KESEJAHTERAAN Hal:
I. TUJUAN
Tujuan dibuatnya SOP pembayaran upah dan kesejahteraan pekerja untuk menjelaskan tata
pelaksanaan pembayaran upah pekerja sesuai dengan standart perusahaan.
V. DOKUMEN TERKAIT
-
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
- - -
Ahli waris yang berhak menerima uang Jaminan Kematian bagi peserta BPJSTK (BPJS
Ketenagakerjaan) yang meninggal dunia, meliputi;
Keturunan sedarah Pekerja menurut garis lurus ke atas dan ke bawah sampai
derajat kedua;
Saudara kandung;
Mertua;
Pihak yang ditunjuk dalam wasiatnya oleh pekerja; dan
Bila tidak ada wasiat, biaya pemakaman dibayarkan kepada pihak lain yang
mengurus pemakaman, sedangkan santunan kematian diserahkan ke Dana
Jaminan Sosial.
Caranya: ahli waris diwajibkan untuk mengajukan permintaan pembayaran Jaminan Kematian
dengan mengisi Formulir Jamsostek 4 yang diketahui oleh perusahaan tenaga kerja aktif dan
disampaikan ke Kantor cabang PT. Jamsostek (Persero) atau kantor cabang BPJS terdekat
manapun, dengan dilampiri;
PERJANJIAN KERJA
Pada hari ini, Jumat tanggal sepuluh bulan Agustus tahun duaribu dua puluh, yang bertanda
tangan dibawah ini :
Dalam hal ini bertindak untuk, dan atas nama PT SUKSES SEJAHTERA yang berkedudukan
dialamat sebagaimana tercantum, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut pihak KESATU :
Nama : HANA
Jabatan : MARKETING
Dalam hal ini bertindak untuk, dan atas nama diri pribadi yang selanjutnya dalam perjanjian ini
disebut pihak KEDUA
Kedua belah pihak telah sepakat mengikatkan diri secara hokum dalam surat Perjanjian Kerja.
Dengan syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal pasal sebagai berikut :
PASAL 1
PENEMPATAN
1) Pihak kedua diterima dan ditempatkan pihak kesatu pada jabatan sebagaimana tercantum
dalam posisi hokum
2) Pengupahan lembur dihitung berdasarkan jam dan hari lembur sesuai dengan ketentuan
PASAL 3
1) Jumlah jam kerja terhitung 40 jam perminggu dengan 5/6 hari kerja (kondisional)
Di Surabaya
HRD Pekerja
SOP ADMINISTRASI PERSONALIA
Hal:
PROSEDURE CUTI
2. Form Cuti yang telah diisi dimintakan persetujuan ke atasan langsung pekerja
3. Apabila atasan langsung menyetujui permintaan cuti maka form cuti diserahkan kepada
hrd untuk diproses
5. Surat Keterangan Cuti dibuat rangkap 3 untuk pekerja yang bersangkutan, atasan
langsung dan diarsip di HRD
Nama :_____________________________
NIK :_____________________________
DIV :_____________________________
Alasan :
Telpon no :_____________________________
Pengganti :______________________________
Salatiga, ……………… 201..
Hal:
SOP RESIGN
Hal:
A. TUJUAN
SOP pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) ini bertujuan sebagai pedoman
pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya).
B. RUANG LINGKUP
SOP pembayaran THR (Tunjangan Hari Raya) ini meliputi:
1. Proses ini di mulai dari awal tahun hingga akhir tahun dari segala bentuk pembayaran
THR (Tunjangan Hari Raya).
2. Prosedur ini berlaku selama tahun akademik yang berjalan.
C. PROSEDUR
1. Bagian Keuangan menerima slip Tunjangan Hari Raya masing-masing Karyawan dari
Bagian HRD
2. Bagian Keuangan mengantar daftar Tunjangan Hari Raya ke Bank.
3. Bagian Keuangan melayani Pengambilan Slip Tunjangan Hari Raya masing-masing
Karyawan sebagai bukti pengambilan uang ke Bank.
D. INSTRUKSI KERJA
1. Bagian Keuangan menerima slip Tunjangan Hari Raya.
2. Bagian Keuangan mengantar daftar Tunjangan Hari Raya ke Bank.
3. Bagian Keuangan melayani Pengambilan Slip Tunjangan Hari Raya.
E. Borang/Lembar Kerja/Formulir
Daftar Tunjangan Hari Raya
Hal:
(1) dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam perjanjian
kerja, peraturan perusaan atau perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan
hubungan kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan
pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.
(2) surat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing berlaku untuk paling lama 6
(enam) bulan , kecuali ditetapkanlain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama.
(3) pekerja atau buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan alasan sebagaimana
dimaksud dalam dalam ayat (1) memperoleh uang pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan pasal
156 ayat (2) , uang pesangon masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (3) dan
uang penggantian hak sesuai ketentuan pasal 156 ayat(4) UU ketenagakerjaan.
1. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga tidak perlu diberikan menurut urut-urutannya,
tapi dinilai dari besar kecilnya pelanggran yang dilakukan karyawan
2. Tingkatan surat peringatan ditentukan bersama oleh atasan langsung minimal setingkat
manager dengan Bagian HRD dan di setujui oleh direksi
3. Dalam hal surat peringatan diterbitkan secara berurutan maka surat peringatan pertama
berlaku untuk jangka waktu 6 (enam) bulan.
4. Apabila karyawan melakukan pelanggran sebelum berakhirnya masa berlaku surat
peringatan pertama, maka perusahaan dapat menerbitkan surat peringatan kedua, yang
juga mempunyai jangka waktu berlaku selama 6 (enam)bulan sejak diterbitkannya
peringatan kedua.
5. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan kedua habis
masa berlakunya, maka perusahaan dapat menerbitkan peringatan ketiga (terakhir yang
berlaku selama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya peringatan ketiga.
6. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan ketiga habis
masa berlakunya, maka perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja.
7. Dalam jangka waktu 6(enam) bulan sejak diterbitkannya surat peringatan sudah
terlampaui, maka apabila karyawan yang bersangkutan melakukan pelanggaran maka
surat peringatan yang diterbitkan oleh perusahaan adalah kembali sebagai peringatan
pertama, kedua atau ketiga sesuai besar kecilnya pelanggran yang dilakukan karyawan
8. Tenggang waktu 6 (enam) bulan dimaksudkan sebagai upaya mendidik karyawan agar
dapat memperbaiki kesalahannya dan di sisi lain waktu 6 (bulan) ini merupakan waktu
yang cukup bagi pengusaha untuk melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan yang
bersangkutan.