Anda di halaman 1dari 14

NO.

DASAR PENGENAAN SIFAT


I. PPh Pasal 21
1. Penghasilan yang Diterima oleh Pegawai Tetap PKP = PB - (BJ + IP) - PTKP
2. Uang Pensiun Bulanan yang Diterima Pensiunan PKP = (PB - BP) - PTKP
3.
4.
a. Tidak Terutang PPh Pasal 21
b.
c.
d.
5.
6.
7.
8.
9.
a. PKP = PB - PTKP Per Bulan
b.
c.
10. Penghasilan Bruto
11. Penghasilan yang Diterima Peserta Kegiatan. Penghasilan Broto untuk Setiap
Pembayaran Utuh
Upah Kumulatif dalam Bulan Kalender Lebih dari Rp.
1.320.000,- dan Kurang dari Rp. 6.000.000,-
Bagi yang Telah Memiliki NPWP dan Menerima
Penghasilan dari Selain Pemotong Pajak Ybs.
Penghasilan Bruto Kumulatif Satu
Tahun Kalender
Imbalan yang Bersifat Berkesinambungan yang Diterima
oleh Pribadi Dalam Negeri Bukan Pegawai Selain Tenaga
Ahli :
Bagi yang Telah Memiliki NPWP dan Hanya Menerima
Penghasilan dari Pemotong Pajak Ybs.
Bagi yang Tidak Memiliki NPWP atau Menerima
Penghasilan dari Selain Pemotong Pajak Ybs.
Penghasilan Bruto Kumulatif Satu
Tahun Kalender
Pasal 17 UU PPh
Imbalan yang Tidak Bersifat Berkesinambungan yang
Diterima oleh Orang Pribadi Dalam Negeri Bukan Pegawai
Selain Tenaga Ahli.
Honorarium yang Diterima Dewan Komisaris/ Pengawas
yang Tidak Merangkap sebagai Tetap.
Penghasilan Bruto Kumulatif Satu
Tahun Kalender
Jasa Produksi Tantiem, Gratifikasi, Bonus, yang Diterima
Mantan Pegawai.
Penghasilan Bruto Kumulatif Satu
Tahun Kalender
Penarikan Dana pada Dana Pensiun oleh Pensiunan. Penghasilan Bruto Kumulatif Satu
Tahun Kalender
Pasal 17 UU PPh
Upah/Uang Saku Harian atau Rata-rata Upah/Uang
Saku Tidak Lebih dari Rp. 150.000,- dan Jumlah
Kumulatif dalam Satu Bulan Kalender Tidak Lebih dari
Rp. 1.320.000,-.
Upah/Uang Saku Harian atau Rata-rata Upah/Uang
Saku Lebih dari Rp. 150.000,- dan Jumlah Kumulatif
dalam Satu Bulan Kalender Tidak Lebih dari Rp.
1.320.000,-.
(Upah/Uang Saku Harian atau Rata-
rata Upah/Uang Saku Harian - Rp.
150.000,-)
(Upah/Uang Saku Harian atau Rata-
rata Upah/Uang Saku Harian -
PTKP Sebenarnya/360)
5%
Honorarium dan Pembayaran Lain yang Diterima oleh
Tenaga Ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter,
Konsultan, Notaris dan Aktuaris) Sebagai Imbalan
Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan.
50% Penghasilan Bruto Kumulatif
Satu Tahun Kalender
5%
DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
PKP = (PB Disetahunkan - PTKP
Setahun)
OBJEK PAJAK
Pegawai Tidak Tetap yang Penghasilannya Dibayar Secara
Bulanan atau Jumlah Kumulatif Penghasilan yang Diterima
dalam Satu Bulan Kalender Telah Melebihi Rp. 1.320.000,-.
Upah yang Diterima oleh Tenaga Harian Lepas, berupa
Upah Harian, Upah Mingguan, Upah Satuan, Upah
Borongan dan Uang Saku Harian :
Penghasilan Kumulatif dalam Satu Bulan Kalender
Lebih dari Rp. 6.000.000,-
PKP Disetahunkan = (PB
Disetahunkan - PTKP Setahun)
Pasal 17 UU PPh
TARIF
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
Pasal 17 UU PPh
12.
a. Rp. 0,- s.d Rp 50.000.000,- Pengahasilan Bruto Final
b. > Rp. 50.000.000,- s.d Rp. 100.000.000,- Pengahasilan Bruto Final
c. > Rp. 100.000.000,- s.d Rp. 500.000.000,- Pengahasilan Bruto Final
d. > Rp. 500.000.000,- Pengahasilan Bruto Final
13. Pengahasilan Bruto Final
14. PKP = PB - (BJ + IP) - PTKP
PKP : Penghasilan Kena Pajak
PB : Pengasilan Bruto
BJ : Biaya Jabatan (Rp. 6.000.000,- Setahun)
IP : Iuran Pensiun
BP : Biaya Pensiun (Rp. 2.400.000,- Setahun)
II. PPh. Pasal 22
1. Pembelian Barang Dalam Negeri
a. Harga Pembelian
b. Harga Pembelian
2. Impor Barang
a. Impor Mempunyai API Nilai Impor
Untuk Impor Kedelai, Gandum, Tepung Terigu Nilai Impor
b. Impor Tidak Mempunyai API Nilai Impor
c. Pemenang Hasil Lelang Impor yang Tidak Dikuasai Nilai Lelang
3. Penjualan Hasil Produksi ertentu di Dalam Negeri
a. Industri Kertas DPP PPN
b. Industri Semen DPP PPN
c. Industri Otomotif DPP PPN
d. Industri Baja DPP PPN
f. Bahan Bakar Minyak dan Gas SPBU Swasta SPBU Pertamina
- Premium 0.3% 0.25% Penjualan
- Solar 0.3% 0.25% Penjualan
- Premix/Super TT 0.3% 0.25% Penjualan
- Minyak Tanah 0.3% Penjualan
- Gas/LPG 0.3% Penjualan
- Pelumas 0.3% Penjualan
4. Penjualan Barang yng Tergolong Sangat Mewah.
Penghasinan dari Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan yang
Diterima oleh Tenaga Asing (Expatriate) yang Telah
Berstatus Sebagai WPDN.
Keterangan :
Bagi Penerima Penghasilan yang Tidak Mempunyai NPWP
akan Dikenakan Tarif Pajak Lebih Tinggi 20%.
Uang Tebusan Pensiun, Uang THT atau JHT, Uang Pesangon
yang Diterima Pegawai atau Mantan Pegawai :
Honorarium yang Dananya dari Keuangan Negara/ Daerah
yang Diterima oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota
TNI/POLRI, Kecuali PNS Gol. II/d ke Bawah atau Anggota
TNI/POLRI dengan Pangkat Pembantu Letnan Satu atau
Ajun Inspektur Tingkat Satu ke Bawah.
Pembelian Barang oleh Bendaharawan, BUMN/BUMD
dan Badan-badan Tertentu.
Pembelian Bahan-bahan Berupa Hasil Perhutanan,
Perkebunan, Pertanian dan Perikanan untuk Keperluan
Industri dan Ekspor dari Pedagang Pengumpul.
0%
5%
15%
25%
15%
Pasal 17 UU PPh
1.5%
0.25%
2.5%
7.5%
0,5%
7.5%
0.1%
0.25%
0.45%
0.3%
Besarnya Pemungutan Bagi yang Tidak Mempunyai
NPWP akan Dikenakan Tarif Pajak Lebih Tinggi 100%.
5% Harga Jual Tidak Termasuk PPN
dan PPn BM
III. PPh Pasal 23
A 1. Dividen
Kecuali :
-
- Penghasilan Bruto Final
2. Bunga. Penghasilan Bruto
3. Royalti. Penghasilan Bruto
4. Penghasilan Bruto
B.
C.
D.
a. Jasa Penilai (Appraisal).
b. Jasa Aktuaris.
c.
d. Jasa Perancang (Design).
e.
f. Jasa Penunjang di Bidang Penambangan Migas.
g.
h.
i. Jasa Penebangan Hutang.
j. Jasa Pengolahan Limbah.
k.
l. Jasa Perantara dan/atau Keagenan.
m.
n.
o.
p. Jasa Mixing Film.
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
2%
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jasa Pengisian Suara (Dubbing) dan/atau Sulih Suara.
2%
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jasa di Bidang Perdagangan Surat-surat Berharga,
Kecuali yang Dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI.
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jasa Kustodian/Penyimpanan/Penitipan, Kecuali yang
dilakukan KSEI. Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jasa Pengeboran (Drilling) di Bidang Penambangan
Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kecuali yang Dilakukan
oleh Bentuk Usaha Tetap .
Jasa Penambangan dan Jasa Penunjang di Bidang
Penambangan Selain Migas.
Jasa Penunjang di idang Penerbangan dan Bandar
Udara.
Jasa Penyediaan Tenaga Kerja (Outsouching Service).
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Hadiah, Penghargaan, Bonus dan Sejenisnya Selain
yang Telah Dipotong PPh Pasal 21 Ayat (1) Huruf e.
10%
15%
2%
15%
15%
Dividen Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (3)
Huruf f dan
Dividen yang Diterima oleh Orang Pribadi Sebagaimana
Dimaksud dalam Pasal 17 Ayat (2c).
15%
Bukan Obyek PPh
Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan dengan
Penggunaan Harta, Kecuali Sewa dan Penghasilan Lain
Sehubungan dengan Penggunaan Harta yang Telah
Dipotong PPh Final.
Imbalan Sehubungan dengan Jasa Teknik, Jasa Manajemen,
Jasa Konstruksi, Jasa Konsultan, Selain Jasa yang Telah
Dipotong PPh Pasal 21.
Imbalan Sehubungan dengan Jasa Lain, Selain Jasa yang
Telah Dipotong PPh Pasal 21 :
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
2%
2%
2%
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
2%
Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Atestasi Laporan
Keuangan.
2%
q.
r.
s.
t. Jasa Maklon
u. Jasa Penyelidikan dan Keamanan
v.
w. Jasa Pengepakan.
x.
y. Jasa Pembasmi Hama.
z. Jasa Kebersihan atau Cleaning Service.
aa. Jasa Catering atau Tata Boga.
IV. PPh Pasal 26
1. Dividen. Penghasilan Bruto Final
2. Penghasilan Bruto Final
3. Penghasilan Bruto Final
4. Hadiah dan Penghargaan. Penghasilan Bruto Final
5. Pensiunan dan Pembayaran Berkala Lainnya. Penghasilan Bruto Final
6. 25% X Harga Jual Final
7. Premi Asuransi Termasuk Premi Reasuransi :
a. Final
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Bunga termasuk Premium, Diskonto, Premi Swap dan
Imbalan Sehubungan dengan Jaminan Pengambilan
Utang.
Royalti, Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan
dengan Penggunaan Harta.
Penghasilan dari Penjualan Harta di Indonesia yang
Diterima Wajib Pajak Luar negeri, Selain Bentuk Usaha
Tetap di Indonesia.
Dibayarkan Tertanggung kepada Perusahaan Asuransi
di LN baik secara Langsung Maupun Melalui Pialang.
20% atau Tarif P3B
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN
2%
Jasa sehubungan dengan Softwere, Komputer,
Termasuk Perawatan, Pemeliharaan dan Perbaikan.
Jasa Instalasi/Pemasangan Mesin, Listrik/Telepon
/Air/Gas/Ac/TV Kabel, Selain yang Dilakukan oleh
Wajib Pajak yang Ruang Lingkupnya di Bidang
Konstruksi dan Mempunyai Izin dan/atau Sertifikasi
Sebagai Pengusaha Konstruksi.
Jasa Perawatan/Pemeliharaan/Perbaikan Mesin,
Listrik/Telepon/Air/Gas/AC/TV Kabel, Alat
Transportasi/Kendaraan dan/atau Bangunan, Selain
yang Dilakukan oleh Wajib Pajak yang Ruang
Lingkupnya di Bidang Konstruksi dan Mempunyai Izin
dan/atau Sertifikasi Sebagai Pengusaha Konstruksi.
Jasa Penyediaan Tempat dan/atau Waktu Dalam Media
Masa, Media Luar Ruang atau Media Lain untuk
Penyampaian Informasi.
10% atau Tarif P3B
20% atau Tarif P3B
20% atau Tarif P3B
20% atau Tarif P3B
20% atau Tarif P3B
20% atau Tarif P3B
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
2%
(Min Transaksi Rp. 10.000.000,-)
2%
Bagi Penerima Penghasilan yang Tidak Mempunyai NPWP
akan Dikenakan Tarif Pajak Lebih Tinggi 100%.
Jasa Penyelenggara Kegiatan atau Event Organizer.
b. Final
c. Final
8. Harga Jual Final
9. Final
V. PPh. Pasal 4 Ayat (2)
1. Usaha Jasa Konstruksi
a. Penghasilan Bruto Final
b. Penghasilan Bruto Final
c. Penghasilan Bruto Final
d. Penghasilan Bruto Final
e. Penghasilan Bruto Final
2.
a. Bukan Saham Pendiri Nilai Transaksi
b. Saham Pendiri
- Final
- Final
3.
a.
- WP DN dan BUT Final
- WP LN
b.
- WP DN dan BUT Final
- WP LN
c.
- WP DN dan BUT
- WP LN
Selisih Harga Jual atau Harga
Nominal di Atas Harga Perolehan
Obligasi
20% atau tarif P3B
15%
Penghasilan yang Diterima/Diperoleh Berupa Bunga
dan atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di
Bursa Efek,
Bunga Obligasi dengan Kupon (Interest Bearing Bond)
Jumlah Bruto Bunga Sesuai Masa
Kepemilikan Obligasi (Holding
Period)
Diskonto Obligasi dengan Kupon (Interest Bearing
Bond)
Selisih Harga Jual atau Harga
Nominal di Atas Harga Perolehan
Obligasi, Tidak termasuk Bunga
Berjalan (Acrued Interest)
Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa yang Tidak Memiliki Kualifikasi Usaha.
Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa selain Penyedia Jasa yang Memiliki Kualifikasi
Usaha Kecil dan Penyedia Jasa yang Tidak Memiliki
Kualifikasi Usaha.
Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi
yang Dilakukan oleh Penyedia Jasa yang Memiliki
Kualifikasi Usaha.
Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi
yang Dilakukan oleh Penyedia Jasa yang Tidak Memiliki
Kualifikasi Usaha.
Penghasilan yang Diterima/Diperoleh dari Transaksi
Penjualan Saham di Bursa Efek :
Telah Diperdagangkan di Bursa Sebelum 31-12-1996
Telah Diperdagangkan di Bursa Setelah 01-01- 1997
(0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X Nilai Saham 30/12/96)
15%
20% atau tarif P3B
15%
20% atau tarif P3B
(0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X Nilai Saham Saat IPO)
0.1%
6%
3%
4%
4%
Dibayarkan Perusahaan Reasuransi di Indonesia kepada
Perusahaan Asuransi di LN.
Penghasilan dari Penjualan Saham yang Diperoleh
Wajib Pajak LN Selain BUT.
Laba Setelah Pajak BUT, Kecuali Laba Setelah Pajak
Tersebut Ditanamkan Kembali di Indonesia.
Laba BUT - PPh BUT
di Indonesia
Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia
Jasa yang Memiliki Kualifikasi Usaha Kecil.
2%
Dibayarkan Perusahaan Asuransi di Indonesia kepada
Perusahaan Asuransi di LN.
2% atau Tarif P3B
1% atau Tarif P3B
20% atau Tarif P3B
5%
Diskonto Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond)
d.
- Tahun 2009 s/d 2010 Jumlah Bruto Final
- Tahun 2011 s/d 2013 Jumlah Bruto Final
- Tahun 2014 dst Jumlah Bruto Final
Pengecualian :
-
-
4. Pengasilan Bruto Final
5. Pengasilan Bruto Final
6. Penghasilan Berupa Hadiah Undian. Penghasilan Bruto Final
7. Penghasilan Sewa Tanah dan/atau Bangunan. Penghasilan Bruto Final
8.
a. Wajib Pajak Badan Penghasilan Bruto Final
b. Penghasilan Bruto Final
c. Penghasilan Bruto Final
d. Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi. Nilai Sisa Sesuai Perjanjian Final
e. Sale and Lease Back. Final
f. Final
g. Final
9. Final
10. Final
11. Margin Awal Final
12.
a. - -
b. Jumlah Bruto Final
13. Jumlah Bruto Final
2.5%
10%
10%
10%
0.1%
20%
20%
25%
15%
5%
Bank yang didirikan di Indonesia atau Cabang Luar
Negeri di Indonesia;
Dana Pensiun yang Pendirian/Pembentukaannya telah
disahkan oleh Mentri Keuangan.
Penghasilan Bunga Deposito, Temasuk Simpanan Pada
Bank Dalam Negeri yang Memiliki Cabang di Luar
Negeri.
Penghasilan Bunga Tabungan, Jasa,Giro, dan Diskonto
Sertifikat Bank Indonesia.
Penghasilan dari Penghalihaan Hak atas Tanah dan atau
Bangunan, yang Diterima oleh ;
Wajib Pajak Orang Pribadi, dimana Jumlah Bruto
Pengalihannya lebih dari Rp60.000.000, dan Bukan
Merupakan Jumlah yang Dipecah-pecah;
10%
5%
5%
1%
Nilai Sisa Saat Lesse Membeli
Kemballi dan atau Nilai Tertinggi
antara Akta dan NJOP Saat Lesse
Menjual
Pihak-Pihak yang Melakukan Transaksi Tukar Menukar
Tanah dan atau Bangunan.
Nilai Tertinggi antara Nilai Tukar
dengan NJOP
Wajib Pajak yang Usaha Pokoknya Melakukan
Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan untuk
Pengalihan Hak Atas Rumah Sederhana dan Rumah
Susun Sederhana.
5%
5%
5%
Jumlah Bruto nilai Transaksi
Penjualan Saham atau Pengalihan
Penyertaan Modal
Pihak-Pihak yang Melakukan Kerjasama Dalam Bentuk
Perjanjian Bangunan Guna Serah (Built Operate and
Transfer).
Jumlah Bruto Nilai Tertinggi antara
Nilai Pasar dengan NJOP Bangunan
ybs
0%
Penghasilan Berupa Simpanan Lebih dari Rp240.000,-.
Nilai selisih Lebih Aktiva Antara
Nilai Pasar atau Nilai wajar dengan
Nilai Buku Fiskal Aktiva Tetap yang
Dinilai Kembali
Penghasilan Selisih Lebih karena Revaluasi Aktiva
Tetap.
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham atau
Pengalihan Penyertaan Modal pada Perusahaan
Pasangan Usaha (Syaratnya : Merupakan Pengusaha
Kecil dan Tidak Dipedagangkan di Bursa Efek di
Indonesia).
Penghasilan dari Transaksi Derivatif Berupa Kontrak
Berjangka yang Diperdagangkan di Bursa.
Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi
Kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi.
Penghasilan berupa Simpanan Sampai dengan
Rp240.000,-.
5%
(Kecuali Jumlah Tabungan dan
Deposito < Rp 7.500.000,-
(Kecuali Jumlah Tabungan dan
Deposito < Rp 7.500.000,-
Bunga dan/atau Diskonto dari Obligasi yang Diterima
dan/atau Diperoleh WP Reksadana yang Terdaftar pada
BPPM dan LK :
0%
Penghasilan atas Deviden yang Diterima oleh WP
Orang Pribadi Dalam Negeri.
VI.
1. Pelayaran Dalam Negeri. Penghasilan Bruto Final
2. Penerbangan Dalam Negeri. Penghasilan Bruto Final
3. Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri. Penghasilan Bruto Final
4. Nilai Ekspor Bruto Final
PPh Pasal 15
2.64%
0.44%
1.2%
1.8%
Wajib Pajak Luar Negeri yang Mempunyai Kantor
Perwakilan Dagang di Indonesia.
DASAR HUKUM
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
PER-57/PJ/2009
12 Oktober 2009
Berlaku mulai
1 Januari 2009
PER 31/PJ/2009
DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
PP No. 68 Tahun 2009
16 Nopember 2009
Berlaku mulai
16 Nopember 2009
PER 31/PJ/2009
PER 31/PJ/2009
UU No. 36 Th 2008
154/PMK.03/2010
154/PMK.03/2010
154/PMK.03/2010
154/PMK.03/2010
253/PMK.03/2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
244/PMK.04/2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
UU No. 36 Th 2008
82/PMK.03/2009
624/KMK.04/1994
624/KMK.04/1994
624/KMK.04/1994
258/PMK.03/2008
14/PMK.03/2011
PP 51 Tahun 2008
Diubah
PP 40 Tahun 2009
PP 51 Tahun 2008
Diubah
PP 40 Tahun 2009
PP 51 Tahun 2008
Diubah
PP 40 Tahun 2009
PP 51 Tahun 2008
Diubah
PP 40 Tahun 2009
PP 51 Tahun 2008
Diubah
PP 40 Tahun 2009
PP 41 Tahun 1994
Diubah
PP 14 Tahun 1997
PP 41 Tahun 1994
Diubah
PP 14 Tahun 1997
PP 41 Tahun 1994
Diubah
PP 14 Tahun 1997
PP 16 Tahun 2009
PP 16 Tahun 2009
PP 16 Tahun 2009
PP 16 Tahun 2009
PP 131 Tahun 2000
PP 131 Tahun 2000
PP 132 Tahun 2000
KEP 227/PJ./2002
PP 71 Tahun 2008
PP 71 Tahun 2008
PP 71 Tahun 2008
248/KMK.04/1995
79/PMK.03/2008
PP 04 Tahun 1995
PP 17 Tahun 2009
PP 15 Tahun 2009
PP 15 Tahun 2009
PP 19 Tahun 2009
416/KMK.04/1996
jo SE-29/PJ.4/1996
475/KMK.04/1996
jo SE-35/PJ.4/1996
417/KMK.04/1996
jo SE-32/PJ.4/1996
634/KMK.04/1994
jo KEP-667/PJ./2001

Anda mungkin juga menyukai