Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN PAJAK

Pajak yaitu kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Peran pajak :
1. Pembangunan infrastruktur
2. Mendukung pertahanan dan keamanan
3. Menjaga kelestarian lingkungan hidup dan pariwisata
4. Membantu pemulihan akibat pandemi covid-19
Jenis pajak berdasarkan pemungutan :
1. Pajak pusat : PPh, PPN, BM
2. Pajak daerah : PKB, PBB, Pajak Hotel
Tata cara pemungutan pajak :
1. Self Assessment
 Wajib pajak aktif menghitung, membayar dan melapor sendiri pajaknya
 Pemerintah hanya mengawasi
2. Official Assessment
 Wajib pajak pasif
 Nilai pajak ditetapkan pemerintah
Subjek pajak (pasal 2 ayat (1) UU PPh)
1. Orang pribadi
2. Badan
3. Bentuk usaha tetap
Kewajiban perpajakan
1. Daftar
2. Hitung
3. Bayar
4. Lapor
Pajak Penghasilan dikenakan terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam tahun pajak.
Jenis jenis PPh :
1. PPh Pasal 4 ayat (2) : Penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan-tabungan
lainnya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya di bursa efek,
penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah dan/atau bangunan serta penghasilan
tertentu lainnya, pengenaan pajaknya diatur dengan peraturan pemerintah
2. PPh Pasal 15
3. PPh Pasal 21 : Pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan,
jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
4. PPh Pasal 22 : Pembayaran atas penyerahan barang
5. PPh Pasal 23 : Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap yang berasal dari modal,
penyerahan jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong Pajak
Penghasilan Pasal 21
6. PPh Pasal 26
Penerima penghasilan :
• Pegawai : Pegawai Tetap dan Pegawai Tidak Tetap
• Bukan Pegawai : dokter, notaris, pengajar, pelatih, penceramah, penyuluh, peneliti,
dan penerjemah.
• Peserta Kegiatan : menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
keikutsertaannya dalam suatu kegiatan, contoh peserta perlombaan, peserta rapat,
konferensi, sidang, peserta pendidikan dan pelatihan.
Dasar pengenaan pajak
1. Penghasilan Kena Pajak:
 Pegawai Tetap
 Pegawai Tidak Tetap lebih dari Rp 4.500.000
 Bukan Pegawai (berkesinambungan)
2. Penghasilan melebihi Rp 450.000 sehari (harian/mingguan/satuan/Borongan) tetapi
tidak lebih Rp 4.500.000 sebulan
3. 50% dari penghasilan bruto untuk bukan pegawai (tidak berkesinambungan)
4. Penghasilan bruto (selain poin diatas)
Penghasilan Neto
 Penghasilan yang dikenai pajak, yaitu penghasilan bruto yang dikurangi biaya jabatan,
biaya pensiun, dan iuran Tabungan Hari Tua (THT) sehubungan dengan kegiatan
usaha.
 Penghasilan bruto dikurangi:
• Biaya jabatan (5% dari penghasilan bruto) maksimal
o Pegawai tetap : 500.000 sebulan atau 6.000.000 setahun

o Penerima pension : 200.000 sebulan atau 2.400.000 setahun

• Iuran pensiun/JTH/THT yang dibayar pegawai


Penghasilan Kena Pajak
 Penghasilan bruto dikurangi dengan biaya untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan.
 Penghasilan Neto dikurangi PTKP (Pegawai Tetap dan Penerima Pensiun Berkala)
 Penghasilan Bruto dikurangi PTKP (Pegawai Tidak Tetap)
 Penghasilan Bruto dikurangi PTKP per bulan (Bukan Pegawai)
PTKP dan Tarif
 PTKP
Besarnya PTKP pertahun:
 Rp 54.000.000 untuk Wajib Pajak Orang Pribadi
 Rp 4.500.000 tambahan untuk Wajib Pajak Kawin
 Rp 4.500.000 tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda
dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, maksimal 3 orang
 Tarif

Anda mungkin juga menyukai