Oleh karena
itu, berbagai inovasi akan kami laksanakan demi meminimalisasi masalah masalah
yang timbul. Salah satu cara kami dalam mempertahankan konsumen ialah Ramah
tamah dan senyuman manis. Ramah tamah dan senyuman manis merupakan salah satu

9
strategi utama agar jamu tradisional produksi kami bisa bertahan karena dalam
tingkah dan perilaku ramah tamah membuat kepercayaan bagi konsumen untuk
menikmati jamu tradisional ini. Lalu, agar barang dagangn kami dapat dikenal luas
maka kami akan memasyarakatkan konsumsi jamu gendong sebagai suatu produk
pangan khususnya minuman kesehatan yang ideal dan mempunyai tiga fungsi dasar,
yaitu sensory (warna dan penampilan menarik, citra rasanya enak), nutritional
(bernilai gizi tinggi), dan physiological (memberikan pengaruh fisiologis yang
menguntungkan bagi tubuh) karena produk pangan yang ideal dinilai dari rasa, nilai
jual tinggi dan ekonomis tanpa bahan pengawet. Lalu, Kami akan mempromosikan
produk ini dengan cara memberitahu pada orang-orang terdekat kami terlebih dahulu
dan memanfaatkan media sosial, serta mengedarkan brosur, selain tidak memerlukan
biaya yang banyak cara ini juga dinilai lebih mudah dan dapat meluaskan jangkauan
pasar produk jamu yang kami buat. Selanjutnya, lokasi bisnis yang kami anggap sangat
strategis bagi produk jamu kami ialah lokasi yang dekat dengan rumah sakit atau di
sekitar kantor perusahaan. Dimana dengan cara menitipkan produk jamu kami di
swalayan atau toko obat di dekat rumah sakit karena masa pandemi ini membuat para
dokter,perawat,para pembesuk orang sakit, dan lain lain lebih memikirkan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh mereka, kami telah menemukan konsumen
yang tepat untuk produk yang kami buat ini. Selanjutnya, perlu Penguatan orientasi
bisnis yakni perlunya penanaman jiwa kewirausahaan (entrepre neurship) dan
penyusunan business plan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam produksi
jamu gendong, terasahnya ketrampilan dan manajemen keuangan dan manajemen
pemasaran sehingga semakin menumbuhkan semangat bagi kami untuk lebih
menekuni usaha kami ini.

10
BAB 4 BIAYA KEGIATAN

NO URAIAN SATUAN JUMLAH HARGA TOTAL (Rp)


Peralatan yang diperlukan
1 Panci besar Buah 1 240.000 Rp 240.000
2 Tabung LPG Buah 1
16.000 Rp 16.000
3kg
3 Botol kecil Buah 1 10.000 Rp 10.000
4 Botol Buah 1
25.000 Rp 25.000
sedang
5 Blender Buah 1 200.000 Rp 200.000
6 Pisau dapur buah 1 25.000 Rp 25.000

Bahan yang dibutuhkan untuk 1 bulan masa produksi

NO URAIAN SATUAN JUMLAH HARGA TOTAL(Rp)


1 Kencur Kg 10 9.000 Rp 90.000
2 Jahe Kg 9 7.000 Rp 63.000
3 Kunyit Kg 8 10.000 Rp 80.000
4 Kayu manis Ikat 22 3.500 Rp 77.000
5 Asam Kg 4 4.000 Rp 16.000
6 Gula Kg 16 10.000 Rp 160.000
7 Bawang Kg 5
10.000 Rp 50.000
putih
8 Garam kotk Kg 4 8.000 Rp 32.000

JUMLAH KESELURUHAN Rp 1.084.000

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Anggota I

Nama Lengkap : Tini Andika Siahaan

Nim : 7202441011

Fakultas/Program Studi : FE/Pendidikan Ekonomi

2. Anggota II

Nama Lengkap : Lili Anggreyani

Nim : 7203141005

Fakultas/Program studi : FE/Pendidikan Ekonomi

3. Anggota III

Nama Lengkap : Santi Fitriani Munthe

Nim : 7203341017

Fakultas/Program Studi : FE/Pendidikan Ekonomi

12
Gambar 1.1 (jamu tradisional kemasan botol)

Gambar 1.2 (swalayan dan apotek tempat penitipan produk jamu soft drink)

13

Anda mungkin juga menyukai