100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
34 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut merupakan daftar objek dan tarif pajak penghasilan menurut beberapa pasal dalam UU PPh. Terdapat lima bagian utama yaitu PPh Pasal 21 tentang penghasilan pegawai dan pensiunan, PPh Pasal 22 tentang penjualan dan impor barang, PPh Pasal 23 tentang jasa dan dividen, PPh Pasal 26 tentang penghasilan asing, serta PPh Pasal 4 tentang usaha jasa konstruksi. Dokumen ini menjelaskan peng
Dokumen tersebut merupakan daftar objek dan tarif pajak penghasilan menurut beberapa pasal dalam UU PPh. Terdapat lima bagian utama yaitu PPh Pasal 21 tentang penghasilan pegawai dan pensiunan, PPh Pasal 22 tentang penjualan dan impor barang, PPh Pasal 23 tentang jasa dan dividen, PPh Pasal 26 tentang penghasilan asing, serta PPh Pasal 4 tentang usaha jasa konstruksi. Dokumen ini menjelaskan peng
Dokumen tersebut merupakan daftar objek dan tarif pajak penghasilan menurut beberapa pasal dalam UU PPh. Terdapat lima bagian utama yaitu PPh Pasal 21 tentang penghasilan pegawai dan pensiunan, PPh Pasal 22 tentang penjualan dan impor barang, PPh Pasal 23 tentang jasa dan dividen, PPh Pasal 26 tentang penghasilan asing, serta PPh Pasal 4 tentang usaha jasa konstruksi. Dokumen ini menjelaskan peng
I. PPh Pasal 21 1. Penghasilan yang Diterima oleh Pegawai Tetap PKP = PB - (BJ + IP) - PTKP 2. Uang Pensiun Bulanan yang Diterima Pensiunan PKP = (PB - BP) - PTKP 3. 4. a. Tidak Terutang PPh Pasal 21 b. c. d. 5. 6. 7. 8. 9. a. PKP = PB - PTKP Per Bulan b. c. 10. Penghasilan Bruto 11. Penghasilan yang Diterima Peserta Kegiatan. Penghasilan Broto untuk Setiap Pembayaran Utuh Upah Kumulatif dalam Bulan Kalender Lebih dari Rp. 1.320.000,- dan Kurang dari Rp. 6.000.000,- Bagi yang Telah Memiliki NPWP dan Menerima Penghasilan dari Selain Pemotong Pajak Ybs. Penghasilan Bruto Kumulatif Satu Tahun Kalender Imbalan yang Bersifat Berkesinambungan yang Diterima oleh Pribadi Dalam Negeri Bukan Pegawai Selain Tenaga Ahli : Bagi yang Telah Memiliki NPWP dan Hanya Menerima Penghasilan dari Pemotong Pajak Ybs. Bagi yang Tidak Memiliki NPWP atau Menerima Penghasilan dari Selain Pemotong Pajak Ybs. Penghasilan Bruto Kumulatif Satu Tahun Kalender Pasal 17 UU PPh Imbalan yang Tidak Bersifat Berkesinambungan yang Diterima oleh Orang Pribadi Dalam Negeri Bukan Pegawai Selain Tenaga Ahli. Honorarium yang Diterima Dewan Komisaris/ Pengawas yang Tidak Merangkap sebagai Tetap. Penghasilan Bruto Kumulatif Satu Tahun Kalender Jasa Produksi Tantiem, Gratifikasi, Bonus, yang Diterima Mantan Pegawai. Penghasilan Bruto Kumulatif Satu Tahun Kalender Penarikan Dana pada Dana Pensiun oleh Pensiunan. Penghasilan Bruto Kumulatif Satu Tahun Kalender Pasal 17 UU PPh Upah/Uang Saku Harian atau Rata-rata Upah/Uang Saku Tidak Lebih dari Rp. 150.000,- dan Jumlah Kumulatif dalam Satu Bulan Kalender Tidak Lebih dari Rp. 1.320.000,-. Upah/Uang Saku Harian atau Rata-rata Upah/Uang Saku Lebih dari Rp. 150.000,- dan Jumlah Kumulatif dalam Satu Bulan Kalender Tidak Lebih dari Rp. 1.320.000,-. (Upah/Uang Saku Harian atau Rata- rata Upah/Uang Saku Harian - Rp. 150.000,-) (Upah/Uang Saku Harian atau Rata- rata Upah/Uang Saku Harian - PTKP Sebenarnya/360) 5% Honorarium dan Pembayaran Lain yang Diterima oleh Tenaga Ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris dan Aktuaris) Sebagai Imbalan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan. 50% Penghasilan Bruto Kumulatif Satu Tahun Kalender 5% DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN PKP = (PB Disetahunkan - PTKP Setahun) OBJEK PAJAK Pegawai Tidak Tetap yang Penghasilannya Dibayar Secara Bulanan atau Jumlah Kumulatif Penghasilan yang Diterima dalam Satu Bulan Kalender Telah Melebihi Rp. 1.320.000,-. Upah yang Diterima oleh Tenaga Harian Lepas, berupa Upah Harian, Upah Mingguan, Upah Satuan, Upah Borongan dan Uang Saku Harian : Penghasilan Kumulatif dalam Satu Bulan Kalender Lebih dari Rp. 6.000.000,- PKP Disetahunkan = (PB Disetahunkan - PTKP Setahun) Pasal 17 UU PPh TARIF Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh Pasal 17 UU PPh 12. a. Rp. 0,- s.d Rp 50.000.000,- Pengahasilan Bruto Final b. > Rp. 50.000.000,- s.d Rp. 100.000.000,- Pengahasilan Bruto Final c. > Rp. 100.000.000,- s.d Rp. 500.000.000,- Pengahasilan Bruto Final d. > Rp. 500.000.000,- Pengahasilan Bruto Final 13. Pengahasilan Bruto Final 14. PKP = PB - (BJ + IP) - PTKP PKP : Penghasilan Kena Pajak PB : Pengasilan Bruto BJ : Biaya Jabatan (Rp. 6.000.000,- Setahun) IP : Iuran Pensiun BP : Biaya Pensiun (Rp. 2.400.000,- Setahun) II. PPh. Pasal 22 1. Pembelian Barang Dalam Negeri a. Harga Pembelian b. Harga Pembelian 2. Impor Barang a. Impor Mempunyai API Nilai Impor Untuk Impor Kedelai, Gandum, Tepung Terigu Nilai Impor b. Impor Tidak Mempunyai API Nilai Impor c. Pemenang Hasil Lelang Impor yang Tidak Dikuasai Nilai Lelang 3. Penjualan Hasil Produksi ertentu di Dalam Negeri a. Industri Kertas DPP PPN b. Industri Semen DPP PPN c. Industri Otomotif DPP PPN d. Industri Baja DPP PPN f. Bahan Bakar Minyak dan Gas SPBU Swasta SPBU Pertamina - Premium 0.3% 0.25% Penjualan - Solar 0.3% 0.25% Penjualan - Premix/Super TT 0.3% 0.25% Penjualan - Minyak Tanah 0.3% Penjualan - Gas/LPG 0.3% Penjualan - Pelumas 0.3% Penjualan 4. Penjualan Barang yng Tergolong Sangat Mewah. Penghasinan dari Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan yang Diterima oleh Tenaga Asing (Expatriate) yang Telah Berstatus Sebagai WPDN. Keterangan : Bagi Penerima Penghasilan yang Tidak Mempunyai NPWP akan Dikenakan Tarif Pajak Lebih Tinggi 20%. Uang Tebusan Pensiun, Uang THT atau JHT, Uang Pesangon yang Diterima Pegawai atau Mantan Pegawai : Honorarium yang Dananya dari Keuangan Negara/ Daerah yang Diterima oleh Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI/POLRI, Kecuali PNS Gol. II/d ke Bawah atau Anggota TNI/POLRI dengan Pangkat Pembantu Letnan Satu atau Ajun Inspektur Tingkat Satu ke Bawah. Pembelian Barang oleh Bendaharawan, BUMN/BUMD dan Badan-badan Tertentu. Pembelian Bahan-bahan Berupa Hasil Perhutanan, Perkebunan, Pertanian dan Perikanan untuk Keperluan Industri dan Ekspor dari Pedagang Pengumpul. 0% 5% 15% 25% 15% Pasal 17 UU PPh 1.5% 0.25% 2.5% 7.5% 0,5% 7.5% 0.1% 0.25% 0.45% 0.3% Besarnya Pemungutan Bagi yang Tidak Mempunyai NPWP akan Dikenakan Tarif Pajak Lebih Tinggi 100%. 5% Harga Jual Tidak Termasuk PPN dan PPn BM III. PPh Pasal 23 A 1. Dividen Kecuali : - - Penghasilan Bruto Final 2. Bunga. Penghasilan Bruto 3. Royalti. Penghasilan Bruto 4. Penghasilan Bruto B. C. D. a. Jasa Penilai (Appraisal). b. Jasa Aktuaris. c. d. Jasa Perancang (Design). e. f. Jasa Penunjang di Bidang Penambangan Migas. g. h. i. Jasa Penebangan Hutang. j. Jasa Pengolahan Limbah. k. l. Jasa Perantara dan/atau Keagenan. m. n. o. p. Jasa Mixing Film. Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN 2% Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jasa Pengisian Suara (Dubbing) dan/atau Sulih Suara. 2% Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jasa di Bidang Perdagangan Surat-surat Berharga, Kecuali yang Dilakukan oleh Bursa Efek, KSEI dan KPEI. Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jasa Kustodian/Penyimpanan/Penitipan, Kecuali yang dilakukan KSEI. Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jasa Pengeboran (Drilling) di Bidang Penambangan Minyak dan Gas Bumi (Migas), Kecuali yang Dilakukan oleh Bentuk Usaha Tetap . Jasa Penambangan dan Jasa Penunjang di Bidang Penambangan Selain Migas. Jasa Penunjang di idang Penerbangan dan Bandar Udara. Jasa Penyediaan Tenaga Kerja (Outsouching Service). Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Hadiah, Penghargaan, Bonus dan Sejenisnya Selain yang Telah Dipotong PPh Pasal 21 Ayat (1) Huruf e. 10% 15% 2% 15% 15% Dividen Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 4 Ayat (3) Huruf f dan Dividen yang Diterima oleh Orang Pribadi Sebagaimana Dimaksud dalam Pasal 17 Ayat (2c). 15% Bukan Obyek PPh Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan dengan Penggunaan Harta, Kecuali Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan dengan Penggunaan Harta yang Telah Dipotong PPh Final. Imbalan Sehubungan dengan Jasa Teknik, Jasa Manajemen, Jasa Konstruksi, Jasa Konsultan, Selain Jasa yang Telah Dipotong PPh Pasal 21. Imbalan Sehubungan dengan Jasa Lain, Selain Jasa yang Telah Dipotong PPh Pasal 21 : 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN 2% 2% 2% Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN 2% Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Atestasi Laporan Keuangan. 2% q. r. s. t. Jasa Maklon u. Jasa Penyelidikan dan Keamanan v. w. Jasa Pengepakan. x. y. Jasa Pembasmi Hama. z. Jasa Kebersihan atau Cleaning Service. aa. Jasa Catering atau Tata Boga. IV. PPh Pasal 26 1. Dividen. Penghasilan Bruto Final 2. Penghasilan Bruto Final 3. Penghasilan Bruto Final 4. Hadiah dan Penghargaan. Penghasilan Bruto Final 5. Pensiunan dan Pembayaran Berkala Lainnya. Penghasilan Bruto Final 6. 25% X Harga Jual Final 7. Premi Asuransi Termasuk Premi Reasuransi : a. Final Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Bunga termasuk Premium, Diskonto, Premi Swap dan Imbalan Sehubungan dengan Jaminan Pengambilan Utang. Royalti, Sewa dan Penghasilan Lain Sehubungan dengan Penggunaan Harta. Penghasilan dari Penjualan Harta di Indonesia yang Diterima Wajib Pajak Luar negeri, Selain Bentuk Usaha Tetap di Indonesia. Dibayarkan Tertanggung kepada Perusahaan Asuransi di LN baik secara Langsung Maupun Melalui Pialang. 20% atau Tarif P3B Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN Jumlah Bruto Tidak Termasuk PPN 2% Jasa sehubungan dengan Softwere, Komputer, Termasuk Perawatan, Pemeliharaan dan Perbaikan. Jasa Instalasi/Pemasangan Mesin, Listrik/Telepon /Air/Gas/Ac/TV Kabel, Selain yang Dilakukan oleh Wajib Pajak yang Ruang Lingkupnya di Bidang Konstruksi dan Mempunyai Izin dan/atau Sertifikasi Sebagai Pengusaha Konstruksi. Jasa Perawatan/Pemeliharaan/Perbaikan Mesin, Listrik/Telepon/Air/Gas/AC/TV Kabel, Alat Transportasi/Kendaraan dan/atau Bangunan, Selain yang Dilakukan oleh Wajib Pajak yang Ruang Lingkupnya di Bidang Konstruksi dan Mempunyai Izin dan/atau Sertifikasi Sebagai Pengusaha Konstruksi. Jasa Penyediaan Tempat dan/atau Waktu Dalam Media Masa, Media Luar Ruang atau Media Lain untuk Penyampaian Informasi. 10% atau Tarif P3B 20% atau Tarif P3B 20% atau Tarif P3B 20% atau Tarif P3B 20% atau Tarif P3B 20% atau Tarif P3B 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% 2% (Min Transaksi Rp. 10.000.000,-) 2% Bagi Penerima Penghasilan yang Tidak Mempunyai NPWP akan Dikenakan Tarif Pajak Lebih Tinggi 100%. Jasa Penyelenggara Kegiatan atau Event Organizer. b. Final c. Final 8. Harga Jual Final 9. Final V. PPh. Pasal 4 Ayat (2) 1. Usaha Jasa Konstruksi a. Penghasilan Bruto Final b. Penghasilan Bruto Final c. Penghasilan Bruto Final d. Penghasilan Bruto Final e. Penghasilan Bruto Final 2. a. Bukan Saham Pendiri Nilai Transaksi b. Saham Pendiri - Final - Final 3. a. - WP DN dan BUT Final - WP LN b. - WP DN dan BUT Final - WP LN c. - WP DN dan BUT - WP LN Selisih Harga Jual atau Harga Nominal di Atas Harga Perolehan Obligasi 20% atau tarif P3B 15% Penghasilan yang Diterima/Diperoleh Berupa Bunga dan atau Diskonto Obligasi yang Diperdagangkan di Bursa Efek, Bunga Obligasi dengan Kupon (Interest Bearing Bond) Jumlah Bruto Bunga Sesuai Masa Kepemilikan Obligasi (Holding Period) Diskonto Obligasi dengan Kupon (Interest Bearing Bond) Selisih Harga Jual atau Harga Nominal di Atas Harga Perolehan Obligasi, Tidak termasuk Bunga Berjalan (Acrued Interest) Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang Tidak Memiliki Kualifikasi Usaha. Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa selain Penyedia Jasa yang Memiliki Kualifikasi Usaha Kecil dan Penyedia Jasa yang Tidak Memiliki Kualifikasi Usaha. Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang Dilakukan oleh Penyedia Jasa yang Memiliki Kualifikasi Usaha. Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan Konstruksi yang Dilakukan oleh Penyedia Jasa yang Tidak Memiliki Kualifikasi Usaha. Penghasilan yang Diterima/Diperoleh dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek : Telah Diperdagangkan di Bursa Sebelum 31-12-1996 Telah Diperdagangkan di Bursa Setelah 01-01- 1997 (0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X Nilai Saham 30/12/96) 15% 20% atau tarif P3B 15% 20% atau tarif P3B (0,1% X Nilai Transaksi) + (0,5% X Nilai Saham Saat IPO) 0.1% 6% 3% 4% 4% Dibayarkan Perusahaan Reasuransi di Indonesia kepada Perusahaan Asuransi di LN. Penghasilan dari Penjualan Saham yang Diperoleh Wajib Pajak LN Selain BUT. Laba Setelah Pajak BUT, Kecuali Laba Setelah Pajak Tersebut Ditanamkan Kembali di Indonesia. Laba BUT - PPh BUT di Indonesia Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang Memiliki Kualifikasi Usaha Kecil. 2% Dibayarkan Perusahaan Asuransi di Indonesia kepada Perusahaan Asuransi di LN. 2% atau Tarif P3B 1% atau Tarif P3B 20% atau Tarif P3B 5% Diskonto Obligasi Tanpa Bunga (Zero Coupon Bond) d. - Tahun 2009 s/d 2010 Jumlah Bruto Final - Tahun 2011 s/d 2013 Jumlah Bruto Final - Tahun 2014 dst Jumlah Bruto Final Pengecualian : - - 4. Pengasilan Bruto Final 5. Pengasilan Bruto Final 6. Penghasilan Berupa Hadiah Undian. Penghasilan Bruto Final 7. Penghasilan Sewa Tanah dan/atau Bangunan. Penghasilan Bruto Final 8. a. Wajib Pajak Badan Penghasilan Bruto Final b. Penghasilan Bruto Final c. Penghasilan Bruto Final d. Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi. Nilai Sisa Sesuai Perjanjian Final e. Sale and Lease Back. Final f. Final g. Final 9. Final 10. Final 11. Margin Awal Final 12. a. - - b. Jumlah Bruto Final 13. Jumlah Bruto Final 2.5% 10% 10% 10% 0.1% 20% 20% 25% 15% 5% Bank yang didirikan di Indonesia atau Cabang Luar Negeri di Indonesia; Dana Pensiun yang Pendirian/Pembentukaannya telah disahkan oleh Mentri Keuangan. Penghasilan Bunga Deposito, Temasuk Simpanan Pada Bank Dalam Negeri yang Memiliki Cabang di Luar Negeri. Penghasilan Bunga Tabungan, Jasa,Giro, dan Diskonto Sertifikat Bank Indonesia. Penghasilan dari Penghalihaan Hak atas Tanah dan atau Bangunan, yang Diterima oleh ; Wajib Pajak Orang Pribadi, dimana Jumlah Bruto Pengalihannya lebih dari Rp60.000.000, dan Bukan Merupakan Jumlah yang Dipecah-pecah; 10% 5% 5% 1% Nilai Sisa Saat Lesse Membeli Kemballi dan atau Nilai Tertinggi antara Akta dan NJOP Saat Lesse Menjual Pihak-Pihak yang Melakukan Transaksi Tukar Menukar Tanah dan atau Bangunan. Nilai Tertinggi antara Nilai Tukar dengan NJOP Wajib Pajak yang Usaha Pokoknya Melakukan Pengalihan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan untuk Pengalihan Hak Atas Rumah Sederhana dan Rumah Susun Sederhana. 5% 5% 5% Jumlah Bruto nilai Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal Pihak-Pihak yang Melakukan Kerjasama Dalam Bentuk Perjanjian Bangunan Guna Serah (Built Operate and Transfer). Jumlah Bruto Nilai Tertinggi antara Nilai Pasar dengan NJOP Bangunan ybs 0% Penghasilan Berupa Simpanan Lebih dari Rp240.000,-. Nilai selisih Lebih Aktiva Antara Nilai Pasar atau Nilai wajar dengan Nilai Buku Fiskal Aktiva Tetap yang Dinilai Kembali Penghasilan Selisih Lebih karena Revaluasi Aktiva Tetap. Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham atau Pengalihan Penyertaan Modal pada Perusahaan Pasangan Usaha (Syaratnya : Merupakan Pengusaha Kecil dan Tidak Dipedagangkan di Bursa Efek di Indonesia). Penghasilan dari Transaksi Derivatif Berupa Kontrak Berjangka yang Diperdagangkan di Bursa. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi Kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi. Penghasilan berupa Simpanan Sampai dengan Rp240.000,-. 5% (Kecuali Jumlah Tabungan dan Deposito < Rp 7.500.000,- (Kecuali Jumlah Tabungan dan Deposito < Rp 7.500.000,- Bunga dan/atau Diskonto dari Obligasi yang Diterima dan/atau Diperoleh WP Reksadana yang Terdaftar pada BPPM dan LK : 0% Penghasilan atas Deviden yang Diterima oleh WP Orang Pribadi Dalam Negeri. VI. 1. Pelayaran Dalam Negeri. Penghasilan Bruto Final 2. Penerbangan Dalam Negeri. Penghasilan Bruto Final 3. Pelayaran dan atau Penerbangan Luar Negeri. Penghasilan Bruto Final 4. Nilai Ekspor Bruto Final PPh Pasal 15 2.64% 0.44% 1.2% 1.8% Wajib Pajak Luar Negeri yang Mempunyai Kantor Perwakilan Dagang di Indonesia. DASAR HUKUM PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 PER-57/PJ/2009 12 Oktober 2009 Berlaku mulai 1 Januari 2009 PER 31/PJ/2009 DAFTAR OBJEK DAN TARIF PAJAK PENGHASILAN PP No. 68 Tahun 2009 16 Nopember 2009 Berlaku mulai 16 Nopember 2009 PER 31/PJ/2009 PER 31/PJ/2009 UU No. 36 Th 2008 154/PMK.03/2010 154/PMK.03/2010 154/PMK.03/2010 154/PMK.03/2010 253/PMK.03/2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 244/PMK.04/2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 UU No. 36 Th 2008 82/PMK.03/2009 624/KMK.04/1994 624/KMK.04/1994 624/KMK.04/1994 258/PMK.03/2008 14/PMK.03/2011 PP 51 Tahun 2008 Diubah PP 40 Tahun 2009 PP 51 Tahun 2008 Diubah PP 40 Tahun 2009 PP 51 Tahun 2008 Diubah PP 40 Tahun 2009 PP 51 Tahun 2008 Diubah PP 40 Tahun 2009 PP 51 Tahun 2008 Diubah PP 40 Tahun 2009 PP 41 Tahun 1994 Diubah PP 14 Tahun 1997 PP 41 Tahun 1994 Diubah PP 14 Tahun 1997 PP 41 Tahun 1994 Diubah PP 14 Tahun 1997 PP 16 Tahun 2009 PP 16 Tahun 2009 PP 16 Tahun 2009 PP 16 Tahun 2009 PP 131 Tahun 2000 PP 131 Tahun 2000 PP 132 Tahun 2000 KEP 227/PJ./2002 PP 71 Tahun 2008 PP 71 Tahun 2008 PP 71 Tahun 2008 248/KMK.04/1995 79/PMK.03/2008 PP 04 Tahun 1995 PP 17 Tahun 2009 PP 15 Tahun 2009 PP 15 Tahun 2009 PP 19 Tahun 2009 416/KMK.04/1996 jo SE-29/PJ.4/1996 475/KMK.04/1996 jo SE-35/PJ.4/1996 417/KMK.04/1996 jo SE-32/PJ.4/1996 634/KMK.04/1994 jo KEP-667/PJ./2001