Anda di halaman 1dari 6

ANALISA KEY PERFORMANCE INDICATOR PERUSAHAAN PENERBANGAN

CITILINK DAN GARUDA INDONESIA

Key Performance Indicators atau disingkat dengan KPI adalah salah satu jenis
Pengukuran Kinerja yang digunakan untuk mengukur seberapa baik suatu
perusahaan/organisasi, proyek, unit kerja, departemen ataupun individu mencapai sasaran dan
tujuan strategis yang telah ditetapkannya. Manajemen Perusahaan pada umumnya
menggunakan Key Performance Indicators (KPI) ini untuk melacak dan menganalisis faktor
yang dianggap penting untuk keberhasilan organisasinya.
Dengan Key Performance Indicators atau KPI, manajemen perusahaan atau para
pemangku kepentingan (stakeholder) dapat memahami apakah organisasi atau unit kerja yang
bersangkutan berada di dalam jalur untuk menuju tujuan yang ditetapkan. Key Performance
Indicators dalam bahasa Indonesia juga disebut dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Key
Performance Indicators sering disebut juga dengan Key Success Indicators atau disingkat
dengan KSI.
Jenis-jenis Key Performance Indicator (Indikator Kinerja Utama). Pada dasarnya,
Indikator Kinerja Utama atau KPI dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu KPI Financial dan
KPI Non-Financial.
1. Key Performance Indicator Finansial
KPI Finansial adalah indikator kinerja utama yang berkaitan dengan keuangan.
Contoh KPI Finansial ini diantaranya adalah sebagai berikut :
 KPI Laba Kotor (Gross Profit), yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang
tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP).
 KPI Laba Bersih (Net Profit), yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang
tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan dan biaya-
biaya bisnis lainnya seperti biaya bunga dan pajak.
 KPI Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin), yaitu KPI yang mengukur nilai
persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan Pendapatan.
 KPI Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), yaitu KPI yang mengukur nilai
persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih berdasarkan
pendapatannya.
 KPI Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu KPI yang mengukur kinerja keuangan
necara likuiditas dengan membagikan aktiva lancar (current assets) dengan
Kewajiban lancar (current liabilities).

2. Key Performance Indicator Non-Finansial


KPI Non-Finansial adalah KPI yang tidak secara langsung mempengaruhi
keuangan suatu perusahaan. Beberapa contoh KPI Non-Finansial yang dimaksud
tersebut diantaranya seperti :
 Perputaran Tenaga Kerja (Manpower Turnover)
 Metriks Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction metrics)
 Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru (Repeat Customer to New
Customer Ratio)
 Pangsa Pasar (Market Share)
Parameter KPI yang berjalan baik adalah seperti :

 Memberikan bukti objektif untuk kemajuan mencapai hasil yang diinginkan


 Pengukuran hal-hal yang relevan menghasilkan informasi berguna sebagai
pengambilan keputusan yang lebih baik
 Menawarkan perbandingan untuk mengukur tingkat perubahan kinerja dari
waktu ke waktu
 Dapat melacak efisiensi, efektivitas, kualitas, ketepatan waktu, tata kelola,
kepatuhan, perilaku, ekonomi, kinerja proyek, kinerja personel atau
pemanfaatan sumber daya
 Seimbang antara Leading Indicator dan lagging indicator
 Didefinisikan dan dapat dikomunikasikan dengan baik oleh seluruh organisasi
atau departemen Anda.

Ada banyak manfaat yang didapat dari KPI bagi perusahaan, seperti:

 Memudahkan HRD untuk membuat pengukuran dan evaluasi kinerja


karyawan dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
 Membuat karyawan menjadi lebih paham ekpektasi manajemen atau
perusahaan.
 Karyawan bisa mengelola kinerja pribadi lebih baik dengan mengetahui KPI
atau acuan yang diberikan.
 Menjadi parameter berharga bagi perusahaan untuk membuat sistem reward
(penghargaan) dan punishment (hukuman) yang lebih obyektif.
 Subyektivitas atasan bisa dikurangi dan karyawan merasakan adanya atmosfir
pertumbuhan yang memacu kinerja secara lebih alami.

Berikut ini adalah contoh tabel KPI perusahaan penerbangan CITILINK dan Garuda
Indonesia
 Tabel KPI CITILINK
Tabel KPI Garuda Indonesi
Dari kedua tabel KPI tersebut dapat dianalisa sebagai berikut :
 Untuk perusahaan penerbangan CITILINK mempunyai 4 Indikator penilaian yakni :
1. Aspek keunggulan operasional.
2. Aspek peningkatan kualitas produk.
3. Aspek peningkatan pendapatan.
4. Aspek pertumbuhan dan keseimbangan

 Untuk perusahaan penerbangan Garuda Indonesia mempunyai 3 aspek & Indikator


penilaian yakni :
1. Aspek Operasional.
2. Aspek keuangan.
3. Aspek efek dinamis.

 Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan Perusahaan CITILINK dimaksudkan untuk


mengetahui sejauh mana kinerja dari setiap karyawan guna melihat kekurangan dan
kelebihan serta kelemahan dan kekuatan setiap karyawan disamping untuk
mengevaluasi efektifitas sistem-sistem yang berjalan/ berlaku di Citilink. Tujuan dari
dilaksanakannya penilaian kinerja karyawan minimal setiap tahun oleh Perusahaan
adalah untuk membantu meningkatkan motivasi kerja sekaligus meningkatkan
loyalitas karyawan terhadap Citilink dan penyempurnaan atau perbaikan sistem-
sistem yang ada. Secara berkala Citilink melaksanakan penilaian kinerja yang
terotomatis melalui HCIS We-Link. Semua hasil penilaian kinerja karyawan akan
menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan kenaikan remunerasi dan bonus
tahunan.Adapun skema sistem penilaian kinerja karyawan yang diterapkan oleh
Citilink adalah sebagai berikut:Untuk menentukan kinerja seluruh karyawan
perusahaan, Perusahaan menetapkan Key Performance Indicator (KPI) yang
direncanakan dan ditetapkan mulai level perusahaan, tingkat divisi/tim sampai dengan
tingkat individu.Selanjutnya Perusahaan menetapkan proses pemantauan atas
keseluruhan capaian kinerja masing-masing individu maupun group/kelompok.
Pemantauan dilakukan melalui coaching, counseling, dan controlling. Perusahaan
selanjutnya melakukan evaluasi atas kinerja seluruh insan perusahaan, baik pada
tingkat individual, team maupun pada tingkat perusahaan secara periodik.Hasil
evaluasi ini kemudian digunakan untuk beberapa tujuan, yakni:
1. Menjadi feedback bagi pengembangan kompetensi HC Bersangkutan.
2. Memberikan penghargaan untuk yang memiliki kinerja Sama atau melebihi target
sesuai kesepakatan KPI Sebelumnya.
3. Penentuan program pembinaan bagi yang kurang atau Tidak dapat mencapai
ukuran kinerja yang ditetapkan.

 Pelaksanaan penilaian kinerja karyawan perusahaan Garuda Indonesi ditetapkan


target-target Key Performance Indicator (KPI) untuk tahun 2008. Sebagai komitmen
Direksi dalam hal pencapaian target KPI tahun 2008, maka masing-masing anggota
Direksi membuat pernyataan yang dituangkan dalam dokumen Kontrak Manajemen
yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham. Dalam
dokumen Kontrak Manajemen juga tercantum pernyataan untuk memberikan
penghargaan maupun sanksi atas ketercapaian/ ketidaktercapaian KPI.Target yang
ditetapkan adalah 100, yang meliputi aspek operasional, aspek keuangan dan aspek
efek dinamis. Skor yang diperoleh pada tahun 2008 adalah 103,5 melebihi target 100.
Serta Garuda Indonesia mempunyai program
1. Restrukturisasi Keuangan (Debt Restructuring Completion)
2. Restrukturisasi Neraca (Balance Sheet Restructuring)
3. Restrukturisasi Organisasi dan Human Capital
4. Reliability dan Keselamatan Pesawat
5. Kenyamanan Pesawat (Aircraft Comfortability)
6. Meningkatkan Kualitas Pelayanan (Service Quality)
7. Konsep Baru dan Peningkatan Kapabilitas pemasaran
8. Image Recovery

 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara 2 Key Performance Indicators


perusahaan tersebut lebih unggul pencapaian di perusahaan Garuda Indonesia karena
bisa mencapai skor 103,5 dari 100,sedangkan untuk perusahaan CITILINK hanya
mampu mencapai skor 87,5 dari 100.

Anda mungkin juga menyukai