Anda di halaman 1dari 2

MEMAHAMI KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)

EKO SUPRIYATNO, MTB


www.terapibisnis.com
Master Terapi Bisnis

Dalam berbagai kesempatan mengisi acara Training dan Workshop, saya


melihat masih cukup banyak perusahaan yang tidak memahami apa dan bagaimana
KPI itu di buat. Padahal perusahaan tersebut bukanlah perusahaan sembarangan.
Perusahaan yang cukup ternama dan bahkan menghasilkan omset miliaran rupiah.
Pantaslah banyak perusahaan yang menggunakan penilaian kinerja sebagai
sesuatu yang rutin saja, tidak punya value yang tinggi terhadap organisasi. Saya
katakan value karena jika bicara perusahaan bukan melulu soal profit. Tertarik
dengan tema tersebut, maka tulisan ini akan sedikit menggambarkan tentang KPI.

Sebelum mengutarakan KPI, maka terlebih dahulu disajikan tentang


Performance Management (PM). PM adalah proses komunikasi yang berlangsung
terus menerus, yang dilaksanakan berdasarkan kemitraan antara seseorang dengan
supervisornya atau atasannya (Robert Bacal, 1999). Pada dasarnya PM adalah
pemahaman tentang fungsi kerja esensial yang diharapkan dari para karyawan. PM
juga membantu menterjemahkan seberapa besar kontribusi pekerjaan karyawan
bagi pencapaian tujuan organisasi. PM berbicara soal bagaimana karyawan dan
supervisornya bekerja sama untuk mempertahankan, memperbaiki, maupun
mengembangkan kinerja karyawan yang sudah ada sekarang, dan bagaimana
prestasi kerja akan diukur. Yang tidak kalah pentingnya dengan PM, maka berbagai
hambatan kinerja dapat dikenali dan tentu saja dapat tangani dengan segera.

Performance management membantu pengintegrasian sasaran-sasaran


korporat, individu dan tim serta membantu mengkomunikasikan sasaran-sasaran itu
serta menyokong nilai-nilai inti organisasi. Oleh karena itu jika bicara performance
management, maka perlu ada ukuran-ukuran atau indikator-indikator. Indikator-
indikator inilah yang nantinya dapat menjawab masalah-masalah yang berkaitan
dengan kinerja. Indikator adalah faktor-faktor yang menguraikan Key Result Area
(KRA) menjadi istilah-istilah yang terukur. Indikator hanya mengidentifikasikan apa
yang akan diukur, bukan berapa banyak (karena ukuran ini ada pada suatu sasaran
atau standar hasil kerja atau target). Indikator harus dapat diwakili oleh hal-hal yang
dapat diukur dengan angka-angka pasti.

Dalam pengukuran kinerja tentu saja perlu ada indicator-indikator kunci atau
indicator utama. Sebab tidak semua indicator punya pengaruh terhadap kinerja
individu, departemen ataupun organisasi secara keseluruhan. Indikator utama
tersebut biasanya disebut dengan istilah Key Performance Indicator (KPI).
KPI  merupakan suatu performance metric yang secara nyata dan jelas terkait
Penulis adalah Master Terapi Bisnis, Konsultan dan Trainer Manajemen1
dengan sasaran strategis organisasi yang mampu mendorong organisasi
menerjemahkan strateginya ke dalam terminologi yang bisa dikuantifikasi. KPI bukan
hanya mengukur suatu panjang, suatu waktu proses, suatu umur alat tetapi lebih
tepat ukuran dari suatu performance atau kinerja. KPI merupakan ukuran kunci (key)
terhadap bisnis atau kesuksesan, bukan hanya ukuran seadanya/sambil lalu dari
suatu bisnis proses. KPI sangat erat berhubungan dengan obyektif dari proses yang
akan diukur. Rancangan KPI yang baik memberikan informasi yang dalam, jelas dan
tajam mengenai kecenderungan suatu kinerja, juga didukung oleh ketersediaan
metric yang rinci. KPI yang tepat juga membantu apakah organisasi sudah
melakukan hal yang benar dan mengetahui apa yang perlu perbaikan (improvement)
atau penyesuaian.

Perusahaan harus menetapkan KPI mulai dari KPI individu, Proses,


Departemen sampai ketingkat korporat. KPI harus bisa dikonversikan kedalam
standar hasil kerja atau target untuk jangka waktu tertentu. Karenanya KPI adalah
merupakan suatu dasar bagi formulasi sebagai ukuran kontrol untuk memonitor
keberhasilan dari sasaran. KPI biasanya sebagai alat ukuran pengontrol, misalnya
hasil produksi per jam, volume penjualan setiap area, tingkat persediaan dan
sebagainya. KPI umumnya praktis dan feasible (layak) agar mudah dikenal serta
monitor terhadap keberhasilan. Oleh karena itu menurut hemat saya KPI merupakan
fakta berdasarkan data & kondisi di lapangan, bukan mengada-ada.

Pendek kata, KPI adalah ukuran-ukuran yang sangat penting terhadap bisnis
atau organisasi yang biasanya berdampak terhadap peningkatan kesuksesan
perusahaan. Salah satu contoh KPI untuk level individu seperti Presiden Direktur
adalah: harga saham, besarnya deviden per saham, profitability: ROI & ROE ,
pertumbuhan (growth), produktivitas keseluruhan, banyaknya kritikan masyarakat
dan banyaknya perselisihan dan pemogokan karyawan. Sementara contoh untuk
tingkat departemen adalah: Output per jam (kuantitas), output per orang (kuantitas) ,
down time dalam unit kerja perjam, ratio reject produk per hari (kualitas) , jumlah
kejadian berhenti bekerja per bulan (loss time incidence) dan jumlah berhenti bekerja
karena kecelakaan per bulan (loss time due to accident). Selamat mencoba!!!

Penulis adalah Master Terapi Bisnis, Konsultan dan Trainer Manajemen2

Anda mungkin juga menyukai