Anda di halaman 1dari 11

KPI: Definisi, Jenis, Contoh, dan Cara

Membuatnya
Diperbarui 06 Des 2022 - Dibaca 7 mnt

 
Rendy AndriyantoWebsite Developer & Digital Marketer Based in Indonesia

Isi Artikel

1.  Definisi KPI

2.  Fungsi KPI

3.  Jenis-Jenis dan Contoh KPI

4.  Cara Membuat KPI yang Efektif bagi Bisnis Kecil

Apa itu KPI? Bagi kamu yang sudah memiliki cukup banyak pengalaman di dunia

kerja, mungkin KPI adalah hal yang sudah cukup dipahami.

Namun bagi para karyawan baru, mungkin istilah ini cukup asing dan sukar untuk

dipahami.

Tak perlu khawatir karena Glints telah menyiapkan penjelasan lengkapnya untukmu.

Yuk, disimak!

Definisi KPI
© Pexels.com

KPI, singkatan dari key performance indicator adalah suatu matriks atau nilai terukur

yang berfungsi untuk menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mencapai

tujuan bisnis utamanya.

Selain itu, kehadiran KPI juga bermanfaat untuk membantu perusahaan merumuskan

langkah apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Karena proses perancangan KPI yang tidak mudah, biasanya hanya orang-orang

tertentu di dalam perusahaan yang dituntut untuk merancangnya.


KPI yang baik adalah yang mampu menjadi arah bagi suatu bisnis untuk mengukur

performa selama perusahaan berjalan berdasarkan data yang telah terkumpul.

Contoh data yang dimaksud bisa berupa angka penjualan, engagement, reach, leads,

growth, dan lain sebagainya. Fungsi KPI adalah mengukur apakah data-data yang

diraih ini sudah sesuai dengan tujuan atau belum.

Seseorang yang menjabat sebagai manager, supervisor, lead, atau posisi strategis

lainnya, pemahaman mendalam mengenai KPI adalah hal yang cukup penting.

Namun, karyawan baru juga harus tahu pentingnya KPI karena akan sangat

mempengaruhi penilaian kinerja ke depannya.

Baca Juga: Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Penjualan Usaha Kecilmu

Fungsi KPI
Setelah memahami apa itu KPI, berikut merupakan fungsi KPI yang perlu kamu

ketahui.

1. Sebagai transparansi data


KPI sudah semestinya selalu ditekankan kepada seluruh karyawan secara jelas dan

transparan.
Survei yang telah dilakukan oleh Geckoboard mengenai Mushroom

Management menunjukkan bahwa ada lebih dari 80% karyawan yang menginginkan

adanya transparansi mengenai informasi dan data yang dimiliki.

Apabila ada data yang dibuat-buat atau bahkan ditutup-tutupi, bukan tak mungkin hal

ini akan memicu konflik atau kebingungan antarkaryawan.

Jangan sampai hal ini menjadi salah satu alasan resign kerja karena kepuasan kerja

mereka tak terpenuhi.

2. Mengukur performa
Metode evaluasi kinerja karyawan memang cukup beragam, mulai dari penilaian

kedisiplinan dan kualitas kerja.

Akan tetapi, tanpa adanya matriks yang jelas, evaluasi tersebut berpotensi untuk

menjadi penilaian subyektif tanpa mengetahui apa yang sebenarnya mereka sudah

kontribusikan kepada perusahaan.

Di sinilah peran utama KPI menjadi lebih terasa, yaitu sebagai tolok ukur performa

setiap karyawan hingga departemen di perusahaan.

Apakah performa mereka menuju ke arah yang baik, atau justru sebaliknya?
Dari matriks yang ada, kamu akan lebih mudah memikirkan pemecahan masalah yang

harus diambil, entah itu menambah jumlah karyawan, memotong biaya produksi, dan

lainnya.

3. Mengasah kemampuan
Sebagai seorang profesional, idealnya kemampuanmu bisa berkembang seiring

berjalannya waktu dan tidak stagnan.

Perusahaan tidak hanya berfungsi sebagai sumber pencaharian, tetapi juga tempat

untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan.

Hal ini hanya bisa dicapai ketika ada pendorong kuat untuk meningkatkan

kemampuan dan pengetahuan tersebut, salah satunya adalah target pencapaian kerja.

Apabila tidak ada KPI, dorongan tersebut akan hilang dan karyawan cenderung tidak

berkembang.

4. Sumber penyemangat
Serupa dengan poin nomor 3, KPI juga bisa berfungsi sebagai sumber penyemangat

tim dan individu di tempat kerja.

Performa di tempat kerja pasti akan mengalami naik turun. KPI hadir sebagai

pengingat untuk terus bekerja keras dan mempertahankan kinerja yang baik.

Hal ini terjadi karena tentu ada konsekuensi apabila KPI tersebut tidak tercapai.
Jenis-Jenis dan Contoh KPI

© Freepik.com

Apakah kamu sudah semakin paham mengenai apa itu KPI?

Supaya semakin terbayang apa yang dimaksud dengan KPI, simak jenis-jenis dan

contohnya berikut ini.

1. Finansial
Dalam dunia bisnis, kondisi finansial merupakan bagian utama yang dapat membuat

bisnis terlihat berkembang atau sedang menurun. Oleh sebab itu, jenis KPI pertama

yang perlu kamu ketahui adalah KPI finansial.


Segala hal yang dipegang oleh departemen keuangan seperti arus kas, hutang,

penghasilan bersih, pendapatan, pengeluaran, biaya operasional dan lainnya wajib

dimonitor dari waktu ke waktu.

Tanpa adanya dokumentasi ini, kamu akan selalu merasa kesulitan dalam mengambil

keputusan apakah aktivitas bisnis selama periode tertentu ini memberikan hasil positif

atau negatif.

Contoh KPI finansial di antaranya adalah memperbaiki quick ratio hingga 50% pada

Desember 2022, atau meningkatkan ROI hingga 30% pada Desember 2022.

2. Operasional
KPI yang satu ini berfungsi untuk mengukur bagaimana seluruh karyawan

memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Uniknya, berbeda jenis bisnis, maka pengukuran KPI-nya juga akan sedikit berbeda.

Contoh KPI operasional di antaranya adalah:

 Bisnis jasa online: mengoptimalkan automasi customer service untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan.

 Bisnis online shop: efisiensi sistem pengiriman barang untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan.

3. Pertumbuhan
KPI tentu dapat digunakan untuk mengukur kemajuan bisnis, salah satunya melalui

jenis KPI pertumbuhan (growth).

Jenis KPI yang satu ini tentu beragam contohnya, mulai dari jumlah

pengunjung, leads, pelanggan, hingga jumlah rekan perusahaan.

Khusus untuk KPI yang satu ini, kamu tidak bisa menugaskannya kepada salah satu

departemen saja. Diperlukan kontributor dari beberapa departemen dalam bisnis untuk

menghasilkan matriks dan data.

Contohnya, jika kamu ingin melihat jumlah pengunjung website dan leads, maka

departemen yang kemungkinan terlibat adalah marketing.

Untuk monitoring jumlah pelanggan dan jumlah rekan perusahaan, kamu dapat

mengeceknya bersama departemen sales dan business development.

Baca Juga: 7 Persiapan Penting sebelum Menjalani Performance Review

Cara Membuat KPI yang Efektif bagi Bisnis Kecil


© Freepik.com

Meskipun pada ulasan di atas sudah ada penjelasan mengenai apa itu KPI, mungkin

kamu masih bingung mengenai bagaimana cara menentukannya.

Metrics yang dapat kamu tentukan tidak harus selalu berpatokan pada pencapaian

periode sebelumnya.

Fokuslah pada apa yang paling penting yang perlu dicapai dalam bisnismu saat ini.

Jadi, jangan lupa atur prioritas dengan tepat.

Berikut ini beberapa kriteria yang akan membantumu untuk menentukan KPI yang

efektif.
 Sesuai dengan tujuan bisnis.

 Spesifik, terukur, dapat dicapai, realistis, dan terikat dengan waktu.

 Memiliki bobot.

Contoh tersebut dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini.

Seperti yang dilihat pada contoh di atas, semua KPI-nya terukur dan

ada deadline masing-masing.

Jadi, kinerja tiap karyawan atau departemen tidak akan berada di grey area atau sulit

untuk dikategorikan. Kategorinya hanya ada dua; berhasil dan tidak berhasil mencapai

target.

Sebagai pemimpin yang baik, kamu harus memiliki kemampuan untuk

menerjemahkan tujuan perusahaan pada masing-masing departemen ke dalam tugas

yang mudah dipahami oleh seluruh karyawan.


Demikian pembahasan Glints mengenai apa itu KPI, fungsi, serta cara

menentukannya.

Tanpa KPI yang jelas, departemenmu hanya akan terlihat seperti kelompok berisikan

orang-orang yang sedang mengerjakan rutinitas sehari-hari tanpa mengerti apa yang

sebenarnya sedang mereka gapai.

Baca Juga: 10 Cara Mendapatkan Modal Usaha Untuk Bisnis Kecil

Mau tahu pembahasan lain yang berhubungan dengan istilah-istilah dalam dunia

kerja?

Yuk, baca lebih banyak artikel di Glints Blog! Ada kategori berisi kumpulan artikel

khusus untuk karyawan baru.

Jadi, artikel di dalamnya pasti bisa membantumu lebih familiar dengan dunia kerja

dan mempermudah proses adaptasi ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai