Contents
Pendahuluan ...................................................................................................................................................................1
Konsep Dasar Sistem Manajemen Kinerja .............................................................................................. 2
Balance Score Card (BSC) sebagai Pengukuran ................................................................................. 4
Mempertanyakan Perusahaan Kita............................................................................................................... 5
Pertanyaan tingkat eksekutif ........................................................................................................................ 5
Pertanyaan manajerial kinerja secara umum .................................................................................. 5
Pendahuluan
بــــسـم هللا الرحمــن الرحيــم
Dengan menyebut asma Allah, ar Rahman, ar Rahiim.
Bisnis adalah 9 dari 10 pintu rezeki. Kalimat itu sudah mafhum di telinga kita. Yang
perlu menjadi pertanyaan adalah bagaimana ikhtiar kita agar bisnis benar-benar
menjadi jalan rezeki yang besar layaknya arus sungai yang deras.
Untuk mencapai hal tersebut, optimalisasi bisnis dilakukan. Bentuknya bermacam-
macam, bisa dengan meningkatkan pemasaran, penjualan, produk, ataupun
manajemen sdm. Setiap bentuk dan bidang memiliki peranannya tersendiri,
namun tidak dipungkiri bahwa setiap bidang membutuhkan manajemen yang baik.
Manajemen menurut kbbi adalah “penggunaan sumber daya secara efektif untuk
mencapai sasaran”. Demi mengoptimalkan manajemen dalam bisnis, disini kami
uraikan konsep dasar manajemen kinerja agar para pengelola/manajer dapat
mengelola kinerja yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik. Setelah itu kami
uraikan Balance Score Card (BSC) dimana dapat menjadi alat ukur bagi pengelola.
Setelah mendapatkan kedua hal tadi, pertanyaan-pertanyaan dimunculkan demi
melihat se-optimal apa perusahaan kita.
Konsep-konsep dan pertanyaan yang akan kita ulas akan berpengaruh manakala
ia diterapkan. Namun tetap pada akhirnya hasil kita serahkan kepada Allah ta’ala.
Yang kita inginkan adalah Allah melihat kerja keras ikhtiar dan jihad kita. Terima
kasih kami ucapkan kepada Genpro yang telah membimbing kami, semua yang
kami tuliskan disini bersumber dari ilmu yang kami dapatkan di Genpro. Semoga
yang sedikit dari kami yang fakir ilmu dapat menjadi manfaat.
1
Konsep Dasar Sistem Manajemen Kinerja
Definisi Sistem Manajemen Kinerja adalah proses dalam merencanakan,
mengarahkan, dan mengendalikan kinerja seorang karyawan. Kata sistem perlu
digaris bawahi mengingat pengendalian kinerja harus teratur, yang berarti tanpa
sistem manajemen kinerja kurang optimal. Gambaran dasar manajemen kinerja
dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada gambar tersebut, sebelah kiri yang dimulai dengan strategi perusahaan
menggambarkan sisi kinerja, sedangkan sebelah kanan menggambarkan nilai-nilai
perusahaan. Gambaran ini kemudian diterjemahkan dengan key performance
indicator (KPI) atau indikator kinerja sebagai alat ukur. Ia berfungsi sebagai
penyelaras interpetasi dan dapat digunakan untuk mengukur pencapaian.
Di awal pengelola harus menentukan strategi perusahaan. Strategi ini bisa dalam
periode tahunan atau beberapa tahun. Strategi perusahaan tertuang dalam
business plan. Nilai-nilai perusahaan adalah nilai inti sebagai terjemah dari visi
perusahaan. Contoh perilaku/kompetensi adalah kejujuran, bertanggung-jawab,
disiplin. Strategi dan nilai perusahaan kemudian berwujud menjadi proses
pengelolaan kinerja: Perencanaan-bimbingan-penilaian.
Yang dituju dalam perencanaan adalah sasaran kinerja individu. Perencanaan ini
menghasilkan indikator yang menjadi sasaran kinerja dan akan digunakan saat
bimbingan serta penilaian kinerja.
Pada bimbingan kinerja terbangun proses pengarahan dan memastikan arahnya
benar. Bimbingan kinerja dilakukan secara berkala, bisa harian, pekanan, atau
bulanan.
Kemudian penilaian kinerja dilakukan secara berkala, bisa setahun sekali, 6 bulan
sekali, 3 bulan sekali, satu bulan sekali. Dengan adanya penilaian kinerja, setiap
2
individu dari tingkat staff hingga pengelola tingkat atas memiliki perasaan akan
diukur pencapaiannnya. Penilaian dapat dilakukan 90° (hanya dinilai atasan), 180°
(dinilai atasan dan rekan), 360° (dinilai atasan, rekan, dan bawahannya).
Berikut adalah contoh indikator kinerja yang disusun pada tahap perencanaan.
3
Agenda manajemen kinerja dilakukan demi menata timeline. Dalam contoh di atas
penyusunan strategi dilakukan tiga bulan akhir tahun 2019. Dalam empat bulan
penyusunan itu dirumuskan pula indikator dari strategi. Dari awal tahun hingga
akhir tahun 2020 dilakukan pelaksanaan strategi yang disusun. Setiap tiga bulan
dilakukan evaluasi dan monitoring kinerja, yang terjadi pada bulan Maret, Juni,
September dan Desember. Di akhir tahun 2020 pencapaian kinerja direview
dengan indikator yang telah ditentukan pada akhir 2019. Setelah review dilakukan
penyesuaian intensif, gaji, dan bonus kinerja. Agenda tersebut selalu berulang.
4
internal terbagi menjadi tiga prinsip utama: proses inovasi, proses operasi dan
proses pelayanan purna jual.
Pelayanan berfokus kepada kustomer. Kunci prespektif ini adalah kepuasan,
retensi, akuisisi, nilai manfaat, dan market share konsumen. Tolak ukur pelayanan
pelanggan dibedakan menjadi kelompok inti dan kelompok penunjang. Kelompok
inti seperti market share, customer acquisition, customer retintion, customer
satisfaction, customer profitability. Kelompok penunjang seperti atribut produk,
hubungan dengan pelanggan, citra dan reputasi.
Balance Score Card kemudian diimplementasikan dalam manajemen kinerja
dengan memasukkannya pada proses Perencanaan-Bimbingan-Penilaian. Pada
indikator kinerja pada gambar 2, poin satu adalah prespektif keuangan, poin kedua
adalah prespektif proses internal, dan poin ketiga adalah prespektif pembelajaran
dan pertumbuhan.